Infopublik20120904162819 PDF
Infopublik20120904162819 PDF
PekerjaanTanahDasar
Buku 3
Pedomanpenyelidikandan pengujian
tanahdasaruntuk pekerjaanjalan
DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
JENDERALBINAMARGA
Prakata
Jakarta, Desember2006
g,irgk{qf,{gnderalBina Marga
Daftarisi
Prakata
D a f t a irs i . . . . . . . . . . . . .
D a f t a tra b e l. . . . . . . . .
D a f t ag
r ambar
P e n d a h u l u a. n. . . . . . . . . . .
. . . . . . i. .
. . . . . . . .i i. .
. . . . . . .i.i .i
. . . . . . . . . .i .i i. .
. . . . . . . . . . . . . . .i .v. . . . .
1
2
3
4
5
.1-40
.1-40
. . . . . . . . . . . .3. -. .4. 0
11-40
......13-40
13-40
15-40
17-40
R u a n gl i n g k u p
Acuannormatif
lstilah
d a nd e f i n i s.i. . . . . . . . . . . . . .
Simbol
Penyelidikan
dan pengambilan
contohtanah
5.1
T u j u a nd a n l i n g k u pp e n e y e l i d i k a.n. . . . . . . . . . .
5.2
Teknologibantuuntukpenyelidikan
tanah
5.3
Pengambilancontoh
5.3
Penyelidikan
dan pengambilan
contohtanahdan batuanuntuk
tujuanrekayasa
5.4
Kegunaan
5.5
Peralatan
5.6
Teknikpemetaan
5.7
Rencanaeksplorasi(explorationplan)
Pengujiantanah
6.1
A n a l i s i su k u r a nb u t i r . . . . . . . . .
6.2
Beratjenistanah
6.3
P e n g u j i a kno n s i s t e n s i d ai n d e k s. . . . . . . . . . . . . . .
6.4
P e n g u j i a hn u b u n g a nb e r a ti s i d e n g a nk a d a ra i r . . . . . . . . . . . . .
6.5
P e n g u j i aC
n B Rd i l a b o r a t o r i u m . . . . . . . . . . . . . .
..18-40
18-40
18-40
.19-40
...19-40
25-40
....25-40
.28-40
29-40
32-40
. 35-40
Daftartabel
T a b e l1 .
Tabel2.
Tujuanpenyelidikan
.....14-40
tanahsertapengujiantambahanyangdiperlukan
Proseduralternatifpengujianpemadatan
33-40
Daftar gambar
G a m b a r1 .
G a m b a r2 .
Gambar3.
Gambar4.
Gambar5.
Gambar6.
Gambar7.
Horizon
utamatanah(Sumber:
.....16-40
Asphaltlsntitute,
1993)
P e ra l a taann a l i sis
(
hidr
om
eter
ukur anbutir
....................27- 40
dansar ingan)
Alatpengujian
.......30-40
batascairdanbatasplastis
Alatpengujian
batassusut
30-40
pemadatan
Penumbuk
dancetakanuntukpengujian
34-40
Peralatan
....37-40
untukpengujian
CBRdi laboratorium
.............
Contohkurvauntukmenentukan
40-40
CBRdi laboratorium
.........
tll
Pendahuluan
B u k u1 . U m u m
Menguraikantentangsifat alami tanah, sifat-sifatdasar tanah, udara dalam tanah, air
dalam tanah, klasifikasitanah, persyaratandan pengendalianpekerjaantanah, serta
perencanaanpekerjaantanah.
IV
Pedomanpekerjaantanahdasar
Buku2
Penyelidikandan pengujiantanahdasaruntuk pekerjaanjalan
1.
R u a n gl i n g k u p
Tanah dasarmerupakantanahdimanaperkerasandibangun,sebagaimanahalnyadengan
bangunansipil lainnya.Pada kasusyang sederhana,tanah dasar dapat terdiriatas tanah
asli tanpaperlakuan;sedangkanpada kasuslain yang lebihumum,tanahdasarterdiriatas
tanahasli pada galianatau bagianatas timbunanyang dipadatkan.
Sebagai prasaranatransportasidarat, perkerasanharus mempunyaipermukaanyang
selalu rata dan kesat,agar para penggunajalan dapat merasanyamandan aman (safie).
Karena dibangunpada tanah dasar, maka kinerja perkerasanakan sangat dipengaruhi
oleh mututanahdasar.
Dengandituntutnyaperkerasanyang harusselalumempunyaipermukaanyang rata,maka
persyaratanutama yang harus dipenuhi tanah dasar adalah tidak mudah mengalami
perubahanbentuk.Tanah dasar yang mengalamiperubahanbentuk, baik akibat beban
lalu-lintasmaupun cuaca, akan mengakibatkanperkerasanmengaiamikerusakan(misal,
gelombang,alur,penurunan)yang kemungkinandiikutidenganterjadinyaretak.
Perubahanbentuktanah dasar dapat diakibatkanoleh kekuatanatau daya dukungyang
rendah (tanah mudah runtuh),pengembangan,penyusutandan densifikasitanah dasar
serta konsolidasitanah di bawahtanah dasar. Lebihjauh lagi, faktor-faktor
tersebutakan
tergantungpadajenis tanah,beratisi keringdan kadarair.
Pedoman ini pada dasarnya menguraikanpenyelidikandan pengambilancontoh tanh
d i l a p a n g a yn a n gd i l e n g k a pdi e n g a nm e t o d ep e n g u j i a n .
Diharapkanpedomanini ini dapat dijadikanacuan dalam melakukanpenyelidikanserta
pengujianterhadaptanahdasarpada pekerjaanjalan
2.
Acuan normatif
Penulisanmanualyang menyangkutstandar,terutamametodapengujiandan
menggunakan
acuansebagaiberikut:
sNl 03-1742-1989MetodePengujianKepadatanRinganuntukTanah
s N r 0 3 - 1 7 4 3 -1 9 8 9MetodePengujianKepadatanBeratuntukTanah
sNl 03-1744-1989MetodePengujianCBR Laboratorium
s N t 0 3 - 1 9 6 6 -1 9 8 9MetodePengujianBatasPlastis
s N r 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 9 0MetodePengujianBatasCairdenganAlat Casagrande
s N r 0 3 - 1 9 7 6 -1 9 9 0MetodeKoreksiuntukPengujianPemadatanTanahyang mengandung
ButirKasar
s N t 0 3 - 2 8 2 8 -1 9 9 2MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir
sNt 03-3423-1994MetodePengujianAnalisisUkuranButirTanahdenganAlat Hidrometer
sNl 03-3637-1994Metode PengujianBerat lsi Tanah BerbutirHalus dengan Cetakan
BendaUji
Pd M-29-1998-03
: MetodePengujianuntukMenentukan
TanahEkspansif
',-40
s N t 0 3 - 1 9 6 6 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasPlastis
s N l 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasCair denganAlat Cassagrande.
sNl 03-2417-1991
. MetodePengujianKeausanAgregatdenganMesinAbrasiLos Angeles
s N t 0 3 - 4 1 4 1 -1 9 :9 6Metode PengujianGumpalanLempung dan Butir-butirMudah Pecah
dalamAgregat
sNl 13-6427-200Q:
Metode PengujianUji Basah dan Kering CampuranTanah-Semen
Dipadatkan
sNr 19-6426-2000
: Metode Pengujian Pengukuran pH Pasta Tanah-Semen untuk
Stabilisasi
sNr 03-6798-2002:
Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan dan
LenturTanah-Semendi Laboratorium
s N l 0 3 - 6 8 1 7 -2 0 0 2Metode
:
PengujianMutuAir untukDigunakandalamBeton
sNt 03-6886-2002
. Metode PengujianHubunganAntara Kadar Air dan Kepadatanpada
CampuranTanah-Semen
sNl 03-6887-2002
. MetodePengujianKuatTekanBebasCampuranTanah-Semen
sNt 03-1966-1990
: MetodePengujianBatas Plastis
s N t 0 3 - 1 9 6 7 -1 9 :9 0MetodePengujianBatasCairdenganAlat Cassagrande
s N t 0 3 - 1 9 6 8 -1 9 :9 0MetodePengujianTentangAnalisisSaringanAgregatHalusdan Kasar
s N r 0 3 - 1 9 7 6 -1 9 :9 0MetodeKoreksiuntukPengujianPemadatanTanahyang Mengandung
ButirKasar
sNl 03-2417-1991
: Metode Pengujian Keausan Aggregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles
sNl 15-2049-1994
: Semen Portland
sNl 03-3407-1994
. Metode PengujianSifat KekekalanBentuk Agregat terhadap Larutan
NatriumSulfatdan MagnesiumSulfat
s N t0 3 - 4 1 4 1 - 1 9 9 Metode
6:
PengujianGumpalanLempungdan Butir-ButirMudah Pecah
dalamAgregat
sNt 03-6388-2000
: SpesifikasiAgregat Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi Atas dan
LapisPermukaan
sNl 03-6412-2000
. Metode PengujianKadar Semen dalam CampuranSegar SemenTanah
Lapangandengan
Balon Karet
sNr 03-6429-2000MetodePengujianKuat TekanBetonSilinderdenganCetakanSilinder
di dalamTempatCetakan
sNl 03-6817-2002
: MetodePengujianMutuAir untukDigunakandalamBeton
2-40
lstilahdan definisi
3.1.
air kapiler
airyangdipengaruhi
olehaksikapiler.
3.2.
aktifitas
perbandingan
antaraindeksplastisdenganpersentase
beratbutiryanglebihkecildari0,002
mm.
3.3.
angkapoisson
perbandinganantara regangandalam arah lateral terhadap regangandalam arah
longitudinal,
sesuaidenganarahbeban.
3.4.
angkapori
perbandingan
antara volume udara terhadapvolume bahan padat tanah yang biasa
dinyatakan
dalampersen.
3.5.
angkastabilitas
perbandingan
antarakohesidenganhasilperkalianfaktorkeamanan,baratisi tanahdan
tinggilereng.
3.6.
batasatterberg
empattingkatkonsistensi
yang didefinisikan
tanahsebagaimana
melaluipengujian
batas
cair,batasplastisdan batassusut.
3.7.
batascair
kadarairdimanakonsistensi
plastis.
tanahberubah
daricairmenjadi
3.8.
batasplastis
kadarairdimanakonsistensi
tanahberubahdariplastismenjadisemipadat.
3.9.
batassusut
kadarair tertinggidimanapengeringan
mulaikadarair tersebut,tanahtidakmengalami
penyusutan.
3.10.
batuan
bagi ahli geologi,batuanberartisemuaendapatalamiyang membentuk
kulitbumi,baik
dalambentukpadat(misalgranit),butiran(misalpasirdan kerikil)maupundalambentuk
tanah (misal lempung);bagi ahli teknik sipil, batuan berartibahan padat (solid)yang
biasanya
tidakdapatdigalidengancaramanual.
3.11.
batuan beku
batuanyang berasaldari magmacairyang mendingindan membeku.
3.12.
batuan metamorf
batuan sedimenatau batuan beku yang telah mengalamiperubahanakibattekanandan
panasdalambumisertareaksikimia.
3.13.
batuan sedimen
batuanyang terbentukmelaluiakumulasisedimen(butir-butirhalus) dalamair.
3.14.
berat isi
perbandingan
antaraberatdenganvolumesuatumasatanah.
3.15.
berat isi basah
perbandingan
antaraberatbahanpadatdan air terhadapvolumemasatanah.
3.16.
berat isi kering
perbandingan
antaraberatkeringterhadapvolumemasatanah.
3.17.
berat isi kering maksimum
berat isi keringpada kadarair optimum.
3.18.
beratjenis
perbandingan
antaraberatisi suatubahanterhadapberatisi air padasuhutertentu.
3.19.
bongkah
butirantanahyang mempunyaiukuranlebihdari 75 mm.
3.20.
california bearing ratio (CBRI
kekuatanrelatiftanahterhadapkekuatanagregatstandar.
3.21.
dilatansi (reaction to shaking)
sifattanahdimanaapabilacontohtanahdiguncang-guncang
(shaking)padatelapaktangan,
yang
air
terkandungnyadapat muncul di permukaandan apabila contoh tanah dipijit
(squeezing),air yang munculdi permukaanakan hilangkembali.
3.22.
derajat kejenuhan
perbandinganantaravolume ronggayang terisi air dengan volume ronggatotal yang biasa
dinyatakandalampersen.
4-40
3.23.
elastisitas
sifat tanah untuk kembalike bentuk asal setelah mengalamiperubahanbentuk akibat
pembebanan
sesaat.
3.24.
faktor keamanan
perbandingan
antarakekuatangeseryang dimobilisasi
tanahdengankekuatangeseryang
ditimbulkan
masatanah.
3.25.
faktor waktu
perbandingan
antara hasil perkaliankoefisienkonsolidasilamanya konsolidasiterhadap
kuadratjarak tempuhair.
3.26.
gambut
gelap,berbentukserat,menyerupaibusa dan berasaldari tumbuhan.
tanah benryarna
3.27.
geofisika
hal-hal yang berkaitandengan fisik bumi, terutamadalam penggunaanperalatanatau
metoda(misalseismograff)
untukmenyelidiki
bagianbumiyangtidakdapatdiakses.
3.28.
geologi
ilmuyangmempelajari
komposisi
formasi,
dansusunanelemen-elemen
kulitbumi.termasuk
posisi
struktur,
dansejarahnya.
3.29.
geoteknik
ilmu yang menganalisisperilakutanah serta disain dan pembangunanbangunanbawah,
yaitubagianbangunanyang menyalurkan
langsungbebanke tanah.
3.30.
horizon "A"
lapisan teratas tanah dimana koloid anorganikdan bahan larut lain telah terbilasdan
biasanyaterdiriatassisa-sisabahanorganik.
3.31.
horizon "B"
lapisantanahsebagaiakumulasibahanhasilpembilasanHorizon"A".
3.32.
horion "C"
lapisantanahyang belumterganggu,yang membentukHorizon"A" dan "8".
3.33.
horizon "D"
lapisantanahdi bawahHorizon"C" atau "8" (apabilatidakada Horion"C")yang kurangmirip
denganhorizonlapisandi atasnya.
3.34.
horizon tanah
lapisan-lapisan
yang terdapatpada profiltanah,yang pada dasarnyadibedakanberdasarkan
tekstur,warna,strukturdan kandunganbahankimia.
3.35.
indeks plastis
selisihantarabatascairdenganbatasplastis.
3.36.
indeks kelompok
angkayang menunjukkankelompok(group)pada suatu kelastanah menurutAASHTO.
3.37.
indeks pemampatan
k e m i r i n g a ng r a f i k y a n g m e n u n j u k k a nh u b u n g a na n t a r a a n g k a p o r i ( d a l a ms k a l a l i n i e r )
danganteganganefektif(dalamskala logaritma).
3.38.
kadar air
perbandinganantara berat air dengan berat kering atau bahan padat contoh tanah, yang
biasanyadinyatakandalampersen.
3.39.
kadar air optimum
kadarair yang menghasilkan
beratisi keringmaksimum.
3.40.
kerikil
butirantanahyang berukuranantara75 mm dan4,75 mm, menurutASTM D 422.
3.41.
kepadatan
kadang-kadangdisebut derajat kepadatan,yaitu perbandinganantara berat isi kering
d e n g a n b e r a t i s i k e r i n g m a k s i m u m t a n a h , y a n g b i a s a d i n y a t a k a nd a l a m p e r s e n .
Kepadatankadang-kadang
diartikanpula sebagaiberat isi keringtanah.
3.42.
kepadatan relatif
perbandinganantara berat isi kering lapangandikurangiberat isi kering lepas terhadap
b e r a ti s i k e r i n gm a k s i m u ml a b o r a t o r i u m
d i k u r a n gbi e r a ti s i k e r i n gl e p a s .
3.43.
koefisien konsolidasi
perbandingan antara koefisien permeabilitas terhadap hasil perkalian koefisien
p e r u b a h a nv o l u m ed e n g a nb e r a ti s i a i r .
3.44.
koefisien pemampatan
p e r b a n d i n g aann t a r ap e r u b a h a na n g k ap o r it e r h a d a pp e r u b a h a nt e g a n g a n .
3.45.
koefisien permeabilitas
k e c e p a t a na l i r a na i r d a l a mt a n a hd i b a w a hp e n g a r u hs a t u a ng r a d i e nh i d r o l i kd, i n y a t a k a n
d a l a ms a t u a np a n j a n gp e r s a t u a nw a k t u .
6-40
3.46.
koefisien perubahan volume
perubahanvolumeper satuanvolumeper satuanpeningkatanteganganefektif.
3.47.
kohesi
kekuatangesertanahyangdakibatkanoleh bukantahanangesek.
3.48.
koloid
butiranhalusyang berukurankurangdari0,001mm.
3.49.
konsistensi
sifattanahyang menunjukkankemudahanrelatifuntukdirubahbentuknya.
3.50.
konsolidasi
proses keluarnyaair dari masa tanah sebagai akibat pembebananyang terus menerus
dalamsuatuperiodetertentusehinggabutir-butir
tanahmenjadilebihkompak.
3.51.
kuat geser
ketahananmaksimumtanah (gabunganantarakohesidan tahanangesek)akibattekanan
geser.
3.52.
lanau
butirantanah yang berukuranantara0,075 mm dan 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau
antara0,075mm dan 0,002 mm (menurtAASHTO T 88).
3.53.
lempung
butiran halus berukurankurang dari 0,005 mm (menurutASTM D 422), atau kurang dari
0,002 mm (menurut AASHTO T 88).
3.54.
lendutan
penurunanpermukaansebagaiakibatpembebanan.
3.55.
longsor rotasi
longsoryang mempunyaibidang longsorberbentukgaris lengkungdan biasanyaterjadi
pada lerengyang panjangnyaterbatas.
3.56.
longsor translasi
longsoryang mempunyaibidang longsorberbentukgaris lurus dan biasanyaterjadipada
"tidakterbatas".
lerengyangpanjangnya
3.57.
m e k a n i k at a n a h
penerapanhukum-hukummekanikadan hidrolikaterhadapmasalahteknikyang berkaitan
dengan sedimenatau akumulasibutir-butirpadat lain yang tidak terkonsolidasi
sebagai
hasil prosespenghancuran
secaramekanisdan kimia daripadabatuan,terlepasdari
apakahbahantersebutmengandung
atautidakmengandung
bahanorganik.
3.58.
mukaair tanah
horizonpermukaan
air tanahdimanatekananpadapermukaan
air adalahsamadengan
tekananatmosfir.
3.59.
pasir
butirantanahberukuran
antara4,75mm dan0,425mm (menurutASTMD 422),atauantara
2 mm dan0,075mm (menurutAASHTOT 88).
3.60.
pasirhalus
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan0,425mm (menurutASTMD 422),atau
antara0,425mmdan0,075mm (menurut
AASHTOT 8B).
3.61.
pasir kasar
butirantanahberukuran
antara4,75mm dan2,00mm (menurut
ASTMD 422),atauantara2
mm dan0,425mm (menurut
AASHTOT 88).
3.62.
pasirsedang
butirantanahyangberukuran
antara2,00mm dan0,425mm (menurut
ASTMD 422).
3.63.
pedologi
ilmupengetahuan
penentuan
tentangcaramemperlakukan
sifat-sifat
tanah,yangmencakup
alami (nature),sifat-sifat,formasi, fungsi, perilakudan pengaruhpemanfaatandan
penataannya
(manajemen).
3.64.
pekerjaantanah
kegiatan
dimanatanahataubatuandigali,diangkut
atau
danditempatkan
sebagaitimbunan
bahanbuangansertakemudian
pemadatan
dipadatkan.
Meskipun
dapattermasuk
sebagai
bagianpekerjaan
tanah,namunpekerjaan
tersebutdapatditinjausecaraterpisah.
3.6s.
pemampatan (com pressibity)
sifatyangmemungkinkan
tanahdapatmenurun
volumenya
dikenaibeban.
apabila
3.66.
pemadatan(compaction)
proseskeluarnya
udaradari masatanahsebagaiakibatkekuatan
butirmekanissehingga
butirtanahmenjadi
lebihkompak.
3.67.
pembifasan(leaching)
prosesdimanakoloidataubahanlarutyangterdapat
dalamtanahterbawaolehair.
8-40
3.68.
pemompaan (pumping)
proses terbawanyabutir-butirhalus (di bawah perkerasan)oleh air yang tertekan akibat
bebanyangdisalurkanmelaluiperkerasan.
3.69.
pemuaian (bulking)
perbandinganantara volume tanah lepas dengan volume tanah asli sebelum digali,
biasanyadigunakanpada pekerjaantanah.
3.70.
pemuaian (swelling)
peningkatanvolumetanah akibatpenambahankadar air, biasa digunakanpada mekanika
tanah.
3.71.
pengisapan tanah (soil suction)
pengurangantekanan (di bawah tekanan atmosfer)yang mengakibatkannaiknyaair di
antara butir-butirtanah (pengisapandisebabkanoleh daya kapilerdan faktor-faktorlain
serta seringdigunakansecarabergantiandenganistilahpotensikapiler).
3.72.
penurunan (settlement)
pergerakanke bawah timbunan atau struktursebagai akibat penguranganrongga dalam
tanah di bawahtimbunanatau strukturatau dalam tanah timbunan,atau kedua-duanya.
Penguranganronggaterjadisebagaiakibatdensifikasi(keluarnyaudara)atau konsolidasi
(keluarnya ir).
penyusuta n (sh rinkage)
perbandinganantaravolumetanah lepasdenganvolumetanah setelahdipadatkan,biasa
d i g u n a k a np a d a p e k e r j a a nt a n a h .
3.73.
permeabilitas
sifat yang menunjukkankemampuantanah untuk mengalirkanair melaluipori-poridalam
tanah.
3.74.
pF
nilai ekivalen pengisapantanah, yaitu sebagai logaritmatinggi kolom air kapiler yang
dinyatakandalamcentimeter.
3.75.
pH
nilainegatiflogaritmakonsentrasi
ion hidrogendalambentuksuspensidalamtanah.
3.76.
plastisitas
sifat yang memungkinkan
tanah berubahbentuk tanpa retak atau mengalamiperubahan
volumeyang berarti.
3.77.
porositas
perbandinganantara volume udara dengan volume masa tanah yang biasa dinyatakan
dalampersen.
3.78.
profil tanah
potonganvertikal tanah yang menunjukkansifat-sifatalami dan urutan
sebagaihasilpengendapan
atau pelapukan,
atau kedua-duanya.
3.79.
sensitivitas
perbandinganantara kuat tekan bebas tanah asli dengan kuat tekan bebas tanah yang
benar-benar terganggu (remolded), tetapi pada kadar dan angka pori, atau berat isi
k e r i n g ,y a n g s a m a .
3.80.
struktur tanah
susunanbutir-butir
tanah.
3.81.
sudut geser
kekuatangesertanahyang dakibatkanolehtahanangesekbutir-butir
tanah.
3.82.
tanah
bahan lepas atau endapan lunak (di luar batuan)yang terdapatpada permukaanbumi
sebagaihasilpelapukanatau penghancuran
batuan,atau pembusukan
tumbuhan.
3.83.
tanah dasar
tanah(galianatautimbunan)yangterdapatdi bawahperkerasan.
3.84.
tanah jenuh
tanahyangseluruhrongganyaterisiair (tidakmengandungronggaudara).
3.85.
tanah laterit
tanahdi daerahtropisdimanaprosespelapukantelah menimbulkan
akumulasisesquloxrdes
(bahangabunganyang terdiriatas dua per tiga bagian oksida dan satu per-tigabagian
bahanlain,terutamabesi).
3.86.
tanah penutup
lapisanatastanahyang menunjangkehidupantumbuhan.
3.87.
tanah residual
tanahyangterbentukdi tempatdari batuanatau bahaninduk.
3.88.
tanah terpindahkan (transported soird
tanahresidualyangtelahdipindahkan
kembaliolehangin,air ataues.
dan ditempatkan
3.89.
tekananair tanah
tekananair dalamronggapadatanahjenuh.
10-40
3.90.
teksturtanah(distribusibutir,gradasi)
proporsi
masing-masing
butirataukelompok
tanah.
butiryangmembentuk
4.
a
A
S i mb o l
= jari-jaributirtanah
= luaspermukaan
= luasseksiyang berurutan,
volumegalian/timbunan
untukmenghitung
C
CBR
c"
c,
cu
d
Dro
Dso
Doo
Di
e
t
F
q
g
v
Ys
gc
gf
GI
G.
G*
h
koefisienpemampatantanah
sudutkemiringan
lereng
konstantapada penentuangaya tarik air terhadapbutirtanah
koreksipembacaanletakhidrometer
akibatminiskusair
= kohesitanah
= satuanbiayaoperasialat
= biayatotaloperasialat
= California Bearing Ratio
= indekspemampatantanah
= koefisienlengkungan
= koefisienkeseragaman
= koefisenkonsolidasi
- jarakantaradua butirtanah
= diameterbutirtanah
= lenganmomenpadaanalisisstabilitaslereng
= diameterbutirtanah
= kedalamanbidanglongsor
= kedalamanretak
= teballapisanyang dipadatkan
= ukuranpada 10% beratbutiryang lolos
= ukuranpada30% beratbutiryang lolos
= ukuranpada60% beratbutiryang lolos
= faktorletakvertikalpermukaanlapisankerasdari permukaantanah
= angkapori
= biayapenggalian
tanah
= gayatarikair terhadapdua butirtanah
= persentaseberat butir yang lolos saringanNo. 200 pada perhitunganindeks
kelompoktanah
= faktorkeamananstabilitaslereng
= sudutgesertanah
= gravitasi
= beratisitanah
= beratisi bahanpadatatau butir-butirtanah
= beratisi air
= beratjenis butirkasar
= beratjenis butirhalus
= indekskelompok(Grouplndex)
= beratjenistanah
= beratjenisair
= letaktitikberathidrometer
dari permukaanair
= teballapisantanahpada penentuanCBR
- jarak pengangkutan
di luarjarak bebas
= tinggilereng
11-40
JRA
k
K
I
L
LI
LL
m
mv
r1
n
N
N"
o
p
pc
pf
pF
pH
PI
PL
r
Rh
S
SL
S,.
SNI
o
t
Tu
TW
a
e
U
V
v"
vo
= teballapisantanahpadaanalisiskonsolidasi
= Japan Road Assocaition
= koefisienpermeabilitas
= faktorkoreksivolumetabunguntukpengujianberatisitanah
= panjangbusurpadabidanglongsor
= jarakantara2 seksiyang berurutan,untukmenghitung
volumegalian/timbunan
= panjanggorong-gorong
= batascair
= koreksisuhu terhadapkeenceranair
= koefisienperubahanvolume
= viskositasair
= porositas
= faktorletakhorizontalbidanglongsordari tumit lereng
= bilanganbulat (integer)pada perhitunganpenurunan
= jumlah alat pada pekerjaantanah
= jumlahlintasanpemadatan/penumbukan
= angkastabilitaslereng
= biaya pengangkutanpadajaraktambahan
= beban
= teganganawalyang bekerjapadapermukaan,untukhitungpenurunantanah
= persentasefraksikasarpada perhitunganberatjenis
= persentasefraksihaluspada perhitunganberatjenis
= angkaekivalentinggiair kapiler,yaitusebagailogaritmatinggiair kapilerdalam
satuancentimeter
= skalayangmenyatakan
tingkatkeasamantanah
= indeksplastis
= batasplastis
= jari-jaribidanglongsor
= pembacaanhidrometer
= jari-jarihidrolis
= pembacaanhidrometer
yangtelahdikoreksi
= penurunan
= persentaseberatbutirpada analisisbutirdenganhidrometer
= batassusut
= derajatkejenuhan
= StandarNasionalIndonesia
= tegangantekannormal
= lamapengendapan
butirpadaanalisisbutirdenganhidrometer
= waktukonsolidasi
= waktuyangdiperlukanuntukpemadatan
= waktu yang tersediauntukpelaksanaanpekerjaan
= tegangantarikpermukaanbutir
= faktorwaktupadaanalisiskonsolidasi
= kedalamanair di sebelahhilirgorong-gorong
= tegangangeser
= sudutuntukmenghitung
gayatarikantaradua butirtanah
= sudutbidanglongsordenganbidanghorizontal
= derajatkonsolidasi
= volumecontohtanah
= volumegalian/timbunan
= volumeudaradalamcontohtanah
= volumecontohkeringtanah
= volumebahanpadatdalamcontohtanah
= volumeair dalamcontohtanah
= volumeronggadalamcontohtanah
12-40
w*
w"
z
5.
kadaraircontohtanah
berattanah
beratcontohtanah
berattanah
beratair padacontohtanah
beratbahanpadatpadacontohtanah
teballapisan
tanahpadaanalisis
atabilitas
lereng
Penyelidikandan pengambilancontoh tanah
13-40
yangdiperlukan
Tabel.1.
Tujuanpenyelidikan
tanahsertapengujian
tambahan
JENIS REKAYASA
D
Penetapanlokasi
jalan
ASPEK REKAYASAYANG
TERKAIT
Alinyemenhorizontal
TUJUAN PENYELIDIKAN
PENGUJIANTAMBAHAN
YANG DIPERLUKAN
. Menghindarilokasidaerahtanah
jelek;misalpit dan lempung
lunak.
o Menhindari
lokasidaerahyang
rentanlongsordan mudah
terqenanqarr.
Alinyemenvertikal
o Menghindarkan
timbunanyang
tinggidi atastanahlunakatau
stratatidak stabil.
e Mengurangiimenghindarkan
galianbatuanatau stratayang
tidakstabil.
o Memoertahankan
letak
permukaantanah dasar pada
posisiaman di atas permukaan
air tanah.
Stabilitaspondasidi bawah o Mengetahui
Kekuatangeser (untuk
penyelidikan
lebih
timbunan
mengecekdisain).
lanjutyangdiperlukan.
o Mengetahuiberbagai
kemungkinan
cara meningkatkan
dayadukungtanahpondasi
timbunan.
. Mengetahui
indikasi
penurunanpada
kemungkinan
pipa dan qoronq-ooronq.
Stabilitasstratabatuan
Pemilihanbahan
timbunan
tr
Disainlerenggalian
& timbunan
Penentuanvolume
pekerjaantanah
. Volumegalian
Disaindrainase
. Drainasebawah
permuKaan
. Drainasepermukaan
o Mengetahuiindikasilongsorpada
tanah dan batuan(berdasar
insoeksivisualdan informasi
awal qeologi).
Kecocokanbahan galian
Lokasisumberbahan
o Mengetahuijenis-jenistanah:
r Mengetahuimutu tanah sebagai
bahantimbunan.
r Mengetahuiindikasiberat isi
setelahdipadatkan.
r Mengetahuijenis
alatyang
diperlukanuntuk pekerjaan
tanah
Potonganmelintanggalian o Mengetahuiperkiraanlereng
& timbunan
yangamanpadatimbunandan
galian.
o Mengetahui
volumegalianpit
atau batuan.
o Mengetahui
perkiraanpemuaian
(bulking)dan penyusutantanah.
o Mengetahui
letakmukaair
tanah.
a
tr
Penyiapantanah
dasar
Penanganan
tanahdasar
Disainoerkerasan
Tebal perkerasan
Stabilisasi
Bahanlokaluntuklapis
pondasiatas perkerasan
lentur
Pemadatan,
untuk
mendapatkaninformasi
lebihpastitentang
kepadatanserta pemuaian
(bulking)dan penyusutan
tanah.
Pengujainkuat geser
(untuktanah kohesif),
untukdisaindan kasuskasusyang meragukan.
kepadatan,
untuk
Pengujian
estimasivolumeyang lebih
tepat.
Mengetahuilokasisaluranatau
air.
empanguntukpembuangan
lokasimataair.
Menoetahui
o Tergantungpada fitrah/keadaan
tanahdan cuaca.
. Mengetahui
perkiraantebal
perkerasan(tergantungpada
volumelalu-lintas).
. Mengetahuiperkiraanberbagai
carastabilisasi.
14-40
Penyelidikan
hususuntuk
tebal
memoerkirakan
perkerasanlebihtepat.
Penvelidikan
lebihrinci.
pulabila
komposisi
gipsumdapatditentukan
saritanah.Disamping
itu,kandungan
perlu.
Organik- tumbuhanasli dalamwujudyang mudahdikenali
Organik- tumbuhanasli dalamwujudyangtidakdapatdikenali
Mineral - bercampurhumus,biasanyaberwarnagelap
Ap - lapisanyang dibajak (plow layer)
Berwarnalembut,banyakkehilanganlempung,humusdan nutrisi
tumbuhan
)
r LebihmiripA
it l Transisi(
/
Solum tanah
sebenarnya
\ | ebih mirin B
Catatan:
yangmempunyai
Tidaksatuprofilpun
semuahorizon
yang
pada
gambar,
sebagaimana ditunjukkan
tetapisebagian
besartanahbiasanya
mempunyai
A, B danC.
Horizon
Gambar1. Horizonutamatanah(Sumber:Asphaltlsntitute,1993)
2).
Penafsiranfoto udara
Meskipunmetodapenafsiranfoto udarasebagaimanayang dilakukandalampemetaan
tanahtidak diuraikansecaralengkappada tulisanini, namunbeberapakonsepdasar
sertabeberapamanfaatdan keterbatasandicobadibahas.
lnsinyurdan teknisitanahyang berminatlebihjauh tentangidentifikasi
dan pemetaan
tanah melaluifoto udara, dapat mempelajaribuletin yang diterbitkanoleh instansi
terkait.
Tiga prinsipyang mendasariidentifikasi
tanahmelaluifotoudaraadalah:
a. Foto udaradapat menghasilkan
secaratelititentangciri-cirifisik permukaanbumi,
tidak hanya ciri-ciri alamiah tetapi juga ciri-ciri atas perbuatan manusia.
Berdasarkanciri-ciripermukaandan bawah permukaan(subsurface,),
foto tersebut
dapat menunjukkanhasil proses alam yang aktif dalam pembentukantanah
residualsertapembentukan
tanahpindahan.
b. Bahanyang sama ditunjukkan
denganpola foto yang sama,demikianpula,bahan
yang tidak sama ditunjukkandengan pola foto yang tidak sama. Sehubungan
16-40
19-40
1 ) . Survaipendahuluan
di sekitarproyek
Sebelumkegiatanlapangandimulai,setiap data teknis perlu terlebihdulu dikaji.Hal
peta topografi,rekamansatelit,peta geologi,
tersebutmencakupsekurang-kurangnya
hasilsurvailahan,hasilsurveysumbermineralsertapetateknistanahdi sekitarproyek.
Pengkajianperludilakukanjuga terhadaplaporanpenyelidikan
bawahpermukaanpada
yang berdekatandenganlokasiproyek.
daerah-daerah
Gatatan1
Apabila peta dan laporan yang lama sudah kuno (tidak berlaku lagi) dan
mempunyainilai yang terbatasdibandingkandengan pengetahuanyang berlaku
peta dan laporanlama denganpeta dan laporan
sekarang,maka pembandingan
baru serinqmemberikaninformasi
tidakterduqa.
Pusat Penelitiandan Pengembangan
Geologimerupakansumberpokok peta geologi
dan laporan-laporan
mengenaisumbermineraldan air tanah.
Laporansurvaitanah oleh LembagaPenelitianTanah,DepartemenPertanian,apabila
ada dan mutakhir, akan berguna bagi insinyur untuk memperkirakanrentang
karakteristikprofil tanah sampai kedalaman 1,5 atau 2 m untuk setiap tanah yang
dipetakan.
Gatatan 2
Setiapjenis tanah mempunyaisuatu profiltanah pembeda,sebagaiakibatumur,
bahan induk, relif, kondisi cuaca dan tumbuhan penutup. Hal tersebut dapat
membantu dalam mengidentifikasi
berbagai jenis tanah yang masing-masing
memerlukanpertimbangandan panangananteknis yang khusus.Apabila profil
tanah mempunyaikarakteristik
teknis yang sama, maka tanah akan mempunyai
sifat-sifatteknis yang sama pula. Perubahan sifat-sifattanah di daerah yang
berdekatan,seringmen ukkanoerubahanbahanindukatau relif.
Pada daerah dimana data deskriptifterbatasioleh peta geologiatau tanah yang tidak
memadai,maka tanah dan batuan tersingkapyang terdapat di sekitar lokasi proyek
harusdikajidan kemudianberbagaiprofiltanah dan batuanperludicatat.Pencatatandi
lapangan pada pengkajiantersebut hendaknyamencakup data yang diuraikandi
bawah.
Apabilapeta pendahuluanyang mencakupdaerahdi sekitarproyekdiperlukan,maka
peta tersebutdapat dibuat pada peta foto udara yang menunjukkankondisilahan.
Distribusilapisan tanah dan batuan utama yang mungkin dijumpai pada saat
penyelidikandapat ditunjukkandengan menggunakandata yang diperolehdari peta
geologidan survaipendahuluanterbatas.Para penafsirfoto udarayang berpengalaman
dapat memperolehbanyak data bawah permukaandari pengkajianfoto hitam-putih,
berwarnaatau impra merah, karena kondisi tanah atau batuan, atau kedua-duanya,
pada daerahyang mempunyaicuaca dan tumbuhanyang sama, biasanyamempunyai
polafoto udarayang sama pula.
Untuk daerah yang tidak mempunyaiinformasicukup, maka pengetahuantentang
kondisibawah permukaandapat diperolehdari para pemiliklahan,tukang bor sumur
lokaldan orang-orangyang bekerjasebagaikontraktor.
Gatatan3
Peta pendahuluan
di atas dapatdiperluasmenjadipetateknisyang rincidengancara
membubuhkansemua lubang uji, sumur uji (pits)dan titiktitik pengambilancontoh
serta dengan cara merevisi batas-batasyang diperoleh dari survai rinci bawah
permukaan.
2). Penentuankondisibawahpermukaan
Kondisi bawah permukaanhanya dapat ditentukanpada masing-masing
sumur uji,
lubanguji, lubangbor, atau galianterbuka.Profilstratigrafidapatdibuathanyamelalui
penyelidikan
rincidimanapenentuanhubunganantarakedalamandan lokasiberbagai
jenis tanah dan batuandapat dilakukan.Fase penyelidikan
tersebutdapat dilakukan
dengan cara menggambarkanbatang profil (/ogs) lapisan tanah dan batuan yang
nampak pada dinding galian atau lubang uji, atau kedua-duanya,serta dengan
gambar-gambar
menginterpolasi
tersebut.
Jarak antaratitik-titikpenyelidikandi atas akan tergantungpada kompleksitasgeologidi
lokasiproyeksertatingkatkepentingankontinuitastanah dan batuanbagidisainproyek.
Untuk mengidentifikasi
semua strata yang mungkin akan sangat dipengaruhioleh
proyek serta untuk mendapatkan data teknis yang diperlukan untuk analisis
sebagaimanadiuraikanpada Butir 5.3.4, maka penyelidikanperlu dilakukancukup
dalam.
Survaigeofisikadapatdilakukanuntukmelengkapi
data dari lubangbor dan permukaan
yang terbuka serta untuk menginterpolasiantara lubang bor. Metoda gelombang
(seismic), penetrasi radar (ground penetrating radar) dan tahanan listrik (electrical
resistivity)sangat berguna pada kondisi dimana bahan bawah permukaan yang
berdampinganmempunyaisifat-sfiatyang sangatberbeda.
Metoda refraksigelombangterutama berguna dalam menentukankedalamanlapisan
yang berurutanmakinpadat.
sampaibatuanpadalokasi-lokasi
dimanalapisan-lapisan
geologipada
Metoda refleksigelombangbergunauntuk memisahkansatuan-satuan
yang
kedalamansampai 3 m. Hal tersebut tidak dipengaruhioleh lapisan-lapisan
mempunyaikecepatangelombangyang rendah serta terutamabergunapada daerahdaerahyang mengalamiperubahanstratigrafisecaracepat.
Metodatahananlistrikmempunyaikegunaanyang sama dalammenentukan
kedalaman
lapisansampai batuan dan anomali dalam profil stratigrafi,dalam evaluasiformasi
berlapisdimana stratum yang lebih padat terletakdi atas stratumyang kurang padat,
prospekpasir-kerikil
sertadalampenyelidikan
atau bahanlain.Parametertahananjuga
diperlukanuntuk disain grounding systematau perlindungankatodikterhadapstruktur
yang tertanam.
Metoda penetrasi radar berguna dalam mengetahuilapisan tanah dan batuan serta
bangunanbuatanmanusiayangterletakpadakedalamansekitar0,3 sampai10 m.
Catatan 4
geofisikakemungkinan
Penyelidikan
bergunasebagaipedomanpenentuanlokasi
geofisika
lubangpemboranatau lubangpengujian.Penafsiran
hasilpenyelidikan
qalian
harusdiverifikasi
oleh hasil
atau
lran.
Kedalaman pemboran atau sumur uji untuk keperluan perkerasanjalan raya,
perkerasanlapangterbangatautempatparkirkendaraanharussekurang-kurangnya
1,5
m di bawah permukaantanah dasar yang direncanakan.Pada kasus-kasuskhusus,
kedalamantersebut dapat ditingkatkan.Pemboran untuk keperluanpembangunan
strukturatau timbunanhendaknyamencapaikedalamandi bawah permukaanyang
21-40
Catatan5
Fotoberwarna
tentangcontohbatuan(rockcores),contohtanah,danstrataterbuka
pulanomor
mungkinakansangatberguna.Padasetiapfotoharusdisertakan
identifikasi
atausimbul,tanqqalpenqambilan
dan skala.
ldentifikasisemua tanah menurut ASTM Practice D 2488, ASTM ClassificationD
2607, atau ASTM PraciceD 4083. ldentifikasibatuan menurutASTM Definitionof
Terms C 119, ASTM DescriptiveNomenclature
C 294,atau ASTM PracticeC 851.
pada
Klasifikasi
tanahsebagaimana
diuraikan
Butir4.3.10.
Sisipan air (seepage) atau zona air (water-bearingzones) dan elevasi pizometrik
yang dijumpaipada setiaplubanguji, lubangbor atau galianuji.
Apabiladiperlukan,hasil pengujianlapangan(in sifu fesf,),misal pengujiantahanan
penetrasiatau pengujiangeser kipas (vaneshear fesf),pengujianpembebananpelat
(plateloading fesf,),atau pengujianlapanganlain untuk mengetahuisifat-sifatteknis
tanahatau batuan.
Persentasepemulihaninti (core recovery)dan mutu batuan yang ditetapkanpada
pemboran(coredrilling)sebagaimanayang diuraikandi atas.
Penyajian data lapangan dan laboratoriumdalam bentuk grafik serta fasilitas
penafsirannya
yangsecaramenyeluruhdapatmemahamikondisibawahpermukaan.
22-40
bawahpermukaandiketahuiseragamsecarageologi.Sifatsifatteknistanahdan batuan
yang dijumpaipada proyek-proyekpentingtidak boleh diperkirakanhanya berdasarkan
identifikasidan klasifikasilapangan,tetapi harus diverifikasidengan hasil pengujiandi
laboratoriumterhadapcontoh yang diambil dengan cara yang diuraikanpada Butir
5.3.10atau pengujianlapangan,atau kedua-duanya.
Penetapanparameter-parameter
untuk disain hanya dapat dilakukanoleh insinyur
profesional
atau ahli geologiyang mempunyaispesialisasi
dalam bidanggeologiteknik
dan memahamitujuan, kondisidan kebutuhanpenyelidikan.
Agar hasil penyelidikan
penuh,
tanah,batuandan muka air tanah dapatdimanfaatkan
maka konsepmekanika
tanah, mekanikabatuan dan geomorfologiharus digabungkandengan pengetahuan
tentanggeologiteknikatau hidrologi.
Disainyang lengkapmungkinmemerlukanpengkajianyang lebih rinci daripadayang
diuraikandalampedomanini.
7). Pelaporan
Laporan hasil penyelidikanbahwa permukaanhendaknyameencakuphal-hal
berikut:
. Lokasi daerah yang diselidikidi sekitar proyek. Hal tersebut harus mencakuppeta
sketsa atau foto udara yang menunjukkan lokasi lubang uji, lubang bor dan
pengambilan contoh serta data geomorfologi yang terkait dengan penentuan
berbagai jenis tanah dan batuan. Data tersebut mencakup kontur elevasi,
streambeds,sink holes,jurangdan yang sejenis.
Apabiladipandanglayak,dalam laporanharustermasukjuga peta geologiatau peta
tanahagronomi,atau kedua-duanya.
Uraiantentangprosedurpenyelidikanyang dilampiribatangpemborandan lubang
uji, hasil pengujianlaboratoriumserta hasil pengukurangeofisikadalam bentukgrafik
penafsiran.
Potonganyang menunjukkansebaransatuan-satuanstratigrafiserta catatantentang
anomaliatau kondisilainyang menonjol.
6.
Pengujiantanah
6 . 1 . A n a l i s i su k u r a n b u t i r
1)
Kegunaanhasilpengujian
Analisisukuranbutiradalahpengujianuntukmenentukan
distribusibutirindividudalam
contohtanah,yang dinyatakandalam persenberatcontoh.Secaralebihrinci,analisis
ukuran butir diuraikandalam SNI 03-3423-1994(MetodaPengujianAnalisisUkuran
Butir Dengan Alat Hidrometer)atau dalam AASHTO 88-90 (Particle Size Analysisof
So/ls).
Hasil pengujianpaling berguna untuk kelasifikasitanah. Penggunaanlain tentang
gradasikurangdianjurkan,kecualiapabilatelahterbukti,baik berdasarkanpengkajian
maupun pengalaman.Seringkaliditunjukkanbahwa makin besar ukuranbutir,makin
baik sifatsifat teknis tanah. Disampingitu, kenyataanmenunjukkanpula bahwa air
kapilerdan pembekuantidakmenimbulkanpersoalanpadatanah berbutirkasar,misal
pasir;sedangkanpada tanah berbutirhalus (lanaudan lempung)mengakibatkan
hal
25-40
2 ) . Ringkasanmetodapengujian
Analisisukuran butir terdiri atas dua bagian; pertama penentuangradasifraksi kasar
dengan menggunakansaringan (dapat disebut analisis saringan),dan ke dua
penentuangradasifraksihalusyang biasanyamenggunakan
hidrometer(lihatGambar
2).
Analisissaringandilakukandenganmenyaringcontoh bahan melaluibeberapabuah
saringanyang ukurannyamakin kecil. Selanjutnya,berat bahan yang tertahan pada
masing-masing
saringanditimbangdan dinyatakandalam persenterhadapberattotal
contoh.
Analisishidrometerdilakukanterhadapcontoh bahan yang berukuranlebih kecil dari2
mm atau lolos SaringanNo. 10 (AASTHOT 88 mengandungdua alternatifmetoda
analisishidrometer;metodapertamamenggunakanbahanyang lebihkecildari 2 mm
atau lolosSaringanNo. 10, sedangkanmetodayang ke dua menggunakan
bahanlebih
kecildari 0,425mm atau lolosSaringanNo. 40). Analisishidrometer
didasarkanpada
prinsip bahwa butir-butirtanah terdispersisecara merata dalam cairan. Berat jenis
campuranbutir-butirtanah dan cairankemudiandiukurpada berbagaiintervalwaktu.
Untukmenghitungtingkatpengendapanberbagaibutir digunakanHukumStoke yang
menyatakanbahwabutirberukuranlebihbesarakan mengendaplebihcepatdaripada
butir berukuranlebih kecil (lihatpersamaandi bawah).Dan hal tersebut,perhitungan
termasuk koreksi akibat suhu, viskositasdan berat jenis butir-butirtanah. Hasil
perhitunganpertama{ama dinyatakansebagai berat contoh yang dianalisisdengan
hidrometerdan selanjutnyadikonversikanmenjadi persentaseterhadap berat total
contoh,bilatanahmengandung
fraksikasar.
Gambar2. Peralatan
dansaringan)
analisisukuranbutir(hidrometer
Catatan
Persamaan
berdasarkan
HukumStoke
1800n
dimana:
=
fl
=
r1
=
h
=
t
=
S
Gr, G*, =
=
Rn
=
m,c
=
R'
diameterekivalenbutir(mm);
viskositasair
letaktitk berat hidrometerdari permukaanair;
waktu pembacaan
persentasebutir;
beratjenis butirtanahdan beratjenisair
1 0 0 0( R ' + c - 1 ) ;
koreksisuhudan koreksiminiskus:
pembacaanhidrometer
Penyajianhasilpengujian
Hasil pengujiangradasidapat disajikandalam salah satu dari dua bentuk;pertama
adalah dalam bentuk tabel yang menunjukkanpersentaseberat butir yang lolos
beberapasaringandengan bermacam-macam
ukuran.Ke dua adalah bentuk grafik
yang menunjukkanhubungan antara ukuran butir atau nomor saringan dengan
persentaseberat butir yang lolos saringan.Penyajiandalam bentuk grafik biasanya
menggunakanskala logaritmauntuk ukuranbutir(karenarentangukuranyang besar)
dan skalalinearuntukpersentaseberatbutiryang lolos.
Untukmenyatakanfraksiyang mempunyaibatas-batasukurantertentutelah digunakan
istilahatau nama baku. Dalamurutanyang makinhalus,istilahtersebutditunjukkan
di
bawah.
o
'
.
.
.
MenurutASTM D 422
Kerikil
. 7 5 m m - 4 , 7 5m m ( N o .4 )
Pasirkasar
: 4 , 7 5m m - 2 , 0 0m m ( N o .4 - N o . 1 0 )
P a s i rs e d a n g
. 2 , 0 0 m m - 0 , 4 2 5m m ( N o .1 0 - N o .4 0 )
P a s i rh a l u s
: 0 , 4 2 5m m - 0 , 0 7 5m m ( N o .4 0 - N o .2 0 0 )
27-40
I
I
I
tr
!
I
I
I
I
I
Lanau
Lempung
Koloid
: 0 ,075m m- 0,005m m
: lebihkecildari0,005mm
: l e bihkecildar0,001
mm
i
MenurutAASHTOT 88
Butirberukuran
lebihdari2,0 mm
Pasirkasar
: 2 ,0mm- 0,425m m( No.10- No.40)
Pasirhalus
:0 ,4 25mm- 0,075m m( No.40 - No.200)
Lanau
: 0,075mm- 0,002mm
Lempung
: lebihkecildari0,002mm
Koloid
: lebihkecildari0.001mm
Tanah dikatagorikan
sebagaipasir apabilatanah tersebutmengandunglebihdari 50
persenpasiratau kerikil.Tanahjenis lanauakan mengandungantara40 sampai100
persen butir berukuranlanau; lempungakan mengandungsekurang-kurangnya
30
persenatau setinggitingginya
100 persenbutirberukuranlempungdan koloid.Kerikil
biasanyamengandung
sekurang-kurangnya
15 persenbutirberukurankerikil.
4).
Pengaruhmetodapengujian
Dalam analisissaringan perlu diperhatikanbahwa lempung dan lanau harus benarbenar terbuangdari butir-butirpasir dan kerikil.Di samping itu, dalam menyiapkan
contoh uji, harus dihindarkanpecahnyabutir pada beberapajenis kerikilatau batuan
lunak. Untuk pasir sangat halus, pengujiansebaiknyadilakukandengan mencuci
contohmelaluibeberapasaringan.
Analisis hidrometersangat rawan terhadap kesalahan.Sumber utama kesalahan
tersebutadalah:
. Tidak sempurnanyapemisahantanah menjadibutir-butirindividu(defloculation).
. Tidaksempurnanya
pencampuran
tanahdengancairan.
butir-butir
'
penempatan
Kecerobohan
dan pengangkatanhidrometer.
6.2.
Beratjenis tanah
Berat jenis tanah adalah perbandinganantara berat tanah di udara (yang mempunyai
volume tertentu) pada suhu tertentu terhadap berat air destilasi di udara yang yang
mempunyaivolumeyang sama denganvolumetanah,pada suhu tertentu.Beratjenistanah
sering digunakanuntuk menghubungkan
berat tanah dengan volumenya.Berat isi tanah
basah (diperlukanpada pemecahanpersoalantegangan,penurunandan stabilitas)dapat
dihitungapabilaberatjenis, derajatkejenuhandan rasio ronggadiketahui.Disampingitu,
berat jenis tanah digunakanpada perhitungan-perhitungan
beberapapengujiantanah di
laboratorium.
(AASHTOT
Pengujianberatjenis tanah diuraikandalam SNI 03-1964-1990
100).
Pada sebagianbesar tanah, keberadaanbeberapajenis mineralyang mempunyaiberat
jenis berbedadapat menyulitkanpengujianberatjenis. Sehubungandengan hal tersebut,
maka pengujianberat jenis tanah perlu mengikutiMetoda PengujianBerat Jenis dan
PenyerapanAgregat Kasar menurut ASTM C 127 atau AASHTO T 85, apabilatanah
mengandungbutiranyang lebih besar dari 4,75 mm (No. 4). Beratjenis tanah (gabungan
butiran kasar dan butiran halus) selanjutnyaditentukandengan menggunakanrumus
sebagaiberikut:
Beratjenistanah=
6.2
pc,pf
gc gf
-T
28-40
dimana
=
pc
=
gc
=
pf
=
gf
:
persentaseporsikasaryang dinyatakandalamdesimal
beratjenis porsi kasar
persentaseporsi halusyang dinyatakandalam desimal
beratjenis porsi halus
1). Ringkasanpengujian
Contoh tanah (seluruhnyalolos No.4 atau No. 10) yang telah diketahuiberatnya,
yang dipilih,dimasukkan
tergantungpadametodaanalisishidrometer
secarahati-hatike
dalam piknometeryang telah dikalibrasi.Selanjutnyapengujiandilakukansebagai
berikut:
. Air destilasi ditambahkan sampai mengisi kira-kira tiga-perempatbagian
piknometer.
. Udarayang terperangkap
di dalamcontohdikeluarkandengancara dihampakan
sebagian(tekananudara tidak boleh lebih dari 100 mm air raksa)atau dengan
cara mendidihkan
air dalampiknometer.
. Piknometer
diisipenuhdenganair destilasi.
. Pikonometer
dan isinyaditimbang.
. Beratjenisdihitungdengancarasebagaiberikut:
Beratjenistanah=
dimana:
=
Wr
=
Ws
=
Wz
=
W
W, - W''
W
( W o , r - ( W .- W r )
6.3
beratpiknometer
berat piknometer,contohdan air
berat piknometerdan contoh
beratpiknometer
dan air
29-40
7-, 1=;_":.=.:
,/,
t j i i i : : i i : c o N T o H B A S A H : i : i i i ! : i , i.ill,iti c o N T o H K E R T N G
; iiiii
il
l"'7"'7"1*7 ,
l'1"7*1"7=77:
7,
/.
1 ;..
".,./.;
2 ) Batascair
Pengujianbatascair dilakukanterhadapcontohtanahyang butir-butirnya
lebihkecildari
0,425 mm (No. 40). Alat utama yang digunakanuntuk pengujianbatascair adalahalat
Casagrandedimanaurutanpengujiannyaadalahsebagaiberikut:
. Contohtanah(kira-kira150 gr) ditambahair secukupnyadan diadukmerata.
. Contohdimasukkan
ke dalamcawanalatCasagrande
dan diratakan.
. Bagian tengah contoh tanah pada cawan digores dengan grooving fool sehingga
terbentukalur.
. Cawandiketuk-ketuk
sampaialur sepanjangkira-kira13 mm menutup.
. Contohtanahdiperiksakadarairnya.
. Pengujiandiulangipada beberapakadarair yang lain sehinggadiperolehhubungan
antarajumlahketukandengankadarair.
. Batascairadalahkadarair pada25 ketukan.
3).
Batasplastis
Pengujianbatasplastisdilakukanpada pelatkaca denganurutansebagaiberikut:
. Contohtanah(kira-kira
20 gr) ditambahair secukupnyadan diadukmerata.
. Contohtanahdiletakkandi atas pelat kaca dan digulungdengantelapaktangan
sehinggaterbentuk"benang-benang"
tanah.
. Apabila pada saat mencapaidiametersekitar 3 mm, "benang-benang"
tanah
terputus-putus,
maka kadarair contohtanah merupakanbatasplastis.
4).
Indeksplastis
Indeksplastisdiperolehdenganmengurangkan
batasplastisdari batascair.
5).
Batassusut
Pengujianbatassusutdilakukandenganurutansebagaiberikut:
. Contoh tanah (kira-kira30 gr) ditambahair secukupnya(sampaijenuh) dan
diadukmerata(penambahan
air padacontohtanahgemburadalahkira-kirasama
atau sedikit di atas batas cair, sedangkanpada tanah plastis,adalah kira-kira
sampai10 persendi atas batascair).
. Contohtanahdimasukkandalamcawankecilyangvolumenyadiketahui
. Permukaancontohtanahdiratakan.
. Contohtanah dibiarkanpada suhu ruang sehinggawarnanyaberubahdari gelap
menjaditerang.
. Cawan berisitanah dimasukkanke dalam oven (suhu 110 0C)sampaiberatnya
tetap.
. Cangkirkacadimasukkanke dalamcawanporselin
. Contohtanahdikeluarkan
dari cawandan dimasukkan(dengancaramenekan)ke
dalamcangkirkaca (g/asscup) yang berisipenuhair raksa.
V,-,Vo
.
B a t a ss u s u t= * 0.4
x100 ........
W
dimana:
= kadarairjenuh
w
= volumecontohjenuh
V
= beratcontohkering
W
Vo = volumecontohkering
6).
Hasilpengujiantipikal
Batas cair mempunyairentang nilai yang lebar dimana untuk lempung,batas cair
sampai80-100bukanlahnilaiyangjarangdijumpai,sedangkanbatascair yang lebih
tipikaladalahantara40 sampai60. Untuklanau,batas cair tipikaladalahantara25
dan 50. Pengujianbatascair tanahjenis pasirbiasanyatidakberhasildan apabilahal
tersebutterjadi,makatanahdakatakan"nonplastis".
31-40
Pengaruhmetodapengujian
Padapengujianbatascair,sumberkesalahanyangseringdijumpaiadalah:
. Tidaktepatnyatinggijatuhcawan.
. Sobeknyaalur akibatpenggoresanoleh groovingtool.
. Terlalutebalnyapastatanahdalamcawan.
. Tidak tepatnyakecepatanpenjatuhancawan.
. Tidaktepatnyapenilaianpanjangalur yang menutup.
Ringkasanpengujian
(AASHTOT 99) dan SNI 03-1743-1989
SNI 03-1742-1989
(AASHTOT 180),masingmasing terdiri atas empat metoda (disebutMetoda A, B, C dan D) sebagaimana
padaTabel2. Peralatanutamayang digunakanpadapengujiankepadatanditunjukkan
kadar air adalah penumbuk dan cetakan (mould) sebagaimanaditunjukkanpada
Gambar5.
Pengujianpemadatandilakukanmelaluilangkah-langkah
sebagaiberikut:
. Siapkan contoh yang beratnya tergantung pada metoda yang dipilih (sebagai
perkiraan:15 kg untukmetodaA,45 kg untuk MetodaB, 30 kg untukMetodaC
dan 60 kg untukmetodaD).
a
Keringkancontohpada udaraterbuka(apabilacontohbasah)dan gemburkan.
a
Saringcontohdengansaringanberukuranyang sesuai.
I
Bagicontohhasilsaringanmenjadi5 bendauji.
a
Tambahkan air yang berbeda terhadap masing-masingbenda uji (2 buah di
bawahkadarair optimum,1 buahdi sekitarkadarair optimumdan 2 buah di atas
kadarair optimum)dan aduk sampaimerata.
Masukkanmasing-masing
benda uji ke dalam kantongplastikatau wadah lain
yang kedapdan biarkanbeberapalamasehinggaair meresapke dalamtanah.
Padatkanmasing-masing
benda uji dalam cetakandenganjumlah lapisandan
tumbukanyang sesuai dan setelah pemadatanlapis terahir,ratakanpermukaan
bendauji dalamcetakan.
Timbangcetakandan benda uji (denganmengetahuiberat cetakan,berat benda
uji basahdapatdiketahui).
a
Tentukankadarair bendauji.
a
Hitungberatisi keringmasing-masing
bendauji.
a
Buatgrafikyang menunjukkan
hubunganantarakadarair denganberatisi kering.
a
Tetapkanberatisi keringmaksimum(puncakgrafik)dan kadarair optimum(kadar
air yang sesuaidenganberatisi keringmaksimum).
pengujian
pemadatan
Tabel2. Prosedur
alternatif
URAIAN
.
Penumbuk
. Berat(kg)
. T i n g g i j a t u h( c m )
. Cetakan
. Diameter(mm)
. Tinggi(mm)^
. Volume(cm')
. Lapisan
. Jumlah
. Tumbukan/lapis
. Contohtanah
. Lolos
saringan
(mm)
sNl 03-1742-1989
(AASHTO
T ee)
A
B
C
D
19,0
4,75
33-40
4,75
19,0
19,0
4,75
19,0
ffi
Gambar5. Penumbukdan cetakanuntukpengujianpemadatan
3 ) . Hasilpengujiantipikal
Denganpemadatan"berat",beratisi keringmaksimummeningkatsekitar0,160sampai
0,320Vm', sedangkankadarair optimummenurunsekitar3 sampai10%.
Untukpasir dan kerikiltidak mengandungbahan halus yang dipadatkandengancara
yang telah diuraikan,penambahanair tidak menimbulkanpengaruhnyata terhadap
kepadatankering.
Spesifikasipemadatanbiasanyamenetapkanbahwa berat isi kering harus mencapai
persentasetertentuterhadapberat isi kering maksimum.Persentasetersebutberkisar
antara95 sampai 100% untuktanahgranulardan antara90 sampai95% untuklanau
d a nl e m p u n g .
4).
Pengaruhmetodapengujian
Pengujiankepadatan-kadarair tidak begitu rawan kesalahan,karena ketelitianhasil
pengujiankepadatandi lapanganakan sama denganhasilpeengujiandi laboratorium.
Namun demikian, beberapa hal yang perlu diperhatikanpada saat pengujiandi
laboratorium
adalah:
. Pengadukan
tanahdenganair perlubenar-benar
merata.
. Contohuntukpengujiankadarair perlubenar-benar
mewakili.
. Untuk tanah yang mengandungcukup banyakbahan di atas 4,75 mm (No. 4),
berat isi yang diperolehdengan Metoda A dan B perlu koreksi,yaitu sebagai
kompensasi
terbuangnya
bahandi atas4,75 mm.
Sejauhini terdapatperdebatanmengenaikelayakandibandingkannya
hasilpemadatan
di laboratoriumdengan pemadatandi lapangan,dimana pertanyaanyang timbul
menyangkutukuran, berat dan tinggi jatuh penumbuk.Namun demikian,sejauh
spesifikasimenghendakipengujianbaku,maka hal-halyang dipertanyakan
tidak perlu
pelaksanaan.
menjadihambatandalam
Untuk mengetahui kepadatan yang dicapai di lapangan, empat metoda yang
dikembangkantelah memberikanhasil yang memuaskanuntuk semua jenis tanah.
Keempatmetodatersebutmenggunakan
bahansebagaiberikut:
. Nuklir.
. Pasirdikalibrasiatau dikenaldengancorongpasir (sandcone).
. Air yang ditahandenganselaputataudikenalbalonkaret.
. Cairanyangsangatkental.
PengujianCBR di laboratorium
sering
3s-40
Bak perendaman(soakingtank)
permukaanair pada ketinggian25
Bak perendamanharusdapat mempertahankan
mm (1 in) di atas permukaanbendauji.
Alat pengering(dryingoven)
Alat pengeringdigunakandalam rangka menentukan^kadar air benda uji. Alat
tersebutharusdapatmempertahankan
suhu pada 110+5'C.
k . Peralatanlain
Peralatandan perlengkapanlain yang diperlukanpada pengujianCBR adalah
timbangankasar dan timbanganhalus, baskom tempat mengaduktanah, sendok
tanah, pisau, mistar besi untuk memotongdan meratakantanah pada cetakan,
mangkokkadarair, kertassaringdan kainlap.
-L
Pirinqpemuaian
Tripod
l)
Cetakan hould)
il
(r)
Penumbuk(rammer)
Mesinpembebanan
(loading device)
3 ) . Penyiapancontoh
Siapkancontohtanah sebagaimanayang dilakukanpada pengujianpemadatanringan
menurutSNI 03-1742-1989(AASHTOT 99), kecualiberatnyaharus sekitar35 kg.
Bagiantanahyang lolossaringan50 mm tetapitertahansaringan19 mm harusdiganti
dengantanahyang lolossaringan19 mm tetapitertahansaringan4,75 mm (No.a).
Selanjutnyapisahkansekitar11 kg contoh untuk pengujianpemadatandan bagi sisa
contohmenjaditiga bagianyang masing-masing
mempunyaiberatsekitar7 kg.
4 ) . Pengujianpemadatan
Dengan menggunakanbagian bahan yang beratnya 11 kg, lakukan pengujian
pemadatanringanmenurutSNI 03-1742-1989
MetodaD (AASHTOT 99) sebagaimana
yang telah diuraikanpada Butir6.5, sehinggadiperolehberatisi keringmaksimumdan
kadarair optimum.
5 ) . Prosedur
BiasanyapengujianCBR dilakukanterhadaptiga benda uji yang kepadatannya
antara
95 persen, atau lebih rendah, sampai 100 persen, atau lebih tinggi, kepadatan
maksimumyang diperolehpada Butir 11.10.5.Untukmendapatkan
kepadatantersebut,
biasanyapemadatandilakukandalam 10, 30 dan 65 tumbukan(untukmendapatkan
100 persenkepadatanmaksimumbiasanyadiperlukan56 tumbukan).
Beberapainstitusiada yang melakukanpengujianhanya terhadapsatu benda uji saja,
yaitubendauji yang mempunyai100 persenkepadatanmaksimum.
PengujianCBR padadasarnyameliputiempattahapsebagaiberikut:
. Penyiapanbendauji.
. Perendaman.
. Pengujianpenetrasi.
. Perhitungan
dan pelaporan.
6 ) . Penyiapanbendauji
Penyiapanbendauji dilakukanmelaluilangkah-langkah
sebagaberikut:
. lkatkancetakanke pelatdasardan pasanglehercetakan.
. Timbangcetakan,pelatdasardan lehercetakandenganketelitian
5 gram.
. Letakkankertassaringpada pelatdasardan masukkanganjal.
. Tambahkanair terhadaptiga contohyang sudahdisiapkansehinggamempunyai
kadarair yang sama dengankadarair optimumyang diperolehpada Butir6.6.5,
kemudianaduk secarameratamasing-masing
contoh
. Padatkan salah satu contoh dalam tiga lapis yang tebalnya sama (tebal total
setelahdipadatkanadalah sekitar 127 mm) dimana per lapis ditumbuk10 kali
(untukmendapatkan
95 persenkepadatanmaksimum).
. Tentukankadarair contohsebelumdan sesudahpemadatan.
. Lepaskanleher cetakandan ratakanpermukaantanah dalam silinderdengan
menggunakan
mistar,jika perlulakukanpemotongan
denganpisau.
. Lepaskanganjaldan pasangkertassaringpada pelatdasar.
. Letakkan cetakan secara terbalik pada kertas saring, kemudian pasang leher
cetakandan kencangkanpelatdasardengancetakandan lehercetakan.
. Timbangcetakanbersama-sama
dengancontoh,pelat dasar dan lehercetakan
denganketelitian5 gram.
. Lakukanlangkah-langkah
di atas untukdua contohyang lain (masingdipadatkan
dengan30 dan 65 tumbukan).
38-40
I
7 ) . Perendaman
yang perludilakukandalamperendaman
Langkah-langkah
adalah:
. Letakkanpiringpemuaiandi atas contohdalamcetakan.
. Masukkanpiring beban yang jumlahnyadisesuikandengan perkiraanbeban
akibatlapisperkerasandi atas tanah dasar.Namundemikian,beratbebantidak
bolehkurangdari4,54 kg (10 lb).
'
Masukkancontohke dalambak perendamandan biarkanair masukmelaluidasar
pertahankan
dan permukaancontohselama4 hari (96 jam).Selamaperendaman,
permukaanair agartetapsekitar25,4 mm (1 in) di atas permukaancontoh.Untuh
contohyang terdiriatas campuranlempung-agregat,
dapatdilakukanperendaman
yang kurang dari 4 hari, sedangkanuntuk beberapajenis lempung,mungkin
diperlukanperendamanyang lebih dari 4 hari. Pada awal perendaman,pasang
tripodbersama-sama
denganarlojipengukurpemuaiandan lakukanpembacaan
awal.
. Padaahir hari ke empat,lakukanpembacaanpadaarlojidan lakukanperhitungan
pemuaian.
. Lakukanperhitungan
pemuaiandengancara sebagaiberikut:
P
e
r
u
b a h atni n g g i c o n t o(hm m )
P e m u a i a n( %') =
. . . . . . .6. . 5
x100.........
116,43
mm
. Angkat contohdari bak perendamandan tuangkanair yang terdapatdi bagian
atas cetakandan kemudianbiarkancontohselamakira-kira15 menit.
. Lepaskanpiringbebanpiringpemuaian.
. Timbangcontohdalamcetakandan lehercetakan.
8 ) . Pengujianpenetrasi
Untukmasing-masing
bendauji,lakukanlangkah-langkah
sebagaiberikut:
. Masukkanpiringbebanberlubang(1 buah).
. Letakkancetakandi atas dudukanmesin pembebanan.
' Atur piston sedemikianrupa sehingga bagian bawahnyatepat bersentuhan
dengan permukaanbenda uji dan tambahkanpiringbeban sehinggajumlahnya
sama denganjumlahpiringbebanpadasaat perendaman.
' Atur keduajarumarloji(pengukurbebandan pengukurpenetrasi)padaangkanol.
. Lakukanpembebanan(denganmemutarengkol)dengankecepatanpenetrasi1,3
(0,05in) per menit.
. C a t a t b e b a n p a d a s a a t p e n e t r a s0i , 6 4 ; 1 , 2 7 ; 1 , 9 1 ; 2 , 5 4 ; 5 , 0 8 d a n 1 2 , 7 0m m
( 0 , 0 2 5 ;0 , 0 5 ;0 , 0 7 5 ;0 , 1 0 0 ;0 , 1 5 0 ;0 , 2 0 0d a n 0 , 3 0 0i n ) .A p a b i l ad i p e r l u k a nd,a p a t
dilakukanjuga pembacaanbebanpadasaat penetrasi12,70mm (0,500in).
. Ambil contoh dari kira-kira25 mm (1 in) bagian atas benda uji dan lakukan
pemeriksaankadar air. Kadar air digunakanuntuk menghitungberat isi kering
bendauji.
e)
Perhitungan
. SebelumpenentuanCBR, terlebihdulu dibuat hubunganantarategangan(beban)
dengan regangan(penetrasi)masing-masingbenda uji sebagaimanaditunjukkan
pada Gambar7a. Pada bagianawal kurva, kemungkinanpembacaanbeban tidak
sesuai dengan pembacaan penetrasi. Apabila hal tersebut terjadi, maka perlu
dilakukankoreksikurva pada pembacaanpenetrasi2,54 dan 5,00 mm (0,10 dan
0 , 2 0i n ) .
. Selanjutnya lakukan perhitunganCBR dengan membandingkanbeban hasil
pengujian(setelahdikoreksi)pada penetrasi2,54 dan 5,00 mm (0,10 dan 0,20 in)
dengan beban standarpada penetrasiyang sama, yaitu 3000 dan 4500 lbs, atau
6.6
Bebanstandar
NilaiCBR biasanyaperbandinagn
bebanpada penterasi2,54mm (0,10in).Apabila
perbandingan
bebanpada penetrasi5,08 mm (0,20in) ternyatalebihbesardaripada
perbandinganpada penetrasi2,54 mm (0,10 in), maka pengujianperlu diulang.
Apabila hasil pengulangan tersebut adalah sama, maka CBR merupakan
perbandingan
pada5,08 mm (0,20in).
Untukketigabenda uji, buat hubunganantaraberat isi keringdenganperbandingan
bebansebagaimana
ditunjukkanpada Gambar7b. Kemudian,tentukanCBR disain
berdasarkanberat isi kering yang ditetapkan (biasanya 95% kepadatan kering
maksimum).
s' 100
z
6
z
Lll
3OTUMBUKAN
An
tr
u
c0
(-) 2s
_,_--r
/
/
1,76
_l
i cBR=52%
0 T l JIVIBJKAN
1,84
1,92
2,OO 2,08
0.1
0,2
0,3
0,4
P E N E T R A S (I i n )
a. Kurvapenetrasi- beban