Judul Percobaan
: Kalsium
II.
: 21 September 2016
III.
Selesai Percobaan
: 21 September 2016
IV.
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
VI.
Alat:
1. Tabung reaksi
(12 buah)
2. Penjepit kayu
(1 buah)
3. Cawan porselin
(1 buah)
4. Pipet tetes
(secukupnya)
5. Kawat platina
(1 buah)
6. Pembakar spirtus
(1 buah)
7. Kaki tiga
(1 buah)
8. Kasa seng
(1 buah)
Bahan:
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan BaCl2 0,5 M
3. Larutan (NH4)2C2O4 0,5 M
4. Ca(OH)2 kering
5. Kayu
6. Larutan sabun alkohol 5%
7. Batu kapur
8. Kristal Ca
9. Larutan Gibs (batu tahu) CaSO4.2H2O
10. Larutan Na2CO3 0,1 M
VII.
Cara Kerja
1.
2.
Sepotong kayu
dibasahi dengan larutan percobaan 1
dipanaskan dengan penjepit kayu
diamati dengan nyala api
Hasil
3.
Batu kapur
dililiti dengan ujung kawat
dipanaskan 10 menit
diamati
Hasil
4.
Hasil percobaan 3
dibiarkan sampai suhu kamar
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah 1 mL aquades
diamati
Hasil
5.
Serbuk kalsium
dimasukkan ke cawan kecil
dipanaskan dengan hati-hati
Hasil
6.
Hasil percobaan 5
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah air sampai separuh tabung reaksi
dikocok
diuji dengan kertas lakmus
diuji dengan pp 1-2 tetes
Hasil
7.
1 ml larutan gibs
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah 1ml larutan BaCl2
Hasil
1 ml larutan gibs
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah 1ml larutan amonium oksalat
diamati
Hasil
8.
1 ml air sumur
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah 1 ml amonium oksalat
diamati
Hasil
1 ml air sumur
dimasukkan ke tabung reaksi
ditambah 1 ml HCl
ditambah 1ml larutan BaCl2
diamati
Hasil
9.
1 ml air suling
10
10 ml
ml air
air sumur
sumur + 1 ml Na2CO3 yang telah
Air gibs
didihkan
10.
dimasukkan ke cawan
+ air setetes demi setetes sampai terbentuk pasta kental
dibuat kubus kecil dengan tangan
dibiarkan kering
setelah kubus kering, ditetsi HCl
7
Hasil
VIII.
Data Pengamatan
No.
Perc.
1.
Prosedur Percobaan
Batu kapur kecil
- dimasukkan ke tabung reaksi
- ditambah HCl 0,1 M secukupnya
- diamati
Hasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi
Kesimpulan
CaCO3(s) + 2HCl(aq)
CaCl2(aq) + CO2(g) +H2O(l)
Tujuan: Mengetahui sifatsifat senyawa kalsium dan
senyawa nya.
Hasil
2.
Sepotong kayu
- dibasahi dengan larutan percobaan 1
- dipanaskan dengan penjepit kayu
- diamati dengan nyala api
Hasil
Sebelum
- Kayu
- Larutan no. 1 tak
berwarna
Sesudah
-
3.
Sebelum
- Batu dililit kawat =
putih
Sesudah
-
4.
Hasil percobaan 3
CaCO3(s)
CO2(g)
CaO(s) Batu
+ Batu
kapur lebih kesat
kapur
teksturnya karena terjadi
dililiti
dengan
ujung
kawat
reaksi
oksidasi
dari CO
2
dipanaskan 10 menit
Tujuan: Mengetahui sifat
diamati
senyawa kalsium dengan
menggunakan batu kapur Hasil
(CaCO3)
H2O(l)
Hasil
5.
Serbuk kalsium
dimasukkan ke cawan kecil
dipanaskan dengan hati-hati
Hasil
Sebelum
- Ca = putih terpisah
Sesudah
-
Ca = serbuk putih
menggumpal
Pemanasan
membentuk CaO
Ca
10
6.
Hasil percobaan 5
Sebelum
-
Sampel no 5 = serbuk
putih sedikit nggumpal
- Air = tak berwarna
- PP = Tak berwarna
- Lakmus = merah dan
biru
Sesudah
-
7.
Sebelum
-
H2O(l)
CaSO4(aq) + BaCl2(aq)
Logamgibs
Ca lebih mudah
1 ml
larutan
mengendap
pada
CaCl2(s) + BaSO4(aq)
dimasukkan
reaksi
basa. ke tabung
Ksp
Tujuan:
Mengetahui suasana
ditambah
1ml larutan
BaCl2
lebih
besar
kelarutan
dari
senyawa CaC
2O4(s)
daripada Ksp CaCl2(s)
kalsium
Hasil
sehingga
kelarutan
CaC2O4(s) lebih besar
dan
endapan
yang
dihasilkan sedikit
CaSO4(aq) + (NH4)2C2O4(aq)
CaC2O4(s) +
11
(NH4)2SO4(aq)
8.
1 ml air sumur
- dimasukkan ke tabung reaksi
- ditambah 1 ml amonium oksalat
- diamati
Hasil
Sebelum
- Air sumur tak berwarna
- HCl= tak berwarna
- (NH4)2C2O4 = tak
berwarna
- BaCl2 = tak berwarna
Sesudah
-
Tabung 1
Air + (NH4)2C2O4 =
sedikit keruh
Tabung 2
Air + HCl = tak
berwarna + BaCl2 =
keruh (-)
9.
1 ml air
10 ml air
suling
sumur
Sebelum
- Air sumur = tak
berwarna
- Lar. Gibs =tak berwarna
12
10 ml air sumur + 1
ml Na2CO3 yang
Air
telah didihkan
gibs
Hasil
-
10.
Sebelum
- Ca(OH)2 = serbuk putih
- Pasir = hitam
- HCl= tak berwarna
Sesudah
Ca(OH)2(aq)
SiO2(s) +
2H2O
3H2O(l)
Ca(OH)2(s)
CaSiO3(s)
CaSiO3(s)
CaCl2(aq)
SiO2(s)
+
+
HCl(l)
H2O(g) +
Hasil
14
IX.
15
Percobaan 3
Pada percobaan ketiga ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pemanasan
kalsium. Pertama menyiapkan sebongkah kecil batu kapur berwarna putih.
Kemudian batu kapur dililiti dengan kawat yang berwarna coklat kehitaman.
Kemudian batu kapur yang telah dililiti kawat dipanaskan diatas nyala bunsen
dengan cara menggantungkannya di atas Bunsen selama 10 menit. Setelah 10 menit
didapatkan batu kapur yang berwarna keabu-abuan dan permukaannya lebih kasar
dibandingkan batu kapur sebelum dipanaskan. Pemanasan batu kapur menghasilkan
kapur tohor atau gamping (CaO). Kalsium karbonat terbakar dengan membebaskan
gas CO2.
Persamaan reaksi :
CaCO3 CaO + CO2
Percobaan ini menunjukkan sifat kimia dari kalsium. Bila kalsium bereaksi
dengan udara dan dipanaskan maka akan terbentuk kalsium oksida.
Percobaan 4
Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui kelarutan kalsium dalam air.
Pertama hasil dari percobaan 3, yaitu CaO dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
dibiarkan pada suhu kamar. Kemudian CaO tersebut ditetesi dengan air dingin.
Reaksi antara CaO ketika ditambahkan dengan air menghasilkan larutan Ca(OH)2
atau kalsium hidroksida dan pada dinding tabung reaksi terasa hangat. Hal ini
menunjukkan bahwa CaO mengalami reaksi eksoterm dengan air, membentuk
hidroksida berdasarkan persamaan reaksi:
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 (aq) + HCO3 (aq)
H=986,04 kJ /mol
Percobaan ini menunjukkan sifat kimia kalsium yaitu kalsium bereaksi cepat
dengan air sehingga mengalami reaksi eksoterm dan menghasilkan suatu hidroksida.
Percobaan 5
Pada percobaan kelima bertujuan untuk mengetahui reaksi pemanasan logam
Kalsium dalam menghasilkan batu gamping. Serbuk Kalsium yang berwarna putih
dengan tekstur yang terpisah antar serbuk diletakkan pada cawan kecil. Kemudian
16
17
sebagai katalis. Dengan terbentuknya larutan keruh membuktikan air sumur tersebut
mengandung ion Ca2+ (kesadahan) menghasilkan larutan CaCl2. Larutan CaCl2
merupakan air sadah tetap atau air sadah yang mengandung ion selain bikarbonat,
yaitu ion Cl-. Jadi BaCl2 dapat digunakan untuk identifikasi kesadahan air yang
ditandai dengan terbentuknya larutan keruh dengan reaksi sebagai berikut:
Ca2+(aq) + BaCl2(aq) CaCl2(aq) + Ba2+(aq)
Percobaan 9
18
sebagian sabun ada yang diendapkan oleh ion Ca 2+ atau ion Mg2+ sehingga air sumur
memiliki tingkat kesadahan yang lebih tinggi dari air suling, artinya air sumur
mengandung ion Ca2+ lebih banyak dari air suling.
Tabung reaksi III berisi 10 mL air sumur ditambah beberapa tetes Na2CO3
yang telah didihkan. Kemudian ditambah larutan sabun alkohol dan dikocok 1 kali.
Terbentuk buih setinggi 1 cm dengan larutan tidak berwarna. Hasil buih yang
terbentuk lebih rendah dibandingkan dengan air suling dan air sumur, dikarenakan
Na2CO3 berfungsi untuk membebaskan air dari kesadahan
Tabung reaksi IV berisi 10 mL air gibs (larutan tak berwarna) ditambah larutan
sabun alkohol dan dikocok 1 kali. Terbentuk buih setinggi 1.2 cm dengan sedikit
keruh. Air Gibs termasuk dalam air sadah tetap yang mengandung ion selain
bikarbonat, yaitu ion SO42-, sehingga sebagian sabun diendapakan oleh ion Ca2+.
Percobaan 10
19
Ca2SiO2(s)
(Mortar)
Selanjutnya membentuk mortar dengan tangan menjadi sebuah kubus kecil dan
membiarkan mortar kering pada suhu atau panas ruangan (panas matahari). Mortar
yang telah mengeras ditetesi dengan HCl dan mortar tersebut menjadi lembek
kembali dan kropos. Persamaan reaksinya:
Ca2SiO2(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) +H2(g) + SiO2(s)
Senyawa mortar semacam semen bangunan yang memiliki beberapa jenis
bahan antara lain trikalsium silikat, trikalsium aluminat ataupun dikalsium silikat.
Melihat dari percobaan ini dapat terjawab mengapa rumah atau tembok yang
berbahan dasar semen rusak jika sering terkena hujan asam, hal ini karena kalsium
yang merupakan komponen utama dari semen terlepas ikatannya dengan pasir silikat
(SiO2) karena bereaksi dengan senyawa asam seperti HCl atau HNO3.
X.
Kesimpulan
1
Batu kapur jika direaksikan dengan HCl menghasilkan gas CO 2 yang ditandai
dengan terbentuknya gelembung gas.
Batu kapur yang dililiti kawat ketika dibakar menghasilkan gamping CaO dan
melepas CO2
Batu gamping (CaO) bila direaksikan dengan air menghasilkan Ca(OH)2 yang
dibuktikan dengan dinding tabung yang terasa hangat. Dan reaksi yang terjadi
adalah reaksi eksoterm yang ditandai dengan nilai H yang bernilai negatif.
CaO ketika direaksikan dengan air menghasilkan Ca(OH)2 yang bersifat basa,
ditandai dengan kertas lakmus merah menjadi biru kertas lakmus bitu tetap biru,
dan larutan yang semula berwarna putih keruh ketika ditetesi indikator PP
menjadi larutan berwarna merah muda.
Larutan gibs jika direaksikan dengan BaCl2 atau (NH4)C2SO4 akan terbentuk
endapan putih.
20
Larutan yang memiliki tinggi buih paling panjang mengandung Ca+2 paling
sedikit. Dan urutan tinggi buih yaitu tabung 1> tabung 4 dan tinggi buih tabung
2 = tabung 3
Ca(OH)2 + pasir + air terbentuk mortar keras setelah dikeringkan. Dan mortar
menjadi lunak setelah ditetesi HCl karena Ca pada mortar larut oleh HCl
menjadi CaCl2. Air sumur menjadi keruh karena mengandung ion Ca +2 yang
menjadikan air sadah.
XI.
Daftar Pustaka:
Atmojo,
Susilo
Tri.
2011.
Air
Sadah.
(Online).
http://chemistry35.blogspot.com/2011/12/air-sadah.html Diakses tanggal 27
September 2016.
Lee, J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry Fourth Edition. London: Chapman
and Hall. Mohsin, Yulianto. 2006. Kalsium. (Online). http://www.chem-istry.org/tabel_periodik/kalsium/ Diakses tanggal 27 September 2016.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Terjemahan oleh A. Hadyana dan L. Setiono. Jakarta: Kalman
Media Pustaka
Tim Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsurunsur Golongan Utama. Surabaya: Jurusan Kimia UNEsA.
XII. Jawaban Pertanyaan
1 Apakah hasil pembakaran batu kapur?
Jawab:
Hasil pembakaran batu kapur berupa kalsium oksida dan gas karbon dioksida
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Dalam reaksi diatas, hasil pembakaran batu kapur adalah CaO atau lebih umum
dikenal dengan batu gamping (secara praktikum) dan juga gas karbondioksida
(secara teori).
2
anda lakukan?
Jawab:
a Kalsium memiliki warna nyala kuning kemerahan
b Kalsium dapat teroksidasi
c Kalsium dapat bereaksi dengan air membentuk basa Ca(OH)2
d Kalsium dapat bereaksi dengan unsur halida
e Kalsium dapat bereaksi dalam suasana asam dan basa
f Reaksi antara senyawa kasium dengan air berlangsung secara eksoterm
g Titik leleh logam kalsium tinggi
h Kalsium dan senyawa kalsium bersifat basa
i Reaksi pengendapan kalsium akan lebih cepat berlangsung pada suasana basa
21
Logam ini digunakan dalam paduannya dengan aluminium untuk bearing mesin,
sebagai katalis untuk membuang kandungan bismut dari timbal, serta untuk
mengendalikan kadar karbon grafitik pada peleburan besi.
Kalsim juga lazim digunakan sebagai campuran semen untuk tujuan konstruksi.
Kalsium silikat, CaSi, yang disiapkan dalam oven listrik dari kapur, silika, dan
reduktor berkarbonasi, berguna sebagai agen deoxidizing baja.
Asetilena adalah bahan dasar dari sejumlah besar bahan kimia penting bagi
industri kimia organik.
22
Keterangan
Batu kapur dimasukkan kedalam tabung reaksi
23
24
25
26
Percobaan no 9
Tabung 1 = air suling + sabun alkohol gelembung
Tabung 2 = air sumur + sabun alkohol gelembung
Tabung 3 = (air sumur+amonium oksalat) + sabun
olkohol gelembung
Tabung 4 = air gibs + sabun alkohol gelembung
27
28