Anda di halaman 1dari 11

CHAPTER 6

ADSORBSI

Adsorpsi merupakan suatu peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa,
dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau adsorben. Selain zat
padat, adsorben dapat pula zat cair. Karena itu adsorpsi dapat terjadi antara : zat padat dan zat
cair, zat padat dan gas, zat cair dan zat cair gas dan zat cair.
Adsorbsi akan terjadi ketika adsorben direndam dalam campuran cairan atau gas
(adsorbat), pori-pori mengisi dengan cairan / gas, yang pada kesetimbangan berbeda dalam
komposisi dari yang dari cairan / gas yang mengelilingi adsorben sejak adsorben adsorbsi
berbagai komponen dengan afinitas yang berbeda Komposisi ini kemudian dapat berhubungan
satu sama lain oleh faktor pengayaan (analog dengan volatilitas relatif distilasi) atau faktor
pemisahan. Sedangkan adsorben selektivity yaitu, perbedaan dalam afinitas dari permukaan
adsorben untuk komponen yang berbeda, adalah salah satu faktor yang paling penting dari proses
pemisahan penyerap.
Ada 2 tipe adsorbsi yaitu adsorbsi fisik dan adsorbsi kimia. Pada adsorbsi fisik molekul
terikat pada adsorben oleh gaya Van Der Walls, mempunyai entalpi reaksi 4 sampai 40 kj/mol,
dapat membentuk lapisan multilayer, hanya terjadi pada suhu di bawah titik didih adsorbat,
jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan fungsi adsorbat, tidak melibatkan energi aktifasi
tertentu dan bersifat tidak spesifik. interaksi yang terjadi antara adsorben dan adsorbat adalah
gaya Van der Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media lebih
besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka substansi terlarut akan diadsorpsi
oleh permukaan media. Adsorbsi fisika ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya
relatif kecil. Molekul terikat sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif
rendah sekitar 20 kJ/mol.
Sedangkan untuk adsorbsi kimia molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia,
mempunyai entalpi reaksi 40 sampai 800 kJ/mol, membentuk lapisan monolayer, adsorpsi
dapat terjadi pada suhu tinggi, jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik
adsorben dan adsorbat, melibatkan energi aktifasi tertentu dan bersifat sangat spesifik. Terjadi

ketika terbentuknya ikatan kimia (bukan ikatan van Dar Walls) antara senyawa terlarut dalam
larutan dengan molekul dalam media. Chemisorpsi terjadi diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu
partikel adsorbat tertarik ke permukaan adsorben melalui gaya Van der Walls atau bisa melalui
ikatan hidrogen.
Jumlah

zat

yang

diadsorpsi

pada

permukaan

adsorben

merupakan

proses

berkesetimbangan, sebab laju adsorpsi disertai dengan terjadinya desorpsi. Pada awal reaksi,
peristiwa adsorpsi lebih dominan dibandingkan dengan peristiwa desorpsi, sehingga adsorpsi
berlangsung cepat. Pada waktu tertentu peristiwa adsorpsi cenderung berlangsung lambat, dan
sebaliknya laju desorpsi cenderung meningkat. Ketika laju adsorpsi adalah sama dengan laju
desorpsi sering disebut sebagai keadaan berkesetimbangan. Waktu tercapainya keadaan
setimbang pada proses adsorpsi adalah berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jenis interaksi
yang terjadi antara adsorben dengan adsorbat.
Selektivitas dalam sistem physisorption didasarkan atas keseimbangan atau kinetika
terbagi menjadi 2 jenis yaitu : selektivitas kinetik atau sebagian besar terbatas pada adsorben
molecular sieve, contoh pemisahan n-parafin dari non normal yang menggunakan SA saringan
molekuler. Kedua selektivitas kesetimbangan atau sebagian besar dari proses pemisahan
adsorptive umumnya menggunakan selektivitas kesetimbangan. Selektivitas kesetimbangan
normalnya dikontrol oleh elektrostatik dan gaya Van Der Walls.
Zeolit merupakan material yang memiliki banyak kegunaan. Zeolit telah banyak
diaplikasikan sebagai adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis. Zeolit adalah mineral kristal
alumina silika tetrahidrat berpori yang mempunyai struktur kerangka tiga dimensi, terbentuk
oleh tetrahedral [SiO4]4- dan [AlO4]5-yang saling terhubungkan oleh atom-atom oksigen
sedemikian rupa, sehingga membentuk kerangka tiga dimensi terbuka yang mengandung kanalkanal dan rongga-rongga, yang didalamnya terisi oleh ion-ion logam, biasanya adalah logamlogam alkali atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas
Macam macam adsorbent yang sering kita ketahui yaitu Silika Gel, Activated Alumina,
Karbon Aktif, Molecular Sieve Carbon, Polymeric Resin, Zeolit, Material kristal lainnya
( Silicate, AlPO4, SAPO dll. Contoh kerangka zeolit :

Molekular Sieve Tipe A

Molekular Sieve Tipe Faujasite

Banyak jenis zeolit memiliki struktur yang kaku, 3-dimensi struktur kristal (mirip dengan
sarang madu) yang terdiri dari jaringan terowongan yang saling berhubungan. Air bergerak
dengan bebas masuk dan keluar dari pori-pori ini tetapi kerangka zeolit tetap kaku. Aspek khusus
lain dari struktur ini adalah bahwa pori dan saluran ukuran yang hampir seragam, yang
memungkinkan kristal untuk bertindak sebagai saringan molekul. Zeolit berpori terdiri dari
molekul air, ion kalium dan kalsium serta berbagai ion bermuatan positif lainnya, tetapi hanya
mereka dari ukuran molekul yang tepat untuk masuk ke dalam pori-pori yang dapat melakukan
adsorbsi. Molekular sieve tipe A diatas hanya memiliki 8 ring dibandingkan dengan tipe
Faujasite yaitu 12 ring. Semakin besar luas pori maka kemampuan zeolit sebagai adsorben juga
semakin baik.
Reaksi Sintesis Zeolit 13X :
2.85SiO2 Al2O3 2.8 Na2O 80 H2O = 2.5 SiO2 Al2O3 Na2O ( Produk )
+ 0.35 SiO2 + 1.8 Na2O ( Solution )
Tahapan dalam sintesis Zeolit 13X yaitu reagen
ditambahkan secara berurutan : silikat (dan air) pertama,
diikuti oleh aluminat. Kekeruhan muncul sekaligus; viskositas
meningkat. Padatan Gel awalnya menutup jalan air; pemisahan
fasa terjadi secara perlahan dengan waktu, lebih cepat dengan
pemanasan. Fase pemisahan penuh dan viskositas rendah
ditemukan dalam system sepenuhnya mengkristal.

Notasi Crytallographic
Untuk zeolit Y T atom / unit sel = 192
Untuk SiO2/Al2O3 = 5.0

then Si/Al = 2.5

NSI = 2.5 NAl

Dan : NSI + NAl = 192 = 2.5 NAl + NSI


Pergantian Struktur Zeolit
Zeolit banyak ditemukan dalam batuan. Kerangka dasar struktur zeolit terdiri dari unitunit tetrahedral AlO42-dan SiO4-yang saling berhubungan melalui atom O dan di dalam struktur,
Si4+ dapat diganti dengan Al3+. Ikatan Al-O-Si membentuk struktur kristal sedangkan logam
alkali atau alkali tanah merupakan sumber kation yang dapat dipertukarkan. Kerangka struktur
tiga dimensi senyawa alumina silikat terdiri atas dua bagian, yaitu bagian netral dan bagian
bermuatan. Bagian netral semata-mata dibangun oleh silikon dan oksigen dan jenisnya bervariasi
antara SiO44-sampai SiO2 dengan perbandingan Si: O dari 1:4 sampai 1:2. Bagian bermuatan
dibangun oleh ion aluminium yang kecil dan oksigen. Dalam bagian ini terjadi penggantian ion
pusat silikon bervalensi empat dengan kation aluminium yang bervalensi tiga, sehingga setiap
penggantian ion silikon dan ion aluminium memerlukan satu ion logam alkali atau alkali tanah
yang monovalen atau setengah ion logam divalen, seperti : Na +, K+, Ca2+, Mg2+, Ba2+, Sr2+, dan
lain-lain untuk menetralkan muatan listriknya. Karena zeolit mempunyai struktur yang unik
maka sering digunakan dalam berbagai aplikasi contohnya pada proses katalis dapat berfungsi
sebagai katalis pada isomerisasi, katalis pada pembentukan ikatan dan sebagai katalis untuk
pemecahan dan pengaturan ikatan. Serta dalam proses separasi zeolit mempunyai fungsi sebagai
adsorben dalam proses pemisahan penyerapa dan sebagai membrane dan membrane komposit.
Konsep Proses Adsorbsi
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat
kepada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan tipis) pada permukaan
padatan tersebut. Berbeda dengan tahap desorpsi yaitu merupakan proses pelepasan kembali
ion/molekul yang telah berikatan dengan gugus aktif pada adsorben. Biasanya dilakukan pada
PSA (Desorpsi pada tekanan rendah) dan TSA (Desorpsi pada suhu tinggi).

Tiga Proses Primer Adsorbsi


Proses primer adsorbsi terbagi menjadi 3 proses yaitu Pressure Swing Adsorbsion,
Temperature Adsorbsion dan Diplacement Adsorbtion. Pada Pressure swing adsorbtion
penyerapan terjadi pada tekanan tinggi dan desorbsi pada tekanan rendah. Feed pada PSA ini
masuk dari bawah tangki kemudian sedikit produk yang diadsorb keluar lewat atas reactor
sedangkan untuk produk desorbednya turun melalui bagian bawah reactor. PSA ini banyak
diaplikasikan pada gas dan pemisahan dalam jumlah besar diamana kontaminan diberikan dalam
konsentrasi tinggi missal untuk : steam reforming dari gas alam, etilen plant, refinery gas stream,
coal gasification gas, drying of air dll. Pertama TSA menghilangkan S, halogen , alkana dan
aromatic lain menggunakan karbon aktif, Kedua PSA menghilangkan C)2 menghilangkan zeolit
dan silica gel. Pada Temperature Swing Adsorption prosesnya feed masuk lewat bagian bawah
reactor kemudian less adsorb produknya keluar lewat atas reactor. Dari bawah reactor juga
dialirkan gas yang berasal dari tangki regenerate, produk yang sudah bebas dari kontaminan
dapat langsung dialirkan ke adsorbed produk sedangkan yang masih terdapat kontaminan
direcycle kembali ke tangki sebelumnya. Aplikasi untuk proses TSA ini kebanyakan digunakan
pada gas dan penghilangan jejak dimana kontaminan yang diadsor sangat kuat. Misal drying gas
alam, penghilangan CO2 dan H2S dari gas alam, control polusi untuk SO 2 dan NOx kemudian
sweetening penghilangan S dan Hg. Yang terakhir adalah Displacement Adsorbtion. Pada proses
ini merujuk pada adsorbs fasa liquid. Adsorbsi fasa liquid telah lama digunakan untuk
menghilangkan kontaminan yang ada pada konsentrasi rendah diproses steam. Proses ini sangat
kompleks dan membutuhkan biaya mahal baik modal dan operasi. Akan tetapi ini adalah teknik
yang penting ketika teknik yang lain seperti distilasi gagal untuk mencapai pemisahan. Prosedur
pengembangan proses ini terdiri dari 2 tahap. Pertama, identifikasi kecocokan adsorben dan
kombinasi desorben oleh teknik Pulse Test. Kedua mengevaluasi adsorben / kombinasi
desorben di Sorbex Pilot Plant dengan kondisi operasi optimum (A/F, laju zona, temperature,
adsorben LOI) untuk mendapatkan kemurnian dan recovery yang maksimum.
Pada Pulse test unit terdapat beberapa tahapan yaitu feed masuk dari bagian atas reactor
kemudian keluar lewat bagian bawah, apabila feed terlalu banyak maka dipompakan kembali ke
feed awal sisanya dialirkan ke filter untuk dapat masuk proses selanjutnya. Setelah keluar dari
filter dikontrol menggunakan capilar flow control untuk diarahkan ke filter bagian bawah untuk

dimasukkan kekolom desorbsi. Antara filter 1 dan 2 dipasang thermostate enclosure yang
fungsinya untuk merekam semua kejadian dan mengambil sedikit sampel untuk dianalisa, selain
itu juga dilakukan injek N2 dibagian sampel valve. Sedangkan untuk Sorbex Simulasi Moving
Bed untuk separasi adsorbsi alatnya diadakan dalam satu kolom, yang dilengkapi dengan
sejumlah (mungkin 12) umpan masuk dan lokasi discharge liquid. Dengan menggeser dengan
katup rotary, feed lokasi masuk, entri desorbent, ekstrak (adsorbat) removal, dan raffinate (nonterserap komponen) removal, gerakan kontra-saat padatan disimulasi dengan gerakan ke bawah
dari cairan.
Sorbex proses memanfaatkan alat, Multi Bed ruang adsorben dalam konfigurasi proses
unik untuk mensimulasikan bergerak dan ekstraksi counter-current. Kunci untuk kinerja
menuntut proses ini adalah penggunaan UOP Rotary Valve bahwa urutan dan mengarahkan arus
dari umpan, desorbent , dan ekstrak masuk dan keluar dari beberapa bed adsorben. UOP Rotary
Valve adalah hidrolik yang didorong dan perangkat piring berputar yang menggantikan
kebutuhan untuk beberapa katup dikontrol secara terpisah . Rotary Valve dipasok oleh UOP
dalam berbagai ukuran untuk memenuhi proses dan satuan kebutuhan kapasitas. UOP Rotary
Valve (RV) adalah kunci untuk efisiensi ekonomi dari berbagai proses Sorbex karena tiga alasan
mendasar yaitu proses kinerja - RV ini memungkinkan kemurnian produk maksimum dan
pemulihan oleh kontrol aliran optimal di seluruh unit, dan karena layout pipa optimal dengan
katup tunggal , meminimalkan persediaan cairan di luar tempat tidur adsorben. Kedua proses
keandalan dan faktor on-steam. UOP RV memberikan keandalan yang lebih besar dibandingkan
keseluruhan untuk katup individu dan waktu yang lebih pendek untuk produk on spec. Ketiga
biaya operasional yang lebih rendah - UOP hasil RV biaya pemeliharaan yang lebih rendah
dibandingkan dengan katup individu, dan karena efisiensi proses close- coupled RV dan ruang
adsorben, tingkat sirkulasi desorbent lebih rendah. UOP Rotary Valve bekerja sama dengan UOP
proprietary Adsorben Chamber Control System untuk memantau dan unit kontrol operasi dan
untuk merespon perubahan dinamis dalam aliran -rate atau komposisi bahan baku. On-spec, online, semua satuan waktu kinerja drive profitabilitas . Kinerja dan pengoperasian telah terbukti
dengan lebih dari seratus instalasi komersial sejak proses Sorbex pertama kali dikomersialkan .

Zeolit pada indusri separasi dan katalis


Zeolit mempunyai banyak tipe, misalnya zeolit A, zeolit Y, Silicate dll. Zeolit ini
menunjukkan bahwa kerangka tetrahedral dari zeolit tidak stabil terhadap asam atau panas.
Selain itu diketahui bahwa zeolit A yang mempunyai perbandingan Si/Al = 5 adalah sangat
stabil. Maka diusahakan untuk membuat zeolit dengan kadar Si yang lebih tinggi dari satu yang
kemudian diperoleh zeolit Y dengan perbandingan kadar Si/Al antara 1-3. Untuk mengetahui
seberapa banyak ruang pori yang terbuka dalam zeolit maka dilakukan karakterisasi
menggunakan SEM. Zeolit banyak digunakan dalam industri karena mempunyai struktur yang
unik ( keseragaman membukanya pori, kemampuan pertukaran ion, dan macam rasio Si/Al).
Contoh aplikasi zeolit : Proses separasi ( misalnya sebagai adsorben pada proses separasi dan
sebagai membrane dan membrane komposit) serta proses katalis ( pada isomerisasi unit, C-C
pembentukan ikatan dan C-C pemecahan ikatan dan penataan ulang).
Zeolit dalam proses separasi digunakan untuk industry adsorpsi separasi liquid ( contoh :
hydrocarbon, carbohydrate, dan asam organic), dan industry separasi fase gas ( contoh : udara,
CO2 dan H2).
Gasoline octane tidak dapat dihilangkan menggunakan proses distilasi, pada grafik dapat
dilihat nilai distribusi titik didih vs C 5/C6. Berikut adalah komponen yang mempunyai titik didih
dari kecil ke besar iC5, nC5,Cyclo C5,3-M-C6, nC6,M-Cyclo-C6. Sedangkan jika dibandingkan
dengan Adsorbsi 5A zeolit maka hasoline octane dapat dihilangkan. Grafik ditampilkan antara
volume retention vs relative konsentrasi dengan proses separasi kromatografi oleh n-paraffin dari
non-n-paraffin.
Pemisahan unik dari C10-C14 olefins dari paraffin oleh adsorpsi hasilnya lebih bagus
melebihi hasil ekstraksi. Pada selektivitas ekstraksi liquid liquid jarak antara selektivitas solvent
olefin dan paraffin sangat berdekatan dibandingkan dengan menggunakan selektivitas fasa liquid
dari UOP Olex adsorben. Zeolit yang digunakan dalam proses adsorpsi ini adalah NaX zeolite.
Faktor control untuk performance separasi ada beberapa macam. Pertama efek pemisahan
oleh zeolite struktur porinya menggunakan perbandingan pemisahan durene dan isodurene
menggunakan LiX dan LiY adsorben. Hasil pemisahan terbaik menggunakan LiX adsorben
dengan mempertimbangkan volume elusi dan konsentrasi relativenya. Kedua efek separasi

menggunakan pertukaran kation logam di zeolite. Perbandingan yang diambil yaitu proses
separasi m xylene dari C5 aromatik menggunakan NaY adsorben dan separasi p xylene dari C5
aromatik menggunakan KY adsorben. Konsentrasi relative yang paling besar hasilnya
mengguankan KY adsorben.
UOP Sorbex Teknologi
Berikut ini adalah nama proses dan pemisahan adsorbs liquid yang dioperasikan oleh
UOP Sorbex Technology dan adsorben zeolit: PAREX untuk p-xylene/ C8 aromatik, m-Xylene
Sorbex untuk m-xylene /C8 aromatik, MOLEX untuk C10-C14 paraffin / i- paraffin, Gasoline
Molex untuk C4-C6 n- paraffin / i-paraffin, OLEX untuk olefin / paraffin, CYMEX untuk p- atau
m cymene,CRESEX untuk p- atau m cresol dan SAREX untuk pemisahan fructose/glukosa.
Paling banyak digunakan dari MX Sorbex yaitu menggunakan kelembaban adsorben dan suhu
operasi. Pada kelembaban 0.2 % LOI dan suhu 150 C diperoleh niali A/F 3,3 ; kemurnian mxylene 99.4% dan recovery m-xylene 95% sedangkan pada LOI 2 % dan suhu 125 C didapatkan
A/F 1.2 ; kemurnian m-xylene 99.62%; dan recovery m-xylene 96%. Kemurnian terbaik berada
pada suhu 125 C dan LOI 2%. Akhir akhir ini pemisahan m-xylene lebih dominan menggunakan
MX sorbex, dari grafik dari tahun 1997 sampai 2011 mengalami peningkatan terus menerus
penggunaan jenis teknologi ini dari yang awalnya tidak menggunakan sama sekali pada tahun
2011 proses pemisahan hampir 500 KMTA menggunakan MX Sorbex. Hal ini menunjukkan
bahwa teknologi dari tahun ketahun semakin optimal, canggih dan berkembang.
Mekanisme Adsorbsi Proses Pemisahan
Pertama adalah melewati kesetimbangan adsorbs secara selective yang terdiri dari
interaksi asam dari adsorbat dengan adsorben dan interaksi permukaan dari adsorbat dengan
adsorben. Adsorbat dapat berhubungan dengan adsorben melewati permukaan seperti hidrofobik,
hidrofilik atau gaya Van Der Waals. Kemudian bentuk dari adsorbsi secara selektif contohnya
pada aplikasi detergen dan penghilangan gasoline octane, disusul dengan laju selektif adsorbsi
pada aplikasi pemisahan mono methyl paraffin menggunakan silicalite, kemudian adsorbsi secara
reactive dan pertukaran ion.

C8 Aromatik Secara Umum


C8 aromatik terdiri dari ethylbenzene, o-xylene, m-xylene, p-xylene dll. Penggunaan C 8
aromatik secara umum yaitu untuk material pembuatan plastic mulai dari ethylbenzene kemudian
menjadi styrene dan produk akhir polymer. Bisa juga untuk pembuatan plastisizer dari bahan oxylene yang mengalami penambahan O menjadi phthalic Anhydride (PA) dan produk akhir
berupa Phtalic Ester. Sedangkan p-xylene mengalami reaksi menghasilkan Terephtalic Acid
(PTA) dan produk akhir berupa polyester.
Prinsip Zeolite Membrane
Zeolit terdiri dari lapisan film sangat tipis yang terdeposit pada porous sebagai support
dia. Persiapannya oleh sintesis hidrotermal atau teknik microwave untuk menjadikan kristal
zeolit pada porous sebagai supportnya. Membrane zeolite belum masih komersial diaplikasikan
karena beberapa hal seperti sulitnya membuat membrane bebas defect, rendah selektivitas dan
flux serta biaya operasionalnya yang mahal. Potensial penggunaan membrane sebagai berikut :
Zeolit digunakan untuk pemisahan air atau alcohol, kemudian MFI, X atau Y membran untuk
pemisahan p-X / C8 Aromatic (digunakan pada Exxon/Mobil, Toray, IFP, NGK dll), pemisahan
H2/ hydrocarbon (digunakan pada Exxon/Mobil, IFP dll) serta pemisahan n- paraffin/ non nparaffin (digunakan pada Exxon/Mobil, IFP dll).
Asam Sitrat
Pembuatan asam sitrat terdiri dari 2 tahapan. Pertama fermentasi dari karbohidrat dengan
menggunakan media glukosa, cane molase, beet molase, jamur yang dipakai aspergilus niger
atau aspergilus wentii dan teknik yang digunakan dalam tahap ini yaitu Submerged Culture. Pada
tahap 2 terjadi recovery dari asam sitrat dari hasil fermentasi dengan lime dan proses asam sulfat.
Asam sitrat membutuhkan unit purifikasi flour untuk lime dan asam sulfat sehingga dapat
diperoleh asam sitrat murni (USP Grade Citric Acid). Fungsi dari unit purifikasi ini yaitu untuk
meminimalisasi limbah gypsum dari hasil samping proses kemudian dapat mengurangi biaya
capital dan operasi. Yang berfungsi sebagai adsorben yaitu polymeric resin yang netral, sebagai
desorbent adalah air. Mekanisme pemisahannya yaitu adsorbsi dari non ionisasi asam sitrat dan
membuang spesies ion-ion lain. Mekanisme pemisahan dengan cara lain menggunakan basic
anionic resin sebagai adsorbent dan air atau dilute asam sulfat sebagai desorbent. Awalnya ikatan

hydrogen dari asam sitrat melewati permukaan ion yang searah, hal ini tidak seperti yang terjadi
pada mekanisme pertukaran ion.
UOP Organic Acid
UOP memiliki banyak teknologi terutama untuk proses separasi / pemisahan. Pada
pemisahan Organic Acid, UOP mempunyai beberapa teknologi untuk pemisahan asam sitrat,
asam laktat dan asam lactaric. Semuanya diatas belum didemonstrasikan pada pilot plant. Tahap
awal yaitu identifikasi dari adsorben yang mungkin dari selektivitas ekstraksi asam sitrat dari
pemurnian komponen nutrisi yang lain missal karbohidrat, garam, protein, lipid dll. Untuk
mengetahui secara pasti maka digunakan kromatografi secara batch ( Pulse Testing). Kolom
effluent yang ditampilkan merupakan profile test unit dari komposisi asam sitrat, impurities dan
garam. Hasil dari Pulse Test ada tiga adsorben dalam system yang perlu diidentifikasi dari
recovery dari fermentasi broth. Secara berurutan adsorbennya Polimeric Resin Netral, Anion
Resin yang lemah, Anion Resin yang kuat dan jenis desorben secara berurutan yaitu water, air
atau diluete asam sulfat, dan air atau diluete asam sulfat. Dimana pH dari umpan asam sitrat
solution harus dibawah pertama waktu ionisasi konstan (pKa) dari asam sitrat. Pulse Test
menggunakan variasi pH 2.4 ; 1.7 dan 0.9 menggunakan polimer resin netral dengan desorben air
diperoleh konsentrasi relative paling tinggi dan relative retention volume paling pendek pada pH
0.9.
Asam Asetat
Produksi asam asetat terdiri dari methanol, promotornya kemudian melalui proses
purifikasi dan menghasilkan asam asetat dengan kadar iodide 50 100 ppb. Penggunaan asam
asetat secara umum yaitu acetate anhydrate 6 %, Vinil Acetate (VAM) 42%, dan lainnya 42%
seperti makanan, obat-obatan , kosmetik dan detergent. Permintaan VAM Asia/Pasifik dari tahun
1996 sampai 2005 selalu mengalami peningkatan tren dari 1100 KMTA menjadi 1800 KMTA.
Secara global kapasitas asam asetat pertumbuhannya 4% per tahun mengalami kenaikan, terakhir
pada tahun 2002 kapasitas global mencapai 8.7 Million MTA. Kebanyakan asam asetat murni
dihasilkan melalui karbonilasi. Dalam reaksi ini, metanol dan karbon monoksida bereaksi
menghasilkan asam asetat. Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, dimana reaksi
itu sendiri terjadi dalam tiga tahap dengan katalis logam kompleks pada tahap kedua. Jika

kondisi reaksi diatas diatur sedemikian rupa, proses tersebut juga dapat menghasilkan anhidrida
asetat sebagai hasil tambahan. Karbonilasi metanol sejak lama merupakan metode paling
menjanjikan dalam produksi asam asetat karena baik metanol maupun karbon monoksida
merupakan bahan mentah komoditi.
Penemuan Sebelumnya untuk Penghapusan Iodida
Pertama menghilangkan iodide dari reactor nuklir yang tidak mengandung gas
menggunakan Ag-X, Ag-X-A, Ag ZSM5. Kedua penghilangan iodide dari asam asetat
menggunakan resin Ag. Pengembangan zeolit ini memungkinkan penghilangan iodide dari asam
asetat sampai dibawah 5 ppb. Zeolit pada umumnya terdiri dari zeolit thermal/kimia yang stabil,
pengikat thermal/ kimia yang stabil dan iodide logam reaktif.

Sumber : https://www.scribd.com/document/227431905/Adsorbsi

Anda mungkin juga menyukai