Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bermain dan Alat Permainan yang dibimbing
Oleh Dra. Rukiyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Suraya Atika
(06141281419062)
kegiatan
bermain
memungkinkan
tersalurnya
dorongan-
bermain
merupakan
sarana
yang
aman
yang
dapat
dan
wolfgang
(1999:
32-37)
berpendapat
bahwa
terdapat sejumlah nilai- nilai dalam bermain (the value of play) yaitu
bermain
dapat
mengembangkan
kognitif.
Dalam
pembelajaran
memiliki
dampak
dalam
keterampilan
terdapat
perkembangan
sosial,
berbagai
anak,
emosional,
kegiatan
sehingga
yang
dapat
Dalam kegiatan bermain memiliki fungsi, fungsi bermain tersebut adalah sebagai
berikut :
1
Memberi Informasi
Bermain memberikan banyak informasi terhadap anak. Dalam bermain anak
mendapatkan informasi apapun bentuk permainan yang anak gunakan. Contohnya,
dalam permainan congklak anak harus mengikuti peraturan permainannya yaitu
menunggu giliran untuk bisa bermain.
Memberi Kesenangan
Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini
memberikan rasa aman secara psikologis pada anak.Kreativitas memberi anak
kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar dan penghargaan yang memiliki
pengaruh nyata pada perkembangan pribadinya. Menjadi kreatif juga penting artinya
bagi anak usia dini, karena menambah bumbu dalam permainannya. Jika kreativitas
dapat membuat permainan menjadi menyenangkan, mereka akan merasa bahagia dan
puas. Contohnya, dalam permainan petak umpet bagi anak yang menang akan
memberikan kesenangan tersendiri kepada anak yang menang tersebut.
3
Menjelajahi Dunia
Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya, dan mengembangkan
kompetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas
anak.
dapat
diperoleh khusunya untuk anak usia dini Kompetensi tersebut merupakan dasar
pengembangan potensi anak kelak dikemudian hari.
6
memberikan
kesempatan
pada
anak
untuk
mengembangkan
Dalam bermain anak bisa diberikan pemahaman tentang konsep secara alamiah.
Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak memalui aktivitas bemain. Pada usia
prasekolah, anak perlu menguasai berbagai konsep dasar tentang warna, ukuran,
bentuk, arah, besaran, dan sebagainya. Konsep dasar ini akan lebih mudah diperoleh
anak melalui kegiatan bermain. Contohnya, Pemahaman atau pengertian tentang
sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa kongkrit,seperti pengenalan warna,
8
seperti
anak
bisa
memasang
gambar
sesuai
dengan
bentuknya.
5 Terbuka. Anak bebas memilih permainan atas kehendaknya tanpa ada
yang menyuruh atau memaksa. Ketika seorang anak menyusun balok
dari
pada
realitas
eksternal,
karena
anak
akan
tertentu.
Tanpa
Seluruh
karakteristik
tersebut
berhubungan
dengan
bermain,
sesuatu
dikatakan
bermain.
Bruner
menyatakan
bahwa
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E. B., 1999. Perkembangan Anak Jilid 2 (Edisi 6).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Iva Noorlaila, 2010. Panduan Lengkap Mengajar Paud.
Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
Mayke
S.
Tedjasaputra,
2001.
Bermain,
Mianan
dan
Jakarta:
Rineka
dengan
Departemen
Cipta
kejasama
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Santrock, Jhon W, 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta:
Salemba Humanika.
Sumintarsih, 2008. Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta:
Penerbit Kepel Press.
Yuliani Nurani Sujiono, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.