Anda di halaman 1dari 6

3.

Pembahasan
a. Pipet volume
Pipet volum adalah alat yang terbuat darikaca berguna untuk
mangambil larutan tapi hanya dengan satu ukuran saja. Alat ini lebih
akurat dari pipet ukur karena hanya terdapat satu ukuran sehingga
nengurangi eror saat pembacaan.crz memakainya harus dengan
bantuan bulb.
Pipet volume terbuat dari kaca dengan skala tertentu. Berfungsi untuk
mengambil larutan dengan volume tetap sesuai dengan label tertera
(Soetrisno, 2013).
b. Pipet ukur
Pipet ukur berfungsi untuk menggambil larutan dengan ukuran mililiter.
Terkadang saat pemaikan pipet ukur terjadi kekeliruan pembacaan
karena terlalu banyaknya garis. Untuk memakai alat ini harus dengan
bantuan bulb.
Terbuat dari kaca dengan skala ukuran. Cara menggunakan harus tegak
lurus dengan mata kita berhadapan dengan skala pipet. Pipet volume
biasanya berpasangan dengan bulb (Who 2008).
c. Labu ukur
Terbuat dari kaca dengan ukuran atau takaran tertentu. Berfungsi
untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses
preparasi tertentu. Alat ini tersedia dalam berbagai macam ukuran
(coyne 2005).
d. Buret
Buret adalah sebuah peralatan laboratorim berbentuk silinder yang memiliki garis ukur
dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan
sejumlah cairan dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi. Terdapat dua jenis buret yaitu yang berkaca gelap(digunakan untuk bahan
yang mudah teroksidasi oleh cahaya) dan buret yang berkaca bening. Setelah buret dipakai
disimpan dengan cara terbalik.

Buret adalahTerbuat dari kaca dengan skala dank ran di bagian bawah.
Buret biasanya di gunakan untuk melakukan titrasi. Buret biasanya di
pasangkan dengan statif dan klep (coyne 2005).
e. Enlemeyer
Berfungsi sebagai tempat atau wadah larutan yang akan di titrasi. Juga
dapat di gunakan untuk memanaskan larutan. Bukan sebagai alat ukur
(Soetrisno, 2013).
f. Spektofotometer
Spektrofotometer berfungsi untuk mengetahui konsentrasi berdasarkan
absorbansinya. Absorbansi merupakan tingkat penyerapan. Untuk
mengukur konsentrasi, menggunakan kuvet sebagai wadah cairan
(Who 2008).
g. Tabung reaksi

Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia. Dapat juga di


gunakan sebagai wadah untuk perkembangbiakan mikroba. Juga dapat
di gunakan untuk memanaskan larutan (Soetrisno, 2013).
h. Timbangan analitik
Berfungsi untuk mengetahui atau menimbang masa suatu zat. Dalam
menimbang harus dalam keadaan tertutup. Timbangan ini memiliki
ketelitian hingga 4 angka dibelakang koma (Who 2008).
i. Pipet tetes
Pipet kecil terbuat dari plastic atau kaca. Ujung bawah meruncing,
ujung atas tertutup karet. Pipet tetes berfungsi untuk mentransfer
volume kecil cairan dari satu wadah ke yang lain dengan tepat berupa
tetes tetesan cairan (Who 2008).
j. Bulb
Bulb adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk menarik
larutan dengan bantuan pipet ukur dan pipet volum.
Bulb memiliki 3 tombol, yaitu: A , S, dan E.
Cara mengunakan: pertama kita harus mengeluarkan udara dari bulb
dengan cara di pencet sambil menekan tombol A. kemudian pasangkan
dengan pipet ukur di bagian bawah bulb. Untuk menyedot larutan kita
menekan tombol S. untuk mengeluarkan larutan dapat dengan
menekan tombol E.
Harus berhati hai dalam menggunakan bulb, jangan sampai terkena air
sedikitpun. Karena bulb akan rusak jika terkena air (Koesmadja, 2006).
k. pH meter
PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur PH suatu
larutan. Pada PH meter digital terdapat fungsi penagaduk.
PH meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi
pH suatu larutan.
sebelum menggunakan pH meter , sebaik nya kita mengkalibrasinya
terlebih dahulu. Yaitu dengan cara , kita mengukur konsentrasi pH
suatu larutan yang telah di ketahui pH nya. Jika berbeda jauh
menandakan pH meter tersebut sudah tidak dapat di gunakan lagi.
Elektroda pada pH meter harus di cuci dengan aquades setelah dan
sesudah menggunakannya (Who 2008).
l. Spatula
Berfungsi untuk mengambil bahan dalam bentuk padatan. Spatula
memiliki dua ujung yang berbeda. Ujung yang agak cekung untuk
mengambil dalam jumlah banyak, sedangkan ujung yang datar untuk
mengambil jumlah yang lebih sedikit (Syahmani, 2011).
m. Kuvet

Serupa dengan tabung reaksi tetapi ukuran nya lebih kecil. di gunakan
sebagai wadah sampel dalam analisi dengan spektofotometer. Kuvet
tidak boleh dipanaskan(Syahmani, 2011).
n. Statif dan klem
Di gunakan untuk menjepit atau menggantung. Dan membantu dalam
proses kerja dalam laboratorium. Misal menjepit buret saat proses
titrasi(Syahmani, 2011).
o. Picnometer
Alat yang digunakan untuk mengetahui massa jenis suatu larutan. Yaitu
dengan membagi massa larutan dengan volume larutan. Picnometer
memiliki ukuran yang bermacam-macam(Syahmani, 2011).
p. Hotplate stirrer
Alat yang di gunakan untuk menghomogenkan atau memanaskan
suatu larutan. Terdapat magnet yang berada dalam alat ini. Sehinggga
dapat membantu dalam proses homogenisasi (Syahmani, 2011).
q. Gelas ukur
Terbuat dari kaca dengan skala tertentu. Berfungsi untuk mengukur zat
kimia dalam bentuk cair. Tidak dapat di gunakan untuk
pembakaran(Syahmani, 2011)..
r. Gelas beaker
Berfungsi sebagai wadah untuk memanaskan larutan. Alat ini bukan
sebagai alat pengukur. Walaupun memiliki skala namun rahat nya
cukup besar(Syahmani, 2011)..
s. Gelas arloji
Tempat bahan padatan pada saat menimbang dan mengeringkan
bahan. Tidak untuk bahan larutan atau cairan. Biasanya di gunakan di
timbangan analitik (Suhendra, 2006).
t.
Kertas saring
Kertas saring berguna untuk menyaring padatan yang terlarut dalam
cairan. Kertas saring ada dua jenis.

u.

v.

Terbuat dari kertas selulosa murni yang berguna untuk menyaring


larutan yang akan di tuangkan ke glassware. Kertas ini dilipat hingga
kecil membentuk kerucut, kemudian masukkan ke dalam corong untuk
di saring di corong(Chang,2006).
Corong
Corong biasanya terbuat dari kaca. Karena bahan kaca lebih sukar
bereaksi dengan larutan kimia dari pada dengan bahan dari plastic.
Corong berfungsi untuk menolong menuangkan larutan kimia ke dalam
glassware yang memiliki mulut yang lebih kecil(Chang,2006).
Lemari asam
Lemari asam digunakan untuk mereaksikan senyawa kimia yang
berbahaya. Pada lemari asam terdapat blower dan saluran
pengeluaran udara yang terdapat filter didalamnya.

Lemari asam berfungsi untuk mengendalikan aerosol dan


mikropartikel yang terkait dengan pengelolaan bahan biologis yang
berpotensi toksik atau infeksi di laboratorium dalam kegiatan seperti
agitasi, sentrifugasi, pipetting, dan pembukaan kontainer bertekanan.
(WHO, 2008)

Kesimpulan
Dalam laboratorium kita sebagai praktikan akan berhubungan langsung
dengan zat zat kimia. Kita harus mengetahui sifat dan bahaya masing masing
zat kimia yg kita gunakan selama praktikum. Sehingga kita bias menghindari
terjadinya kecelakaan selama berlangsung. Dan kita juga harus mengetahui
penanganan pertama jika kita terkena kontak langsung dengan bahan kimia
tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari itu semua , kita perlu
menggunakan pengaman guna menghindari kontak langsung dengan bahan
kimia selama praktikum. Kita juga perlu mengetahui nama dan fungsi masing
masing alat yang akan kita gunakan untuk praktikum agar kita bias
menggunakan nya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Coyne, Gary.S. 2005. The Laboratory Companion. Canada: WilleyInterscience.
Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar. Universitas Pasundan: Bandung.
Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Alih bahasa :
Ismunandar.Jakrta
World Health Organization. 2008. Maintenance Manual for Laboratory
Equipment, 2nd ed.Spanyol

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Syahmani. 2011. Panduan Praktikum Kimia Dasar. Banjarmasin : FKIP
UNLAM.
R.Chang, 2006. General Chemistry, fourth edition. McGraw-Hill
Publishing Company. Dubuque.
Suhendra, dkk. 2006. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Mataram :
Universitas Mataram.

Anda mungkin juga menyukai