Pembahasan
a. Pipet volume
Pipet volum adalah alat yang terbuat darikaca berguna untuk
mangambil larutan tapi hanya dengan satu ukuran saja. Alat ini lebih
akurat dari pipet ukur karena hanya terdapat satu ukuran sehingga
nengurangi eror saat pembacaan.crz memakainya harus dengan
bantuan bulb.
Pipet volume terbuat dari kaca dengan skala tertentu. Berfungsi untuk
mengambil larutan dengan volume tetap sesuai dengan label tertera
(Soetrisno, 2013).
b. Pipet ukur
Pipet ukur berfungsi untuk menggambil larutan dengan ukuran mililiter.
Terkadang saat pemaikan pipet ukur terjadi kekeliruan pembacaan
karena terlalu banyaknya garis. Untuk memakai alat ini harus dengan
bantuan bulb.
Terbuat dari kaca dengan skala ukuran. Cara menggunakan harus tegak
lurus dengan mata kita berhadapan dengan skala pipet. Pipet volume
biasanya berpasangan dengan bulb (Who 2008).
c. Labu ukur
Terbuat dari kaca dengan ukuran atau takaran tertentu. Berfungsi
untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses
preparasi tertentu. Alat ini tersedia dalam berbagai macam ukuran
(coyne 2005).
d. Buret
Buret adalah sebuah peralatan laboratorim berbentuk silinder yang memiliki garis ukur
dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan
sejumlah cairan dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi. Terdapat dua jenis buret yaitu yang berkaca gelap(digunakan untuk bahan
yang mudah teroksidasi oleh cahaya) dan buret yang berkaca bening. Setelah buret dipakai
disimpan dengan cara terbalik.
Buret adalahTerbuat dari kaca dengan skala dank ran di bagian bawah.
Buret biasanya di gunakan untuk melakukan titrasi. Buret biasanya di
pasangkan dengan statif dan klep (coyne 2005).
e. Enlemeyer
Berfungsi sebagai tempat atau wadah larutan yang akan di titrasi. Juga
dapat di gunakan untuk memanaskan larutan. Bukan sebagai alat ukur
(Soetrisno, 2013).
f. Spektofotometer
Spektrofotometer berfungsi untuk mengetahui konsentrasi berdasarkan
absorbansinya. Absorbansi merupakan tingkat penyerapan. Untuk
mengukur konsentrasi, menggunakan kuvet sebagai wadah cairan
(Who 2008).
g. Tabung reaksi
Serupa dengan tabung reaksi tetapi ukuran nya lebih kecil. di gunakan
sebagai wadah sampel dalam analisi dengan spektofotometer. Kuvet
tidak boleh dipanaskan(Syahmani, 2011).
n. Statif dan klem
Di gunakan untuk menjepit atau menggantung. Dan membantu dalam
proses kerja dalam laboratorium. Misal menjepit buret saat proses
titrasi(Syahmani, 2011).
o. Picnometer
Alat yang digunakan untuk mengetahui massa jenis suatu larutan. Yaitu
dengan membagi massa larutan dengan volume larutan. Picnometer
memiliki ukuran yang bermacam-macam(Syahmani, 2011).
p. Hotplate stirrer
Alat yang di gunakan untuk menghomogenkan atau memanaskan
suatu larutan. Terdapat magnet yang berada dalam alat ini. Sehinggga
dapat membantu dalam proses homogenisasi (Syahmani, 2011).
q. Gelas ukur
Terbuat dari kaca dengan skala tertentu. Berfungsi untuk mengukur zat
kimia dalam bentuk cair. Tidak dapat di gunakan untuk
pembakaran(Syahmani, 2011)..
r. Gelas beaker
Berfungsi sebagai wadah untuk memanaskan larutan. Alat ini bukan
sebagai alat pengukur. Walaupun memiliki skala namun rahat nya
cukup besar(Syahmani, 2011)..
s. Gelas arloji
Tempat bahan padatan pada saat menimbang dan mengeringkan
bahan. Tidak untuk bahan larutan atau cairan. Biasanya di gunakan di
timbangan analitik (Suhendra, 2006).
t.
Kertas saring
Kertas saring berguna untuk menyaring padatan yang terlarut dalam
cairan. Kertas saring ada dua jenis.
u.
v.
Kesimpulan
Dalam laboratorium kita sebagai praktikan akan berhubungan langsung
dengan zat zat kimia. Kita harus mengetahui sifat dan bahaya masing masing
zat kimia yg kita gunakan selama praktikum. Sehingga kita bias menghindari
terjadinya kecelakaan selama berlangsung. Dan kita juga harus mengetahui
penanganan pertama jika kita terkena kontak langsung dengan bahan kimia
tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari itu semua , kita perlu
menggunakan pengaman guna menghindari kontak langsung dengan bahan
kimia selama praktikum. Kita juga perlu mengetahui nama dan fungsi masing
masing alat yang akan kita gunakan untuk praktikum agar kita bias
menggunakan nya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Coyne, Gary.S. 2005. The Laboratory Companion. Canada: WilleyInterscience.
Koesmadja. 2006. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar. Universitas Pasundan: Bandung.
Takeuchi, Yashito. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia. Alih bahasa :
Ismunandar.Jakrta
World Health Organization. 2008. Maintenance Manual for Laboratory
Equipment, 2nd ed.Spanyol