Persamaan Panas PDF
Persamaan Panas PDF
1.
PENDAHULUAN
84
Pada makalah ini akan dibahas mengenai aplikasi persamaan panas pada sterilisasi
minuman dalam kemasan. Kemasan yang dimaksud berbentuk kaleng. Pertama akan
dibahas terlebih dahulu mengenai pembentukan persamaan panas, kemudian dicari
penyelesaiannya secara analitik. Berdasarkan penyelesaian yang diperoleh, dibuat suatu
simulasi dengan bantuan MAPLE 13. Terakhir, dibahas mengenai nilai sterilisasi pada
minuman dalam kemasan tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mekanisme perpindahan panas. Serth [3] dalam bukunya disebutkan bahwa
panas atau kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Terdapat tiga cara perpindahan
panas: konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi merupakan perpindahan panas dengan
penghantar panas tetap. Konveksi merupakan perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan
media penghantar berupa fluida (cairan/gas). Sedangkan radiasi merupakan perpindahan
panas yang terjadi kaarena pancaran/sinaran/radiasi gelombang elektromagnetik, tanpa
memerlukan media perantara.
2.2. Sterilisasi minuman kaleng. Terdapat berbagai macam cara pengemasan
minuman, misalnya dikemas dalam botol, kardus maupun dikemas dalam kaleng. Pada
makalah ini, akan dibahas untuk minuman yang dikemas dalam kaleng. Minuman
bersoda, kopi maupun minuman kesehatan merupakan contoh minuman yang dikemas
dalam kaleng. Karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dibawa-bawa
membuat konsumen lebih memilih untuk membeli minuman yang dikemas dengan cara
ini.
Terdapat lima tahapan untuk pengemasan minuman kaleng yang disebutkan oleh
Holdsworth [1]:
1.
2.
3.
4.
5.
85
Prosiding
Gambar 1.
Perubahan volume dari benda pada Gambar 1 dinotasikan dengan V , yaitu
V xyz . Jika U x, y, z, t menyatakan suhu pada posisi x, y, z saat waktu t,
maka diperoleh arus konduksi panas pada posisi x saat waktu t adalah
J x, t k
U
,
x
(4.1)
J y, t k
U
,
y
(4.2)
J z , t k
U
.
z
(4.3)
86
Prosiding
Cengel
[8]
juga
benda
Q x, y, z, t , x, y, z cmU x, y, z, t
adalah
(4.4)
U x, y, z, t
dQ
c xyz
dt
t
(4.5)
Oleh karena berdasarkan hukum kekekalan energi, bahwa laju perubahan jumlah panas
sama dengan aliran panas yang masuk dikurangi dengan aliran panas yang keluar, maka
diperoleh
dQ
qx qy qz qxx qy y qz z
(4.6)
dt
dengan qx , q y , qz , qx x , q y y , qz z berturut-turut untuk menyatakan laju perpindahan
konduksi panas pada posisi x, y, z, x x, y y, z z .
Notasi q x menyatakan laju perpindahan konduksi panas, nilainya diperoleh dengan
mengalikan arus konduksi panas pada posisi x dengan luas permukaan area pada sisi
benda, sehingga berdasarkan (4.1) diperoleh
qx J x, t yz k
U
yz
x
(4.7)
q y J x, t xz k
U
xz
y
(4.8)
qz J x, t xy k
U
xy
z
(4.9)
U U
qx x J x x, t yz k
k
yz
x x x
(4.10)
87
Prosiding
U U
qx x J y y, t xz k
k
xz
(4.11)
U U
qz z J z z, t xy k
k
xy
z z z
(4.12)
Jika Persamaan (4.5), dan Persamaan (4.7) sampai dengan (4.12) disubstitusikan ke
Persamaan (4.6), maka diperoleh
2U 2U 2U
U
k 2 2 2
t
y
z
x
atau
1 U 2U 2U 2U
,
t x 2 y 2 z 2
dengan
(4.13)
k
adalah difusitas termal bahan. Jika nilai semakin besar, maka
c
semakin cepat panas berdifusi ke bahan. Untuk selanjutnya, Persamaan (4.13) disebut
Persamaan Panas pada benda dimensi tiga dalam koordinat kartesius [3].
Oleh karena dalam makalah ini akan dibahas mengenai perambatan panas pada
benda yang berbentuk kaleng, maka koordinat yang sesuai yaitu koordinat tabung.
Untuk itu, jika U x, y, z, t ditransformasi dengan x r cos , y r sin dan z z ,
maka diperoleh derivative parsial pertama yaitu
U U x U y
U
U
cos
sin
r
x r y r
x
y
(4.14)
dan
U U x U y
U
U
.
r sin
r cos
x y
x
y
(4.15)
Persamaan (4.14) da (4.15) dapat ditulis sebagai berikut
U r cos U x sin U y
(4.16)
dan
U r sin U x r cosU y .
(4.17)
2U
U
U
cos
sin
2
r
r
x
y
88
Prosiding
U
U
sin
r x
r y
U y x U y y
U x U x y
cos x
sin
x r y r
x r y r
cos
(4.18)
2U
U
U
r cos
r sin
2
x
y
U y x U y y
U x x U x y
U
U
r cos
sin
cos
sin
x
y
y
y
x
x
sin
cos
r cos cos U r
U sin sin U r
U
r
r
r cos 2 U r sin 2 U r r 2 U xx U yy U rr
rU r r 2 U xx U yy r 2U rr
atau
U rU r r 2 U xx U yy r 2U rr
atau
U xx U yy
1
1
U U r U rr .
2
r
r
(4.19)
1 U 1 2U 1 U 2U 2U
t r 2 2 r r r 2 z 2
(4.20)
Selanjutnya Persamaan (4.20) disebut Persamaan Panas dimensi tiga dalam koordinat
tabung [3]. Oleh karena kemasan yang dimaksud dalam makalah ini berupa kaleng yang
89
Prosiding
berbentuk tabung, maka perambatan panas tidak bergantung pada besarnya sudut [5],
maka
U
2U
0, 2 0.
1 U 1 U 2U 2U
t r r r 2 z 2
(4.21)
Persamaan (4.21) merupakan persamaan panas pada kaleng yang berbentuk tabung,
dengan U r , z, t menyatakan suhu minuman di lokasi kaleng r , z dengan
0 r R dan 0 z saat waktu t. Suhu pada sekeliling, alas dan tutup kaleng
dibuat tetap 0 , sehingga syarat awal dan syarat batas untuk Persamaan (4.21) diberikan
sebagai berikut
0r R
(4.22)
U r, , t 0 ,
0r R.
4.2. Penyelesaian Model. Penyelesaian Persamaan (4.21) dengan syarat awal dan
syarat batas (4.22) menggunakan Metode Variabel Terpisah, yaitu dicari penyelesaian
(4.21) yang berbentuk U r , z, t y r , z T (t ) . Jika U r , z, t y r , z T (t )
disubtitusikan ke Persamaan (4.21), maka diperoleh
2
1
2
1
y
r
,
z
T
t
y
r
,
z
T
t
y r , z T t
y r , z T t
2
2
r
r r
z
t
atau
2
1
2
1
T t 2 y r , z T t y r , z T t 2 y r , z y r , z T t
r
r
r
z
(4.23)
Jika kedua ruas pada Persamaan (4.23) dibagi dengan y r , z T t , maka diperoleh
1 2
1 1
1 2
1
d
y
r
,
z
y
r
,
z
y r , z T t T t
2
2
y r , z r
r y r , z r
y r , z z
dt
90
(4.24)
Prosiding
T t
d
T t dan
dt
1 1
1
2
y
r
,
z
y
r
,
z
y r , z
y r , z r 2
r y r , z r
y r , z z 2
2
T t T t 0
(4.25a)
1
2
y
r
,
z
y
r
,
z
r r z 2 y r , z y r , z
r 2
2
(4.25b)
U r , 0, t y r , 0 T (t )
U r, , t y r,
T (t )
Agar didapat penyelesaian non trivial, maka diambil T(t) 0, sehingga diperoleh
y r,0 0
dan y ,0 0
(4.26)
y r, z R r Z z
2
1
2
R
r
Z
z
R
r
Z
z
r r z 2 R r Z z R r Z z
r 2
(4.27)
R r Z z
maka diperoleh
1 d2
1 d
1 d2
R r
R r
Z z 0 .
R r dr 2
rR r dr
Z z dz 2
Jika digunakan konstanta pemisah , maka diperoleh dua system persamaan
1 d2
1 d
R r
R r
2
R r dr
rR r dr
(4.28a)
2
d
Z z Z z 0 .
dz 2
(4.28b)
91
Prosiding
y r, 0 R r Z 0
y r,
R r Z
Z 0 0
dan
0.
(4.29)
Selanjutnya akan dicari penyelesaian non trivial Masalah Syarat Batas (4.28b) dan
(4.29). Persamaan karakteristik (4.28b) adalah m2 0 . Dapat ditunjukkan bahwa
untuk 0 dan 0 tidak terdapat penyelesaian non trivial. Sedangkan
penyelesaian non trivial diperoleh untuk 0 dan penyelesaian (4.28b) adalah
Z z A cos z B sin z ,
(4.30)
Z n z B sin n z , n
n 2 2
2
n 0,1, 2,
(4.31)
Berikutnya akan dicari penyelesaian (4.28a). Jika kedua ruas pada Persamaan
(4.28a) dikalikan dengan r 2 , maka diperoleh
r2
d2
d
R r r R r r 2R r 0 .
2
dr
dr
(4.32)
dR dR da
dR
dr da dr
da
2
d R d
dR
d dR da
d 2R
dr 2 dr
da
da da dr
da 2
Akibatnya, pada Persamaan (4.32) menjadi
a2
d 2R
dR
a
a2 R a 0 .
2
da
da
(4.33)
Persamaan (4.33) disebut sebagai Persamaan Bessel [9]. Untuk menyelesaikan (4.33),
digunakan substitusi deret pangkat
R a Ci ai p
(4.34a)
i 0
sehingga diperoleh
R a i p Ci a i p 1
i 0
R a i p i p 1 Ci a i p 2
i 0
(4.34b)
Jika (4.34a) dan (4.34b) disubtitusi ke Persamaan (4.33), maka diperoleh
92
Prosiding
a 2 i p i p 1 Ci a i p 2 a i p Ci a i p 1 a 2 Ci a i p 0
i 0
i 0
i p i p 1 C a
i p
i 0
i 0
i p Ci a i p Ci a i p 2 0
i 0
i 0
i p i p 1 i p C a a C a
i
i 0
i p
i 0
i2
i 0
ap 0
Ci a i Ci 2 a i 0
i2
C0 p 2 C1 1 p a i p Ci Ci 2 a i 0
2
i2
i p
Ci Ci 2 0 Ci
Ci 2
i p
Ci 2
, i 2,3,
mengatakan dua hal yaitu selalu memberikan koefisien genap dimulai dari C0 ,
sedangkan koefisien ganjil C1 C3 C5 ... 0 .
Diperhatikan bahwa
1
C0
22
i 2,
C2
i 4,
1
1
C4 2 C2 2 2 C0
4
42
2
i 2 s , C2 s
s !2
s 2
C0 , s 1, 2,3,...
maka
R a Ci a
i p
i 0
C a
i 0
2s
s 0
a C2 s a ,
2s
2s
s 0
C2 s
s !2s
C0
(4.35)
Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa Deret pada (4.35) konvergen menggunakan tes
rasio.
lim
s
C2 s 1 a 2 s 1
C2 s a 2 s
lim
s
a 2 s 1 1
s 1
s !2
s 1!2 1
s 1 2
s 2
2s
a2
1
lim
0 , oleh
4 s s 12
karena nilai limit tersebut sama dengan nol, maka terbukti bahwa Deret pada (4.35)
konvergen.
Seminar Nasional Matematika 2012
93
Prosiding
Jadi, diperoleh R a
s 0
s !2
s 2
2s
1
C0
2
2
s 0 s !
s
C0 a
2s
merupakan
1 C a 2 s .
J0 a
0
2
2
s 0 s !
s
(4.36)
Tn t ent .
(4.37)
Sehingga, berdasarkan (4.31), (4.36), (4.37) dan prinsip superposisi diperoleh
penyelesaian Persamaan Panas pada koordinat tabung dimensi tiga (4.21) yaitu
U r , z, t Cn sin
n 0
z J 0 r ent
(4.38)
Syarat awal dari (4.21) yaitu U r , z,0 U 0 , sehingga diperoleh
U r , z, 0 Cn sin
n 0
z J 0 r U 0
(4.39)
Persamaan (4.39) merupakan Deret Fourier-Bessel pada dimensi tiga dengan koefisien
U J r
c
Cn
n n rdr
J r
c
2
0
n n rdr
4.3. Simulasi Model. Berikut diberikan simulasi dari Persamaan (4.38) dengan jari-jari
kaleng=3 cm, tinggi kaleng=12 cm dan syarat awal U r , z,0 90 , maka perpindahan
panas akan tampak pada gambar berikut
94
Prosiding
Gambar 2
Berdasarkan Gambar 2, jika diberikan suhu awal 90, maka seiring dengan
pertambahan jari-jari dan tinggi kaleng, panas akan merambat sehingga terjadi
penurunan suhu. Artinya, pada selimut kaleng, akan lebih lama menerima perpindahan
panas.
4.4. Nilai Sterilisasi Minuman. Sterilisasi minuman kemasan, dalam hal ini berbentuk
kaleng, dilakukan untuk mengurangi risiko penyebab kerusakan makanan, seperti
kerusakan nutrisi, kerusakan pigmen maupun rasa. Jika nilai sterilisasi diberikan dengan
G dan h r , z, t menyatakan konsentrasi mikroba di r , z saat waktu t, maka
dh R, z, t
Kh R, z, t
dt
(4.40)
dengan h R, z, t0 h0 menyatakan konsentrasi awal.
Penyelesaian Persamaan (4.40) adalah
h
h
h
h
Kt
e Kt log log e Kt log Kt 0.4342
h0
h0
h0
h0
h
Kt
h t
log
log
h0 2.303
h0
2.303
Nilai
sangat dipengaruhi oleh suhu. Berdasarkan Kanann [4], semakin
K
ln
tinggi suhu pemanasan, maka semakin pendek waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan mikroba. Jika suhu dibutuhkan untuk mereduksi nilai yang
tergantung suhu acuan U acuan , maka diperoleh
U R, z, t U acuan
.
95
Prosiding
Di
lain
pihak,
karena
2.303
K
maka
diperoleh
2.303
dan dari Persamaan (4.40) diperoleh
U R, z, t U acuan
i
i
h
h
ln Kdt ln
h0
h0
to
to
2.303
dt
U R, z , t U acuan
U R, z , t U acuan
h
2.303 i
ln
exp 2.303
dt
h0
acuan to
U R, z, t U acuan
G0 t exp 2.303
dt
t0
Sehingga pada akhir waktu, dibuat sedemikian sehingga G0 ti G , U R, z, t U i
ti
2.303
acuan
G0 .
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan perpindahan panas pada minuman yang dikemas dalam
kaleng, dapat disimpulkan
1. Persamaan panas dimensi tiga dengan koordinat tabung adalah
1 U 1 U 2U 2U
t
r r
r 2
z 2
dengan U r , z, t menyatakan suhu di lokasi kaleng r , z dengan 0 r R
dan 0 z saat waktu t. Suhu pada sekeliling, alas dan tutup kaleng dibuat
tetap 0 , sehingga syarat awal dan syarat batas diberikan sebagai berikut
U r , z, t0 0 U 0 , dengan t0 menyatakan waktu mula-mula, 0 r R dan
0 z
U r , z, t 0
0 z
96
Prosiding
U r , 0, t 0
0r R
U r, , t 0
0r R.
,
2. Nilai sterilisasi untuk jaminan keamanan mutu minuman harus memenuhi
G0 ti G , U R, z, t U i
dan
konsentrasi
mikroorganisme
2.303
h R, z, t h0 exp
G0
acuan
dengan
U R, z, t U acuan
G0 t exp 2.303
dt .
t0
ti
DAFTAR PUSTAKA
[1] Holdsworth, D., Ricardo S. Thermal Processing of Packaged Food. Springer (2007)
[2] Kannan,A., Gourisankar S., Heat Transfer Analysis of Canned Food Sterilization in
a Still Retort. Journal of Food Engineering. (2008)
[3] Serth, R. Heat Transfer Principal and Applications. Elsevier Science & Technology
Books. (2007)
[4] Kannan,A., Korribili N., Estimation of Energy Consumption in Thermal
Sterilization of Canned Liquid Foods in Still Retort. Journal Engineering
Applications of Computational Fluis Mechanics Vol 1. No.4. pp. 288-303 (2007)
[5] Dedik Ardian, Lukman H., Mardlijah. Heat equation analize and sterilized value of
canned food sterilization process. 2007. ITS Surabaya.
[6] Muchtadi T.R. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: ITP IPB. (2008)
[7] Nurmayanti.
2012.
Penjualan
Minuman
Siap
Saji.
http://www.indonesiafinancetoday.com diakses tanggal 24 Januari 2012.
[8] Cengel, Yunus. A., Heat and Mass Transfer: A Practical Approach. McGraw Hill
(2006).
[9] Kreyszig, E., Advanced Engineering Mathematics 9th Edition. John Wiley&Sons.
(2006)
97
Prosiding