53
Pengendalian Variabel Asing (tidak ada hubungannya)
Pengacakan adalah satu cara terbaik untuk mengendalikan variabel asing.
Pengacakan efektif dalam menciptakan setara, kelompok representatif yang
pada dasarnya dianggap sama pada semua variabel yang relevan oleh peneliti,
dan mungkin bahkan beberapa tidak memikirkan. Pembentukan kelompok
secara acak membentuk karakteristik unik untuk penelitian eksperimen; yaitu
faktor kontrol tidak mungkin dengan penelitian kausal-komparatif.
Pengacakan harus digunakan sedapat mungkin, seperti peserta harus dipilih
secara acak dari suatu populasi dan ditetapkan secara acak kepada kelompok,
dan perperlakuan harus secara acak untuk kelompok. Variabel lingkungan dalam
hal ini dapat dikontrol dengan menahan mereka secara konstan untuk semua
kelompok. Pengendalian peserta variabel sangat penting.
Matching adalah teknik untuk menyamakan kelompok. Pendekatan yang paling
umum digunakan untuk pencocokan melibatkan tugas acak pasangan anggota,
satu anggota untuk setiap kelompok. Masalah utama dengan pencocokan
tersebut adalah bahwa selalu ada peserta yang tidak memiliki kecocokan dan
harus dikeluarkan dari penelitian. Ini merupakan salah satu cara untuk
memerangi hilangnya peserta karena kurang sesuai. Sebuah prosedur yang
terkait adalah dengan peringkat semua peserta, dari tertinggi sampai terendah,
berdasarkan skor mereka pada variabel kontrol; setiap dua nilai yang berdekatan
merupakan sepasang.
Cara lain untuk mengendalikan variabel ekstra adalah untuk membandingkan
kelompok yang homogen berkenaan dengan variabel tersebut. Pendekatan yang
serupa tapi lebih memuaskan adalah untuk membentuk sub kelompok yang
mewakili semua tingkatan dari variabel kontrol. Jika peneliti tertarik tidak hanya
dalam
mengontrol
variabel,
tetapi
juga
dalam
melihat
apakah
variabel
eksperimen
karena
tanpa
kovariansi
adalah
metode
statistik
yang
memberikan
dan
kemudian
mengukur
hasil
subyek
tersebut
dan
19.Selain
perbedaan
antar
subyek,
variabel
situasional
juga
perlu
dikendalikan agar subyek tidak merasa sedang diteliti. Ada tiga metode
yang biasanya digunakan untuk mengendalikan variabel situasional yaitu:
20.a.
menjaga agar keadaan variabel tersebut tetap seperti semula,
21.b.
mengacak variabel tersebut
22.c.
memanipulasi variabel tersebut secara sistematis dan terpisah dari
variabel bebas yang utama.
23.2.
Manipulasi
24.Karakteristik utama penelitian eksperimen adalah adanya tindakan
memanipulasi variabel secara terencana oleh peneliti. Manipulasi dalam
penelitian
eksperimen,
menurut
Emzir
(2012:
65)
adalah
peneliti
memutuskan apa bentuk atau nilai-nilai variabel bebas (sebab) yang akan
diambil
dan kelompok
mana akan
sama.
atas
dasar
pertimbangan
ilmiah
yang
dapat
muncul
pengendalian
dalam
dan
variabel
manipulasi
terikat
variabel.
sebagai
akibat
Sederhananya,
dari
adanya
pengamatan
5.
6.
1.
penelitian
eksperimen
terdapat
dua
kelompok,
yaitu
kelompok
Manipulasi
variabel
bebas
(Manipulate
of
the
independent
variable)
Randomization
Aspek penting dari semua eksperimen adalah penempatan secara acak dari
subjek dalam grup.
VALIDITAS EKSPERIMEN
Hasil penelitian eksperimen akan dikatakan valid secara ideal menurut
1.
2.
1.
Validitas Internal
Validitas internal
berkaitan
dengan
pertanyaan:
Apakah
perlakuan
a.
Sejarah
(history)
Kejadian-kejadian
khusus
yang
bukan
perlakuan
bebas.
Maturation (Pematangan), dimana terjadi perubahan fisik atau mental peneliti
atau obyek yang diteliti yang mungkin muncul selama suatu periode tertentu
c.
d.
diterimanya.
Alat pengukuran. Perubahan alat pengukur, penilai, atau pengamat yang
dipergunakan mungkin mengakibatkan perubahan-perubahan pada ukuran yang
e.
diperoleh.
Kemunduran statistik (statistical regression). Apabila kelompok itu dipilih
berdasarkan skor yang ekstrim, regresi (kemunduran) statistik mungkindapat
menimbulkan
f.
efek
yang
dapat
disalah-tafsirkan
sebagai
efek
perlakuan
ekperimen.
Pemilihan subyek yang berbeda. Mungkin kelompok-kelompok itu sudah
mempunyai
perbedaan
penting,
bahkan
sebelum
diberikannya
perlakuan
eksperimen.
g.
Hilang dalam eksperimen. Kelompok-kelompok yang diperbandingkan itu,
mungkin ada responden yang hilang dalam jumlah yang berbeda, sehingga akan
h.
mempengaruhi penyelidikan.
Interaksi pematangan dengan seleksi. Jenis interaksi ini dapat terjadi dalam
desain quasi-eksperimen di mana kelompok coba dan kelompok pengendali tidak
dipilih secara acak melainkan merupakan kelompok-kelompok utuh yang sudah
ada sebelumnya.
Kedelapan faktor ini perlu dikontrol agar variabel yang direncanakan dapat
2.
a.
dua macam validitas eksternal, yaitu validitas populasi dan validitas ekologi.
Validitas populasi. Peneliti berharap agar hasil penelitian terhadap kelompok
eksperimen itu dapat digeneralisasi kepada populasi yang jauh lebih besar,
kepribadian.
Interaksi pengaturan dan perlakuan (Interaction of setting and treatment)
Ketidakmampuan untuk menggeneralisasikan pengaturan yang berbeda di
c.
a.
b.
pra-tes.
Interaksi seleksi perlakuan. Interaksi seleksi perlakuan sama dengan masalah
seleksi subyek berbeda yang diasosiasikan dengan ketidakvalidan internal dan
c.
juga muncul bila subyek tidak dipilih secara acak untuk perlakuan.
Spesifisitas variabel. Spesifisitas variabel mengacu pada fakta bahwa suatu
studi yang diberikan dilakukan dengan jenis subyek spesifik, penggunaan
instrumen pengukur spesifik, pada waku yang spesifik, atau kondisi yang
d.
spesifik.
Pengaturan reaktif. Pengaturan reaktif mengacu pada sejumlah faktor yang
diasosiasikan dengan cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta
e.
f.
E.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol variabel luar agar
1.
4.
5.
2.
4.
5.
1.
a.
-
Acak
Hanya posttes
Penugasan
Acak
Penugasan
b.
-
Grup Kontrol
Prete
Tidak
Grup
s
Prete
perlakuan
Perlakuan
es
Postt
Eksperimen
eksperimen
es
Grup Kontrol
Tidak
Grup
perlakuan
Perlakuan
es
Postt
eksperimen
es
Acak
Eksperimen
Eksperimen Semu (Quasi Experiment)
Pretes dan posttes
Tidak
Grup
s
Prete
perlakuan
Perlakuan
s
Postte
eksperimen
Eksperimen
Terpilih
Hanya posttes
ada
Postt
Prete
Postte
Posttes
Posttes
Terpilih
eksperimen
Desain Faktorial (Factorial Design)
Grup
Grup
Grup
Grup
Grup
Grup
2.
a.
ada
ada
1
2
3
4
5
6
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
1
2
3
1
2
3
Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
Perlakuan
eksperimen
eksperimen
eksperimen
normal
normal
normal
Posttes
Posttes
Posttes
Posttes
Posttes
Posttes
Postt
Terputus (interrupted)
Terpi
Pretes
Pretes
Pretes
Interve
Posttes
Posttes
Posttes
lih
atau
atau
atau
nsi
atau
atau
atau
pese
pengam
pengam
pengam
(perlak
pengam
pengam
pengam
rta
atan
atan
atan
uan)
atan
atan
atan
untu
k
-
grup
Setara (equivalent)
Terpi
Penguku
Interve
Penguku
Interve
Penguku
Interve
Penguku
lih
ran atau
nsi
ran atau
nsi
ran atau
nsi
ran atau
pese
pengam
(perlak
pengam
(perlak
pengam
(perlak
pengam
rta
atan
uan)
atan
uan)
atan
uan)
atan
untu
k
b.
c.
grup
Eksperimen berulang (Repeated Measures Experiment)
Terpilih
Pengukura
Eksperim
Pengukura
Eksperim
Pengukura
peserta
en ke-1
en ke-2
untuk
pengamat
atau
atau
pengamat
pengamat
grup
an
an
Eksperimen subjek tunggal (Single Subject Experiment)
Subjek
tunggal
yang
terpilih
diamati
atau
setiap
an
waktu,
setiap
Perihal
Seri
Eksperi
Subjek
en Sejati
Waktu
men
Tungga
Berulan
en Semu
g
Karakter
Penugasa
Ya
n Acak
Jumlah
grup/indivi
lebih
du
yang
Tidak
atau
2
lebih
atau
Mungkin
Tidak
Tidak
Tidak
1 grup
1 grup
lebih
atau
individu
belajar
dibanding
pada
kan
suatu
atau
atau
atau
atau
atau
waktu
1 atau
Jumlah
intervensi
lebih
lebih
lebih
lebih
lebih
lebih
1 kali
1 kali
1 kali
Setelah
Setelah
Banyak
variabel
banyak
banyak
waktu
terikat
diberika
diberikan
diukur/dia
intervens
mati
interve
nsi
Grup
Kovarian
yang
digunakan
Jumlah
Kontrol
yang
digunakan
Pretes,
Pencocoka
Pretes,
Pencocoka
Pretes,
Pencocoka
n,
Pengeblok
n,
Pengeblok
n,
Pengeblok
Individu
menjadi
al
pengon
menjadi
trolnya
pengont
an,
an,
an,
Kovarian
Kovarian
Kovarian
rolnya
Berikut ini disajikan ancaman terhadap validitas internal menurut Creswell
(2012: 308), yaitu:
Tabel. Ancaman Terhadap Validitas Internal
Perihal
Seri
Eksperi
Subjek
en Sejati
Waktu
men
Tungga
Berulan
en Semu
g
Untuk Peserta
Sejarah
Terkontrol
Kematang
an
Terkontrol
Potensi
Terkontrol,
Mungkin
Mungkin
Potensi
ancaman
jika diacak
jika
jika
ancama
interval
interval
pendek
pendek
tdk
tdk
digunaka
digunaka
Potensi
Terkontrol,
n
Bisa
n
Terkontro
Terkontr
ancaman
diacak
dikontrol
ol
jika pola
terdeteks
i
Regresi
Terkontrol
Potensi
Terkontrol,
Bisa
Terkontro
Terkontr
ancaman
diacak
dikontrol
ol
Terkontro
Terkontr
jika skor
tdk biasa
Seleksi
Terkontrol
Potensi
Terkontrol,
tercatat
Terkontro
Kematian
Terkontrol
ancaman
Potensi
jika diacak
Terkontrol,
l
Bisa
l
Terkontro
ol
Terkontr
ancaman
jika diacak
dikontrol
ol
jika
keluarny
a
Interaksi
Potensi
Terkontrol,
tercatat
Terkontro
Terkontro
Terkontr
ancaman
jika diacak
ol
Potensi
Potensi
Dengan
Potensi
Terkontr
ancaman
ancaman
ancaman
pengukur
ancaman
ol
jika pretes
jika pretes
jika pretes
an ulang
jika
dan
dan
dan
dan
pretes
posttes
posttes
posttes
pengama
dan
digunakan
digunakan
digunakan
tan
posttes
sebelum
digunaka
n
Bisa
Mungki
Terkontrol
Untuk Prosedur
Testing
Potensi
Instrumen
Potensi
Potensi
Potensi
nya
Bisa
ancaman
ancaman
ancaman
dikontrol
dikontrol
jika
jika
jika
jika
jika
ancama
instrumen
instrumen
instrumen
prosedur
prosedur
dan
dan
dan
terpanta
terpanta
banyak
pengamat
pengamat
pengamat
interven
an
an
an
si
berubah
berubah
berubah
digunak
an
jika
1.
a.
Pra-Eksperimen (pre-experiment)
Desain 1. Prates pascates dengan satu kelompok
b.
Pra tes
Variabel Bebas
Y1
X
Desain 2. Desain statis dengan dua kelompok
2.
a.
Kelompok
Variabel Bebas
Eksperimen
X
Kontrol
Eksperimen Sejati (true-experiment)
Desain 3. Desain yang hanya menggunakan pasca
Pasca tes
Y2
Pasca tes
Y2
Y2
tes dengan subyek diacak
b.
Kelompok
Variabel Bebas
Pasca tes
(R) Eksperimen
X
Y2
(R) Kontrol
Y2
Desain 4. Desain yang hanya menggunakan pasca tes, subyek dipadankan
dan diacak, dua kelompok
c.
Kelompok
Variabel Bebas
Eksperimen
X
(M1) Kontrol
Desain 5. Desain yang menggunakan pra tes
Pasca tes
Y2
Y2
dan pasca tes dengan
d.
Kelompok
Pra tes
Variabel Bebas
(R) Eksperimen
Y1
X
(R) Kontrol
Y1
Desain 6. Desain tiga kelompok solomon
Pasca tes
Y2
Y2
Y2
e.
Kelompok
Pra tes
Variabel Bebas
(R) Eksperimen
Y1
X
(R) Kontrol 1
Y1
(R) Kontrol 2
X
Desain 7. Desain empat kelompok solomon
f.
Kelompok
(R) Eksperimen
(R) Kontrol 1
(R) Kontrol 2
(R) Kontrol 3
Desain 8. Desain faktorial
Pra tes
Y1
Y1
sederhana
Variabel Bebas
X
X
-
Pasca tes
Y2
Y2
Y2
Y2
Pra tes
Variabel Bebas
Pasca tes
b.
Eksperimen
Y1
Kontrol
Y1
Desain 10. Desain berimbang
X
-
Y2
Y2
Perlakuan Eksperimen
X1
X2
Kelompok A
B
Kelompok B
A
Kelompok C
D
Kelompok D
C
Rerata kolom Rerata
Replikasi
1
2
3
4
X3
C
D
A
B
Rerata
X4
D
B
C
A
Rerata
c.
1
kolom 1
kolom 1
Desain 11. Desain rangkaian waktu dengan satu kelompok
d.
Y1
Y2
Y3
Y4
X
Y5
Y6
Desain 12. Desain rangkaian waktu dengan kelompok kontrol
Kelompok
Eksperim
en
Kontrol
kolom 1
Y7
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y8
Sumber Validitas
Validitas Internal
1 Sejarah
2 Kematangan
3 Prosedur pretesting
4 Pengukuran
5
6
7
8
instrumen
Statistik regresi
Perbedaan seleksi
Mortalitas
Interaksi
antara
pemilihan
eksperimen
Semu
1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
?
+
+
+
+
+
+
+
+
?
+
+
-
+
+
+
?
+
+
+
+
+
+
+
+
3 4 5 6
+
?
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
?
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
dan
kematangan
Validitas Eksternal
1 Interaksi
pemilihan
dan
Eksperimen
variabel
2 Interaksi
pretesting
dengan
+ + -
+ +
variabel
eksperimen
3 Reaksi
prosedur
eksperimen
4 Interferensi
multi
treatment
Keterangan:
+ = menunjukkan adanya kontrol terhadap faktor
-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donald, Jacobs, L. C. dan Razavieh, Asghar. 2011. Pengantar Penelitian dalam
Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. 2008. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Pearson Education Inc.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Pers.
Fraenkel, Jack R dan Norman E. Wallen. 2006. How to Design and Evaluate Research in
Education. New York: McGrow-Hill Inc.
Gall, M.B., Gall, J.P. and Borg, W.R. 2003. Educational Research: An Introduction. New
York: Pearson Education Inc.
McMillan, James H. 2012. Educational Research: Fundamentals for The Consumer. Sixth
Edition. Virginia: Pearson.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
http://sulistiyaingwarni.blogspot.co.id/2015/03/penelitian-eksperimen.html
sesuatuyang
dapat
di
interpretasikan
dengan
dalam
membandingkan
antarakelompok.
Artinya
bahwa
Data
d a r i perbandingan
dan
kelompok
statistic
tersebut
tanpa
bebas
yang
diperhitungkan
mengubah
langkah
adil
dapat
masuk
kedalam
penelitian
dalam
sebuahcara,
yaitu
contohnya
jika
siswa
ke m a m p u a n
yang
lebih
tinggi
sebagai
kel o m p o k
ko n t ro l .
Ke l o m p o k -
dari
variable
l a i n n y a merupakan
bebas
variable
yang
dan/atau
baur
jika
Dua
variable
pengaruhnya
tidak
dapat
meminimalisirnya
hasilnyadapat
ditafsirkan
sehingga
tanpa
efeknya
mengalami
dapat
dipisahkan
kebingungan.
Contoh
dan
dalam
atau
lebih
variable
terbaur
jika
pengaruh-pengaruhnya
tidakdapat
dipisahkan guru dan metode tidak dapat dipisahkan, karena masing-masing guru
hanyamenggunakan
sebuah
metode.3.Mengendalikan
variable-variabel
perhatian
tersebutm u n g k i n
terikat.
utama
mempunyai
dalam
sebuah
sebuah
studi
pengaruh
penelitian,
pada
variable
variable
untukm e n g i d e n t i fi k a s i ,
menyeimbangkan,
meminimalisir,
atau
dan
berbagai
pendekatan
dalam
ko n t ro l n y a
pengujian
melibatkan
beberapa
tipeprosedur
statistic,
karena
penelitian
kuantitatif
Seperti
dikontrol,
statistic
u n t u k setidaknya
yang
kita
bahas
varians
digunakan
beberapa
hipotesis,
didalam contoh
acak
cenderung
untuk
dalam
hal
ketika
berkurang.Ke t i k a
menguji
ini
kimia,
perlu
hipotesis,
menghasilkan
harus
memeriksa
desainya
secara
hati-hati
dan
each
using
only
one
method,
and
the re
we re
melibatkan
beberapa
tipe
prosedurstatistik,
karena
penelitian
Statistik presisi meningkat dengan sampel yang lebih besar dan ketika
variabelindependen tambahan dibangun dalam desain penelitian. Seperti yang
kitadiskusikan dalam kimia contoh, ketika variabel tambahan dikuasai, varians
acakcenderung berkurang.Bila prosedur statistik digunakan untuk menguji
hipotesis, untuk setidaknyabeberapa hipotesis, maka perlu untuk mendapatkan
perkiraan varians dari dataacak. Yang lebih tepat perkiraan ini, yang lebih
ciri
khas
dari
desain
penelitian
yang
baik
adalah
yang
akan
yang
tidak
sukarela
yang
tersisa
untuk
melayani
sebagai
tanpa
kebingungan.
Dalam
contoh
kimia,
membingungkan
tersebut
adalah
untuk
dapat
mengidentifikasi,
keseimbangan,
procedures
for
control
in
combination.
The
four
of
primary
interest.
Two
teacher
(T1
and
T2)
will
be
used,because there will be six chemistry classes. It is known that the students
come fromv a r i o u s s c i e n c e a n d m a t h e m a t i c s b a c k g r o u n d s i n t h e
e l e m e n t a r y s c h o o l s t h e y attended and in courses they have taken
thus far in high school. (for examples, some students may have taken
Algebra II, other not). Scores on an IQ test given toall students when they were in
eighth grade are available. There are two other highschool in this district, but
there is considerable difference in the composition of thestudent bodies (for
examples, socioeconomic background) among the high schools. The four
variables (in addition to the independent variables) and their methods of control
are as follows :Menggunakan prosedur untuk kontrol dalam kombinasi. Empat prosedur
untukmeningkatkan
kontrol
dapat
digunakan
sendiri-sendiri
atau
dalam
kedua
variabel.
Memperluas
contoh
kimia
agak
akan
latar
belakang
sosial
ekonomi)
antara
sekolah-sekolah
tinggi.