Anda di halaman 1dari 2

METODE PENGUKURAN RADIUS BUMI

DENGAN TONGKAT
A. Pendahuluan
Eratosthenes adalah seorang ahli matematika, geografi, dan
astronomi. Diantara semua eksperimennya, metode pengukuran radius
bumi dengan presisi yang tepat adalah yang paling menakjubkan.
Awal mulanya, Eratosthenes menyadari bahwa di Siena, ketika musim
panas, titik balik matahari sama sekali tidak menghasilkan bayangan. Hal
ini terjadi ketika matahari berada dalam titik vertikal dengan objek.
Kawasan yang mengalami fenomena ini disebut dengan kawasan garis
balik.
Eratosthenes beranggapan bahwa jika ia pergi ke tempat lain, maka ia
mampu mengukur sudut yang terbentuk dari objek yang tegak lurus
tersebut dengan bayangannya. Dengan begitu, ia juga dapat mengukur
sudut antara kawasan garis balik tersebut dengan tempat kita berada.
Dengan mengetahui jarak dari lokasi kita dengan kawasan garis balik,
ditambah dengan prinsip-prinsip trigonometri, maka kita dapat mengukur
radius bumi.
Apabila prinsip penelitian Eratosthenes tersebut diterapkan pada
penelitian berikut ini, maka kita dapat mengukur radius bumi dengan
mengukur sudut antara tongkat yang digunakan dengan bayangannya dan
jarak dari tempat/kota kita mengukur tersebut dengan kawasan garis
balik.
B. Tujuan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur radius bumi dengan
metode dan alat yang sederhana, yang didasarkan pada penelitian
Eratosthenes terdahulu dan prinsip-prinsip trigonometri.
C. Alat dan Bahan
Timbangan datar
Tongkat
Buku catatan
Pensil
Alat ukur (meteran)
D. Metode Percobaan

1. Percobaan harus dilakukan ketika tempat pelaksanaan percobaan


tersebut berada dalam kondisi cerah dan terang benderang, serta
matahari berada dalam titik baliknya, atau dalam percobaan kali ini
terjadi pada tanggal 21 Juni.
2. Sebelum melakukan penelitian, kunjungi laman NOAA Solar
Calculator, lalu ketik nama kota tempat percobaan dilaksanakan.
Setelah itu, ubah tanggalnya menjadi tanggal 21 Juni. Kemudian,
periksalah pada pukul berapa matahari terletak pada titik tertingginya.
Nah, ketika inilah, percobaan harus dilakukan.
3. Kemudian, pergilah ke lokasi terdekat dengan titik tertinggi matahari.
Semakin dekat dengan lokasi titik tertinggi, maka akan menghasilkan
hasil yang semakin akurat.
4. Letakkan timbangan datar tadi di tanah tempat lokasi tersebut, dan
pastikan bahwa kondisi tanah tersebut lurus dan rata.
5. Letakkan tongkat diatas tanah dalam posisi tegak lurus
6. Kemudian, ukurlah panjang bayangannya, juga tinggi tongkat
tersebut.
7. Catat semuanya dalam buku catatan, kemudian hitunglah.
E. Hasil
Berdasarkan hasil pengukuran yang didapat, hitunglah dengan beberapa
langkah berikut:
1. Nilai perbandingan antara panjang bayangan dengan panjang tongkat
adalah tangen dari sudut yang akan digunakan.
2. Berikutnya, kita harus menggunakan invers fungsi tangen tersebut,
sehingga didapatlah arc tangennya, yaitu sudut yang kita cari.
3. Kemudian, ukurlah jarak kita dari tempat kita melaksanakan
percobaan dengan garis balik utara. Dengan begitu, didapatlah semua
data yang kita butuhkan untuk mengukur radius bumi.
F. Kesimpulan
Dengan menggunakan beberapa alat sederhana dan prinsip trigonometri,
maka dapat diukurlah radius bumi, tanpa harus menggunakan metodemetode dan alat yang jauh lebih rumit. Dalam pengukuran, perlu diingat
bahwa akan selalu ada kesalahan. Karena itu, tetap harus diperkirakan
seberapa besar kesalahan pengukuran maksimum yang dapat kita buat.
Sehingga, kita dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat.

Anda mungkin juga menyukai