Sekstan
1. Pengertian Sekstan
2. Fungsi Sekstan
Sketsan terdiri dari sebuah teropong, sebuah cermin yang letaknya tak
dapat diubah-ubah dan sebuah cermin yang dapat digerak-gerakkan serta
hubungan dengan sebuah tangkai. Cermin yang dapat diputar-putar ini mudah
diarahkan sinar ke teropong, kemudian masuk ke mata. Adapun cara
menggunakan sekstan sebagai berikut:
c. Cari nilai koreksi index benda yang akan diukur dengan cara memutar
nonius dan dicatat.
d. Ukur sudut benda yang akan kita ukur dengan mengatur alhidade
sedemikian rupa.
e. Putar sekrup halus sehingga bayangan benda menjadi satu dengan benda
lain. Atau dalam pengukuran secara vertikal atur bayangan benda
angkasa tepat menyinggung cakrawala / horizon.
3) Haluan kapal.
Menurut (Karttunen, 2017) prinsip kerja sekstan yaitu sudut datang sama
dengan sudut pantulan, cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut
yang sama pada cermin datar. Sudut antara cahaya datang dengan sudut
pantulan terakhir adalah sama dengan dua kali sudut yang ada diantara
kedua cermin. Hal ini terjadi bila cahaya dipantulkan dua kali pada bidang
datar yang sama oleh dua buah cermin. Perhitungan ketinggian benda langit
untuk memperoleh hasil pengukuran tinggi benda langit dalam menghitung
posisi pengamat harus dilakukan pengkoreksian supaya untuk memperoleh
sudut ketinggian yang sesungguhnya. Terdapat beberapa hasil pengukuran
tinggi benda langit diatas visible horizon yaitu :
B. Barometer
1. Pengertian Barometer
Barometer adalah alat yang di pakai untuk mengukur tekanan udara.
Umumnya
barometer digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara
yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan
udara rendah menandakan kemungkinan badai. Barometer merupakan alat
pengukur tekanan dalam satuan mb (millibars).
Istilah 'barometer' diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang
ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut
diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron
yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Evangellista Torricelli, merupakan ilmuwan yang dinobatkan sebagai
penemu Barometer ditahun 1643. Meskipun banyak yang menyatakan
bahwa Barometer itu sendiri awalnya bukan ditemukan oleh Torricelli.
Tahun 1630 tepatnya tanggal 23 Juli, Giovanni Battista Baliani
memberikan surat perintah untuk melakukan percobaan kepada Galileo
Galilei di atas bukti setinggi 21 meter. namun percobaannya gagal. Ia
menjelaskan bahwa terdapat tekanan vakum pada air. pada ketinggian
tertentu, jumlah titik didih air menjadi lebih tinggi dan tekanan udara lebih
rendah. Seperti halnya seutas tali yang menahan banyak berat badan,
Sehingga percobaannya mengalami kegagalan dalam membuat Barometer.
Berita tersebut tersebar luas, sehingga dari Galileo sampai kepada
Aristoteles dan berakhir di Toriccelli yang juga teman sekelas Galileo.
Torricelli mempertanyakan asumsi dari Aroistoteleh dan galileo bahwa
udara tidak memiliki berat lateral. Menurut Toricelli vakum memiliki berat
sehingga ia mampu mendorong kolom air.
Kemudian Torricelli dibantu saran dari Galileo, agar percobaannya
berhasil, ia harus menggunakan cairan yang lebih berat dari air. cairan
merkuri atau yang kita serinbg sebut air raksa adalah solusi yang tepat. Ia
memiliki kepadatan lebih baik dari air, sekitar 14 kali lebih berat dari air.
Percobaannya berhasil dan ia dinobatkan sebagai penemu alat ukur
tekanan yang disebut Barometer, dan kemudian disempurnakan oleh
Blaise Pascal pada tahun 1646.
𝐹 𝑚. 𝑔
𝑃= =
𝐴 𝐴
Karena massa: 𝑚 = 𝜌. 𝑉
𝜌. 𝑉. 𝑔
𝑃=
𝐴
dan volume adalah 𝑣 = 𝐴. ℎ
𝜌. 𝐴. ℎ. 𝑔
𝑃=
𝐴
𝑃 = 𝜌. 𝑔. ℎ
Keterangan:
P = tekanan udara (atm, N/m2, Pa)
m = massa udara (kg)
𝜌 = massa jenis udara (kg/m3
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
A = luas permukaan yang mendapat tekanan (m2)
Basic dari satuan ukur tekanan atmosfer adalah Pascal (N/m2). Namun
dalam bidang meteorologi lebih dikenal satuan bar, yang kira-kira sama
dengan tekanan udara didekat permukaan bumi. Karena perubahan tekanan
udara sehari-hari umumnya sangat kecil, maka tekanan udara dinyatakan
dalam satuan yang lebih kecil, yang sekiranya sesuai dengan perubahan
yang kecil tersebut, yaitu dalam satuan milibar dan disingkat mb, dimana 1
bar = 1000 mb, sedangkan milibar (mb) nilainya setara dengan hectopascal
(hPa), 1 mb = 1 hPa.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka skala-skala dalam alat ukur
tekanan udara dibuat dalam satuan milibar. Namun demikian ada beberapa
barometer yang dibuat dengan menggunakan skala dalam satuan milimeter
atau inchi, dimana sebenarnya satuan milimeter dan satuan inchi
merupakan satuan ukuran panjang atau tinggi . Hal tersebut mengandung
pengertian bahwa yang dimaksud panjang atau tinggi disitu adalah tekanan
udara yang sebanding dengan tekanan air raksa pada suatu permukaan
yang diakibatkan oleh berat air raksa diatasnya per satuan luas, yang
setinggi nilai yang dinyatakan dalam satuan milimeter atau satuan inchi.
Oleh karena itu dalam menyatakan besarnya tekanan udara dengan
menggunakan skala dalam satuan milimeter atau inchi, masing-masing
harus disebutkan “milimeter air raksa (mmHg)” atau “inchi air raksa
(inchHg)”.
3. Jenis-jenis Barometer
a. Barometer Air Raksa/Merkuri
c. Barometer Air
Barometer air juga dikenal sebagai termometer Goethe, terdiri dari
wadah kaca tertutup yang setengah terisi air dan semacam cabang kecil
(cerat). Cerat kaca terhubung ke wadah kaca. Karena saling terhubung,
cerat dan wadah kaca akan terisi air.
Gambar 4 Gambar Barometer Air
Ketika tekanan atmosfer rendah, level air pada cerat perlahan akan
naik melebihi permukaan air dalam wadah kaca. Bila level air di cerat
turun, hal ini
C.