Anda di halaman 1dari 9

A.

Sekstan
1. Pengertian Sekstan

Sektan adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sudut


antara dua benda yang terlihat. Penggunaan utamanya adalah untuk
menentukan sudut tinggi (elevasi) antara objek langit dan cakrawala. agar
dapat menentukan posisi kapal. Sekstan pada umumnya berbentuk segitiga
dimana salah satu kakinya berupa busur. Pengukuran ini digunakan untuk
melihat objek, menembak objek, atau mengambil pandangan bagian penting
dari navigasi langit. Sudut dan waktu ketika diukur dapat digunakan untuk
menghitung garis posisi di laut. Penggunaan umum dari sekstan adalah
mengukur elevasi matahari di siang hari dan untuk mengukur elevasi
(ketinggian) sudut di malam hari dari pesawat cakrawala pada bintang
Polarisasi untuk menemukan lintang posisi navigator. (Adminart, 2009)
Pada dasarnya sekstan terdiri dari sebuah teleskop, cermin separuh yang
dilapisi perak dan sebuah lengan ayun yang memiliki cermin indeks. Untuk
menentukan keakuratan suatu sekstan maka dilakukan pengaturan oleh sekrup
pada mikrometernya. Nilai yang terdapat pada bagian kaki sekstan adalah dari
0 sampai dengan 60 derajat. Karena sekstan dapat digunakan untuk mengukur
sudut antara dua benda, dapat diselenggarakan secara horizontal untuk
mengukur sudut antara dua Landmark yang memungkinkan untuk perhitungan
posisi pada peta. Sebuah sekstan juga dapat digunakan untuk mengukur jarak
Lunar antara bulan dan benda lain angkasa (misalnya, bintang, planet) dalam
rangka untuk menentukan waktu Greenwich dan kemudian dapat digunakan
untuk menentukan bujur. (Bayong, 2009, hal. 245)

2. Fungsi Sekstan

Gambar 1 bagian-bagian sekstan


Sumber: https://goo.gl/LT1E39, diunduh pada tanggal 16 Maret 2018, pukul
14.25 W.I.B
Penggunaan umum sekstan adalah untuk melihat matahari di siang hari
untuk menemukan lintang seseorang. Lihat langit navigasi untuk diskusi
lebih lanjut. Sejak sextant dapat digunakan untuk mengukur sudut antara
dua benda, dapat diselenggarakan secara horizontal untuk mengukur sudut
antara dua landmark yang akan memungkinkan untuk perhitungan posisi
pada tabel. sextant A juga dapat digunakan untuk mengukur jarak Lunar
antara bulan dan benda langit lainnya (misalnya, bintang, planet) dalam
rangka untuk menentukanwaktu. (Bayong, 2009, hal. 252)

3. Cara Menggunakan Sekstan

Sketsan terdiri dari sebuah teropong, sebuah cermin yang letaknya tak
dapat diubah-ubah dan sebuah cermin yang dapat digerak-gerakkan serta
hubungan dengan sebuah tangkai. Cermin yang dapat diputar-putar ini mudah
diarahkan sinar ke teropong, kemudian masuk ke mata. Adapun cara
menggunakan sekstan sebagai berikut:

a. Ambil sekstan dari kotak penyimpanan dengan menggunakan tangan kiri


pada bagian pangkalnya lalu pindahkan ke tangan kanan (pegang pada
bagian handle / pegangannya).

b. Atur alhidade dan nonius pada kedudukan 0 (nol), sisihkan kaca


berwarna yang tidak perlu.

c. Cari nilai koreksi index benda yang akan diukur dengan cara memutar
nonius dan dicatat.

d. Ukur sudut benda yang akan kita ukur dengan mengatur alhidade
sedemikian rupa.

e. Putar sekrup halus sehingga bayangan benda menjadi satu dengan benda
lain. Atau dalam pengukuran secara vertikal atur bayangan benda
angkasa tepat menyinggung cakrawala / horizon.

f. Pada pengukuran matahari yang disinggungkan pada cakrawala adalah


tepi bawah / tepi atas.

g. Pada pengukuran bulan yang disinggungkan dengan cakrawala adalah


tepi atas.

h. Pada pengukuran bintang dan planet, yang disinggungkan pada


cakrawala/horizon adalah titik pusatnya.
i. Catat hasil pengukurannya dan pada saat pengukuran benda angkasa catat
pula waktu saat benda angkasa tersebut menyinggung cakrawala.

j. Catat juga hal-hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Waktu dan tanggal pembaringan.

2) Posisi duga kapal.

3) Haluan kapal.

4) Tinggi mata. (Kerrod, 2005, hal. 190)

4. Prinsip Kerja Sekstan

Menurut (Karttunen, 2017) prinsip kerja sekstan yaitu sudut datang sama
dengan sudut pantulan, cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut
yang sama pada cermin datar. Sudut antara cahaya datang dengan sudut
pantulan terakhir adalah sama dengan dua kali sudut yang ada diantara
kedua cermin. Hal ini terjadi bila cahaya dipantulkan dua kali pada bidang
datar yang sama oleh dua buah cermin. Perhitungan ketinggian benda langit
untuk memperoleh hasil pengukuran tinggi benda langit dalam menghitung
posisi pengamat harus dilakukan pengkoreksian supaya untuk memperoleh
sudut ketinggian yang sesungguhnya. Terdapat beberapa hasil pengukuran
tinggi benda langit diatas visible horizon yaitu :

1. Observer Visible Horizon, merupakan cakrawala yang terlihat dari mata


pengamat dilaut dimana seorang pengamat berada pada ketinggian mata
30 kaki diatas permukaan laut yang memiliki jarak 6.5 mil.

2. Sensible Horizon, Dimana ketinggian mata pengamat dan tegak lurus


terhadap garis maya vertikal pengamat.

3. Rational Horizon, merupakan bidang paralel dengan sensible horizon


dan tegak lurus terhadap garis maya yang ditarik dari pusat bumi
menuju posisi pengamat.

4. Dip, sudut yang dibentuk antara visible horizon dengan sensible


horizon. Dip mempunyai besaran yang merupakan penyesuaian pada
posisi ketinggian mata dari permukaan air laut.

5. Sextant Altitude , adalah ketinggian suatu benda angkasa yang diukur


dengan sekstan oleh pengamat, besar sudutnya dibentuk antara visible
horizon dengan benda angkasa
6. Observed Altitude, Sekstan Altitude yang telah dilakukan
pengkoreksian terhadap kemungkinan adanya index error

B. Barometer
1. Pengertian Barometer
Barometer adalah alat yang di pakai untuk mengukur tekanan udara.
Umumnya
barometer digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara
yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan
udara rendah menandakan kemungkinan badai. Barometer merupakan alat
pengukur tekanan dalam satuan mb (millibars).
Istilah 'barometer' diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang
ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut
diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron
yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Evangellista Torricelli, merupakan ilmuwan yang dinobatkan sebagai
penemu Barometer ditahun 1643. Meskipun banyak yang menyatakan
bahwa Barometer itu sendiri awalnya bukan ditemukan oleh Torricelli.
Tahun 1630 tepatnya tanggal 23 Juli, Giovanni Battista Baliani
memberikan surat perintah untuk melakukan percobaan kepada Galileo
Galilei di atas bukti setinggi 21 meter. namun percobaannya gagal. Ia
menjelaskan bahwa terdapat tekanan vakum pada air. pada ketinggian
tertentu, jumlah titik didih air menjadi lebih tinggi dan tekanan udara lebih
rendah. Seperti halnya seutas tali yang menahan banyak berat badan,
Sehingga percobaannya mengalami kegagalan dalam membuat Barometer.
Berita tersebut tersebar luas, sehingga dari Galileo sampai kepada
Aristoteles dan berakhir di Toriccelli yang juga teman sekelas Galileo.
Torricelli mempertanyakan asumsi dari Aroistoteleh dan galileo bahwa
udara tidak memiliki berat lateral. Menurut Toricelli vakum memiliki berat
sehingga ia mampu mendorong kolom air.
Kemudian Torricelli dibantu saran dari Galileo, agar percobaannya
berhasil, ia harus menggunakan cairan yang lebih berat dari air. cairan
merkuri atau yang kita serinbg sebut air raksa adalah solusi yang tepat. Ia
memiliki kepadatan lebih baik dari air, sekitar 14 kali lebih berat dari air.
Percobaannya berhasil dan ia dinobatkan sebagai penemu alat ukur
tekanan yang disebut Barometer, dan kemudian disempurnakan oleh
Blaise Pascal pada tahun 1646.

2. Prinsip Kerja Barometer


Pada tahun 1643, Toricelli mendapatkan bahwa jika tabung dengan
panjang satu meter diisi dengan air raksa, sedangkan ujung tabung yang
satu tertutup dan ujung yang lainnya terbuka, kemudian ujung yang
terbuka ditutup dengan jari, lalu tabung dibalik serta dicelupkan ke dalam
bejana terbuka yang juga berisi air raksa. Maka setelah jari dilepaskan
sebagian air raksa yang berada di dalam tabung akan keluar dan masuk ke
dalam bejana tersebut, sampai tinggi air raksa dalam tabung kurang lebih
76 cm dengan meninggalkan ruang hampa diatasnya. Dari percobaan
tersebut menunjukkan bahwa tekanan udara pada permukaan air raksa
dalam bejana terbuka adalah seimbang atau sama dengan berat kolam air
raksa dalam tabun
Dengan demikian didapat bahwa tekanan udara yaitu sama dengan berat air raksa
tersebut. Inilah dasar pokok yang digunakan barometer air raksa untuk mengukur
tekanan udara.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tekanan udara
dipermukaan bumi adalah gaya per satuan luas berdasarkan berat atau beban dari
atmosfer diatasnya. Dengan kata lain tekanan udara adalah sepadan dengan berat
atau beban dari sekolom udara di atas suatu proyeksi permukaan horizontal,
membentang hingga batas terluar dari atmosfer, sehingga tekanan udara dapat
dinyatakan dengan persamaan:

𝐹 𝑚. 𝑔
𝑃= =
𝐴 𝐴
Karena massa: 𝑚 = 𝜌. 𝑉
𝜌. 𝑉. 𝑔
𝑃=
𝐴
dan volume adalah 𝑣 = 𝐴. ℎ
𝜌. 𝐴. ℎ. 𝑔
𝑃=
𝐴
𝑃 = 𝜌. 𝑔. ℎ
Keterangan:
P = tekanan udara (atm, N/m2, Pa)
m = massa udara (kg)
𝜌 = massa jenis udara (kg/m3
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
A = luas permukaan yang mendapat tekanan (m2)
Basic dari satuan ukur tekanan atmosfer adalah Pascal (N/m2). Namun
dalam bidang meteorologi lebih dikenal satuan bar, yang kira-kira sama
dengan tekanan udara didekat permukaan bumi. Karena perubahan tekanan
udara sehari-hari umumnya sangat kecil, maka tekanan udara dinyatakan
dalam satuan yang lebih kecil, yang sekiranya sesuai dengan perubahan
yang kecil tersebut, yaitu dalam satuan milibar dan disingkat mb, dimana 1
bar = 1000 mb, sedangkan milibar (mb) nilainya setara dengan hectopascal
(hPa), 1 mb = 1 hPa.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka skala-skala dalam alat ukur
tekanan udara dibuat dalam satuan milibar. Namun demikian ada beberapa
barometer yang dibuat dengan menggunakan skala dalam satuan milimeter
atau inchi, dimana sebenarnya satuan milimeter dan satuan inchi
merupakan satuan ukuran panjang atau tinggi . Hal tersebut mengandung
pengertian bahwa yang dimaksud panjang atau tinggi disitu adalah tekanan
udara yang sebanding dengan tekanan air raksa pada suatu permukaan
yang diakibatkan oleh berat air raksa diatasnya per satuan luas, yang
setinggi nilai yang dinyatakan dalam satuan milimeter atau satuan inchi.
Oleh karena itu dalam menyatakan besarnya tekanan udara dengan
menggunakan skala dalam satuan milimeter atau inchi, masing-masing
harus disebutkan “milimeter air raksa (mmHg)” atau “inchi air raksa
(inchHg)”.
3. Jenis-jenis Barometer
a. Barometer Air Raksa/Merkuri

Gambar 2 Barometer air raksa

Sumber: https://goo.gl/NRNAEn, diunduh pada tanggal 16 Maret 2018,


Pukul 12.37 W.I.B

Barometer air raksa tersedia dalam berbagai desain, barometer


raksa standar terdiri dari tabung kaca vertikal dengan kolom merkuri di
dalamnya. Ujung atas tabung kaca disegel (tertutup), sedangkan ujung
tabung yang lain dibiarkan terbuka dan dibenamkan dalam wadah yang
berisi air raksa.
Ketika tekanan atmosfer turun, kolom merkuri dalam tabung kaca
juga turun, fenomena yang menandakan potensi badai. Saat badai
berlalu, level merkuri akan mulai naik seiring dengan tekanan atmosfer
yang juga naik.
Barometer jenis ini secara khas digunakan dalam suatu stasiun
pengamatan cuaca atau laboratorium.
Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick
barometer.
b. Barometer Aneroid
Diciptakan pada tahun 1843, barometer aneroid memiliki
mekanisme yang rumit untuk membaca perubahan tekanan atmosfer.
Barometer aneroid terdiri dari wadah dan semacam logam lentur yang
dikenal sebagai kapsul aneroid atau sel.

Gambar 3 Barometer Aneroid

Sumber: https://goo.gl/tJqnBX, diunduh tanggal 16 Maret 2018, pukul


13.25 W.I.B
Aneroid ini terbuat dari paduan berilium dan tembaga. Wadah
kemudian disegel setelah udara dikosongkan. Ketika kotak logam
mengembang atau menyusut karena perubahan tekanan luar, perangkat
dalam barometer menerjemahkannya menjadi pembacaan tekanan
udara.

Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh


ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang seiring
pertambahan ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan awal

c. Barometer Air
Barometer air juga dikenal sebagai termometer Goethe, terdiri dari
wadah kaca tertutup yang setengah terisi air dan semacam cabang kecil
(cerat). Cerat kaca terhubung ke wadah kaca. Karena saling terhubung,
cerat dan wadah kaca akan terisi air.
Gambar 4 Gambar Barometer Air

Sumber: https://goo.gl/GhfoUF, diunduh tanggal 16 Maret 2018, pukul


13.45

Ketika tekanan atmosfer rendah, level air pada cerat perlahan akan
naik melebihi permukaan air dalam wadah kaca. Bila level air di cerat
turun, hal ini

C.

Anda mungkin juga menyukai