Anda di halaman 1dari 28

Hisab Praktis dengan

Menggunakan Metode
Theodolite, Astrolabe atau
Rubu’ Mujayyab
Muhammad Fikri Romdoni
HKI/1101192007
1
Metode Theodolite

2
Metode Astrolabe atau
Rubu’ Mujayyab
Apa itu
Theodolite?
Theodolite merupakan alat yang dapat digunakan
untuk menentukan tinggi dan azimuth benda
langit, menentukan tata koordinat horizon dan
sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan
untuk mengukur jarak dan membuat garis lurus
antar tempat.
Apakah Akurat dengan
Menggunakan Metode
Theodolite?
Penggunaan theodolite ini merupakan cara yang
lebih teliti untuk menentukan arah kiblat.
Theodolite adalah alat ukur semacam teropong
yang dilengkapi dengan lensa, angka-angka yang
menunjukkan arah (azimuth) dan ketinggian dalam
derajat dan water-pass.
1. Pengarah Kasar
2. Klem Pengunci
Vertikal
3. Penggerak Halus
Alat Theodolite
Vertikal 8. Handle
4. Tempat Batterai 9. Pengatur Fokus
5. Klem Pengunci Lensa Okuler
Lingkaran Horizontal 10. Pengatur Fokus
6. Penggerak Halus Benang
Lingkaran Horizontal 11. Nivo Tabung
7. Sekrup Pengantar 12. Display dan Papan
Nivo Tombol
13. Nivo Kontak
14. Plat Dasar
15. Lensa Verticalizing
Bagaimana cara menggunakan
Theodolite?

Tahap Penyiapan 01 02 Panduan Kompas

03

Panduan Matahari
Tahap Penyiapan
Pasang penyangga (tripod) di lokasi Pasang penyangga (tripod) di lokasi
01 02 yang tidak terpengaruh medan
yang mendapat sinar Matahari
(panduan Matahari) magnetik (panduan kompas)

Lakukan centering menggunakan optik


Pasang Theodolit di atas penyangga atau gunakan bandul dan lakukan
(tripod)
03 04 leveling pada alat sehingga gelembung
nivo bulat dan nivo tabung berada di
tengah. Untuk memudahkan, lakukan
Pastikan Theodolit siap digunakan leveling pada ketiga sisi bagian
seperti memeriksa baterai dan tripodnya. Jika sudah presisi pada
05 ketigasisinya maka secara otomatis nivo
semua bagian Theodolit dapat
berfungsi dengan baik. tabung berada ditengah bulatannya
Panduan Kompas
Bidik arah Utara menggunakan kompas Kunci pengatur horizontal dan
yang terpasang pada Theodolit atau kompas 01 02 hidupkan power on sehingga
androit di samping alat HA 0˚ 0’ 0”

Lakukan koreksi deklinasi magnetik (mis.


+ 0,5 E) maka untuk mencari arah Utara Untuk menentukan arah kiblat, putar
Sejati Theodolit diputar ke angka 359˚ 30’ Theodolit ke arah azimut kota Jakarta
kemudian lakukan RESET sehingga HA
03 04 yaitu 293˚46’
0˚ 0’ 0”

Lakukan pemberian tanda


menggunakan peralatan yang 05
disediakan.
Panduan Matahari
Bidik matahari dan guunakan
Siapkan jam yang telah terkalibrasi 01 02 filternya. Usahakan posisi bulatan
Matahari tepat di tengah optiknya
dan catat waktu saat pembidikan.

Cocokkan data azimuth Matahari saat


Hidupkan power on dan amati azimuth pembidikan dengan data astronomis.
03 04 Contoh azimuth Matahari pada tanggal
menunjukkan angka nol derajat
08 Maret 2023 pukul 12:04 WIB yaitu
95˚00’

Gunakan data azimuth Matahari Putar Theodolit sesuai selisih angka


untuk menentukan arah Utara Sejati 05 06 azimuth Matahari terhadap Utara
dengan cara: Sejati yaitu 360˚-75˚0’ = 265˚00’
Panduan Matahari
Untuk menentukan arah kiblat, putar
Kunci pengatur horizontal dan lakukan theodolit ke arah azimuth arah kiblat
07 08
RESET sehingga HA 0˚ 0’ 0” sesuai hasil perhitungan. Contoh
Azimuth Kota Jakarta yaitu 265˚00’

Lakukan pemberian tanda menggunakan Untuk memberi tanda ditempat lain


peralatan yang disediakan. Tanda titik yang memiliki kubik yang sama dapat
pertama dan kedua lalu hubungkan dan melakukan cara dengan sistem mal
bentuk sebuah garis dengan dengan menggunakan sebuah kertas,
09 10 lipat kertas sesuai dengan hasil
menggunakan bantuan tabung teleskop
atau leser yang terdapat pada Theodolite pengukuran, lalu kertaas tersebut dpat
tersebut. digunakan untuk tempat lain yang
memiliki ukuran dan arah sudut kubik
yang sama.
1
Metode Theodolite

2
Metode Astrolabe atau
Rubu’ Mujayyab
Rubu’ Mujayyab
Rubu' Mujayyab adalah suatu alat untuk menghitung
fungsi geneometris, yang sangat berguna untuk
memproyeksikan suatu peredaran benda langit pada
lingkaran vertikal. Alat ini terbuat dari kayu atau papan
berbentuk seperempat lingkaran, salah satu mukanya
biasanya ditempeli kertas yang sudah diberi gambar
seperempat lingkaran dan garis-garis derajat serta garis-
garis lainya. Dalam istilah geneometri alat ini disebut
"Quadrant” [112] Alat ini merupakan alat yang sangat
sederhana yang bentuknya seperempat lingkaran.
Menurut Howard R. Turner, sebelum Rubu' Mujayyab
atau biasa dinamakan kuadrant, ini merupakan kemajuan
dalam pengembangan keilmuan astronomi yakni berupa
Astrolabes. Astrolahes merupakan alat perhitungan yang
penting pada abad pertengahan bertepatan dengan awal-
awal Renaisans.

Astrolabe merupakan peralatan yang digunakan untuk


mengukur kedudukan benda langit pada bola langit.
Perkakas yang dibuat oleh orang Arab ini pada umumnya
terdiri dari satu buah lubang pengintai dan dua buah
piringan dengan skala derajat yang diletakkan sedemikian
rupa untuk menyatakan ketinggian dan azimuth suatu
benda langit.
Astrolabe Rubu’ Mujayyab
Astrolabe ini berfungsi seperti komputer analog, untuk
memecahkan banyak masalah astronomi dan persoalan
penentuan waktu, Selain untuk menentukan waktu shalat dan
arah Makkah, astrolabe pada abad pertengahan dengan
piringan yang dapat diganti-ganti, yang disesuaikan untuk
penggunaan pada lokasi geografi yang berbeda, dapat
dimanipulasi untuk memberikan berbagai bentuk data penentu
waktu dan perputaran tahunan benda-benda langit,
pengukuran di atas bumi, dan informasi astrologi.
Diperkenalkan ke Eropa pada akhir abad
pertengahan, alat ini menjadi subyek banyak tulisan,
termasuk esai terkenal oleh Geoffrey Chaucer.
Astrolabe Para Astronom Arab dibuat oleh Hajji Ali
Kerbala sekitar 1790. Alat ini digunakan untuk
mencari waktu naik, pengaturan Matahari, ketinggian
Matahari dan memilih bintang. Yang lebih penting
lagi ia digunakan untuk mencari arah Makkah untuk
beribadat kaum Muslim.
Setelah astrolabe, peralatan penting selanjutnya adalah
kuadran astrolabe (rubu' mujayyab), bentuk yang lebih
sederhana dari astrolabe. Kundran tidak terlalu rumit dan
berbentuk seperti piringan yang memiliki sudut sembilan
puluh derajat, dapat digunakan untuk memecahkan seluruh
masalah dasar pada astronomi ruang (masalah yang
berhubungan dengan pemetaan ruang langit) untuk ketinggian
tertentu.
Rubu' Mujayyab dibuat oleh seorang ahli falak Syiria
bernama Ibn Asy- Syatir pada abad ke 14. Melihat konstruksi
dari alat ini, perputaran harian yang terlihat pada ruang
angkasa dapat disimulasikan dengan gerakan benang yang
terletak di pusat alat ini. Sebuah bandul yang bergerak pada
benang ke posisi yang berhubungan dengan matahari atau
bintang tertentu, dapat dibaca pada tanda-tanda dalam
kuadran. Benang dan bandul pada kuadran menggantikan rete
pada astrolabe.
Ini jauh lebih mudah digunakan untuk memecahkan semua
masalah-masalah standar pada astronomi ruang untuk garis
lintang tertentu. Rubu" Mujayyab ini pada dasarnya
digunakan untuk menentukan arah kiblat setelah diketahui
arah utara dengan mengaplikasikan sudut kiblat yang sudah
diperhitungkan. Alat ini dikembangkan oleh kaum Muslimin
di Mesir pada abad ke-11 atau ke-12, alat ini pada abad ke-16
telah menggantikan astrolabe di dunia Muslim kecuali di
Persia dan India
Datang kepelaminan ketemu mantan

Apakah Ada Pertanyaan?


Markaz
Titik sudut siku-siku rubu' pada tempat
lubang kecil yang dapat dimasuki
benang,
Qaus Irtifa’ / Nusul Irtifa
Busur yang mengelilingi rubu' bagian
ini diberi skala O sampai 90 bermula
dari kanan ke kiri. 1 derajat & 60
menit.
Jaib at-Tamam
Sisi kanan yang menghubungkan markas ke
awal gous. Bagian ini diberi skala 0 sampai
60, dari titik satuan skala itu ditarik garis yang
lurus menuju ke gous. Garis-garis itu disebut
Juyub Mankusah.
Sittini
Sisi kiri yang menghubungkan markaz ke
awal gous. Bagian ini diberi skala 0 sampai
60, dari tiap-tiap titik satuan skala itu ditarik
garis lurus menuju ke gous, garis itu disebut
Jayub Mabsutoh. Perhitungan jaib dimulai dari
markaz, setiap jaib sama dengan 60 menit.
Hadafahaani/Hadafah
Dua tonjolan yang keluar dari Rubu’
Khoit
Dua tonjolan yang keluar dari Rubu’
Muri
Benang pendek yang diikat pada khoit yang
digeser naik turun.
Syaqul
Bandul yang berada di ujung Khoit.

Anda mungkin juga menyukai