Anda di halaman 1dari 38

HADITS KE-1

)140 /8( ‫صحيح البخاري‬


:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل‬
َ ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬ ُ ‫ َس ِمع‬:‫ يَقُو ُل‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ِ ‫ب َر‬ ِ ‫عن ُع َم َر ب َْن ال َخطَّا‬
ُ4‫ فَ ِهجْ َرتُه‬،‫ُولِ ِه‬4‫ى هَّللا ِ َو َرس‬4َ‫ُ ِإل‬4‫ ِهجْ َرتُه‬4‫ت‬ ْ َ‫ َكان‬4‫ فَ َم ْن‬،‫ا نَ َوى‬4‫ا اِل ْم ِرٍئ َم‬4‫ َوِإنَّ َم‬،4‫ُل بِالنِّيَّ ِة‬4 ‫ا اَأل ْع َما‬4‫«ِإنَّ َم‬
‫ا‬4‫ى َم‬4َ‫ ِإل‬4ُ‫ فَ ِهجْ َرتُه‬،‫ا‬4َ‫ يَتَ َز َّو ُجه‬4‫يبُهَا َأ ِو ا ْم َرَأ ٍة‬4‫ص‬ ْ َ‫ َكان‬4‫ َو َم ْن‬،‫ُولِ ِه‬4‫ى هَّللا ِ َو َرس‬4َ‫ِإل‬
ِ ُ‫ا ي‬4َ‫ى ُد ْني‬4َ‫ ِإل‬4ُ‫ ِهجْ َرتُه‬4‫ت‬
»‫اج َر ِإلَ ْي ِه‬
َ َ‫ه‬
Dari Umar bin Khathab RA ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
sesungguhnya amalan itu bergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan
sesui dengan niatnya. Barangsiapa yang niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maha
hijrahnya di terima Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang niat hijrahnya karena dunia atau
karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan yang
diniatkannya.
FIQHUL HADITS

• Parameter Amal adalah Niat. Dilakukan dalam hati, adapaun


pengucapannya adalah bid’ah
• Ibnul Qoiyim berkata: niat adalah tujuan dan keinginan kuat
untuk melaksanakan suatu hal, tempatnya dalam hati.
• Niat adalah syarat pokok dalam beramal
• Berhijrah dari negeri musyrik menuju negeri Islam adalah
Ibadah yang palin mulia jika diniatkan karena Allah.
• Wajib berhati-hati dari Riya’, sum’ah, dan beramal karena dunia
HADITS KE- 2

)23 /9( ‫صحيح البخاري‬


‫ ِإ َذا‬4‫الَةَ َأ َح ِد ُك ْم‬4‫ص‬
َ ُ ‫ُل هَّللا‬4 َ‫ «الَ يَ ْقب‬:4‫ قَا َل‬،‫لَّ َم‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬ 4ِّ ِ‫ النَّب‬4‫ َع ِن‬،4َ‫ي هُ َر ْي َرة‬4ِ‫ َأب‬4‫َع ْن‬
َ ‫ي‬
»‫ضَأ‬َّ ‫ث َحتَّى يَتَ َو‬ َ ‫َأحْ َد‬

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW ia bersabda : Allah


tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian yang
berhadats hingga ia berwudhuk
FIQHUL HADITS

• Shalat orang yang berhadats tidak di teriam sampai ia bersuci dari hadats
tersebut, baik besar maupun kecil. Karena hadats erupakan pembatal
wudhuk dan sholat.
• Imam Nawawi berkata: kaum muslimin telah Ijma’ akan haramnya sholat
tanpa bersuci baik dengan air maupun debu, dan tidak dibedakan antara
sholat fardhu maupun sunnah.
• Yang dimksud tidak diterimanya sholat adalah tidk sah sholatnya dan
tidak di anggap telah melaksanakannya.
• Hadits di atas menunjukkan bahwa beruci merupakan syarat sahnya
sholat
HADITS KE- 3

)215 /1( ‫• صحيح مسلم‬

ِ ‫ٌل لَِأْل ْعقَا‬4 ‫ « َو ْي‬:‫لَّ َم‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬


4‫ ِم َن‬4‫ب‬ َ 4ِ‫ُس و ُل هللا‬4 ‫ َر‬4‫ قَا َل‬:4‫ قَا َل‬،4َ‫ي هُ َر ْي َرة‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
»‫ار‬ ِ َّ‫الن‬
• Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda : Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terkena
air wuduk) berupa Api Neraka.
FIQHUL HADITS

• Waib meratakan air keseluruh anggota wudhu’ sehingga


tidak diperkenankan ada sebagian yang terlewati. Secra nas
hadits berkenaan dengan dengan kedua kaki, adapun
anggota wudhu’ yang lin dikiaskan dengannya.
• Ancaman keras bagi orang yang tidak meratakan atau
menyempurnakan wudhu’nya
• Yang wajib pada kedua kaki adalah membasuhnya
HADITS KE- 4

)44 /1( ‫• صحيح البخاري‬


‫ ثُ َّم‬،‫ي َأ ْنفِ ِه‬4ِ‫ْل ف‬4 ‫ضَأ َأ َح ُد ُك ْم فَ ْليَجْ َع‬ َ ِ ‫ُو َل هَّللا‬4‫َ َأ َّن َرس‬4‫ي هُ َري َْرة‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
َّ ‫ «ِإ َذا تَ َو‬:‫لَّ َم قَا َل‬4‫ َو َس‬4‫لَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬4‫ص‬
‫ي‬4ِ‫ا ف‬4َ‫ يُ ْد ِخلَه‬4‫ َأ ْن‬4‫ قَب َْل‬4‫لْ يَ َد ُه‬4‫ فَ ْليَ ْغ ِس‬4‫ نَ ْو ِم ِه‬4‫ ِم ْن‬4‫تَ ْيقَظَ َأ َح ُد ُك ْم‬4‫اس‬ ْ ‫ َوِإ َذا‬، ْ‫تَجْ َم َر فَ ْليُوتِر‬4‫اس‬ ْ 4‫ َو َم ِن‬، ْ‫لِيَ ْنثُر‬
»ُ‫ت يَ ُده‬ ْ َ‫ فَِإ َّن َأ َح َد ُك ْم الَ يَ ْد ِري َأي َْن بَات‬،‫َوضُوِئ ِه‬
• Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : apabila salah
seorang di antara kalian berwudhu hendaklah ia memasukkan air ke dalam
hidungnya dan menghembuskan keluar. Barangsiapa bersuci dengan batu ,
hendaklah dia melakukannya dengan bilangan ganjil. Apabila salah seorang dari
kalian bangun dari tidurnya, hendaklah membasuh kedua tangannya tiga kali
sebelum memasukkannya ke dalam bejana. Karena ia tidak tahu dimana posisi
tangannya bermalam
HADITS KE- 5

)235 /1( ‫• صحيح مسلم‬


4‫ي ْال َما ِء‬4ِ‫ ف‬4‫ن َأ َح ُد ُك ْم‬4َّ َ‫ «اَل يَبُول‬:4‫لَّ َم قَا َل‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬ 4ِّ ِ‫ النَّب‬4‫ َع ِن‬،4َ‫ي هُ َري َْرة‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
َ ‫ي‬
»ُ‫ِئ ِم ثُ َّم يَ ْغتَ ِس ُل ِم ْنه‬4‫ال َّدا‬
• Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW ia bersabda :
janganlah salah seorang di antara kalian kencing di air yang
tidak mengalir, kemudian mandi darinya.
FIQHUL HADITS

• Larangan kencinga di air yang menggenang menunjukkan haramnya


perbuatan tersebut. Lebih di haramkan lagi buang air besar baik airnya
sedikit maupun banyak. Namun hal ini tidak berlaku pada air laut karena
air laut tidak menjadi najis disebabkan hal yang sedikit, bahkan air laut
bermanfaat untuk memenuhi banyak kebutuhan selain bersuci dari hadats
• Larangan mandi di air tergenang dengan cara beremdam di dlamnya
terlebih karena junub meskipun tidak diiringi dengan kencing.
• Di perbolehkan mandi berendem di air yang mengalir namun lebih baik
menghindarinya
• Adanya larangan segala sesuatu ujung pangkalnya karena kotor
HADITS KE- 6 & 7

)45 /1( ‫• صحيح البخاري‬


ُ4 ‫ ال َك ْل‬4‫ب‬
‫ب‬ َ ِ ‫ُو َل هَّللا‬4‫ن َرس‬4َّ ‫ ِإ‬:4‫ قَا َل‬،4َ‫ي هُ َري َْرة‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
َ ‫ «ِإ َذا َش ِر‬:4‫لَّ َم قَا َل‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
»‫فِي ِإنَا ِء َأ َح ِد ُك ْم فَ ْليَ ْغ ِس ْلهُ َس ْبعًا‬
• Dari Abu Burairah RA bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda : Jika anjing minum pada bejana salah seorang di
antara kalian, hendaklah ia mencucinya sebanyak tujuh kali
)235 /1( ‫• صحيح مسلم‬
ُ ‫ ْال َك ْل‬4‫ «ِإ َذا َولَ َغ‬4:‫ال‬
4ِ ‫ي اِإْل نَاء‬4ِ‫ف‬4‫ب‬ َ َ‫لم ق‬44‫ه وس‬4‫ علي‬4‫ول هللا‬44‫ أن رس‬،4‫ ْال ُم َغفَّ ِل‬4‫ اب ِْن‬4‫• َع ِن‬
»‫ب‬ِ ‫ َو َعفِّرُوهُ الثَّا ِمنَةَ فِي التُّ َرا‬،‫ت‬
ٍ ‫فَا ْغ ِسلُوهُ َس ْب َع َمرَّا‬
• Dari Abdullah bin Mughaffal, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda : jika anjing menjilat sebuah bejana, basuhlah
sebanyak tujuh kali, dan gosoklah dengan taah pada
pencucian kedelapan.
FIQHUL HADITS

• Jilatan anjing adalah na’jis yang berat karena sangat kotor


• Jilatan anjing pada bejana atau tempat makan, menyebabkan bejana tersebut
menjadi na’jis
• WAjib mencuci bekas jilatan anjing tujuh kali dengan air dan satu kali
dengan tanah. Yang lebih utama menggunakaa tanah di awalnya kemudian
di lanjutkan dengan air.
• Syaekh ‘Utsaimin berkata, di dahulukannya tanah, karena cucian dengan
air yang dilakukan setelahnya lebih menambah kebersihan.
• Imam Nawawi berkata: menurut pendapat yang benar sabun tidak dapat
menggantikan tanah.
‫‪HADITS KE- 8‬‬

‫• صحيح البخاري (‪)44 /1‬‬


‫• َع ْن‪ُ 4‬ح ْم َرا َن‪َ ،4‬م ْولَ‪4‬ى ُع ْث َما َن‪ْ 4‬ب ِن‪َ 4‬عفَّا َن‪َ 4‬أنَّهُ‪َ 4‬رَأ ى ُع ْث َما َن‪ْ 4‬ب َن‪َ 4‬عفَّا َن‪َ 4‬د َع‪4‬ا بِ َوضُو ٍء‪ ،4‬فََأ ْف َر َغ‪َ 4‬علَ‪4‬ى‬
‫ق‬ ‫ض‪َ 4‬وا ْس‪4‬تَ ْن َش َ‬ ‫ت‪ ،4‬ثُ َّ‪4‬م َأ ْد َخ َل‪ 4‬يَ ِمينَهُ‪ 4‬فِ‪4‬ي ال َوضُو ِء‪ ،4‬ثُ َّ‪4‬م تَ َمضْ َم َ‬ ‫ث‪َ 4‬مرَّا ٍ‬ ‫يَ َد ْي ِه‪ِ 4‬م ْن‪ِ 4‬إنَاِئ ِه‪ ،4‬فَ َغ َس‪4‬لَهُ َما ثَالَ َ‬
‫َواس‪ ْ4‬تَ ْنثَ َر‪ ،‬ثُ َّم‪َ 4‬غ َس‪َ 4‬ل َوجْ هَهُ‪ 4‬ثَالَثً‪4‬ا َويَ َدي ِْه‪ِ 4‬إلَ‪4‬ى ال ِمرْ فَقَي ِْن‪ 4‬ثَالَثً‪4‬ا‪ ،‬ثُ َّم‪َ 4‬م َس‪َ 4‬ح بِ َرْأ ِس‪ِ 4‬ه‪ ،‬ثُ َّم‪َ 4‬غ َس‪َ 4‬ل ُكلَّ‪4‬‬
‫ضُأ نَحْ َو ُوضُوِئ ي هَ َذا‪َ ،‬وقَالَ‪:4‬‬ ‫ص‪4‬لَّى هللاُ‪َ 4‬علَي ِْه‪َ 4‬و َس‪4‬لَّ َم يَتَ َو َّ‬‫ي‪َ 4‬‬ ‫ال‪َ :4‬رَأي ُ‬
‫ْت‪ 4‬النَّبِ َّ‬ ‫ِر ‪ْ4‬ج ٍل‪ 4‬ثَالَثً‪4‬ا‪ ،‬ثُ َّم‪ 4‬قَ َ‬
‫ث‪ 4‬فِي ِه َم‪4‬ا نَ ْف َس‪4‬هُ‪َ ،‬غفَ َر هَّللا ُ لَه‪َ ُ4‬م‪4‬ا تَقَ َّد َم‪4‬‬ ‫ضَأ نَحْ َو ُوضُوِئي هَ َذا‪ ،‬ثُ َّ‪4‬م َ‬
‫ص‪4‬لَّى َر ْك َعتَ ْي ِن‪ 4‬الَ يُ َح ِّد ُ‬ ‫« َم ْن‪ 4‬تَ َو َّ‬
‫ِم ْن َذ ْنبِ ِه»‬
‫‪• Dari Hamran budak Usman bin Affan RA bahwasanya dia melihat tuannya‬‬
‫‪Usman bin Affan meminta air wudhu’ lalu beliu menuangkan air pada kedua‬‬
‫…‪tangannya dari bejana dan membasuhnya tiga kali‬‬
• Kemudian memasukkan tangan kananya ke dalam air wudhu’.
Setelah itu berkumur memasukkan air ke hidung lalu
membuangnya lewat hidung, seterusnya membasuh muka dan
kedua tangan sampai siku2 tiga kali, kemudian mengusap kepala
dan membash kedua kakinya tiga kakinya dan berkata, Aku
melihat Rasulullah SAW berwudhu’ seperti wudhu’ku ini, lalu
beliau bersabda “barangsiapa berwudhu’ seperti wudhukku ini,
kemudian sholat dua rakaat tanpa berbicara terhadap dirinya di
antara keduanya maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah
lalau
FIQHUL HADITS

• Disyariatkan membasuh kedua tangan sebelum memasukkannya ke


dalam air wudhu’
• Mendahulukan sebelh kanan ketika mengambil air wudhu’ untuk
membasuh anggota wudhu’
• Disyariatkan berkumur, istinsyaq dan istinsar secra berurutan
• Membasuh wajah sebanyak 3x adapun batasa wajah adalah dari
tempat tumbuhnya rambut kepala sampai dagu dan dari telinga
kanan sampai telinga kiri
• Membasuh kedua tangan hingga ke siku sebanyak 3x
• Mengusap seluruh kepala 1x yaitu engusap kedua tangan dari
depan hingga belakang dan kembali ke depan
• Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki sebanyak 3x
• Wajib melakukan secara tertib dan berurutan. Allah menjadikan
rukun mengusap kepala di antara anggota wudhu’ yang harus
dicuci sebagai perhatian akan wajibnya tertib
• Disyariatkannya shalat sunnag dua rakaat setelah berwudhu’
• Sebab sempurnanya shalat adalah hadirnya hati dihadapan
Allah. Terkandung didalamnya untuk ikhlas. Peringatan
tidak diterimanya shalat ketika hati bercampur dengan
keinginan duniawi. Barangsiapa yang sholat kemudian
terbetik dalam hatinya kenginan duniawi, cara menepisnya
dengan cara ia senantiasa berharap sampainya pahala shalat.
• Keutamaan wudhu’ secara sempurna merupakan sebab
diampuninya dosa
HADITS KE- 9

)71 /8( ‫• صحيح البخاري‬


4‫لَّ َم ِإ َذا َد َخ َل‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
َ ‫ي‬ 4ُّ ِ‫ النَّب‬4‫ َكا َن‬:4‫ قَا َل‬،ُ4‫ هَّللا ُ َع ْنه‬4‫ض َي‬ ِ َ‫ َأن‬4‫• َع ْن‬
ِ ‫ َر‬4‫ ٍك‬4ِ‫ َمال‬4‫ ْب ِن‬4‫س‬
»‫ث‬ ِ ‫ث َوال َخبَاِئ‬ ِ ُ‫ك ِم َن ال ُخب‬ َ ِ‫ «اللَّهُ َّم ِإنِّي َأ ُعو ُذ ب‬:‫ال َخالَ َء قَا َل‬
• Dari Anas bin Malik RA ia berkata, Bahwa Nabi ketika
masuk WC berdo’a Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari
godaan syaithan laki-laki dan perempuan
FIQHUL HADITS

• Disunnahkan berdo’a dengan do’a ini ketika hendak masuk kedalam


WC dengan maksud agar aman dari ganguan syaithan yang senantiasa
berusaha merusak sholat.
• Termasuk dari bentuk ganguan syaithan adalah mereka membuat
seorang hamba merasa terkena na’jis dengan tujuan merusak shalat
hamba. Dengan demikian diminta untuk meminta perlindungan kepada
Allah dari godaan syaithan dan terjaga dari keburukan mereka
• Wajib menjauhi semua bentuk na’jis dan perbuatan yang menjadi
penyebabnya. Terdapat dalam nash yg shahih bahwa tidak berhati-hati
dari air kencing termasuk penyebab adanya azab kubur
HADITS KE- 10

)88 /1( ‫• صحيح البخاري‬


َ‫ فَال‬4َ‫ ال َغاِئط‬4‫ «ِإ َذا َأتَ ْيتُ ُم‬:4‫لَّ َم قَا َل‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
َ 4‫ي‬ َّ ِ‫ن النَّب‬4َّ ‫ َأ‬،‫ي‬ ِّ ‫ار‬
ِ 4‫ص‬َ ‫ اَأل ْن‬4‫ب‬
َ ‫ي َأيُّو‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
4َ‫ا ال َّشْأم‬4َ‫ «فَقَ ِد ْمن‬:4‫ب‬
َ ‫و َأيُّو‬4ُ‫ َأب‬4‫ َشرِّ قُوا َأ ْو َغرِّ بُوا» قَا َل‬4‫ْس تَ ْدبِرُوهَا َولَ ِك ْن‬4 َ‫ َوالَ ت‬،4َ‫ْس تَ ْقبِلُوا القِ ْبلَة‬4 َ‫ت‬
»‫ َونَ ْستَ ْغفِ ُر هَّللا َ تَ َعالَى‬،‫ف‬ ُ ‫ت قِبَ َل القِ ْبلَ ِة فَنَ ْن َح ِر‬
ْ َ‫يض بُنِي‬
َ ‫فَ َو َج ْدنَا َم َرا ِح‬
• Dari Abu Ayub al-Anshori Rasulullah SAW bersabda : Jika kalian hendak
buang hajat, janganlah mengahadap kiblat saat bauang hajat maupun
kencing, dan jangan pula membelakanginya, hendaknya kalian menghadap
kearah timur atau barat. Abu Ayub berkata saat kami datang ke Syam, kami
mengahdap WC telah dibangun menghadap kiblat maka kami berpaling
darinya dan beristigfar kepada Allah SWT
FIQHUL HADITS

• Larangan menghadap kiblat atau membelakanginya pada waktu


buang hajat
• Perintah berpaling dari arah kiblat pada waktu buang hajat
• Pada dasarnya perintah dan larangan Allah berlaku umum utk
seluruh ummat. Meskipun adayag di khususkan untuk sebagian
ummat. Termasuk di antaranya adalah perintah ini, ‫رقوا‬44‫نش‬4‫ولك‬
‫ أوغربوا‬hadits ini perintah kepada penduduk madinah dan yag
berposisi sepertiny yaitu daerah yang ketika menghadap ke
timur ataupun barat tidak megahdap ke arah kiblat
• Hikmahnya adalah bentuk penganggungan dan
penghormatan terhadap ka’bah yang mulia
• Yang dimaksud dengan istigfar dalam masalah ini adalah
istigfar dengan hati bukan dengan lisan. Karena zikrullah
dengan lisan pada waktu membuka aurat dan buang hajat
adalah hal yang terlarang
HADITS KE- 11

)42 /1( ‫• صحيح البخاري‬


َ ‫ُل‬4 ‫لَّ َم «يَ ْد ُخ‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
،4‫الخالَ َء‬ َ ِ ‫ُس و ُل هَّللا‬4 ‫ َر‬4‫ُل َكا َن‬4 ‫ يَقُو‬،4‫ َمالِ ٍك‬4‫ ْب َن‬4‫س‬ َ َ‫ن َأن‬4‫• ع‬
»‫ َما ِء‬4‫ يَ ْستَ ْن ِجي بِا ْل‬،ً‫فََأحْ ِم ُل َأنَا َو ُغالَ ٌم ِإ َدا َوةً ِم ْن َما ٍء َو َعنَ َزة‬
• Dari Anas bin Malik ia berkata: Rasulullah SAW masuk
WC hendak buang hajat, lalu aku dan seseorang yang
sebaya denganku membawakan bejana air yang terbuat dari
kulit dan sebatang kayu (tongkat) untuk beliu, Nabi SAW
beristinjak (bersuci) dengan air tersebut
FIQHUL HADITS

• Boleh bersuci dengan air saja dan ini lebih utama dari sekedar
menggunakan batu karena air lebih dapat membersihkan. Akan
tetapi, lebih utama menggunakan keduanya, yaitu dengan cara
mendahulukan batu kemudian air, sehingga tercapai kebersihan
yang sempurna. Nawawi berkata: pendapat jumhur ulama salaf,
khalaf dan yang telah menjadi ijmak para mufti penjuru dunia
bahwa yang paling utama adalah menggabungkan antra air dan
batu. Namun jika ketika mencukupkan dengan salah satunya,
maka air lebih utama dari batu.
• Seorang muslim perlu menyiapkan alat bersuci ketika buang
hajat agar tidak mendorongnya berdiri sehingga menyebabkan
tersingkap.
• Menjaga diri agar tidak terlihat oleh seorang pun, karena
melihat aurat di haramkan. Oleh karena itu hendaknya ia
mendekat ke tanah dan mengenakan pakaian yang bisa
menutupi.
• Boleh meminta bantuan anak kecil meskipun mereka bukan
budak
‫‪HADITS KE- 12‬‬

‫• صحيح البخاري (‪)95 /2‬‬


‫ص‪4‬لَّى هللاُ‪َ 4‬علَ ْي ِه‪َ 4‬و َس‪4‬لَّ َم‪َ :‬أنَّهُ‪َ 4‬م َّر بِقَ ْب َر ْي ِن‪4‬‬
‫ي َ‬‫ض َي‪ 4‬هَّللا ُ َع ْنهُ َم‪4‬ا‪َ ،‬ع ِن‪ 4‬النَّبِ ِّ‪4‬‬ ‫س‪َ 4‬ر ِ‬ ‫• َع ِن‪ 4‬ا ْب ِن‪َ 4‬عبَّا ٍ‬
‫ير‪َ ،‬أ َّم‪4‬ا َأ َح ُدهُ َم‪4‬ا فَ َكا َن‪ 4‬الَ يَ ‪ْ4‬س تَتِ ُر‬ ‫يُ َع َّذبَا ِن‪ ،4‬فَقَا َل‪ِ« :4‬إنَّهُ َم‪4‬ا لَيُ َع َّذبَا ِن‪َ ،4‬و َم‪4‬ا يُ َع َّذبَا ِن‪ 4‬فِ‪4‬ي َكبِ ٍ‬
‫طبَةً‪ ،4‬فَ َشقَّهَ‪44‬ا‬ ‫ان‪4‬يَ ْم ِش‪ 4‬ي بِالنَّ ِمي َم ِة‪ ،»4‬ثُ َّم‪َ 4‬أ َخ َذ َج ِري َدةً‪َ 4‬ر ْ‬ ‫‪4‬آلخ ُر فَ َك َ‬ ‫ِم َن‪4‬البَ ْو ِل‪َ ،4‬وَأ َّم‪44‬ا ا َ‬
‫ْت هَ َذا‪4‬؟ فَقَا َل‪:4‬‬ ‫ص‪4‬نَع َ‬ ‫اح َدةً‪ ،4‬فَقَالُوا‪ :‬يَ‪4‬ا َرس‪ُ4‬و َل هَّللا ِ‪ ،‬لِ َم‪َ 4‬‬ ‫ص فَي ِْن‪ ،‬ثُ َّ‪4‬م َغ َر َز فِ‪4‬ي ُك ِّ‪4‬ل قَب ٍْر َو ِ‬ ‫بِنِ ‪ْ4‬‬
‫ف َع ْنهُ َما َما لَ ْم يَ ْيبَ َسا»‬ ‫«لَ َعلَّهُ َأ ْن ي َُخفَّ َ‬
• Dari Abdullah bin Abbas RA, Rasulullah SAW lewatantara dua
kuburan baru, beliau bersabda : sungguh keduanya sedang disiksa,
dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa
karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka
mengadu domba, kemudian beliau mengambil sebatang pelepah
kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian
dan menancapkannyapada masing2 kuburan tersebut. Para sahabat
bertanya wahai Rasulullah kenapa engkau melakukan ini? Beliu
menjawab, semoga siksa keduanya diringankan selama pelepah ini
belum kering.
FIQHUL HADITS

• Ketetapan adanya siksa kubur


• Tidak berhati2 dari na’jis adalah salah satu sebab mendapatkan azab kubur.
• Haram mengad domba di antara manusia. Ia juga merupakan sebab adanya azab kubur.
• Kasih sayang Nabi terhdap sahabatnya dan kesungguhan beliau menjauhkan mereka dari
keburukan
• Menutupi dosa dan aib yg tercermin dari keduanya dengan tidak menyebutkan nama penghuni
kuburan tersebut.
• Keduaya tdk disiksa karena sesuatu yang besar. Maksudnya bukan karena dosa besar. Sebab
meninggalkan namimah dan berhati2 dari air kencing bukanlah urusan yang susah dan
memberatkan. Nawawi berkata, keduanya di anggap besar karean mereka tdk menjagadari air
kencing demikian itu menyebabkan batalnya sholat maka meninggalkannya termsuk dosa
besar, dan melakukan Namimah merupakan keburukan yang terburuk.
HADITS KE- 13

)4 /2( ‫• صحيح البخاري‬


4‫ «لَ ْوالَ َأ ْن‬:4‫لَّ َم قَا َل‬4‫ َو َس‬4‫لَّى هللا ُ َعلَ ْي ِه‬4‫ص‬
َ ِ ‫ُو َل هَّللا‬4‫ َأ َّن َرس‬:ُ4‫ هَّللا ُ َع ْنه‬4‫ض َي‬
ِ ‫َ َر‬4‫ي هُ َر ْي َرة‬4ِ‫ َأب‬4‫• َع ْن‬
ِ ‫اس َأَل َمرْ تُهُ ْم بِال ِّس َو‬ ‫ُأ‬
»‫صالَ ٍة‬ َ ‫اك َم َع ُك ِّل‬ ِ َّ‫ق َعلَى َّمتِي َأ ْو َعلَى الن‬ َّ ‫َأ ُش‬
• Dari Abu Hurairah RA Raslullah SAW bersabda : seadainya
tidak karena membertkan ummatku, niscaya aku akan
perintahkan mereka bersiwak setiap kali hendak solat
FIQHUL HADITS

• Bersiwak hukumnya sunnah dan keutamaannya bisa mencapai derajat


pahala amal yang wajib
• Disyariatkannya siwak lebih ditekankan ketika hendak sholat. Ibnu Daqiq
al-’Id berkata: pada intinya kita diperintahkan di setiap bentuk ibadah dalam
keadaan sempurna dan bersih sebagai tanda akan mulianya Ibadah
• Keutamaan wudhu’ dan sholatyang diiringi siwak
• Pada dasarnya tdk ada yg menghalangi diwajibkan siwak kecuali takut
memberatkan dalam pelaksanaanya
• Sempurnannya kasih sayang Nabi kepada ummatnya dan kekhawatiran
beliau terhadap mereka
HADITS KE- 14

)58 /1( ‫• صحيح البخاري‬


ُ4 ‫ يَ ُشو‬،4‫ اللَّ ْي ِل‬4‫ ِم َن‬4‫لَّ َم «ِإ َذا قَا َم‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
ُ4‫ص فَاه‬ 4ُّ ِ‫ النَّب‬4‫ َكا َن‬:4‫ قَا َل‬،4َ‫ ُح َذ ْيفَة‬4‫• َع ْن‬
َ ‫ي‬
»‫اك‬ ِ ‫بِال ِّس َو‬
• Dari Hudzaifah berkata: Rasulullah SAW apabila bangun
pada malam hari beliu membersihkan mulutnya dengan
siwak
FIQHUL HADITS

• Disyariatkannya siwak lebih ditekankan ketika bangun tidur di


malam hari. Dengan alasan bahwa tidur menyebabkan adanya
perubahan bau mulut, sedangkan siwak merupakan alat untuk
membersihkannya. Oleh karenanya siwak di sunnahkan setiap
kali ada perubahan pada bau mulut.
• Disyariatkannya siwak lebih ditekankan ketika bau mulut tdk
sedap
• Secara umum disyariatkannya kebersihan karena hal tersebut
merupakan sunnah Nabi dan adab yang terpuji
HADITS KE- 15

)52 /1( ‫• صحيح البخاري‬


‫ي‬4ِ‫لَّ َم ف‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَي ِْه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬
َ 4‫ النَّبِ ِّي‬4‫ َم َع‬4‫ت‬ ُ ‫ ُك ْن‬:4‫ال‬ ِ ِ‫ َأب‬4‫ َع ْن‬،4‫ ال ُم ِغي َر ِة‬4‫ ب ِْن‬4‫ ُعرْ َو َة‬4‫• َع ْن‬
َ َ‫ ق‬4‫يه‬
‫ َح‬4‫ فَ َم َس‬.»4‫ا طَا ِه َرتَي ِْن‬4‫ي َأ ْد َخ ْلتُهُ َم‬4ِّ‫ فَِإن‬،‫ا‬4‫ « َد ْعهُ َم‬:4‫ال‬
َ َ‫ فَق‬،4‫ ُخفَّي ِْه‬4‫ َأِل ْن ِز َع‬4‫ْت‬
ُ ‫ فََأ ْه َوي‬،‫فَ ٍر‬4‫َس‬
‫َعلَ ْي ِه َما‬
• Dari ‘Urwah bin Mughiroh dari bapaknya ia berkata, Aku pernah
bersama Rasulullah dalam suau perjalanan, Aku merunduk ingin
melepas kedua sepatunya namaun beliu bersabda biarkan saja,
karena Aku mengenakannya dalam keadaan suci dan beliau hanya
mengusap bagian atas sepatunya
FIQHUL HADITS

• Disyariatkan mengusap sepatu ketika wudhu’. Dengan cara


mengusapnya sekali dengan tangan di atas sepatu tanpa bagian
bawahnya. Ibnul Qoiyim berkata, “tidak benar riwayat dari Nabi bahwa
beliu mengusap bagian bawahnya”
• Syarat bolehnya mengusap sepatu yaitu ketika memakai keduanya dalam
keadaan suci
• Di anjurkan untuk berkhidmat kepada Ulama dan orang-orang yang
mulia
• Disebutkan dalam beberapa riwayat hadits bahwa hal tersebut dalam
perang Tabuk pada waktu sholat fajar
HADITS KE- 16
)247 /1( ‫• صحيح مسلم‬
‫لَّ َم‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬ َ ‫ي‬ 4َّ ِ‫ْسَأ َل النَّب‬4 ‫ َأ‬4‫ْستَحْ يِي َأ ْن‬4 ‫ َأ‬4‫ت‬
ُ ‫ َو ُك ْن‬4‫ َر ُجاًل َم َّذا ًء‬4‫ت‬
ُ ‫ ُك ْن‬:4‫ي قَا َل‬ 4ٍّ ِ‫ َعل‬4‫• َع ْن‬
»‫ضُأ‬
َّ ‫ «يَ ْغ ِس ُل َذ َك َرهُ َويَتَ َو‬:‫ت ْال ِم ْق َدا َد ب َْن اَأْل ْس َو ِد فَ َسَألَهُ فَقَا َل‬ُ ْ‫لِ َم َكا ِن ا ْبنَتِ ِه فََأ َمر‬
• Dari Ali bin Abi Tholib ia berkata, Aku adalah orang yg sering
keluar air madzinya, dan aku malu menanyakan hal itu kepada
Rasulullah karena putrinya adalah Istriku, kemudian aku menyeruh
Miqdad bin Aswad, ia pun menanyakan. Rasulullah SAW
menjawab hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu
FIQHUL HADITS

• Madzi adalah Na’jis dan wajib membersihkannya. Akan tetapi jika sedikit tdk
mengapa lantaran memberatkan. Sebagaimana yg disebutkan sebagian ulama
• Madzi termasuk pembatal wudhu’ karena ia keluar dari salah satu dua jalur
• Wajibnya mencuci kemaluan
• Menjadi Ijma’ bahwa tidak wajib mandi karena madzi
• Untuk menghilangkan madzi tdk cukup hanya dengan menggunakan batu
sebagaimna ketika kencing akan tetapi mengharuskan dengan air
• Syaikh ‘Utsaimin berkata: madzi cukup diperciki air yaitu meratakan tempat
yg terkena madzi tnpa memerasnya ataupun mengeroknya, demikian juga
wajib utk mencuci kemaluannya
HADITS KE- 17

)39 /1( ‫• صحيح البخاري‬


‫ُل الَّ ِذي‬4 ‫لَّ َم ال َّر ُج‬4‫ َو َس‬4‫ َعلَ ْي ِه‬4ُ‫لَّى هللا‬4‫ص‬ ِ 4‫ى َرس‬4َ‫ا ِإل‬4‫ َش َك‬4ُ‫ َأنَّه‬،4‫ َع ِّم ِه‬4‫ َع ْن‬،4‫ تَ ِمي ٍم‬4‫ َعبَّا ِد ْب ِن‬4‫• َع ْن‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
‫ْس َم َع‬4 َ‫ى ي‬4َّ‫ َحت‬- ‫ف‬ ْ ‫ ِر‬4‫ص‬َ ‫ َأ ْو الَ يَ ْن‬- ‫ْل‬4 ِ‫ «الَ يَ ْنفَت‬:4‫ص الَ ِة؟ فَقَا َل‬
َّ4 ‫ي ال‬4ِ‫ ف‬4‫ يَ ِج ُد ال َّش ْي َء‬4ُ‫ َأنَّه‬4‫ُل ِإلَ ْي ِه‬4 َّ‫يُ َخي‬
»‫ص ْوتًا َأ ْو يَ ِج َد ِريحًا‬ َ
• Dari ‘Abbad bin Tamim dari pamannya bahwa ada seorang yg
mengadukan kebimbangannya kepada Rasulullah seakan2 ia
mendapatkan sesuatu dalm sholatnya beliau bersabda:
Janganlah kamu berpaling hingga mendengar suara atau
mencium baunya (kentut)
FIQHUL HADITS

• Kaidah umum suatu yg asli itu tetap dalam kondisinya yg semula


• Keraguan mengenai hadats tdk membatalkan wudhu’ dan sholat
• Haram membatalkan sholat tanpa adanya sebab yg jelas
• Angin yg keluar dari dubur baik bersuara atau ataukah tidak
merupakan pembatal wudhu’
• Maksud di haruskannya mendengar atau mencium bau kentut dlam
masalah hadats adalah untuk meyakinkan. Seandainya tdk mendengar
atau mencium namun meyakini dengan selain kedua cara ini maka di
anggap wudhu’nya batal

Anda mungkin juga menyukai