Makalah Energi Nuklir
Makalah Energi Nuklir
OLEH :
9228.0023
Muhammad Rusman
9228.0025
Muhammad Syahrul
9228.0026
KATA PENGANTAR
Makassar,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
- Apa itu nuklir................................................................................ 1
- Indonesia punya tambang nuklir................................................... 3
BAB II TENAGA NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI......................... 4
- Bahan bakar nuklir....................................................................... 6
- Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)..................................... 7
- Desain PLTN................................................................................ 7
BAB III PENGGUNAAN NUKLIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK...... 9
-
Energi nuklir................................................................................. 10
Prinsip kerja PLTN....................................................................... 12
Jenis-jenis reactor nuklir............................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Reaksi pemisahan inti (reaksi fisi)............................................... 2
Gambar 2 : Bahan tambang uranium.............................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN
bayangan
buruk
dan
menakutkan
tentang
nuklir
dan
Jika kita bersikap terbuka dan mencoba untuk mengenal nuklir lebih dalam lagi,
ternyata kita dapat menemukan kebaikan-kebaikan yang dapat diberikan nuklir
bagi kesejahteraan hidup manusia. Dengan berlandaskan asumsi bahwa nuklir
dapat bermanfaat bagi manusia, para peneliti dan orang-orang yang bergelut di
bidang nuklir telah banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan pengembangan
teknologi nuklir. Di zaman ini, manusia sudah banyak melakukan berbagai upaya
dan penelitian dalam rangka pemanfaatan energi nuklir. Berikut ini akan dibahas
secara lebih mendalam lagi mengenai berbagai pemanfaatan energi nuklir yang
telah dilakukan manusia sampai saat ini.
Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan
melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi
(penggabungan). Sumber energi nuklir yang paling sering digunakan untuk PLTN
adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama Uranium. Bagaimana caranya
sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar? Tentu saja bukan
dengan dibakar. Namun melalui reaksi pemisahan inti (reaksi fisi). Biar tidak
terlalu rumit penjelasannya, perhatikan gambar berikut :
ingat ama pelajaran kimia, silahkan cek nama-nama unsur tadi dalam sistem
periodik unsur. Masih ingat dengan hukum kekekalan massa-energi bukan
(pelajaran Fisika kelas 3 SMA)? Nah, karena massa atom sebelum pembelahan
lebih besar dari pada massa atom setelah pembelahan, maka selisih massa (disebut
defek massa) tersebut berubah menjadi energi panas yang besarnya sekitar 200
MeV (Mega elektron volt), ini baru satu buah inti atom. satu gram uranium saja
tentu memiliki banyak inti. Sehingga panas yang dihasilkan pun luar biasa besar.
Karena
Uranium
bahan
tambang,
maka
bentuknya
juga
padat
ton Uranium, urai Djarot, itu berarti bisa memasok Uranium selama 145 tahun"
(Dikutip dari Antara)
BAB II
TENAGA NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGI
Seiring dengan perkembangan dunia di mana populasi semakin
bertambah, perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan naiknya gaya hidup
di negara-negara maju, maka dibutuhkan banyaknya sumber energi listrik. Sumber
energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin,
angin, matahari, hidrogen, dan biomassa. Dari masing-masing jenis energi di atas,
terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing.
a. Batu Bara
Kelebihan : Tidak mahal bahan bakarnya, mudah untuk didapat.
Kelemahan : Dibutuhkan kontrol untuk polusi udara dari pembakaran batu
bara tersebut, berkontribusi terhadap peristiwa hujan asam dan
pemanasan global.
b. Nuklir
Kelebihan
asam.
Kelemahan : Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya,
disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri.
Masalah kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena
bahayanya nuklir sebagai senjata pemusnah massal dan produk
buangannya yang sangat radioaktif.
c. Bensin
Kelebihan :
Kelemahan :
d. Matahari
Kelebihan :
Kelemahan :
e. Angin
Kelebihan :
Kelemahan :
f. Biomassa
Kelebihan :
Kelemahan :
dari nuklir sangat dibutuhkan, karena terdapat beberapa sumber energi (seperti
bensin dan batu bara) yang ketersediaannya di alam semakin sedikit, sehingga
dibutuhkan sumber energi yang baru.
Bahan Bakar Nuklir
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan
bahan bakar kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Hingga saat ini,
bahan bakar nuklir yang umum dipakai adalah unsur berat fissil yang dapat
menghasilkan reaksi nuklir berantai di dalam reaktor nuklir. Bahan bakar fissil
yang sering digunakan adalah
235
U dan
239
ini termasuk dalam siklus bahan bakar nuklir. Siklus bahan bakar nuklir penting
adanya karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir.
BAB III
PENGGUNAAN NUKLIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK
ada
Nuklir.
- Fisi Nuklir
Proses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika
sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang
terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan
produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun
tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U235),
Uranium-233 (U233) dan Plutonium-239 (Pu239). Ketiga bahan bakar ini
besifat radioaktif tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama.
-
Fusi Nuklir
Proses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari
proses
fisi. Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti
membentuk
10
yang lebih berat dan netron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar
lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah
reaksi eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya.
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia,
karena energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari
energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh: energi ionisasi yang
diperoleh dari penambahan elektron ke hidrogen adalah 13.6 elektron volt
lebih kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium
Tritium
ini.
bakar
nuklir.
Proses
ini
sangat
berbeda
dengan
11
mendapatkan
gambaran
tentang
besarnya
energi
yang
dapat
kerja
PLTN
sebenarnya
hampir
sama
dengan
membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang
digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU
mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara
atau minyak bumi.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.
Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi
fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau
diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan
panas hasil
fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan
hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan
energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi
dalam bentuk panas yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator
sehingga dihasilkan arus listrik.
13
berputar poros
turbin dihubungkan
adalah
suatu
alat
dimana
reaksi berantai
dapat
fisi dimana
proses reaksi
berantai terjadi terus menerus tanpa berhenti atau tempat terjadinya reaksi
pembelahan inti (nuklir). Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen
bakar
elemen kendali.
Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis antara lain :
-
Uranium-235 (U235),
Uranium-233 (U233),
Plutonium-239 (Pu239).
Dari ketiga jenis bahan bakar diatas, yang paling sering digunakan sebagai
bahan bakar reaktor adalah Uranium-235 (U235).
14
belah (Uranium-235,
Uranium-233)
bereaksi dengan
neutron
pelepasan
dan
penyerapan
neutron
yang
dilepaskan
dalam
suatu
reaksi
berantai
15
5. Tangki Reaktor
2. Moderator
6. Fluida Pendingin
3. Perisai Termal
7. Perisai Biologi
4. Reflektor
8. Batang-batang kendali
1. Inti reaktor :
2.Moderator :
16
4. Reflektor :
Berfungsi
untuk
memantulkan
kembali
nutron
yang
17
dapat
dimanfaatkan
kehidupan
sehari-hari. PLTN
operasinya
menggunakan
penghasil
panas.
Dewasa
sebagai
merupakan
sumber
sebuah
sistim
berperan
energi
dalam
yang
dalam
sebagai
tungku
lain.
Perbedaan
berbagai
tipe reaktor
pada penggunaan bahan bakar, moderator, jenis pendinging serta perbedaanperbedaan lainnya.
Perbedaan jenis reaktor daya yang dikembangkan antara
satu negara dengan negara lain juga dipengaruhi oleh tingkat penguasaan
teknologi yang terkait dengan nuklir oleh masing-masing negara. Pada
awal pengembangan PLTN pada tahun 1950-an, pengayaan uranium baru bisa
18
dilakukan oleh Amerika Serikat dan Rusia, sehingga kedua negara tersebut
pada saat itu sudah mulai mengembangkan reaktor daya berbahan bakar
uranium diperkaya. Sementara itu di Kanada, Perancis dan Inggris pada
saat
itu
dipusatkan
pada
bakar uranium alam. Oleh sebab itu, PLTN yang pertama kali beroperasi di
ketiga negara tersebut menggunakan reaktor berbahan bakar uranium alam.
Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama Inggris dan Perancis juga
mengoperasikan PLTN berbahan bakar uranium diperkaya.
Macam-Macam Reaktor Nuklir :
a. LWR : Light Water Reactor / Reaktor air Ringan.
atau
kemurnian
reaktor.
tinggi
Reaktor
sebagai
ini
terdiri
bahan
atas
moderator
Reaktor
Air
19
Panas
pendingin,
yang dihasilkan
yaitu pendingin
primer
dan
pengontrol
tekanan
(pessurizer)
mempertahankan
tekanan
sistim
yang
pendingin
dipakai
untuk
primer memakai air dan dipanaskan inti sampai 600F tetapi air ini
tidak mendidih karena berada didalam bejana yang bertekanan tinggi
(sebesar 2250 psi). Air in dimasukkan kedalam pembangkit uap (satu
atau dua) dengan tekanan 1000 psi, dan suhu 500F. Setelah melalui
turbin uap dikembalikan ke kondensor.
Sistim pressurizer terdiri atas sebuah tangki yang dilengkapi dengan
pemanas listrik dan penyemprot
reaktor berkurang,
terdapat
di
pemanas
listrik
memanaskan
air
dalam
sistim
pendingin
yang
maka
sistim
penyemprot
air
primer
akan mengembunkan
20
oleh
sistim
pipa.
antara
kedua
pendingin
Terjadinya pertukaran
itu
panas
sekunder
dipertahankan
pada
tekanan
udara
normal
sehingga air dapat menguap pada suhu 100 C. Uap yang terbentuk di
dalam sistim pembangkit uap ini selanjutnya dialirkan untuk memutar
turbin.
Pada Reaktor Air Tekan perputaran sistim pendingin primernya
betul-betul
tertutup,
sehingga
apabila
terjadi
kebocoran
bahan
terjadi kenaikan suhu dalam teras reaktor secara mendadak, maka daya
reaktor
akan segera
turun
dengan
21
dipakai
menerima uap pada suhu sekitar 290 C dan tekanan sebesar 7,2 MPa.
Sebagian uap diteruskan lagi ke turbin tekanan rendah. Dengan sistim
ini dapat diperoleh efisiensi thermal sebesar 34 %. Efisiensi thermal
ini
menunjukkan
prosentase
panas
hasil
fisi
yang
dapat
22
Jenis reaktor
Deuterium Uranium)
Commission
dan
ini sering
dikembangkan
oleh
CANDU
Atomic
(Canada
Energi
disebut
berada
didalam
pipa-pipa
reaktor
tekanan
ini
moderatornya
ini menggunakan bahan bakar uranium alam sehingga harus digunakan air
berat yang penampang
kecil.
Seperti
lintang
serapannya
halnya Reaktor
terhadap
neutron
CANDU
sangat
juga
sistim
pendingin
primer,
sedang
sistim
pendingin
dengan H2O.
Oleh
sebab
itu,
perlu
adanya
usaha
grafit.
Reaktor
ini
yang
dibangkitkan
dalam
teras
reaktor
Dalam reaktor
dialirkan
ke
menjadi bahan bakar baru U233. Proses fisi dalam teras reaktor mampu
memanaskan gas He hingga mencapai suhu 750 C. Setelah terjadi
pertukaran panas dengan sistim sekunder, suhu gas He akan turun menjadi
250 C. Gas He selanjutnya dipompakan lagi ke teras reaktor untuk
mengambil panas fisi, demikian seterusnya. Dalam operasi normal,
reaktor ini membutuhkan bahan bakar bola berdiameter 60 mm sebanyak
675.000 butir yang diletakkan di dalam teras reaktor. Rata-rata setiap
butir bahan bakar tinggal di dalam teras selama enam bulan pada operasi
beban penuh.
25
Logam Cair.
Selain yang telah dipaparkan diatas reaktor juga ada yang berupa reaktor
pembiak cepat logam cair (LMFBR). Sistem dari reaktor ini adalah sejenis
reaktor cepat pendingin sodium dan programnya disempurnakan beberapa
kali. Reaktor ini adalah prototip daya 975-MWth
berguna untuk persediaan listrik bagi kisi TVA. Dalam sistem ini, seperti
halnya dalam setiap reaktor daya pendingin-sodium, energi fisi di transfer
ke sodium primer, dari sodium primer kesodium di dalam loop sekunder
didalam penukar gas menengah (IHX), dan akhirnya ke sistem uap air.
26
BAB IV
SEJARAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)
DI INDONESIA.
berbagai
tempat. Proses
pembahasan
awal
dengan
membentuk
Komisi
diteliti
Badan
Tenaga
Nuklir
Nasional
(BATAN) bekerjasama dengan NIRA dari Italia. Dari keempat belas lokasi
tersebut, 11 lokasi di pantai utara dan 3 lokasi di pantai selatan.
27
nyata
tampak
dalam
peningkatan
kesehatan
Jumlah
FRZR Medis/Kesehatan
5421
FRZR Industri
4659
FRZR Penelitian
49
3500
Bahan Nuklir
38
Juli 2008
28
Gambar 14: Peta distribusi izin yang diberikan pada kegiatan medis di tiap
provinsi di Indonesia
Gambar 15. Peta distribusi izin yang diberikan pada kegiatan industri di tiap
provinsi di Indonesia
Memandang hal di atas, pemerintah Indonesia, bersama dengan Dewan
Perwakilan Rakyat, membuat UU No 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran,
yang menunjukkan pentingnya energi nuklir bagi kesejahteraan kita dan perlunya
29
30
nuklir untuk pembangkit listrik yang lebih jelas dan tegas, tercantum pada
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang. Cukup jelas keseriusan pemerintah dalam perencanaan
pembangunan PLTN maka masyarakat tidak perlu merasa takut berlebih karena
pastinya para peniliti berpikir panjang mengenai pengelolaan limbah nuklir.
31
sejumlah wilayah di pulau Jawa yang kira-kira tepat untuk proyek pembangunan
PLTN, dan berita terakhir menyebutkan bahwa Semenanjung Muria adalah lokasi
yang dituju. Pihak BATAN berpendapat, wilayah Jepara dinilai aman dari
patahan-patahan tektonik yang menyebabkan gempa, dan juga letak geografisnya
yang di ujung pantai juga strategis dalam mendukung teknologi pendingin sisi
nuklir yang akan menggunakan air laut. Namun sepertinya hal itu kurang tepat
mengingat populasi penduduk yang padat di pulau Jawa dan dipastikan lokasi
pembangunan tidak jauh dari pemukiman penduduk, kita pun perlu mengingat
limbah nuklir yang sangat berbahaya. Di samping itu pembangunan PLTN berarti
membuka lapangan kerja baru yang mendorong masyarakat berbondong-bondong
pergi ke pulau Jawa dan akan menambah kepadatan penduduk. Sehingga program
transmigrasi pemerintah akan terhambat. Hal penting lainnya adalah, kondisi
tanah Jawa sangat subur untuk pertanian dan masih produktif. Rasanya kurang
bijaksana apabila harus mengorbankan sisi produktifitasnya. Lokasi yang cukup
tepat adalah seperti lokasi reaktor nuklir di Gorontalo, karena menurut penelitian
lahannya sudah tidak produktif lagi dan jauh dari pemukiman penduduk.
perjanjian
kerjasama
dengan
Indonesia
dalam
proyek
32
cepat mengikuti alur waktu. Masyarakat Indonesia harus jeli melihat kemajuan
teknologi yang dan berpikir terbuka terhadap hal-hal baru namun tetap selektif.
33
BAB V
DAMPAK DAN PENANGANAN DARI PEMANFAATAN NUKLIR
SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang
dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air,
maupun media lainnya.
Baik
radiasi
mempengaruhi fungsi
organ
langsung
tubuh
maupun
melalui
tidak
sel-sel
langsung,
akan
pembentukannya.
Organ-organ tubuh yang sensitif akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila
tercemar radio aktif uraiannya sebagai berikut:
34
misalnya sisa bahan bakar nuklir yang tidak digunakan lagi, dan bersifat
radioaktif, tidak bisa dibuang atau dihilangkan seperti jenis sampah domestik
lainnya (sampah organik dan lain-lain.) Sampah nuklir ini harus ditimbun
dengan cara yang paling aman. Hal yang saat ini dapat dilakukan oleh
manusia
hanyalah
menunggu
untuk
dan
Pengepakan
(Concentration and
Containment):
35
36
Ada beberapa bahaya lain dari PLTN yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
a.
b. Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu
ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku
pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5 kg
Plutonium.
c. Limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh pada genetika. Di
samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat
berbahaya bagi manusia.
Tabel 3 Beberapa kecelakaan yang pernah terjadi pada PLTN di beberapa
lokasi Industri di dunia yang berkisaran pada tahun 1976 1986.
37
38
Tetapi tahukah anda? bahwa pembangkit listrik tenaga batubara (yang saat ini kita
pakai) pun mengandung bahaya yang tidak kalah dengan bahaya radiasi nuklir.
pembakaran batu bara menghasilkan gas-gas berbahaya, juga gas-gas yang
termasuk gas rumah kaca penyebab global warming, hujan asam, gangguan
pernafasan dan lain-lain. parahnya lagi, gas-gas ini kebanyakan dibuang begitu
saja ke lingkungan, berbeda dengan teknologi PLTN yang senantiasa menjaga
agar radiasinya tetap berada di dalam reaktor. Data yang ane dapat nih,
pembakaran batubara di seluruh dunia menciptakan sekitar 9 milyar ton CO2 per
tahun. Perbandingan dengan sumber energi lain ane tampilkan dalam gambar
Berikut :
Tabel 4 : Jumlah pengeluaran CO2
International
Atomic
Energy
Agency
(IAEA)
telah
39
Level 7
Level ini mengkatagorikan kecelakaan nuklir yang mengakibatkan efek yang
sangat besar terhadap kesehatan dan lingkungan di dan sekitar PLTN. Yang
termasuk dalam level ini adalah kecelakaan Chernobyl yang terjadi di Negara
bekas Uni Soviet, sekarang Ukraina pada tahun 1986. Level ini bisa disamakan
dengan kasus kecelakaan non-nuklir di Bhopal, India pada tahun 1984 dimana
ribuan orang dikabarkan meninggal dunia.
Level 6
Pada level ini, kecelakaan nuklir diindikasikan dengan keluarnya radioaktif yang
cukup signifikan, baik PLTN maupun kegiatan industri yang berbasis raioaktif.
Contohnya adalah kecelakaan di Mayak, bekas Negara Uni Soviet pada tahun
1957.
Level 5
Level ini mengindikasikan kecelakaan yang mengeluarkan zat radioaktif yang
terbatas, sehingga memerlukan pengukuran lebih lanjut. Contoh dari level ini
yaitu kecelakaan/kebakaran pada rekator nuklir di Windscale, Inggris tahun 1957.
40
Contoh lainnya yaitu kecelakaan di Three Mile Island yang merusak inti reaktor
pada tahun 1979
Level 4
Level ini mengelompokkan kecelakaan nuklir yang mengakibatkan efek yang
kecil terhadap lingkungan sekitar, inti reaktor dan pekerja (sesuai dengan batas
limit yang diizinkan). Beberapa contoh kejadian kecelakaan dalam level ini yaitu
kecelakaan pada :
41
42
43
dengan yang sudah diaplikasikan di banyak negara maju, dan terbukti aman
sampai saat ini dan diperhitungkan tidak membahayakan generasi mendatang baik
menggunakan model komputasi maupun analogi kejadian alam.
Pada Desember 1989, Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN)
memutuskan agar BATAN melaksanakan studi kelayakan dan terpilihlah
NewJec (New Japan Enginereering Consoltan Inc) untuk melaksanakan studi
tapak dan studi kelayakan
sejak Desember
44
Ujungwatu.
DAFTAR PUSTAKA
http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/
http://www.bapeten.go.id/index.php?
modul=page&pagename=pendahuluan&pageback=profile_ind
http://satriaskyterror.wordpress.com/2010/11/01/nuklir-sebagai-solusi-bergengsi/
http://joe-proudly-present.blogspot.com/2010/06/perkembangan-upayapemanfaatan-energi.html
http://nuklir.wordpress.com/2007/12/28/level-level-kecelakaan-nuklir/