Anda di halaman 1dari 160

Portofolio

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA

Portofolio Desain Instruksional

PORTO FOLIO
PRODUK AKHIR MATAKULIAH
DESAIN SISTEM INSTRUKSIONAL
Dosen Pengamu:

Prof. Dr. M. Atwi Suparman


Dr. Robinson Situmorang

Ali Rahman
NIM. 7117140001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


P R O G RA M PA S C A S A R J A N A
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014

Portofolio Desain Instruksional


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya


kepada hamba-hambaNya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw. semoga kita senantiasa diberi syafaat
dan inayahnya. Berkat petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan
penyusunan desain instruksional yang sederhana ini, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Desain Instruksional yang diampu
oleh Bapak Prof. Dr. M. Atwi Suparman dan Dr. Robinson Situmorang.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan bimbingan, khususnya kepada
pengampu mata kuliah ini. Selanjutnya saya mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. M. Atwi Suparman dan Dr. Robinson
Situmorang. yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengampu
mata kuliah Desain Instruksional.
Dan akhirnya saya mohon maaf dan mudah-mudahan tugas ini
bermanfaat dan menjadi awal pembelajaran bagi saya untuk
menyusun desain instruksional berikutnya.

Jakarta,
Penulis

Desember 2014

Portofolio Desain Instruksional


PORTO FOLIO
PRODUK AKHIR MATAKULIAH DESAIN SISTEM INSTRUKSIONAL

Pendesain

: Ali Rahman

Judul Matakuliah

: Ulumul Quran

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Judul Bahan Instruksional

Pengantar Ulumul Quran

Daftar Isi
I. Draft Bahan Instruksional Ulumul Quran ...............................

II. Lampiran-lampiran ................................................................. 43


1 Hasil akhir tugas-3 = TIU, Analisis Instruksional dan TIK ........ 44
2 Hasil akhir tugas-4 = Kisi-kisi dan butir tes ........................... 56
3 Hasil akhir tugas-5 = Strategi Instruksional ........................... 70
4 Hasil akhir tugas-6 = Draft Bahan Instruksional ..................... 78
5

Hasil akhir tugas-7 = Rancangan dan Laporan ..................... 97


Pelaksanaan Evaluasi Formatif
(One-to One, Small Group, dan Field Trial)

Portofolio Desain Instruksional

Portofolio Desain Instruksional

Portofolio Desain Instruksional


Tugas Diskusi Kelompok - 1

Dalam pertemuan pertama telah dibahas lima aliran psikologi dan 12 prinsip
belajar serta implikasinya terhadap kegiatan instruksional (pembelajaran).
Dengan menggunakan aliran psikologi dan prinsip-prinsip belajar tersebut
serta teori/konsep psikologi lain yang Anda ketahui, harap diskusikan
(berdua atau lebih, diluar jadwal pertemuan kita) tentang apa saja inovasi
(pembaruan) yang dapat dilakukan pada praktek pembelajaran dewasa ini
di tempat kerja Anda.
Ide Anda perlu difokuskan pada:
Langkah-langkah pembelajaran yang selama ini terjadi. Langkah-langkah
tersebut terbagi dalam tiga tahapan besar yaitu Pendahuluan, Penyajian
dan Penutup. Didalam setiap tahapan tersebut ada beberapa komponen.
Misalnya di dalam Pendahuluan ada komponen deskripsi singkat, relevansi,
dan tujuan instruksional. Di dalam Penyajian ada uraian, contoh dan non
contoh, latihan, rangkuman, tes formatif. Di dalam kegiatan Penutup ada
umpan balik hasil tes formatif dan tindak lanjut.
Hasil diskusi Anda harap disimpan sebagai tabungan ide (gagasan), tidak
perlu dipresentasikan di kelas. Untuk sementara bahan diskusi itu cukup
sampai disitu dulu. Tugas diskusi yang lain akan disusulkan secara bertahap
agar secara kumulatif Anda dapat membentuk/mengkonstruksi gagasan
baru yang lebih komperhensif dan lebih tepat.
Terima kasih atas perhatian Anda.
Selamat berdiskusi.

Portofolio Desain Instruksional


TUGAS 1
DESAIN PEMBELAJARAN
(ALIRAN PSIKOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP BELAJAR)
A. Teori Belajar Behavioristik
Teori

behavioristik

mengatakan

bahwa

belajar

adalah

perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu


jika

ia

telah

mampu

menunjukkan

perubahan

tingkah

laku.

Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input


yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.
Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap
tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang
bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons.
Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar.
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya
respons. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi
(negative reinforcement) maka respons juga akan menguat. Tokohtokoh penting teori behavioristik antara lain Thorndike, Watson,
Skiner, Hull dan Guthrie.
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar
ditekankan sebagai aktifitas "mimetic" yang menuntut siswa untuk
mengungkapkan

kembali

pengetahuan

yang

sudah

dipelajari.

Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke


keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada basil, dan
evaluasi

menuntut

sate

jawaban

benar.

Jawaban

yang

benar

menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.


B. Teori Belajar Kognitif

Portofolio Desain Instruksional


Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan
persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa
setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah
tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar
akan berjalan dengan balk jika materi pelajaran atau informasi baru
beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.
Di antara para pakar teori kognitif, paling tidak ada tiga yang
terkenal yaitu Piaget, Bruner, dan Ausubel. Menurut Piaget, kegiatan
belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap perkembangan
tertentu

dan

umur

seseorang,

serta

melalui

proses

asimilasi,

akomodasi dan equilibrasi. Sedangkan Bruner mengatakan bahwa


belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara seseorang mengatur pesan
atau informasi, dan bukan ditentukan oleh umur. Proses belajar akan
terjadi melalui tahap tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Sementara
itu Ausubel mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika seseorang
mampu

mengasimilasikan

pengetahuan

yang

telah

dimilikinya

dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan terjadi melalui tahaptahap

memperhatikan

stimulus,

memahami

makna

stimulus,

menyimpan dan menggunakan infonnasi yang sudah dipahami.


Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif
amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi
belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif
yang

telah

dimiliki

siswa.

Materi

pelajaran

disusun

dengan

menggunaka pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.


Perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena
faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
C. Teori Belajar Konstruktivistik

Portofolio Desain Instruksional


Usaha

mengembangkan

manusia

dan

masyarakat

yang

memiliki kepekaan, mandiri, bertanggungjawab, dapat mendidik


dirinya sendiri sepanjang hayat, serta mampu berkolaborasi dalam
memecahkan masalah, diperlukan layanan pendidikan yang mampu
melihat kaitan antara ciri-ciri manusia tersebut, dengan praktikpraktik

pendidikan

dan

pembelajaran

untuk

mewujudkannya.

Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar


merupakan

usaha

pemberian

makna

oleh

siswa

kepada

pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada


pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada
tujuan tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar
dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut
secara optimal pada diri siswa.
Proses belajar sebagai suatu usaha pemberian makna oleh
siswa

kepada

pengalamannya

melalui

proses

asimilasi

dan

akomodasi, akan membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang


menuju

pada

konstruktivistik

kemutakhiran
yang

struktur

mengakui

dan

kognitifnya.

menghargai

Guru-guru

dorongan

diri

manusia/siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri,


kegiatan pembelajaran yang dilakukannya akan diarahkan agar
terjadi aktivitas konstruksi pengetahuan oleh siswa secara optimal.
Karakteristik pembelajaran yang dilakukannya adalah:
1. Membebaskan siswa dari belenggu kunkulum yang berisi fakta
fakta

lepas

yang

sudah

ditetapkan,

dan

memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya


secara lebih luas.
2. Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk
membuat

hubungan

di

antara

ide-ide

atau

gagasannya,

Portofolio Desain Instruksional


kemudian memformulasikan kembali ide-ide tersebut, serta
membuat kesimpulan-kesimpulan.
3. Guru bersama-sama siswa mengkaji pesan-pesan penting
bahwa dunia adalah kompleks, di mana terdapat bermacammacam pandangan tentang kebenaran yang datangnya dari
berbagai interpretasi.
4. Guru mengakui bahwa

proses

belajar

serta

penilaiannya

merupakan suatu usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak


teratur, dan tidak mudah dikelola.
D. Teori Belajar Humanistik
Menurut

teori

humanistik

tujuan

belajar

adalah

untuk

memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa


telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain,
siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori
humanistik cenderung bersifat eklektik, maksudnya teori ini dapat
memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai.
Beberapa tokoh penganut aliran humanistik di antaranya
adalah:
1. Kolb, dengan konsepnya tentang empat tahap dalam belajar,
yaitu; pengalaman konkret, pengalaman aktif dan reflektif,
konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif.
2. Honey dan Mumford, menggolongkan siswa menjadi 4 yaitu;
aktifis, reflektor, teoris, dan pragmatis.
3. Hubermas, membedakan 3 macam atau tipe belajar yaitu;
belajar teknis, belajar praktis, dan belajar emansipatoris.
4. Bloom dan Krathwohl, dengan 3 kawasan tujuan belajar yaitu;
kognitif, psikomotor, dan afektif.
5. Ausubel, walaupun termasuk juga ke dalam aliran kognitifisme,
ia terkenal dengan konsepa belajar bermakna (meaningful
learning).

10

Portofolio Desain Instruksional


Aplikasi

teori

humanistik

dalam

kegiatan

pembelajaran

cenderung mendorong siswa untuk berpikir induktif. Teori ini juga


amat mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan siswa
secara aktif dalam belajar.
E. Teori Belajar Sibernetik
Teori belajar sebernetik merupakan teori belajar yang relatif
baru dibandingkan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang
sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut
teori sibernetik belajar adalah pemrosesan informasi. Teori ini lebih
mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang
dipelajari. Bagaimana

proses

belajar akan berlangsung sangat

ditentukan oleh sistem informasi dari pesan tersebut. Oleh sebab itu,
teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar
yang ideal untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan
oleh sistem informasi.
Teori ini telah dikembangkan oleh para penganutnya, antara lain
seperti pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemrosesan
informasi yang dikembangkan oleh Gage dan Berliner, Biehler dan
Snowman, Baine, serta Tennyson.
Bahwa proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari
proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan
informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali
informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses
penelusuran bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling
umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai
informasi yang diinginkan diperoleh.
Konsepsi Landa dengan model pendekatannya yang disebut
algoritmik

dan

heuristik

mengatakan
11

bahwa

belajar

algoritmik

Portofolio Desain Instruksional


menuntut siswa untuk berpikir sistematis, tahap demi tahap, linear,
menuju pada target tujuan tertentu, sedangkan belajar heuristik
menuntut siswa untuk berpikir devergen, menyebar ke beberapa
target tujuan sekaligus.
Pask dan Scott membagi siswa menjadi tipe menyeluruh atau
wholist, dan tipe serial atau serialist. Mereka mengatakan bahwa
siswa yang bertipe wholist cenderung mempelajari sesuatu dari yang
paling umum menuju ke hal-hal yang lebih khusus, sedangkan siswa
dengan tipe serialist dalam berpikir akan menggunakan cara setahap
demi setahap atau linear.
Aplikasi teori pengolahan informasi dalam pembelajaran antara
lain

dirumuskan

dalam

teori

Gagne

dan

Briggs

yang

mempreskripsikan adanya (1) kapabilitas belajar, (2) peristiwa


pembelajaran, dan (3) pengorganisasian/urutan pembelajaran.
Inilah dasar pemikiran yang melandasi perlunya inovasi dalam
pembelajaran mata kuliah Ulumul Quran (mata kuliah ampuan)
adalah

karena

belum

tercapainya

tujuan

pembelajaran

secara

maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai mahasiswa yang


masih dianggap rendah.
Oleh karena itu, berikut ini akan ditunjukkan beberapa inovasi
yang akan dilakukan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran
mata kuliah Ulumul Quran yang dilandasi oleh aliran psikologi dan
prinsip belajar dalam desain instruksional.
Tabel: Implikasi Aliran Psikologi dalam Desain Instruksional

No
1

Aliran Psikologi
Behaviorisme

Implikasi dalam
Pembelajaran
Perubahan
prilaku peserta
didik melalui
12

Aplikasi dalam
Desain
Instruksional
Tugas diberikan
dengan waktu
yang ditentukan.

Keterang
an

Portofolio Desain Instruksional


pengaturan
lingkungan dan
pengelolaan
stimulus-respon
2

Kognitivisme

Konstruktivism
e

Humanisme

Cybernetisme

Penulisan
laporan
mengikuti
sistematika
yang baku.
Perubahan
Kriteria
struktur kognitif kelulusan yang
peserta didik
jelas
adalah tujuan
utama
pembelajaran
Belajar dengan Brainstorming
pengalaman
pada setiap awal
konkrit,
pembelajaran.
kontekstual dan Mengaitkan
bermakna.
materi
pembelajaran
dengan dunia
nyata.
Kebebasan
Pemberian
peserta didik
proyek akhir
dalam
untuk membuat
berinteraksi
dekripsi tentang
dengan
Ulumul Quran
lingkungan
dengan tema
bebas sesuai
minat dan
keinginan
peserta didik
Belajar secara
Tes penguasaan
sistematik dan
konsep
sistemik untuk
diberikan dalam
mencari,
bentuk soal
menerima,
uraian yang
menyimpan,
mengukur
dan
kemampuan
memanfaatkan memahami,
pengetahuan.
menerapkan,
13

Portofolio Desain Instruksional


menganalisis,
mengevaluasi
dan
menganalisis
konsep yang
disampaikan
Tabel: Implikasi Prinsip-prinsip Belajar dalam Desain
Instruksional

No

Prinsip Dasar

Respon baru
diulang sebagai
akibat respon
tersebut

Prilaku berada
di bawah
pengaruh
kondisi

lingkungan

Prilaku yang

dihasilkan
akan hilang bila
tidak diperkuat

Aplikasi dalam
Desain
Instruksional
Perlu
Mahasiswa yang
pemberian
menyelesaikan
umpan balik
seluruh
yang positif
komponen dalam
perkuliahan
mendapat
tambahan nilai
Penggunaan
Simbol/tanda
media belajar
berpengaruh
yang variatif
besar
(audio, visual,
Tujuan perlu
audiovisual, dan
dinyatakan
interaktif).
secara jelas
Terdapat uraian
yang jelas
mengenai tujuan
pembelajaran
dalam bentuk
operasional yang
dapat diukur
Pemberian kuis
Isi pelajaran
harus berguna untuk melihat
penguasaan
Penghargaan
konsep yang
atas
Implikasi dalam
Pembelajaran

14

Keterang
an

Portofolio Desain Instruksional


keberhasilan
Latihan dan tes
yang sering
disertai nilai
yang adil dan
pujian
4

Respon
Kondisi
terhadap
pembelajaran
tanda-tanda
mirip dunia
terbatas akan
nyata
ditransfer
Penyajian
secara terbatas
diperkaya
pula
dengan
contoh yang
positif dan
contoh negatif
(non-contoh)
Generalisasi
Belajar
dan
pemecahan
membedakan
masalah
adalah dasar
diawali dengan
untuk belajar
belajar
yang kompleks membuat
kesimpulan dan
membandingka
n
Status mental Perlu menarik
menghadapi
perhatian
pelajaran
dengan
akan
menjelaskan
mempengaruhi
manfaat isi
ketekunan
pelajaran
peserta
Pengajar harus
didik selama
melakukan
proses belajar
langkahlangkah

15

telah diberikan
sebelumnya
dengan
penjelasan
kontribusi kuis
terhadap nilai
akhir
Strategi
pembelajaran
diarahkan pada
pemahaman
konsep

Tujuan
pembelajaran
meliputi
kemampuan
peserta didik
dalam membuat
kesimpulan dan
membandingkan
Terdapat
penjelasan
mengenai
tujuan, manfaat
tahapan
pembelajaran
yang sistematik
berupa materi
ajar yang
terjadwal

Portofolio Desain Instruksional

Kegiatan
belajar dibagi
menjadi
langkahlangkah kecil

instruksional
yang
sistematik
Isi pelajaran
disajikan
secara
bertahap
Isi pelajaran
dimulai dari
pengetahuan
awal peserta
didik

Menyederhana Penggunaan
kan materi
media dan
yang kompleks
metode
dengan
secara tepat
menggunakan Penggunaan
model
model-model
pembelajaran
9 Keterampilan Tujuan
tingkat tinggi
dirumuskan
terbentuk dari
dalam bentuk
keterampilan
hasil belajar
dasar yang
yang dapat
lebih
dianalisis
sederhana
menjadi
prilaku yang
lebih khusus
Kegiatan
instruksional
bertahap dan
berurutan
10 Belajar menjadi Urutan
lebih cepat
pelajaran

16

Di awal
pembelajaran
dilakukan
brainstorming
untuk melihat
sejauhmana
pengetahuan
awal peserta
didik mengenai
konsep yang
akan
disampaikan
Pada tema
tertentu
pembelajaran
dilakukan
dengan metode
variasi
Tujuan
pembelajaran
dirumuskan
dalam kalimat
yang operasional

Pembelajaran
dimulai dari hal

Portofolio Desain Instruksional


dan efisien
bila siswa
diberitahukan
kemajuannya

dimulai dari
yang
sederhana
menuju yang
kompleks
Kemajuan siswa
diinformasika
n secara
bertahap dan
teratur
11 Perkembangan Penguasaan

dan kecepatan
prasyarat
belajar setiap
sangat
orang berbeda

penting
Belajar tuntas,
maju menurut
kecepatan
masingmasing

12 Advance
Pemberian

organizer =
kemungkinan
dengan
belajar yang
persiapan,
fleksibel
peserta didik
Bahan ajar

dapat
perlu didesain
mengorganisasi Perlu disusun
kan kegiatan
panduan
belajarnya
belajar
sendiri

17

yang
mudah/sederhan

Terdapat
matakuliah
prasyarat
Pengayaan bagi
mahasiswa
dengan
percepatan
belajar baik
melalui
pemberian
bahan belajar
tambahan
Kriteria
kelulusan yang
jelas
Penjelasan
mengenai
sumber belajar
alternatif
Tugas terstruktur
Penyediaan
bahan ajar
berupa modul/
handout

Portofolio Desain Instruksional


Berbagai

inovasi

tersebut

kemudian

diintegrasikan

dalam

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Sehingga silabus dan


SAP tersebut merupakan panduan bagi pelaksanaan perkuliahan yang
lebih inovatif yang pada akhirnya diharapkan akan memperbaiki
efektivitas dalam perkuliahan. Berikut adalah rancangan langkahlangkah pembelajaran yang telah diintegrasikan beberapa inovasi
yang dijabarkan dari berbagai aliran psikologi dan prinsip dasar
pembelajaran.

18

Portofolio Desain Instruksional


SILABUS MATA KULIAH
Jurusan/Program Studi :

Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah :

Ulumul Quran

Jumlah SKS

Semester

I (Ganjil)

Mata Kuliah Prasyarat

Deskripsi:
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi
sebagai
petunjuk
bagi
manusia
dalam
mengarahkan
kehidupannya. Secara garis besar al-Quran mengandung
ajaran tentang aqidah, syariah, dan akhlak. Untuk dapat
mengenal, memahami, dan menafsirkan al-Quran tidak hanya
berbekal pengetahuan bahasa Arab, melainkan dibutuhkan
berbagai macam ilmu guna untuk mengungkap makna yang
terkandung dalam al-Quran.
Relevansi:
Mata kuliah ini mengkaji tentang ilmu-ilmu tentang al-Quran.
Pembahasannya mencakup seluruh materi yang berhubungan
dengan
al-Quran,
baik
dari
segi
penyusunannya,
pengumpulannya, sistematikanya, ilmu nuzulul Quran, ilmu
Asbabun nuzul, dan materi lain yang berhubungan dan yang
ada sangkut pautnya dengan al-Quran. Materi ini sangat
penting bagi mahasiswa untuk memperluas pandangan dan
pengetahuan tentang al-Quran guna untuk membantu dalam
memahami dan menafsirkannya.
Tujuan:
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memiliki
pengetahuan dasar tentang seluk beluk al-Quran sebagai
sumber utama agama Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan
latar belakang dan cara al-Quran diwahyukan, penyampaian,
pengumpulan, dan pembukuannya, serta memahami prinsipprinsip dasar ulumul Quran sebagai pedoman untuk mengkaji
isi kandungan al-Quran secara keseluruhan.
Standar Kompetensi:

19

Portofolio Desain Instruksional


Mahasiswa mampu memahami teori, konsep, prinsip-prinsip
dalam ulumul Quran, serta ilmu-ilmu perangkatnya guna
memahami dan mendalami kandungan al-Quran dan
menafsirkannya.
Kompetensi
Dasar

Pengalaman
Pembelajaran

Indikator

Menjelaskan
konsep
Ulumul
Quran

Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian Ulumul
Quran
2. menjelaskan objek
pembahasan Ulumul
Quran
3. menjelaskan sejarah
perkembangan Ulumul
Quran
Menjelaskan
Setelah mengikuti
konsep
perkuliahan mahasiswa
Alquran
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian Al-Quran
2. menjelaskan namanama Al-Quran
3. menjelaskan sifat-sifat
Al-Quran
4. menjelaskan
karakteristik Alquran.
Menjelaskan
Setelah mengikuti
kemukjizatan perkuliahan mahasiswa
Alquran
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian mukjizat
2. menjelaskan jenis-jenis
mukjizat
3. menjelaskan sisi
kemukjizatan Alquran
Menjelaskan
Setelah mengikuti
konsep
perkuliahan mahasiswa
wahyu
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian wahyu
2. menjelaskan proses

20

Mengkaji dan
mendiskusikan
tentang
pengertian
Ulumul Quran,
objek
pembahasan
serta sejarah
perkembangan
Ulumul Quran

Alat
Waktu / Su
Be
1. Pengertian
100 LCD
Ulumul

Lap
Quran
Buk
2. Objek
10,
pembahasan
9
Ulumul
Mo
Quran
3. Sejarah
perkembang
an Ulumul
Quran
Materi Ajar

Mengkaji dan
mendiskusikan
pengertian alQuran, nama dan
sifat-sifat AlQuran serta
karakteristik
Alquran

1. Pengertian
Al-Quran
2. Nama-nama
Al-Quran
3. Sifat-sifat AlQuran
4. Karakteristik
Al-Quran

100

LCD
Lap
Buk
10,
4, 2
Mo

Mengkaji dan
mendiskusikan
tentang
pengertian
mujizat, jenis
mukjizat, dan sisi
kemukjizatan
Alquran

1. Pengertian
ijaz/mujizat
2. Jenis-jenis
mujizat AlQuran
3. Sisi
kemujizatan
Al-Quran

100

LCD
Lap
Buk
11,
9, 1
Mo

100

LCD
Lap
Buk
10,
9, 4
Mo

Mengkaji dan
1. Pengertian
mendiskusikan
wahyu
tentang wahyu,
2. Proses
proses turunnya
turunnya
wahyu, dan
wahyu
tuduhan orientalis 3. Tuduhan

Portofolio Desain Instruksional

Menjelaskan
turunnya
Alquran

Menjelaskan
ayat
Makkiyah
dan
Madaniyah

Menjelaskan
ayat yang
pertama dan
terakhir
turun dari
Alquran

Menjelaskan
asbabun
nuzul

Menjelaskan

turunnya wahyu
3. menjelaskan tuduhan
orientalis terhadap
wahyu
Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan tahapan
turunnya Alquran
2. menjelaskan hikmah
turunnya Alquran
secara berangsurangsur
Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
perbedaan makkiyah
dan madaniyah
2. menjelaskan
kekhususan dan ciriciri ayat makkiyah dan
madaniyah
Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan ayat yang
pertama turun
menurut ulama
2. menjelaskan ayat yang
terakhir turun dan
menurut ulama

terhadap wahyu

Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian asbabun
nuzul
2. menjelaskan metode
mengetahui asbabun
nuzul.
3. menjelaskan hikmah
mempelajari asbabun
nuzul.
Setelah mengikuti

Mengkaji dan
mendiskusikan
pengertian,
metode dan
hikmah
mengetahui
asbabun nuzul

21

Mengkaji dan
mendiskusikan
tahapan turunnya
Alquran serta
hikmah turunnya
Alquran secara
berangsur-angsur
Mengkaji dan
mendiskusikan
perbedaan dan
ciri-ciri ayat
makkiyah dan
madaniyah

Mengkaji dan
mendiskusikan
ayat yang
pertama turun
dan ayat yang
terakhir turun

Mengkaji dan

orientalis
terhadap
wahyu
1. Tahapan
diturunkann
ya Al-Quran
2. Hikmah
diturunkann
ya Al-Quran
secara
berangsurangsur
1. Perbedaan
makkiyah
dan
madaniyah
2. Ciri-ciri
makkiyah
dan
madaniyah

100

LCD
Lap
Buk
10,
9, 5
Mo

100

LCD
Lap
Buk
5, 2
Mo

1. Ayat yang
pertama
diturunkan
dari AlQuran
2. Ayat yang
terakhir
diturunkan
dari AlQuran
1. Pengertian
asbabun
nuzul
2. Metode
asbabun
nuzul
3. Hikmah
mempelajari
asbabun
nuzul

100

LCD
Lap
Buk
7, 1
2
Mo

100

LCD
Lap
Buk
11
, 9,
Mo

1. Pengertian

100

LCD

Portofolio Desain Instruksional


pengumpula
n Alquran

perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian jam'ul
Quran
2. menjelaskan tiga
tahapan pengumpulan
Alquran.
3. menjelaskan
penertiban ayat dan
surat.
Menjelaskan
Setelah mengikuti
turunnya
perkuliahan mahasiswa
Alquran
diharapkan dapat:
dengan tujuh 1. menjelaskan dalil
huruf
diturunkannya Alquran
dengan tujuh huruf
2. menjelaskan
perbedaan pendapat
ulama seputar
pengertian tujuh huruf

mendiskusikan
pengertian
pengumpulan
Quran, tahapan
pengumpulan alQuran, dan
penertiban ayat
dan surat

pengumpula
n Al-Quran
2. Tahapan
pengumpula
n Al-Quran
3. Penertiban
ayat dan
surat

Lap
Buk
10,
9, 8
Mo

Mengkaji dan
mendiskusikan
dalil
diturunkannya alQuran dengan
tujuh huruf dan
perbedaan
pendapat ulama
tentang
pengertian tujuh
huruf

1. Dalil
diturunkann
ya Al-Quran
dengan
tujuh huruf
2. Perbedaan
pendapat
ulama
tentang
pengertian
tujuh huruf

100

LCD
Lap
Bu
10,
Mo

Menjelaskan
qiraat (tata
baca)
Alquran dan
para ahlinya

Mengkaji dan
mendiskusikan
pengertian,
sejarah
perkembangan,
dan macammacam qiraat alQuran

1. Pengertian
qiraat
2. Sejarah
perkembang
an qiraat
3. Macammacam
qiraat AlQuran

100

LCD
Lap
Buk
10,
6
Mo

Mengkaji dan
mendiskusikan
pengertian ilmu
tajwid dan adab
tilawah

1. Ilmu tajwid
2. Adab tilawah

100

LCD
Lap
Buk
7, 9
Mo

Menjelaskan
tajwid dan
adab tilawah

Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan
pengertian qiraat
2. menjelaskan sejarah
dan perkembangan
ilmu qiraat.
3. menjelaskan macammacam tata baca
(qiraat) Alquran
Setelah mengikuti
perkuliahan mahasiswa
diharapkan dapat:
1. menjelaskan secara
singkat ilmu tajwid
2. menjelaskan adab
tilawah

22

BUKU REFERENSI:
1. An-Naisaburi, Asbabun Nuzul, 1991.
2. Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, al-Burhan fi Ulumil
Quran I, 1988.
3. Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, al-Burhan fi Ulumil
Quran II, 1988.
4. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran I, 1988.
5. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran III, 1988.
6. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran IV, 1988.
7. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran: Media-Media Pokok Dalam
Menafsirkan Al-Quran, 1993.
8. M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran, 1997.
9. Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran, 2001.
10. Muhammad Chirzin, Al-Quran dan Ulumul Quran, 1998.
11. Ramli Abd. Wahid, Ulumul Quran, 1994.

12. Subhi as-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu al-Quran, 1999.

23

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAREPARE
Mata Kuliah
Kode
Bobot SKS
Jurusan
Program Studi
Semester

:
:
:
:
:
:

Ulumul Quran
MKK
2 SKS
Tarbiyah
PAI
II (Genap)

Deskripsi Singkat:
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai
petunjuk bagi manusia dalam mengarahkan kehidupannya. Secara
garis besar al-Quran mengandung ajaran tentang aqidah, syariah,
dan akhlak. Untuk dapat mengenal, memahami, dan menafsirkan
al-Quran tidak hanya berbekal pengetahuan bahasa Arab,
melainkan dibutuhkan berbagai macam ilmu guna untuk
mengungkap makna yang terkandung dalam al-Quran.
Relevansi:
Mata kuliah ini mengkaji tentang ilmu-ilmu tentang al-Quran.
Pembahasannya mencakup seluruh materi yang berhubungan
dengan
al-Quran,
baik
dari
segi
penyusunannya,
pengumpulannya, sistematikanya, ilmu nuzulul Quran, ilmu
Asbabun nuzul, dan materi lain yang berhubungan dan yang ada
sangkut pautnya dengan al-Quran. Materi ini sangat penting bagi
mahasiswa untuk memperluas pandangan dan pengetahuan
tentang al-Quran guna untuk membantu dalam memahami dan
menafsirkannya.
A. Tujuan
1. TIU
: Mahasiswa mampu memahami teori, konsep,
prinsip-prinsip dalam Ulumul Quran, serta ilmuilmu
perangkatnya
guna
memahami
dan
mendalami
kandungan
Alquran
dan
menafsirkannya
2. TIK
: Jika diberikan berbagai materi tentang Ulumul
Quran, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan
pengertian, objek, dan sejarah perkembangan
Ulumul Quran minimal 90% benar
B. Pokok Bahasan

C. Sub Pokok Bahasan

Pengantar Ulumul Quran


:

1. Pengertian Ulumul Quran


24

2. Objek pembahasan Ulumul Quran


3. Sejarah perkembangan Ulumul Quran
D. Kegiatan Belajar Mengajar:
Tahap
Kegiatan
Pendahulua
n

Penyajian

Kegiatan
Pengajar

Kegiatan
Mahasiswa

Dosen
mempersiapkan dan
memulai perkuliahan
Dosen
menyampaikan
deskripsi singkat
dan relevansi mata
kuliah dengan
mahasiswa
Dosen memberikan
penjelasan tentang
pengertian Ulumul
Quran
Dosen
mengelompokan
mahasiswa ke dalam
4 kelompok untuk
mendiskusikan
materi yang
berhubungan
dengan objek dan
sejarah
perkembangan
Ulumul Quran
Dosen mengamati
jalannya diskusi
mahasiswa

Dosen
mendengarkan hasil

25

Mempersiapkan
diri mengikuti
perkuliahan
Mahasiswa
menyimak
penjelasan dosen

Media dan
Alat
Pengajara
n
LCD/Lapto
p,
Modul
LCD/Lapto
p,
Modul

Mahasiswa
menyimak materi
kuliah yang
disampaikan oleh
dosen
Mahasiswa
berkumpul sesuai
dengan
kelompoknya

LCD/Lapto
p,
Modul

Mahasiswa
mendiskusikan
materi yang sudah
diberikan dalam
kelompoknya
masing-masing
Salah satu
mahasiswa dari

LCD/Lapto
p,
Modul

LCD/Lapto
p,

diskusi dari masingmasing kelompok


Penutup

Dosen
menyimpulkan hasil
diskusi mahasiwa
dan dosen
menjelaskan kembali
bagian-bagian yang
belum dipahami oleh
mahasiswa dan
menyampaikan
bahan untuk
pertemuan
berikutnya
Dosen menutup
perkuliahan

masing-masing
kelompok
menyampaikan
hasil diskusinya
Mahasiswa
mencatat
hasil
kesimpulan

Modul

LCD/Lapto
p,
Modul

E. Evaluasi :
Kegiatan pembelajaran mata kuliah ini akan dievaluasi melalui:
1. Tes formatif yang meliputi:
a. Kehadiran di kelas 10%
b. Presentasi Makalah,
Partisipasi dalam Diskusi
dan penyelesain tugas
20%
2. Ujian Tengah Semester 30%
3. UjianAkhir Semester
40%
Jumlah
100%
F. Referensi

1. An-Naisaburi, Asbabun Nuzul, 1991.


2. Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, al-Burhan fi Ulumil
Quran I, 1988.
3. Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, al-Burhan fi Ulumil
Quran II, 1988.
4. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran I, 1988.
5. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran III, 1988.
6. Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran IV, 1988.
7. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran: Media-Media Pokok
Dalam Menafsirkan Al-Quran, 1993.
8. M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran, 1997.
9. Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran, 2001.

26

10. Muhammad Chirzin, Al-Quran dan Ulumul Quran, 1998.


11. Ramli Abd. Wahid, Ulumul Quran, 1994.

12. Subhi as-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu al-Quran, 1999.

27

28

Tugas Diskusi Kelompok - 2

Pada pertemuan kedua kita telah membahas berbagai model Desain


Instruksional. Dari pembahasan itu harap didiskusikan ( berdua atau lebih,
dengan waktu diluar jadwal pertemuan kita ) tentang:
1. Langkah-langkah / prosedur desain instruksional yang Anda pandang
sesuai untuk sistem pembelajaran masa depan
2. Dalam langkah-langkah itu apa yang dianggap berbeda dengan
praktek pembelajaran pada umumnya selama ini ? Untuk sementara
hasil diskusi Anda harap disimpan lagi, seperti hasil Diskusi Kelompok
-1
3. Pada pertemuan ketiga yang akan datang beberapa dari Anda akan
diminta untuk presentasi tentang hasil dua kali diskusi setelah
pertemuan pertama dan kedua. Bila diantara Anda ada yang ingin
sukarela presentasi tentu akan menyenangkan. Bila tidak ada,
perkenankan saya menunjuk secara sukarela untuk presentasi
dengan mengikuti mata telunjuk saya. Diharapkan kita semua
dapat belajar dari presentasi Anda.
Selamat berdiskusi dan bersiap presentasi pada pertemuan ketiga.

29

TUGAS 2
DESAIN PEMBELAJARAN
(MODEL-MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL)
A. Model Dick dan Carey
Perancangan pembelajaran menurut pendekatan sistem model
yang dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey ada kemiripan
dengan model Kemp. Hanya saja model Kemp dapat dilakukan tidak
secara berurutan. Di samping itu, model Dick dan Carey memiliki
komponen melaksanakan analisis pembelajaran yang akan dilewati
pada proses pengembangan dan perencanaan tersebut.
Langkah-langkah model Dick dan Carey sebagaimana gambar di
atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, ini
merupakan tahap awal, yaitu menentukan kebutuhan apa yang
diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah
menyelesaikan program pembelajaran serta menentukan tujuan
umum yang akan dicapai.
2. Melakukan

analisis

instruksional,

yakni

menentukan

kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran


untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang
akan dipelajari.
3. Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa,
ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan
yang perlu dilatihkan atau dibelajarkan dan tahapan prosedur
yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal
yang telah dimiliki siswa.
4. Merumuskan tujuan kinerja atau tujuan pembelajaran khusus.
Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang
30

tingkah laku awal siswa kemudian dirumuskan pernyataan


khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah
menyelesaikan pembelajaran.
5. Pengembangan tes acuan patokan. Pengembangan tes acuan
patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan.
6. Pengembangan strategi pembelajaran. Informasi dari lima tahap
sebelumnya, dilakukan pengembangan strategi pembelajaran
untuk mencapai tujuan akhir.
7. Pengembangan atau memilih materi pembelajaran. Tahap ini
akan digunakan untuk memilih atau mengembangkan materi
pembelajaran termasuk petunjuk pembelajaran untuk siswa,
materi, tes dan panduan guru.
8. Merancang

dan

melaksanakan

evaluasi

formatif.

Evaluasi

formatif dilakukan untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi


data, mengolah data, dan menganalisis data tentang program
yang dikembangkan. Hasilnya untuk mendeskripsikan apakah
program yang dikembangkan sudah baik atau belum. Jika belum
harus direvisi dan jika sudah harus dipertahankan.
9. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Tahap ini
merupakan tahap lanjutan untuk melihat kebergunaan program
setelah diterapkan di lapangan.
10.

Revisi

pembelajaran.

Tahap

ini

mengulangi

siklus

pengembangan perangkat sistem pembelajaran. Data dari


evaluasi sumatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
dianalisis serta diinterpretasikan.
Model pembelajaran Dick and Carey terdiri dari 10 langkah.
Setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi

31

perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari


model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and
Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak teputus
antara langkah yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain,
sistem yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas, namun
isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya.
Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan
desain sistem suatu mata pelajaran dimaksudkan agar sebagai
berikut.
1. Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat
mengetahui dan mampu melakukan halhal yang berkaitan
dengan materi pada akhir pembelajaran.
2. Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi
pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
3. Menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
melakukan perencanaan desain pembelajaran.
Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick
dan Carey telah lama digunakan untuk menciptakan program
pembelajaran

yang

efektif,

efisien,

dan

menarik.

Model

yang

dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem atau


system approach terhadap komponen-komponen dasar dari desain
sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Model ini terdiri atas beberapa komponen
dan subkomponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan
aktivitas yang lebih besar. Pengembangan model desain sistem

32

pembelajara ini tidak hanya diperoleh dari teori dan hasil penelitian,
tetapi juga dari pengalaman praktis yang diperoleh dilapangan.
Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan
proses yang sistematis dan menyeluruh. Hal ini diperlukan untuk
dapat

menciptakan

digunakan

secara

desain

sistem

pembelajaran

optimal

dalam

mengatasi

yang

mampu

masalah-masalah

pembelajaran.
Karakteristik Model Dick and Carey
Model Dick and Carey mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting
dan tidak boleh ada yang dilewati.
2. Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreativitas
perancang pembelajaran yang sudah profesional.
3. Model Dick and Carey menyediakan pendekatan sistematis
terhadap kurikulum dan program design. Ketegasan model ini
susah untuk diadaptasikan ke tim dengan banyak anggota dan
beberapa sumber yang berbeda.
4. Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam
bentuk unit, modul, atau lesson.
Kelebihan dari Dick and Carey Model adalah:
1. Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti.
2. Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan.

33

3. Merupakan

model

atau

perencanaan

pembelajaran

yang

terperinci, sehingga mudah diikuti.


4. Adanya revisi pada analisis pembelajaran, di mana hal tersebut
merupakan hal yang sangat baik, karena apabila terjadi
kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada
analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya
ikut mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya.
5. Model Dick dan Carey sangat lengkap komponennya, hampir
mencakup semua yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan
pembelajaran.
Kekurangan dari Dick and Carey Model adalah:
1. Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan.
2. Tidak cocok diterapkan dalam elearning skala besar.
Upaya untuk memperjelas pemahaman konsep dan aplikasi
model Dick dan Carey dalam mendesain sistem pembelajaran akan
dijelaskan langkah demi langkah secara lebih mendalam pada bagian
berikut modul ini yang disertai dengan contoh dan unjuk kerja.
B. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan
sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut
juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini
terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: analyze learners; states

34

objectives; select methods, media, and material; utilize media and


materials; require learner participation; dan evaluate and revise
1. Analisis Pelajar
Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media pembelajaran
akan digunakan secara baik dan disesuaikan dengan cirri-ciri oelajar,
isi dari pelajaran yang akan dibuatkan medianya, media dan bahan
pelajaran itu sendiri. Lebih lanjut Heinich, 2005 menyatakan sukar
untuk menganalisis semua cirri pelajar yang ada, namun ada tiga hal
penting dapat dilakuan untuk mengenal pelajar sesuai .berdasarkan
cirri-ciri umum, keterampilan awal khusus dan gaya belajar.
2. Menyatakan Tujuan
Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan
pembeljaran

baik

berdasarkan

buku

atau

kurikulum.

Tujuan

pembelajaran akan menginformasikan apakah yang sudah dipelajari


anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan tujuan harus
difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru
untuk dipelajari.
3. Pemilihan Metode
Media dan bahan Heinich et al. (2005) menyatakan ada tiga hal
penting

dalam

pemilihan

metode,

bahan

dan

media

yaitu

menentukan metode yang sesuai dengan tugas pembelajaran,


dilanjutkan dengan memilih media yang sesuai untuk melaksanakan
media yang dipilih, dan langkah terakhir adalah memilih dan atau
mendesain media yang telah ditentukan.

35

4. Penggunaan Media dan bahan Menurut Heinich et al (2005)


Terdapat lima langkah bagi penggunaan media yang baik yaitu,
preview bahan, sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan
pengalaman pembelajaran.
5. Partisipasi Pelajar
Di dalam kelas Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar
perlu dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan
masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
6. Penilaian dan Revisi
Sebuah media pembelajaran yang telah siap perlu dinilai untuk
menguji keberkesanan dan impak pembelajaran. Penilaian yang
dimaksud

melibatkan

beberaoa

aspek

diantaranya

menilai

pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode


dan media, kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan
pelajar.
Kelebihan dari model Assure adalah:
1 Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi
ajar. Komponen tersebut di anatranya analisis Peserta didik,
rumusan

tujuan

pembelajar,

strategi

pembelajar,

sistem

penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.


2 sering di adakan remidial. selain itu model ini mengedepankan
Peserta

didik,

ditinjau

dari

proses

belajar,

tipe

belajar,

kecil

seperti

kemampuan prasyarat.
3 Di

adakan

pengelompokan-pengelompokan

pengelompokan Peserta didik menjadi belajar mandiri dan


36

belajar

tim

dll

menyiratkan

untuk

para

Pendidik

untuk

menyampaikan materi dan mengelola kegiatan kelas


4 Model ini dapat diterapkan sendiri oleh Pendidik
Kelemahan dari model Assure adalah:
1. Tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu
2. Walau komponen relatif banyak, namun tidak semua komponen
desain pembelajaran termasuk di dalamnya.
3. Model

ini

mengedepankan

penyampaian

materi

dan

pengelolaan kelas.
4. Aspek lain yang berdampakterhadap proses belajar tidak
dideteksi
5. Model ini digunakan untuk memandu seseorang Pendidik
bagaimana

mengelola

dan

menciptakan

interaksi

belajar

mengajar
6. Untuk dapat memotivasi pembelajaran yang tepat
7. Supaya Pendidik lebih kreatif dan kerja sama antar Pendidik dan
siswa dapat dikembangkan dengan baik dengan model KBM ini.
8. Dilihat dari sistem modelnya dari model-model yang lain.
Menurut saya, model ASSURE ini simpel. Namun kegunaanya
lebih condong untuk pembelajaran di lingkup sekolah.
C. Model ADDIE
Ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih
generik yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-ImplementEvaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan
oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi
pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program

37

pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu


sendiri.
Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni: analysis
(analisa);

design

(pengembangan);

(desain/perancangan);

implementation

development

(implementasi/eksekusi);

dan

evaluation (evaluasi/ umpan balik)


1. Analisis
Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa
yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs
assessment

(analisis

kebutuhan),

mengidentifikasi

masalah

(kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh


karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik
atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi
kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
2. Desain
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan
(blueprint). Ibarat bangunan, maka sebelum dibangun gambar
rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu.
Apa yang kita lakukan dalam tahap desain ini? Pertama merumuskan
tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable,
dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus
didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi.
Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran yang tepat harusnya
seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada
banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan

38

tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula


sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan,
lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lainlain. Semua
itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan
rinci.
3. Pengembangan
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias
desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan
suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia
tersebut harus dikembangkan. Atau diperlukan modul cetak, maka
modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan
lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran
semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting
dalam

tahap

pengembangan

adalah

uji

coba

sebelum

diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian


dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi
formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang sedang kita kembangkan.
4. Implementasi
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan system
pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua
yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai
dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika
memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah
diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan

39

atau

seting

tertentu

tersebut

juga

harus

ditata.

Barulah

diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.


5. Evaluasi
Evaluasi

adalah

proses

untuk

melihat

apakah

sistem

pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan


awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap
empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap
diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk
kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita
memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli
untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat.
Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang
kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil, dan
lain-lain.
D. Model Kemp
Model Kemp termasuk ke dalam contoh model melingkar jika
ditunjukkan dalam sebuah diagram. Secara singkat, menurut model
ini terdapat beberapa langkah dalam penyusunan sebuah bahan ajar,
yaitu:
1. Menentukan tujuan dan daftar topik,menetapkan tujuan umum
untuk pembelajaran tiap topiknya;
2. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran
tersebut didesain;
3. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan
syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar;
4. Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap
tujuan;
40

5. Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal untuk menentukan


latar belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan
terhadap suatu topik;
6. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang
menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi
siswa

siswa

akan

mudah

menyelesaikan

tujuan

yang

diharapkan;
7. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang
yang meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan
jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran;
8. Mengevaluasi

pembelajaran

siswa

menyelesaikan

pembelajaran

kesalahan

peninjauan

dan

perencanaan

yang

dengan

serta
kembali

membutuhkan

syarat

melihat
beberapa

perbaikan

mereka

kesalahanfase
yang

dari
terus

menerus, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan


evaluasi sumatif
Menurut Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian
dan fungsi yang saling berhubungan dan mesti dikerjakan secara
logis

agar

mencapai

apa

yang

diinginkan.

Berorientasi

pada

perancangan pembelajaran yang menyeluruh. Sehingga guru sekolah


dasar dan sekolah menengah, dosen perguruan tinggi, pelatih di
bidang industry, serta ahli media yang akan bekerja sebagai
perancang pembelajaran.
Model Kemp adalah sebuah pendekatan yang mengutamakan sebuah
alur yang dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
program. Dimana alur tersebut merupakan rangkaian yang sistematis
yang menghubungkan tujuan hingga tahap evaluasi. Komponenkomponen dalam model pembelajaran Kemp ini dapat berdiri sendiri,
sehingga sewaktu-waktu tiap komponennya dapat dilakukan revisi.
41

Kelebihan Model Kemp adalah:


1 Segala kegiatan telah terpeinci
2 Dalam penyampaian materi akan bisa disesuaikan dengan
kemampuan siswa karena adanya pre test
Kekurangan Model Kemp adalah:
1. Membutuhkan waktu yang lama dalam perencanaan
2. Waktu untuk penyampaian materi berkurang untuk pemberian
pre test
E. Model Pengembangan Desain Instruksional (MPI)
Ada banyak model desain instruksional yang berkembang
dalam dunia pendidikan dewasa ini, dan perkembangannya juga
beragam sesuai dengan kondisi dan tujuan desain instruksional
tersebut diperuntukkan, yang jelas bahwa setiap model dimaksudkan
untuk menghasilkan suatu sistem instruksional yang efektif dan
efisien dalam memfasilitasi pencapaian tujuan instruksional.
Pada dasarnya model instruksional yang ditawarkan memiliki
prosedur yang hampir sama antara satu dengan yang lain, atau
bahkan mengkombinasikan dari berbagai model yang sudah ada
untuk kemudian diaplikasikan kedalam lingkungan pembelajaran yang
kita hadapi.
Prosedur atau proses yang ditempuh oleh para pengembang
sistem instruksional bisa meliputi dua cara:
1. Dengan pendekatan secara empiris.
Proses ini dilaksanakan tanpa menggunakan dasar-dasar teori
secara sistematis. Di sini paket atau bahan pengajaran disusun
42

berdasar pengalaman si pengembang, siswa disuruh mempelajari lalu


hasilnya

diamati.

Bila

hasilnya

tak

sesuai

dengan

apa

yang

diharapkan, materi pengajaran tersebut direvisi dan pekerjaan


penyusunan paket (materi) pengajaran diulang. Pendekatan semacam
ini mempunyai beberapa kelemahan.
a. Setiap pengembang harus mulai dari awal untuk mencari atau
menemukan semua langkah dan dasar yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu materi pengajaran.
b. Berulang kalinya pembuatan materi (paket) pengajaran baru. Hal
ini berarti menghendaki berulang kali uji coba, dan ini berarti
kurang efisien.
2. Dengan mengikuti atau membuat suatu model (paradigm
approach).
Menurut pendekatan ini, hasil belajar yang diharapkan, bisa
diklasifikasikan sesuai dengan tipe-tipe tertentu. Untuk, tiap tipe
tujuan khusus (objective) dapat dipilihkan cara-cara tertentu untuk
mencapainya, kondisi tertentu untuk mengamati responsi siswa bisa
diciptakan,

dan

perubahan-perubahan

bilamana

perlu

bisa

diadakan. Di dalam penyusunan desain instruksional, diadakan


langkah-langkah secara sistematis, sehingga uji coba secara empiris
terhadap suatu program dapat mendorong untuk adanya informasi
mengenai efektifitas suatu program, yang sekaligus bisa untuk
menguji model tersebut.
Atwi Suparman mengemukakan analisis hasil perbandingan dari
beberapa model instruksional terdiri dari tiga tahap yakni: tahap

43

definisi, tahap analisis dan pengembangan system, dan tahap


evaluasi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa perbedaan antara model
yang satu dengan model yang lain antara lain terletak pada:
sasaran/tingkat

penggunaanya

(Institusi

atau

mata

pelajaran),

Penggunaan istilah pada setiap tahapan, jumlah tahapan atau


langkahnya,

kelengkapan

konsep

dan

prinsip

yang

digunakan.

Berdasarkan analisis di atas Atwi Suparman mengembangkan Model


Pengembangan Desain Instruksional (MPI).
Desain instruksional masa depan yang dikembangkan oleh Atwi
Suparman

diharapkan

dapat

mengatasi

kendala-kendala

pembelajaran dan dapat digunakan baik untuk pembelajaran tatap


muka maupun pendidikan jarak jauh. Dengan berlandaskan teori
belajar dan pembelajaran (aliran psikologi: humanisme, behaviorisme,
kignitivisme,

konstruktivisme,

dan

cybernetisme),

prinsip-prinsip

pembelajaran, dan pendekatan system.


Model Pengembangan Instruksional (MPI) terdiri dari 3 tahap yakni:
1. Definisi, langkah-langkahnya adalah:
a. Mengidentifikasi

kebutuhan instruksional dan menulis

tujuan

instrksional umum.
b. Melakukan analisis instruksional
c. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik
2. Analisis

dan

pengembangan

langkahnya adalah:

44

prototype

sistem,

langkah-

a. Menulis tujuan instruksional umum


b. Menulis alat penilaian hasil belajar
c. Menyusun Strategi Instruksional
d. Mengembangkan bahan instruksional
3. Melaksanakan evaluasi formatif, langkah-langkahnya adalah:
a. Penelaahan oleh pakar dan revisi
b. Evaluasi oleh 1-3 peserta didik dan revisi
c. Uji coba dalam skala terbatas dan revisi
d. Uji coba lapangan dengan melibatkan semua komponen dalam
system sesungguhnya.
Lebih jelasnya dapat dilihat gambar MPI berikut ini.

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONALMENGEMBANG-KAN
KHUSUS MENYUSUN
(TIK)

TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOVASI


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

45

Gambar MPI di atas, memberikan gambaran kepada kita, bahwa


dalam

pelaksanaan

pembelajaran

semuanya

harus

berpatokan

kepada tujuan pembelajaran. Model MPI ini mengandung tahapan dan


langkah-langkah dalam menyusun suatu sistem instruksional atau
mengembangkan produk instruksional.
MPI yang dikembangkan Atwi Suparman berangkat dari model
desain instruksional yang dikembangkan oleh Dick dan Carey. Tetapi,
keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada alur
operasional

langkah-langkah

pengembangan.

Pada

langkah

pengembangan strategi instruksional Model Dick dan Carey seolaholah dilandasi oleh tes acuan patokan bukan pada tujuan. Sementara
itu, menurut MPI pengembangan strategi instruksional dan tes acuan
patokan

kedudukannya

sama-sama

dilandasi

oleh

tujuan

instruksional khusus pembelajaran. Sementara itu, MPI memberikan


gambaran, bahwa penyusunan tes acuan patokan, penyusunan
strategi

pembelajaran

berawal

dari

tujuan

pembelajaran

yang

selanjutnya diteruskan dengan penyusunan bahan pembelajaran, dan


desain evaluasi formatif.
Kemudahan dan kesederhanaan MPI dalam membantu guru
untuk menyusun desain instruksional diharapkan dapat dilaksanakan
guru untuk mendesain pembelajaran yang lebih baik di masa depan.
Inilah

yang

menjadi

penyebab

dan

menjadi

alasan

dari

pengembang sehingga dalam pengembangan desain instruksional ini


menggunakan model MPI. Karena MPI dinilai sebagai model yang
mempertimbangkan semua model yang kemudian dibentuk menjadi
MPI. MPI termasuk model yang mudah dilaksanakan karena disertai
dengan tahap dan langkah-langkah yang dengan menggunakan
pendekatan system. Dalam tahap-tahap yang di dalamnya terdiri dari
beberapa langkah tersebut mempunyai perbedaan dengan aplikasi
46

pembelajaran pada umumnya selama ini yaitu para guru terjebak


kepada penentuan materi ajar terlebih dahulu. Pembelajaran tidak
dilandasi

dengan

analisis

kebutuhan

yang

kuat

serta

tidak

dirumuskan pada tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Dengan


kata

lain,

pendesainan

langkah-langah
tes

acuan

perumusan
patokan,

dan

tujuan

(TIU

strategi

dan

TIK),

pembelajaran

bersumber dari materi/bahan ajar. Hal ini berbanding terbalik (sangat


berbeda) dengan langkah-langkah yang dikembangkan MPI.

Buku Referensi:
Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic Design of
Instruction, Seventh Edition, (Upper Saddle River, New Jersey:
Merril/Pearson, 2009).
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para
Pengajar dan Inovator Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta:
Erlangga, 2014).
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1, (Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, and James D. Sussell,
Instructional Technology & Media for Learning, Edisi Kesembilan,
diterjemahkan oleh Arif Rahman, Teknologi Pembelajaran dan
Media untuk Belajar, (Jakarta: Kencana, 2012).

47

48

49

Tugas 3 (Individual)
Setiap mahasiswa diharapkan menyelesaikan tugas tugas sebagai
berikut:
1. Tentukan matakuliah ampuan sesuai dengan tugas yang diberikan
pimpinan Anda.
2. Carilah nilai rata-rata matakuliah tersebut yang diperoleh mahasiswa
dalam 5 semester terakhir. Tafsirkan nilai tersebut: tinggi ( ideal
diatas 3.0 ) sedang-sedang saja (2.5 3.0 ), ataukah
rendah/mengecewakan (dibawah 2.5 )?
3. Berapa nilai rata-rata mahasiswa yang di harapkan bila sistem
pembelajaran dalam matakuliah yang Anda ampu (Bahan belajar
cetak non cetak, pedoman pengajar, dan panduan belajar) sudah
Anda perbaiki melalui proses desain instruksional ? Catatan: Anda
tentu perlu juga memperbaiki penyelenggaraan praktikum matakuliah
tersebut. Bukankah semua komponen tersebut merupakan bagian
dari sistem instruksional yang harus diperbaiki melalui proses desain
instruksional?
4. Tentukan tujuan instruksional umum ( TIU = instructional goal (s)
matakuliah Anda. Ajaklah satu dua orang teman sejawat sesama
dosen untuk memvalidasi TIU Anda. Bila mungkin ajak pula
atasan /pengguna lulusan dan seorang lulusan yang pernah
mengambil matakuliah tersebut untuk melakukan validasi bersama.
5. Lakukan analisis instruksional dengan menjabarkan TIU sehingga
dihasilkan peta kompetensi matakuliah yang Anda ampu. Buat peta
kompetensi itu secara rinci dari yang pernah di lihat.
6. Tentukan entering-behavior line di dalam peta kompetensi
tersebut!
7. Tuliskan semua tujuan instruksional khusus (TIK) matakuliah Anda.
Sebagian diantaranya harap ditulis dalam format ABCD.
8. Diskusikan hasil butir 4, 5, 6, dan 7 tersebut di atas dengan dua atau
tiga orang teman Anda sesama mahasiswa Desain Pembelajaran ini di
luar jadwal pertemuan. Fokus diskusi tersebut adalah memadai
tidaknya cara merumuskan TIU, cara melakukan analisis
instruksional, konsistensi seluruh TIK dengan TIU nya, dan cara
menulis TIK yang berformat ABCD.
9. Revisi hasil kerja Anda atas dasar hasil diskusi seperti yang
dimaksudkan dalam butir 8 lalu foto copy 6 x untuk dibagikan kepada
kelompok diskusi pada pertemuan ke-5 yang akan datang.
Selamat berkerja dengan rajin dan teliti.

50

51

TUGAS 3
DESAIN INSTRUKSIONAL
(MENULIS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM, MELAKUKAN
ANALISIS INSTRUKSIONAL, MENGIDENTIFIKASI PRILAKU DAN
KARASTERISTIK AWAL PESERTA DIDIK, DAN MENULIS TUJUAN
INSTRUKONAL KHUSUS)

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONALMENGEMBANG-KAN
KHUSUS MENYUSUN
(TIK)

TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOVASI


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

Setelah melakukan analisis kebutuhan dan penentuan model


pengembangan instruksional (tugas 1 dan 2), berikut ini merupakan
langkah-langkah
Pengembangan

desain

instruksional

Instruksional

(MPI).

berdasarkan

Langkah-langkah

Model
MPI

ini

digunakan untuk mendesain pembelajaran Ulumul Quran di STAIN


Parepare. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurang memuaskannya hasil
belajar yang dicapai mahasiswa dalam lima tahun terakhir.
1. Mata kuliah
Bobot SKS

: Ulumul Quran
: 2 SKS

Semester/Prodi : II/PAI
Jurusan

: Tarbiyah STAIN Parepare

52

2. Pencapaian nilai rata-rata mata kuliah Ulumul Quran Program Studi


PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare lima tahun terakhir dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel: Nilai Rata-rata Mata Kuliah Ulumul Quran Lima Tahun Terakhir
No.
1
2
3
4
5

Semester/Tahun
Akademik
Genap/2009-2010
Genap/2010-2011
Genap/2011-2012
Genap/2012-2013
Genap/2013-2014

Nilai Rata-rata
(Skala 4)
2,90
2,80
3,08
3,10
3,05
2.98

Keterangan

Rata-rata nilai tersebut di atas adalah 2,98 (masih kategori B)


yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai tersebut masih kategori
sedang-sedang saja. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan

nilai

rata-rata

dengan

melakukan

perbaikan-

perbaikan mulai dari merencanakan (desain) instruksional sampai


kepada proses instruksional.
3. Nilai yang diharapkan setelah sistem pembelajaran dalam mata
kuliah Ulumul Quran ini sudah diperbaiki melalui proses desain
sistem pembelajaran adalah minimal 3,6 ke atas (terkategori
tinggi/ideal atau rata-rata A).
Pencapaian nilai tersebut di atas belum menggambarkan
tingkat pencapaian yang diinginkan. Oleh sebab itu, dengan
mendesain pembelajaran yang menggunakan MPI. Dengan ini
diharapkan dapat

mencapai nilai rata-rata dalam pembelajaran

Ulumul Quran sesuai target yang ditentukan ditentukan, yakni


minimal rata-rata 3,6. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan,

terdapat

beberapa

hal

yang

perlu

mendapatkan

perhatian dalam instruksional Ulumul Quran sebagai berikut:

53

a. Saat ini pembelajaran Ulumul Quran masih sebatas pada ranah


pengetahuan dan hafalan, sehingga kurang bermakna bagi
mahasiswa.
b. Mata kuliah Ulumul Quran dianggap mata kuliah yang tidak atau
kurang relevan dengan kebutuhan siswa.
c. Suasana pembelajaran yang terkesan membosankan.
Oleh karena itu, maka diperlukan perbaikan dalam hal pedoman
dan panduan mengajar, khususnya mengidentifikasi kebutuhan
instruksional dan merumuskan tujuan pembelajaran, baik tujuan
instruksional umum (TIU) maupun tujuan insktruksional khusus
serta merancang strategi pembelajaran yang menyenangkan. Hal
ini diperlukan, karena mahasiswa diasumsikan hanya akan dapat
belajar dan menyerap pembelajaran jika proses instruksional
menyenangkan. Selanjutnya, dilakukan evaluasi hasil pembelajaran
dan

menyampaikan

hasilnya

kepada

mahasiswa

agar

menumbuhkembangkan motivasi belajar bagi mahasiswa.


4. Tujuan Umum
Tujuan

umum

adalah

pernyataan

yang

menjelaskan

kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh mahasiswa setelah


mengikuti

kegiatan

instruksional.

Tujuan

umum

diidentifikasi

berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Hasil analisis kebutuhan


didasarkan
mahasiswa

pada

informasi

(pebelajar),

atau
dosen

data

yang

Ulumul

diperoleh

dari

Quran

atau

pengelola/penyelenggara pendidikan, dan dari masyarakat sebagai


pengguna lulusan STAIN Parepare.
Dalam

rangka

mendapatkan

gambaran

tentang

kualifiksi

kemampuan yang diharapkan dan dapat dimiliki oleh mahasiswa


setelah mengikuti pembelajaran Ulumul Quran di STAIN Parepare,
dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar yang sudah dicapai
54

oleh mahasiswa pada Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI selama


lima

tahun

terakhir

seperti

telah

dipaparkan

terdahulu.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, berikut


ini dapat dirumuskan tujuan umum pembelajaran Ulumul Quran
Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare.
Tujuan Instruksional Umum mata kuliah Ulumul Quran:

Mahasiswa mampu memahami teori,


konsep, prinsip-prinsip dalam Ulumul
Quran serta ilmu-ilmu perangkatnya guna
memahami dan mendalami kandungan
Alquran dan menafsirkannya
5. Analisis Instruksional
Analisis instruksional adalah proses menjabarkan kompetensi
umum menjadi subkompetensi, kompetensi dasar atau kompetensi
khusus yang tersusun secara logis dan sistematik. Bila kompetensi
umum diuraikan menjadi subkompetensi, kompetensi dasar atau
kompetensi khusus terdiri dari empat macam susunan, yaitu (1)
hirarkies, yakni kedudukan dua kompetensi yang menunjukkan
bahwa salah satu kompetensi hanya dapat dilakukan bila tela
menguasai kompetensi yang lain; (2) prosedural, yakni kedudukan
beberapa kompetensi yang menunjukkan satu seri atau urutan
kompetensi, tetapi untuk mempelajarinya tidak ada yang menjadi
prasyarat bagi yang lain; (3) pengelompokan, yakni menunjukkan
satu rumpun kompetensi yang tidak mempunyai ketergantungan
urutan

antara

satu

dan

yang

lain,

walaupun

semuanya

berhubungan; dan (4) kombinasi, yakni gabungan dari dua atau


tiga struktur kompetensi.
Analisis

instruksional

dimaksudkan

untuk

mengidentfikasi

perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku

55

umum secara lebih terperinci. Dari pengertian ini dapat dipahami,


bahwa

analisis

instruksional

dimaksudkan

memberikan

pemahaman lebih jelas mengenai perilaku yang akan dicapai dalam


pembelajaran. Perilaku-perilaku tersebut merupakan jabaran dari
tujuan pembelajaran umum. Tujuan pembelajaran umum Ulumul
Quran yang telah dituliskan terdahulu, selanjutnya dilakukan
analisis instruksional untuk mengidentifikasi keterampilan khusus
sebagaimana digambarkan dalam peta kompetensi berikut ini.

56

PETA KOMPETENSI
ANALISIS INSTRUKSIONAL TIU

KONSEP, PRINSIP-PRINSIP DALAM ULUMUL QURAN, SERTA ILMU-ILMU PERANGKATNYA GUNA MEMAHAMI DAN MENDALAMI KANDUNG

10
11
12
Menjelaskan Menjelaskan
pengumpulan
qiraat
Alquran
Alquran
Menjelaskan
dan para
tajwid
ahlinya
dan adab tilawah

2
3
4
5
7
9
6
8
Menjelaskan konsep
Menjelaskan
AlquranMenjelaskan
konsep wahyu
kemukjizatan
Menjelaskan
Alquran
turunnya
Menjelaskan
Alquran
ayat yang
pertama
dan
terakhir
Menjelaskan
turun
dari
turunnya
Alquran
Menjelaskan
ayat
Makkiyah
dan
Madaniyah
Menjelaskan
asbabun
nuzul Alquran dengan tujuh huruf

1
Menjelaskan konsep Ulumul Quran

57

6. Entering-Behavior Line
Kegiatan berikut dalam desain pembelajaran adalah menyusun
perilaku bawahan atau kemampuan awal yang diprediksi sudah
dimiliki

oleh

mahasiswa.

Hal

ini

diperlukan

dalam

rangka

membantu mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.


Dengan diketahuinya kemampuan awal mahasiswa, diharapkan
akan dapat membantu dosen dalam menyusun tujuan khusus
pembelajaran, strategi pembelajaran, pengembangan materi/bahan
ajar dan evaluasi formatif.
Entering behavior adalah kompetensi yang sudah dikusai oleh
peserta didik sebelum mengikuti mata pelajaran Anda. Sedangkan
Entering behavior line adalah garis batas antara kompetensi yang
sudah dikuasai dan kompetensi yang masih perlu diajarkan.
Berikut ini tabel perilaku bawahan (entry behavior) mahasiswa
dalam pembelajaran Ulumul Quran. Sementara itu berdasarkan
analisis terhadap karakteristik awal mahasiswa program Studi PAI
Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare, adalah:
a. Mahasiswa memiliki kompetensi awal yang beragam tentang
pemahaman Ulumul Quran.
b. Mahasiswa belum memiliki kemampuan menerapkan kaidahkaidah ilmu tajwid dalam membaca Alquran dengan benar.
c. Mahasiswa belum memiliki displin untuk mengatur waktu
belajar.
d. Mahasiswa belum terbiasa untuk belajar secara sistematik dan
terprogram.
e. Mahasiswa pada umumnya dapat mengakses materi internet.
f. Mahasiswa pada umumnya belum memiliki motivasi internal
yang kuat untuk belajar mandiri.

58

g. Mahasiswa pada umumnya memiliki kecenderungan cepat


bosan mengikuti pembelajaran dengan strategi dan metode
yang diterapkan oleh dosen.

59

7. ENTRING BEHAVIOR

8.
9.
10.
KONSEP, PRINSIP-PRINSIP
DALAM ULUMUL QURAN, SERTA ILMU-ILMU PERANGKATNYA GUNA MEMAHAMI DAN MENDALAMI KANDUNG
11.
12.
13.
14.
15.
10
11
12
16.
Menjelaskan Menjelaskan
pengumpulan
qiraat
Alquran
Alquran
Menjelaskan
dan para
tajwid
ahlinya
dan adab tilawah
17.
18.
19.
20.
21.
22.
2
3
4
5
7
9
6
8
23.
Menjelaskan konsep
Menjelaskan
AlquranMenjelaskan
konsep wahyu
kemukjizatan
Menjelaskan
Alquran
turunnya
Menjelaskan
Alquran
ayat yang
pertama
dan
terakhir
Menjelaskan
turun
dari
turunnya
Alquran
Menjelaskan
ayat
Makkiyah
dan
Madaniyah
Menjelaskan
asbabun
nuzul Alquran dengan tujuh huruf
24.
25.
26.
27.
28.
29.
1
30.
Menjelaskan konsep Ulumul Quran
31.
32.

Entry Behavior Line

60

33.

Penjabaran tujuan instruksional umum (TIU) ke dalam tujuan

instruksional khusus (TIK) dilakukan melalui analisis instruksional


yang digambarkan dengan peta kompetensi.
34.

Tujuan umum (standar kompetensi) mata kuliah Ulumul

Quran adalah:
35.

Mahasiswa

mampu

memahami

teori,

konsep,

prinsip-prinsip dalam Ulumul Quran, serta ilmu-ilmu


perangkatnya

guna

memahami

dan

mendalami

kandungan Alquran dan menafsirkannya


36.

Berikut

adalah

penjabaran

TIU

ke

dalam

tujuan

instruksional khusus (TIK) atau kompetensi dasar mata kuliah


Ulumul Quran adalah:
1. Jika

diberikan

berbagai

materi

tentang

Ulumul

Quran,

mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare akan dapat menjelaskan antara pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan Ulumul Quran minimal 90% benar;
2. Jika diberikan berbagai materi tentang Alquran, mahasiswa
semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan
dapat menjelaskan pengertian, nama, sifat, dan karasteristik
Alquran minimal 90% benar;
3. Jika diberikan berbagai materi tentang wahyu, mahasiswa
semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan
dapat menjelaskan pengertian, proses turunnya wahyu, dan
tuduhan orientalis terhadap wahyu minimal 85% benar;
4. Jika diberikan berbagai materi tentang kemujizatan Alquran,
mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, jenis, dan sisi
kemujizatan Alquran minimal 90% benar;

61

5. Jika diberikan berbagai materi tentang turunnya Alquran,


mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare

akan

dapat

menjelaskan

tahapan

dan

hikmah

diturunkannya Alquran secara beransur-ansur minimal 90%


benar;
6. Jika diberikan berbagai materi tentang ayat makkiyah dan
madaniyah, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan perbedaan
dan ciri ayat makkiyah dan madaniyah minimal 90% benar;
7. Jika diberikan berbagai materi tentang ayat yang pertama dan
terakhir diturunkan, mahasiswa semester II pada Prodi PAI
Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan ayat
yang pertama dan terakhir diturunkan dari Alquran minimal
90% benar;
8. Jika

diberikan

berbagai

materi

tentang

asbabun

nuzul,

mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare akan dapat menjelaskan pengertian asbabun nuzul,
metode dan hikmah mempelajari asbabun nuzul minimal 85%
benar;
9. Jika

diberikan berbagai materi

tentang turunnya

Alquran

dengan tujuh huruf, mahasiswa semester II pada Prodi PAI


Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan dalil
diturunkannya Alquran dengan tujuh huruf serta perbedaan
pendapat ulama tentang pengertian tujuh huruf minimal 85%
benar;
10.

Jika diberikan berbagai materi tentang jamul Quran,

mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare

akan

dapat

menjelaskan

62

pengertian,

tahapan

pengumpulan Alquran serta penertiban ayat dan surah minimal


85% benar;
11.

Jika diberikan berbagai materi tentang qiraat dan para

ahlinya, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah


STAIN Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, sejarah
perkembangan, macam-macam qiraat Al-Quran minimal 90%
benar;
12.

Jika diberikan berbagai materi tentang tajwid dan adab

tilawah, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah


STAIN Parepare akan dapat akan menjelaskan secara singkat
ilmu tajwid dan adab tilawah minimal 90% benar.
37.
38.
39.

Buku Referensi:

Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic


Design of Instruction, Seventh Edition, (Upper Saddle River, New
Jersey: Merril/Pearson, 2009).

40.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para


Pengajar dan Inovator Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta:
Erlangga, 2014).

41.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1, (Jakarta:


Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).

42.
43.

63

44.

64

45.
46.Berdasarkan Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) dan Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) yang telah Anda tulis dalam format ABCD
lakukan langkah-langkah langkah penulisan instrumen penilaian
sebagai berikut:
1. Tentukan sampel tujuan instruksional yg akan diukur dan buat kisikisi tesnya.
2. Bila perlu, buat kisi-kisi khusus untuk tes kawasan kognitif seperti
yang biasa Anda gunakan selama ini.
47.Itulah langkah pertama Anda untuk membuat tes yang valid.
3. Buatlah butir-butir instrumen penilain hasil belajar (assessment
instrument) yang sesuai dengan setiap kompetensi dalam setiap
tujuan instruksional ABCD tersebut (tes obyektif, tes essay, tes
keterampilan fisik, tes sikap prilaku atau campuran dari beberapa
jenis tes tersebut). Yakinkan bahwa bila mahasiswa menjawab /
merespon seluruh butir tes tersebut dengan benar, pastilah melalui
proses berpikir / bertindak kearah terbentuknya kompetensi dalam
tujuan instruksional.
48.Itulah langkah kedua Anda untuk membuat tes yang valid.
4. Susunlah seluruh butir - butir tes Anda dan lengkapi dengan petunjuk
yg jelas bagi mahasiswa tentang cara menjawab / merespon tes
tersebut.
5. Buatlah kunci jawaban dan petunjuk tentang cara memberi skor hasil
tes dan cara menafsirkan skor tsb.
6. Diskusikan dengan satu atau dua orang teman Anda tentang
kememadaian isi kisi-kisi instrumen tes Anda, kemudian diskusikan
pula seluruh butir tes dan petunjuk bagi mahasiswa tentang cara
menjawab/merespon tes tersebut, cara memberi skor dan grading
system nya. Revisi instrumen penilaian Anda atas dasar hasil diskusi
tersebut.
49.Proses diskusi dengan pakar lain ini adalah langkah ketiga
Anda untuk membuat tes yang valid.
7. Foto copy sebanyak 6x kisi - kisi dan butir tes Anda yang telah direvisi
untuk dibagikan kepada teman teman peserta diskusi kelompok pada
pertemuan yang akan datang. Atas dasar hasil diskusi kelompok
tersebut produk/hasil tugas Anda akan direvisi lagi.
50.Inilah langkah keempat Anda untuk membuat tes yang valid
sebelum uji coba lapangan.
51.
52.Selamat berkerja semoga hasilnya bermanfaat bagi Anda.

65

53.

66

54.

TUGAS 4
55.
56.
DESAIN PEMBELAJARAN
57.
(MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR)
59.
60.

58.

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONALMENGEMBANG-KAN
KHUSUS MENYUSUN
(TIK)

DEN-TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOV


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

61.
62.

Jenis alat penilaian hasil belajar yang akan dikembangkan

harus memegang teguh prinsip, yaitu alat penilaian itu berbasiskan


TIU dan TIK. Di samping itu sedikitnya ada tiga persyaratan pokok
yang harus dipenuhi alat penilaian yang baik, yaitu validitas,
reliabilitas, dan kepraktisan penggunaannya. Oleh karena itu, berikut
akan dirumuskan alat penilaian hasil belajar berdasarkan TIU dan TIK
yang telah ditetapkan dalam mata kuliah Ulumul Quran ini.
63.

1.

Tujuan Instruksional yang akan diukur

a. Tujuan instruksional umum (TIU):


64.

Mahasiswa mampu memahami teori, konsep, prinsip-

prinsip dalam Ulumul Quran, serta ilmu-ilmu perangkatnya guna


memahami

dan

mendalami

menafsirkannya.

67

kandungan

Alquran

dan

65.
66.
b. Tujuan instruksional khusus (TIK):
1) Jika diberikan berbagai

materi tentang Ulumul Quran,

mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan Ulumul Quran minimal 90% benar;
2) Jika diberikan berbagai materi tentang Alquran, mahasiswa
semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare
akan

dapat

menjelaskan

pengertian,

nama,

sifat,

dan

karasteristik Alquran minimal 90% benar;


3) Jika diberikan berbagai materi tentang wahyu, mahasiswa
semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare
akan dapat menjelaskan pengertian, proses turunnya wahyu,
dan tuduhan orientalis terhadap wahyu minimal 85% benar;
4) Jika diberikan berbagai materi tentang kemujizatan Alquran,
mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, jenis, dan sisi
kemujizatan Alquran minimal 90% benar;
5) Jika diberikan berbagai materi tentang turunnya Alquran,
mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare akan dapat menjelaskan tahapan dan hikmah
diturunkannya Alquran secara beransur-ansur minimal 90%
benar;
6) Jika diberikan berbagai materi tentang ayat makkiyah dan
madaniyah, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan perbedaan
dan ciri ayat makkiyah dan madaniyah minimal 90% benar;

68

7) Jika diberikan berbagai materi tentang ayat yang pertama


dan terakhir diturunkan, mahasiswa semester II pada Prodi
PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan
ayat yang pertama dan terakhir diturunkan dari Alquran
minimal 90% benar;
8) Jika diberikan berbagai materi tentang asbabun nuzul,
mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare akan dapat menjelaskan pengertian asbabun nuzul,
metode dan hikmah mempelajari asbabun nuzul minimal 85%
benar;
9) Jika diberikan berbagai materi tentang turunnya Alquran
dengan tujuh huruf, mahasiswa semester II pada Prodi PAI
Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan
dalil

diturunkannya

Alquran

dengan

tujuh

huruf

serta

perbedaan pendapat ulama tentang pengertian tujuh huruf


minimal 85% benar;
10)

Jika diberikan berbagai materi tentang jamul Quran,

mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare

akan

dapat

menjelaskan

pengertian,

tahapan

pengumpulan Alquran serta penertiban ayat dan surah


minimal 85% benar;
11)

Jika diberikan berbagai materi tentang qiraat dan para

ahlinya, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan


Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan pengertian,
sejarah perkembangan, macam-macam qiraat Al-Quran
minimal 90% benar;
12)

Jika diberikan berbagai materi tentang tajwid dan adab

tilawah, mahasiswa semester II pada Prodi PAI Jurusan

69

Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat akan menjelaskan secara


singkat ilmu tajwid dan adab tilawah minimal 90% benar.

70

67.

2.

Kisi-kisi tes mata kuliah Ulumul Quran


68.
69.
TABEL SPESIFIKASI TES YANG KOMPREHENSIF
70. UNTUK MATAKULIAH ULUMUL QURAN
71. TIK NOMOR 1
72.
78.

73.
N

110.
1

79.

81.
Tes
Kinerj
a
82.
(%/)

84.
80.Tes Obyektif
83.Jumlah
75.
Total
74.Kompete
Tes
nsi dalam
76.
Tujuan
Esei
Instruksio
100.
105. 107.
77.
88.
90.
92.
94.
96.
98.
103.
nal
Jumla
Objek Kinerj
(%/) C-1
C-2
C-3
C-4
C-5
C-6
Esei
h 102.
-tif
a
109.
89.
91.
93.
95.
97.
99.
104.
101.
106. 108.
(%/) (%/) (%/) (%/) (%/) (%/)
(%/)
(%/)
(%/) (%/)
111.

112.
3

113. 114. 115. 116. 117. 118.


4
5
6
7
8
9

127.
4

128. 129.
1
1
130.

119. 120. 121.


1
1
1

122. 123. 124.


1
1
1

134. 135. 136.


7
3
4

137.
138.
2 30/
1

126.

125.
1

Me
njelaskan
pengertia
n, objek,
dan
sejarah
perkemba
ngan
Ulumul
Quran

132. 133.

131.

71

139.
100
/
9

140.
2

141.

142.

143. 144. 145.

146. 147. 148.

149. 150. 151.

152. 153. 154.

155.
3

156.

157.

158. 159. 160.

161. 162. 163.

164. 165.

167. 168. 169.

Total

171.
4

172. 173.
1
1
174. 175. 176. 177.

170.
184.

185.
186.

72

166.

178. 179. 180.


7
3
4

181. 182. 183.


2
3
1

187.

3.

Butir-butir Instrumen Penilain Hasil Belajar


188.
189.
TABEL BUTIR INSTRUMEN (TES)
190.

192.
191.
N

TUJ
UAN
INSTRUKSI
ONAL
KHUSUS

196. 197.
Me
1
njelaskan
pengertia
n, objek,
dan
sejarah
perkemba

193.
JENIS
INS
TR
UM
EN

198.
Essay
213.
Pilihan
Ga
nd
a

194.
JU
M
L
A
H
B
U
T
I
R
S
O
A
L
199.
3
214.
5

195.

200.
(6)
205.
(7)
210.
(8)
215.
(1)
i`lmu.
216.
a.
217.
b.
218.
c.

73

BUTIR TES

Jelaskan pengertian Ulumul Quran


Jelaskan objek pembahasan Ulumul Quran!
Sejarah perkembangan Al-Quran!
Kata u`lum adalah bentuk . dari kata
mufrad
mutsanna
jamak

ngan
Ulumul
Quran

219.

d.

fail

224.
(2) Ulumul Quran juga biasa disebut dengan
.
225.
a.
ushulut tafsir
226.
b.
ushulul fiqih
227.
c.
ushulud din
228.
d.
ulumul hadits
233. (3) Kebijakan pengumpulan/penulisan al-quran yang
pertama dikeluarkan oleh khalifah
234.
a.
Umar bin Khattab
235.
b.
Abu Bakar ash-Shiddiq
236.
c.
Usman bin Affan
237.
d.
Ali bin Abi Thalib
242.
(4) Mufasir yang termashur dari para sahabat
adalah kecuali .
243.
a.
Abu Musa al-Asy'ari
244.
b.
Abdullah bin Zubair
245.
c.
Ubai bin Kaab
246.
d.
Yazid bin Harun as-Sulami
251. (5) Jalaluddin As-Suyuti (wafat 911 H) juga kemudian
menyusun sebuah kitab yang terkenal berjudul
252.
a.
Fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'Ulumil Qur'an
253.
b.
Al-Itqaan fi Uluumil Qur`an
254.
c.
Al-Burhan fi Uluumil Qur`an
255.
d.
At-Tibyaan fi Uluumil qur`an

74

256. 257.

261.

258.
Kinerj
a
JUMLAH BUTIR SOAL

259. 260. (9) Buatlah makalah mengenai materi yang telah


1
dipelajari dalam materi 1 yang meliputi pengertian Ulumul
Quran, objek pembahasan, dan sejarah perkembangan
Ulumul Quran!
262.
263.
9

264.
265.
266.

75

1. 4. Butir-butir tes dilengkapi dengan petunjuk yang jelas bagi


mahasiswa tentang cara menjawab/merespon tes tersebut.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TES FORMATIF

Mata kuliah
:
Ulumul Quran
SKS
:
2
Prodi/Semester :
PAI/II (Genap)
Waktu
:
100 menit
9. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Petunjuk Soal Pilihan Ganda:


1. Bacalah dengan teliti setiap butir soal pilihan ganda (objektif)
berikut ini kemudian Anda jawab!
2. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar
dengan melingkari atau memberi tanda silang pada alternatif
jawaban yang Anda anggap benar!
10.Soal Pilihan Ganda:
1. Kata u`lum adalah bentuk . dari kata i`lmu.
11. a.
12. b.
13. c.
14. d.

mufrad
mutsanna
jamak
fail

2. Ulumul Quran juga biasa disebut dengan .


15. a.
16. b.
17. c.
18. d.

ushulut tafsir
ushulul fiqih
ushulud din
ulumul hadits

3. Kebijakan pengumpulan/penulisan al-quran yang pertama


dikeluarkan oleh khalifah
19. a.
20. b.
21. c.
22. d.

Umar bin Khattab


Abu Bakar ash-Shiddiq
Usman bin Affan
Ali bin Abi Thalib

4. Mufasir yang termashur dari para sahabat adalah kecuali .

76

23. a.
24. b.
25. c.
26. d.

Abu Musa al-Asy'ari


Abdullah bin Zubair
Ubai bin Kaab
Yazid bin Harun as-Sulami

5. Jalaluddin As-Suyuti (wafat 911 H) juga kemudian menyusun


sebuah kitab yang terkenal berjudul
27. a.
28. b.
29. c.
30. d.
31.

Fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'Ulumil Qur'an


Al-Itqaan fi Uluumil Qur`an
Al-Burhan fi Uluumil Qur`an
At-Tibyaan fi Uluumil qur`an

B. Petunjuk Soal Essay:


32.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar

pada lembar jawaban yang telah disediakan!


33.
Soal Essay:
6. Jelaskan pengertian Ulumul Quran
7. Jelaskan objek pembahasan Ulumul Quran!
8. Sejarah perkembangan Al-Quran!
34.

---ooo selamat bekerja ooo---

35.
36.
37.
38.

77

39.
5.
Kunci jawaban dan petunjuk tentang cara memberi skor hasil tes dan cara
menafsirkan skor tersebut.
40.
41.
KUNCI JAWABAN DAN TABEL SKORING
42.
43.
N

44.
JE

48.
1

49.
Es

45.BUTIR TES
50.(6) Jelaskan pengertian Ulumul
Quran

46.
B
OBOT
SKOR
(%)
51.
15

55.(7) Jelaskan objek pembahasan


Ulumul Quran!

47.JAWABAN

56.
1
1.
2.
3.

60.(8) Sejarah perkembangan AlQuran!

61.
15
1.

78

52.Ulumul Quran ialah ilmu yang


membahas masalah-masalah yang
berhubungan dengan Al-Quran dari
segi asbaabu nuzuul"sebab-sebab
turunnya al-qur`an", pengumpulan
dan penertiban Qur`an, pengetahuan
tentang surah-surah Mekah dan
Madinah, an-Nasikh wal mansukh, AlMuhkam wal Mutasyaabih dan lain
sebagainya yang berhubungan
dengan Qur`an.
57.Objek Pembahasan Ulumul Qur'an
dibagi menjadi tiga bagian besar:
Sejarah
&
Perkembangan
Ulumul
Qur'an,
Pengetahuan tentang Al-Quran,
Metodologi Penafsiran Al-Quran.
62.Berikut beberapa fase/tahapan
perkembangan ulumul quran:
Ulumul Quran pada Masa Rasulullah

2.
3.
4.
5.
63.
2
64.

65.
Pili

67.(1) Kata u`lum adalah bentuk


. dari kata i`lmu.
68. a.
mufrad
66.
69. b.
mutsanna
Es
70. c.
jamak
71. d.
fail
76.(2) Ulumul Quran juga biasa
disebut dengan:
77. a.
ushulut tafsir
78. b.
ushulul fiqih
79. c.
ushulud din
80. d.
ulumul hadits
85.
(3) Kebijakan
pengumpulan/penulisan al-quran
yang pertama dikeluarkan oleh
khalifah:
86. a.
Umar bin Khattab
87. b.
Abu Bakar ash-Shiddiq
88. c.
Usman bin Affan
89. d.
Ali bin Abi Thalib
94.
(4) Mufasir yang termashur dari
para sahabat adalah kecuali:
95. a.
Abu Musa al-Asy'ari

72.
5

81.
5

79

Saw
Ulumul Quran Masa Khalifah
Ulumul Quran Masa Sahabat & Tabi'in
Masa Pembukuan (Tadwin)
Ulumul Qur'an Masa
Modern/Kontemporer
73.
c.
jamak

82.

a.

ushulut tafsir

90.
5

91.
b.
Shiddiq

Abu Bakar ash-

99.
5

100.
d.
Sulami

Yazid bin Harun as-

96. b.
Abdullah bin Zubair
97. c.
Ubai bin Kaab
98. d.
Yazid bin Harun as-Sulami
103. (5) Jalaluddin As-Suyuti (wafat
911 H) juga kemudian menyusun
sebuah kitab yang terkenal berjudul:
104.
a.
Fununul Afnan fi
'Aja'ibi 'Ulumil Qur'an
105.
b.
Al-Itqaan fi Uluumil
Qur`an
106.
c.
Al-Burhan fi Uluumil
Qur`an
107.
d.
At-Tibyaan fi
Uluumil qur`an
110. 111. 112. (9) Buatlah makalah mengenai
3
Ki
materi yang telah dipelajari dalam
materi 1 yang meliputi pengertian
Ulumul Quran, objek pembahasan,
dan sejarah perkembangan Ulumul
Quran!

108.
5

113.
3

80

109.
b.
Qur`an

Al-Itqaan fi Uluumil

Makalah yang dimaksudkan


adalah makalah ilmiah
sebagaimana biasanya makalah
itu mempunyai komponen
pendahuluan, pembahasan, dan
penutup. Penulisan makalah
disesuaikan dengan pedoman
karya tulis ilmiah STAIN Parepare.
Makalah tersebut distor melalui
email:
alirahmankamy@gmail.com
paling lambat dua minggu setelah
pelaksanaan atau penyajian

114.

materi 1 (pertama).
115.

116.
100

JUMLAH

118.

81

117.

119.
Skoring:
120.
121. 122.
Bentuk Tes
N
124.
1
127.
2
130.
3
133.

125.

Essay

128.
Pilihan
Ganda
131.
Kinerja
134.

123.
Skor
Maksimal
126.

45

129.

25

132.

30

Total

135.
100
136.
137.
Skor siswa
138.
Penilaian untuk tes penguasaan dan kinerja =
x 100%
139.
Skor maksimal
140.
141.
Adapun Standar Penilaian yang digunakan:
142.
143.
R
144.
Nila
145.
Keteranga
entang
i Mutu
n
Nilai
146.

147.
A
148.
Sangat
80
memuaskan
149.
6
150.
B
151.
Memuaska
9 79
n
152.
5
153.
C
154.
Cukup
9
68.9
155.
5
156.
D
157.
Kurang
5
58.9
158.

159.
E
160.
54.9
161.
162.
163.
164.
Buku Referensi:

82

165. Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic
Design of Instruction, Seventh Edition, (Upper Saddle River, New
Jersey: Merril/Pearson, 2009).

166. M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para


Pengajar dan Inovator Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta:
Erlangga, 2014).
167.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1,

(Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).


168.

83

169.

84

85

Tugas - 5 (Individual)
170.

Strategi Instruksional

171.
Anda telah mempunyai tujuan instruksional dengan format
ABCD. Tentukan satu atau sekelompok tujuan instruksional untuk dua
jam pertemuan. Tujuan Instruksional (kompetensi) itu telah Anda
jabarkan menjadi beberapa sub kompetensi (kompetensi dasar)
dengan menggunakan teknik analisis instruksional.
172.
Dengan tujuan instruksional dan hasil analisis instruksional itu,
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat rancangan strategi instruksional dengan format yang di
anggap tepat. Gunakan waktu yang cukup untuk membuat strategi
instruksional yang sesuai dengan tujuan instruksional dan sub
kompetensi.
2. Diskusikan rancangan strategi instruksional Anda dengan satu atau
dua orang teman Anda dengan fokus sebagai berikut:
a. Apakah setiap komponen yang ada didalam strategi instruksional
sudah sesuai/relevan dengan tujuan instruksional dan sub
kompetensi hasil analisis? Bila Anda menggunakan model MPI-2012
(hal. 242) maka yang dimaksud komponen adalah kolom 1, 2, 3, 4,
dan 5.
b. Review rancangan strategi instruksional itu dengan menjawab
pertanyaan sebgai berikut: Apakah peserta didik akan mencapai
kompetensi yang terdapat di dalam tujuan instruksional bila ia
melakukan urutan kegiatan pembelajaran, garis-garis besar isi,
metode, media & alat,dan waktu seperti yang dialokasikan dalam
strategi instruksional Anda?
c. Perbaiki rancangan strategi instruksional itu sesuai hasil diskusi
dengan teman Anda.
3. Yakinkah Anda bahwa rancangan strategi instruksional Anda dapat
dijadikan dasar yang kuat untuk membuat bahan pembelajaran Anda
dua minggu yang akan datang? Bila sudah yakin bersiaplah Anda
untuk membuat bahan pembelajaran tersebut. Bila belum yakin,
review lagi sampai Anda yakin.
173.

Selamat Berdiskusi !

86

174.
175.

87

180.

176.
TUGAS 5
177.
178.
DESAIN INSTRUKSIONAL
179.
(MENYUSUN STRATEGI INSTRUKSIONAL)
181.
182.

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONALMENGEMBANG-KAN
KHUSUS MENYUSUN
(TIK)

DEN-TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOV


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

183.
A. Tujuan instruksional umum (TIU):
184. Mahasiswa mampu memahami teori, konsep, prinsipprinsip dalam Ulumul Quran, serta ilmu-ilmu perangkatnya guna
memahami

dan

mendalami

kandungan

menafsirkannya.
B. Tujuan instruksional khusus (TIK):
185. Berdasarkan rumusan TIU
dirumuskan TIK sebagai berikut:
1) Jika diberikan berbagai materi

di

Alquran

atas,

tentang

maka

Ulumul

dan

dapat
Quran,

mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan Ulumul Quran minimal 90% benar;
2) Jika diberikan berbagai materi tentang Alquran, mahasiswa
semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan

88

dapat menjelaskan pengertian, nama, sifat, dan karasteristik


Alquran minimal 90% benar;
3) Jika diberikan berbagai materi tentang wahyu, mahasiswa
semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan
dapat menjelaskan pengertian, proses turunnya wahyu, dan
tuduhan orientalis terhadap wahyu minimal 85% benar;
4) Jika diberikan berbagai materi tentang kemujizatan Alquran,
mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, jenis, dan sisi
kemujizatan Alquran minimal 90% benar;
5) Jika diberikan berbagai materi tentang turunnya Alquran,
mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare

akan

dapat

menjelaskan

tahapan

dan

hikmah

diturunkannya Alquran secara beransur-ansur minimal 90%


benar;
6) Jika diberikan berbagai materi tentang ayat makkiyah dan
madaniyah, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah
STAIN Parepare akan dapat menjelaskan perbedaan dan ciri
ayat makkiyah dan madaniyah minimal 90% benar;
7) Jika diberikan berbagai materi tentang ayat yang pertama dan
terakhir diturunkan, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare akan dapat menjelaskan ayat yang
pertama dan terakhir diturunkan dari Alquran minimal 90%
benar;
8) Jika diberikan

berbagai

materi

tentang

asbabun

nuzul,

mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN


Parepare akan dapat menjelaskan pengertian asbabun nuzul,
metode dan hikmah mempelajari asbabun nuzul minimal 85%
benar;
9) Jika diberikan berbagai materi

tentang turunnya

Alquran

dengan tujuh huruf, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan

89

Tarbiyah

STAIN

Parepare

akan

dapat

menjelaskan

dalil

diturunkannya Alquran dengan tujuh huruf serta perbedaan


pendapat ulama tentang pengertian tujuh huruf minimal 85%
benar;
10)
Jika diberikan berbagai materi tentang jamul Quran,
mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN
Parepare

akan

dapat

menjelaskan

pengertian,

tahapan

pengumpulan Alquran serta penertiban ayat dan surah minimal


85% benar;
11)
Jika diberikan berbagai materi tentang qiraah dan para
ahlinya, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah
STAIN Parepare akan dapat menjelaskan pengertian, sejarah
perkembangan, macam-macam qiraah Al-Quran minimal 90%
benar;
12)
Jika diberikan berbagai materi tentang tajwid dan adab
tilawah, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah
STAIN Parepare akan dapat akan menjelaskan secara singkat
ilmu tajwid dan adab tilawah minimal 90% benar.

90

186.
188.
189.
190.
191.

MODEL STRATEGI INSTRUKSIONAL YANG KOMPREHENSIF


187.
Mata Kuliah :
Ulumul Quran
Bobot SKS
:
2 SKS
Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) nomor 1
:
Jika diberikan berbagai materi tentang Ulumul
Quran, mahasiswa semester II pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare
akan dapat menjelaskan pengertian, objek, dan sejarah perkembangan
Ulumul Quran minimal 90% benar

192.

193.

URUT
AN
KEGIATAN
PEMBELAJA
RAN

198.

194.

GARIS BESAR ISI

199.

195.
ME
TODE

200.

203.
PEND
AHULUAN

204.

208.
Desk
ripsi
Singkat

209.
Penjelasan tentang
pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan
Ulumul Quran

91

196.
M
EDIA
&
ALAT

201.

205.

206.

210.
Ce
ramah

211.
L
aptop,
& LCD
212.
S
lide

197.
WAKTU
BEL
AJA
R
(dal
am
men
it)
202.
5
207.

214.
5

PPt
213.
M
odul

215.
Relev
ansi &
Manfaat

216.
Dengan memahami
pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan
Ulumul Quran, maka
mahasiswa akan mudah
mempelajari ilmu-ilmu
yang berhubungan
dengan Ulumul Alquran

217.
Ce
ramah

218.
L
aptop,
& LCD
219.
S
lide
PPt
220.
M
odul

221.
5

228.
5

222.
Tujua
n
Pembelajar
an

223.
Setelah mengikuti
perkuliahan, mahasiswa
akan dapat menjelaskan
pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan
Ulumul Quran

224.
Ce
ramah

225.
L
aptop,
& LCD
226.
S
lide
PPt
227.
M
odul

229.
PENY
AJIAN

230.

231.

232.

236.
Ce
ramah
237.
Ta
nya
jawab

238.
L
aptop,
& LCD
239.
S
lide
PPt

234.
n

Uraia

235.
Penjelasan
tentang:
4. Pengertian Ulumul Quran
5. Objek pembahasan Ulumul
Quran
6. Sejarah perkembangan

92

233.

241.
30

240.
M
odul

Ulumul Quran

246.
L
aptop,
& LCD
247.
S
lide
PPt
248.
M
odul

249.
15

242.
Cont
oh & Non
Contoh

243.
Objek pembahasan
Ulumul Quran

244.
Ce
ramah
245.
Ta
nya
jawab

250.
an

251.
Mahasiswa
menguraikan kembali
pengertian Ulumul
Quran, objek
pembahasan, dan
sejarah perkembangan
Ulumul Quran

252.
Re
sitasi

253.
L
embar
kerja

254.
10

255.
Tes
Formatif

256.
Pelaksanaan tes
dalam bentuk pilihan
ganda 5 butir soal yang
ada di dalam modul

257.
Me
laksanak
an tes

258.
L
embar
kerja

259.
10

260.
Ringk
asan

261.

262.

263.

265.
ri

Glosa

266.

267.

268.

270.

PENU

271.

272.

273.

Latih

93

264.
269.
274.

TUP

275.
Ump
an Balik

276.
Penilaian terhadap
jawaban mahasiswa
untuk menilai tingkat
penguasaan mahasiswa
277.
Mengidentifikasi
kesulitan yang masih
dirasakan oleh
mahasiswa sehubungan
dengan uraian materi
dan tugas/latihan

278.
kusi

281.
Tinda
k Lanjut

282.
Penjelasan kembali
bagian-bagian yang
belum dipahami oleh
mahasiswa dan
menyampaikan bahan
untuk pertemuan
berikutnya

283.
Ce
ramah

286.
288.
289.
290.

JUMLAH WAKTU

Dis

279.

280.
10

284.
M
odul

285.
10

287.
100

Buku Referensi:

291. Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic Design of Instruction, Seventh
Edition, (Upper Saddle River, New Jersey: Merril/Pearson, 2009).

94

292. M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para Pengajar dan Inovator
Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta: Erlangga, 2014).
293.
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1, (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004).
294.

95

295.

96

97

Tugas-6 (individual)
296.
297.
Dengan tes acuan patokan dan strategi instruksional di tangan,
Anda diharap mengembangkan bahan instruksional (Cetak dan Non
Cetak). Silahkan ikuti langkah-langkah sebagai berikut
1. Periksalah sekali lagi bahwa butir-butir tes yang Anda buat telah
relevan (sesuai) dengan setiap tujuan instruksional yang akan diukur.
Ingatlah bahwa Anda boleh membuat tes campuran dari tes obyektif,
esei, dan tes kinerja sepanjang sesuai dengan kompetensi yang akan
diukur. Yakinkan bahwa butir-butir tes tersebut mengukur satu atau
sekelompok tujuan instruksional untuk bahan ajar yang sedang Anda
kembangkan.
2. Periksalah sekali lagi strategi instruksional Anda untuk meyakinkan
bahwa setiap komponen (setiap kolom) di dalamnya sudah terisi
lengkap dan rinci. Yakinkan bahwa setiap komponen tersebut benarbenar relevan (sesuai) dengan tujuan instruksionalnya.
3. Mulailah menulis bahan cetak Anda dengan mengikuti sistematika
langkah-langkah kegiatan instruksional (kolom 1) untuk bahan
instruksional Anda. Pada tahap penyajian (presentasi) dapat
digunakan berbagai alternatif sebagai berikut:
a. Bila menggunakan metode deduktif Anda akan memulai dengan
uraian diikuti dengan contoh dan non contoh.
b. Bila menggunakan metode induktif atau discovery Anda akan
memulai dengan contoh atau kasus diikuti dengan uraian yang
terarah pada generalisasi.
c. Bila menggunakan metode diskusi atau role playing Anda dapat
mengembangkan skenario sandiwara yang melibatkan dua orang
atau lebih dengan memainkan peran masing-masing.
d. Bila
Anda
menggunakan
metode
pemecahan
masalah,
pendekatan konstruktivisme atau pendekatan lain sesuiakan
strategi instruksional Anda dengan pendekatan tersebut.
e. Yakinkan bahwa bahan pembelajaran Anda telah cukup dilengkapi
dengan tabel, bagan, dan gambar yang dibutuhkan sehingga
memudahkan mahasiswa yang mempelajarinya.
f.

Yakinkan bahwa latihan-latihan dalam bahan pembelajaran Anda


telah cukup memberikan challenges dalam kawasan kognitif,
afektif,
psikomotor, dan atau kinerja yang terarah pada
pencapaian kompetensi dalam tujuan instruksional Anda. Latihan

98

itu bukan tes sehingga membutuhkan tuntunan tertulis tentang


apa yang harus dilakukan mahasiswa secara bertahap sampai
dapat menyelesaikan latihan tersebut dengan sempurna.
4. Bila di dalam strategi pembelajaran kolom 4 terdapat media non
cetak tertentu perhatikanlah hal-hal berikut ini :
298.

a.

Dalam bahan tercetak perlu dijelaskan bahwa

1) Materi yang sedang diuraikan dilengkapi dengan media non


cetak dalam bentuk media apa dengan fokus materi apa.
2) Materi yang sedang diuraikan dilengkapi dengan materi
pengayaan, misalnya learning object dengan fokus materi apa.
3) Materi yang diuraikan dilengkapi dengan bantuan belajar dalam
bentuk tutorial online dan atau tutorial tatap muka.
4) Cara mengakses media non cetak dan bantuan belajar perlu
Anda jelaskan
299. b.
Yakinkan bahwa seluruh butir tes acuan patokan Anda
sudah masuk kedalam tes formatif pada bahan pembelajaran
tercetak Anda sesuai dengan pokok bahasan dan sub pokok
bahasan masing-masing.
5. Pada bagian penutup bahan instruksional Anda terdapat kunci
jawaban tes formatif
a. Untuk tes formatif yang berbentuk tes obyektif maka kunci
jawaban Anda diikuti dengan alasan mengapa opsi tersebut
menjadi kunci jawaban, sedangkan opsi yang lain salah.
b. Untuk tes formatif yang berbentuk esei kunci jawabannya berupa
pointers yang harus ada dalam jawaban itu diikuti dengan skor
untuk setiap pointer.
c. Untuk tes formatif yang berbentuk kinerja (khususnya gerak
motorik/tindakan prilaku) peserta didik perlu minta bantuan
seseorang yang dianggap pakar untuk menilai kinerjanya dengan
menggunakan
seperangkat kriteria yang sesuai dilengkapi
dengan penentuan skor untuk setiap kriteria.
6. Cek kembali apakah jumlah waktu belajar peserta didik untuk
menguasai bahan instruksional yang Anda kembangkan mencapai
sekitar 2 jam pertemuan.
7. Hasil penyelesaian tugas keenam ini merupakan salah satu produk
yang terpenting (setelah penyusunan strategi pembelajaran) dan
akan menyita waktu, kesungguhan, serta kerja keras Anda. Oleh
karena itu bila dalam pelaksanaan tugas 1 s/d 5 Anda masih cukup
santai maka pada kesempatan ini saya meminta
Anda
melipatgandakan usaha penyelesaian tugas keenam ini sebaik-

99

baiknya. Partisipasi dalam program desain instruksional ini akan


sangat bermanfaat bagi Anda dalam memimpin pengembangan
bahan instruksional di tempat kerja Anda pada masa yang akan
datang, khususnya di dalam program studi yang menjadi tanggung
jawab Anda. Untuk ini tampilkanlah produk terbaik menurut kapasitas
maksimal Anda.
300.

Selamat mengerjakan tugas keenam ini

100

304.

301.
TUGAS 6
302.
303.
DESAIN INSTRUKSIONAL
(MENGEMBANGKAN BAHAN INSTRUKSIONAL)
305.
306.

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONALMENGEMBANG-KAN
KHUSUS MENYUSUN
(TIK)

DEN-TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOV


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

307.
308. Pengembangkan bahan instruksional berdasarkan strategi
instruksional dan alat penilaian hasil belajar yang telah disusun
terdahulu. Bahan instruksional ini disusun berdasarkan pendekatan
yang digunakan dalam strategi pembelajaran, yakni deduktif. Dalam
pendekatan deduktif mempunyai urutan kegiatan sebagai berikut:
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.

I.
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Relevansi & Manfaat
Tujuan Pembelajaran
II.
PENYAJIAN
Uraian
Contoh & Non Contoh
Latihan
Tes Formatif
Ringkasan
Glosari
III.
PENUTUP
Umpan Balik

101

322.

Tindak Lanjut

102

323.

103

104

MATERI
324.
325.
326. TEMA
NO
329. Pengantar
1.
328.
330. Ulumul
2.
1
Quran
3.
5.
331.
332. Tentang
6.
2
Alquran
7.
8.
4.
333.
334. Mukjizat
5.
3
Alquran
6.
4.
335.
336. Tentang
5.
4
Wahyu
6.
3.
337. 338. Turunnya
4.
5
Alquran
339.
6
341.
7
343.
8
345.
9
347.
10
349.
11
351.
12

340. Ayat
Makkiyah dan
Madaniyah
342. Ayat Yang
Pertama dan
Terakhir
Diturunkan

ULUMUL QURAN
327. POKOK-POKOK MATERI

Pengertian Ulumul Quran


Objek pembahasan Ulumul Quran
Sejarah perkembangan Ulumul Quran
Pengertian Alquran
Nama-nama Alquran
Sifat-sifat Alquran
Karakteristik Alquran
Pengertian ijaz/mujizat
Jenis-jenis mujizat Alquran
Sisi kemujizatan Alquran
Pengertian wahyu
Proses turunnya wahyu
Tuduhan orientalis terhadap wahyu
Tahapan diturunkannya Alquran
Hikmah diturunkannya Alquran secara
beransur-ansur
3. Perbedaan makkiyah dan madaniyah
4. Ciri-ciri makkiyah dan madaniyah

3. Ayat yang pertama diturunkan dari


Alquran
4. Ayat yang terakhir diturunkan dari
Alquran
4. Pengertian asbabun nuzul
344. Asbabun
5. Metode asbabun nuzul
Nuzuul
6. Hikmah mempelajari asbabun nuzul
4. Pengertian pengumpulan Alquran
346. Pengumpula
5. Tahapan pengumpulan Alquran
n Alquran
6. Penertiban ayat dan surah
3. Dalil diturunkannya Alquran dengan
348. Turunnya
tujuh huruf
Alquran dengan
4. Perbedaan pendapat ulama tentang
Tujuh Huruf
pengertian tujuh huruf
350. Qiraah
4. Pengertian qiraah
(Tata Baca)
5. Sejarah perkembangan qiraah
Alquran
6. Macam-macam qiraah Al-Quran
352. Ilmu Tajwid 3. Ilmu tajwid
dan Adab Tilawah 4. Adab tilawah

105

353.

354.

Kegiatan Belajar 01:

Pengantar Ulumul Quran


355.
356.
357.
358.
359.
360.

PENDAHULUAN

361.

362. Deskripsi Singkat :


Penjelasan tentang pengertian, objek,
dan sejarah perkembangan Ulumul Quran.
363. Relevansi

: Dengan memahami pengertian, objek, dan


sejarah perkembangan Ulumul Quran, maka
mahasiswa akan mudah mempelajari ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan Ulumul Quran.

364.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah
mengikuti
perkuliahan, mahasiswa akan dapat menjelaskan
pengertian, objek, dan sejarah perkembangan
Ulumul Quran.

365. Pokok-pokok Materi

1.

Pengertian Ulumul Quran

366.

2.

Objek Pembahasan Ulumul Quran

367.

3.

Sejarah Perkembangan Ulumul Quran

368.

369. URAIAN MATERI


370.
371.

A.

PENGERTIAN ULUMUL QURAN

372.
Kata ulum jamak dari kata ilmu. Ilmu berarti
al-fahmu wal-idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti
kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka ragam
yang disusun secara ilmiah.
106

373.
Jadi, yang dimaksud dengan ulumul quran
ialah
ilmu
yang
membahas
masalah-masalah
yang
berhubungan dengan Alquran dari segi asbabun nuzul (sebabsebab turunnya Alquran), pengumpulan dan penertiban
Alquran, pengetahuan tentang surah-surah Makkiyah dan
Madaniyah,
an-Nasikh
wal-Mansukh,
al-Muhkam
walMutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
Alquran.
374.
Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushuulut
tafsir (dasar-dasar tafsir) karena yang dibahas berkaitan dengan
beberapa masalah yang harus diketahui oleh seorang Mufassir
sebagai sandaran dalam menafsirkan Alquran.
375.

B.

OBJEK PEMBAHASAN ULUMUL QURAN

376.
Objek pembahasan
menjadi tiga bagian besar:
377.
Quran

1.

Sejarah

dan

Ulumul

Quran

Perkembangan

dibagi
Ulumul

378.
Objek ini meliputi: sejarah rintisan Ulumul
Quran di masa Rasulullah saw, sahabat, tabi'in, dan
perkembangan selanjutnya lengkap dengan nama-nama ulama
dan karangannya di bidang Ulumul Quran di setiap zaman dan
tempat.
379.

2.

Pengetahuan tentang Alquran

380.
Objek
ini
meliputi:
makna
Alquran,
karakteristik Alquran, nama-nama Alquran, wahyu, turunnya
Alquran, Ayat Mekkah dan Madinah, asbabun nuzul, dan
seterusnya.
381.

3.

Metodologi Penafsiran Alquran

382.
Selanjutnya objek ini meliputi: pengertian
tafsir dan takwil, syarat-syarat mufassir dan adab-adabnya,
sejarah dan perkembangan ilmu tafsir, kaidah-kaidah dalam
penafsiran Alquran, muhkam dan mutasyabih, am dan khas,
nasikh dan mansukh, dan seterusnya.

107

383.
C.
QURAN

SEJARAH

DAN

PERKEMBANGAN

ULUMUL

384.
Sejarah perkembangan Ulumul Quran dimulai
menjadi beberapa fase, di mana tiap-tiap fase menjadi dasar
bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga Ulumul
Quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas
secara
khusus
pula.
Berikut
beberapa
fase/tahapan
perkembangan Ulumul Quran.
385.
Saw

1.

Ulumul Quran pada Masa Rasulullah

386.
Embrio awal Ulumul Quran pada masa ini
berupa penafsiran ayat Alquran langsung dari Rasulullah SAW
kepada para sahabat, begitu pula dengan antusiasime para
sahabat dalam bertanya tentang makna suatu ayat,
menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.
387.
a.
Rasulullah
beberapa ayat.

SAW

menafsirkan

kepada

sahabat

388.
Dari Uqbah bin Amir, ia berkata: "aku pernah mendengar
Rasulullah SAW berkata di atas mimbar, "dan siapkan untuk
menghadapi mereka kekuatan yang kamu sanggupi (Al-Anfal: 60),
ingatlah bahwa kekuatan disini adalah memanah" (HR. Muslim).
389.
b.
Antusiasme
mempelajari Alquran.

sahabat

dalam

menghafal

dan

390.
Diriwayatkan dari Abu Abdurrrahman as-Sulami, ia
mengatakan: "mereka yang membacakan Alquran kepada kami,
seperti Ustman bin Affan dan Abdullah bin Mas'ud serta yang lain
menceritakan, bahwa mereka bila belajar dari Nabi sepuluh ayat
mereka tidak melanjutkannya, sebelum mengamalkan ilmu dan
amal yang ada di dalamnya, mereka berkata 'kami mempelajari
Alquran berikut ilmu dan amalnya sekaligus.
391. c.
Larangan Rasulullah SAW untuk menulis selain Alquran,
sebagai upaya menjaga kemurnian Alquran.
392.
Dari Abu Saad al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW berkata:
Janganlah kamu tulis dari aku; barang siapa menuliskan aku selain
108

Alquran, hendaklah dihapus. Dan ceritakan apa yang dariku, dan


itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta
atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka" (HR.
Muslim).
393.

2.

Ulumul Quran Masa Khalifah

394.
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan
awal (embrio) Ulumul Quran mulai berkembang pesat, di
antaranya
dengan
kebijakan-kebijakan
para
khalifah
sebagaimana berikut:
395. a.
Khalifah
Abu
Bakar:
dengan
kebijakan
pengumpulan/penulisan Alquran yang pertama yang diprakarsai
oleh Umar bin Khattab dan dipegang oleh Zaid bin Tsabit.
396. b.
Kekhalifahan Usman ra: dengan kebijakan menyatukan
kaum muslimin pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana.
Mushaf itu disebut mushaf Imam. Salinan-salinan mushaf ini juga
dikirimkan ke beberapa propinsi. Penulisan mushaf tersebut
dinamakan ar-Rasmul Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman,
dan ini dianggap sebagai permulaan dari Ilmu Rasmil Quran.
397. c.
Kekalifahan Ali ra: dengan kebijakan perintahnya kepada
Abu Aswad Ad-Duali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara
pengucapan yang tepat dan baku dan memberikan ketentuan
harakat pada Alquran. Ini juga disebut sebagai permulaan Ilmu
Irabil Quran.
398.
399. a.
tokohnya

3.

Ulumul Quran Masa Sahabat dan Tabiin

Peranan Sahabat dalam Penafsiran Alquran

dan Tokoh-

400.
Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha
mereka dalam menyampaikan makna-makna Alquran dan
penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka, sesuai
dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam
memahami dan karena adanya perbedaan lama dan tidaknya
mereka hidup bersama Rasulullah saw, hal demikian diteruskan
oleh murid-murid mereka, yaitu para tabi'in.

109

401.
Di antara para Mufasir yang termashur dari
para sahabat adalah:
1) Empat orang Khalifah (Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali),
2) Ibnu Masud,
3) Ibnu Abbas,
4) Ubai bin Kaab,
5) Zaid bin Tsabit,
6) Abu Musa al-Asy'ari, dan
7) Abdullah bin Zubair.
402.
Banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil
dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Masud dan Ubai bin Kaab,
dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti
merupakan sudah tafsir Alquran yang sempurna. Tetapi terbatas
hanya pada makna beberapa ayat dengan penafsiran apa yang
masih samar dan penjelasan apa yang masih global.
403. b.
tokohnya

Peranan Tabi'in dalam penafsiran Alquran dan Tokoh-

404.
Mengenai para tabi'in, di antara mereka ada
satu kelompok terkenal yang mengambil ilmu ini dari para
sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau
melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat. Yang terkenal di
antara mereka, masing-masing sebagai berikut:
1) Murid Ibnu Abbas di Mekah yang terkenal ialah Sa'id bin Jubair,
Mujahid, 'Ikrimah bekas sahaya (maula) Ibnu Abbas, Tawus bin
Kisan al-Yamani dan 'Ata' bin abu Rabah.
2) Murid Ubai bin Kaab, di Madinah: Zaid bin Aslam, abul Aliyah,
dan Muhammad bin Ka'b al Qurazi.
3) Abdullah bin Masud di Iraq yang terkenal: 'Alqamah bin Qais,
Masruq al Aswad bin Yazid, 'Amir as Sya'bi, Hasan Al Basyri dan
Qatadah bin Di'amah as Sadusi.
405.
Dan yang diriwayatkan mereka itu semua
meliputi ilmu tafsir, ilmu Gharibil Quran, ilmu Asbabun Nuzul,
ilmu Makki wal Madani dan imu Nasikh dan Mansukh, tetapi

110

semua ini
didiktekan.
406.

4.

tetap

didasarkan

pada

riwayat

dengan

cara

Masa Pembukuan (Tadwin)

407.
Perkembangan selanjutnya dalam Ulumul
Quran adalah masa pembukuan Ulumul Quran, yang juga
melewati beberapa perkembangan sebagai berikut:
408. a.
Pembukuan Tafsir Alquran menurut riwayat dari Hadis,
Sahabat dan Tabi'in
409.
Pada abad kedua hijri tiba masa pembukuan
(tadwin) yang dumulai dengan pembukuan hadist denga segala
babnya yang bermacam-macam, dan itu juga menyangkut hal
yang berhubungan dengan tafsir. Maka sebagian ulama
membukukan tafsir Alquran yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw dari para sahabat atau dari para tabi'in.
410.
Di antara mereka yang terkenal
bin Harun as-Sulami, (wafat 117 H), Syu'bah bin
160 H), Waqi' bin Jarrah (wafat 197 H), Sufyan
(wafat 198 H), dan Aburrazaq bin Hammam (wafat

adalah, Yazid
Hajjaj (wafat
bin 'Uyainah
112 H).

411.
Mereka semua adalah para ahli hadis. Sedang tafsir
yang mereka susun merupakan salah satu bagiannya. Namun
tafsir mereka yang tertulis tidak ada yang sampai ketangan
kita.
412. a.

Pembukuan Tafsir berdasarkan susunan Ayat

413.
Kemudian langkah mereka itu diikuti oleh para
ulama'. Mereka menyusun tafsir Alquran yang lebih sempurna
berdasarkan susunan ayat. Dan yang terkenal di antara mereka
ada Ibn Jarir at-Tabari (wafat 310 H).
414.
Demikianlah tafsir pada mulanya dinukil
(dipindahkan) melalui penerimaan (dari muluit kemulut) dari
riwayat, kemudian dibukukan sebagai salah satu bagian hadis,
selanjutnya ditulis secara bebas dan mandiri. Maka
berlangsunglah
proses
kelahiran
at-Tafsir
bil-Ma'sur
(berdasarkan riwayat), lalu diikuti oleh at-Tafsir bir-Ra'yi
(berdasarkan penalaran).
111

415.
b.
Munculnya
Quran selain Tafsir

Pembahasan

Cabang-cabang

Ulumul

416.
Di samping ilmu tafsir lahir pula karangan
yang berdiri sendiri mengenai pokok-pokok pembahasan
tertentu yang berhubungan dengan Alquran, dan hal ini sangat
diperlukan oleh seorang mufasir, di antaranya:
1) Ulama abad ke-3 Hijriah
Ali bin al-Madini (wafat 234 H) guru Bukhari, menyusun
karangannya mengenai asbabun nuzul.
Abu 'Ubaid al Qasim bin Salam (wafat 224 H) menulis tentang
nasikh mansukh dan qiraah.
Ibn Qutaibah (wafat 276 H) menyusun tentang problematika
Alquran (musykilatul Quran).
2) Ulama Abad ke-4 Hijriah
Muhammad bin Khalaf bin Marzaban (wafat 309 H) menyusun
al-Hawi fi 'Ulumil Quran.
Abu Muhammad bin Qasim al-Anbari (wafat 751 H) juga menulis
tentang ilmu-ilmu Alquran.
Abu Bakar as-Sijistani (wafat 330 H) menyusun Garibul Quran.
Muhammad bin Ali bin al-Adfawi (wafat 388 H) menyusun alIstigna' fi 'Ulumil Quran.
3) Ulama Abad ke-5 Hijriah dan setelahnya
Abu Bakar al-Baqilani (wafat 403 H) menyusun I'jazul Quran,
Ali bin Ibrahim bin Sa'id al Hufi (wafat 430 H) menulis mengenai
I'rabul Quran.
Al Mawardi (wafat 450 H) menegenai tamsil-tamsil dalam
Alquran ('Amsalul Quran).
Al-Izz bin Abdussalam (wafat 660 H) tentang majaz dalam
Alquran.
'Alamuddin Askhawi (wafat 643 H) menulis mengenai Ilmu
Qiraah (cara membaca Alquran) dan Aqsamul Quran.
417. b.
Mulai pembukuan secara khusus Ulumul Quran dengan
mengumpulkan cabang-cabangnya
418.
Pada masa sebelumnya, ilmu-ilmu Alquran
dengan berbagai pembahasannya di tulis secara khusus dan
terserak, masing-masing dengan judul kitab tersendiri.
Kemudian, mulailah masa pengumpulan dan penulisan ilmu-

112

ilmu tersebut dalam pembahasan khusus yang lengkap, yang


dikenal kemudian dengan Ulumul Quran. Di antara ulamaulama yang menyusun secara khusus Ulumul Quran adalah
sebagai berikut:
1) Ali bin Ibrohim Said (330 H) yang dikenal dengan al-Hufi
dianggap sebagai orang pertama yang membukukan Ulumul
Quran, ilmu-ilmu Alquran.
2) Ibnul Jauzi (wafat 597 H) mengikutinya dengan menulis sebuah
kitab berjudul Fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'Ulumil Quran.
3) Badruddin az-Zarkasyi (wafat 794 H) menulis sebuah kitab
lengkap dengan judul Al-Burhan fi Ulumil Quran.
4) Jalaluddin Al-Balqini (wafat 824 H) memberikan beberapa
tambahan atas Al-Burhan di dalam kitabnya Mawaaqi`ul Uluum
min Mawaaqi`in Nujuum.
5) Jalaluddin as-Suyuti (wafat 911 H) juga kemudian menyusun
sebuah kitab yang terkenal al-Itqaan fi Ulumil Quran.
419.

Catatan:

420.
Kitab Al-Burhan (Zarkasyi) dan Al-Itqon (As-Suyuti) hingga
hari ini masih dikenal sebagai referensi induk/terlengkap dalam
masalah Ulumul Quran. Tidak ada peneliti tentang Ulumul Quran,
kecuali pasti akan banyak menyandarkan tulisannya pada kedua
kitab tersebut.
421.
5.
Ulumul
Modern/Kontemporer

Quran

Masa

422.
Sebagaimana pada periode sebelumnya,
perkembangan Ulumul Quran pada masa kontemporer ini juga
berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang ilmu
Alquran secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada pula
yang kembali membali menyusun atau menyatukan cabangcabang Ulumul Quran dalam kitab tersendiri dengan penulisan
yang lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab klasik
terdahulu.
423. a.
Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabangcabang ilmu Alquran atau pembahasan khusus tentang metode
penafsiran Alquran di antaranya:

113

1) Kitab I`jaazul Quran yang ditulis oleh Musthafa Shadiq ar-Rafi`i,


2) Kitab at-Tashwirul Fanni fil Qur`an dan Masyaahidul Qiyaamah
fil Quran oleh Sayyid Qutb,
3) Tarjamatul Quran oleh syaikh Muhammad Musthafa al-Maraghi
yang salah satu pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin alHatib,
4) Masalatu Tarjamatil Quran oleh Musthafa Sabri,
5) An-Naba`ul Adziim oleh DR Muhammad Abdullah Daraz, dan
6) Muqaddimah tafsir Mahaasilu Ta`wil oleh Jamaluddin Al-qasimi.
424. b.
Kitab yang membahas secara umum Ulumul Quran
dengan sistematis, di antaranya:
1) Syaikh Thahir Al-jazaairy menyusun sebuah kitab dengan judul
at-Tibyaan fi Ulumil Quran.
2) Syaikh Muhammad Ali Salamah menulis pula Manhajul Furqan fi
Ulumil Quran yang berisi pembahasan yang sudah ditentukan
untuk Fakultas Ushuluddin di Mesir dengan spesialisasi Da`wah
dan Bimbingan Masyarakat dan diikuti oleh muridnya,
3) Muhammad Abdul a`dzim az-zarqani
Manaahilul Irfaan fii Ulumil Quran.

yang

menyusun

4) Syaikh Ahmad Ali menulis Muzakkiraat Ulumil Quran yang


disampaikan kepada mahasiswanya di fakultas ushuluddin
jurusan dakwah dan bimbingan masyarakat.
5) Kitab Mahaabisu fi Ulumil Quran oleh Dr. Subhi As-Shalih.
425.
Pembahasan tersebut dikenal dengan sebutan
Uluumul Quran, dan kata ini kini telah menjadi istilah atau
nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.
426.

Catatan:

427.
Kitab Mabahitsul Quran yang ditulis Manna'ul Qattan ini
juga termasuk kitab Ulumul Quran kontemporer yang banyak
mendapat sambutan di universitas-universitas di Timur Tengah dan
Dunia Islam pada umumnya. Kitab ini juga dijadikan modul untuk
perkuliahan Ulumul Quran semester 1 di Universitas International
Afrika, Khartoum Sudan, sebagai Mata Kuliah Umum untuk semua
mahasiswa di berbagai jurusannya.

114

428.

429. LATIHAN
430.
431.
Setelah mempelajari materi 1 ini, coba (1)
rumuskan suatu kesimpulan mengenai pengertian Ulumul
Quran, (2) jelaskan yang termasuk objek pembahasan Ulumul
Quran, dan (3) uraikan perkembangan Ulumul Quran dari
masa ke masa.
432.

433. RANGKUMAN
434.

Ulumul Qur'an ialah suatu ilmu yang membahas tentang


keadaan Al-Qur'an dari segi turun, sanad, adab, dan maknamaknanya, yang berhubungan dengan hukum-hukumnya dan
sebagainya.
Objek pembahasan Ulumul Qur'an dibagi menjadi tiga bagian
besar, yaitu: sejarah dan perkembangan Ulumul Qur'an;
pengetahuan tentang Al-Quran; dan metodologi penafsiran AlQuran
Sejarah perkembangan ulumul quran dimulai menjadi beberapa
fase, di mana tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan
menuju fase selanjutnya, hingga ulumul quran menjadi sebuah
ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula.
Berikut beberapa fase/tahapan perkembangan ulumul quran,
yaitu Ulumul Quran pada masa Rasulullah saw; Ulumul Quran
masa khalifah; Ulumul Quran masa sahabat dan tabi'in; masa
pembukuan
"tadwin";
dan
Ulumul
Qur'an
masa
modern/kontemporer.
435.

436. TES FORMATIF


437.
A. Petunjuk Soal Pilihan Ganda:

115

1. Bacalah dengan teliti setiap butir soal pilihan ganda (objektif)


berikut ini kemudian Anda jawab!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tidak
melihat lembar kunci jawaban, setelah dijawab baru dicocokkan
dengan kunci jawaban yang ada!
3. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar
dengan melingkari atau memberi tanda silang pada alternatif
jawaban yang Anda anggap benar!
438.
439.
Soal Pilihan Ganda:
1. Kata u`lum adalah bentuk . dari kata i`lmu.
440. a.
mufrad
441. b.
mutsanna
442. c.
jamak
443. d.
fail
2. Ulumul Quran juga biasa disebut dengan .
444. a.
ushulut tafsir
445. b.
ushulul fiqih
446. c.
ushulud din
447. d.
ulumul hadits
3. Kebijakan pengumpulan/penulisan al-quran yang pertama
dikeluarkan oleh khalifah
448. a.
Umar bin Khattab
449. b.
Abu Bakar ash-Shiddiq
450. c.
Usman bin Affan
451. d.
Ali bin Abi Thalib
4. Mufasir yang termashur dari para sahabat adalah kecuali .
452. a.
Abu Musa al-Asy'ari
453. b.
Abdullah bin Zubair
454. c.
Ubai bin Kaab
455. d.
Yazid bin Harun as-Sulami
5. Jalaluddin As-Suyuti (wafat 911 H) juga kemudian menyusun
sebuah kitab yang terkenal berjudul
456. a.
Fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'Ulumil Qur'an
457. b.
Al-Itqaan fi Uluumil Qur`an
458. c.
Al-Burhan fi Uluumil Qur`an
459. d.
At-Tibyaan fi Uluumil qur`an
460.

116

B. Petunjuk Soal Essay:


461.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar
pada lembar jawaban yang telah disediakan!
462.
Soal Essay:
1. Jelaskan pengertian Ulumul Quran
2. Jelaskan objek pembahasan Ulumul Quran!
3. Sejarah perkembangan Al-Quran!
463.
464.
465.
466.
467.

C.

KUNCI JAWABAN

468.

Pilihan Ganda

469.
470.
471.
472.

1.
2.
3.
4.
5.

473.
474.
475.

c (jamak)
a (ushulut tafsir)
b (Abu Bakar ash-Shiddiq)
d (Yazid bin Harun as-Sulami)
b (Al-Itqaan fi Uluumil Qur`an)

Essay

1. Ulumul Quran ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang


berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul"sebab-sebab
turunnya al-qur`an", pengumpulan dan penertiban Qur`an,
pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, an-Nasikh wal
mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan Qur`an.
2. Objek Pembahasan Ulumul Qur'an dibagi menjadi tiga bagian besar:
1) Sejarah & Perkembangan Ulumul Qur'an,
2) Pengetahuan tentang Al-Quran,
3) Metodologi Penafsiran Al-Quran.
3. Berikut beberapa fase/tahapan perkembangan ulumul quran:
1) Ulumul Quran pada Masa Rasulullah Saw
2) Ulumul Quran Masa Khalifah
3) Ulumul Quran Masa Sahabat & Tabi'in
4) Masa Pembukuan (Tadwin)

117

5) Ulumul Qur'an Masa Modern/Kontemporer

476.

477. GLOSARIUM
478.
479.
khalifah adalah wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw.
setelah Nabi wafat (dalam urusan negara dan agama) yang
melaksanakan syariat (hukum) Islam dl kehidupan negara.
480.
mufasir adalah orang yang menerangkan makna
(maksud) ayat Alquran; ahli tafsir (terutama penafsiran).
481.

kontemporer adalah pada masa kini; dewasa ini.

482.
tabiin adalah penganut ajaran Nabi Muhammad saw.
yang merupakan generasi kedua dari jemaah muslimin setelah
generasi para sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi
Muhammad saw.
483.
tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayatayat Alquran agar maksudnya lebih mudah dipahami.
484.
takwil adalah keterangan; penjelasan (sepert tafsir,
takbir); penafsiran makna ayat Alquran , mengandung
pengertian yang tersirat (implisit).
485.

486. DAFTAR PUSTAKA


487.
1. Terjemah Kitab "Mabahits fi Uluumil Quran" karya Manna'ul
Qatthan
2. Bagaimana berinteraksi dengan Alquran
karya Dr. Yusuf
Qaradhawi
3. Kitab "At-Tibyan fii Uluumil Quran" oleh Muhammad Ali AsShobuni
4. Kitab "Al- Adhwa ala ulumil Quran" oleh Dr. Abdul Aziz Saqar
5. Kitab " Manahilul Irfan " oleh Syaikh Az-Zarqani
6. Kitab "Jam'u Al-Jadawil" oleh Syeikh Jasim Al-Muhalhil

118

7. Makalah: "Tadwin Al-Quran, asy-Syubuhaat wa ar-Radd Alaihi",


Hatta Syamsuddin
8. Modul Mata Kuliah: Ulumul Quran (1). Hatta Syamsuddin
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.

Buku Referensi:

500. Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic
Design of Instruction, Seventh Edition, (Upper Saddle River, New
Jersey: Merril/Pearson, 2009).

501. M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para


Pengajar dan Inovator Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta:
Erlangga, 2014).
502.
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1,
(Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).
503.

119

504.

120

121

Tugas-7 (Individual)
505.
506.
507.
Anda telah mempunyai draft bahan ajar yang dikembangkan
berdasarkan instrumen penilaian hasi belajar acuan patokan dan
strategi instruksional. Langkah selanjutnya adalah merancang dan
melaksanakan evluasi formatif.
508. I.
Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif dengan
kegiatan One-to-One sebagai berikut.
509.
510.
A.
Merancang dan melaksanakan evaluasi One-toOne dengan beberapa Content Experts.
1. Siapa saja yang menjadi content experts dan apa kualifikasi
mereka?
2. Bagaimana proses evaluasi One-to-One itu dilakukan?
3. Bagaimana bentuk instrumennya?
4. Apa hasil evaluasi One-to One dengan content experts
(rekomendasinya) ?
5. Apakah Anda menggunakan hasil evaluasi itu? Bagaimana hasil
perbaikannya?
511.
512.
B.
Merancang dan melaksanakan evaluasi One-to
One dengan 3-5 peserta didik
1. Siapa saja yang menjadi sampel dan apa karakteristik mereka?
2. Bagaimana proses evaluasi One-to One itu dilakukan?
3. Bagaimana bentuk instrumennya?
4. Apa hasil evaluasi itu (rekomendasinya)?
5. Apakah Anda menggunakan hasil evaluasi itu untuk memperbaiki
bahan instruksional Anda ? Bagaimana hasil perbaikannya?
513.
514.
C.
Merancang dan melaksanakan evaluasi Kelompok
Kecil
1. Siapa saja yang menjadi sampel dan apa karakteristik mereka?
2. Bagaimana proses evaluasi Kelompok Kecil itu dilakukan?
3. Bagaimana bentuk instrumennya?
4. Apa hasil evaluasi itu (rekomendasinya)?
5. Apakah Anda menggunakan hasil evaluasi itu untuk memperbaiki
sistem instruksional (termasuk bahan ajar) Anda? Bagaimana hasil
perbaikannya?
515.
516.
D.
Merancang dan melaksanakan Uji Coba Lapangan
1. Siapa saja yang menjadi sampel dan apa karakteristik mereka?
2. Bagaimana proses evaluasi Uji Coba Lapangan itu dilakukan?
3. Bagaimana bentuk instrumennya?
4. Apa hasil Uji Coba Lapangan itu (termasuk rekomendasinya)?

122

5. Anda akan menggunakan hasil Uji Coba Lapangan itu untuk


memperbaiki sistem instruksional (termasuk bahan ajar) Anda?
Bagaimana hasil perbaikannya?

517.
518.

123

523.

519.
TUGAS 7
520.
521.
DESAIN INSTRUKSIONAL
522.
(MENYUSUN DESAIN DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI FORMATIF)
524.
525.

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL


MENYUSUN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

SISTEM
INSTRUK-SIONAL
MENGEMBANG-KAN
BAHAN
DESAIN
INSTRUKSIO-NAL
DAN MELAKSANAKAN
EVALUASI
FORMATIF
MENULIS TUJUAN INSTRUK-SIONAL
KHUSUSMENYUSUN
(TIK)

DEN-TIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUK-SIONAL DAN MENULIS TUJUAN IN-STRUKSIONAL UMUM (TIU)

IMPLEMENTASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOV


MENYUSUN
STRATEGI
MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL
PESERTA
DIDIK INSTRUKSIONAL

526.
M. Atwi Suparman mengemukakan evaluasi

527.
formatif

adalah

sebagai

suatu

proses

menyediakan

dan

menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambailan


keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau
program instruksional.
528.

A.

Tahap Evaluasi Formatif

529.

Dalam pelaksanaan evaluasi formatif ada

empat tahap yang harus dilakukan, yaitu:


530.
531.

1.

Reviu (Evaluasi Satu-satu oleh Para Ahli)


Reviu merupakan kegiatan penilaian suatu

program yang dilakukan oleh ahli lain. Dalam kegiatan reviu


dapat dilaksanakan oleh beberapa orang ahli misalnya ahli

124

bidang studi, ahli desain fisik dan ahli media. Adapun beberapa
masukan yang diharapkan dari kegiatan reviu adalah:
532. a.

Kebenaran isi atau materi menurut bidang ilmunya dan

relevansinya dengan tujuan isntruksional,


533. b.

Ketepatan perumusan TIU,

534. c.

Relevansi TIK dengan TIU,

535. d.

Ketepatan perumusan TIK,

536. e.

Relevansi tes dengan tujuan instruksional,

537. f.

Kualitas teknik penulisan tes,

538. g.

Relevansi

strategi

instruksional

dengan

tujuan

instruksional,
539. h.

Relevansi produk atau bahan isntruksional dengan tes

dan tujuan instruksional,


540. i.

Kualitas teknis produk instruksional.

541.

Dalam

kegiatan

Reviu

dituntut

adanya

keterbukaan dan kejujuran setiap anggota tim pengembang


instrusional. Hasil kegiatan Reviu dianalisis dan kemudian
dipergunakan untuk perbaikan atau revisi desain produk
isntruksional.
542.

2.

543.

Evaluasi Satu-satu oleh Peserta Didik


Evaluasi

satu-satu

dilaksanakan

antara

pengembang desain instruksional dengan beberapa orang siswa


secara individual. Dalam pemilihan siswa hendaklah harus
representative

terhadap

populasi

dimana

nantinya

bahan

instruksional akan diterapkan. Adapun tujuan dari evaluasi satusatu ini adalah untuk mengurangi kesalahan yang terdapat
dalam desain instruksional, selain itu juga evaluasi ini bertujuan
untuk mendapatkan komentar siswa tentang isi atau materi

125

pelajaran yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah dalam


melaksanakan evaluasi satu-satu adalah:
544. a.

Menjelaskan maksud dari evaluasi yang dilaksanakan

545. b.

Mendorong siswa mengikuti kegiatan instruksional sebaik-

baiknya
546. c.

Pada akhir pelajaran siswa diberikan tes

547. d.

Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa

untuk memberikan komentar terhadap kegiatan instruksional yang


telah dilakukan;
548. e.

Mencatat komentar siswa dan menyimpulkan implikasinya

dalam perbaikan kegiatan instruksional secara keseluruhan.


549.

Setelah

semua

kegiatan

tersebut

dilaksanakan, maka hasilnya dipergunakan untuk melakukan


perbaikan atau revisi terhadap produk yang telah dibuat
sebelumnya.
550.

3.

551.

Evaluasi Kelompok Kecil


Evaluasi kelompok kecil dilaksanakan dengan

melibatkan sekitar 8-12 orang siswa (kategori tinggi, sedang,


dan rendah). Sama halnya dengan evaluasi satu-satu evaluasi
kelompok kecil juga harus terdiri dari sampel yang representatif
terhadap populasi di mana bahan instruksional nantinya akan
dipakai. Adapaun langkah-langkah dalam evaluasi kelompok
kecil adalah:
552. a.

Mengumpulkan

siswa

sampel

dalam

suatu

ruangan

(stratified sampling)
553. b.

Menjelaskan

kegiatan

instuksional

yang

akan

dilaksanakan
554. c.

Melaksanakan kegiatan instruksional dengan bahan yang

telah dibuat (guru)


126

555. d.

Mencatat komentar siswa terhadap bahan dan proses dan

juga komentar terhadap tes yang digunakan


556. e.

Melakukan interviu dan mengajukan beberapa pertanyaan

terhadap bahan instruksional yang telah dibuat


557. f.

Menggunakan

hasil

evaluasi

kelompok

kecil

untuk

merevisi produk.
558.

Jika dalam proses evaluasi diperoleh banyak

kekurangan terhadap produk instruksional bukan berarti produk


tersebut harus dibuang. Karena memang tujuan dari evaluasi
formatif adalah untuk mendapatkan bermacam kelemahan dari
produk untuk dijadikan sebagai dasar dalam memperbaikinya.
559.

4.

560.

Uji Coba Lapangan


Uji

mengidentifikasi

coba

lapangan

kekurangan

produk

bertujuan

untuk

instruksional

jika

dipergunakan dalam kondisi lingkungan yang mirip dengan


kondisi lingkungan sebenarnya di mana produk tersebut akan
dimanfaatkan. Adapun tahapan alam uji coba lapangan ini
adalah:
561. a.

Menentukan sampel sebanyak 15 30 siswa

562. b.

Mempersiapkan lingkungan, fasilitas dan alat-alat yaqng

dibutuhkan
563. c.

Melaksanakan kegiatan instruksional

564. d.

Mengumpulkan data tentang kuaitas proses dan bahan

instruksional
565. e.
566.

Menyelenggarakan tes awal dan tes akhir.


B.

Komponen

Dalam

Perencanaan

Evaluasi

Formatif
567.

Terdapat tujuh komponen penting yang harus

diperhatikan oleh pengembang instruksional yaitu:


127

568.

1.

569.

Maksud evaluasi formatif?


Dalam

maksud

melaksanakan

dilaksanakannya

evaluasi

evaluasi

formatif

formatif

adalah

untuk

merevisi atau memperbaiki produk instruksional yang dibuat


bukan untuk menentukan apakah suatu produk dipakai atau
tidak.
570.

2.

Siapa yang akan menggunakan hasil evaluasi

3.

Apa informasi yang akan dikumpulkan?

tersebut?
571.

572. Dalam pelaksanaan evaluasi formatif informasi yang akan


dikumpulkan adalah tentang

apa yang menjadi kekurangan

dari produk.
573.
574. 5.

4.

Sumber-sumber apa yang diperlukan?

Bagaimana, kapan dan dimana data dikumpulkan serta

siapa yang akan melaksanakan pengumpulan data?


575.

6.

Bagaimana, kapan dan siapa yang akan

melaksanakan analisis data?


576.
577.

7.
C.

Bagaimana bentuk laporannya?

Merevisi Produk Instruksional

578.

Pelaksanaan

evaluasi

formatif

belum

menjamin terjadinya peningkatan kualitas produk isntruksioanal


jika rekomendasi yang diperoleh tidak dipergunakan untuk
merevisi

produk

tersebut.

Revisi

yang

dihasilkan

dapat

dikelompokkan dalam tiga bidang besar yaitu:


579.
580. 2.

1.

Isi dari produk isntruksional.

Kegiatan instruksional meliputi prosedur penggunaan dan

penyajian bahan instruksional.


581.

3.

Kualitas fisik bahan instruksional.

128

582.

Jika perubahan yang dilaksanakan setelah

revisi produk pertama sangat besar, maka perlu dilakukan revisi


kembali terhadap produk yang telah direvisi pertama. Bila
perubahan terhadap produk pertama tidak terlalu besar, maka
produk yang kedua (hasil revisi) tidak perlu dilakukan evaluasi
lagi.
583.

Berikut

dikemukakan

bagaimana

revisi

dilakukan untuk tiap tahapan evaluasi, yaitu:


584. a.

Hasil reviu digunakan paling awal dari setiap tahap

evaluasi yang lain.


585. b.

Hasil

penting

evaluasi

untuk

satu-satu

mengetahui

dan

merupakan

masukan

yang

memahami

kesulitan

siswa

terhadap bahan dan strategi instruksional. Hasil evalasui satu satu


dan para ahli bidang study banyak menyangkut isi produk
instruksional.
586.

c.

587.

Hasil evaluasi kelompok kecil dipergunakan untuk:


1)

Menganalisis kualitas setiap butir tes yang

meliputi:
588. a)

Analisis alternatif jawaban bila digunakan tes pilihan

berganda;
589. b)

Komentar

siswa

terhadap

kejelasan

maksud

pertanyaan dalam butir tes tersebut.


590.

2)

Menganalisis kenaikan skor jawaban siswa untuk

tiap butir tes yang mengukur tiap perilaku dalam TIK dengan
cara membaningkan skor tes awal dan tes akhir.
591.

3)

Menganalisis hasil tes akhir dari dua TIK yang

mempunyai struktur perilaku yang hierarkikal.

129

592.

4) Menganalisis hasil tes akhir dari beberapa TIK yang

mempunyai struktur perilaku procedural terutama kawasan


psikomotor.
593.

5) Menganalisis

komentar

siswa

tentang

proses

instruksional terutama yang menyangkut metode dan media


instruksional.
594. d.

Hasil uji coba lapangan digunakan untuk merevisi produk

instruksional dengan menggunakan prosedur yang sama dengan


penggunaan hasil evaluasi kelompok kecil. Analisis hasil uji coba
lapangan meliputi:
595.

1) Membandingkan hasil tes awal dan akhir untuk

seluruh butir tes dengan tujuan untuk melihat efektivitas


seluruh produk instruksional.
596.

2)

Membandingkan hasil tes awal dan akhir siswa

untuk kelompok butir tes yang mengacu pada setiap TIK. Hasil
ini dipergunakan untuk melakukan revisi pada bahan dan
strategi instruksional yang mengacu pada TIK tersebut.
597.

3)

Menafsirkan komentar siswa tentang kejelasan dan

kualitas fisik bahan ajar.


598.

4)

Menafsirkan

komentar

siswa

terhadap

proses

isntruksioanal terutama metode dan media.


599.

Untuk

produk

instruksional

yang

dipergunakan dalam lingkup nasional semua langkah tersebut


di atas perlu dilakukan, tetapi untuk desain instruksional yang
ruang lingkup penggunaannya tidak terlalu besar misalnya
untuk tingkat perguruan tinggi dapat dilakukan beberapa
alternatif sebagai berikut:
600.

1)

Bila akan dilaksanakan tiga dari empat tahap

sebaiknya:
130

601. a.

Reviu

602. b.

Satu satu atau kelompok kecil

603. c.

Uji coba lapangan

604.

2)

Bila akan dilaksanakan dua di antaranya,

sebaiknya:
605. a.

Satu-satu atau kelompok kecil

606. b.

Uji coba lapangan.

607. 3)

Bila akan dilaksanakan satu di antaranya sebaiknya satu-

satu atau kelompok kecil.


608.

Dalam

kenyataannya

terkadang

evaluasi

formatif tidak dapat dilaksanakan oleh beberapa faktor di


antaranya sebagai berikut:
609. 1)

Adanya kendala waktu

610. 2)

Kurangnya biaya

611. 3)

Untuk evaluasi satu-satu biasanya siswa cenderung tidak

mau memberikan komentar yang sebenarnya tentang berbagai


kekurangan yang terdapat dalam desain instruksional yang
dibuat.
612. Berdasarkan uraian tersebut, selanjutnya akan dipaparkan
instrumen yang dipakai dalam evaluasi formatif bahan isntruksional
yang meliputi evaluasi oleh pakar/ahli/dosen, mahasiswa, kelompok
kecil, dan uji coba lapangan, sebagai berikut:
613. 1.

Lembar Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Ulumul

Quran
614. (untuk Ahli Materi)
615.

Judul Bahan Kuliah

616.

Mata Kuliah

617.

Penulis

:
:

131

618.

Evaluator

619.

Tanggal

620.
621.
622.

Bapak/ Ibu yang terhormat,


Saya

memohon

bantuan

Bapak/Ibu

untuk

mengisi

angket ini. Angket ini ditujukan untuk mengetahui pendapat


Bapak/Ibu tentang bahan instruksional berupa modul Ulumul
Quran. Aspek penilaian materi bahan instruksional ini dari
komponen

penilaian aspek kelayakan isi, penyajian bahan dan

penilaian bahasa. Penilaian, saran dan koreksi dari Bapak/Ibu


akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan

meningkatkan

kualitas bahan instruksional ini. Atas perhatian dan kesediaannya


untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
623.

A.

624.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda chek () pada kolom yang

paling sesuai dengan penilaian Anda.


625. 1=

sangat tidak sesuai (STS)

626. 2=

kurang sesuai (KS)

627. 3=

cukup sesuai (CS)

628. 4=

sesuai (S)

629. 5=

sangat sesuai (SS)

630.

B. ASPEK PENILAIAN

631.

I.

Aspek Kelayakan Isi

632.

643.
A.
Kesesuai

644.
1.
Kelengkapan materi

132

642.

641.

640.

639.

634.
BUTIR
PENILAIAN

635.
ALT
ERNATIF
PILIHAN
638.

633.
IND
IKATOR
PENILAIA
N

645.646.647.648.649.

an materi
dengan
TIU dan
TIK
664.
B.
Keakurat
an Materi

720.
C.
Pendukun
g Materi
Pembelaj
aran

651.
2. Keluasan
materi
658.
3. Kedalaman
materi
665.
4. Keakuratan
konsep dan definisi
672.
5. Keakuratan
prinsip
679.
6. Keakuratan
fakta dan data
686.
7. Keakuratan
contoh
693.
8. Keakuratan
soal
700.
9. Keakuratan
gambar, diagram
dan ilustrasi
707.
10. Keakuratan
notasi, simbol, dan
ikon
714.
11. Keakuratan
acuan pustaka
721.
12. Penalaran
(reasoning)
728.
13. Keterkaitan

652.653.654.655.656.

735.
14. Komunikasi
(write and talk)
742.
15. Penerapan

736.737.738.739.740.

749.
16.
Kemenarikan materi
756.
17. Mendorong
untuk mencari
informasi lebih jauh
ilustrasi actual
763.
20.
Menggunakan contoh
kasus di dalam dan
luar Indonesia
770.
21.

750.751.752.753.754.

133

659.660.661.662.663.
666.667.668.669.670.
673.674.675.676.677.
680.681.682.683.684.
687.688.689.690.691.
694.695.696.697.698.
701.702.703.704.705.
708.709.710.711.712.
715.716.717.718.719.
722.723.724.725.726.
729.730.731.732.733.

743.744.745.746.747.

757.758.759.760.761.

764.765.766.767.
768.
771.772.773.774.775.

790.
A.
Teknik
Penyajian

804.
B.
Pendukun
g
Penyajian

860.
C.
Penyajian
Pembelaj
aran
867.
D.
Kelengka
pan
Penyajian

791.
1. Konsistensi
sistematika sajian
dalam kegiatan
belajar
798.
2. Keruntutan
penyajian
805.
3. Contohcontoh soal dalam
setiap kegiatan
belajar
812.
4. Soal latihan
pada setiap akhir
kegiatan belajar
819.
5. Kunci
jawaban soal latihan
826.
6. Umpan
balik soal latihan
833.
7. Pengantar
840.
8. Glosarium
847.
9. Daftar
Pustaka
854.
10.
Rangkuman
861.
11.
Keterlibatan peserta
didik
868.
12. Bagian
pendahuluan
875.
13. Bagian Isi
882.
14. Bagian

134

789.

788.

781.
BUTIR
PENILAIAN

782.
ALT
ERNATIF
PILIHAN
787.

780.
IND
IKATOR
PENILAIA
N

Aspek Kelayakan Penyajian

786.

II.

785.

776.
777.
778.
779.

Kemutakhiran
pustaka

792.793.794.795.
796.
799.800.801.802.
803.
806.807.808.809.
810.
813.814.815.816.
817.
820.821.822.823.
824.
827.828.829.830.
831.
834.835.836.837.838.
841.842.843.844.845.
848.849.850.851.
852.
855.856.857.858.
859.
862.863.864.865.
866.
869.870.871.872.
873.
876.877.878.879.880.
883.884.885.886.887.

Penyudah

901.
A.
Lugas

922.
B.
Komunika
tif
936.
C.
Dialogis
dan
interaktif

950.
D.
Kesesuai
an
dengan
tingkat
perkemb
angan
peserta
didik

971.
F.
Penggun

902.
1. Ketepatan
struktur kalimat
909.
2. Keefektifan
kalimat
916.
3. Kebakuan
istilah
923.
4.
Keterbacaan pesan
930.
5. Ketepatan
penggunaan kaidah
bahasa
937.
6.
Kemampuan
memotivasi pesan
atau informasi
944.
7.
Kemampuan
mendorong berpikir
kritis
951.
8. Kesesuaian
perkembangan
intelektual peserta
didik
958.
9. Kesesuian
dengan tingkat
perkembangan
emosional peserta
didik
965.
11. Keruntutan
dan keterpaduan
antar paragraf
972.
12. Konsistensi
penggunaan istilah

135

900.

899.

892.
BUTIR
PENILAIAN

893.
ALT
ERNATIF
PILIHAN
898.

891.
IND
IKATOR
PENILAIA
N

PENILAIAN BAHASA

897.

III.

896.

888.
889.
890.

903.904.905.906.
907.
910.911.912.913.
914.
917.918.919.920.
921.
924.925.926.927.
928.
931.932.933.934.
935.
938.939.940.941.
942.
945.946.947.948.
949.
952.953.954.955.
956.
959.960.961.962.

963.
966.967.968.969.
970.
973.974.975.976.
977.

985.
986.
987.
988.

aan
istilah,
simbol,
atau ikon

979.
13. Konsistensi
penggunaan simbol
atau ikon

980.981.982.983.
984.

C. Komentar dan Saran


...................................................................................

..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
.................
989.

...................................................................................

........................................
990.

...................................................................................

........................................
991.

...................................................................................

........................................
992.
993.
D.
Kesimpulan
994.
995.
Bahan instruksional berbentuk Modul ini
dinyatakan*):
996.
997.
1.
Layak digunakan di lapangan tanpa ada
revisi.
998.
999.
2.
Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
1000.
1001.
3.
Tidak layak digunakan di lapangan.
1002.
1003.
*) Lingkari salah satu
1004.
1005.
1006.
Parepare, ... ................... 2014

136

1007.
1008.
Ahli Materi,
1009.
1010.
1011.
1012.
(______________________)
1013.
1014.2.
Lembar Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Ulumul
Quran
1015. (untuk Ahli Media)
1016.

Judul Bahan Kuliah

1017.

Mata Kuliah

1018.

Penulis

1019.

Evaluator

1020.

Tanggal

1021.
1022.
1023.
1024.

Bapak/ Ibu yang terhormat,


Saya

memohon

bantuan

Bapak/Ibu

untuk

mengisi

angket ini. Angket ini ditujukan untuk mengetahui pendapat


Bapak/Ibu tentang bahan instruksional berupa modul Ulumul
Quran. Aspek penilaian materi bahan instruksional ini dari
komponen

penilaian aspek kelayakan isi, penyajian bahan dan

penilaian bahasa. Penilaian, saran dan koreksi dari Bapak/Ibu


akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan

meningkatkan

kualitas bahan instruksional ini. Atas perhatian dan kesediaannya


untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
1025.
1026.

A.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda chek () pada kolom yang

paling sesuai dengan penilaian Anda.

137

1027. 1

sangat tidak sesuai (STS)

1028. 2

kurang sesuai (KS)

1029. 3

cukup sesuai (CS)

1030. 4

sesuai (S)

1031. 5

sangat sesuai (SS)

1032.

B. ASPEK PENILAIAN

1033.

Aspek Kelayakan Kegrafikaan

1067.
B
.
Desai
n
Samp
ul
Modul
(Cove
r)
1068.
1069.
1070.
1071.

1044.

1043.

1042.

1036.
Butir
penilaian

1037.
Alt
ernatif
Pilihan

1041.

1035.
I
ndikat
or
Penila
ian
1047.
A
.
Ukura
n
Modul
1048.
1049.

1045.

1034.
1038.
Ko
m
e
n

1050.
Ukuran Fisik Modul
1052.
1.
1053.
1054.
1055.
1056.
1057.
Kesesuaian
ukuran modul
dengan standar
ISO
1058.
1060.
2.
1061.
1062.
1063.
1064.
1065.
Kesesuaian
ukuran dengan
materi isi modul
1066.
1072.
Tata Letak Kulit Modul
1074.
3.
1075.
1076.
1077.
1078.
1079.
Penampilan
unsur tata letak
pada sampul
muka, belakang
dan punggung
secara harmonis
memiliki irama
dan kesatuan
(unity) serta
konsisten.
1080.
1082.
4.
1083.
1084.
1085.
1086.
1087.
Menampilkan
pusat pandang
(center point)
1088.
138

yang baik.
1090.
5.
1091.
1092.
1093.
1094.
1095.
Komposisi dan
ukuran unsur
tata letak (judul,
pengarang,
ilustrasi, logo,
dll) proporsional,
seimbang dan
seirama dengan
tata letak isi
(sesuai pola).
1096.
1098.
6. Warna
1099.
1100.
1101.
1102.
1103.
unsur tata letak
harmonis dan
memperjelas
fungsi.
1104.
1106.
Huruf yang digunakan menarik dan
mudah dibaca
1108.
7. Ukuran
1109.
1110.
1111.
1112.
1113.
huruf judul buku
lebih dominan
dan proporsional
dibandingkan
ukuran buku,
nama
pengarang
1114.
1116.
8. Warna
1117.
1118.
1119.
1120.
1121.
judul buku
kontras dengan
warna latar
belakang
1122.
1124.
9. Tidak
1125.
1126.
1127.
1128.
1129.
menggunakan
terlalu banyak
kombinasi jenis
huruf
1130.
1132.
Ilustrasi Sampul Modul
1134.
10.
1135.
1136.
1137.
1138.
1139.1140.
Menggambarkan
isi/materi ajar
dan

139

1149.
C
.
Desai
n Isi
Modul
1150.
1151.

mengungkapkan
karakter objek
1142.
11.
1143.
1144.
1145.
1146.
1147.
Bentuk, warna,
ukuran, proporsi
obyek sesuai
dengan realita.
1148.
1152.
Konsistensi Tata Letak
1154.
12.
1155.
1156.
1157.
1158.
1159.
Penempatan
unsur tata letak
konsisten
berdasarkan
pola.
1160.
1162.
13.
1163.
1164.
1165.
1166.
1167.
Pemisahan antar
paragraf jelas
1168.
1170.
Unsur Tata Letak Harmonis
1172.
14. Bidang
1173.
1174.
1175.
1176.
1177.
cetak dan
margin
proporsional
1178.
1180.
15. Marjin
1181.
1182.
1183.
1184.
1185.
dua halaman
yang
berdampingan
proporsional
1186.
1188.
16. Spasi
1189.
1190.
1191.
1192.
1193.
antara teks dan
ilustrasi sesuai
1194.
1196.
Unsur tata letak lengkap
1198.
17.
1199.
1200.
1201.
1202.
1203.
Penempatan
judul kegiatan
belajar, sub
judul kegiatan
belajar, dan
angka halaman/
folio tidak
mengganggu
pemahaman.
1204.
1206.
18.
1207.
1208.
1209.
1210.
1211.1212.
140

Penempatan
ilustrasi dan
keterangan
gambar
(caption) tidak
mengganggu
pemahaman.
1214.
Tata letak mempercepat
pemahaman
1216.
19.
1217.
1218.
1219.
1220.
1221.
Penempatan
hiasan/ilustrasi
sebagai latar
belakang tidak
mengganggu
judul, teks,
angka halaman.
1222.
1224.
20.
1225.
1226.
1227.
1228.
1229.
Penempatan
judul, subjudul,
ilustrasi, dan
keterangan
gambar tidak
mengganggu
pemahaman.
1230.
1232.
Tipografi Isi Buku Sederhana
1234.
21. Tidak
1235.
1236.
1237.
1238.
1239.
menggunakan
terlalu banyak
jenis huruf
1240.
1242.
22.
1243.
1244.
1245.
1246.
1247.
Penggunaan
variasi huruf
(bold, italic, all
capital, small
capital) tidak
berlebihan.
1248.
1250.
Tipografi Mudah Dibaca
1252.
23. Lebar
1253.
1254.
1255.
1256.
1257.
susunan teks
normal.
1258.
1260.
24. Spasi
1261.
1262.
1263.
1264.
1265.1266.

141

1327.
1328.
1329.
1330.

antar baris
susunan teks
normal.
1268.
25. Spasi
1269.
1270.
1271.
1272.
1273.
antar huruf
(kerning)
normal.
1274.
1276.
Tipografi Isi Buku Memudahkan
Pemahaman
1278.
26.
1279.
1280.
1281.
1282.
1283.
Jenjang/ hierarki
judul- judul
jelas, konsisten
dan
proporsional.
1284.
1286.
27. Tanda
1287.
1288.
1289.
1290.
1291.
pemotongan
kata
(hyphenation)
1292.
1294.
Ilustrasi Isi
1296.
28.
1297.
1298.
1299.
1300.
1301.
Mampu
mengungkap
makna/ arti dari
objek.
1302.
1304.
29. Bentuk
1305.
1306.
1307.
1308.
1309.
akurat dan
proporsional
sesuai dengan
kenyataan.
1310.
1312.
30.
1313.
1314.
1315.
1316.
1317.
Penyajian
keseluruhan
ilustrasi serasi.
1318.
1320.
31.
Kreatif dan
1321.
1322.
1323.
1324.
1325.
dinamis.
1326.
C. Komentar dan Saran
...................................................................................

..................................................................................................

142

..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
.................
1331.

...................................................................................

........................................
1332.

...................................................................................

........................................
1333.

...................................................................................

........................................
1334.
1335.
D.
Kesimpulan
1336.
1337.
Bahan instruksional berbentuk Modul ini
dinyatakan*):
1338.
1339.
1.
Layak digunakan di lapangan tanpa ada
revisi.
1340.
1341.
2.
Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
1342.
1343.
3.
Tidak layak digunakan di lapangan.
1344.
1345.
*) Lingkari salah satu
1346.
Parepare, ... ................... 2014
1347.
1348.
Ahli Media,
1349.
1350.
1351.
(______________________)
1352.
1353.
1354. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, selanjutnya Anda
dapat melakukan revisi atau perbaikan terhadap bahan ajar

143

yang Anda kembangkan. Setelah itu, bahan ajar siap untuk


Anda manfaatkan dalam proses pembelajaran.
1355.

3.

Lembar Evaluasi Bahan Instruksional Mata

Kuliah Ulumul Quran


1356.

(Untuk Mahasiswa)

1357.

Identitas Responden

1358.

Nama
: .......................................................

1359.

Kelas
: .......................................................

1360.

Sekolah
: .......................................................

1361.

Judul Bahan Kuliah

.......................................................
1362.

Mata Kuliah :

.......................................................
1363.

Materi Pokok

.......................................................
1364.

Tanggal

: ....................................................

...
1365.
1366.

Petunjuk Umum

1367.

1.

Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah

membaca dan menggunakan bahan instruksional yang ada.


1368.

2.

Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat

yang sudah disediakan.


1369.

3.

Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam

angket ini sebelum Anda memilih jawaban.


1370.

4.

Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah


144

pada Guru atau Peneliti.


1371.

Petunjuk Penilaian

Isilah dengan tanda check () pada pilihan yang telah

disediakan sesuai dengan jawaban Anda.


Kriteria Penilaian

1372.

SS

: sangat setuju

1373.

: setuju

1374.

TS

: tidak setuju

1375.

STS

: sangat tidak setuju

Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini, saya ucapkan


terima kasih.

1376.
1377.
1378.
1379.
1380.
N

A. ASPEK TAMPILAN

1381.

Pernyataan

1386.1387.
Teks atau tulisan pada
1
modul ini mudah dibaca.
1392.1393.
Gambar yang disajikan
2
jelas atau tidak buram.
1398.1399.
Gambar yang disajikan
3
sudah sesuai (tidak terlalu
banyak dan tidak terlalu
sedikit)
1404.1405.
Adanya keterangan
4
pada setiap gambar yang
disajikan dalam modul ini.
1410.1411.
Gambar yang disajikan
5
menarik.
1416.1417.
Gambar yang disajikan
6
sesuai dengan materi.
1422.1423.

145

1382.
1384.1385.
1383.
S
T
S
S
1388. 1389. 1390. 1391.
1394. 1395. 1396. 1397.
1400. 1401. 1402. 1403.

1406. 1407. 1408. 1409.


1412. 1413. 1414. 1415.
1418. 1419. 1420. 1421.
1424.1425.1426. 1427.

1428.
B. ASPEK PENYAJIAN MATERI
1429.1430.
1431.1432.1433. 1434.
1435.
1436. Pernyataan
1437.
1439.1440.
1438.
N
S
T
S
S
1441.1442.
Modul ini menjelaskan
7
suatu konsep menggunakan
ilustrasi masalah yang
berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
1447.1448.
Modul ini menggunakan
8
contoh-contoh soal yang
berkaitan dengan masalah
kehidupan sehari-hari.
1453.1454.
Jika dalam proses
9
pembelajaran menggunakan
modul ini saya menghadapi
masalah, maka saya berani
bertanya dan mengemukakan
masalah yang saya hadapi
kepada guru.
1459.1460.
Penyajian materi dalam
1
modul ini mendorong saya
untuk berdiskusi dengan
teman-teman yang lain.
1465.1466.
Penyajian materi dalam
1
modul ini berkaitan dengan
materi Ulumul Quran yang
lain atau dengan mata
pelajaran yang lain dalam
pemecahan masalah dan
penerapannya.
1471.1472.
Saya dapat memahami
1
materi dengan mudah.

1443. 1444. 1445. 1446.

1477.1478.
Materi yang disajikan
1
dalam modul sudah runtut.

1479. 1480. 1481. 1482.

1483.1484.
Saya dapat mengikuti
1
kegiatan belajar tahap demi
tahap dengan mudah.
1489.1490.
Saya dapat dengan

1485. 1486. 1487. 1488.

146

1449. 1450. 1451. 1452.

1455. 1456. 1457. 1458.

1461. 1462. 1463. 1464.

1467. 1468. 1469. 1470.

1473. 1474. 1475. 1476.

1491.1492.1493. 1494.

mudah memahami kalimat


yang digunakan dalam modul
ini.
1495.1496.
Tidak ada kalimat yang
1
menimbulkan makna ganda
dalam modul ini.
1501.1502.
Saya dapat memahami
1
lambang atau symbol yang
digunakan pada modul ini.
1507.1508.
Saya dapat memahami
1
istilah-istilah yang digunakan
dalam modul ini.
1513.1514.
Contoh soal yang
1
digunakan dalam modul ini
sudah sesuai dengan materi.
1519.1520.
1525.
C. ASPEK MANFAAT
1526.1527.
1532.
1533. Pernyataan
N

1497. 1498. 1499. 1500.


1503. 1504. 1505. 1506.
1509. 1510. 1511. 1512.
1515. 1516. 1517. 1518.

1521.1522.1523. 1524.
1528.1529.1530. 1531.
1534.
1536.1537.
1535.
S
T
S
S

1538.1539.
Saya dapat memahami
2
materi himpunan
menggunakan modul ini
dengan mudah.
1544.1545.
Saya merasa lebih
2
mudah belajar dengan
menggunakan modul ini.
1550.1551.
Saya sangat tertarik
2
menggunakan modul ini.

1540. 1541. 1542. 1543.

1556.1557.
Dengan menggunakan
2
modul ini saya lebih tertarik
dalam belajar Ulumul Quran.
1562.1563.
Dengan adanya ilustrasi
2
disetiap awal materi dapat
memberikan motivasi untuk
mempelajari materi himpunan.
1568.1569.
Saya lebih rajin belajar
2
dengan menggunakan modul
ini.
1574.

1558. 1559. 1560. 1561.

147

1546. 1547. 1548. 1549.


1552. 1553. 1554. 1555.

1564. 1565. 1566. 1567.

1570. 1571. 1572. 1573.

1575.
1576.
1577.

Komentar dan Saran


Guna memperbaiki bahan instruksional ini, tuliskan

komentar dan saran Anda terhadap kualitas modul dari segi


kemanfaatan, tampilan, dan keefektifannya.
1578. .....................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
......................................................................................................
1579.
1580.
Kesimpulan
1581.
1582.
Pilih salah satu jawaban dengan melingkari jawaban
yang Anda pilih:
1583.
1. Apakah Anda tertarik dengan modul ini? Ya/ Tidak
1584.
2. Menurut Anda modul ini:
1585.
a.
Sangat baik digunakan dalam pembelajaran
(tanpa perbaikan).
1586.

b.

Baik digunakan dalam pembelajaran, namun

masih perlu diadakan perbaikan.


1587.

c.

Kurang baik jika digunakan dalam

pembelajaran.
1588.
Parepare, ... ................... 2014
1589.
1590.
1591.
1592.
1593.
(______________________)

Mahasiswa,

1594.

148

1595.

4.

Pedoman Wawancara Setelah Penggunaan

Bahan Instruksional
1596. (Untuk Guru)
1597.

1598.
In
1599.
dikator
Butir
1600. Metode
1601.
1. Dalam pembelajaran Ulumul
Quran, metode apa yang biasa digunakan
pembelajaran
oleh Bapak/Ibu?
Ulumul Quran
1603.
2. Mengapa Bapak/Ibu
yang biasa
menggunakan metode tersebut?
digunakan
1605.
3. Pernahkah Bapak/ Ibu
menggunakan pendekatan pembelajaran
Ulumul Quran?
1606.
Perlunya 1607.
4. Apakah Bapak/ Ibu
bahan ajar Ulumul
memerlukan suatu bahan instruksional?
Quran
1608.
Bahan
1609.
5. Bahan apa saja yang pernah
ajar yang pernah
Bapak/ Ibu gunakan dalam pembelajaran?
digunakan dalam
1611.
6. Bahan instruksional seperti
pembelajaran
apa saja yang baik/ layak untuk digunakan
Ulumul Quran.
oleh mahasiswa?
1612.
Panda 1613.
7. Bagaimana pendapat
ngan tentang
Bapak/Ibu tentang bahan instruksional
bahan instruksional
Ulumul Quran yang tersedia sekarang?
1615.
8. Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu tentang bahan ajar yang kami
kembangkan?
1617. 9. Apa
kekurangan
maupun
kendala
di
dalam
pemanfaatan bahan instruksional ini
dalam pembelajaran Ulumul Quran?
1618.
1619.

5.

Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

Menggunakan Bahan Instruksional


1620. (Modul)
1621.

Hari/ Tanggal

1622.

Jam Ke-

................................

149

................................

1623.

Semester

................................

1624.
1625.
1626.
Aspek yang 1627. 1628. T 1629. Ca
No.
diamati
a
idak tatan
1630.1631.
Guru mengkomunikasikan
1632.1633. 1634.
1. atau menyampaikan tujuan
pembelajaran.
1635.1636.
Guru menginformasikan
1637.1638. 1639.
2. bahwa pembelajaran dilakukan
menggunakan Modul.
1640.1641.
Guru mengarahkan siswa
1642.1643. 1644.
3. untuk mempelajari kegiatan belajar
tertentu pada Modul.
1645.1646.
Guru meminta siswa untuk
1647.1648. 1649.
4. teliti dan bersungguh-sungguh dalam
menggunakan Modul.
1650.1651.
Siswa mengerjakan soal
1652.1653. 1654.
5. Modul secara individu.
1655.1656.
Siswa dapat mengikuti
1657.1658. 1659.
6. kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan Modul.
1660.1661.
Beberapa siswa berdialog/
1662.1663. 1664.
7. berdiskusi dengan siswa lain apabila
ada yang kurang dimengerti.
1665.1666.
Beberapa siswa bertanya
1667.1668. 1669.
8. kepada guru/ peneliti apabila ada yang
kurang dimengerti.
1670.1671.
Guru menjelaskan di depan
1672.1673. 1674.
9. kelas apabila siswa belum mengerti.
1675.1676.
Siswa dapat memahami
1677.1678. 1679.
10. petunjuk untuk melakukan aktivitas
dalam Modul.
1680.1681.
Siswa melakukan kegiatan1682.1683. 1684.
11. kegiatan sesuai petunjuk yang tertulis
dalam Modul.
1685.1686.
Guru memberikan
1687.1688. 1689.
12. bimbingan dan arahan selama siswa
menggunakan dan mengerjakan
Modul.
1690.1691.
Siswa dapat bebas
1692.1693. 1694.
13. berpendapat dan bereksplorasi dalam
menemukan suatu konsep atau
memberikan kesimpulan.

150

1695.1696.
Siswa dapat mencari suatu
14. konsep dan mendapat kesempatan
untuk memberikan kesimpulan
berdasarkan aktivitas dan masalahmasalah yang diberikan dalam Modul.
1700.1701.
Siswa bersemangat dan
15. tidak cepat bosan dalam mengerjakan
Modul.
1705.1706.
Guru tidak banyak
16. berceramah untuk menjelaskan materi
secara rinci di depan kelas.
1710.1711.
Siswa mengerjakan soal17. soal latihan yang terdapat pada akhir
kegiatan belajar.
1715.1716.
Siswa mencocokkan
18. jawaban dengan kunci jawaban yang
ada untuk mengetahui tingkat
penggunaan materi.
1720.1721.
Jika tingkat penguasaan
19. materi siswa sudah lebih dari atau
sama dengan 75%, maka guru
mengarahkan siswa untuk mempelajari
materi pada kegiatan belajar
selanjutnya.
1725.1726.
Guru bersama mahasiswa
20. menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
1730. Ya :

1697.1698. 1699.

1702.1703. 1704.
1707.1708. 1709.
1712.1713. 1714.
1717.1718. 1719.

1722.1723. 1724.

1727.1728. 1729.

Apabila dilaksanakan oleh mahasiswa yang

mengikuti pembelajaran di kelas.


1731. Tidak

Apabila dilaksanakan oleh < mahasiswa

yang mengikuti pembelajaran di kelas.


1732.
1733.
1734.
1735.
1736.
1737.
1738.
1739.

Parepare, ... .. 2014


Observer,

(__________________________)

151

1740.
1741.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 3

orang pakar/ahli/dosen dan 3 orang mahasiswa, kemudian di


lanjutkan dengan uji coba small group dan uji coba lapangan,
maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa masih terdapat
beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam desain instruksional
yang saya buat. Khusunya dalam satuan acuan pembelajaran,
tidak adanya relevansi dan tidak jelasnya langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.
1742.

Berdasarkan

rekomendasi

informan,

maka

saya melakukan revisi dalam desain instruksional yang saya


buat, baik yang berkaitan dengan rumusan tujuan intruksional,
penyusunan

butir

soal,

dan

penyusunan

strategi

serta

penyusunan bahan instruksional tercapainya pembelajaran


yang optimal, khususnya penyusunan satuan acuan perkuliahan
yang

tidak

dipaparkan

langkah-langkah
salah

satu

pembelajarannya.

contoh

perbaikan

Berikut
perangkat

pembelajaran berdasarkan hasil rekomendasi para informan.

1743. SAP sebelum direvisi:


1745.

1744. SATUAN ACARA PERKULIAHAN


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAREPARE

1746.
1747.Mata Kuliah : Ulumul Quran
1748.Kode
: MKK
1749.Bobot SKS : 2 SKS
1750.Jurusan
: Tarbiyah
1751.Program Studi : PAI
1752.Semester
: II (Genap)
1753.
1754.Standar Kompetensi
:
Mahasiswa
memahami
al-Quran
melalui
perangkatnya.

152

mampu
ilmu-ilmu

1755. A.
POKOK/SUB POKOK BAHASAN
1756. Pengantar Ulumul Quran yang meliputi pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan Ulumul Quran
1757. B.
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
1758.
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa PAI Jurusan
Tarbiyah STAIN Parepare dapat memahami pengertian, objek, dan
sejarah perkembangan Ulumul Quran.
1759. C.
RINCIAN KEGIATAN PERKULIAHAN
1760.
Uraian Materi
1761. 1.
Muqaddimah
1762. 2.
Orientasi (deskripsi mata kuliah, tujuan, jumlah
pertemuan, ruang lingkup mata kuliah Ulum Al-Quran, metode,
sistem evaluasi, dan referensi).
1763.
Media dan Alat
1764.
- InFocus
1765.
- Power Point
1766.
- OHP
1767.
- White Board
1768.- Sumber rujukan
1769.
D.
EVALUASI
1770.
Kehadiran, sikap dan perilaku, presentasi, diskusi.
1771.
E.
PENUGASAN
1772.
Menyiapkan buku-buku yang akan digunakan
sebagai sumber rujukan.
1773. F.
REFERENSI
1. Terjemah Kitab "Mabahits fi Uluumil Quran" karya Manna'ul
Qatthan.
2. Bagaimana berinteraksi dengan Alquran
karya Dr. Yusuf
Qaradhawi.
3. Kitab "At-Tibyan fii Uluumil Quran" oleh Muhammad Ali AsShobuni.
4. Kitab "Al- Adhwa ala ulumil Quran" oleh Dr. Abdul Aziz Saqar.
5. Kitab " Manahilul Irfan " oleh Syaikh Az-Zarqani.
6. Kitab "Jam'u Al-Jadawil" oleh Syeikh Jasim Al-Muhalhil.
7. Makalah: "Tadwin Al-Quran, asy-Syubuhaat wa ar-Radd Alaihi",
Hatta Syamsuddin.
8. Modul Mata Kuliah: Ulumul Quran (1). Hatta Syamsuddin.
1774.

1775. SAP sesudah direvisi


1776.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

153

1777.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


PAREPARE

1778.
1779.Mata Kuliah : Ulumul Quran
1780.Kode
: MKK
1781.Bobot SKS : 2 SKS
1782.Jurusan
: Tarbiyah
1783.Program Studi : PAI
1784.Semester
: II (Genap)
1785.
1786. Deskripsi Singkat:
1787. Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi
sebagai
petunjuk
bagi
manusia
dalam
mengarahkan
kehidupannya. Secara garis besar al-Quran mengandung ajaran
tentang aqidah, syariah, dan akhlak. Untuk dapat mengenal,
memahami, dan menafsirkan al-Quran tidak hanya berbekal
pengetahuan bahasa Arab, melainkan dibutuhkan berbagai macam
ilmu guna untuk mengungkap makna yang terkandung dalam alQuran.
1788. Relevansi:
1789.
Mata kuliah ini mengkaji tentang ilmu-ilmu tentang alQuran. Pembahasannya mencakup seluruh materi yang
berhubungan dengan al-Quran, baik dari segi penyusunannya,
pengumpulannya, sistematikanya, ilmu nuzulul Quran, ilmu
Asbabun nuzul, dan materi lain yang berhubungan dan yang ada
sangkut pautnya dengan al-Quran. Materi ini sangat penting bagi
mahasiswa untuk memperluas pandangan dan pengetahuan
tentang al-Quran guna untuk membantu dalam memahami dan
menafsirkannya.
1790.
A.
Tujuan
1791.
1.
TIU :
Mahasiswa mampu memahami
teori, konsep, prinsip-prinsip dalam Ulumul Quran,
serta ilmu-ilmu perangkatnya guna memahami dan
mendalami
kandungan
Alquran
dan
menafsirkannya
1792.
2.
TIK :
Jika diberikan berbagai materi
tentang Ulumul Quran, mahasiswa semester II
pada Prodi Jurusan Tarbiyah STAIN Parepare akan
dapat menjelaskan pengertian, objek, dan sejarah
perkembangan Ulumul Quran minimal 90% benar
1793.
1794.
B.
Pokok Bahasan :
Pengantar
Ulumul
Quran
154

1795.
1796.
C.
Sub
Pengertian Ulumul Quran
1797.
Quran
1798.
Quran
1799.
1800.
D.

Pokok Bahasan :
2.

1.

Objek pembahasan Ulumul

3. Sejarah perkembangan Ulumul


Kegiatan

Belajar

Mengajar:

1801.
1802.
Tahap
1803.
Kegiatan

1804.
Kegiatan
1805.
Pengajar

1806.
Kegiatan
1807.
Mahasiswa

1810.
1811.
Pendahul
uan

1812.
Dosen
mempersiapka
n dan memulai
perkuliahan

1813.
Mempersiapkan
diri
mengikuti
perkuliahan

1817.
Dosen
menyampaika
n deskripsi
singkat dan
relevansi mata
kuliah dengan
mahasiswa
1823.
Dosen
memberikan
penjelasan
tentang
pengertian
Ulumul Quran
1828.
Dosen
mengelompok
an mahasiswa

1818.
Mahasiswa
menyimak
penjelasan
dosen

1821.
Penyajia
n
1822.

155

1824.
Mahasiswa
menyimak
materi
kuliah yang
disampaikan
oleh dosen
1829.
Mahasiswa
berkumpul
sesuai

1808.
Media
dan
Alat
1809.
Pengaj
aran
1814.
LCD/La
ptop
,
1815.
Modul
1819.
LCD/La
ptop
,
1820.
Modul
1825.
LCD/La
ptop
,
1826.
Modul
1830.

ke dalam 4
kelompok
untuk
mendiskusikan
materi yang
berhubungan
dengan objek
dan sejarah
perkembangan
Ulumul Quran
1832.
Dosen
mengamati
jalannya
diskusi
mahasiswa

1837.
Dosen
mendengarkan
hasil diskusi
dari masingmasing
kelompok
1838.
1842.
Penutup
1843.

1844.
Dosen
menyimpulkan
hasil diskusi
mahasiwa dan
dosen
menjelaskan
kembali
bagian-bagian
yang belum
dipahami oleh
mahasiswa
dan
menyampaika
156

dengan
kelompokny
a

1833.
Mahasiswa
mendiskusik
an materi
yang sudah
diberikan
dalam
kelompokny
a masingmasing
1839.
Salah satu
mahasiswa
dari masingmasing
kelompok
menyampaik
an hasil
diskusinya
1845.
Mahasiswa
mencatat
hasil
kesimpulan

1834.
LCD/La
ptop
,
1835.
Modul

1840.
LCD/La
ptop
,
1841.
Modul

1846.
LCD/La
ptop
,
1847.
Modul

n bahan untuk
pertemuan
berikutnya
1849.
Dosen menutup
perkuliahan
1852.
1853.
E.
1854.
Kegiatan
dievaluasi melalui:

1850.

Evaluasi
:
pembelajaran

1851.

mata

kuliah

ini

akan

4. Tes formatif yang meliputi:


c. Kehadiran di kelas 10%
d. Presentasi Makalah,
1855. Partisipasi dalam Diskusi
1856. dan penyelesain tugas 20%
5. Ujian Tengah Semester 30%
6. UjianAkhir Semester
40%
1857. Jumlah
100%
1858.

F.

Referensi

1859.
1.
An-Naisaburi, Asbabun Nuzul, 1991.
1860.
2.
Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, alBurhan fi Ulumil Quran I, 1988.
1861.
3.
Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi, alBurhan fi Ulumil Quran II, 1988.
1862.
4.
Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran I, 1988.
1863.
5.
Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran III, 1988.
1864.
6.
Jamaluddin as-Syuyuti, al-Itqan fi Ulumil Quran IV, 1988.
1865.
7.
M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al-Quran: MediaMedia Pokok Dalam Menafsirkan Al-Quran, 1993.
1866.
8.
M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran, 1997.
1867.
9.
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran, 2001.
1868.
10.
Muhammad Chirzin, Al-Quran dan Ulumul Quran, 1998.
1869.
11.
Ramli Abd. Wahid, Ulumul Quran, 1994.

1870.

12.

Subhi as-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu al-Quran,

1999.
1871.

Itulah

salah

satu

contoh

revisi

desain

instruksional yang dilakukan oleh pengembang berdasarkan


saran dan rekomendasi dari para informan setelah dilakukannya
evaluasi formatif desain intruksional.

157

1872.
1873.

Buku Referensi:

1874.Walter Dick, Lou Carey, and James O. Carey, The Systematic


Design of Instruction, Seventh Edition, (Upper Saddle River, New
Jersey: Merril/Pearson, 2009).
1875.M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, Panduan Para
Pengajar dan Inovator Pendidikan, Edisi Keempat, (Jakarta:
Erlangga, 2014).
1876.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional, Edisi ke-1,

(Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004).

158

Anda mungkin juga menyukai