Anda di halaman 1dari 12

Statement of Financial

Accounting Concepts
No 1,2,5,6,7,8

Disusun Oleh:
Abdul Muiz Maulana

(115020301111014)

Chendy Laksmana

(125020300111064)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Brawijaya Malang
2016

Berikut garis besar isi SFAC No. 1,2,5,6,7,8


SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business

Enterprise tahun 1978. Yaitu tujuan pelaporan keuangan.


SFAC No. 2 Qualitative Charateristics of Accounting Information
tahun 1980. Berisi kualitas informasi yang harus dipenuhi

dalam pelaporan keuangan.


SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial
Statements of Business Enterprise, yang menetapkan kriteria
pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman
tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam

laporan keuangan dan kapan waktunya.


SFAC No. 6 Elements of Financial Statements, yang
menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3

dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.


SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting Measurements yang merupakan kerangka kerja
bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai

sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.


SFAC No. 8 Conceptual Frameworks for Financial Reporting
yang merupakan kerangka konseptual untuk laporan keuangan.

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business


Enterprises (1978) Tujuan Pelaporan Keuangan

Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan


yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini
merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa
judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna.
Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok
pengguna eksternal. Meskipun demikian, statement ini menyatakan
bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut
mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran
kas di masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan
keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan
memiliki kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat
didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan pentingnya
stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen
melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak
lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa
judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1. Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya
yang digunakan untuk menyediakan informasi tersebut.
2. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi
mengenai perusahaan.
3. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan
memprediksi earning power dan aliran kas suatu perusahaan.

4. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna


membuat keputusan dan penaksiran mereka sendiri.
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus
dipakai dan bagaimana formatnya. Namun dokumen ini
menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan
informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan
ekuitas pemilik.
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting
Information (1980) Karakteristik Kualitatif dalam Informasi
Akuntansi
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB
Statement 4. Namun yang dibahas di sini merupakan lanjutan dari
ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan kepentingan pengambil
keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah
melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian
understandability merupakan kualitas penting yang harus dipenuhi,
sekaligus menjadi hambatan besar.
Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya
manfaat yang diperoleh pengguna untuk mengambil keputusan.
Dengan demikian, besarnya manfaat informasi akuntansi terkait
dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi
terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan
menyebarkan informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai

segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam


menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak
langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya
pengungkapan tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33
terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh pengguna. Masalah lain
yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan individu dan
pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi.
Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan
konsekuensi ekonomi yang kemudian menimbulkan masalah
penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan
untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational
faithfulness.
Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan
membantu pengguna untuk memprediksi mengenai outcome dari
kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk
mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki
dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu:
- Predictive Value
Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau
earning power.
- Feedback Value
Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para
pengambil keputusan. Untuk menaksir dimana posisi perusahaan
saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan fungsinya. Jika

dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan


dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini
juga mempengaruhi predictive value.
- Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi
akan relevan bila disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan. Sering terjadi trade- of antara timeliness dengan
komponen lain relevansi.
Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan
feedback value. Misalnya dalam kasus akuntansi manfaat dana
pensiun.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational
faithfulness, dan neutrality.
a. Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
b. Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
c. Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih
ditekankan pada relevansi dan reliabilitas daripada dampak
sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna
secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial


Statements of Business Enterprise Pengukuran dan
Pengungkapan
SFAC No. 5 membuat pembedaan yang berguna antara
income, earnings, dan comprehensive income. Secara mendasar
earnings berbeda dari income dengan keluarnya penyesuaian
akuntansi periode sebelumnya yang tidak diakui pada periode
sekarang, seperti efek kumulatif atas perubahan prinsip akuntansi.
Secara mendasar, comprehensive income mengakui dua kelas item
yang dikeluarkan dari earnings, yaitu efek penyesuaian akuntansi
tertentu periode sebelumnya yang tidak diakui pada periode
berjalan, dan perubahan lain dalam aset bersih (terutama holding
gains dan losses) yang diakui dalam periode ini tetapi dikeluarkan
dari earnings, seperti penyesuaian untuk nilai tukar mata uang
asing.
Kriteria pengakuan meliputi: (a) definisi: item memenuhi
definisi-definisi elemen-elemen laporan keuangan; (b) dapat diukur:
item mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan
kereliabelan yang memadai; (c) relevansi: informasi tentang item
tersebut dapat membuat keputusan pemakai menjadi berbeda; dan
(d) reliabilitas: informasi mewakili keadaan sebenarnya, jujur, dapat
diuji kebenarannya dan netral.

SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A


Replacement of FASB Concepts Statement No.3 Also
Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement
No. 2 (1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan
pada definisi 10 elemen laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang
yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai
hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan
manfaat ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari
kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset
atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang
sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset
sebuah entitas yang masih tersisa setelah dikurangi
kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan
kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak
memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas
bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau
tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently
restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis
sebagai hasil dari transfer sesuatu yang berharga ke entitas
tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau

meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik


pada umumnya menerima asset sebagai investasi, tapi dapat
juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas
(kewajiban) perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas
(perusahaan) yang dihasikan dari perpindahan asset,
penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan
kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi
ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas
bisnis selama satu periode dari transaksi dan kejadian lain dan
keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh
perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang
dihasilkan dari investasi dari pemilik dan distribusi kepada
pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada
sebuah entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi
dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang,
menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas
operasi utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau
pengeluaran yang terkait dengan liabilitas (atau kombinasi
keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau
melakukan aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama
perusahaan.

9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau


transaksi insidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi
lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas
kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari
peripheral atau transaksi incidental sebuah entitas dan dari
seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau
investasi dari pemilik.

SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value


in Accounting Measurements Pemakaian Arus Kas dan
Present Value Sebagai Dasar pengukuran
SFAC No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik
daripada isu konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini
dapat dilihat sebagai bagian dari Statement tersebut. SFAC No. 7
digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia
sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa
mendatang.

Present Value Measurement


Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran

present value yang digunakan untuk mensimulasi fair value.


Discount rate harus meliputi risiko dan ketidakpastian yang
merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset

tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam


beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus
menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang.

Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate

harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan.


Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai
tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara
terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas
tidak dapat demikian.

SFAC No. 8 Conceptual Frameworks for Financial


Reporting Kerangka Konseptual untuk Laporan Keuangan
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di
FASB untuk akuntansi dan pelaporan keuangan yang mencakup dua
bab kerangka konseptual baru yang menggantikan SFAC No.1,
tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises, dan SFAC
No.2, karakteristik kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8
dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep
fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan
akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
SFAC bukan merupakan bagian dari FASB, tetapi merupakan
sumber-sumber otoritatif dari GAAP yang diakui oleh FASB untuk
diterapkan pada entitas non pemerintah. Bagaimanapun SFAC tidak

(a) memerlukan perubahan dalam US GAAP yang ada, (b)


mengubah, memodifikasi, atau menafsirkan kodifikasi standar
akuntansi, dan (c) membenarkan salah satu perubahan yang ada
dalam praktek-praktek akuntansi dan pelaporan yang berlaku
umum atau menafsirkan kodifikasi standar akuntansi berdasarkan
intepretasi pribadi dari tujuan dan konsep-konsep dalam SFAC.
SFAC dapat diubah, diganti, dan ditarik melalui prosedur yang
sesuai dibawah the boards rules of procedure. Secara umum isi
dan tujuan SFAC No.8 adalah:

Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam


merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan.
Menggantikan SFAC No.1 dan 2
Terdiri atas tiga bab :
Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.
Bab 2, entitas pelaporan
Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat

Daftar Pustaka
Statement of Financial Accounting Concepts No. 1,2,5,6,7 dan 8.

Anda mungkin juga menyukai