23
JUL
Tafsir Al-Quran Surah Maryam
Surah Makkiyyah; surah ke 19: 98 ayat
tulisan arab alquran surat maryam ayat 27-33Maka Maryam membawa anak itu
kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: Hai Maryam,
sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat munkar. (QS. 19:27)
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat
dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina. (QS. 19:28) Maka Maryam
menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimana kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih dalam gendongan. (QS. 19:29) Berkata `Isa:
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi. (QS. 19:30) Dan dia menjadikan aku seorang yang
diberkati. di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, (QS. 19:3 1) dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. (QS. 19:32) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali. (QS. 19:33) (Maryam: 27-33)
`Ali bin Abi Thalhah dan as-Suddi berkata: Dikatakan kepadanya, `Wahai
saudara perempuan Harun, yaitu saudara Musa. Karena Maryam berasal dari
keturunan Harun. Sebagaimana orang-orang keturunan Tamimi dipanggil dengan
hai saudara Tamim dan orang-orang keturunan Mudharri dengan panggilan hai
saudara Mudharr.
Firman-Nya: fa asyaarat ilaiHi qaaluu kaifa nukallimu man kaana fil maHdi
shabiyyan (Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:
Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam
gendongan?) Yaitu tatkala mereka meragukan Maryarn dan mengingkari
kejadian pada dirinya itu serta mereka berkata kepadanya seperti perkataan
orang-orang yang berupaya menuduhnya dengan cacian, padahal saat itu ia
dalam keadaan puasa dan berdiam diri.
Mujahid, Amr bin Qais, dan ats-Tsauri berkata: Dia menjadikanku pengajar
kebaikan. Di dalam satu riwayat, Mujahid mengatakan: Berfaedah. Ibnu Jarir
berkata, Sulaiman bin `Abdul Jabbar berkata: Seorang alim bertemu dengan
orang alim yang lebih tinggi ilmunya, dia berkata, `Semoga Allah memberi
rahmat kepadamu, apa yang harus aku tampakkan dari amalku? Orang alim yang lebih tinggi ilmunya menjawab: Amar maruf dan nahi
munkar di mana saja ia berada, maka itulah agama Allah yang Dia telah
mengutus para Nabi kepada para hamba-Nya untuk beragama dengannya.
Para ulama fiqih telah sepakat tentang firman Allah: wa jaalanii mubaarakan
aina maa kuntu; dikatakan: Apa keberkahannya? Seorang di antara ulama itu
berkata: Amar maruf dan nahi munkar dimana pun `Isa berada.
Firman-Nya: wa aushaanii bish shalaati waz zakaati maa dumtu hayyan (Dia
memerintahkan aku mendirikan shalat dan menunaikan zakai selama aku
hidup,) seperti firman Allah kepada Muhammad saw: wabud rabbaka hattaa
yatiyakal yaqiin (Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang
diyakini [ajal].)
`Abdurrahman bin al-Qasim dari Malik bin Anas berkata tentang firman Allah: wa
aushaanii bish shalaati waz zakaati maa dumtu hayyan (Dan Dia
memerintahkan aku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku
hidup,) Dia mengabarkan kepadanya tentang sesuatu yang menjadi urusannya
hingga hari kematiannya, sesuatu yang telah ditetapkan-Nya untuk ahli qadar.
Qatadah berkata, telah diceritakan kepada kami bahwa seorang wanita pernah
melihat `Isa bin Maryam mampu menghidupkan orang yang mati serta
menyembuhkan orang yang buta dan berpenyakit kusta sebagai tanda-tanda
yang diberikan dan diizinkan Allah. Wanita itu berkata: Beruntunglah perut yang
mengandungmu dan tetek yang menyusuimu. Lalu `Isa as. menjawab:
Beruntunglah bagi orang yang membaca Kitab Allah lalu mengikuti isinya dan
tidak menjadi orang yang sombong lagi celaka.