Anda di halaman 1dari 13

Matius 12:30

Kita akan melanjutkan pembahasan Firman Tuhan di Matius 12:30.


Matius 12:30: "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan
bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Ayat ini sangatlah singkat, akan tetapi apakah tepatnya pesan yang mau disampaikan? Untuk
mngungkapkan maknanya, kita akan melihat pada ayat lain yang tampaknya menyampaikan
hal yang sama yaitu ayat yang ada di Markus 9:40.
Di Markus 9:38-40: Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan
pengikut kita mengusir roh-roh jahat demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia
bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun
yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."
Mari bandingkan Matius 12:30 dengan Markus 9:40.
"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia
mencerai-beraikan."
"Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."
Tidak ada tempat netral di dalam peperangan rohani
Di Matius 12:30, Yesus berkata, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku." Apakah Anda
bersama dia atau Anda melawan dia? Saya yakin Anda pasti akan berkata, "Tidak! Aku
bersama dia!" Kita akan melihat apa artinya "bersama Dia" sebentar lagi.
Yesus berkata, "Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Apakah
Anda mengumpulkan bersama dia? Jika Anda tidak mengumpulkan bersama dia, berarti Anda
mencerai-beraikan. Jadi, dari sini kita melihat bahwa tidak ada tempat netral di dalam hal
bersama Kristus atau melawan Kristus. Di dalam peperangan rohani, tidak ada netralitas.
Dalam pengertian tertentu, tidak ada yang namanya netralitas di dunia ini. Ada beberapa
negara di dunia ini yang mengklaim sebagai negara netral. Swiss adalah negara yang
mengklaim dirinya netral. Dalam kenyataannya, tentu saja, politik Swiss jauh dari netral. Hari
ini, misalnya, mereka sangat bersimpati pada blok barat dan cenderung bertentangan dengan
blok timur. Namun karena ukuran negara ini, ia merasa wajib untuk bersikap netral; ia tidak
mau terlibat dalam perang karena besarnya ongkos perang tersebut. Apakah netralitas ini
akan dihargai oleh negara lain nantinya, itu adalah persoalan lain. Di dalam Perang Dunia II,
Belgia dan Belanda bersikap netral, akan tetapi Jerman tidak peduli akan hal itu. Dan suatu
hari, ketika orang-orang Belanda bangun, mereka mendapati pasukan payung Jerman turun
dari langit. Swiss juga netral, tetapi Jerman tidak menyerangnya, karena akan mengorbankan

terlalu banyak sumber daya jika menyerang negara pegunungan ini. Poin dari semua ini
adalah: sekalipun Anda bisa saja menyatakan bahwa Anda netral, tak satu pun dari pihak
yang berperang akan memandang Anda netral.
Hari ini, jika Anda bukan seorang Kristen Anda bisa saja berkata, "Aku tidak menentang
Kristus, aku juga tidak memihak Kristus, aku netral." Percuma saja. Karena Allah tidak
memandang Anda netral, Iblis juga tidak memandang Anda netral, jadi, Anda akan
menghadapi masalah di dua sisi. Di sini, Yesus memberitahu kita poin yang ini: entah di
dalam peperangan militer atau di dalam peperangan rohani, tidak ada yang namanya
netralitas, tidak ada pilihan untuk tidak terlibat.
"Tidak menentang" bukan berarti "memihak"
Namun Anda mungkin berkata, bagaimana dengan Markus 9:40? Bukankah di sana
dikatakan, "Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita"? Di sini, kita perlu
renungkan baik-baik apa yang Yesus maksudkan dan selanjutnya kita akan mengerti bahwa
kalimat itu bukanlah dua sisi dari satu keping uang logam yang sama; tampaknya serupa,
akan tetapi mereka sangat jauh berbeda. Izinkan saya menunjukkan kepada Anda apa yang
saya maksudkan.
Sebagai contoh, sekarang ini, Tiongkok berada di bawah pemerintahan Komunis. Mayoritas
orang Tionghoa tidak menentang negara Tiongkok. Bahkan orang-orang Tionghoa perantauan
pada dasarnya tidak menentang Tiongkok, akan tetapi hal itu bukan berarti bahwa mereka
berpihak kepada Tiongkok. Hanya karena Anda tidak menentang mereka tidak berarti bahwa
Anda berpihak pada mereka. Jadi, bagaimana kita bisa katakan bahwa "barangsiapa tidak
melawan kita, ia ada di pihak kita"? Jika kita tidak melawan Tiongkok, bukan berarti kita
berpihak kepada negara itu.
Satu-satunya jalan untuk memahami hal ini dengan tepat adalah dengan memandangnya
sebagai pernyataan yang bersifat perbandingan. Jika dibandingkan dengan Kuomintang
(kaum Nasionalis), tentunya kita tidak melawan Tiongkok. Kelompok Kuomintang jelas
melawan Tiongkok dan sama sekali tidak memihak kepadanya. Dilihat dari sudut pandang
negara Tiongkok, orang-orang Tionghoa perantauan mungkin tidak melawan Tiongkok tetapi
mereka berpihak pada Tiongkok, dalam pengertian jika dibandingkan dengan orang-orang
Taiwan atau Kuomintang yang jelas tidak berpihak pada Tiongkok. Dengan kata lain, karena
orang-orang Tionghoa perantauan memegang pandangan yang tidak bermusuhan dengan
Tiongkok, maka di dalam pengertian yang sempit ini mereka bisa dianggap berpihak pada
Tiongkok, yaitu bahwa mereka tidak akan secara aktif melawan negara itu.
"Berpihak" karena rasa simpati
Mari kita gambarkan apa maksud uraian tadi. Sebagai contoh, jika Anda mendengar ada
orang yang mencela keadaan di Tiongkok sekarang ini, bukankah Anda segera merasa ada
dorongan untuk mengajukan pembelaan dan berkata, "Tidak. Tidak! Keadaannya tidak

seburuk itu di sana. Sebenarnya, kita sedang mengarah pada kemajuan yang bagus." Di dalam
pengertian ini, Anda memiliki simpati tertentu terhadap Tiongkok, karena bagaimana pun
juga, karena perasaan sebangsa. Dan kata 'berpihak', atau simpati inilah yang sedang Yesus
bicarakan di sini. Bukannya Anda berpihak kepada mereka di dalam pengertian bahwa Anda
siap mengorbankan nyawa Anda bagi Tiongkok, berperang 'bersama' bala tentaranya di
bawah naungan bendera negara itu, melainkan bahwa Anda memiliki simpati 'bagi' Tiongkok.
Dan simpati semacam ini jelas tidak akan dimiliki oleh pemerintah Taiwan.
Demikianlah, kita mulai bisa melihat apa yang Yesus maksudkan. Ada banyak orang seperti
orang-orang Farisi dan Saduki yang dengan sengit menentang Yesus. Namun seseorang yang
bersedia mengusir setan di dalam nama Yesus, sebagaimana yang tertulis di ayat-ayat itu,
jelas memiliki simpati kepada Yesus.
Namun perhatikanlah, dia tidak mengikut Yesus. Inilah yang menjadi keluhan dari para
murid, "Seseorang yang bukan pengikut kita." Para murid berkata kepada orang ini, "Aku
tidak mengizinkanmu memakai nama Yesus karena kamu tidak mengikut dia." Namun Yesus
berkata, "Jangan melarang dia karena barangsiapa yang tidak melawan kita maka dia
bersimpati kepada kita."
Di sini, kita harus perhatikan adanya suatu perbedaan, jika kita membandingkan Matius 12:30
dan Lukas 9:40. Satu perbedaan yang penting adalah perbedaan antara kata bersama Aku di
dalam Matius dengan kata di pihak kita di dalam Markus. Ada perbedaan yang sangat
menyolok dalam makna kedua kata tersebut.
"Berpihak" karena kepentingan pribadi
Kata 'kita' di dalam kalimat di pihak kita, bukan sekadar mengacu kepada Yesus. Kata "kita"
di sana mengacu kepada segenap Gereja, masyarakat baru atau kita secara keseluruhan. Ada
banyak orang yang bekerja keras bagi Gereja, untuk organisasi Kristen, untuk agama Kristen;
oh, mereka sangat memihak kepada Gereja, dalam berbagai hal, namun mereka bisa saja
memihak kepada Gereja karena kepentingan pribadi yang egois. Sungguh menyakitkan bagi
saya melihat, misalnya, sikap terpecah-belah berdasarkan denominasi yang kita lihat di
gereja-gereja zaman sekarang, hal yang dengan tepat menggambarkan masalah ini. "Aku
memihak denominasiku," atau "Gerejaku." Demikianlah, mereka bahkan bisa bertengkar
demi denominasi 'mereka', demi gereja atau ajaran mereka. Anda bisa saja memihak gereja
atau denominasi Anda sampai ke tingkat di mana Anda membenci orang lain.
"Memihak Kristus" tetapi tanpa kasih Kristus bagi orang-orang
Saya pernah mendengarkan sebuah wawancara di radio, seseorang dari sebuah sekte Kristen
yang sangat ketat, sedang diwawancarai. Wawancara ini membuat hati saya sangat muak.
Sekte ini dikenal sebagai suatu persekutuan yang sangat ekstrim atau tertutup yang berlokasi
di Inggris. Mereka berpikir bahwa hanya mereka saja yang akan diselamatkan; orang Kristen
yang lainnya semua masuk neraka. Orang ini berkata, "Saya sangat prihatin pada nasib kalian

semua." Astaga! Dia begitu superior dan berada begitu tinggi sehingga dia hanya bisa
berprihatin saja pada nasib orang Kristen yang lain. Apakah terlihat kasih Kristus di dalam
orang-orang semacam ini? Namun apakah mereka memihak Gereja? Sudah pasti! Perhatikan
saja wajah mereka yang merah seperti buah tomat saat berdebat, jelaslah mereka memihak
pada Gereja. Mereka akan berkata, "Demi Kristus. Bagi Kristus dan Gereja!" Oh! Memang
tidak dapat disangkal bahwa orang-orang dari persekutuan yang ekstrim ini memihak pada
Kristus dan Gereja!
Mari kita kembali kepada para ksatria perang salib di abad pertengahan. Mereka berangkat ke
Palestina untuk memerangi orang Arab, untuk membunuh orang Arab, untuk membebaskan
Palestina, untuk merebut Palestina bagi Allah. Oh! Mereka berangkat, bertempur, dan mati
demi salib, demi nama Yesus. Saat berangkat, mereka mengangkat sumpah di hadapan salib
kayu. Bahkan bendera mereka memakai lambang salib berwarna merah. Mereka berangkat
berperang demi Kristus dan Gerejanya. Siapa yang bisa menyangkal bahwa mereka ini
memihak pada Kristus dan Gerejanya?
Lalu apa yang kita lihat di zaman sekarang ini? Kita melihat hal yang sama, kesetiaan pada
Gereja, "Ini gerejaku. Aku dari aliran Pentakosta, Injili, atau apapun itu. Aku akan bertarung
demi gerejaku! Jangan coba-coba berkata yang buruk tentang gerejaku atau kamu akan
mendapatkan bengkak di matamu!" Demikianlah, saat bertingkah seperti ini, kita sangat
yakin bahwa apa yang kita kerjakan itu adalah demi Kristus.
Saya rasa, saat ini, Anda sudah bisa melihat apa arti memihak pada Kristus dan memihak pada
Gereja. Selanjutnya, kita akan melihat apa arti bersama Kristus, dan Anda akan mampu
melihat perbedaan yang besar antara memihak pada Kristus, memihak pada Gereja dan
bersama Krsitus.
Tragedi yang dialami gereja adalah bahwa ada begitu banyaknya orang yang memihak pada
Kristus tetapi sedikit sekali yang bersama Kristus. Dan hari ini, saya ingin agar Anda camkan
baik-baik pertanyaan ini, "Apakah Anda memihak Kristus atau Anda bersama Kristus?"
Perbedaan antara keduanya sangatlah besar.
"Memihak Kristus" untuk mendapatkan suatu keuntungan dari Kristus
Paulus menggambarkan poin ini dengan sangat baik di dalam Filipi pasal 1 - ayat-ayat yang
membuat hati saya sangat perih, akan tetapi, hal itu menunjukkan betapa baiknya pemahaman
Paulus akan ajaran Yesus. Di Filipi 1:15 Paulus berkata bahwa ada orang yang memberitakan
Kristus ... dengan maksud baik. Kemudian di Filipi 1:16, dia menyampaikan tentang mereka
yang memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk
membela Injil. Namun di Filipi 1:15a dan 17, disebutkan tentang orang lain yang
memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, mengerjakan hal ini dalam
kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas. Makna dari kepentingan sendiri
tersebut adalah ambisi yang egois. Hal yang aneh adalah bahwa ternyata ada dua macam
penginjil, ada dua macam orang Kristen: yang satu memberitakan Injil karena kasihnya

kepada Yesus. Yang lainnya memberitakan Kristus karena semangat ambisi yang egois,
karena mau mencari keuntungan sendiri.
Jadi, bukankah mereka yang memberitakan Kristus karena ambisi yang egois itu adalah
mereka yang berpihak kepada Kristus? Tentu saja, mereka memihak Kristus; mereka
mendapatkan keuntungan dari Kristus. Anda akan selalu memihak orang yang akan memberi
Anda keuntungan pribadi. Demikianlah, di Filipi 1:18, kita mendapati bahwa orang-orang ini
pada dasarnya memberitakan Kristus; Kristus diberitakan berdasarkan tujuan pribadi, yaitu
berdasarkan motivasi yang salah.
Waspadailah motivasi Anda di saat Anda memberitakan Injil. Apa motivasi Anda dalam
memberitakan Injil? Jika seorang pendeta memberitakan Injil karena pekerjaan ini adalah
sumber penghasilannya, tentu saja dia akan berpihak kepada Kristus. Jika Anda tidak punya
Kristus, maka Anda tidak punya sumber pendapatan. Selanjutnya, tentu saja Anda akan
berpihak kepada Kristus. Jika mereka tidak memberitakan Kristus, akan kemana nasib
mereka berujung? Mungkin mereka akan menjadi pencuci piring. Mereka tidak tahu
bagaimana melakukan pekerjaan lain, jadi mereka harus memberitakan Kristus.
Jadi, apakah yang menjadi motivasi Anda dalam memberitakan Kristus? Hal itu akan
mengungkapkan mengapa Anda berpihak kepada Kristus. Ini adalah pokok yang sangat
penting.
Kedua ayat tersebut (Matius 12.30 dan Markus 9.40) tidak menyatakan hal yang sama.
"Memihak Kristus" tetapi tidak "bersama Kristus"
Saat kita baca di Matius 7:21 misalnya, kita menemukan orang-orang yang mengusir setan di
dalam nama Yesus, yang mengerjakan berbagai mukjizat di dalam nama Yesus, yang berseru
kepada Yesus, "Tuhan, Tuhan!" Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Menjauhlah daripadaKu, kalian pembuat kejahatan." Apakah orang-orang ini tidak memihak pada Kristus? Tentu
saja mereka memihak pada Kristus. Jika tidak, mana mungkin mereka berseru, "Tuhan!
Tuhan!"? Buat apa mereka mengerjakan banyak hal itu demi namanya? Mereka memang
sangat memihak Kristus. Akan tetapi mereka tidak bersama Kristus. Dan karena mereka tidak
bersama Kristus, maka Yesus berkata, "menjauhlah daripadaku, kalian pembuat kejahatan."
"Jangan datang kemari dan berseru, 'Tuhan! Tuhan!' Kalian tidak bersama aku. Kalian
memang memihak aku, tetapi kalian tidak bersama aku." Saudara, hal ini berarti: Jangan
berpikir bahwa Anda adalah orang Kristen hanya karena Anda memihak Kristus.
Menjadi orang Kristen berarti bersama Kristus
Menjadi orang Kristen berarti bersama Kristus. Akan tetapi, karena banyak orang yang tidak
memisahkan dengan tegas makna keduanya, maka mereka mencampur-adukkan makna
memihak Kristus dengan bersama Kristus. Dan mereka membayangkan karena mereka
memihak Kristus, maka mereka diselamatkan. Saya harap Anda perhatikan bahwa tak seorang
pun yang akan memihak Kristus jika mereka tidak punya kepercayaan kepada Kristus.

Orang-orang di dalam Matius 7:21 berseru, "Tuhan! Tuhan!" tentu saja, mereka percaya
kepada Kristus, jika tidak, mereka tidak mungkin mengusir setan di dalam nama Yesus. Dan
sama seperti orang yang ada di dalam Markus pasal 9 ini, jelas dia percaya kepada kuasa di
dalam nama Yesus. Jika dia tidak mempercayai kuasa di dalam nama Yesus, dia tidak akan
mengusir setan dengan nama Yesus. Dan oleh karena itu, kita bisa melihat betapa besar
perbedaan makna memihak pada dengan bersama. Dan saya harap sekali lagi, pastikanlah
apakah Anda baru sekadar memihak Kristus atau Anda sudah bersama Kristus.
Bersabar terhadap orang-orang Kristen yang tidak 100% komitmennya
Apa yang Yesus ajarkan pada murid-muridnya di Markus pasal 9 adalah sikap hati yang
sabar, sikap hati yang bertoleransi. Kita cenderung tidak sabar terhadap orang-orang Kristen
yang tidak 100% berkomitmen saat kita sudah berkomitmen. Kita bisa menjadi sangat tidak
toleran, keras terhadap mereka dan mungkin menentang mereka di depan umum, artinya, kita
menunjukkan penolakan keras terhadap orang-orang ini di hadapan orang-orang non-Kristen.
Tetapi orang-orang non-Kristen tidak bisa membedakan antara kedua macam orang Kristen
ini: yakni mereka yang memihak Kristus dengan mereka yang bersama Kristus. Mereka pikir:
yang ini Kristen dan yang itu juga Kristen. Lihat orang-orang Kristen ini - mereka bertengkar
lagi! Itu sebabnya, kita tidak boleh seperti sekte yang tertutup itu; kita harus memiliki
kesabaran dan kasih terhadap mereka yang berbeda dengan kita.
Karena itu saya bersedia untuk memberitakan Injil ke gereja mana pun, dan saya menerima
undangan dari berbagai macam gereja karena mereka tahu bahwa saya bersedia untuk
menerima mereka di dalam nama Tuhan dan saya bersedia untuk melayani mereka, sekalipun
di saat saya memberitakan Injil, saya memberitakannya tanpa kompromi. Jadi, saya tidak
akan berkata, "Gereja Anda tidak baik. Denominasi Anda tidak berguna. Kalian semua akan
masuk neraka." Saya tidak akan mengucapkan hal-hal semacam itu. Tugas saya cukup
memberitahu mereka seperti apa itu orang Kristen sejati, dan menjadi kewajiban mereka
untuk menetapkan akan berdiri di mana. Saya memberitakan Injil yang sama baik kepada
Anda maupun kepada mereka; saya tidak membuat pembedaan. Saya tidak berkata, "Saya
memberitakan hal yang berbeda di sini. Kalian semua orang-orang baik. Dan mereka yang di
luar sana, saya hanya bisa prihatin pada nasib mereka." Jika saya berkhotbah dengan keras,
maka saya melakukannya terhadap siapapun. Demikian pula, jika saya berkhotbah dengan
penuh kasih, maka saya berkhotbah dengan gabungan kasih Kristus dan ketegasan Kristus ke
mana pun saya pergi.
Tetapi mungkin akan ada yang berkata, "Bukankah berbahaya jika Anda bertoleransi seperti
itu? Bukankah nantinya Anda membiarkan lalang tumbuh bersama gandum di dalam
Gereja?" Lalang atau sebenarnya 'darnel' (tares) adalah tumbuhan yang terlihat mirip dengan
gandum tetapi bukanlah gandum. Berarti Anda membiarkan lalang tumbuh di antara gandum.
Jenis rumput liar ini terlihat seperti gandum akan tetapi mereka sangat merugikan gandum
karena mereka merampas sari makanan yang diperlukan oleh gandum. Dengan segera, kita
akan merasa perlu untuk mencabuti lalang tersebut. Itulah sebabnya mengapa Yesus memberi
kita perumpamaan tentang gandum dan lalang di Matius 13. Dia berkata, "Jangan cabut

lalangnya karena jika kamu cabut lalangnya, gandumnya mungkin akan tercabut juga." Di
dalam perumpamaan yang sama, kita diberitahu bahwa lalang itu disebarkan oleh Iblis.
Namun sekalipun mereka disebarkan oleh Iblis, Yesus berkata, "jangan cabut mereka karena
akar lalang dan gandum saling berbelitan, jadi, kalau kamu mencabut lalangnya, semua
gandum di sekelilingnya juga akan tercabut." Lalang mungkin akan melemahkan gandum
dengan merampas sari makanannya, akan tetapi masih lebih baik jika gandum yang
dikelilingi lalang itu berbuah sedikit daripada tercabut binasa."
Seringkali, kita mengamati orang-orang Krsiten dan berkata, "Oh, kalau saja mereka
mendapatkan ajaran yang benar, sungguh besar potensi yang mereka miliki! Sungguh besar
perkara-perkara yang bisa mereka kerjakan bagi Allah." Tetapi Anda tidak bisa banyak
membantu mereka. Mereka tidak berbuah banyak karena mereka dipengaruhi oleh akar
lalang. Dan memang inilah tepatnya hal yang diajarkan oleh Yesus di Markus 9:34-40:
bersabarlah terhadap mereka yang berpihak kepada Kristus. Anda bisa saja berpihak kepada
Kristus dan tetap menjadi lalang. Sekarang, kita mulai menyadari betapa besar bahayanya.
Seseorang bisa saja memihak pada Kristus sambil menentang Kristus
Kita telah lihat dari Filipi pasal 1 bahwa Paulus menyebutkan tentang beberapa orang yang
memberitakan Kristus karena dengki. Apakah ini berarti bahwa orang-orang yang memihak
Kristus juga pada saat yang bersamaan menentang Kristus dalam pengertian tertentu? Tentu
saja, mereka juga menentang Kristus berdasarkan pemahaman lain karena mereka tidak
memberitakan Injil sebagaimana seharusnya, yaitu berdasarkan kasih. Mereka ini
memberitakan Kristus atau mengerjakannya atas dasar niat yang tidak suci. Mereka bukanlah
murid yang sejati karena hanya mereka yang suci hatinya yang akan melihat Allah.
Jadi, orang-orang ini seperti orang Israel yang menyembah Allah dengan bibir mereka tetapi
hati mereka jauh dari-Nya. Demikianlah, kita mendapati situasi yang saling bertolak belakang
pada orang-orang yang memihak pada Kristus, yang dalam pengertian tertentu ternyata
mereka menentang Kristus. Akan tetapi mereka tidak secara sadar menentang Kristus. Dapat
kita katakan bahwa mereka memihak Kristus dengan pikiran mereka, tetapi menentang
Kristus lewat cara hidup mereka. Saya menekankan semua ini untuk menunjukkan kepada
Anda tentang perbedaan yang besar antara memihak pada kita (with us) dengan bersama Aku
(Kristus). Kita lihat bahwa mereka yang memberitakan Kristus karena dengki dan
perselisihan jelaslah tidak bersama Kristus; mereka memihak Kristus di dalam pengertian
yang sudah kita bahas tadi, akan tetapi mereka tidak bersama Kristus.
Makna dari kata bersama Aku
Namun jika kita masuk ke Matius 12:30, kita akan melihat bahwa persoalannya bukan dalam
hal memihak pada Kristus; Kata bersama Aku digunakan dua kali di ayat ini.
1. Bersama Kristus di dalam hati dan roh

Di Markus 3:14, saat Yesus memilih 12 orang murid, disebutkan, "Ia menetapkan dua belas
orang untuk menyertai Dia." Dikatakan untuk menyertai Kristus, hal ini tidak sekadar berarti
bahwa ia memilih mereka agar mereka ikut kemanapun dia pergi. Dia memilih kita untuk
menyertai dia bukan dalam pengertian jasmaniah. Di dalam pengertian tersebut, tak seorang
pun dari kita yang bisa menyertai dia; kita tidak bisa bersama dia secara jasmani. Dengan
pengertian jasmani, maka Matius 12:30 tidak akan pernah bisa diterapkan dalam diri setiap
kita karena tak seorang pun dari kita yang bisa bersama dia secara jasmani, dia telah bangkit
dan naik ke tempat yang tinggi. Kata bersama aku yang Yesus bicarakan di sini berarti
bersama dia di dalam hati dan bersama dia di dalam roh.
Hal ini sebenarnya menjadi bagian dari isi doanya di Yoh 17:23, "Aku di dalam mereka dan
Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu", menjadi satu dengan Yesus
dan menjadi satu dengan Allah Bapa. Dengan demikian, bersama Kristus berarti: Saya
mengidentifikasikan diri dengan Yesus di dalam pikiran, jiwa dan kekuatan saya. Ini
sebenarnya suatu pernyataan yang serupa dalam kata-kata yang berbeda: mengasihi Allah
dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan Anda. Kasih adalah pendorong yang
membuat kita ingin bersama dengan seseorang. Sama seperti apa yang dikatakan rasul Paulus
dengan indah di 1 Korintus 6:17 : Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Dia.
2. Bersatu dengan Kristus: mengenakan kuk Kristus berarti memikul salib Anda
Bersama dengan YEsus berarti, seperti yang kita lihat di Matius 11:29, mengenakan kuknya.
Saat kita mengenakan kuknya adalah saat di mana kita benar-benar bersama dia dan kita tahu
bahwa mengenakan kuknya berarti memikul salib Anda. Dan semua ini secara ringkasnya
bermakna bahwa setiap orang yang tidak memikul salibnya tidak akan bisa bersama dengan
Kristus. Salib itulah yang menyatukan kita dan membuat kita bersama Kristus. Sudahkah
Anda memikul salib sebagai murid Kristus? Apakah Anda mengenakan kuk Kristus? Jika
Anda mengenakan kuk Kristus, jika Anda menjadi satu dengan Kristus, berarti Anda benarbenar bersama dia, berarti Anda menjadi satu dengan dia di dalam hati, pikiran, jiwa dan
kekuatan Anda. Anda ikut pergi kemana pun dia pergi. Segenap hasrat Anda adalah untuk
menyenangkan hatinya, mengasihi dan memuliakan dia. Selanjutnya, sikap hati Anda akan
sangat berbeda. Anda tidak akan pernah memberitakan Injil atas dorongan perselisihan untuk
menghancurkan orang lain, untuk menyedihkan hati orang lain, agar bisa berkata, "Lihat!
Aku berkhotbah lebih bagus daripada kamu." Anda tidak akan pernah bermimpi untuk
melakukan hal itu.
3. Buatlah keputusan terpenting: serahkan kehendak Anda sepenuhnya kepada Kristus
Poin ketiga yang ingin saya bahas secara singkat, sebelum kita tutup, adalah bahwa Anda
harus menyadari kalau bersama Yesus dan menjadi satu dengan dia adalah masalah kehendak.
Perkara memihak atau menentang adalah masalah keputusan. Di dalam peperangan rohani,
Anda tidak bisa berada di dalam posisi netral. Anda dipaksa untuk membuat keputusan untuk
memihak atau menentang. Dan dengan tidak membuat keputusan, sebenarnya Anda sudah

memutuskan untuk tidak membuat keputusan. Dan ini adalah hal yang sangat penting untuk
Anda pahami. Jika Anda bukan seorang Kristen, dan Anda tidak memutuskan untuk mengikut
Kristus, berarti Anda sudah memutuskan untuk tidak mengikut Kristus. Anda sudah membuat
keputusan dengan tidak membuat keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam hidup ini
adalah tidak mungkin untuk bersikap netral. Adalah mustahil untuk tidak membuat
keputusan.
Jika kita berbicara tentang hal membuat keputusan, dengan segera kita akan melibatkan
kehendak kita. Dan Anda tahu, manusia sering kali tidak suka membuat keputusan karena
setiap kali Anda membuat keputusan, Anda langsung merasakan beban tanggung jawab
menekan pundak Anda. Dan manusia cenderung mengelak dari mengambil keputusan. Saat
pertama kali Anda menjadi dewasa, saat pertama kali Anda harus membuat keputusan bagi
diri Anda sendiri, ingatkah Anda betapa beratnya membuat suatu keputusan? Anda berkata,
"Oh! Kalau aku membuat keputusan seperti ini, apa yang akan terjadi? Kalau aku membuat
keputusan seperti itu, apa yang akan terjadi?" Anda tiba-tiba saja merasa bahwa segenap
beban umat manusia bergantung di pundak Anda.
Saya sering terkenang, ketika saya berusia 16 tahun, pada ulang tahun saya yang ke-16, ayah
saya duduk di hadapan saya dan saya menikmati semangkuk besar mie di saat saya sedang
berusaha menelan mie itu, ia berkata kepada saya, "Sekarang kamu adalah laki-laki dewasa".
"Di usia 16 tahun ini, kamu telah menjadi laki-laki dewasa. Mulai saat ini, kamulah yang
membuat keputusan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupanmu. Mulai saat
ini, aku hanya akan menjadi penasihatmu. Aku tidak akan memerintahkanmu lagi." Saya
berpikir, "Oh! Ulang tahun ke-16 ini adalah hari yang sangat berat. Besar sekali tekanannya."
Sebelumnya semua terasa gampang karena ayah saya yang menyuruh saya mengerjakan
segala sesuatu dan saya tinggal mengerjakannya. Hal yang mudah. Saya tidak perlu berpikir
terlalu keras. Sekalipun kadang kala, saat ayah saya menyuruh saya mengerjakan hal yang
tidak suka saya lakukan. Saya membantah dan menggerutu, akan tetapi sebelum usia 16
tahun itu, saya tidak memikul tanggung jawab apa-apa. Saya boleh mengeluh. Namun di saat
saya harus membuat keputusan, nah, beratnya sangat terasa.
Sebagai contoh, jika Anda adalah mahasiswa kedokteran, dan saat harus membuat keputusan
penting, Anda tidak perlu kuatir, dokter yang berwenanglah yang akan mengambil keputusan
tersebut. Jika pembedahan harus dilakukan, Anda tidak perlu kuatir akan keputusan yang mau
diambil. Ahli bedah yang akan menentukan serta menyuruh Anda mengerjakan sesuatu, Anda
tinggal mengerjakannya. Tetapi, jika tiba saatnya, Anda yang menjadi dokter, atasan Anda
berkata, "Baiklah, sekarang semuanya tergantung padamu. Kamu yang membuat keputusan."
Selanjutnya, dahi Anda akan banjir keringat. Jika Anda melakukan kesalahan, maka Anda
harus menanggung akibatnya. Demikianlah, salah satu saudara kita yang bekerja sebagai
dokter berkata kepada saya bahwa beberapa hari yang lalu dia harus memimpin operasi, dan
itu adalah suatu pengalaman yang luar biasa.
Sama juga, di dalam peperangan, jika Anda adalah seorang prajurit, Anda tidak perlu pusingpusing; perwira akan memberi perintah, "Tembak!" dan Anda tinggal menembak. Cukup

mudah. Jika tiba saatnya giliran Anda untuk memberi perintah menembak, Anda akan
mengeluarkan sapu tangan Anda dan menyeka dahi Anda, dan Anda mulai bertanya-tanya
apakah harus menembak sekarang atau nanti.
Namun tak ada keputusan yang lebih penting ketimbang keputusan apakah Anda akan
bersama Kristus atau menentang Kristus. Renungkanlah hal itu baik-baik. Tidak ada
keputusan yang lebih penting dari keputusan Anda untuk bersama atau menentang Kristus di
dalam hidup ini. Dan jika sampai dengan sekarang ini Anda masih suka mengalihkan beban
pengambilan keputusan kepada orang lain maka keputusan yang satu ini harus Anda tetapkan
sendiri, orang lain tidak bisa menetapkannya buat Anda.
Apakah Anda akan bersama dengan Kristus atau tidak bersama dengannya? Janganlah
membuat kompromi yang tragis dengan mengatakan, "Aku akan memihak Kristus, tapi tidak
bersama dia, tetapi sebisa mungkin aku akan memihak dia." Sebaiknya Anda tidak perlu
mempertimbangkan keputusan semacam itu, karena pada dasarnya, keputusan itu berarti
tidak bersama Kristus dan keputusan itu tidak akan membawa Anda menuju gerbang
Kerajaan.
Dan saya akan beritahu Anda mengapa, karena begitu banyak orang tidak memiliki tekad
yang teguh untuk bersama dengan Kristus, untuk berkata, "Aku memutuskan untuk bersama
Kristus dengan kasih karunia dan kuasanya." Akibatnya, mereka mengambil pilihan kedua:
Aku hanya akan memihak Kristus. Dan pilihan kedua yaitu memihak Kristus ini hanyalah
suatu upaya untuk menentramkan hati nuraninya saja. Mereka merasa bahwa setidaknya
mereka sudah melangkah sedikit ke arah yang benar. Namun hal itu tidak cukup. Tetapi
banyak orang yang memutuskan untuk memihak Kristus dengan pengertian bahwa hal itu
sudah cukup dan tidak harus bersama Kristus. Namun hal itu tidak akan berlaku. Banyak
orang sekarang ini, saat mereka berkata, "Aku ingin dibaptis," apa yang mereka sebut sebagai
'langkah iman' itu sebenarnya tak lebih dari langkah untuk memihak Kristus. Mereka tidak
bersama Kristus. Saya harap perbedaan di antara keduanya benar-benar tertanam di dalam
benak Anda.
Bersedia untuk berdiri di sisi Yesus dalam pertempuran dan siap untuk terluka
Jika Anda melihat ada dua kelompok orang sedang berkelahi di jalanan, dan Anda melihat
ada beberapa teman Anda di salah satu kelompok, lalu Anda berdiri di pinggiran sambil
bersorak, "Ayo sobat! Hajar mereka! Ayo! Biar mereka tahu rasa!" Itu berarti Anda memihak
pada teman Anda, dan memang jelas itu adalah tindakan memihak pada mereka. Namun
masalahnya adalah pemihakan Anda itu tidak menolong mereka untuk mengalahkan musuhmusuhnya. Kawan-kawan Anda yang sedang berkelahi itu akan berseru, "Berhenti bersorak!
Ayo masuk dan bantu kami!!"? Namun kita berpikir bahwa kita cukup berdiri di pinggiran
dan bersorak buat mereka, sambil berkata, "Ayo! Kalian sudah unggul. Hajar mereka," namun
kita tidak pernah ikut terlibat. Di situlah letak perbedaan antara memihak dengan ikut
bersama. Demikianlah, saat kita melihat peperangan rohani sedang berlangsung, kita lalu
berdiri di pinggiran, bersorak buat Gereja dan berkata, "Ayo! Maju! Yesus! Horee!

Haleluyah! Maju terus!" Hal ini sama sekali tidak membantu Gereja karena Anda sama sekali
tidak ingin terkena pukulan. Mencari aman dengan berdiri di kejauhan. Bersama Kristus
berarti masuk ke dalam pertempuran dan berdiri di sampingnya, dan itu berarti ada peluang
untuk terluka. Saat hidup terasa berat bagi orang-orang Kristen, maka, Anda akan bisa
melihat apakah mereka itu bersama Kristus atau sekadar memihak Kristus.
Ketika saya masih di Tiongkok dahulu, saya melihat banyak orang Kristen yang pergi ke
gereja. Ada banyak bangunan gereja yang bagus dan indah. Oh! Mereka memihak Kristus
setiap saat. Banyak paduan suara yang bagus-bagus dengan seragam paduan suara mereka ungu, emas, merah, putih. Indah sekali! Oh! Orang-orang Kristen selalu memihak Kristus
setiap saat! Mereka bersorak-sorak dari pinggir arena setiap hari. Dan kemudian, kaum
Komunis datang dan para juru sorak itu menghilang. Ketika orang-orang Komunis menaruh
meja mereka di depan gereja kami, dan setiap orang yang ingin masuk ke gereja harus
menuliskan namanya di buku mereka. Oh! Semua pimpinan gereja menghilang karena
sekarang perangnya sudah dimulai. Bukan lagi saat untuk para juru sorak. Dan saat perang
sudah dimulai, orang-orang yang tetap bertahan adalah mereka yang bersama Kristus. Dan
sekarang, saya harap Anda mulai menyadari bahwa hal bersama Kristus itu adalah keputusan
yang utama karena akan mempengaruhi segenap hidup Anda. Apakah Anda siap untuk
terlibat bersama Kristus atau Anda sekadar bersiap untuk berdiri di pinggiran dan memberi
dia sorak-sorai?
Di dalam kehidupan gereja, kita juga bisa melihat hal ini. Ada banyak orang yang berseru,
"Oh! Gereja ayo! Maju! Maju!" Namun ketika gereja menghadapi masalah keuangan, Anda
akan bisa melihat siapa yang sekedar memihak dan siapa yang ikut bersama. Apakah Anda
akan berkata, "Aku ikut bersama gereja, persoalan gereja adalah persoalanku juga"? Tetapi,
jika Anda mendengar ada persoalan di gereja dan Anda berkata, "Oh! Orang-orang yang
malang! Mereka pasti sangat kesulitan. Aku akan menghibur mereka, dan aku akan
menyemangati mereka, tetapi aku akan berdiri di pinggiran saja tanpa berbuat apa-apa", maka
itu berarti Anda hanya sekadar memihak Kristus. Jika Anda menghadapi persoalan keuangan,
teman seperti apakah yang Anda inginkan? Orang yang menghibur Anda, menepuk pundak
Anda, meminjamkan sapu tangan untuk menyeka wajah Anda, itukah teman yang Anda
inginkan? Dan ketika Anda selesai menyeka air mata Anda, dia berkata, "Jangan lupa
mengembalikan sapu tangan saya." Atau, tidakkah Anda lebih menginginkan teman yang
berkata, "Kalau kamu dalam kesulitan, kamu bisa mengandalkan aku, aku akan selalu
bersamamu." Dan ketika Anda membutuhkan pertolongan, dia akan menguras isi kantongnya
dan memberikan Anda sampai dengan sen yang terakhir. Itulah artinya bersama Anda, bukan
sekadar memihak Anda. Dan untuk bisa seperti itu, maka dia harus membuat keputusan untuk
bersama dengan Anda. Hal ini akan membutnya mengorbankan uangnya. Karena itu, tentu
saja, dia harus membuat satu keputusan. Dan persoalan membuat keputusan inilah yang
sering kali gagal dilakukan oleh orang-orang Kristen.
Allah berkarya melalui orang-orang yang memiliki tekad yang teguh

Rahasia pertumbuhan di dalam kehidupan Kristen bergantung pada satu hal: komitmen total
di tingkat kehendak Anda. Pertumbuhan di dalam kehidupan rohani adalah suatu rangkaian
keputusan yang tiada akhir, yang dilandasi komitmen utuh pada pertumbuhan itu. Allah akan
bekerja melalui Anda jika Anda memiliki tekad untuk ikut bersama Dia. Di sepanjang masa
pelayanan saya, saya hanya melihat satu jenis orang Kristen yang bisa melangkah maju dalam
kehidupan Kristennya, bertumbuh kuat di dalam Tuhan: yaitu orang Kristen yang bertekad
kuat. Bukannya jenis orang Kristen yang hanya suka membuat janji-janji indah: "Oh! Aku
mau melakukan ini! Aku mau melakukan itu, tapi semuanya hanya di bibir saja, tidak ada
tindakan nyata!" Orang-orang Kristen macam ini tidak akan mengalami kemajuan.
Jika Anda amati rasul Paulus, Anda akan segera mendapati bahwa dia adalah orang yang
sangat kokoh tekadnya. Anda cuma perlu melihat berapa kali dia memakai kata 'will
(kehendak)' dan kata 'determine (tekad)' di dalam Firman Allah: Sebab aku telah memutuskan
(determine = bertekad) untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus,
yaitu dia yang disalibkan. Dia tidak berkata, "Kupikir itu adalah ide yang bagus." Dia
bertekad. Atlet mana yang pernah memenangkan perlombaan lari tanpa memiliki tekad untuk
terus berjuang sampai garis akhir? Dia tak akan bisa memenangkan perlombaan dengan
bermodalkan hasrat yang tidak jelas arahnya. Dia harus memiliki tekad untuk berkorban,
untuk mendisiplin dirinya siang dan malam. Orang-orang seperti itulah yang bisa mencapai
kemajuan di dalam kehidupan Kristen.
Saya sendiri tidak punya kekuatan apa-apa di dalam diri saya. Saya adalah orang yang sangat
lemah, akan tetapi ada satu hal yang saya miliki di dalam diri saya, saya bisa memiliki tekad
yang kuat, yaitu komitmen yang utuh dalam kehendak saya. Itulah hal yang bisa saya
lakukan; dan itulah hal yang harus saya lakukan jika ingin agar Allah memakai saya. Saya
tidak bisa mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain. Saya mampu berkata, "Tuhan!
Aku lemah, aku tidak berguna, aku tidak punya kekuatan apa-apa, tetapi dengan kasih
karuniaMu, aku bertekad untuk mengikut Engkau sampai pada akhirnya. Aku bertekad untuk
mengandalkan kasih karunia yang Kau sediakan itu. Aku bertekad untuk tidak menyimpang
ke kiri atau pun ke kanan, tetapi aku akan mengikut Engkau di jalan menuju kehidupan. Aku
bertekad untuk berperang. Jika aku menjadi cacat, jika aku menjadi lumpuh, jika aku mati di
medan perang, cukup berikan aku kasih karunia untuk menempuh semua itu." Itulah sikap
hati Paulus. "Aku bertekad untuk memberitakan Injil ke tempat di mana orang lain belum
memberitakannya."
Apakah Anda memihak Kristus atau bersama Kristus?
Dia tidak berkata, seperti kebanyakan orang Kristen, "Yeah! Kelihatannya ladang pelayanan
sedang memerlukan banyak tenaga, eh? Kelihatannya betul jika Tuhan berkata bahwa kamu
harus memberitakan Injil. Yeah, itu memang ada benarnya. Aku akan menyatakan
dukunganku kepada orang-orang yang akan berangkat ini, 'Ayo! Maju! Berangkatlah!'" Yang
semacam itu adalah orang Kristen yang sekadar memihak, bukan yang ikut bersama. Dan
akibatnya, Gereja menderita banyak sekali akibat hal ini: mayoritas tidak mau ikut terlibat.
"Biarlah para penginjil berangkat, biarlah para pendeta berangkat. Kami akan mendukung

Anda. Kami berpihak pada Anda semua, bahkan kami rela menaruh beberapa dolar di dalam
kotak persembahan. Selama aku tidak ikut terlibat, itu tidak masalah."
Kiranya Allah menunjukkan kepada Anda di mana Anda berada, dan memberi Anda kasih
karunia untuk bisa bertekad mengikut teladan Yesus, untuk bisa berkata, "Tuhan, aku bukan
siapa-siapa, aku ini lemah, tetapi melalui-Mu aku bisa mengerjakan segalanya." Demikianlah,
sekarang ini, di dalam banyak gereja, ada banyak orang yang sekadar berpihak kepada
Kristus, akan tetapi sangat sedikit yang bersama Kristus. Di mana kedudukan Anda?
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai