Anda di halaman 1dari 4

Name : Risa Nur Fitria

Class : X2
Absent : 24

5th English Assignment


Dahulu kalah hiduplah wanita muda yang biasa dipanggil Lucy,
seorang pemanggang roti terbaik di seluruh dunia. Suatu hari, ia diculik ke
tempat yang jauh oleh peri, yang menguncinya di dapur dunia peri.
Buatkan kami kue! perintah mereka. Besar, lengket, renyah, kue
bersaus susu dengan gula mentega!
Dan apa yang terjadi jika aku sudah memanggang? tanya lucy.
Oh, kita akan kembali padamu.
Aku tidak ingin berubah menjadi pohon pikir lucy. Lalu dia berkata
pada peri, Bagaimana aku bisa membuat kue tanpa tepung? Lebih baik
kamu terbang ke dapurku dan mengambilkanku satu tas berisi tepung.
Lalu para peri terbang ke ladang dimana lucy tinggal, dan kembali
dengan satu tas berisi tepung.
Lucy menggelengkan kepalanya. Bagaimana aku bisa membuat
sepotong kue tanpa telur? Kamu lebih baik terbang ke kandang ayam dan
mengambil setengah lusin telur. Jadi para peri terbang menuju kandang
ayam dan terbang kembali dengan setengah lusin telur. Tapi bagaimana
bisa saya membuat kue tanpa gula? Kata Lucy kepada para peri.
Kau sebaiknya bergagas ke lemari saya dan mengambil sekantung
gula. Jadi para peri terbang di atas ladang kecil dan menemukan
sekantung gula di dalam lemari itu. Dan diantara mereka membawanya
kembali ke dunia peri.
Aduh, tapi kau lupa pengembang kuenya!teriak Lucy. Apa kau
mau kue itu sedatar piring makan malam? Dan dia mengirim kembali
para peri untuk membawa pengembang roti. Dia mengirim mereka untuk
mengambil gula halus, beberapa buah ceri, krim, dan mangkuk. Dan

setiap perjalanan para peri lelah dan makin lelah, sampai-sampai sayap
mereka menurun. Baik! Saya siap! kata Lucy, dengan menaruh semua
bahan-bahan kedalam mangkuk. Tapi, saya terlalu khawatir dengan bayi
saya dari pada memikirkan tentang membuat kue. Kau harus pergi dan
menjemputnya agar saya dapat mengawasinya selama saya memasak.
Oh, baiklah, gerutu para peri. Mereka tidak mau pergi, karena
mereka kelelahan. Tapi bagaimana lagi, mereka dapat mendapatkan kue
mereka?
Tak

lama

kemudian

mereka

kembali,

membawa

bayi

dalam

keranjangnya, kemudian Lucy melihat ke arlojinya. Aduh, Ya Tuhan!


Sekarang waktunya membuat teh untuk suamiku. Saya harus pulang dan
memasakkannya sesuatu.
Oh tidak, kamu tidak dapat melakukannya!, kata Peri. Biarkan dia
membuat tehnya sendiri!. Tetapi Lucy malah tertawa genit sampai dia
tidak bisa mengaduk adonan. Membuat teh untuk dia? Mengapa, dia
tidak bisa, mengoleskan mentega ke sepotong roti! Oh, tidak, kau harus
menjemput dia jadi saya bisa menjelaskan mengapa tehnya terlambat.
Lalu, para peri terbang ke ladang dan terbang kembali dengan
suami Lucy. Kemudian mereka duduk saling memunggungi di lantai untuk
mengambil nafas mereka.
Apakah kamu sudah mengunci kucing dan anjing di kandang
sebelum kamu pergi? Lucy bertanya kepada suaminya dengan tajam,
meskipun ia mengedipkan mata saat berbicara.
Er.... Er, tidak, aku tidak punya waktu
Apa? Anjing dan kucing tidak dikunci? Mengapa, mereka akan
mengacak-acak rumah. Kamu harus membawa mereka kesini, tidak ada
jalan lain untuk hal itu.
Para peri dengan susah payah untuk bangun dari lantai. Tapi para
peri sangat lapar dan mereka menginginkan kue yang tidak seperti

biasanya. Jadi mereka melipatan sayap mereka menyilang kebelakang dan


mereka semua berjalan di atas ladang kecil milik Lucy, dan membawa
kembali kucing dan anjing.
Sekarang, akhirnya aku siap memanggang roti, kata Lucy. Tapi,
mana pemanggangnya?
Pemanggang?

peri

peri

mulai

kesal.

Apakah

kamu

butuh

pemanggang?
Lucy dan suaminya tertawa. Tentu, aku butuh pemanggang.
Lalu para peri merangkak di atas ladang dan teruyung-huyung
dibawah peralatan dapur yang terbuat dari besi yang sangat besar.
Selagi mereka pergi, Lucy berkata ke suaminya, Bernyanyilah!
Dan

dia

berkata

ke

kucing,

Mengeonglah!

Dan

berkata

ke

anjing,Menggonggonglah! dan dia berkata ke bayinya,Menangislah!


Pintu terbuka, dan datanglah pemanggang. Para peri meletakannya,
mereka menggeletak di kasur kecil mereka dengan lelah.
Tapi laki-laki itu menyanyi.
Dan kucing itu mengeong.
Dan anjing itu menggonggong.
Dan bayi itu menangis.
Sssh! Oh shush! Berhenti! teriak peri-peri, sambil menutup telinga
mereka. Tolong pergi! mereka menangis, menarik bantal ke kepala
mereka.
Bagus!, kata Lucy. Tetapi, jika kamu berjanji mengembalikan
ovenku ke rumah paling lambat besok pagi.
Lalu, suaminya mengambil bayi dari ranjang dan Lucy mengambil
kucing, serta si anjing yang mengikuti dari belakang. Mereka pulang
kerumah dan memakan daging babi dingin dan roti manis panggang.

Walaupun Lucy berhasil kabur setelah hampir dirubah menjadi


sebuah pohon, dia merasa kasihan kepada peri-peri karena tidak ada yang
membuatkan

kue

untuk

mereka.

Jadi

saat

para

peri

mengantar

pemanggang ke rumah Lucy, hal pertama yang dia lakukan adalah


membuat kue yang besar, lengket, renyah, dan lembut dengan lapisan
gula di atas kuenya, dan dia menaruh kuenya di depan pintu rumahnya.
Dan apakah kau tahu? Keesokan harinya kuenya hilang.

Anda mungkin juga menyukai