Anda di halaman 1dari 54

Biografi Tokoh Keperawatan Dunia

Florence Nightingale

lahir di Firenze (Florence), Italia tanggal 12 Mei 1820. Ayah Florence bernama Wiliam
Nightingale. Ibunya Frances (Fanny) Nightingale ne Smith keturunan ningrat, keluarga
Nightingale adalah keluarga terpandang. Semasa kecil Florence Nightingale tinggal di Lea Hurst
yaitu sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya. Saat usia remaja, Florence tidak seperti
anak ningrat kebanyakan yang suka bermalas-malasan dan berfoya-foya, Florence lebih banyak
beraktivitas diluar rumah membantu warga sekitar yang membutuhkan.
Tahun 1846 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman. Ia mengenal lebih jauh tentang Rumah Sakit
Modern Pioner yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner bersama istrinya dan dikelola
oleh biarawati Lutheran dari kalangan katolik. Disana Florence terpesona akan pekerjaan sosial
keperawatan yang dipraktekan oleh para biarawati, Florence pulang ke Inggris dengan membawa
angan-angannya tentang keperawatan.
Florence ke Kaiserswerth untuk mendapatkan pelatihan bersama biarawati disana, ia belajar
disana selama empat bulan, walaupun ditekan oleh keluarganya yang khawatir terjadi implikasi
sosial yang timbul karena seorang gadis yang menjadi perawat serta latar belakang RS yang
Katolik sementara Florence dari Kristen Protestan. Selain itu, Florence pernah bekerja di rumah
sakit untuk orang miskin di Perancis.
Tanggal 12 Agustus 1853, Florence kembali ke London dan bekerja sebagai pengawas bagian
keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil di Upper
Harley Street, London.

Meletusnya perang di Semenanjung Krimea tahun 1854 yang memakan banyak korban membuat
Florence mengajukan surat kepada mentri penerangan inggris saat itu (Sydney Hubert) untuk
menjadi sukarelawan, ia merupakan sukarelawan wanita satu-satunya yang mendaftarkan diri.
Kondisi rumah sakit tersebut saat Florence baru tiba disana sangat mengerikan, semua ruangan
penuh sesak dengan prajurit yang terluka dan berates-ratus prajurit bergelimpangan dihalaman
tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat. Florence melakukan perubahan-perubahan
penting, ia mengatur tempat tidur para penderita diruangan dan untuk penderita diluar ruangan ia
mengusahakan setidaknya bernaung dibawah pohon dan ia juga menugaskan mendirikan tenda.
Penjagaan dilakukan secara teliti, begitu juga perawatan dilakukan dengan cermat; perban
diganti secara berkala, obat diberikan pada waktunya, lantai rumah sakit dipel setiap hari, meja
kursi dibersihkan, baju-baju kotor dicuci dengan mengerahkan bantuan tenaga dari penduduk
setempat.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857.
Nightingale memainkan peran utama dalam pendirian Komisi Kerajaan untuk Kesehatan Tentara
Inggris, dengan Sidney Herbert menjadi ketua.
Di London, ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat. Mereka mendirikan sebuah badan
bernama Dana Nightingale, dimana Sidney Herbert menjadi Sekertaris Kehormatan dan
Adipati Cambridge menjadi Ketuanya. Badan tersebut berhasil mengumpulkan dana yang besar
sekali sejumlah 45.000 sebagai rasa terima kasih orang-orang Inggris karena Florence
Nightingale berhasil menyelamatkan banyak jiwa dari kematian. Florence menggunakan uang itu
untuk membangun sebuah sekolah perawat khusus untuk wanita yang pertama.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on Nursing) buku
setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah
keperawatan lainnya. Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian
tentang perawatan bayi. Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan
Universitas Medis Wanita. Pada tahun 1870-an, Linda Richards, perawat terlatih pertama
Amerika, berkonsultasi dengan Florence Nightingale di Inggris, Linda Richards menjadi
pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross)
oleh Ratu Victoria. Pada tahun 1907 Florence Nightingale dianugerahi dengan bintang jasa The
Order Of Merit dan Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda
jasa ini. Pada tahun 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London.
Florence Nightingale meninggal dunia di usia 90 tahun pada tanggal 13 Agustus 1910. Ia
dimakamkan di Gereja St. Margaret yang terletak di East Wellow, Hampshire, Inggris.

Helen Keller

Lahir Tanggal 27 Juni 1880, Helen Keller, seorang penulis dan peneliti buta asal AS, terlahir ke
dunia. Helen Keller dianggap sebagai tokoh yang telah membuka mata dunia agar menghormati
dan menghargai orang-orang yang buta dan tuli. Hellen Keller terlahir ke dunia dalam keadaan
normal, namun pada usia satu setengah tahun, ia terserang sakit parah yang mengakibatkan ia
kehilangan dan pendengarannya. Pada usia ke-7 tahun, Keller diajar oleh seorang guru pribadi
bernama Anne Sullivan untuk berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Keller kemudian belajar
untuk membaca bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin dalam huruf Braille. Pada usia 20
tahun, Keller berhasil diterima di universitas. Dia kemudian aktif menulis buku dan menggalang
dana untuk mmbantu orang-orang buta.
Buku pertamanya berjudul The Story of My Life telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Antara
tahun 1946 hingga 1957, Hellen Keller melakukan perjalanan ke 39 negara di lima benua untuk
berpidato tentang pengalamannya dan menyerukan masyarakat agar menghormati hak-hak orang
buta. Hellen Keller meninggal tahun 1968 pada usia 87 tahun.
Ebola di Sudan
Pengusaha pabrik di Kota Nzara, Sudan, jatuh sakit pada 27 Juni 1976. Lima hari kemudian, pria
tersebut meninggal dan virus ebola yang menyebabkan kematiannya mulai menyebar di wilayah
tersebut. Saat epidemi tersebut berakhir, tercatat ada 284 kasus ebola yang dilaporkan. Gejala
demam ebola biasanya dimulai sekitar empat sampai 15 hari setelah seseorang terinfeksi virus
tersebut. Kebanyakan korban pertama kali mengalami gejala seperti flu biasa, misalnya demam
tinggi dan badan lemah, lalu diikuti muntaber dan bentol-bentol (seperti biduran) di seluruh
tubuh. Kemudian keluar darah dari semua lubang di tubuh dan organ dalam mulai rusak.
Setelah korban pertama di Nzara meninggal, korban kedua jatuh pada 6 Juli tahun yang sama dan
disusul kematian-kematian lainnya. Para dokter kemudian menyadari penularan virus
membutuhkan kontak langsung sebab di Maridi Hospital, di Sudan selatan, 33 dari 61 perawat
meninggal karena virus ebola setelah sebelumnya bersentuhan dengan pasien yang terkena virus
tersebut. WHO akhirnya mengisolasi korban sehingga penyebaran virus terhenti secepat
penyebarannya.

Kemerdekaan Djibouti
Tanggal 27 Juni 1977 Djibouti bebas dari penjajahan bertahun-tahun Perancis dan meraih
kemerdekaannya. Setiap tahun, pada hari ini, rakyat Djibouti merayakannya sebagai hari
kemerdekaan. Negeri ini semenjak tahun 1896 menjadi jajahan Perancis dengan nama Somalia
Perancis. Namun setelah 80-an tahun berjuang, akhirnya Djibouti memperoleh
kemerdekaannya.Djibouti adalah Negara terakhir yang bergabung dengan Liga Arab.
Negara ini terletak di timur benua Afrika, di pertemuan laut Merah dan samudra Hindia, yang
berada di selat Babul-Mandab. Karenanya dari segi geopolitik, negeri tersebut memiliki posisi
yang amat strategis.
Muhammad Ali Pensiun
Muhammad Ali terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Ia lahir 17 Januari 1942 di
Louisville, Kentucky. Ia adalah petinju berkebangsaan Amerika yang tiga kali menjadi juara
dunia kelas berat dan memenangi medali emas Olimpiade. Pada 1999, pria itu dianugerahi gelar
sportsman of the century oleh Sports Illustrated dan BBC. Ali lahir dari ayah yang bernama
Cassius Marcellus Clay Sr, seorang anggota gerakan penghapusan perbudakan dan politikus.
Adapun ibunya, Odessa Grady Clay, adalah seorang ibu rumah tangga. Setelah memeluk Islam
dan menjadi anggota Nation of Islam (NOI), ia mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.
Pada 27 Juni 1979, Ali memutuskan untuk pensiun. Namun, masa pensiun tersebut hanya
berumur pendek sebab 2 Oktober 1980 Ali kembali dan menantang Larry Holmes, tapi
sayangnya ia kalah. Ali baru pensiun secara permanen pada 1981 dan mencatat 56 kemenangan
(37 dengan KO) dan lima kekalahan, serta tiga kali meraih gelar juara tinju kelas berat dunia
selama masa kariernya yang panjang. Muhammad Ali menikah empat kali, memiliki tujuh putri
dan dua putra. Keempat istrinya adalah Sonji Roi, Belinda Boyd, Veronica Porsche, dan Yolanda
Lonnie Ali.
AS Serang Bagdad
Tanggal 27 Juni tahun 1993, dengan menggunakan 23 rudal jarak jauh, AS menyerang kota
Bagdad dan sekitarnya. Serangan ini dilancarkan karena AS menuduh rezim Sadam terlibat
dalam usaha pembunuhan terhadap Presiden AS saat itu, George Bush Senior, ketika dia tengah
melakukan kunjungan ke Kuwait pada bulan April tahun yang sama. Dalam serangan ini enam
warga sipil Irak tewas dan sebuah kantor badan keamanan Irak rusak.

Rahmonov dan Abdullah Nur Tandatangani Perdamaian


Tanggal 27 Juni tahun 1997, Presiden Tajikistan, Imamali Rahmonov, dan pemimpin pejuang
Islam negara tersebut, Abdullah Nur, menandatangani perjanjian damai di Moskow. Dengan
ditandatanganinya perjanjian tersebut, berakhirlah perang saudara di Tajikistan yang telah
berlangsung selama lima tahun. Sekitar setahun setelah kemerdekaan Tajikistan tahun 1991
menyusul keruntuhan Uni Soviet, muncullah konflik di antara kelompok yang menginginkan
dijalankan pemerintahan Islam di Tajikistan dengan kelompok pro-Rusia. Konflik ini akhirnya
meletus menjadi perang saudara yang menimbulkan banyak korban jiwa.
PBB, Iran, dan Rusia berusaha menjadi mediator di antara kedua kelompok tersebut yang
akhirnya berhasil menggolkan penandatanganan perjanjian damai tahun 1997. Berdasarkan
perjanjian ini, 30 persen jabatan pemerintahan diberikan kepada kelompok Islam dan tentara
Islam diikutkan dalam militer Tajikistan. Selain itu, dilakukan pula amandemen terhadap UUD
Tajikistan yang mengakomodasi kehendak kelompok Islam. Islam merupakan agama mayoritas
penduduk Tajikistan. Pengaruh Islam masuk ke negara ini sejak abad ke-10. Selama berada di
bawah Uni Soviet, umat Islam dilarang menjalankan ibadahnya. Namun demikian, semangat
Islam tetap tersimpan dalam jiwa mereka dan setelah runtuhnya Uni Soviet, rakyat Tajikistan
mendeklarasikan negara independen dan nilai-nilai Islam kembali hidup di negara tersebut.

Rufaidah Al-Asalmiya
Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama didunia, ia sudah ada
jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia. Semoga sekelumit kisah ini bisa
menambah pengetahuan kita tentang orang-orang yang berjasa dalam bidang keperawatan. Di
Indonesia, nama Rufaidah sendiri masih terasa asing dibandingkan dengan tokoh-tokoh
keperawatan dunia yang berasal dari golongan barat. Namun dikalangan Negara arab dan timur
tengah, nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti Saad / Rufaidah AlAsalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Saad Al-Bani Aslam Al-Khazraj.
Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup
pada masa Rasulullah SAW pada abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk
golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah).
Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang
lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat diajarkan kepada perawat lain yang
dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal
saja, ia juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat

mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut
sebagai Public Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi perawat di dunia
islam.

Betty Neuman

Dr Betty Neuman Lahir 1924 di dekat Lowell, Ohio. Pada tahun 1947 ia menerima RN Diploma
dari Masyarakat Rumah Sakit Sekolah Keperawatan, Akron, Ohio. Dia kemudian pindah ke
California dan memperoleh pengalaman sebagai rumah sakit, staf, dan kepala perawat, perawat
sekolah dan perawat industri, dan sebagai instruktur klinis dalam medis-bedah, perawatan kritis
dan keperawatan penyakit menular. Pada tahun 1957 Dr Neuman kuliah di University of
California di Los Angeles (UCLA) dengan besar dalam psikologi dan kesehatan masyarakat
ganda. Dia menerima gelar BS dalam keperawatan dari UCLA. Pada tahun 1966 ia menerima
gelar Master di bidang Kesehatan Mental, Konsultasi Kesehatan Masyarakat from UCLA.
Dr Neuman diakui sebagai pelopor dalam bidang keterlibatan keperawatan
dalamkesehatan mental masyarakat . Dia mulai mengembangkan model nya sementara mengajar
di kesehatan mental masyarakat di UCLA . Pada tahun 1972 model nya pertama kali diterbitkan
sebagai ' Model untuk mengajar total pendekatan orang ke masalah pasien dalam Penelitian
Keperawatan . Pada tahun 1985 ia menerima gelar doktor di Psikologi Klinis dari Pacific
Western University . Pada tahun 1998 ia menerima doktor kehormatan kedua, kali ini dari Grand
Valley State University , Allendale , Michigan .
The Neuman Model Sistem ini awalnya dikembangkan pada tahun 1970 di University of
California , Los Angeles, berdasarkan Betty Neuman , Ph.D. , RN . Model ini dikembangkan
oleh Dr Neuman sebagai cara untuk mengajarkan kursus keperawatan pengantar mahasiswa
keperawatan . Tujuan dari model ini adalah untuk memberikan gambaran holistik dari aspek

fisiologis, psikologis , sosial budaya , dan perkembangan manusia . Setelah evaluasi dua tahun
dari model, itu diterbitkan dalam Penelitian Keperawatan ( Neuman & Young , 1972)

Gardner Sewall Maria

Gardner Sewall Maria lahir pada 5 Februari 1871, Newton, Massachusetts; meninggal
pada tanggal 20 Februari 1961, Providence, Rhode Island.
Sebagai seorang gadis, Maria Sewall Gardner pindah dengan dia baik-untuk-melakukan
keluarga dari Massachusetts ke Providence, di mana dia tinggal dan bekerja sepanjang hidupnya.
Gardner dikreditkan ayahnya dan saudara tiri, keduanya pengacara dan hakim, dengan mengajar
dia untuk berpikir jernih dan merasa rasa tanggung jawab kewarganegaraan.Pada tahun 1890,
Gardner lulus dari Miss Porter's School di Farmington, Connecticut. Dia memasuki Newport
Rumah Sakit Pelatihan Sekolah Perawat ketika ia lebih dari tiga puluh.
Pada tahun 1905, segera setelah lulus, Gardner menjadi direktur Providence Kabupaten
Keperawatan Dasar, yang ia menuju hingga pensiun di tahun 1931. Worried that the boom in
public-health work was leading to employment of poorly trained nurses, Lillian D. Wald,
Gardner, and others prodded the two national nurses' groups to establish a standard-setting body.
Khawatir bahwa boom dalam pekerjaan kesehatan masyarakat memimpin untuk kerja perawat
kurang terlatih, LiLillian D. Wald, Gardner, dan lain-lain menusuk kelompok dua perawat
nasional 'untuk mendirikan suatu badan standar. Hasilnya adalah Organisasi Nasional Perawatan
Kesehatan Masyarakat (NOPHN), didirikan pada tahun 1912. Gardner membantu rancangan
konstitusi, adalah aktif di dewan direksi pertama, dan berhasil Wald sebagai presiden NOPHN
1913-1916.

Seperti NOPHN, pertama buku Gardner, Perawatan Kesehatan Masyarakat (1916), yang
ditujukan untuk membimbing, menahan, dan standarisasi upaya perawat dan orang awam
terjebak dalam antusiasme untuk kesehatan masyarakat. Perlakuan sistematik pertama subjek, itu
direvisi pada tahun 1924 dan 1936 dan di media cetak hingga 1945. Dalam sebuah demonstrasi
di seluruh dunia pengaruh metode keperawatan Amerika itu diterjemahkan ke bahasa Prancis,
Spanyol, Cina, dan Jepang. Walaupun digunakan di dalam kelas, buku ini melayani khalayak
yang lebih luas dengan menawarkan nasihat tentang bagaimana menemukan dan mengelola
hubungan kabupaten menyusui, cara menjalankan program satu wanita kesehatan masyarakat,
dan bagaimana berurusan dengan meletakkan papan manajer.
Setelah dia pensiun, Gardner menerbitkan dua karya fiksi. Jadi Build Kami (1942) menyajikan
episode dalam kehidupan Maria Melton, direktur asosiasi keperawatan kabupaten. Episode
menanamkan prosedur yang benar dan kesadaran faktor sosial, dan percakapan kadang-kadang
berubah menjadi eksposisi tak bernyawa masalah administratif, tapi buku itu melampaui
kecenderungan akan pendidikan dalam penggambaran sebuah dunia yang semuaperempuan.Melton murah hati menuntun, wanita bawahan, masing-masing memberikan
bimbingan dia butuhkan. Jadi Membangun Kami menggambarkan dunia di mana niat baik
perempuan, kecerdasan, profesionalisme, dan merawat cukup untuk menciptakan harmoni.
Ketiadaan konflik dan referensi lebih-dari-sekilas untuk penderitaan-menakjubkan dalam studi
keperawatan-memperlemah buku tetapi menyarankan Gardner visi tentang kehidupan yang ideal.
Katharine Kent (1946), sebuah buku yang lebih baik, berikut seorang perawat dari kelulusan
sampai usia menengah.Seperti Gardner, Katharine Kent adalah kelas atas New Englander,
seorang anak perempuan dan saudara perempuan dari pengacara yang akhirnya mengepalai
sebuah asosiasi publik kesehatan keperawatan di kota sendiri. Seperti Gardner, ia menulis sebuah
buku berpengaruh saat sakit dan membuat sebuah program untuk melatih perawat kesehatan
masyarakat di Italia.(Gardner menggunakan bagian dari surat dia menulis setelah Perang Dunia I
ketika dia melayani dengan Palang Merah Amerika Komisi Tuberkulosis di Italia di account nya
usaha Eropa Kent menyusui.) Elemen lain dalam buku ini rupanya berasal kurang dari
otobiografi dari dari konsepsi Gardner dari karir yang ideal.Buku ini berakhir, seperti yang
dilakukan Jadi Build Kami, dengan pahlawan yang menegaskan senang di dipilih pekerjaannya
fiksi Gardner dan banyak dari pidato nya, artikel, dan laporan merayakan nilai pekerjaan dalam
kehidupan perempuan. bekerja Profesional menciptakan dihargai ikatan perkawanan dan
pemuridan antara perempuan, dan hubungan egaliter antara perempuan dan laki-laki atau
perempuan dan keluarga mereka. Gardner mencoba untuk menggambarkan wanita yang bahagia
sebagai istri tinggal di rumah dan ibu, tetapi mereka tetap tokoh bayangan, hidup hanya dalam
pelayanan sukarela mereka untuk perawatan kesehatan masyarakat.Dalam buku-bukunya itu
adalah partisipasi dalam "perang panjang melawan penyakit dan penderitaan dan kematian"
jompo yang membuat wanita senang.
Tulisan gardner, meskipun kadang-kadang amatir dan berkhotbah, adalah dokumen
berharga dalam sejarah keperawatan, perempuan profesional, dan hati nurani masyarakat
Amerika.Tidak ada pemimpin lain dalam upaya untuk membuat sebuah profesi keperawatan
Amerika menulis secara terbuka tentang motif dan penghargaan. Meskipun dialog kayu nya,
sempit, perspektif kelas atas, dan resolusi konflik mudah, Katharine Kent menawarkan potret
bergerak dari seorang wanita yang mengejar otonomi dan seorang ibu dan Kristen yang ideal
fundamental pelayanan.

FAYE GLENN ABDELLAH

Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Bertahun-tahun kemudian,
pada tanggal 6 Mei 1937, pesawat Jerman berbahan bakar hidrogen, Hindenburg meledak di atas
Lakehurst, New Jersey, di mana Abdellah (18 tahun) dan keluarganya kemudian tinggal, dan
Abdellah dan kakaknya berlari ke lokasi kejadian untuk membantu. Dalam sebuah wawancara
dengan seorang penulis untuk muka Perawat, Abdellah bercerita:
"Saya bisa melihat orang melompat dari zeppelin dan aku tidak tahu bagaimana merawat
mereka, sehingga pada saat itulah aku bersumpah bahwa saya akan belajar menyusui.
Ijazah keperawatan Abdellah dari Memorial Hospital Fitkin School of Nursing (sekarang Ann
Mei School of Nursing). Pada tahun 1940, ini adalah cukup untuk berlatih menyusui, tapi
Abdellah percaya bahwa asuhan keperawatan harus didasarkan pada penelitian, bukan jam
perawatan. dia melanjutkan untuk mendapatkan tiga derajat dari Columbia University: sarjana di
bidang ilmu keperawatan tahun 1945, gelar master seni dalam fisiologi pada tahun 1947 dan
seorang dokter derajat pendidikan pada tahun 1955.
Dengan pendidikan lanjutan nya, Abdellah bisa memilih untuk menjadi seorang dokter. Namun,
saat ia menjelaskan di muka dia untuk wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD
karena aku bisa melakukan semua yang ingin saya lakukan dalam keperawatan, yang merupakan
profesi peduli." Sebagai seorang perawat berlatih, Abdellah berhasil mengelola klinik perawatan
primer di Yayasan Pendidikan Anak di New York City dan dikelola lantai ginekologi kebidanan
di Presbyterian Medical Center Columbia University.
Perubahan Profesi Keperawatan

Abdellah kemudian menjadi instruktur perawat dan peneliti dan membantu mengubah
fokus profesi dari penyakit terpusat untuk pasien berpusat. Dia memperluas peran perawat untuk
memasukkan mengurus keluarga dan orang tua. Dia meneliti praktek keperawatan dan
mengajarkan metode penelitian dan teori di beberapa universitas, termasuk sekolah di
Washington, Colorado, Minnesota, dan South Carolina. Dia juga memegang beberapa posisi
administrasi dalam fasilitas medis. Pada tahun 1993 ia mendirikan dan menjabat sebagai dekan
pertama dari Graduate School of Nursing di Universitas Jasa berseragam dari Ilmu Kesehatan di
Bethesda, Maryland.
Pekerjaan mengajar pertama Abdellah adalah di Yale University School of Nursing , di mana dia
bekerja ketika dia berusia awal dua puluhan . Saat itu ia diminta untuk mengajar kelas yang
disebut " 120 Prinsip Praktek Keperawatan , " menggunakan buku teks standar keperawatan
diterbitkan oleh Liga Nasional untuk Keperawatan . Buku ini termasuk pedoman yang tidak
memiliki dasar ilmiah. Abdellah berkata kepada Maura S. McAuliffe dalam sebuah wawancara
untuk Gambar : " Mereka siswa Yale yang hanya brilian dan menantang saya untuk menjelaskan
mengapa mereka diminta untuk mengikuti prosedur tanpa mempertanyakan ilmu di belakang
mereka . " Setelah setahun Abdellah menjadi begitu frustrasi bahwa ia mengumpulkan rekanrekannya di halaman Yale dan membakar buku-buku pelajaran . Keesokan paginya dekan
sekolah mengatakan bahwa dia harus membayar untuk teks hancur . Butuh waktu setahun untuk
Abdellah untuk melunasi utang , tapi dia tidak pernah menyesali tindakannya . Saat ia
mengatakan kepada Gambar : " Dari 120 prinsip saya diminta untuk mengajar , saya benar-benar
menghabiskan sisa kehancuran hidup saya mengajar itu, karena mulai saya di jalan panjang
dalam mengejar dasar ilmiah dari latihan kita .
Abdellah adalah penganjur program gelar keperawatan untuk program Diploma, dia percaya,
tidak pernah dimaksudkan untuk mempersiapkan perawat di tingkat profesional pendidikan
Keperawatan, ia berpendapat, harus didasarkan pada penelitian,.. Ia sendiri menjadi salah satu
yang pertama dalam perannya sebagai seorang pendidik untuk fokus pada teori dan penelitian
studi pertamanya yang kualitatif, mereka hanya menggambarkan situasi Sebagai karirnya
berkembang, penelitiannya berevolusi untuk mencakup fisiologi, kimia, dan ilmu perilaku..
Pada tahun 1957 Abdellah memimpin tim peneliti di Manchester, Connecticut, yang membentuk
dasar bagi apa yang kemudian dikenal sebagai perawatan pasien progresif. Dalam kerangka ini,
pasien perawatan kritis dirawat di unit perawatan intensif, diikuti dengan transisi ke perawatan
segera, dan kemudian perawatan di rumah. Dua segmen dari program perawatan terbukti sangat
populer dalam profesi pengasuh. Abdellah juga dikreditkan dengan mengembangkan pertama
diuji secara nasional unit perawatan koroner sebagai hasil karyanya di Manchester.
Tahap ketiga dari persamaan perawatan pasien progresif - perawatan di rumah - tidak diterima
secara luas di pertengahan abad kedua puluh. Abdellah menjelaskan dalam dirinya wawancara
Gambar bahwa "orang pendek terlihat pada saat itu terus mengatakan perawatan di rumah berarti
memiliki pembantu (perawat) di rumah setiap orang. Mereka tidak bisa mengerti bahwa
perawatan di rumah dengan perawat mengajar perawatan diri akan menjadi cara untuk membantu
pasien kembali fungsi independen " Empat puluh tahun kemudian perawatan di rumah telah
menjadi bagian penting dari perawatan kesehatan jangka panjang.
Standar kemapanan

Dalam inovasi lain dalam bidangnya , Abdellah mengembangkan Penilaian Pasien


Perawatan Evaluasi ( PACE ) , sistem standar yang digunakan untuk mengukur kualitas relatif
dari sarana pelayanan kesehatan perorangan yang masih digunakan dalam industri perawatan
kesehatan abad ke-21 . Dia juga adalah salah satu orang pertama di industri perawatan kesehatan
untuk mengembangkan sebuah sistem klasifikasi untuk perawatan pasien dan catatan pasien
berorientasi . Sistem klasifikasi telah berevolusi dengan cara yang berbeda dalam dalam industri
perawatan kesehatan , dan pekerjaan Abdellah adalah dasar dalam pengembangan yang paling
banyak digunakan bentuk : kelompok terkait Diagnostik , atau DRGs . DRGs , yang menjadi
sistem pengkodean standar yang digunakan oleh Medicare , mengkategorikan pasien sesuai
dengan diagnosis primer dan sekunder tertentu. Sistem ini membuat biaya perawatan kesehatan
turun karena setiap kode DRG meliputi jumlah maksimum Medicare akan membayar untuk
diagnosis atau prosedur tertentu, sementara juga mempertimbangkan umur pasien dan lama
tinggal di fasilitas perawatan kesehatan . Penyedia diberi insentif untuk menjaga harga turun
karena mereka hanya merealisasikan keuntungan jika biaya kurang dari jumlah yang ditentukan
oleh kategori DRG relevan.
Selain mengarah ke sistem DRG, kerja Abdellah dengan klasifikasi telah berperan dalam
pembangunan berkelanjutan dari suatu sistem klasifikasi internasional untuk praktek
keperawatan. Saat ia dijelaskan dalam Gambar, "Ada upaya besar yang berkelanjutan untuk
mengembangkan klasifikasi internasional untuk praktek keperawatan -. Untuk memberikan
kerangka pemersatu untuk menyusui"
Bertugas di Militer
Abdellah melayani selama 40 tahun di AS Public Health Service ( PHS ) Ditugaskan
Corps , sebuah cabang militer . Dia menjabat aktif bertugas selama Perang Korea dan petugas
perawat pertama yang mencapai pangkat laksamana berbintang dua . Di luar pekerjaan masa
perang nya , sebagai perawat kesehatan masyarakat , ia memfokuskan sebagian besar
perhatiannya pada perawatan orang tua . Dia adalah salah satu yang pertama untuk berbicara
tentang keperawatan gerontologi , untuk melakukan penelitian di daerah itu , dan untuk
mempengaruhi kebijakan publik tentang panti jompo . Selama tahun 1970 dia bertanggung jawab
untuk menetapkan standar panti jompo di Amerika Serikat . Abdellah diperiksa di rumah jompo
dengan membuat kunjungan mendadak dan berkeliaran di seluruh fasilitas pemeriksaan daerah
pengunjung jarang melihat . Dia menemukan banyak bahaya kebakaran dan juga menemukan
bahwa itu sering sulit untuk melacak kepemilikan rumah jompo . Pengawasan Abdellah itu tidak
disambut , bahkan oleh papan perizinan dibebankan dengan melihat keluar untuk pasien usia
lanjut mereka, dan beberapa negara dilarang Abdellah dan lain-lain dari membuat kunjungan
mendadak.
Abdellah telah sering menyatakan bahwa ia percaya perawat harus lebih terlibat dalam diskusi
kebijakan publik tentang peraturan panti jompo. Saat ia mengatakan kepada Gambar, "sikap
umum kami adalah membiarkan orang lain melakukannya. Kita perlu untuk membuat terobosan
di negara, negara bagian, dan daerah sebelum kita sampai ke tingkat federal. Kemudian kita
dapat memiliki lebih dari suara di tingkat nasional .... saya yakin bahwa jika kita ingin memiliki
efek pada legislator, cara yang paling penting adalah untuk mendapatkan perawat ditugaskan
sebagai rekan kongres ... 'mereka' adalah orang-orang yang benar-benar rancangan undangundang. "

Pada tahun 1981 US Surgeon General C. Everett Koop bernama Abdellah wakil dokter bedah
umum, membuatnya perawat pertama dan wanita pertama yang memegang posisi. Dia bertugas
di bawah US dokter bedah umum selama delapan tahun dan pensiun dari militer pada tahun
1989. Sebagai wakil ahli bedah umum, itu adalah tanggung jawab Abdellah untuk mendidik
Amerika tentang masalah kesehatan masyarakat, dan dia bekerja tekun di bidang AIDS, rumah
sakit perawatan, merokok, kecanduan alkohol dan obat, yang cacat mental, dan kekerasan.
Dalam posisi pemerintahannya, Abdellah juga terus berusaha untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan Amerika lanjut usia. Dia disiapkan dan didistribusikan. Serangkaian selebaran
dirancang untuk menginformasikan orang-orang tentang penyakit Alzheimer, arthritis,
penggunaan yang aman dari obat-obatan, influenza, tekanan darah tinggi, dan ancaman lain
terhadap kesehatan lansia. Di bawah bimbingan nya, PHS juga bekerja sama dengan dokter
untuk membuat mereka menyadari penelitian terbaru tentang masalah kesehatan tentang pasien
yang lebih tua. Misalnya, dokter memperingatkan bahwa dosis obat biasa mungkin tidak sesuai
untuk pasien usia lanjut.
Kontribusi Internasional
Sebagai konsultan dan pendidik, Abdellah berbagi teori perawat dengan perawat di
seluruh dunia. Dia memimpin seminar di Perancis, Portugal, Israel, Jepang, Cina, Selandia Baru,
Australia, dan Uni Soviet. Dia juga menjabat sebagai konsultan penelitian untuk Organisasi
Kesehatan Dunia. Dari perspektif global nya, Abdellah belajar untuk menghargai perawatan
medis non-tradisional dan komplementer dan mengembangkan kepercayaan seperti perawatan
non-Barat layak penelitian ilmiah.
Abdellah telah menulis banyak artikel dalam jurnal profesional serta beberapa buku, termasuk
Pengaruh Nurse Staffing pada Satisfactions dengan Perawatan (1959), Pasien-berpusat
Pendekatan Keperawatan (1960), Perawatan Pasien yang lebih baik melalui Penelitian
Keperawatan (1965; revisi 1986) , dan Intensive Care, Konsep dan Praktik Perawat Spesialis
klinis (1969). Dia adalah penerima lebih dari 70 penghargaan dan gelar kehormatan dan
merupakan rekan dari American Academy of Nursing. Abdellah ditunjuk untuk Hall of Fame
Keperawatan di Universitas Columbia pada tahun 1999.
Pada tahun 2000 Abdellah masuk dalam Hall Perempuan Nasional of Fame di Seneca, New
York. Selama Balai nya pidato induksi Fame Abdellah mengatakan, "Kita tidak bisa menunggu
dunia untuk mengubah .... Bagi kita dengan kecerdasan, tujuan, dan visi harus memimpin dan
mengubah dunia. Mari kita maju bersama! ... Aku berjanji tidak pernah beristirahat sampai
pekerjaan saya telah selesai! "

4. Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Rogers (1914-1994), dikenal luas karena penemuannya
dibidang ilmu pengetahuan yang menggambarkan manusia secara utuh. Martha E.
Rogers membangun kerangka kerja untuk studi lanjutan dan penelitian
keperawatan, serta mempengaruhi perkembangan berbagai teori modalitas,
termasuk sentuhan terapeutik. Selama karirnya yang panjang dan produktif, dia
telah menunjukkan keterampilan kepemimpinan dan visi futuristik dalam
pengembangan pendidikan, praktik, serta penelitian dibidang keperawatan di

Amerika Serikat dan dunia internasional.


Lahir di Dallas, Texas, pada tanggal 12 Mei 1914. Rogers merupakan anak
tertua dari empat bersaudara, anak dari pasangan Bruce dan Lucy M. Keener
Rogers. Setelah masuk University of Tennesse di Knoxville 1931-1933, Rogers
masuk Knoxville General Hospital School of Nursing, dia menerima gelar diploma
pada tahun 1936, dan memperoleh gelar sarjana dari George Peabody College,
Nashville, pada tahun 1937. Rogers kemudian bekerja sebagai perawat kesehatan
masyarakat di Michigan 1937-1939, dan sebagai anggota staf Hartford, Connecticut
Visiting Nurses Associaticon 1940-1945.

5. Virginia Avenel Henderson, M.A,


Hon. FRCN
Virginia Avenel Henderson, M.A., Hon. FRCN (November 30, 1897-19 Maret
1996) bukan hanya dikenal sebagai seorang perawat, tetapi juga sebagai seorang
peneliti, pencipta teori, dan penulis. Virginia Henderson lahir di Kansas, Missouri.
Dia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara, dari pasangan Lucy Abbas
Henderson dan Daniel B. Henderson.
Virginia Henderson lulus dari Army School of Nursing, Washington, DC pada
tahun 1921. Dia juga berhasil lulus dari Teachers College, Columbia University
dengan gelar M.A. dibidang pendidikan keperawatan. Virginia Henderson terkenal
dengan definisi keperawatannya yaitu Fungsi unik dari perawat adalah membantu
individu, baik sakit atau sehat, dalam praktiknya individu tersebut juga
berkontribusi terhadap kondisi kesehatan atau pemulihannya (atau sampai
meninggal dengan damai) bahwa individu tersebut akan melakukannya tanpa
bantuan jika dia memiliki kekuatan yang diperlukan, keinginan, atau pengetahuan.
Henderson membagi kegiatan keperawatan berdasarkan kebutuhan manusia
menjadi 14 komponen.

Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari
Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya
membuka praktik hukum di Washington D,C.

Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia

memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson


lulus
tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di
New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan
Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teachers college di Universitas
Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di
tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di
Rochester, New York. Ia kembali ke Teachers college di tahun 1930 sebagai pengajar,
memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara
mengajar di Teachers college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of
the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya.
Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat
definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak
awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan
ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang
di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi
perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi
Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar
doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.
Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia :
Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yang
meliputi :
1. Bernapas
2. Makan dan minum
3. Eliminasi

4. Mobilisasi
5. Tidur Istirahat
6. Berpakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh
8. Menjaga kebersihan
9. Menghindari bahaya
10. Berkomunikasi
11. Bekerja
12. Bermain
13. Beribadah
14. Belajar
2. Masyarakat/lingkungan :
Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme
3. Kesehatan :
Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan keperawatan
tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah kualitas kehidupan dasar untuk
berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Jadi lebih kepada kualitas
kehidupan daripada kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif
dan mencapai atau mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau
pengetahuan yang diperlukan.
4. Keperawatan :
Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam melaksanakan
kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai. Kegiatan
yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau
pengetahuan. Juga melakukannya sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat
mungkin.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1. Tujuan asuhan keperawatan :

Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar


2. Klien :
Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan
dasar
3. Peran perawat :
Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian
dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
4. Sumber kesulitan/masalah :
Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan
5. Fokus intervensi :
Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien
6. Cara intervensi :
Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau
meningkatkan kekuatan, kemauan atau pengetahuan
7. Konsekuensi

1. Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia


2. Meninggal dengan damai
PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS

Hubungan Perawat Pasien

Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :


1. perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagai helper (penolong)
3. perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya gawat,
perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya
menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau
pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau mendapatkan
kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada
satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling
bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisikondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson percaya di setiap
situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu
dadan, cahaya dan warna.

Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau
kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal
mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.

Hubungan Perawat Dokter

Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan,
yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara
untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter. Perawat sebagai anggota tim
medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan
lainnya. Perawat dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program perawatan
penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain.
Henderson mengingatkan kita tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota
lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.
BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun
definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14
kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari
asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan
bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada
pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi
mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak
hanya khusus masalah perawatan.

Riwayat Calista Roy


Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan pada
tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada

tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun

1966 di University of California Los Angeles.


Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari
University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy
tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi
mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai
dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang
ahli fisiologis psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen
mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat
adaptasi yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus
yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia
sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai
Humanisme dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali
keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari ahli-ahli lain
di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978).
Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan
keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan
diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Marys
College. Sejak saat it lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk
mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang
peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977
menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi
keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy
mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah
membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit.
Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.
Definisi dan Konsep Mayor
Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah:

1.Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control,
proses, output, dan umpan balik.
2.Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konstektual dan residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat
berespon adaptif sendiri.
3.Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap
penurunan atau peningkatan kebutuhan.
4.Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung
mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi
perubahan tingkah laku.
5.Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan
memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan atau
dirangsang oleh stimulus fokal.
6.Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikan konstribusi
terhadap perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.
7.Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik
melalui neural, cemikal, dan proses endokrin.
8.Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses
yang kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan belajar.
9.Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,
interdependensi dan konsep diri.
10.Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
reproduksi.
11.Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana
proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit, aktivits dan
istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan
proses endokrin.
12.Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu dalam
satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain dan tingkah
laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body image dan sensasi diri)
Kepribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri, moral
dan etika pribadi.
13.Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan
tugasnya di lingkungan social.

14.Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan sebagai
support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara memelihara integritas fisik dengan
pemeliharaan dan pengaruh belajar.
Model Konseptual Adaptasi roy
Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan adalah : (1) manusia;
(2) Lingkungan; (3) kesehatan; (4) keperawatan. Unsur keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu
tujua keperawatan dan aktivitas keperawatan, juga termasuk dalam elememn penting pada
konsep adaptasi.
1.Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah
sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam
empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup,
terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan.
Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, Jadi
manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit fungsional secara
keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia
juga dapat digambarkan dengan istilah input, proses control dan umpan balik serta output.
Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan dari
lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk
variable satandar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar
ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus
manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasanya dilakukan.
Proses control manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping yang telah
diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator adalah
digambarkan sebagai aksi dalam hubunganya terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu : fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Manusia
1. Manusia didefinisikan sebagai penerima asuhan keperawatan. Manusia sebagai sistem
hidup yang berada dalam interaksi yang konstan dengan lingkungan ditandai oleh
perubahan-perubahan internal maupun eksternal
2. Perubahan-perubahan tersebut mengharuskan manusia mempertahankan integritasnya,
yaitu adaptasi terus menerus
3. Roy mengidentifikasikan unit sebagai stimulus. Stimulus adalah unit dari
4. informasi materi atau energi dari lingkungan atau dirinya sebagai respon.
5. seiring dengan stimulus, tingkat adaptasi adalah jangkauan stimulus manusia yang dapat
mengadaptasi responnya dengan usaha yang wajar.
6. Tingkat adaptasi dan sistem manusia dipengaruhi oleh pertumbuhan individu dan
pemakaian dari mekanisme koping
7. Roy mengkategorikan hasil sistem sebagai respon adaptif dan inefektif

8. Respon adaptif adalah semua yang mengacu pada integritas manusia yaitu semua tingkah
laku yang tampak ketika manusia dapat mengerti tentang tujuan hidup, tumbuh, produksi
dan kekuasaan
9. Respon inefektif tidak mendukung tujuan tersebut
10. Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses pengendalian
manusia sebagai sistem adaptasi
Diagram respon adaptasi
PROSES
1. Koping
2. Mekanisme
regulator dan
kognator
INPUT
1. Stimulus
2. Tingkat
adaptasi
OUTPUT
1. Adaptasi
2. Respon inefekti
Efektor dijelaskan oleh Roy sebagai berikut :
1. Model adaptasi fisiologi
Model adaptasi fisiologi terdiri dari : Oksigenasi
1.
1. Nutrisi
2. Eliminasi
3. Aktifitas dan istirahat

4. Sensori
5. Cairan dan elektrolit
6. Integritas kulit
7. Fungsi saraf
8. Fungsi endokrin
1. Konsep diri
Merujuk pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-cita serta perhatian yang diberikan untuk mengatasi
keadaan fisik tersebut
Fungsi peran
Menggambarkan hubungan interaksi perorangan dengan orang lain yang tercermin pada peran
pertama, kedua dan seterusnya.
1. Model ketergantungan
Mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan keseriusan. Proses ini terjadi dalam hubungan manusia
dengan individu dan kelompok.
KEPERAWATAN
Roy mengidentifikasikan tujuan dari keperawatan sebagai peningkatan dari proses adaptasi.
Tingkat adaptasi ditentukan oleh besarnya rangsang baik fokal, konstektual maupun residual
Aktivitas perawatan direncanakan model sebagai peningkatan respon adaptasi atas situasi sehat
atau sakit. Sebagai batasan adalah pendekatan yang merupakan aksi perawat untuk memanipulasi
stimuli fokal, konstektual dan residual yang menyimpang pada manusia. Rangsang fokal dapat
diubah dan perawat dapat meningkatkan respon adaptasi dengan memanipulasi rangsangan
konstektual dan residual. Perawat dapat mengantisipasi kemungkinan respon sekunder yang
tidak efektif pada rangsang yang sama pada keadaan tertentu. Perawat juga dapat menyiapkan
manusia untuk diantisipasi dengan memperkuat regulator kognator dan mekanisme koping.
KESEHATAN
Roy mengidentifikasikan sebagai status dan proses keadaan yang digabungkan dari manusia
yang diekspresikan sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan, hidup, berkembang, tumbuh,
memproduksi dan memimpin
LINGKUNGAN

Roy mengidentifikasikan keadaan lingkungan secara khusus yaitu semua keadaan, kondisi dan
pengaruh dari sekeliling dan perasaan lingkungan serta tingkah laku individu dan kelompok

Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914


di Baltimore, Maryland.
Pendidikan: Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC;
Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University of
America, Washington DC. Orem mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari

Georgetown University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San


Antonio, Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University,
Bloomington, Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia
(1998). Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi
ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem
meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap
sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.
Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E
Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan
dalam bidang Keperawatan.
Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas
sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan.
Pengertian keperawatan Dorothea Orem (1971)
Menurutnya teori keperawatan adalah :
Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana
mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh

dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya. Menurut Orem, asuhan
keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk
merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kabutuhan hidup, memlihara
kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan
diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan
bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas Self Care mereka.
DESKRIPSI KONSEP SENTRAL
1. Manusia :
Suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis simbolik dan sosial serta
berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan :
1. Udara
2. Air
3. Makanan
4. Eliminasi
5. Kegiatan dan istirahat
6. Interaksi sosial
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2. Masyarakat/lingkungan :
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif
3. Kesehatan :
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi
secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik, interpersonal dan sosial.
Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap
keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman yang
menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual, gerakan untuk
memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan, keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.
4. Keperawatan :

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian
pada byi, anak dan orang dewasa, ketika mereka, orangtua mereka, wali atau orang dewasa lain
yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu
merawat atau mengasuh atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditujukan untuk
menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan
mempunyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta
tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan
lingkungannya.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1. Tujuan asuhan keperawatan :
Pencapaian asuhan atau perawatan mandiri yang optimal sehingga klien dapat mencapai dan
mempertahankan keadaan sehat yang optimal
2. Klien :
Suatu kesatuan yang berfungsi secara biologik, simbolik dan sosial serta berinisiasi dan
melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan
3. Peran perawat :
Memberikan bantuan untuk mempengaruhi perkembangan klien dalam mencapai tingkat asuhan
perawatan yang optimal
4. Sumber kesulitan/masalah :
Semua hal yang mengganggu asuhan perawatan mandiri oleh seseorang, obyek, kondisi,
peristiwa atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
5. Fokus intervensi :
Ketidakmampuan untuk mempertahankan asuhan perawatan mandiri (defisit dalam asuhan
perawatan mandiri)
6. Cara intervensi :
Lima cara bantuan secara umum, yaitu :
1. Melakukan untuk membimbing
2. Mendukung
3. Memberikan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan

4. Mendidik
7. Konsekuensi
Potensi kesehatan maksimal, utuh dan meningkatkan kompleksitas suatu organisasi

Biogarfi

Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai jiwa ibu
menyusui, meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. The only nurse to serve the
ANA as executive director and later as president, she served two terms on the Board of the
International Council of Nurses (ICN). Satu-satunya perawat untuk melayani ANA sebagai
direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di Dewan International
Council of Nurses (ICN). In 1997, she received nursings highest honor, the Christiane Reimann
Prize, at the ICN Quadrennial Congress. Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan tertinggi
keperawatan, yang Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. In
1996, the American Academy of Nursing honored Peplau as a Living Legend, and, in 1998, the
ANA inducted her into its Hall of Fame. (Extract from the Peplau leaves legacy of
achievement article below Nursing World May 1999) Pada tahun 1996, American Academy of
Nursing Peplau dihormati sebagai Legenda Hidup, dan, pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke
dalam Hall of Fame. (Kutipan dari warisan daun Peplau prestasi artikel di bawah ini
Keperawatan Dunia Mei 1999 )

Hildegard Peplaus fifty-year career in nursing left an indelible stamp on the profession of
nursing, and on the lives of the mentally ill in the United States. Hildegard Peplau lima puluh
tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada
kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. She wore many hats founder of modern
psychiatric nursing, innovative educator, advocate for the mentally ill, proponent of advanced
education for nurses, Executive Director and then President of the American Nurses Association,
and prolific author. Dia mengenakan banyak topi pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk
perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis
produktif. Her life was often marked with controversy, which she faced with courage and
determination. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan
keberanian dan tekad.
DESKRIPSI KONSEP SENTRAL
1. Manusia
Individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk
megurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang
unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal
2. Lingkungan
Budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
individu
3. Kesehatan
Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arah
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif
4. Keperawatan
Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan maturing force dan
alat edukatif baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi
interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai resolusi
masalah.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1. Tujuan asuhan keperawatan :
Kepribadian yang berkembang melalui hubungan interpersonal yang mendidik dalam
pemenuhan kebutuhan klien

2. Klien
Sistem diri yang berkembang sendiri dari karakteristik :
1. Biokimia
2. Fisiologis
3. Interpersonal dan kebutuhan, serta berupaya memenuhi kebutuhannya dan
4. Mengintegrasikan berbagai pengalaman
3. Peran perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan klien yang bersifat
partisipatif, sedangkan klien mengandalkan isi yang menjadi tujuan. Dalam hubungannya dengan
klien, perawat berperan sebagai orang asing, pendidiknara sumber, pengasuh pengganti,
pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal
4. Sumber kesulitan/masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologik dan biologik individu
5. Fokus intervensi
Ansietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian. Empat komponen sentral adalah :
1. Proses interpersonal
2. Perawat
3. Klien
4. Ansietas
6. Cara intervensi
Proses interpersonal terdiri dari fase orientasi, identifikasi, eksploitasi dan resolusi.
a. Fase orientasi :

Lebih difokuskan untuk membantu klien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada klien
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat menfasilitasi ekspresi perasaan klien dan tetap mampu memberikan
asuhan keperawatan yang diperlukan. Ekspresi perasaan tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sait sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasikan
kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dari kepribadian klien. Respon klien pada
fase identifikasi dapat berupa :
1)

Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat

2)

Individu mandiri terpisah dari perawat

3)

Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat

c. Fase eksploitasi
Memungkinkan suatu situasi dimana klien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan
atau persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal
d. Fase resolusi
Secara bertahap klien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi
potensi Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing klien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung
dengan lingkungan sosial
Perawat mempunyai 6 peran yang terdiri dari peran sebagai :
1. Sebagai orang yang asing
Berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada klien. Perawat menghadapi klien
seperti tamu yang dikenalkan pada suatu sistem baru
2. Nara sumber
Perawat memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah
yang lebih luas dan selanjutnya mengharap pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan
3. Pendidik
Mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk
berperan serta aktif dalam mengarahkan asuhan
4. Pengasuh pengganti
Membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat
mengatasi konflik interpersonal\
5. Konselor

Meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang


kreatif, konstruktif dan produktif
6. Konsekuensi

Sistem diri dengan kepribadian yang berkembang ditandai dengan ansietas yang berkurang
karena kebutuhan yang terpenuhi dan fasilitas pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi.

Teori Keperawatan Dorothy E.


Johnson
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Dorothy E. Johnson
Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di Savannah, Georgia.
Pada tahun1933 Johnson memperoleh gelar A.A.dari Armstrong junior College di
Savannah, Georgia. Pada tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan
asistenprofesor dalam perawat kesehatan anak-anak (pediatric nursing) di
Vanderbilt University School of Nursing. Pada tahun1955-1956 Johnson menjadi
penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan. Dan Johnson mendapatkan Penghargaan yang
paling dibanggakan yaitu Faculty Award. Pada tahun 1975 mendapatkan
penghargaan kembali sebagai Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award
dari Asisi. Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni
tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau
mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada
pasien sebagai individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan
etnologi untuk membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri
sistem-sistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan
W.Buckley. struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem; sistem
dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersamasama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Johnson
mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah
observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil
gangguan sistem biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa


perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain
seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku,
untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu
bahwa manusia merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut
adalah asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku didukung dalam
ilmu-ilmu perilaku, tetapi literatur empiris mendukung dugaan bahwa sistem
perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam sistem
biologis , pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan
keseluruhan sistem.
B.
Konsep Utama Teori Dorthy E. Johnson (Definisi definisi)
Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem
yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat
adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang
diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial
terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehatannya. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu,
yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat,
mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
lainnya.
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory.
Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan
biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya
dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan
dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi
oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan
mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan ,
A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of its
part. (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas
ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni
tedapat organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemenelemen. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagianbagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai
mereka.
C. System Perilaku (Behavioral System).
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan
situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan
keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa

tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup
fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
D. Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian
system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi
dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak
diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka,
terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung
aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan
kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada
cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh
elemen yang diidentifikasi adalah affiliative, dependency, ingestive, eliminative,
sexual, achievement dan aggressive.
1. Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi
melalui ketrampilan yang kreatif
2. Subsistem Perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan
yang adekuat.
3. Subsistem Penyerangan (agresi), Koping terhadap ancaman di lingkungan.
4. Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam
mengadaptasikan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
5. Subsistem Eliminasi, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat
yang tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
6. Subsistem Ingesti, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
7. Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
E.
Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan
system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu
ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun
eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem
eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu system ,
didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuk system tersebut,
diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut
Johnson adalah :
1. Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya
makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang
kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat
yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu
subsistem tingkah laku.
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
social, keamanan, dan kelangsungan hidup.

7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam


mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan sub
sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu,
sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalaha manusia
yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh
kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status
kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

Dibawah ini dijelaskan kerangka kerja model konseptual menurut Dorothy Johnson
Model Perilaku, yaitu :
1. Tujuan perawatan yaitu tercapainya keseimbangan perilaku dan stabil dinamis.
2. Klien merupakan mahhluk yang mempunyai perilaku yang terdiri 8 subsistem
3. Peran perawat mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan
4. Penyebab kesulitan klien adalah stress psikis dan fisik.
5. Fokus intervesi yaitu : mekanisme pengaturan dan kewajiban hidup
6. Pola intervensi memberikan kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien
dalam menghadapi stress fungsi dan fisik
7. Konsekuensi tindakan keperawatan
F.
Asumsi-Asumsi
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal
untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres
dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan
sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan
tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada
wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/
pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagianbagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk
menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan
sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para
pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.

Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling


ketergantungan subsistem -subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha
mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku
fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system
membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang
lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat
dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien.
Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System
perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan
dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya
lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system
perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu
dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi
tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan
dengan perilaku-perilaku yang baik.
G. Hubungan Antara Model Konseptual Keperawatan dan Proses keperawatan
Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan dengan
menggunakan proses keperawatan yang mencakup :
1. Pengkajian
Pengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang
langsung berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien. Misalnya
teori Henderson, klien dipandang memiliki 14 kebutuhan dasar, maka data yang
dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.
2. Diagnosa
Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial
ditulis sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model
keperawatan yang digunakan.
3. Perencanaan
Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan
model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola
intervensi dari model konseptualyang digunakan.
4. Implementasi
Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah
yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan
menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung mempengaruhi
intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak menunjukkan pada perawat
bagaimana menerapkan rencana itu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut.
a. Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi
b. Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan
c. Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari
pertanyaan pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai keefektifan dari
proses perawat secara keseluruhan dan model keperawatan

Jean Watson (Teori Watson)

BIOGRAFI JEAN WATSONJean Watson dilahirkan pada 1940 di West Virginia.


Dia lulus Bachelor of Science dalamKeperawatan di University of Colorado pada
tahun 1964 dan juga Master (psikiatris-jiwakeperawatan kesehatan) dan PhD
(psikologi pendidikan dan konseling) pada tahun 1966 dan1973 masing-masing.
` Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan
ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan
kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan
antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut
keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan
dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Teori human caring
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah human
science and humancare. Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan
adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang
dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu
mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.Filosofi
humanistic dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan,
sedangkan dasar seni dapat membantu perawat menbgembangkan vidsi mereka
serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan keterampilan
berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan
keperawatan, namun fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan

pengobatan penyakit.4
Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatterlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan
kepuasan pada kebutuhan manusia.
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana
mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatan yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
6. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing
(mengobati).
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.
Factor carative teori Watson
Struktur dibangun dari sepuluh factor carative yaitu:
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dab saling bantu (helping-trust).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6. Menggunakan metode mpemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan memeperbaiki
mental, sosiokultural, dan spiritual.
9. Membantu dlam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.4

13.

Myra Levine (Teori Levine)

2.1 Biografi Myra Estrin Levine


Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari
tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya
sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan
perawatan(George, 2002).
Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar
Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949.
Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai

supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan


gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962,
ia mengajar keperawatan di berbagai lembagaseperti University of Illinois di
Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang
dipublikasikan yang termasuk artikel An Introduction to Clinical Nursing yang
dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia juga
menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun
1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine
pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan Teori
keperawatan, tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep
utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa
keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga
ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat
prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan
pasien (George, 2002)
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan
pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintregasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa
intervensi keperawatan merupakan akivitas konservasi, dengan konservasi energi
sebagai pertimbangan utama (Fawcett, 1989). Sehat dipandang dari sudut
konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut, Levine menyebutnya sebagai
empat prinsip konservasi dalam keperawatan:
1. Konservasi energi klien
2. Konservasi struktur integritas
3. Konservasi integritas personal
4. Konservasi integrasi social
Melalui pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi aktivitas yang
ditujukan pada penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan klien.7

16.

Joyce Travelbee (Teori Travelbee)

Joice travebee adalah seorang psikiater yang membuka praktek sebagai pengajar
dan penulis. ia lahir pada tahun 1926 dirumah sakit yang juga sekolah keperawatan
dikota new Orleans. ia mendapatkan gelar B.S pada sekolah pendidikan
keperawatan disebuah universitas dikota lousiana pada tahun 1956. pada musim
panas tahun 1973 travelbee mulai mengikuti program kedokteran di florida,
walaupun demikian ia tidak dapat menyelesaikan program tersebut karena ia
kemudian meninggal pada tahun tsb. ia meninggal pada usia 47th setelah
mendapat penyakit.
Trevelbee memulai karirnya sebagai seorang pengajar perawatan tahun 1952,

pengajar ilmu psikiater diRS Depaul yang juga merangkap sebagai sekolah dikota
new orlean. selama bekerja sebagai seorang sarjana muda ia juga mengajar ilmu
psikiater di RS dan universitas Charity dikota lusiana, universitas newyork dikota
newyork dan unuversitas mississipi dikota jakson. pada tahun 1970 ia bergelar
direktur proyekpada sebuah hotel Dieu sekolah keperawatan di new Orleans. saat ia
meninggal dunia, ia masih menjabat pendidikan di universitas lusiana sekolah
keperawatan.
Trevelbee mulai menerbitkan atikel disebuah mjalah harian keperawatan dith1963.
buku partamanya adalah aspek perseorangan keperawatan,yang terbit th1966 dan
1971. buku keduanya intervensi dalam ilmu psikiater keperawatan; peruses dalam
hubungan antar perseorangan th1969. buku tersebut dibawah pemimpin redaksi
oleh Doona dan diterbitkan th1979 sebagai travelbee intervensi dalam ilmu
psikiater keperawatan.
Konsep- konsep dasar dan definisi- definisi
1. Manusia. Manusia ditemukan sebagai individu yang unik dan takdapat
dipisahkan dalam suatu waktu adaa didunia ini. tidak ada yang seperti manusia baik
yang pernah hidup ataupun yang akan hidup.
2. Pasien. Kata pasien adalah merupakan hal yang klise yang berguna untuk
komunikasi ekonomi. sebenrnya pasien itu tidaklah ada. hanya ada mahluk hidup
individu yang membutuhkan kepedulian, pelayanan, dan bantuan dari orang lain
yang dipercaya dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan.
3. Perawat. Perawat juga seorang manusia perawat memiliki tubuh yang
berpengetanhuan khusus dan berkemampuan untuk menggunakanya yang
bertujuan membantu orang lauin untuk mencegah penyakit atau memelihara
tingkat kesehatan yang tinggi.
4. Penyakit. penyakit dalah sebuah kategori dan klasifikasi . travelbee tidak
menggunakan kata penyakit (illness) sebagai definisi dari tidak sehat akan tetapi ia
lebih mengidentifikasakannya dari pengalaman sakit seseorang. travelbee
menemukan penyakit sebagai criteria subjektiv dan objektif ditentukan oleh
dampak luar dari penyakit dalam diri individu. sedangkan criteria subjektiv lebih
kepada apa yang seseorang rasakan sebagai penyakit.
5. Penderitaan. Penderitaan adalah perasaan yang tidak senang yang meluas dari
mental yang pindah dengan sederhana, secara fisik, atau ketidak sesuain spiritual
hingga penderitaan tersebut dinamakan tingkat yang menular tidak terjagadan
seterusnya meningkat dari persamaan apatis.
6. Rasa Sakit. Rasa sakit itu sendiri tidak dapat diamati hanya saja dampaknya
tidak tertulis. rasa sakit adalah pengalaman tersendiri dan susah untuk
dikomunikasikan keindividu. penderitaan dapat diganti diatas continuum, seperti
yang telah diilustrasikan di gambar 23-1
7. Harapan. Harapan adalah karakterisasi yang dibangun oleh mental dengan
keinginan untuk memeperoleh sebuah penyelesaian atau menyelesaikan sebuah
penggabungan perwencanaan dengan beberapa tingkatan pengharapan bahwa apa
yang diinginkan atau diminta dapat tercapai. harapan berhubungan atau
adakaitanya dengan ketergantungan dengan yang lain, pilihan, keinginan,

kepercayaan, kegigihan, keberanian dan orientasi pada masa depan.


8. Keputuasaan. Keputusasaan adalah ketiadaan pengharapan.
9. Komunikasi. Komunikasi adalah proses yang dapat memungkinkan perawat
untuk membangun hubungan antar sesama manusia dan dengan demikian
memenuhi tujuan dari keperawatan, yakni membantu individu- individu dan
keluarga-keluarga untuk mencegah dan untuk penanggulangan dengan
pengalaman penyakit dan penderitaan bahkan jika dibutuhkan untuk membantui
mereka untuk menemukan arti dari pengalaman ini.
10. Interaksi. kata interaksi (interaction) mengacu pada banyak hubungan selama
dua individu yang dapat berpengaruh timbal balikantara sesame dan dapat
berkomunikasi secara verbal taupun nonverbal.10
Interaksi Antara Perawat Dan Pasien. Kata interaksi antara perawat dan pasien
mengacu pada hubungan antra perawat dan seseorang yang menderita sakit dan
dikarakteristikkan oleh fakta bahwa antara kedua individu merasa
dipenanggulangan klise yang lain.
Kebutuhan keperawatan. Sebuah kebutuhan keperawatan adalah rasa kebutuhan
dari seseorang yang sakit (atau keluarga) yang dapat ditemukan oleh perawat
professional pelaksana dan dengan meletakkan dalam jangkauan definisi yang
legal/ sah atau dalam praktik keperawatan.
Pengobatan untuk diri sendiri. Pengobatan yang digunakan untuk diri sendiri
adalaah kemampuan seseorang untuk menggunakan secara sadar dan dalam
memenuhi kekhawatiran dalam berusaha untuk memebangun hub dan intervensi
struktur keperawatan.hal ini memerlukan pengetahuan diri sendiri, kepemahaman
diri sendiri, pemahaman dari pengetahuan. seseorang yang dinamis kemampuan
untuk mengintetprestasikan sesuatu pengetahuan pribadi yang sama dengan
pengetahuan yang lain, dan kemampuan dalam campur tangan yang efektif dalam
situasi keperawatan.
Rasa empati . Empati adalah proses yang mana individu dapat memehami psikologi
dari orang lain.
Rasa simpati. Simpati termasuk keinginan untuk memebantu seseorang yang
sedang mengalami tekanan/ stress.
Hubungan. Hubungan adalah suatu proses, satu kejadian, satu pengalaman atau
pengalaman yang berkelanjutan dengan cara bersama dan dengan keperawatan
dan menerima kepedulianya. hal ini menyusun sebuah kelompok yang menyangkut
pikiran dan perasaan, pikiran-pikiran ini, perasaan-perasaan dan penderitaan yang
diubah atau dikomunikasikan oleh seorang terhadap orang lain.
Hubungan antara sesama manusia. Sebuah hubungan antara sesame manusia
adalah pengalaman utama dari pengalaamn yang berkelanjutan antara perawat dan
penerima keperawatanya.karakteristi utama dr pengalaman adalah kebutuhan
keperawatan dalam individu (atau keluarga) itu bertemu. hub antara sesame
manusia dalam situasi keperawatan adalah berarti terusmenerus dengan maksud .
keperawatan adalah suatu kepandaian. hubungan antara sessama manusia
dibangun ketika perawat dan penerima perawatanya mencapai sebuah hub setelah
meningkat atas tahapan pertemuan yang original, munculnya identitas, empati dan

simpati.
Asumsi Utama Keperawatan
Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri
perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman
dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses
antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi
antara perawat dan individu atau sekelompok individu individu.
Personal/ orang. Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya
antara perawat dan pasien dalah manusia, seorang manusia dalah pribadi yang
unik, indifidu yang tidak dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan menjadi
susunan dan perubahan.
Kesehatan. Travelbee mendevinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif dan
objektif.status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara individu
yang membaik dalam persetujuandengan penilain diri sendiri dari status fisik,-emosi
dan spiritual. kesehatan objektif adalah ketiadaan penyakit yang tidak dapat dilihat,
ketidak mampuan atau ukuran kecatatan dan pemeriksaan fisik, uji laboratorium,
penafsiran oleh seorang direktur spiritual, atau penasehat psikologi.
Lingkungan. Travelbee tidak secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam
teorinya.di mendefinisikan kondisi dan kehidupan pengalam pertemuan oleh semua
manusi selama menderita, harapan dan kesakitan dan kondisi ini dapat disamakan
dengan lingkungan.10

17. Paterson and Zderad (Teori


Humanistik)
Josephine G. Paterson lulus dari Sekolah Keperawatan Lenox Hill Hospital dan
menerima gelar masternya di University School Johns Hopkins of Hygiene and Public Health,
Baltimore, Maryland. Mendapat gelar Doktor Ilmu Keperawatan specialized in mental health and
psychiatric nursing pada tahun 1969 di University School of Nursing, di Boston, Massachusetts.
Pada akhirnya beliau pensiun pada tahun 1985 sebagai spesialis perawat klinis di Northport
Veterans Administration Medical Center at Northport, New York. Dan Loretta T. Zderad
lulusan

dari

Sekolah

Beliau menerima gelar


dan Mendapatkan

gelar

Rumah
Master
Doctor

Sakit

St

of Science
of

Bernard

Keperawatan

dari Universitas

Philosophy

pada

Universitas

Katolik,

tahun

Loyola.

Washington DC

1968 dari

Georgetown

University, Washington DC. Akhirnya beliau pensiun pada tahun 1985 sebagai Kepala Associate
Pendidikan Keperawatan di Northport Veteran Administrasi Medical Center, Northport, New
York,

Keperawatan Humanistik
Keperawatan humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan humanistic
terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa
yang dominan.Ilmu jiwa Freudian tampak terbatas dalam orientasinya menghadapi
orang yang sakit, dan perilaku jiwa menjadi orientasi yang mekanisme.Orientasi
yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih luas terhadap
potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari konteks pengalaman
hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk menggantikan pandangan
mereka, tujuannya adalah untuk suplemen mereka.
Praktek dari keperawatan humanistik ini berakar dari pemikiran yang
eksistensial.Eksistensialisme adalah pendekatan filosofi untuk mengetahui
kehidupan.Individu dipandang sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat
membuat pilihan.Pilihan ini menggambarkan hubungan dan artian dari
seseorang.Seperti psikologi humanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon
terhadap filosofi dominan yang positif dan yang diterapkan.Menurut tulisan
Kirkegaard dan Nietzche, dengan memiliki kesempatan untuk memilih, setiap
tindakan yang kita pilih adalah signifikan dan memberikan arti kehidupan kita.
Teori humanistik Keperawatan dan Metaparadigma
1.

Manusia

Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia


sebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan
jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan,
mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan
masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia
memerlukan informasi.Mereka membutuhkan pilihan.Individu dan kelompok
membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
2.

Kesehatan

Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari


kehidupan dan kematian.Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya
penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam proses kehidupan.
Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada
pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau
keadaan emosi mereka.Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak

yang luas untuk definisi kesehatan.Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika setuju
terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan
mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal,
bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan
yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
3.

Keperawatan

Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain dalam
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan kesehatan.
Keperawatan juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan berfokus pada
seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga mengalami perubahan,
ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman mereka. Pandangan klien
tentang dunia adalah hal yang penting dalam keperawatan.Paterson dan Zderad
mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari
setiapmanusia.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan metodologi.Teori
bisa diartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang didapatkan dari situasi
manusia.Kerangka kerja ini digunakan untuk memberikan dimensi kemungkinan dari
keperawatan humanistic manusia.Teori tidak bisa eksis tanpa praktek
keperawatan.Mereka menyebut praktek keperawatan adalah metodologi, yang
mengatakan bahwa keperawatan sebagai campuran yang unik antara seni dan
ilmu.Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawat dan
klien.Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan teori-teori
diantara konteks kehidupan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu
yang mereka inginkan.11
Fenomenologi Nursologi dan Proses Keperawatan
a.

Assessment

Merupakan pengumpulan data subjek dan objek tentang seseorang melalui


observasi, interaksi dengan klien, dan informasi dari sumber lainya seperti hasil
laboraturium
b.

Diagnosa

Merujuk kepada langkah terhadap proses keperawatan dimana perawat membuat


sebuah statement masalah. Perawat mengumpulkan data menurut tingkat
kebutuhan pasien, kemudian menganalisa data dengan mengklasifikasikan data

tersebut, lalu membandingkan dengan pengetahuan teori dan prinsip, dan akhirnya
tiba pada suatu kesimpulan yang menyatakan kalau itu sebuah masalah
c.

Perencanaan dan implementasi

Fase ini merupakan proses keperawatan yang menyebutkan sebuah tujuan atau
hasil yang dicapai oleh klien dengan objektif menjadi tujuan yang terdepan.
Tindakan perawat dan klien yang khusus diuraikan secara jelas.Fenomenologi
nursologi tidak menjelaskan bentuk dari tujuan yang langsung terhadap rencana
keperawatan.Keperawatan humanistik memperhatikan orang yang membutuhkan
kebutuhan.Tujuannya adalah kesejahteraan yang diterbitkan melalui dialog.
d.

Evaluasi

Fase ini menyebutkan apa tingkah laku klien yang telah berubah sebagai ukuran
umtuk menjadi tujuan dan objektif. Tingkah laku mengubah hasil dari tindakan
perawat dan klien. Melalui humanistik yang alami, perhatiannya tidak dengan hasil
tingkah laku tetapi dengan pengalaman klien. Seorang klien yang mampu untuk
membuat pilihan tentang perawatan kesehatan mereka dan bertanggung jawab
terhadap pilihannya, dapat menemukan arti dalam kehidupannya. Dengan
melakukan hal ini dengan seorang perawat, klien mempunyai kesempatan untuk
menegaskan situasi humanness dari perspeksinya, hasil pertumbuhan personak
atau kesehatan.11
Karakteristik Teori dan Kerja Paterson and Zderad
a.

Teori dapat berhubungan timbal balik degan cara untuk menciptakan cara yang

berbeda untuk melihat fenomena penting


b.

Teori harus masuk akal dan alam.

c.

Teori juga harus sederhana tetapi menyeluruh atau umum.

d.

Teori bisa menjadi dasar untuk hipotesis yang diuji atau untuk teori yang

dibangkitka.
e.

Teori menyumbang dan menolong untuk meningkatkan pengetahuan dengan

disiplin melalu implementasi penelitian untuk menvalidasi teori-teori tersebut.


f.

Teori bisa digunakan oleh praktisi-praktisi untuk menuntun dan membuktikan

praktek mereka.
g.

Teori harus konsisten dengan teori-teori yang tervalidasi, hukum, dan prinsipal

tetapi membuka pertanyaan yang tidak terjawab yang diperlukan untuk


diinvestigasi

P.

Lydia E. Hall
Biografi

Lydia E. Hall pada dasarnya merupakan ilmu pendidikan sekolah perawat di Rumah Sakit
Newyork, Pennsylvania. Lydia E. Hall adalah direktur utama pusat Loeb untuk perawatan dan
rehabilitasi dan dilanjutkan posisinya selama kematiannya di tahun 1969. Pengalamannya dalam
merawat secara klinis,bidang pendidikan,riset,dan komponen pengawasan. Penerbitannya
meliputi beberapa artikel yang di dalamnya di definisikan pada keperawatan dan mutu
kepedulian. Lydia E. Hall mengusahakan untuk mempertimbangkan suatu filosofi dasar yang
mana perawat harus mempedulikan pasien. Filosofi ini masih digunakan sebagai suatu pekerjaan
yang nyata untuk merawat. Lydia E. Hall memulai filosofinya di Rumah Sakit MONTEFIORE,
Bronx, New York. Rumah Sakit ini di buka pada Januari 1963 dimana untuk menyediakan
perawat yang professional yang siap membantu orang atau perawat yang mengalami sakit. Ini
berfungsi sebagai konsep bahwa kepedulian perawat professional akan meningkat ketika

perawatan medik. Tujuan utamaya adalah untuk mempertunjukkan kepedulian mutu ilmu
keperawatan yang diberikan oleh oleh perawat professional. Perawat bekerja keras untuk
membantu pasien sembuh.
Deskripsi Teori dan Model
Lydia E. Hall memperkenalkan 3 teori lingkaran keperawatan dimana masimg-masing
lingkaran menunjukkan proses keperawatannya yaitu: Lingkaran Kepedulian (care), Lingkaran
inti (core), dan Lingkaran keperawatan (cure). Proses keperawatan yang dikenalkan meliputi
hubungan antara manusia, kesehatan, bersosialisasi dengan lingkungan dan keperawatan.
Tujuan utama adalah untuk mencapai suat hubungan antara individu dengan individu
dengan individu lain/antara perawat dengan pasien. Uraiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami suatu penyakit
membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih .individu ini membutuhkan motifasi dari
semua keluarganya agar cepat sembuh. Proses keperawatan berhubungan dengan (kepedulian,
inti, dan keperawatan). Hall memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek
ini meliputi 5 proses keperawatan yaitu: penilaian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Hall berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalam
menentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan, di mana antara
perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah klien.
Di dalam meninjau ulang teori keperawatan Hall ada beberapa area yang membatasi
aplikasi kepada kepedulian pasien. Yang pertama untuk area ini adalah langkah suatu penyakit.
Pasien membutuhkan perhatian yang lebih dari seorang perawat untuk proses penyembuhannya.
Faktor yang kedua adalah masalah umur. Yang ketiga faktor pembatasan adalah uraian
bagaimana cara membantu seseorang kea rah yang lebih mengerti tentang kesehatan. Faktor
yang keempat adalah keluaga hanya berada di dalam perawatan melingkar (care, core, cure).
Kerangka Konsep
Tujuan keperawatan Untuk memberikan asuhan dan kenyamanan bagi klien selama proses
penyakit. Kerangka kerja dari teori ini hanya untuk individu atau seseorang yang sedang sakit.
Ini tidak akan menandakan bahwa keperawatan berhubungan langsung dengan kesehatan
individu, kelurga dan masyarakat dan meniadakan konsep tentang kesehatan dan pelayanan

kesehatan untuk mencegah suatu penyakit. Seorang kllien dibentuk oleh bagian-bagian berikut
yang saling tumpang-tindih, yaitu: manusia (inti), status patologis dan pengobatan
(penyembuhan) dan tubuh perawatan.

19.
O.

Ernestine Wiedenbach

ERNESTINE WIEDENBACH
Biografi
Ernestine Wiedenbach (18 Agustus 1900, di Hamburg, Jerman - 8 Maret 1998) adalah
seorang keperawatan teori. Keluarganya pindah ke New York pada 1909. Dia menerima gelar BA
dari Wellesley College pada tahun 1922, RN dari Johns Hopkins School of Nursing pada tahun
1925, gelar MA dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1934, dan sertifikat di
perawat-bidan dari Sekolah Bersalin Pusat Asosiasi Perawat-Bidan di New York pada 1946, di
mana dia juga mengajar hingga 1951. Wiedenbach bergabung dengan fakultas Yale pada tahun
1952 sebagai instruktur dalam keperawatan maternitas. Dia bernama asisten profesor obstetri
keperawatan pada tahun 1954 dan seorang profesor pada tahun 1956, ketika Yale School of
Keperawatan didirikan program gelar master di mana ia mengarahkan utama dalam keperawatan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Dia adalah penulis buku yang digunakan secara luas dalam
pendidikan keperawatan. Wiedenbach pensiun pada tahun 1966.
Deskripsi Teori dan Model
Ernestine yakin bahwa ada 4 elemen dalam ilmu keperawatan. Yaitu : filsafat,
maksud/tujuan, pelatihan, dan seni. Filsafat keperawatan adalah sikap dan kepercayaan mereka
dan bagaimana akibat dari kenyataan itu bagi mereka. Filosofi adalah sesuatu yang memotivasi
perawat untuk bertindak dengan berbagai cara. Ernestine juga yakin bahwa ada 3 bagian esensial
yang dihubungkan dengan filsafat keperawatan (George, J. 2002): Penghormatan untuk hidup,
rasa hormat untuk martabat, harga, otonomi, dan kepribadian masing-masing manusia dan

pemecahan untuk mengurus secara pribadi dan professional kepercayaan yang dipegang. Maksud
atau tujuan perawat adalah apa yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa yang
dilakukannya.
Ini semua ditujukan ke arahyang baik dari keseluruhan pasien. Berlatih atau pelatihan
adalah tindakan keperawatan yangmempengaruhi kepercayaan dan perasaan tentang menemukan
kebutuhanpasien yang ditemukan. Seni keperawatan termasuk mengerti apa yang pasien
butuhkan

danperhatikan,

mengembangkan

cita-cita

dan

tindakan

untuk

meningkatkankemampuan / kesehatan pasien dan memberikan aktivitas yangberhubungan


dengan rencana pengobatan agar dapat lebih meningkatkankesehatan pasien. Perawat juga harus
selalu memusatkan pikiran padapencegahan atau perkembangan suatu hal baru yang
memprihatinkan. Konsep keperawatan Ernestine sebagai latihan untuk

mengidentifikasi

kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien, utuk membantu penelitian pemberian sopan santun dan
keselarasan, perkembangan dari maksud ini yaitu keselarasan dengan pasien, menentukan
penyebab dari ketidaknyamanannya, dan menemukan kemampuan pasien untuk memecahkan
ketidaknyamanannya atau jika pasien tersebut memerlukan bantuan dari perawat atau tenaga
kesehatan professional yang lain. Perawat utamanya harus bisa mengidentifikasi pasien yang
membutuhkan pertolongan. Dalam memberikan perawatan seorang perawat menggunakan
pandapat baik melalui perundingan, latihan, dan pemberian pendidikan tentang gejala-gejala.
Persepsi pasien dari situasi ini adalah pertimbangan penting bagi perawat ketika memberikan
perawatan yang kompeten (Sitzman & Eichelberger 2003).
Kerangka Konsep
Untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan
untuk memenuhi tekanan atau kebutuhan yang dihasil dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau
waktu (Torres, 1986).
Kerangka kerja teori ini Praktik keperawatan berhubungan dengan individu yang
memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku. Keperawatan klinik memiliki komponen seperti
filosofi, tujuan, praktik dan seni (Chinn dan Jacobs, 1995).

20. Parse (Teori Parse)


Biografi

Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan meraih Master
dan gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah seorang
profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas Hunter College Kota New
York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University di Chicago dari 1993
sampai 2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana tamu di
Universitas New York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan editor saat Triwulanan Ilmu

Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery International, Inc. Dia juga merupakan
Fellow aktif dalam American Academy of Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah
menerbitkan sembilan buku dan lebih dari 100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan.
Penghargaannya termasuk dua Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset
Keperawatan Midwest dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat. Perhimpunan
Cendekiawan Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan Emas Slinky. Kemudian,
pada tahun 2008, ia menerima New York Times Pendidik Perawat of the Year Award.
Deskripsi Teori dan Model
Rosemarie Rizzo Parse menciptakan Menjadi Manusia. Teori Keperawatan, yang
memandu perawat untuk fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai
tujuan keperawatan. Ini memberikan alternatif bagi sebagian besar teori-teori lain dari
keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-psiko-sosial-spiritual. Teori
Menjadi Manusia adalah kombinasi dari faktor biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan
menyatakan bahwa seseorang adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus dengan
lingkungannya itu.
Hal ini berpusat di sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi. Dalam hal
keperawatan, Teori Menjadi Manusia menjelaskan bahwa seseorang lebih daripada jumlah
bagian-bagian, lingkungan dan orang tidak dapat dipisahkan, dan keperawatan yang merupakan
ilmu pengetahuan manusia dan seni yang menggunakan sebuah badan abstrak pengetahuan untuk
membantu orang. Teori ini memungkinkan perawat untuk menciptakan hubungan perawat-pasien
kuat karena perawat tidak terfokus pada "memperbaiki" masalah, tetapi melihat pasien sebagai
manusia seutuhnya yang hidup nya atau pengalaman melalui lingkungannya.
Teori Keperawatan Menjadi Manusia adalah model yang berfokus pada kualitas hidup
pasien dan melihat pasien bukan sebagai aspek yang berbeda dari keseluruhan, tetapi sebagai
pribadi. Hal ini berbeda daripada banyak teori-teori keperawatan lainnya, dan memungkinkan
perawat untuk melakukan apa yang begitu banyak dari mereka pergi ke bidang keperawatan
untuk membantu orang.
Model keperawatan mendefinisikan orang sebagai bersikap terbuka yang lebih baik dan
berbeda dari penjumlahan bagian-bagiannya. Lingkungan adalah segalanya dalam pribadi dan
pengalamannya. Lingkungan tidak terlepas dari orang tersebut, serta pelengkap dan berkembang

dengan orang tersebut. Kesehatan adalah proses yang terbuka dan menjadi, dan melibatkan
sintesis nilai-nilai. Keperawatan digambarkan sebagai ilmu pengetahuan manusia dan seni yang
menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk membantu orang.
Kerangka Konsep
Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit yang hidup dan kualitas partisipasi
manusia terhadap pengalaman sehat. Kerangka Kerja Praktik yaitu manusia secara terus menerus
berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya mempertahankan kesehatannya.
Sehat adalah suatu kontinu, proses yang terbuka bukan sekedar status sehat atau hilangnya
penyakit.
Teori Parse (1981) adalah Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit
yang hidup dan kualitas partisipasi manusia terhadap pengalaman sehat (Parse,
1990) (Nursing as science and art [Marriner-Torney, 1994]).13
Kerangka Kerja Praktik yaitu manusia secara terus menerus berinteraksi dengan
lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya mempertahankan kesehatannya
(Marriner-Torney, 1994).
Sehat adalah suatu kontinu, proses yang terbuka bukan sekedar status sehat atau
hilangnya penyakit (Parse, 1990; Marriner-Torney, 1994; Chinn dan Jacobs, 1995).

C.

IMOGENE KING

Biografi

Imogene M. King lahir 30 Januari 1923 di West Point, Iowa dan menerima diploma dari
Rumah Sakit St Yohanes dari Sekolah Keperawatan di St Louis, MO pada tahun 1945. Dia
memperoleh BSN di tahun 1948 dan MSN pada 1957 dari St Louis University dan Doctor of
Education dari Teachers College, Columbia University, NY. Menjadi direktur di Ohio State
University, School of Nursing (1968-1972). King adalah seorang Associate Professor (19611966) dan Profesor (1971-1980) di Universitas Loyola. Chicago. Raja pensiun pada tahun 1990
setelah sebelumnya menjabat sebagai Profesor, College of Nursing, University of South Florida.
Seorang anggota aktif dari Distrik IV, Florida Nurses Association (FNA) (Presiden masa lalu dari
Florida Perawat Foundation dan FNA Hall of Fame dilantik), American Nurses Association
(ANA 1996 Jessie Scott Penghargaan dan Hall of Fame dilantik) dan Sigma Theta Tau
Internasional (STTI 1989 Elizabeth Russell Pendiri Penghargaan dan Virginia Henderson
Fellow) dan Fellow di American Academy of Keperawatan (2005 Hidup Legenda dilantik).
Diskripsi Teori dan Model
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King
mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal
dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King system
personal merupakan system terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh
kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan
interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social yang
mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system social,
sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia
merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia
sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang
dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia akan hidup
bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka
manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu: Informasi kesehatan, Pencegah penyakit, dan
Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit. Sehingga dapat dijelaskan bahwa konsep hubungan

manusia menurut King terdiri dari komponen yaitu: Aksi merupakan proses awal hubungan dua
individu dalam berperilaku, dalam memahami atu mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn
dengan gambaran hubungan perawat dank lien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang
diharapkan. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan meruapakn
respons dari individu. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi
antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi. Transaksi merupakan kondisi
dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan
yang akan dilakukan.
Kerangka Konsep
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi. Untuk memanfaatkan komunikasi dalam
membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Kerangka kerja
teori ini Proses keperawatan didefinisikan sebagai proses interpersonal yang dinamis antara
perawat, klien dan sistem pelayanan kesehatan. Dari konsep utamanya (interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stres, pertumbuhan dan perkembangan) yang berasal teori
pencapaian tujuan.
K.

IDA JEAN ORLANDO


Biografi

Ida Jean Orlando lahir pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New
York tahun 1947. Memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St.
John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang konseling kesehatan

mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi
peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada
Kurikulum Dasar. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan menghabiskan
waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut,
kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada
tahun 1958 berjudul The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of
Professional Nursing Practice. Buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan
Orlando. Pada tahun 1962, Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di
Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun
dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : The Discipline anda Teaching of
Nursing Process : An Evaluative Study.
Deskripsi Teori dan Model
Bagi Ida Orlando (1961), klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, dimana bila
kebutuhan tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal. Teori Orlando secara radikal mengubah focus
keperawatan dari diagnose medis klien dan kegiatan-kegiatan otomatis ke perilaku klien menurut
kebutuhan klien yang mendesak dan ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan
keperawatan.
Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional
sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Teori Orlando
difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Setelah
perawat melakukan kebutuhan klien, mereka mendapatkan dampak kebutuhan pada tingkat
kesehatan klien dan akan bertindak secara otomatis atau direncanakan untuk memenuhi
kebutuhan, yang pada akhirnya untuk menurunkan tekanan atau stress yang dialami oleh klien.
Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang
mengandung 3 elemen yaitu: perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan, mengubah situasi
perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien, perawat mengetahui penyebab yang
mempengaruhi derajat kesehatan, lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk
memberikan

pelayanan

kesehatan.

Teori

Orlando

Orlando

mendeskripsikan

model

keperawatannya sebagai pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu: Fungsi

dari keperawatan yang professional, Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses
keperawatan, Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat, Disiplin dari
proses keperawatan, dan Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan.
Kerangka Konsep
Teori Orlando secara radikal mengubah focus keperawatan dari diagnose medis klien dan
kegiatan-kegiatan otomatis ke perilaku klien menurut kebutuhan klien yang mendesak dan
ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan keperawatan. Kerangka kerja dari
teori ini adalah Tiga elemen, yaitu perilaku klien, reaksi perawat dan tindakan perawat, akan
membentuk situasi keperawatan. Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, mereka
mendapatkan dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan klien dan akan bertindak secara
otomatis atau direncanakan untuk memenuhi kebutuhan, yang pada akhirnya untuk menurunkan
tekanan atau stress yang dialami oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai