Model Kom 2
Model Kom 2
Si
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Melihat latar belakang ilmu komunikasi yang bersifat
dinamis, model komunikasi tidaklah mudah untuk digambarkan. Sejauh ini telah
terdapat ratusan model yang dibuat para ahli komunikasi, yang masing-masing
mempunyai kekhasan yang dipengaruhi oleh latar belakang pembuat model,
baik latar belakang keilmuan, paradigma yang digunakan, kondisi teknologis,
dan zaman. Pada umumnya tidak ada suatu model yang berhasil dan muncul
tiba-tiba. Suatu model yang baik hendaknya melewati banyak tahap ujian, yang
mungkin memakan waktu puluhan tahun. Perlu ditegaskan lagi, tidak ada model
yang sempurna atau final decision. Bahkan ketika model sudah diterima secara
luas, ada saja nuansa baru yang muncul dari fenomena yang telah dimodelkan,
sehingga dikembangkan lagi suatu model baru untuk mengakomodasikan
nuansa baru tersebut. Begitu seterusnya, hal ini juga berlaku untuk pembuatan
model dalam ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu komunikasi. Suatu model sering
menunjukkan kekurangan-kekurangan mengenai karateristik fenomena yang
dimodelkan. Model suatu fenomena bisa diperbaiki berdasarkan model pertama
tadi yang dari waktu ke waktu dihadapkan dengan data yang lebih baru yang
ditemukan dilapangan. Berikut menurut para ahli yang mengemukakan definisi
dari model tersebut yaitu :
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. Model membantu merumuskan suatu
teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan
teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
antara faktor - faktor atau unsur - unsur yang menjadi bagian dari model, dimana
penjelasannya didapatkan pada teori. Model membantu merumuskan teori dan
menyarankan hubungan. Suatu model mengimplikasikan teori mengenai
fenomena yang diteorikan. Dalam ilmu komunikasi, biasanya model-model
komunikasi dirancang dengan menggunakan serangkaian blok, segi empat,
lingkaran, panah, garis, spiral, dan lain-lain. Model menguji suatu temuan dalam
dunia nyata, walaupun tidak pernah final karena selalu diuji dengan penemuan
model terbaru. C. FUNGSI DAN MANFAAT MODEL KOMUNIKASI Model dapat
berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan
teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep. Sebagai alat dapat
dipakai kata-kata, angka,simbol, dan gambar untuk melukiskan model suatu
objek, teori, atau proses. Suatu Model memberi teoretikus suatu struktur untuk
menguji temuan-temuan dalam dunia nyata. Sehubungan dengan Model
Komunikasi para ahli mengemukakan bahwa Model Komunikasi mempunyai
fungsi-fungsi yaitu menurut : Gordon Wiseman dan Larry Barker 1. Melukiskan
Proses Komunikasi 2. Menunjukkan hubungan visual 3. Membantu dalam
menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi Deutsch 1.
Mengorganisasikan ( kemiripan data dan hubungan ) yang tadinya tidak
teramati. 2. Bersifat Heuristik yaitu menunjukkan fakta-fakta dan metode baru
yang tidak diketahui. 3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya
atau tidak hingga kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa
banyak.
3 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
BAB II ISI
A. TIPOLOGI MODEL Gerhard J. Hanneman dan William J. McEwen
menggambarkan taksonomi model yang mudah dipahami, dalam suatu grafik,
yang melukiskan derajat abstraksi yang berlainan.
Penjelasan Bagan 1. Model Simbolik Arti Manfaat Contoh Tokoh : suatu model
yang dinyatakan berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. : untuk memudahkan
memaknai suatu objek tertentu yang disimbolkan. : simbol lalu lintas, traffic
lights, pemaknaan warna, rumus fisika. : para ahli, pembuat simbol
2. Model Fisik Arti Manfaat : suatu model yang dinyatakan dalam bentuk-bentuk
fisik. : untuk tujuan pengajaran, melukiskan suatu fenomena sosial, dan
menyajikan
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
3. Model Mental Arti Manfaat kita. : suatu model yang mempresentasikan proses
mental internal pada manusia. : untuk mengetahui gambaran pola realitas
kehidupan yang ada dalam pikiran
4. Model Matematik Arti Manfaat Contoh Tokoh : model yang dinyatakan atau
diwujudkan berdasar rumusan matematik. : membantu mengembangkan ilmu
eksak dan ilmu alam. : E = mc2, model Quantum. : Albert Einstein, Pytagoras,
Isaac Newton.
5. Model Verbal Arti : model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata,
kalimat-kalimat dan
dibantu dengan grafik, diagram atau gambar. Manfaat Contoh Tokoh : berguna
untuk menyatakan suatu hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. : model
struktur organisasi, peta, kalender, dsbgnya. : Harold Laswell, Pearson dan
Nelson, Stewart L. Tubbs, Moss, George
6. Model Ikonik Arti : model yang dinyatakan dalam bentuk rupa atau tandatanda yang
7. Model Analog
7 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Arti
Model komunikasi linear dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949) melalui
bukunya: The Mathematical Theory of Communication. Menurut pandangan
linier, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi dari sumber kepada
komunikan melalui sarana tertentu, yang menimbulkan efek.
Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator
memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan
tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
umpan balik kepada pengirim. Model linear ini dikembangkan oleh claude
Shannon dan waren weaver (1949) atas dasar suatu model mekanis telepon.
Dengan demikian, komunikasi bersifat satu arah (dari komunikator ke
komunikan), dan efek selalu didapatkan oleh komunikan.
Model Sirkuler
Model Konvergen
Kritik terhadap model linear terutama berisi pandangan kritis bahwa dalam
setiap komunikasi komunikator dan komunikan adalah 2 pihak yang aktif, dan
melakukan tukarmenukar informasi untuk tujuan saling pengertian bersama.
Kesamaan pada satu tujuan bersama ini disebut konvergensi. Ada satu daerah
tumpang-tindih antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi
atau penggunaan informasi bersama. Konvergensi antara satu orang dengan
orang lain tidak pernah lengkap dan sempurna, dan di sanalah terjadinya proses
konvergensi yang bersifat dinamis.
Stimulus
Gambar 1. Model S - R
Respon
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Aristoteles Model yang disuguhkan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah
model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical
model). Inti dari model komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang
terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada
khlayak dalam upaya mengubah sikap mereka.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Laswell Model teori dari Harold Laswell ini dianggap oleh para pakar
komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal dalam
perkembangan teori komunikasi (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang
terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan :
Who Says What In Wich Channel To Whom With What Effect (siapa mengatakan
apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa).
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Pertanyaan kedua adalah says what atau apa yang dikatakan. Pertanyaan ini
adalah berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan
dlam komunikasi tersebut. Pertanyaan ketiga adalah to whom. Pertanyaan ini
maksudnya menanyakan siapa yang menjadi audience atau penerima dari
komunikasi.
Pertanyaan keempat adalah through what atau melalui media apa. Yang
dimaksudkan dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan
badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat, buku, dan gambar. Yang
perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak semua media cocok untuk maksud
tertentu.
Pertanyaan terakhir dari model Lasswell ini adalah what effect atau apa efeknya
dari komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat
menanyakan 2 hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut
dan kedua, apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari komunikasi. Akan tetapi
perlu diingat, bahwa kadang-kadang tingkah
13 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
laku seseorang tidak hanya disebabkan oleh faktor hasil komunikasi tetapi juga
dipengaruhi faktor lain.
Kelebihan
Kekurangan
Model Shannon dan Weaver Model komunikasi lain yang banyak digunakan
adalah model komunikasi dari Claude Shannon atau lebih dikenal dengan model
Shannon Weaver. Model ini berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah
yang digunakan bagi masing-masing komponen seperti dapat dilihat pada
gambar 4.
Penyandian Pesan
Signal
Penerimaan Signal
Penginterpretasikan Pesan
Sumber Gangguan
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Dalam komunikasi manusia menjadi sumber informasi adalah otak. Pada otak ini
terdapat kemungkinan message / pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas
utama dari otak adalah menghasilkan suatu pesan atau suatu set kecil pesan
dari berjuta-juta pesan yang ada. b. Transmitter
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
menerima dan menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan
signal lainnya yang dapat dilihat mata. Jelaslah jika seorang individu pada
komunikasi tatap muka kekurangan satu atau lebih organ tubuh maka
penerimaan pesan akan menjadi macet.
e. Tujuan (Destination)
Komponen terakhir dari Shanon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh
si komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang
berisi bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan
dari arti pesan. Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui
pendengaran, penglihatan, penciuman dan sebagainya kemudian signal itu
diuraikan dan diinterpretasikan dalam otak.
Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya faktor sumber gangguan
pada waktu memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya
pada waktu anda berbicara dengan teman di jalan kedengarannya suara mobil
lewat anak-anak berteriak yang semuanya itu mengganggu pembicaraan anda
sesaat dan gangguan itu dinamakan noise. Gangguan ini selalu ada dalam tiaptiap komunikasi. Oleh sebab itu kita harus siap menetralkan gangguan dan tidak
terkejut dengan kehadirannya. Untuk menetralkan gangguan ini Shannon
mengemukakan empat cara seperti berikut : Menambah kekuatan ( power )
dari signal. Misalnya kalau kita berbicara dengan seseorang di jalan yang
suasananya hiruk pikuk, kita perlu memperkeras suara kita dalam berbicara
supaya tidak diteln suara hiruk pikuk dan agar dapat didengar oleh lawan kita
berbicara. Mengarahkan signal dengan persis. Seperti halnya dalam
pembicaraan diatas, taktik lain yang bisa dipakai untuk mengatasi gangguan
adalah berbicara dekat sekali dengan lawan berbicara sehingga suara kita itu
dapat menetralkan gangguan suara lain. Menggunakan signal lain. Sebagai
tambahan terhadap dasar pertama, dapat digunakan taktik lain untuk
menetralisir gangguan yaitu dengan memperkuat
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
pesan dengan signal lain misalnya, dengan gerakan kepala, gerakan badan,
sentuhan, dan sebagainya. Redudansi. Redudansi dalam situasi yang normal
kurang baik digunakan., tetapi dalam suasana yang hiruk pikuk pengulangan
kata-kata kunci dalam pembicaraan perlu dilakukan untuk membantu
memperjelas pesn yang disampaikan.
Kelebihan
Menitikberatkan
perhatiannya
langsung
kepada
saluran
yang
statis. Komunikasi bersifat satu arah dengan tidak memiliki konsep feedback.
Model ini memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi.
Tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam penyandian dan
penyadian balik dalam model tersebut. Tulisan-tulisan Weaver sangat sulit
dipahami, misalnya formula yang dikemukakannya.
Model Schramm
17 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
source encoder
signal
destination decoder
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
encoder
signal
decoder
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Interpreter
Interpreter
Decoder message
Encoder
Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban
balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source). Setiap individu
dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai
suatu proses sirkular daripada suatu proses satu arah seperti pada dua model
Shramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut juga model Osgood dan
Schramm. Wilbur Schraumn memberikan model proses komunikasi yang agak
berbeda sedikit dengan dua model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya
peranan pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan
menentukan apakah pesan dikirimkan diterima oleh si penerima sesuai dengan
apa yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Schraumn mengatakan jika tidak
ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang
yang sama, kebudayaan yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal
sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular
Model). Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses yang linear, model
ini dinilai sebagai sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya ialah
apabila Shannon dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada
saluran yang menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau
dengan kata lain, komunikator dan komunikan. Schramm dan Osgood
menitikberatkan pembahasannya pada perilaku pelaku-pelaku utama dalam
proses komunikasi. Shannon dan Weaver membedakan source dengan
transmitter dan antara receiver dengan destination. Dengan kata lain, dua fungsi
dipenuhi pada sisi pengiriman (transmitting) dan pada sisi penerimaan
(receiving) dari proses. Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang
hampir sama. Digambarkan dua pihak berperilaku sama, yaitu encoding
(menyandi), decoding (menyandi-balik) dan interpreting (menafsirkan).
Kelebihan
Kekurangan
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Ada 6 situasi yang mungkin muncul dalam AtoBreX situation : 1. Hal ini terjadi
pada situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka memiliki
sikap yang sama terhadap X.
++
+ Balance 2. Hal ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling suka
23 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
+ - + imbalance 3. Hal ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B saling
suka satu sama lain dan mereka sama-sama tidak suka terhadap X. -+balance
4. Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive
attitudde (tidak saling suka) tetapi mereka sama- sama menyukai X.
++-
imbalance
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
berbeda
+ - - balance
6. Ini terjadi pada situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama suka terhadap
X. Tidak suka satu sama lain tetapi mereka juga sama-sama tidak. - imbalance
Kelebihan
Kekurangan
Model Westley dan Maclean Westley dan Maclean merumuskan suatu model dan
mencakup komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa dan memasukkan
umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Menurut kedua
pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi
antar pribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dalam komunikasi antar
pribadi bersifat segera kepada si penerima sedangkan dalam komunikasi massa
bersifat minimal dan atau tertunda.
25 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Gerbner
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
RECEIVER SOURCE E M3
S SE M2
SE
S SSE
DESTINATION
Model Gerbner merupakan perluasan dari model Laswell. Model ini terdiri dari
model verbal dan model diagramatik. Model Komunikasi verbal yang
dikembangkan Gerbner mencakup sepuluh ( 11 ) unsur sbb : Someone
.. komunikator dengan komunikan
Object.. objek peristiwa Perceives an event
persepsi And reacts reaksi In a
situation situasi fisik / psikologis / sosial Trough some
means saluran / media To make available
materials distribusi / administrasi
27 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari
4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu
ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan. 1. Source
(Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam
komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya
melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak
individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga
sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder. 2. Message (Pesan),
pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh
seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif,
persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara,
yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media
komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information. 3.
Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas
3 bagian yaitu Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat
untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi
interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau
bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi.
Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat
menggunakan media cetak (koran, surat kabar, majalah, dll) , dan media
elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk
29 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa.
Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka
www.kuliahkomunikasi.com maka media ini bersifat massal, namun jika anda
chattingh melalui yahoo messenger, maka media ini bersifat interpersonal, dan
jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary), media ini bisa berubah
menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri). 4. Receiver
(Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam
menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari
komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak,
masyarakat, dll. Khusus mengenai istilah Channel yang disingkat C pada rumus
S-M-C-R itu yang berarti saluran atau media, komponen tersebut . Menurut
Edward Sappir mengandung dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Media
sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya bahasa, kial (gesture), gambar
atau warna, yaitu lambang-lambang yang dieprgunakan khusus dalam
komunikasi tatap muka (face-to-face communication), sedangkan media
sekunder adalah media yang berwujud, baik media massa, misalnya surat kabar,
televisi atau radio, maupun media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau
poster. Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu
media saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi bemedia seorang
komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua
media, yakni media primer dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana
yang ia operasikan. Elemen Tambahan : 1. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik
adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima. Penerima disini bukan
dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa didapatkan
dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah
artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus,
namun ada beberapa hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media
mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Lingkungan Fisik (Letak Geografis dan Jarak). Lingkungan Sosial Budaya (Adat
istiadat, bahasa, budaya, status sosial). Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan
Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan). Dimensi Waktu (Musim, Pagi,
Siang, dan Malam).
Model komunikasi Berlo di samping menekankan ide bahwa meaning are in the
people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan
pada katakata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
interpretasi pesan terutama
31 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh si pengirim
atau si penerima pesan.
Kelebihan
Kekurangan
Model DeFleur Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi
perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah
isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu
pada pihak pengirim dan penerima.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang,
fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi
baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan. Kelebihan Model
ini merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli.
Memasukkan perangkat media massa dan perangkat umpan balik. Kekurangan
Menggambarkan antarpribadi. komunikasi massa ketimbang komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Tubbs Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu
komunikasi antar dua orang. Komunikasi pada model ini diasumsikan sebagai
transaksi antara kedua pelaku komunikasi sebagai sumber merangkup sebagai
sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini bersifat timbal balik. Tanpa kita
sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas komunikasi maka sebenarnya dalam
proses mengamati lawan bicara dan memberikan respon tertentu terhadap apa
yang dilakukan oleh lawan bicara. Stewart L. Tubbs menerangkan bahwa
komunikasi merupakan transaksi yang berkesinambungan, komunikasi bisa saja
dimulai dari satu orang yang bisa sementara di sebut sebagai sumber akan
tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasi akan terjadi
pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus. Bisa disimpulkan
bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh
karena setiap komunikasi yang terjadi merupakan sambungan dari komunikasi
yang terjadi sebelumnya, dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasi
merupakan awal dari terjalinnya komunikasi selanjutnya.
Saluran
Pesan
Gangguan
Gangguan
Pesan
Saluran
Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan yang bisa
saja terjadi dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal, yang
pertama adalah gangguan teknis dan yang kedua adalah gangguan sematik.
Gangguan teknis dalam proses ini berupa
34 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Kelebihan
Kekurangan
Model Gudykunst dan Kim Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi
antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing. Menurut
Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan
suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang
dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan
faktor lingkungan.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktor faktor yang menjelaskan
kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya agama, bahasa, sikap kita terhadap
manusia. Pengaruh social budaya adalah pengaruh yang menyangkut proses
penataan sosial. Penataan sosial berkembang berdasarkan interaksi dengan
orang lain ketika pola pola perilaku menjadi konsisten dengan berjalannya
waktu. Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim adalah
lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi
balik pesan. Lokasi geografis, iklim, situasi arsitektural ( lingkungan fisik ), dan
persepsi kita atas lingkungan dapat mempengaruhi cara kita menafsirkan
rangsangan yang datang dan prediksi yang kita buat mengenai perilaku orang
lain. Kelebihan Model komunikasi antar budaya. Sesuai untuk komunikasi
tatap muka. Dapat merepresentasikan komunikasi antar siapa saja. Dapat
menimbulkan kemungkinan kesalahpahaman karena memiliki unsur persepsi dan
orientasi. Kekurangan Jika terjadi pengaruh budaya yang tidak relevan dengan
lingkungan maka akan menciptakan budaya komunikasi yang tidak seimbang.
Model Interaksional
Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama,
pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang
berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki
peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada
saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang
disebut tahap pertandingan. Dalam konteks ini Blumer mengemukakan tiga
premis yang menjadi dasar model ini : 1. Manusia bertindak berdasarkan makna
yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya ( symbol verbal, symbol
nonverbal, lingkungan fisik ). 2. Makna berhubungan langsung dengan interaksi
sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya. 3. Makna diciptakan,
dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu
dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Kelebihan Komunikasi yang
berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di
mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat
bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
Who
Say What
To Whom
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Seiler William J. Seiler (1988) memberikan model komunikasi dua arah dan
bersifat lebih universal. Model tersebut adalah seperti terdapat pada gambar
Model Barnlund Seorang ahli komunikasi dari Amerika Serikat, Dean C. Barnlund,
membuat dua model komunikasi, yaitu : Model komunikasi antar intra-personal
(intra-pribadi) dan model komunikasi antar pribadi. a. Model Komunikasi IntraPribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi disini
merujuk pada proses pengolahan dan pembentukan informasi melalui system
syaraf dan otak manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap
melalui panca indera. Jalannya proses komunikasi intra pribadi menurut Barnlund
dapat digambarkan dengan menjelaskan bahwa pada dasarnya tingkah laku
nonverbal seseorang, apakah bervalensi positif, netral, negative, dipengaruhi
oleh isyarat-isyarat dan publik yang dialami atau yang sampai pada dirinya.
Dalam kenyataannya, seseorang tentu saja akan mengalami berbagai isyarat
( baik pribadi ataupun publik ) yang bervalensi positif, netral, ataupun negative.
Namun menurut
38 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
model ini, semua isyarat ini setelah didecode, atau membentuk ( encode ) suatu
isyarat tingkah laku nonverbal tertentu ( positif, netral, atau negative ). b. Model
Komunikasi Antar Pribadi Proses komunikasi antar pribadi pada dasarnya
merupakan kelanjutan dari proses komunikasi intra-pribadi sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Ada dua elemen tambahan, yakni pesan dan isyarat
tingkah laku verbal. Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi
antara dua orang dipengaruhi oleh hasil proses komunikasi intrapribadi yang
terjadi dalam dirinya masingmasing. Pendekatan komunikasi terdiri dari 3 asumsi
yang meliputi : a. Asumsi pertama : subjektivitas manusia berada secara bebas
dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik
berat asumsi ini menekankan bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi
merupakan hasil dari penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada
rumusan sederhana S R (stimulus respon )
b. Asumi yang kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus
yang diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai
sesuatu yang sederhana S R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi
oleh organisme ( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang.
Rumusan asumsi disini adalah S O R
c. Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara
selektif karena organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon
akibat pilihannya terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia
sadar akan perbedaan konsekuensi yang diterimamnya apabila memberikan
respon yang
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Helical Dance Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai
pengembangan dari model sirkular dari Osggod dan Schramm. Ketika
membandingkan model komunikasi linier dan sirkular, Dance mengatakan bahwa
dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah
paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
40 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
( gambar )
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Komunikasi Ritual Seperti yang sudah dijelaskan pada model-model awal
komunikasi bahwa proses komunikasi bersifat linear (satu arah ). Proses dari
sumber ke tujuan. Perkembangan terbaru dari model komunikasi menawarkan
adanya interaksi, umpan balik, dan paradigma interpretative dalam komunikasi
antar manusia. James Carey (1975) yang mulai mengkritisi model transmisi .
Dia memberikan pandangan alternatif yaitu model ritual. Karena komunikasi
berhubungan dengan berbagi (sharing), partisipasi, asosiasi, kenggotaan dan
kepercayaan yang sama. Model Ritual tidak diarahkan untuk perluasan pesan
tetapi kepada pemeliharaan masyarakat dan bukan pada tindakan dalam
memberikan/menyampaikan informasi tetapi pada terciptanya kepercayaan
bersama. Ritual atau model komunikasi ekspresif bergantung pada berbagi
makna / pemahaman. Pesan dalam model komunikasi ritual biasanya bersifat
laten dan ambigu tergantung pada asosiasi-asosiasi pesan yang tidak dipilih oleh
partisipan tetapi sudah tersedia / dikondisikan oleh kebudayaan. Saluran dan
pesan biasanya susah untuk dipisahkan. Komunikasi ritual juga relatif tidak
lekang dimakan waktu dan tidak berubah. Model pohon natal dari komunikasi
ritual menggambarkan hal tersebut, di dalam satu kebudayaan sedikitnya,
menandakan gagasan dan nilai-nilai keramahtamahan,
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
mengetahui tanda tersebut, maka anda pernah mengetahui tanggapantanggapan (responses) tertentu yang ada hubungannya dengan tanda itu. Kita
dapat menamakannya tanggapan perantara, sebab dalam system persyaratan ia
bertindak sebagai perantara antara pesan dan apa yang terjadi. Tanggapan
perantara lalu akan menentukan apa yang anda perbuat dengan tanda tersebut.
Sebab anda telah mengetahui segi-segi lainnya dari reaksi yang berhubungan
dengan tanggapan perantara. Sebuah tanda yang bagi anda menimbulkan arti
tertentu akan menimbulakan proses-proses tertentu lainnya pada syaraf dan
otot-otot anda. Dengan perkataan alin, arti yang dari decoding anda itu
menimbulkan sebuah tanda, akan membuat anda encoding. Sesungguhnya, apa
yang anda encode akan tergantung kepada pilihan tanggapan yang terdapat
pada suatu situasi dan yang berhubungan dengan arti dari tanda yang anda
terima. Sesungguhnya menyesatkan, kalau orang beranggapan bahwa proses
komunikasi dimulai di suatu tempat dan berakhir di tempat lain. Sebenarnya
tidak ada
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Alasan yang utama mengapa kita pelajari proses ini, ialah untuk mengetahui
bagaiman komunikasi itu mendapat efek. Terhadap suatu isi pesan (message
content) yang kita kirimkan, kita ingin dapat meramalkan efek apa yang akan
timbul pada pihak penerimanya. Yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif
menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :
47 Tugas Pengantar Ilmu Komunikasi
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
a. Pengertian : adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang
dimaksudkan oleh komunikator. b. Kesenangan pada dasarnya komunikasi bukan
sekedar penyampaian informasi saja dan membentuk adanya saling pengertian,
namun komunikasi juga ditujukan untuk mendapatkan kehangatan dalam
interaksi dengan informasi atau pesan yang menyenangkan orang lain. c.
Mempengaruhi sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah
mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka
diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa
dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis. d.
Hubungan sosial yg baik : komunikasi ditujukan untuk mencipatakan hubungan
sosial yang terbina dengan baik. Pada konteks berserikat dan berasosiasi
(inclusion) maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar
anggota kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka
dinbutuhkan pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang
tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud melalui
komunikasi. Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan
mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat
terungkapkan. e. Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila
orang tersebut melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini
merupakan indikator terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan
merupakan akumulasi dari rsoses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan
mekanisme faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.
Mungkin kita dapat menggambarkan secara sederhana apa yang kita namakan
the condition of success in communication (kondisi suksesnya komunikasi),
yakni kondisikondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu
pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, yaitu; Pesan harus
dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
perhatian sasaran yang dimaksud.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
Kita melakukan sesuatu kegiatan, karena kita melakukan sesuatu dan karena kita
mempunyai suatu tujuan (goal). Dalam situasi-situasi yang lebih rumit, biasanya
kita mempunyai kebebasan memilih yang lebih banyak dan dalam situasi yang
kita hadapi, kita akan memikih kegiatan yang lebih dekat kepada kebutuhan dan
tujuan kita. Oleh karena itu syarat pertama bagi pesan yang efektif ialah adanya
hubungan dengan kebutuhan pribadi kita yakni kebutuhan akan keamanan,
status, pengakuan (belongingness), pengertian, kebebasan dari paksaan,
kebebasan dari rasa cemas, cinta, dan sebagainya. Harus membangkitkan suatu
dorongan dan dapat membuat perasan pribadi kita jadi kebutuhan, atau
ketegangan yang dengan suatu kegiatan dapat menimbulkan kepuasan.
Kemudian pesan dapat mengontrol kegiatan yang dihasilkan dengan
memberikan saran-saran kegiatan apa yang harus dilaksanakan. Jika ternyata
ada kegiatan yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih leluasa untuk dilakukan
untuk tujuan yang sama, maka mungkin itulah yang dipilih. Pesan harus
menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi, yang layak bagi
situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
pihak penerima atau setidak-tidaknya jika ia memulai dengan pola tersebut dan
berusaha merobahnya sedikit demi sedikit. Para ahli penelitian komunikasi
menamakan yang terakhir ini proses canalizing (melakukan penyaluran), yang
berarti si penyampai (sender) menyediakan saluran untuk mengarahkan motifmotif yang sudah ada kepada pihak penerima. Kalau kita mengambil manfaat
dari adanya pola pengertian, dorongan-dorongan, dan sikapsikap untuk
menerima pesan kita maka kita dapat mempunyai harapan akan dapat
mengalihkan pola tadi ke arah yang kita inginkan. Yang kedua ialah yang dapat
kita katakan secara meyakinkan mengenai efek komunikasi tersebut ialah bahwa
ia adalah paduan sejumlah kekuatan, dari kekuatan mana komunikator hanya
dapat mengontrol satu kekuatan saja; ia selaku pihak penyampai (sender) dapat
membentuk pesannya, dan dapat menentukan bilamana serta dimana pesannya
itu disampaikan, pesan tersebut hanyalah salah satu dari paling sedikit 4 unsur
penting yang menentukan tanggapan yang timbul. Ketiga unsur lainnya ialah
situasi dimana pesan diterima dan dimana tanggapan akan muncul, keadaaan
pribadi si penerima, serta hubungan dan taraf kelompoknya. Dengan lain
perkataan komunikasi tidak akan mendapat efek kalau situasi, kepribadian, dan
norma-norma kelompok tidak mengizinkan. Jika situasi menjadi buruk, pengaruh
kelompok akan tergeser dan agresi pribadi akan hilang, maka disitu pesan akan
menimbulkan efek. C. KESIMPULAN Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat
ratusan model komunikasi. Penyusun tidak mungkin membahas model model
tersebut satu persatu. Setiap model mempunyai kelebihan dan kekurangannya
masing masing. Penyusun dapat mengkaji model model lain yang tidak kami
bahas disini melalui buku buku lain yang tersedia. Dalam diskusi kelompok
kami bahwa kami memilih Model Komunikasi DeFLeur sebagai Model Komunikasi
yang relevan dikarenakan Model DeFleur mengkomunikasikan sesuatu hal
kepada penerima pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan atau
pembentukan pesan melalui transmitter sehingga menimbulkan suatu symbol
yang bermakna, diketahui bahwa dimana pun kita berkomunikasi maka terjadi
setiap gangguan di sekeliling
Model Model Komunikasi Dosen Pengampu : Drs. Setio Budi, HH. M.Si
kita tapi kita sebagai komunkator menyampaikan ke komunikan agar lebih efektif
dan mendapat efek yang baik pula. Tidak ada model yang benar atau salah.
Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika
dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk menjaring
data dalam penelitian. Selain itu, model yang dirancang, unsure-unsur model
dan hubungan antara berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang
digunakan si pembuat model. Pandangan dari suatu perspektif akan
menampilkan dimensi dimensi tertentu, sementara pengamatan dari sudut
pandang berbeda akan menyoroti aspek aspek komunikasi yang berbeda pula.