Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat diberikan untuk penderita neuroma yaitu pembedahan, observasi,
dan terapi penyinaran dengan radiasi. Dari 3 metode penatalaksanaan tersebut, terapi
pembedahan merupakan terapi primer untuk neuroma akustik, namun ada beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan terapi, yaitu ukuran tumor, usia pasien, fungsi
pendengaran pasien, disfungsi vestibular, dan neuropati kranial.
1. Terapi pembedahan
Operasi yang dapat dilakukan pada neuroma akustik yaitu translabyrinthine,
regtosigmoidal, dan kraniotomi fosa tengah. Pemilihan teknik operasi didasarkan pada fungsi
pendengaran pasien, ukuran tumor, seberapa jauh pertumbuhan tumor ke kanalis auditori
interna, dan kemampuan operator. Teknik operasi ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
mempertahakan fungsi pendengaran (regtosigmoidal dan kraniotomi fosa tengah) dan ablasi
pendengaran (translabyrinthine). Secara umum, fungsi pendengaran sulit dipertahankan jika
ukuran tumor melebihi 2 cm atau bila tumor tumbuh pada lateral kanalis auditori interna.
a) Operasi translabyrinthine
Operasi translabyrinthine akan menyebabkan fungsi pendengaran akan hilang sama
sekali, jadi operasi ini diperuntukkan bagi pasien dengan pendengaran yang buruk dan
pasien dengan ukuran tumor yang besar. Pada operasi ini dilakukan incisi postaurikuler.
Tiga keuntungan yang dari teknik operasi ini yaitu dapat mengambil tumor dalam segala
ukuran, retraksi minimal pada otak, dan dapat mempertahankan nervus fasialis.
Persentase untuk dapat mempertahankan nervus fasialis yaitu 97%, dan persentase untuk
kebocoran cairan cerebrospinal yaitu 5-8%. Risiko minimal pada kebocoran cairan
cerebrospinal berhubungan dengan menurunnya risiko meningitis.
b) Operasi regtosigmoidal
Operasi regtosigmoidal sesuai untuk pasien yang fungsi pendengarannya masih baik
dan dilakukan pada tumor yang ada pada bagial lateral kanalis auditori interna hingga dua

per tiga ke medial. Operasi dapat dilakukan tanpa merusak telingah tengah. Insisi
dilakukan di bagian belakang telinga yaitu pada bagian retromastoid. Keuntungan yang
didapat dengan teknik operasi ini yaitu dapat mempertahankan fungsi pendengaran.
c) Operasi kraniotomi fosa tengah
Operasi kraniotomi fosa tengah sesuai untuk pasien yang memiliki fungsi pendengaran
yang masih baik serta ukuran tumor pada sudut cerebelopontine <1,5 cm. Insisi dilakukan
berbentuk U pada telinga. Keuntungan teknik operasi ini yaitu dapat mengangkat tumor
meskipun telah ada di seluruh kanalis auditori interna dengan tetap mempertahankan
pendengaran. Namun keterbatasannya yaitu tidak dapat dilakukan jika ukuran tumor
lebih dari 1,5 cm. Selain itu, kekurangan teknik ini yaitu dapat terjadi parese wajah dan
retraksi dari lobus temporal yang dapat menyebabkan gangguan berbicara, gangguan
daya ingat serta dapat timbul halusinasi auditori.
2. Observasi
Observasi dilaksanakan dengan pertimbangan yaitu ukuran dari tumor, gejala neurologis
signifikan yang timbul, pertumbuhan tumor yang lambat, serta umur pasien. Observasi
dilakukan dengan MRI setiap 6 bulan. Jika pada tahun pertama pertumbuhan tumor melebihi
3mm, maka diperlukan tindakan. Pada saat awal terdiagnosis, pemantauan dengan MRI
dilakukan setiap 6 bulan sekali selama 5 tahun pertama, lalu dilakukan setiap 2 tahun sekali
selama10 tahun berikutnya, dan dilanjutkan MRI setiap 5 tahun sekali. Jika dalam observasi
ini, tumor menjadi tumbuh dengan cepat, maka perlu dipikirkan untuk dilakukan tindakan.
3. Radiasi stereotactic
Radiasi stereotactic memiliki tujuan yaitu menghambat pertumbuhan tumor serta
mempertahankan fungsi pendengaran dan fungsi nervus fasialis. Terapi radiasi digunakan
pada pasien dengan risiko tinggi operasi dan pasien umur tua. Mekanis radiasi stereotactic
yaitu dengan meradiasi daerah target di intracranial secara spesifik. Dampak radiasi yaitu,
setelah 3 tahun 50% pendengaran diperkirakan akan menurun, disfungsi nervus fasialis
sebesar 5-20%, dan 25% pasien mengalami neuropati nervus trigeminal.

Anda mungkin juga menyukai