Anda di halaman 1dari 8

komunikasi pada komunitas

Posted on 19 Juni 2015


Prinsip dan Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Perawatan Komunitas
Wahid IQbal Mubarak (2009:23) mengemukakan bahwa tempat pelaksanaan kegiatan perawatan
komunitas adalah: Puskesmas, rumah, sekolah, perusahaan-perusahaan, dan panti-panti.
Selanjutnya yang menjadi sasaran dari pelayan perawatan komunitas adalah: individu, keluarga,
kelompok khusus, dan masyarakat. Berangkat dari sasaran pelaksanaan keperawatan komunitas
yang telah dikemukakan di atas, dikethui bahwa sasaran (objek) dari pelaksanaan perawatan
komunitas terdiri dari 4 (empat) yaitu: (1), individu, (2), keluarga, (3), kelompok khusus, dan (4),
masyarakat. Dengan demikian, teknik komunikasi yang diterapkan harus menggunakan
pendekatan yang sesuai.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian
sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku caring atau kasih saying/ cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah
menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan
kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan
serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya
untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
Dalam profesi keperawatan, komunikasi sangat penting antara perawat dengan perawat, dan
perawat dengan klien, khususnya komunikasi antar perawat dengan klien dimana dalam
komunikasi itu perawat dapat menemukan beberapa solusi dari permasalahan yang sedang
dialami klien, dan komunikasi ini dinamakan dengan komunikasi terapeutik. Akan tetapi dalam
pelaksanaan komunikasi terapeutik ini ada fase-fase, tehnik-tehnik, dan faktor-faktor, serta
proses komunikasi terapeutik tersebut dalam perawatan sehingga pelayanan/asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan baik serta memberikan tingkat kepuasan pada klien.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985;
Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik
kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak
membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan
melibatkan masyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah
suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif

dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
Tiga unsur komunikasi yaitu:
1. Pengirim pesan atau sering juga disebut sebagai sender, komunikator.
Pengirim pesan harus dapat menuliskan atau menyandikan pesan dengan baik dan jelas. Dan
Juga membuat encoding yang ditujukan kepada seseorang atau beberapa orang, dan memilih
media, serta meminta kejelasan kepada penerima apakah pesan telah diterima.
2. Penerima pesan atau sering disebut sebagai reciever atau komunikan.
Penerima pesan harus mendengarkan atau berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dengan
benar, dan memberikan umpan balik yang disebut dengan decoding kepada pengirim pesan
bahwa pesan telah diterima dengan benar.
3. Media atau saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan.
Proses komunikasi harus merupakan komunikasi dua arah. Yakni, pengirim menuliskan dan
mengirimkan pesan melalui media yang dipilihnya, dan penerima pesan menuliskan kembali
pesan yang dia telah terima, serta menyampaikan bahwa pesan telah diterima dengan baik dan
benar. Pesan ada yang informatif yaitu pesan yang disampaikan berupa informasi dan pesan yang
persuasif yaitu pesan yang disampaikan untuk mempengaruhi orang lain agar tertarik pada ide
dari pesan yang disampaikan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi sehubungkan dengan
pesan yang disampaikan yaitu :
1. Bila pesan sering diulang, panjang maka pesan akan berlalu begitu saja.
2. Apabila pesan / ide yang dikemukakan/ditawarkan dengan gaya persuasif orang akan tertarik
akan ide tersebut.
3. Bila pesan/ide tidak disampaikan kepada orang maka mereka tidak akan memegangnya dan
menanyakannya.
Dalam proses komunikasi dapat terjadi adanya gangguan (noise) yang disebabkan oleh berita
yang disampaikan tidak jelas, sehingga penerima berita mengartikannya tidak secara
menyeluruh, atau gangguan lain yag mempengaruhi media komunikasi.
Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila pesan yang dikirim oleh komunikator/ sender
dapat diterima dengan baik (menyenangkan, aktual/nyata) oleh komunikan/ reciever. Kemudian
penerima pesan menyampaikan kembali bahwa pesan telah diterima dengan baik dan benar.
Artinya ada komunikasi dua arah atau komunikasi yang timbal balik.
Lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif adalah clarity,
accuracy, contex, flow dan culture.
Strategi dalam membangun komunikasi efektif : ketahui mitra bicara (audience), ketahui tujuan,
perhatikan konteks, pelajari kultur, dan pahami bahasa.
Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan/verbal melalui kata-kata.
Penyampaikan informasi seperti ini dinamakan berbicara. Komunikasi lisan akan menjadi lebih
efektif apabila diikuti dengan tinggi rendah, lemah lembut, dan perubahan nada suara yang
disesuaikan. Dengan demikian kata-kata adalah isi sebuah pesan, sedangkan bahasa tubuh, nada
suara adalah konteks dimana pesan itu melekat.
Komunikasi non verbal menunjukkan adanya lima fungsi yaitu: Repetition, Contradiction,
Substitution, Complemneting, dan Accenting.
Perbedaan budaya dalam komunikasi dapat berakibat lebih buruk dibandingkan dengan
perbedaan dalam bahasa dalarn komunikasi, bahasa mempunyai peran yang sangat penting,
walaupun kadang-kadang keliru dalam mengartikannya sebagai akibat seluk beluk bahasa yang

tidak dimengerti. Didalam bahasa, ada kata-kata denotasi / harafiah, dan ada kata_kata konotasi,
dan dengan menggunakan logat bahasa tertentu dapat menimbulkan perbedaan pengertian.
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara
langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan
komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan
disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla
yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Komunikasi Terapeutik pada kelompok


Interaksi dengan kelompok besar ( > 12 orang) untuk mempengaruhi masyarakat untuk
mengadopsi perilaku sehat dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tentang
kesehatan/keperawatan.
. Teknik komunikasi kelompok masyarakat :
1. a) Brainstorming/curah pendapat
1) Beri kebebasan mengungkapkan ide dan mendiskusikan dalam kelompok besar
2) Beri kesempatan pada anggota untuk
3) Mengidentifikasi isu dan mencari solusi
1. b) Program Komunitas
1)Pendekatan individu/kelompok program, dilakukan melalui perencanaan sistematis
1. c) Demonstrasi
1) Memperlihatkan secara langsung tindakan yang harus dilakukan
1. d) Ceramah
Menyampaikan informasi secara verbal (tatap muka)
1)
Pembicara harus berpengalaman, nyaman, punya kemampuan berbicara, memberikan
penekanan pd point yg penting

2)

Kombinasikan dengan media

3)

Batasi umpan balik peserta karena waktu

yang terbatas

1. Role Play (bermain peran)


1)

Efektif dlm mempengaruhi sikap dan opini masyarakat.

2)
Dapat mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan berpikir
kritis
3)

Optimalkan partisipasi setiap anggota

4)

Kombinasikan dengan metode ceramah & diskusi

Tujuan:
Membantu anggota kelompok berinteraksi dengan orang lain
Membantu anggota kelompok merubah perilaku
alisir maka ke depan jumlah penderita gangguan jiwa dapat ditekan sekecil mungkin.

Role play komunikasi keperawatan pada komunitas (masyarakat)


Naskah Role Play
Tiga orang mahasiswa mengadakan penyuluhan tentang PHBS kepada anak-anak SD . Mereka
telah mengantongi izin dari Kepala Sekolah tersebut.
Mereka menyiapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan kegiatan penyuluhan
kesehatan di SD tersebut. Kemudian mereka melakukan penyuluhan di SD tersebut. Lalu mereka
masuk ke ruang kelas, semua mahasiswa mempersiapkan alat dan bahannya sedangkan semua
siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib.
Mahasiswa 1

: Selamat pagi, adik-adik!

Semua Siswa

: Selamat pagi, kakak!

Mahasiswa 1

: Bagaimana kabar kalian hari ini?

Semua Siswa

: Baik, kak.

Mahasiswa 1
: Saya akan memperkenalkan diri saya dan teman-teman saya di sini.
Saya sendiri kak Debora . Di samping saya kak thari. Dan yang terakhir kak Astika.
Kami disini akan menyampaikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Baik untuk
menyingkat waktu langsung saja kita mulai. Kepada penyaji kami persilahkan.
Mahasiswa 2
: Saya akan memulai penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
serta cara mencuci tangan dengan baik dan benar supaya adik-adik tau tentang hal tersebut dan
menambah pengetahuan adik-adik.
Di sini kak Astika dan kak thari akan menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak thari terlebih
dahulu menjelaskan.
Mahasiswa 3

: Baik, terima kasih. Adik-adik tau tidak apa itu PHBS?

Siswa

: Tidaaaak

Mahasiswa 3

: oke, kami akan mulai menjelaskan PHBS

Materi
1. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekola agar tahu , mau , dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan
aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
1. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan
2. Pencemaran lingkungan
Paparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin
meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana
transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat
bencana..
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan benar,
kebiasaan cuci tangan yang tidak pakai sabundan tidak menggunakan air bersih
mengalir, tidak membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.
III. Dampak Menurunya Kebersihan

Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular . Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue,
diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut,dan lain lain.
1. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan

Buang sampah pada tempat nya

Mencuci dengan sabun dan air mengalir

Menjaga lingkungan di sekitar kita

Menjaga kebersihan badan

Tidak merokok dan menggunakan NAPZA

Tidak meludah sembarangan

Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat

Tidak jajan sembarangan

Mahasiswa 2 dan 3 menjelaskan tentang PHBS.


Mahasiswa 3

: Apa ada yang ditanyakan adik-adik?

Semua siswa

: Tidak

Mahasiswa 2
ya

: Baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan yang benar

Semua siswa

: Iya kak

Mahasiswa 2

: Kita mulai ya. Siap?

Semua siswa

: Siap kak

Mahasiswa 2
: Pertama basahi tangan dengan air, kemudian kita ambil sabun lalu
ratakan sabunnya. Gosok-gosok punggung tangan bergantian. Kemudian bersihkan sela-sel jari
tangan seperti ini. Selanjutnya mengunci seperti ini lalu putar ibu jari. Kemudian kita bersihkan
kuku dan yang terakhir kita gosok pergelangan tangan. Lalu kita bilas dengan air bersih.
Mahasiswa 3

: Ayo bisa ga adik-adik?

Siswa

: Ulangi kak, masih bingung

Mahasiswa 3

: Baik ya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya

Semua siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan


Mahasiswa 2
: Gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk memperagakan
seperti kakak-kakak tadi, nanti kita kasih hadiah loh..
Siswa

: Aku aku kak

Salah satu siswa memperagakan cuci tangan di depan kelas.


Mahasiswa 2

: Pinter. Ini hadiah buat kamu adik manis

Siswa

: Makasih kak

mahasiswa 2

: Sama-sama.

Mahasiswa 1

: Selanjutnya ada yang ingin bertanya?

Siswa

: Saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh ga kak?

Mahasiswa 3
mengalir

: Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik yaa kan memakai air

Mahasiswa 2
: Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik dan benar. Adikadik tau gak kapan kita harus mencuci tangan?
Siswa

: Sebelum makan, sesudah makan

Mahasiswa 2

: 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi yang tau?

Mahasiswa 3
: selain itu masih ada lagi loh seperti habis Buang Air Kecil dan Buang
Air Besar. Apa kalian mencuci tangan setelah BAK dan BAB?
Siswa
mahasiswa 3
bersih dan sehat.

: iya
: bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang perilaku hidup

Mahasiswa 1
: Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan yang baik dan
benar. Udah 1 jam kita disini dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang kakakkakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya
Semua siswa

: sama-sama kak.

Semua mahasiswa

: selamat siang adik-adik.

Semua siswa

: selamat siang kak.

Anda mungkin juga menyukai