dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
Tiga unsur komunikasi yaitu:
1. Pengirim pesan atau sering juga disebut sebagai sender, komunikator.
Pengirim pesan harus dapat menuliskan atau menyandikan pesan dengan baik dan jelas. Dan
Juga membuat encoding yang ditujukan kepada seseorang atau beberapa orang, dan memilih
media, serta meminta kejelasan kepada penerima apakah pesan telah diterima.
2. Penerima pesan atau sering disebut sebagai reciever atau komunikan.
Penerima pesan harus mendengarkan atau berkonsentrasi agar pesan dapat diterima dengan
benar, dan memberikan umpan balik yang disebut dengan decoding kepada pengirim pesan
bahwa pesan telah diterima dengan benar.
3. Media atau saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan.
Proses komunikasi harus merupakan komunikasi dua arah. Yakni, pengirim menuliskan dan
mengirimkan pesan melalui media yang dipilihnya, dan penerima pesan menuliskan kembali
pesan yang dia telah terima, serta menyampaikan bahwa pesan telah diterima dengan baik dan
benar. Pesan ada yang informatif yaitu pesan yang disampaikan berupa informasi dan pesan yang
persuasif yaitu pesan yang disampaikan untuk mempengaruhi orang lain agar tertarik pada ide
dari pesan yang disampaikan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi sehubungkan dengan
pesan yang disampaikan yaitu :
1. Bila pesan sering diulang, panjang maka pesan akan berlalu begitu saja.
2. Apabila pesan / ide yang dikemukakan/ditawarkan dengan gaya persuasif orang akan tertarik
akan ide tersebut.
3. Bila pesan/ide tidak disampaikan kepada orang maka mereka tidak akan memegangnya dan
menanyakannya.
Dalam proses komunikasi dapat terjadi adanya gangguan (noise) yang disebabkan oleh berita
yang disampaikan tidak jelas, sehingga penerima berita mengartikannya tidak secara
menyeluruh, atau gangguan lain yag mempengaruhi media komunikasi.
Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila pesan yang dikirim oleh komunikator/ sender
dapat diterima dengan baik (menyenangkan, aktual/nyata) oleh komunikan/ reciever. Kemudian
penerima pesan menyampaikan kembali bahwa pesan telah diterima dengan baik dan benar.
Artinya ada komunikasi dua arah atau komunikasi yang timbal balik.
Lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif adalah clarity,
accuracy, contex, flow dan culture.
Strategi dalam membangun komunikasi efektif : ketahui mitra bicara (audience), ketahui tujuan,
perhatikan konteks, pelajari kultur, dan pahami bahasa.
Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan/verbal melalui kata-kata.
Penyampaikan informasi seperti ini dinamakan berbicara. Komunikasi lisan akan menjadi lebih
efektif apabila diikuti dengan tinggi rendah, lemah lembut, dan perubahan nada suara yang
disesuaikan. Dengan demikian kata-kata adalah isi sebuah pesan, sedangkan bahasa tubuh, nada
suara adalah konteks dimana pesan itu melekat.
Komunikasi non verbal menunjukkan adanya lima fungsi yaitu: Repetition, Contradiction,
Substitution, Complemneting, dan Accenting.
Perbedaan budaya dalam komunikasi dapat berakibat lebih buruk dibandingkan dengan
perbedaan dalam bahasa dalarn komunikasi, bahasa mempunyai peran yang sangat penting,
walaupun kadang-kadang keliru dalam mengartikannya sebagai akibat seluk beluk bahasa yang
tidak dimengerti. Didalam bahasa, ada kata-kata denotasi / harafiah, dan ada kata_kata konotasi,
dan dengan menggunakan logat bahasa tertentu dapat menimbulkan perbedaan pengertian.
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara
langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan
komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan
disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla
yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
2)
3)
yang terbatas
2)
Dapat mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan berpikir
kritis
3)
4)
Tujuan:
Membantu anggota kelompok berinteraksi dengan orang lain
Membantu anggota kelompok merubah perilaku
alisir maka ke depan jumlah penderita gangguan jiwa dapat ditekan sekecil mungkin.
Semua Siswa
Mahasiswa 1
Semua Siswa
: Baik, kak.
Mahasiswa 1
: Saya akan memperkenalkan diri saya dan teman-teman saya di sini.
Saya sendiri kak Debora . Di samping saya kak thari. Dan yang terakhir kak Astika.
Kami disini akan menyampaikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Baik untuk
menyingkat waktu langsung saja kita mulai. Kepada penyaji kami persilahkan.
Mahasiswa 2
: Saya akan memulai penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
serta cara mencuci tangan dengan baik dan benar supaya adik-adik tau tentang hal tersebut dan
menambah pengetahuan adik-adik.
Di sini kak Astika dan kak thari akan menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak thari terlebih
dahulu menjelaskan.
Mahasiswa 3
Siswa
: Tidaaaak
Mahasiswa 3
Materi
1. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekola agar tahu , mau , dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan
aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
1. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan
2. Pencemaran lingkungan
Paparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin
meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana
transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat
bencana..
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan benar,
kebiasaan cuci tangan yang tidak pakai sabundan tidak menggunakan air bersih
mengalir, tidak membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.
III. Dampak Menurunya Kebersihan
Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular . Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue,
diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut,dan lain lain.
1. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan
Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat
Semua siswa
: Tidak
Mahasiswa 2
ya
: Baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan yang benar
Semua siswa
: Iya kak
Mahasiswa 2
Semua siswa
: Siap kak
Mahasiswa 2
: Pertama basahi tangan dengan air, kemudian kita ambil sabun lalu
ratakan sabunnya. Gosok-gosok punggung tangan bergantian. Kemudian bersihkan sela-sel jari
tangan seperti ini. Selanjutnya mengunci seperti ini lalu putar ibu jari. Kemudian kita bersihkan
kuku dan yang terakhir kita gosok pergelangan tangan. Lalu kita bilas dengan air bersih.
Mahasiswa 3
Siswa
Mahasiswa 3
Siswa
: Makasih kak
mahasiswa 2
: Sama-sama.
Mahasiswa 1
Siswa
Mahasiswa 3
mengalir
: Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik yaa kan memakai air
Mahasiswa 2
: Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik dan benar. Adikadik tau gak kapan kita harus mencuci tangan?
Siswa
Mahasiswa 2
: 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi yang tau?
Mahasiswa 3
: selain itu masih ada lagi loh seperti habis Buang Air Kecil dan Buang
Air Besar. Apa kalian mencuci tangan setelah BAK dan BAB?
Siswa
mahasiswa 3
bersih dan sehat.
: iya
: bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang perilaku hidup
Mahasiswa 1
: Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan yang baik dan
benar. Udah 1 jam kita disini dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang kakakkakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya
Semua siswa
: sama-sama kak.
Semua mahasiswa
Semua siswa