K3-IV A
Kelompok 1 :
Ahmad Fahmi Hoirunnisam
(0514040021)
(0514040025)
(0514040031)
Olla Mitasari
(0514040032)
BAB I
PENDAHULUAN
pernah
lepas dengan
namanya
Listrik. Listrik
sudah
menjadi
kebutuhan pokok, seperti kita tahu bahwa dalam segala bentuk kebutuhan
rumah tangga sudah tidak terlepas dari namanya Energi listrik, untuk itu
dalam rangka untuk kenyamanan dan keamanan perlu adanya system
pemasangan dan pengamanan yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar kata saklar. Saklarpun sering kita jumpai dirumah kiita
ataupun di kosan kita saat ini. Saklar merupakan salah satu komponen listrik
yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik, terutama
pada rangkaian yang dihubungkan dengan hambatan berupa lampu. Adapun
jenisjenis saklar itu sendiri yaitu saklar tunggal, saklar ganda dan reversing
switch. Khususnya untuk saklar tunggal, saklar tunggal adalah saklar yang
digunakan untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok
beban listrik pada lampu atau penerangan.Dengan adanya Praktikum ini
diharapkan Mahasiswa dapat mengenal dan mempelajari permasalahan
yang muncul dalam pemasangan instalasi listrik.
1.3 Tujuan
Berikut adalah tujuan pada praktikum saklar tunggal kali ini :
1. Mampu dapat merencanakan, memasang, memperbaiki dan mengetes
rangkaian instalasi penerangan saklar tunggal ?
2. Mampu menggunakan alat ukur instalasi listrik sesuai dengan standard
keselamatan kerja ?
BAB II
DASAR TEORI
Pada bagian ini akan dipelajari sistem instalasi penerangan dengan
menggunakan satu buah saklar seri, dua buah lampu pijar dan dilengkapi dengan
dua buah kotak - kontak.
Satu buah saklar seri dalam instalasi penerangan pada umumnya
digunakan untuk mengoperasikan dua buah atau beberapa lampu secara terpisah
pada satu tempat, baik lampu pijar maupun lampu tabung.
Kotak-kontak
dipasang
dalam
sistem
instalasi
berfungsi
untuk
menyediakan sumber tegangan listrik pada beban yang tidak tetap atau beban
yang dapat dipindah - pindah.
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik dari sumber arus ke
beban listrik pada rangkainan listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai
dengan fungsi, jenis dan cara pemsangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal
yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu
kelompok beban listrik. Dalam hal ini beban penerangan atau lampu listrik.
Berikut ini gambar pemasangan saklar tunggal dengan satu titik cahaya.
Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar juga
dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem instalasi
listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem instalasi tidak
perlu dimatikan, cukup mematikan saklar bebannya saja. Dengan catatan, saklar
beserta instalasinya terpasang dan bekerja dengan baik dan benar.
Kasus yang sering ditemukan dilapangan, pemasangan instalasi saklar justru
terbalik. Saklar terpsang pada saluran netral beban dan beban terhubung langsung
kesaluran fasa seperti pada gambar 4.
Gambar 2.4 Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya yang Salah
Pada gambar (4) dalam keadaan sistem bekerja normal atau tidak ada
gangguan listrik maka ketika saklar pada posisi mati (off ), terhadap arus listrik
pada saluran dan titik kontak saklar sampai ketitik kontak lampu yang terhubung
ke saluran fasa. Sedangkan saluran kontak saklar yang terhubung ke saluran netral
tidak terdapat arus listrik. Namun ketika saklar pada posisi hidup (on), saluran
dari titik kontak netral beban sampai ke titik kontak saklar hingga saluran netral
tidak terdapat arus listrik.
Pemasangan yang salah memang tidak menimbulkan kegagalan kerja
(hubungan singkat/ korsleting) pada sistem tersebut. Lampu dapat menyala dan
mati sesuai saklar kerja. Tapi hal ini dapat membahayakan orang lain (bukan si
pemasang saklar/ instalasi) yang menganggap sistem instalasi tersebut sudah
terpasang dengan baik dan benar serta aman. Misalnya, orang lain tersebut
memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa memutus arus listrik
dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut sudah dimatikan, pada saluran
lampu sampai ke saklar masih terdapat arus listrik.
Untuk memeriksa apakah saklar ini terpasang dengan instalasi yang benar,
anda dapat memeriksanya dengan menggunakan testpen. Dengan saklar pada
posisi hidup (on), periksalah kedua titik kontak saklar. Bila kedua titik kontak
saklar terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang sudah benar.
Namun bila kedua titik kontak saklar tidak terdapat arus listrik, maka instalasi
saklar yang terpasang salah.
(material arrangement)
(wiring diagram)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Nama
Spesifikasi
Angka
Huruf
Satuan
1.
KWH meter
220V/50Hz/450VA
Satu
Buah
2.
MCB
1 phasa 6 A
Satu
Buah
3.
Saklar tunggal
MK, setara
Satu
Buah
4.
Kotak-kontak
220V / 6 A
Dua
Buah
5.
Lampu pijar
25 W / TL 1x20 W
Satu
Buah
6.
Kotak penghubung
MK, setara
Tiga
Buah
7.
Kotak saklar /
MK, setara
Tiga
Buah
kotak-kontak
8.
Pipa PVC
3/4", Maspion
Dua
Lonjor
9.
3/4", Maspion
28
Dua puluh
Buah
Delapan
10. Sekrup
5/8"
28
Dua puluh
Buah
Delapan
11. Tool set
12. AVO meter
Sanwa, setara
13 Kabel
NYA,NYM
Satu
Box
Satu
Buah
Ket.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
No.
Hubungan Instalasi
Hasil
Pengukuran
1.
L1 terhadap N
2.
L1 terhadap PE
3.
N terhadap PE
Keterangan :
0 = Tidak ada hubungan
Semua Saklar ON
4.
L1 tehadap N
5.
L1 terhadap PE
6.
N terhadap PE
7.
L1 terhadap sakelar
8.
9.
Lampu terhadap N
1 = Ada hubungan
No.
Hubungan
Hasil
Instalasi
Pengukuran (V)
Spesifikasi alat :
1.Multimete : Kyoritsu Digital Clam
1.
L1 tehadap N
222.0
2.
L1 terhadap PE
125.0
3.
N terhadap PE
86.7
4.
Kotak-kontak 1
222.2
5.
Kotak-kontak 2
222.2
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan ketika memasang
instalasi listrik harus diperiksa terlebih dahulu apakah terdapat instalasiinstalasi yang
6.2 Saran
1. Mempelajari benar-benar prosedur sebelum praktikum berlangsung
2. Check alat sebelum di gunakan dan pastikan alat sudah terkalibrasi
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Lipsmeir, Adolf Teml.1989.Friedrich Tabellenbuch Elektrotechnik
Elektronik.Germany: Bronner and Daentler K. G
Horst
Dieter
Tolle-Erhard
Vop.1984.Technical
Drawing
for
Electrical
Engineering.Germany:GTZ GmbH
Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan.1998.Teknologi Instalasi Listrik, Lembaga
Penerbangan dan Amerika Nasional (LAPAN).Jakarta:Erlangga
P. Van Harten, E Setiawan.1985.Instalasi Listrik Arus Kuat 2.Bandung:Bina Cipta
Tim revisi PUIL 2000.Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000.LIPI
Jakarta
Jawaban :
1. Peraturan yang harus diperhatikan untuk pemasangan instalasi listrik
Undang-undang dan Peraturan Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1972 tentang
Perusahaan Umum Listrik Negara.
Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL) Dalam Peraturan Menteri
tahun 1978.
2. Syarat peralatan listrik dapat digunakan dalam instalasi listrik :
Memenuhi ketentuan ketentuan dalam PUIL 2000
Mendapat pengesahan atau ijin dari instansi yang berwenang.
Diagram pelaksanan :
Diagram pengawatan
Diagram saluran
Gambar instalasi
Gambar situasi
8. Tujuan gambar situasi untuk menunjukkan dengan jelas letak gedung atau
tempat
dimana
instalasinya
akan
di
pasang
serta
rencana