Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR DAN FUNGSI DASAR TORQUE

CONVERTER
Leave a reply
inShare

Torque Converter dipasang antara engine dan transmisi, berfungsi memindahkan tenaga engine ke
transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi tenaga kinetis ( Oil Flow ), yang selanjutnya output shaft
torque converter digerakkan oleh energi kinetis dari oil flow tersebut.
Torque Converter dapat memindahkan tenaga engine ke transmisi secara halus, tidak berisik dan
tidak ada shock, yaitu dengan menggunakan oli sebagai media perantara. Sehingga tidak
menimbulkan benturan benturan yang keras pada roda gigi dan poros transmisi dan apabila unit
mendapat benturan atau beban kejutan pada attachmentnya tidak akan diteruskan ke engine.
Sebaliknya, vibrasi yang mungkin timbul pada setiap perubahan torque engine, akan diserap oil flow
dalam torque converter.

Ditinjau dari kebutuhan unitnya, torque converter memiliki keunggulan utama yang tidak diperoleh
dari jenis jenis komponen pemindah tenaga yang lain. Dimana torque output dapat berubah secara
otomatis disesesuaikan dengan besar kecilnya beban unit, tanpa mengubah putaran dan torque
engine.
Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu : Pump ( impeller ), Turbin
( Runner ) dan Stator ( Reactor ). Pump dihubungkan dengan flywheel oleh drive case dan
digerakkan langsung oleh engine, menghasilkan energi kinetis pada oli dalam torque converter.
Turbin dipasang tetap pada out put shaft, dimana sudu turbin menerima energi kinetis ( oil flow ) dari
pump yang kemudian mengubahnya menjadi energi mekanis.

Jika pump diputar, dan pada sudu sudunya penuh oli, maka pump akan menghasilkan oil flow dan
masuk ke sudu sudu turbin, dan turbin akan ikut berputar. Sisa oil flow yang dari turbin
mengalirmasuk ke sudu sudu stator,
selanjutnya mengalir ke arah mana pump berputar. Jika
torque converter kekurangan oli maka turbin tidak dapat berputar dan tenaga engine tidak dapat
dipindahkan
Struktur dan Fungsi Torque Converter

Kode Torque Converter


Pada torque converter terdapat kode untuk membedakan penggunaannya, misalkan pada unit D65S
dilengkapi dengan torque converter TCS38-1A dan D155A dengan TCS43-4B. Pengkodean ini
berdasarkan dari KES (Komatsu Engineering Standard). Formatnya adalah sebagai berikut:

Type Code :

Kolom 1 -+ T = Torque Converter


Kolom 2 -+ A = Round Type, 1 stage type torque converter dimana posisi turbin dan pompa
simetris.
B = Round type, 1 stage type torque converter dilengkapi direct clutch.

olom 3 -+ = Menunjukkan stall torque ratio:


H = High stall torque ratio (ts = 3,5)
M = Medium stall torque ratio (ts = 3,0)
L = Low stall torque ratio (ts = 2,5)

Size Code : menunjukkan diameter luar dari impeller jika dikalikan dengan 10 (terdapat
table khusus)

Model Number : merupakan kode urutan pengembangan.

Suffix : pada kolom ini diisi dengan huruf yang menunjukkan modifikasi torque converter.

TAH30-4B merupakan salah satu contoh pengkodean pada torque converter. Tipe ini menunjukkan
round type torque converter dengan diameter luar dari impeller 302 mm dan high stall torque ratio.
Torque converter ini merupakan model ke empat untuk primary torque coefficient atau perubahan
bentuknya dan telah dimodifikasi satu kali. Selain pengkodean diatas, torque converter juga
diklasifikasikan berdasarkan jumlah dari komponen utamanya, stage dan phase. Komponen yang
dihitung adalah pump, turbin dan stator. Apabila torque converter memiliki satu pump, turbin dan
stator maka disebut 3 komponen torque converter.

Kondisi stator ketika torque converter bekerja adalah diam maka torque converter dinamakan single
phase. Apabila stator berjumlah satu dan dapat berotasi satu arah dinamakan 2 phase dan
seterusnya. Dibawah ini beberapa contoh torque converter.

Anda mungkin juga menyukai