BAB 1 New
BAB 1 New
PENDAHULUAN
tradisional
sebagai
obat
atau
Traditional
Medicine
Strategy
sebelumnya,
mengenai
efektivitas
berbagai
konsentrasi ekstrak bunga cengkeh (0.8%, 1%, 1.2%, 1.4%, dan 1.6%) sebagai
pembersih gigi tiruan terhadap perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik
didapatkan hasil konsentrasi 0.8% sudah terbukti efektif dalam menghambat
perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik dan konsentrasi yang paling
efektif dalam menghambat perlekatan C. albicans pada plat nilon termoplastik
adalah sebesar 1.6% (Kusumasari, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin meneliti perbandingan perendaman
ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan berbagai konsentrasi
terhadap perubahan warna nilon termoplastik (Valplast).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu,
1.4.3
gigi tiruan.
Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan
dengan sifat fisik dan mekanik dari resin nilon termoplastik yang lain.
2.1
yang
hanya
dapat
dilihat
bila
diperhatikan
e. Translusensi : Dapat dilihat dari sisi lawan
f. Bebas dari porositas
g. Kekuatan lentur
2.2
tergolong dalam kelas polyamide. Nilon pertama kali diperkenalkan sebagai bahan
basis gigi tiruan sekitar tahun 1950 dan sudah dapat memuaskan baik dokter gigi
dan juga pasien karena kelebihannya (DiTolla, 2004). Bahan ini tidak memiliki
cengkeram logam, tembus pandang sehingga gusi pasien terlihat jelas dan
memberikan estetik yang baik. Nilon termoplastik bersifat hypoallergenic
sehingga dapat menjadi basis gigi tiruan alternative yang sangat berguna bagi
pasien yang sensitive terhadap resin akrilik konvensional, nikel, atau kobalt
(Wurangian, 2010).
Nilon termoplastik tidak memiliki monomer sisa karena menggunakan
teknik injection-moulding (Negrutiu et al., 2005). Terdapat perbedaan utama
dalam hal sifat antara resin akrilik dan nilon, yaitu nilon merupakan polimer
crystalline sedangkan akrilik merupakan polimer amorphous. Sifat crystalline ini
yang mengakibatkan nilon memiliki sifat tidak larut dalam pelarut, ketahanan
panas yang tinggi, dan kekuatan yang tinggi serta kekuatan tensil yang baik
(Trisna, 2010).
2.2.1 Komposisi Nilon Termoplastik
Nilon merupakan resin yang dihasilkan oleh kondensasi antara monomer
diamine (2
2010). Nilon menghasilkan variasi poliamida dengan sifat fisik dan mekanik yang
terkandung pada kelompok ikatan antara kelompok acid dengan kelompok amine
(OBrien, 2002).
Gambar 2.1 Reaksi antar 2 asam amino (monomer) untuk menghasilkan rantai
panjang (Polimer) Poliamida
(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Polyamide, 2002)
dibiarkan dingin pada suhu kamar selama 30 menit sebelum dibuka (Negrutiu et
al., 2005).
mengalami kerusakan,
Pasien bebas melakukan pergerakan selama pengunyahan karena
fleksibilitas
gigi
tiruan
yang
tinggi
sehingga
meningkatkan
kenyamanan,
Bahan yang translusen menggambarkan warna jaringan yang berbeda
2.3
warna
Pembuatannya memerlukan peralatan khusus di laboratorium.
10
2.3.1 Taksonomi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtaceae
Genus
: Syzygium
Spesies
2.3.2 Kegunaan
11
eugenol
cengkeh
dapat
menghambat
tumbuhnya
bakteri
12
juga
memiliki
efek
antifungi,
yaitu
penghambatan
terhadap
hasil
pemeriksaan
fitokimia
pada
ekstrak
methanol
13
14
15
rusaknya
protein
transmembran.
Rusaknya
protein
16
2.4
Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh ekstrak bunga
17
2.5
Kerangka Konsep
Basis Gigi Tiruan Nilon
Termoplastik
Klorin (Cl2)
Perubahan warna
Keterangan:
Basis gigi tiruan berbahan dasar nilon termoplastik mempunyai keuntungan
dan kerugian. Keuntungannya mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan tidak
menyebabkan alergi, sedangkan kerugian dari nilon yaitu bersifat higroskopis dan
sulit untuk dilakukan pemulasan. Karena sifatnya yang sulit dipulas sehingga
mudah terjadi penumpukan plak yang menjadi tempat berkembangnya C.albican,
sehingga jumlah C. albican didalam rongga mulut meningkat dan dapat
menyebabkan denture stomatitis. Untuk mencegah terjadinya denture stomatitis
18
19
3.1
3.2
3.3
Variabel Penelitian
20
3.4
Definisi Operasional
21
3.5
Kuvet
Press hidrolik
Bowl
Spatula
Catridge
Furnace
Plugger
Petridisk untuk merendam sampel
Glass plate
Densitometer
Pisau model (medica)
Penggaris 15 cm
Straight handpiece
Stone bur
Neraca (Ohauss)
Super blender (Miyako)
Rotary evaporator (Schott, Duran)
Labu rotary evaporator (Schott, Duran)
Corong dan kertas saring
Tabung dan pengaduk kaca
Ayakan dengan diameter 20cm
3.6
Sampel Penelitian
22
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Kelompok VI
23
15
(6-1) (t-1)
15
5 (t-1)
15
5t 5
15
5t
20
4
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Federe, maka didapatkan
jumlah sampel minimal 4 untuk setiap kelompok. Dalam setiap kelompok peneliti
menggunakan sampel 5 buah sehingga jumlah sampel keseluruhan 30 buah
sampel nilon termoplastik.
Model master sebagai panduan cetakan nilon termoplastik dibuat dari malam
merah (Cavex, Holland) dengan ukuran 10x10x1 mm dan membuat sprue dari
malam merah,
24
25
26
3.8
Prosedure Perendaman
Sampel dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 buah
3.9
27
Dilanjutkan dengan uji Two Way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan
yang signifikan nilai rerata intensitas cahaya antara kelompok control dan
perlakuan. Kemudian dilanjutkan kembali dengan uji LSD (Least Significant
Difference) untuk mengetahui perbedaan bermakna pada setiap pasangan dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05%).
28
Kontrol
Perlakuan
Kel I
Kel II
Kel III
Kel IV
Kel V
Kel VI
5 buah
plat
direndam
aquadest
sebanyak
5 ml
5 buah
plat
direndam
ekstrak
bunga
cengkeh
0,8%
sebanyak
5 ml
5 buah
plat
direndam
ekstrak
bunga
cengkeh
1%
sebanyak
5 ml
5 buah
plat
direndam
ekstrak
bunga
cengkeh
1,2%
sebanyak
5 ml
5 buah
plat
direndam
ekstrak
bunga
cengkeh
1,4%
sebanyak
5 ml
5 buah
plat
direndam
ekstrak
bunga
cengkeh
1,6%
sebanyak
5 ml
Hasil
Analisis data
29