Anda di halaman 1dari 32

UNIVERSITAS INDONESIA

BISNIS MODEL DAN STRATEGI BISNIS


(Studi Kasus: PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.)
TUGAS KELOMPOK FASE 1 PSSI

Antania Hanjani Lestari

1506811966

Jenny Irna Eva Sari

1506812180

M Fadhiel Alie

1506812230

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDONESIA
2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang.......................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3
Tujuan Penelitian...................................................................................1
1.4
Manfaat Penelitian.................................................................................2
1.5
Ruang Lingkup Penelitian....................................................................2
BAB II PROFIL ORGANISASI...........................................................................3
2.1
Sejarah Organisasi.................................................................................3
2.2
Visi dan Misi...........................................................................................3
2.3
Struktur Organisasi...............................................................................3
2.4
Tujuan dan Sasaran...............................................................................5
2.5
Strategi Perseroan..................................................................................5
2.6
Strategi Inisiatif......................................................................................6
2.7
Produk Keunggulan Kompetitif...........................................................8
2.8
Bisnis Model PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk...............................8
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS...................................................11
3.1
Analisis Internal Value Chain..............................................................11
3.2
Analisis SWOT.....................................................................................14
3.3
Analisis PESTEL..................................................................................19
3.4
Strategi Sistem Informasi....................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk...........................4
Gambar 2 Business Model Canvas PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.................10
Gambar 3 Internal Value Chain..............................................................................11
Gambar 4 Analisis PESTEL...................................................................................20

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Analisa SWOT PT Semen Baturaja (Persero) Tbk...................................17

I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Dalam bisnis, kita memerlukan perencanaan (business
plan) yang matang agar bisnis berkembang sesuai dengan
harapan dan tetap sejalan dalam koridornya. Maka dari itu,
kita perlu menentukan dengan tepat ide usaha yang akan
dijalani, siapa segmen masyarakat yang akan kita bidik,
produk apa yang akan dihasilkan, berapa biaya yang akan
dikeluarkan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan
bisnis yang akan kita jalani.
Menentukan ide usaha, perumusan konsep ide usaha
dan studi kelayakan usaha adalah beberapa hal wajib yang
harus

ditempuh

untuk

melihat

prospek

dari

bisnis

kedepannya. Selanjutnya bagaimana hal tersebut dapat


tergambar jelas dalam perencanaan bisnis, dibutuhkan
suatu alat bantu yang dikenal dengan Business Model
Canvas

(BMC).

Business

Model

Canvas

akan

menggambarkan dengan jelas arahan bisnis yang akan


ditempuh oleh perusahaan.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang masalah
di atas adalah sebagai berikut:

Universitas Indonesia

a) Bagaimana Business Model Canvas PT. Semen Baturaja (Persero)


Tbk.?
b) Bagaimana analisis lingkungan bisnis PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk.?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui dan memahami secara lebih rinci sembilan
elemen Business Model Canvas (BMC) pada PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
b) Mengetahui dan memahami secara lebih rinci analisis
lingkungan bisnis PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
I.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat menambah wawasan berfikir siswa dan kemampuan
menganalisis suatu hal yang terkait dengan bisnis model, lingkungan bisnis
dan juga sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Perancaan Strategis
Sistem Informasi (PSSI).
I.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada lingkungan bisnis PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk. Makalah pada fase 1 ini
melingkupi bisnis model dan analisis lingkungan bisnis dari
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.

Universitas Indonesia

BAB II
PROFIL ORGANISASI
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.

II.1 Sejarah Organisasi


Pada

saat

didirikan

pada

14

November

1974,

Perusahaan lahir dengan nama PT Semen Baturaja (Persero)


dengan kepemilikan saham sebesar 45% dimiliki oleh PT
Semen Gresik dan PT Semen Padang sebesar 55%. Lima
tahun

kemudian,

pada

tanggal

November

1979

Perusahaan berubah status dari Penanaman Modal Dalam


Negeri (PMDN) menjadi Persero dengan komposisi saham
sebesar 88% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT
Semen Padang sebesar 7% dan PT Semen Gresik sebesar
5%. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1991,
saham Perseroan diambil alih secara penuh oleh Pemerintah
Republik Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami
perkembangan sehingga pada tanggal 14 Maret 2013 PT
Semen Baturaja (Persero) mengalami perubahan status
menjadi Perseroan terbuka dan berubah nama menjadi PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk.

II.2 Visi dan Misi


Visi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dapat dirumuskan
sebagai berikut: Menjadi Produsen Semen yang efisien,
mempunyai daya saing dan tumbuh.
Misi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah:

Memproduksi

semen

memasarkannya

yang

dengan

berkualitas,
mengutamakan

efisien

dan

kepuasan

pelanggan serta berwawasan lingkungan.


Membangun Sumber Daya Manusia yang profesional.

Universitas Indonesia

Memaksimalkan

nilai

tambah

Perusahaan

bagi

Stakeholder.

II.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan perangkat Perseroan
khususnya manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran
Perseroan. Struktur organisasi PT. Semen Baturaja saat ini
telah ditinjau dan penyusunannya telah diselaraskan kepada
visi dan misi Perseroan yang akan dicapai dengan melihat
kepada proses bisnis, bakat dan kemampuan yang dimiliki
karyawan

guna

mencapai

performa

Perusahaan

yang

optimal. Setelah melalui review terhadap struktur organisasi


Perseroan, kami berpandangan bahwa komposisi yang ada
saat ini telah sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan
diharapkan dapat memacu kerjasama yang sinergis antar
seluruh karyawan dan manajemen dapat tercapai. Berikut
adalah struktur organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk:

Gambar 1 Struktur Organisasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

Perseroan memiliki SDM dengan kemampuan kerja,


keahlian dan inovasi kerja yang kompetitif. Dukungan jumlah
karyawan

sejumlah

produksi

semen

595

orang

berkontribusi

terhadap

menghasilkan

produktivitas

sebesar

Universitas Indonesia

2.583,36 ton/tahun. Produktivitas kerja yang tinggi mampu


mendukung operasional Perseroan dalam mempertahankan
pasokan produk di pasar wilayah Sumatera Bagian Selatan
(Sumbagsel). Sebagai bagian sasaran strategis Perseroan,
pelaksanaan proses regenerasi dan reorganisasi seiring
dengan pengembangan Perseroan dan rencana ekspansi di
masa mendatang, Perseroan melakukan penyesuaian jumlah
karyawan seiring dengan perkembangan usaha. Jumlah
karyawan Perseroan komparatif perbandingan 2 (dua) tahun
terakhir mengalami perubahan. Pada tahun 2014 jumlah
karyawan Perseroan tercatat sebesar 644 orang sedangkan
pada tahun 2015 tercatat sebesar 595 orang.
II.4 Tujuan dan Sasaran
Dalam rangka meningkatkan market share, saat ini
Perseroan telah merencanakan untuk kembali melakukan
peningkatan

kapasitas

yang

akan

dilakukan

secara

bertahap. Tahap pertama adalah pembangunan cement mill


dan packer di Pabrik Baturaja dengan kapasitas 750.000 ton
semen per tahun yang diperkirakan akan selesai pada
triwulan

II

tahun

2013.

Tahap

berikutnya

adalah

pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 1.850.000 ton


semen per tahun yang diperkirakan akan selesai pada akhir
tahun 2016.

II.5 Strategi Perseroan


Sesuai dengan visi dan misi Perseroan dan mengacu
pada sasaran Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Tahun

2012-2016

dan

Rencana

Kerja

dan

Anggaran

Perusahaan (RKAP) Tahun 2013, strategi usaha Perseroan


adalah sebagai berikut:
a. Fokus pada usaha inti

Universitas Indonesia

Sejak berdirinya Perseroan fokus pada usaha inti, hal ini


dapat terlihat dari pengembangan yang telah dilakukan oleh
perusahaan. Sejak pabrik beroperasi komersial pada tahun
1981, Perseroan telah dua kali melakukan optimalisasi
pabrik, yaitu Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan
kapasitas terpasang terak menjadi 550.000 ton per tahun
yang selesai pada tahun 1994 dan Proyek Optimalisasi II
untuk meningkatkan kapasitas terpasang terak menjadi
1.250.000 ton per tahun yang selesai pada tahun 2000.
b. Investasi
Dalam rangka meningkatkan market share, saat

ini

Perseroan telah merencanakan untuk kembali melakukan


peningkatan

kapasitas

yang

akan

dilakukan

secara

bertahap. Tahap pertama adalah pembangunan cement mill


dan packer di Pabrik Baturaja dengan kapasitas 750.000 ton
semen per tahun yang diperkirakan akan selesai pada
triwulan

II

tahun

2013.

Tahap

berikutnya

adalah

pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 1.850.000 ton


semen per tahun yang diperkirakan akan selesai pada akhir
tahun 2016.
c. Penerapan Sistem
Pencapaian kinerja

Perseroan

juga

tak

terlepas

dari

penerapan sistem yang tepat pada masing-masing bidang


berupa Sistem Informasi dan Manajemen yang handal dan
berkualitas

dengan

menggunakan

aplikasi

Enterprise

Resource Planning (ERP).


d. Strategi Perseroan ke depan
Melanjutkan kinerja 2012 yang baik dan dengan kondisi
leverage yang kuat, Perseroan semakin memantapkan
langkah sesuai dengan peluang bisnis yang ada dengan
melakukan pengembangan kapasitas lebih dari rencana
investasi yang telah direncanakan diatas, termasuk rencana
untuk pengembangan bisnis hilir.

Universitas Indonesia

Guna

mengatasi

tantangan-tangantan

tersebut,

Perseroan menyusun beberapa kebijakan strategis antara


lain adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan

pabrik

Semen

Baturaja

II

di

Baturaja,

Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan dengan tujuan


untuk meningkatkan kapasitas produksi semen hingga dapat
mencapai 3.850 juta ton per tahun. Pembangunan pabrik
semen Baturaja II ini menyerap dana investasi mencapai
Rp3,324 triliun dimana dananya berasal dari hasil IPO,
internal, dan pinjaman perbankan. Di tahun 2015 Perseroan
telah melaksanakan ground breaking pabrik semen Baturaja
II.
b. Selanjutnya,
membangun

Perseroan
pabrik

telah

semen

mencanangkan

Baturaja

II

untuk

bertempat

di

Sarolangun, Jambi.
c. Perseroan juga mulai mengembangkan sektor hilir yang
dapat memberikan nilai tambah pada produksi semen
Perseroan. Untuk itu di bulan November 2015 Perseroan
telah setuju untuk mendirikan anak perusahaan.
d. Perseroan mulai mencari peluang di sektor hulu sehingga
dapat menekan beban pokok dan meningkatkan kinerja
Perseroan

II.6 Strategi Inisiatif


Dalam rangka memenuhi visi dan misi Perusahaan dan
sejalan dengan arah pengembangan Perseroan, maka perlu
ditetapkan Initiatives Strategic yang dirumuskan dalam
strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional
yang menjadi pola dasar di dalam menetapkan sasaran
Perseroan.

Strategi Korporasi
a. Peningkatan Kinerja Perusahaan

10

Universitas Indonesia

b. Membangun pabrik baru dengan kapasitas 1.850.000 ton semen


pertahun di wilayah Sumetera Selatan dan berdampingan dengan

pabrik eksisting
c. Membangun SDM yang Profesional
Strategi Bisnis
a. Memaksimalkan hasil penjualan semen
b. Memaksimalkan hasil produksi semen
c. Meningkatkan efisiensi operasi
d. Mengembangkan diversifikasi produk
e. Meningkatkan kompetensi, motivasi,

produktivitas

tenaga kerja dan kesejahteraan karyawan


f. Mencari
sumber
pendanaan
dalam

rangka

pengembangan perseroan
Strategi Fungsional
a. Bidang pemasaran: mengoptimalkan hasil penjualan,
mengefisienkan distribusi semen, meningkatkan market
share
b. Bidang produksi: meningkatkan kehandalan peralatan
pabrik, menjaga produksi pada kapasitas optimal,
meningkatkan efisiensi produksi
c. Bidang penelitian dan pengembangan:

Melakukan

penelitian diversifikasi produk, melakukan penelitian


bahan baku, bahan penolong dan bahan baku alternatif,
melakukan
meningkatkan

Perencanaan
peringkat

pengembangan
proper

dan

pabrik,

penghargaan

industri hujan
d. Bidang organisasi & SDM: restrukturisasi organisasi
perusahaan,
produktivitas

meningkatkan
SDM,

kompetensi

meningkatkan

dan

kesejahteraan

pegawai.

II.7 Produk Keunggulan Kompetitif


Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
Perseroan bergerak di bidang industri semen termasuk

11

Universitas Indonesia

produksi, distribusi, dan jasa-jasa lain yang terkait dengan


industri semen.
Perseroan memproduksi dua tipe semen, yaitu:
1) Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I
Indonesian Standard: SNI 15-2049-2004
American Standard: ASTM C 150-04a
European Standard: EN 197-1:2000
Jenis Portland Tipe I ini merupakan jenis semen yang
sangat

cocok

spesifikasi

sebagai

beton

komposisi

dimana

berbagai

syarat-syarat

macam

khusus

tidak

diperlukan.
2) Portland Composite Cement (PCC)
Indonesian Standard: SNI 15-7064-2004
European Standard: EN 197-1:2000 (42.5 N 42.5 R)
PCC merupakan komposisi yang diaplikasikan kepada
bangunan pada umumnya, namun dengan kuat tekan
yang juga sama dengan Semen Portland Tipe I. Hal yang
berbeda dengan Semen Portland Tipe I, PCC mempunyai
panas

hidrasi

yang

lebih

rendah

selama

proses

pendinginan. Hal ini menyebabkan proses pengerjaannya


akan

lebih

mudah

dan

menghasilkan

permukaan

beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus.


II.8 Bisnis Model PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Menurut Henry (2013), model bisnis adalah alat bantu
yang

dapat

menjelaskan

bagaimana

suatu

organisasi

menciptakan, memberikan, dan menangkap suatu nilai


tambah (value) dari organisasi tersebut. Alat ini diperlukan
untuk memberikan pandangan yang menyeluruh terhadap
proses bisnis yang direncanakan, atau bahkan menjelaskan
bisnis yang sedang berjalan. Ada banyak perusahaan yang
baru memulai bisnisnya dan mengalami banyak kendala
selama

menjalani

membantu

operasionalnya.

perusahaan

tersebut

12

Model
untuk

bisnis

dapat

menganalisa

Universitas Indonesia

masalah dan mencari solusinya. Apabila perusahaan baru


memulai bisnisnya, perusahaan dapat menggunakan model
bisnis

untuk

merancang

bentuk

yang

sesuai

dengan

kemampuan perusahaan pada saat itu. Model bisnis juga


memungkinkan

perusahaan

untuk

merancang

pengembangan bisnis di masa depan.


Business model canvas adalah salah satu framework
yang dapat digunakan untuk menggambarkan model bisnis
secara sederhana dan mudah untuk dimengerti. Pada
framework ini, terdapat sembilan hal di dalam kotak yang
menunjukkan elemen-elemen utama yang secara umum ada
pada semua model bisnis perusahaan (Osterwalder, 2010).

Gambar 2 Business Model Canvas PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

13

Universitas Indonesia

BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
Bab ini akan menguraikan analisis bisnis pada internal dan eksternal organisasi
berdasarkan analisis internal value chain, analisis SWOT, dan analisis eksternal
(PESTEL).
III.1 Analisis Internal Value Chain
Analisis Value Chain bertujuan untuk mengidentifikasi dan
membagi aktivitas pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
menjadi

Aktivitas

Pendukung

(Support

Activities)

dan

Aktivitas Utama (Primary Activities).

PendukungAktivitas

Tata Kelola
Perusahaan

Procurement

SDM

Aktivitas Utama

IS/IT
Infrastructure

Produksi
Proses
menambang
atau menggali
dan/atau
mengolah
bahan mentah
tertentu
menjadi
bahan pokok

PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk


menerapkan Tata Kelola Perusahaan
yang mengacu pada peraturan
perundang-undangan dengan
merumuskan pedoman Good Coorporate
Governance (GCG) perusahaan.
Pengadaan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh PT. Semen Baturaja
telah menggunakan e-procurement
(transparansi)
Mempertahankan karyawan-karyawan
yang berkualitas dengan cara melakukan
pendidikan, pembinaan dan
pengembangan karyawan
Melakukan penerapan sistem dalam
pencapaian kinerja Perseroan dengan
Visi
Misi
menggunakan
aplikasi Enterprise
Resource Planning (ERP)
Marketing:
Service:
Pengelolaan
Perdagang
Pemberian
Limbah
an
Jasa
Proses
kegiatan
pengelolaan
limbah bahan
berbahaya
dan beracun
(B3) untuk
bahan baku
penolong

Proses
kegiatan
pemasaran
dan
distribusi
berbagai
macam
semen

14

Memberi jasa
untuk
industri
semen dan
industri
kimia seperti
studi
penelitian,
pengembang

Universitas Indonesia

dalam
pembuatan
semen

dan/atau
bahan bakar
dalam proses
produksi
semen

an

Gambar 3 Internal Value Chain

Aktivitas Utama
a. Produksi
Menambang atau menggali dan/atau mengolah bahan
mentah

tertentu

menjadi

bahan-bahan

pokok

yang

diperlukan guna pembuatan semen atau produksi lainnya.


Perseroan

menggunakan

proses

kering

dalam

memproduksi semennya. Tahapan proses pembuatan


semen yang ada di Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan Bahan Mentah (Raw Material Preparation)
2. Penyiapan Bahan Mentah (Raw Meal Preparation)
3. Pengilingan Batubara (Coal Meal Preparation)
4. Pembakaran Terak (Clinker Burning)
5. Penggilingan Semen (Cement Grinding)
6. Pengantongan Semen (Cement Packing)
b. Pengelolaan Limbah
Menjalankan

kegiatan

pengelolaan

limbah

bahan

berbahaya dan beracun (B3) untuk bahan baku penolong


dan/atau bahan bakar dalam proses produksi semen.
Pengelolaan limbah dilakukan Perseroan sejak Akta No. 2
tanggal 11 Maret 2011, dibuat di hadapan Rumonda
Kesuma Lubis, S.H. Notaris di Bekasi.
c. Marketing: Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran dan distribusi
berbagai

macam

semen

produksi

lainnya

atau

serta

barang-barang

barang-barang

lainnya

hasil
yang

menggunakan semen sebagai bahan pokok dengan cara


tertentu serta melakukan kegiatan-kegiatan perdagangan
baik dalam maupun luar negeri.

15

Universitas Indonesia

d. Service: Pemberian Jasa


Memberikan jasa pada industri semen dan industri kimia
dasar

antara

lain:

studi

penelitian,

pengembangan,

perekayasaan dan/atau disain enginering, konstruksi,


manajemen, pengoperasian pabrik, pergudangan dan
angkutan reparasi perbaikan, pemeliharaan peralatan,
pabrikasi alat-alat, dan jasa teknis dalam sektor industri
persemenan dan industri kimia dasar lainnya.
Aktivitas Pendukung
1. Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola

perusahaan

dilakukan

secara

konsisten dan Perseroan terus melakukan perbaikan dan


penyempurnaan penerapaan secara berkelanjutan yang
diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Perseroan telah merumuskan pedoman Good Corporate
Governance (GCG) yang berisi arahan terhadap proses
pengelolaan

dan

pengawasan

atas

Perseroan

yang

meliputi pembagian tugas, wewenang, dan tanggung


jawab yang digunakan oleh organ perusahaan, khususnya
bagi Pemegang saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
2. Procurement
Pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh PT.
Semen

Baturaja

melalui

telah

menggunakan

situs

e-procurement
e-procurement:

https://eproc.semenbaturaja.co.id/vnd/login.

Hal

ini

meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan


jasa.
3. SDM
Kebijakan perseroan di dalam melakukan pengelolaan
SDM

adalah

dengan

terus

menerus

meningkatkan

pembinaan dan pengembangan kepada karyawan dalam


rangka menciptakan karyawan yang professional dan
kompeten.

Perseroan

mempertahankan

16

karyawan-

Universitas Indonesia

karyawan

yang

berkualitas

dengan

cara

melakukan

pendidikan, pembinaan dan pengembangan terhadap


karyawan yang meliputi:
a. Pelaksanaan seminar, workshop, serta kursus-kursus di
luar perusahaan
b. Pelaksanaan kursus di dalam perusahaan
c. Pelaksanaan studi banding ke perusahaan sejenis
4. IS/IT Infrastructure
Informasi, Komunikasi dan Teknologi merupakan hal yang
sangat berperan penting dalam mencapai visi perusahaan
yaitu PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menjadi produsen
semen yang efisien, mempunyai daya saing dan tumbuh.
Information Communication Technology, sebagai penyedia
fasilitas tersebut memiliki visi menciptakan keunggulan
kompetitif perusahaan (competitive advantage) dengan
pengembangan sistem informasi yang berkualitas, efektif
dan efisien. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
mendukung infrastruktur adalah melakukan penerapan
sistem

dalam

menggunakan

pencapaian
aplikasi

kinerja

Enterprise

Perseroan
Resource

dengan
Planning

(ERP).

III.2 Analisis SWOT


Berdasarkan hasil pengamatan proses kerja satuan kerja dan hasil
wawancara terhadap tugas pokok dan fungsi, didapatkan faktor-faktor yang
menjadi kekuatan organisasi dan faktor-faktor yang menjadi kelemahan
organisasi.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strength) PT. Semen Baturaja
adalah sebagai berikut:
a. Perseroan menerapkan metode dan teknik perseroan untuk pengendalian
kualitas yang menggunakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008
b. Melakukan preventive maintenance dan peremajaan komponenkomponen utama pabrik secara kontinyu.

17

Universitas Indonesia

c. Semen hasil produksi Perseroan diteliti dan dimonitor secara konsisten


dan berkesinambungan di laboratorium milik Perseroan dengan
menggunakan X-Ray Analyzer dan komputer (QCX System)
d. Perseroan juga telah memperoleh berbagai sertifikasi dari ISO dan SNI
atas pabrik, semen, dan juga laboratorium
e. Perseroan memiliki komite audit dan departemen audit internal yang
melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap keandalan dan efektivitas
sistem pengendalian internal Perseroan serta kualitas kinerja Perseroan
f. Persoraan sudah melengkapi izin usahanya dengan AMDAL ANALISIS
MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11/2006.
g. Perseroan telah menerbitkan buku pedoman Tata Kelola Perusahaan dan
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) kepada seluruh karyawan sebagai
stakeholder

yang

dijadikan

pedoman

pelaksanaan

Tata

Kelola

Perusahaan yang baik


h. Perseroan sudah melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial
Lingkungan (TJSL).
i. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang pendanaannya bersumber
dari alokasi laba Perseroan yang bertujuan untuk pemberdayaan
masyarakat.
j. Perseroan sudah melaksanakan program kemitraan dengan pemerintah
setempat dan pihak lain untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri
k. Perseroan penerapan sistem yang tepat pada masing-masing bidang
berupa Sistem Informasi dan Manajemen yang handal dan berkualitas
dengan menggunakan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP).
Faktor-faktor yang menjadi kelemahan organisasi (Weakness) PT. Semen
Baturaja adalah sebagai berikut:
a. Ketidakmerataan penyaluran distribusi karena distribusi
bergantung pada transportasi truk dan kereta api demi
menjaga

kualitas

semen

yang

dipengaruhi

suhu,

kelembapan, dll. Jadi distribusi hanya bisa dilakukan ke


daerah yang dilalui truk dan kereta api

18

Universitas Indonesia

b. Kemampuan setiap distributor tidaklah sama, diperlukan


standar SDM finansial yang baik melalui diklat, training
atau penyuluhan
c. Promosi dengan media tradisional yang belum efektif jika
dibandingkan

dengan

kemajuan

teknologi

saat

ini.

Promosi harusnya bisa dilakukan juga dengan media


sosial yang saat ini diakses hampir seluruh warga
indonesia
Faktor-faktor yang dapat dijadikan peluang (Opportunity) bagi PT Semen
Baturaja adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah berencana berinvestasi lebih pada proyekproyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol,
pembangkit

listrik

dan

bendungan

sebagaimana

tercantum dalam rencana jangka menengah tahun 2015


2019 sehingga diharapkan dapat menjadi katalis untuk
meningkatkan permintaan semen.
b. Pembangunan pabrik baru oleh produsen saat ini akan
menjadikan posisi persaingan produsen tersebut lebih
baik untuk menghadapi persaingan pasar yang dinamis.
Hal ini akan meningkatkan kapasitas produksi secara
signifikan.
c. Harga jual rata-rata semen yang meningkat dikarenakan peningkatan tarif
listrik (yang menyumbangkan sekitar 10%-15% dari beban pokok
penjualan) sekitar 15% pada tahun 2013.
Faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman (Threat) bagi PT. Semen
Baturaja adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan dan harga bahan bakar produksi utama (batubara) yang
fluktuatif.
b. Risiko operasional dan infrastruktur yang berpotensi besar untuk
merugikan Perseroan, termasuk risiko kebakaran, bencana alam,
kecelakaan,

perselisihan,

ketenagakerjaan,

permasalahan

dengan

masyarakat, kondisi geologis yang tidak dapat diperkirakan, bahaya

19

Universitas Indonesia

lingkungan, cuaca buruk (termasuk hujan deras), banjir dan fenomena


alam lainnya.
c. Ketidakstabilan pasokan listrik untuk menjalankan kegiatan operasi dan
produksinya.
d. Gangguan terkait pembebasan lahan, pasokan material dan bahan dari
pemasok

utama,

dan

hubungan

kerjasama

antar

kontraktor,

mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek.


e. Tidak ada kepastian bahwa di masa mendatang, Pemerintah tidak akan
mengeluarkan perubahan peraturan perundang-undangan yang dapat
mempengaruhi industri semen di Indonesia, atau membatalkan peraturan
perundang-undangan, yang dapat berdampak signifikan terhadap
kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha
Perseroan.
f. Resiko fluktuasi nilai tukar terkait dengan melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing, utamanya Dolar Amerika Serikat yang dapat
membuat beban biaya proyek, harga pokok produksi, dan hutang
meningkat, sehingga laba bersih menurun.
Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dapat
ditarik kesimpulan yang akan diformulasikan ke dalam matriks SWOT.
Hasil analisa SWOT dapat dilihat pada table 1 berikut:
Tabel 1 Analisa SWOT PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Kekuatan (S)
1.Menerapkan metode dan
teknik
pengendalian
kualitas dengan Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001: 2008
2.Melakukan
preventive
maintenance, peremajaan
komponen utama pabrik
secara kontinyu.
3.Hasil produksi diteliti dan
dimonitor secara konsisten
dan
berkesinambungan
dengan X-Ray Analyzer
dan QCX System.
4.Perseroan
punya
sertifikasi ISO dan SNI atas
pabrik,
semen,
dan
laboratorium
5.Memiliki
komite
dan
departemen audit untuk
mengevaluasi kendala dan

20

Kelemahan (W)
1. Ketidakm
erataan
penyalura
n
distribusi
2. keterbata
san
kemampu
an
finansial
distributo
r.
3. Promosi
belum
efektif

Universitas Indonesia

Peluang (O)

1. Meningkatny
a
Proyek
infrastruktur
dan properti
meningkatka
n permintaan
semen
2. Pembanguna
n pabrik baru
oleh
produsen
menjadikan
posisi
persaingan
produsen
tersebut lebih
baik,
untuk
meningkatka
n
kapasitas
produksi
secara
signifikan

Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
efektivitas sistem internal
serta
kualitas
kinerja
Perseroan
6.Memiliki AMDAL Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
sesuai
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan
Hidup
No.
11/2006.
7.Memiliki buku Tata Kelola
Perusahaan dan Perilaku
(Code of Conduct)
8.Melaksanakan
program
Tanggung Jawab Sosial
Lingkungan (TJSL).
9.Melaksanakan
Program
Kemitraan
dan
Bina
Lingkungan dengan tujuan
pemberdayaan
masyarakat.
10. Melaksanakan program
kemitraan
dengan
pemerintah setempat dan
pihak
lain
untuk
meningkatkan kemampuan
usaha kecil masyarakat.
11.Menerapkan
Sistem
Informasi dan Manajemen
menggunakan (ERP).
Upaya memakai kekuatan Upaya
untuk memanfaatkan
menanggulangi
peluang (SO)
kelemahan dengan
memanfaatkan
peluang (WO)
1. Memanfaatkan
1. Implementasi
kesadaran
pemanfaatan
pentingnya
teknologi
komunikasi
dan
SI/TI (WO1)
keterpaduan untuk
2. Pengelolaan
mengembangkan
dan
good
coorporate
peningkatan
(SO1)
kapasitas
2. Memanfaatkan
SDM (WO2)
teknologi
SI/TI,
3. Menggunaka
ERP dan relasi baik
n
jasa
dengan produsen,
outsourcing
masyarakat
atau
di
bagian
pemrinrah
distribusi(WO
setempat
untuk
3)
meningkatkan
investasi, produksi
dan
permintaan
semen. (SO2)

21

Universitas Indonesia

3. peningkatan
tarif
listrik
menyebabka
n harga jual
rata-rata
semen
meningka
karena
mempengaru
hi
beban
pokok
penjualan
Ancaman (T)

1. Ketersediaan
dan
Harga
bahan
bakar
produksi
utama
(batubara)
yang fluktuatif
2. Risiko
operasional
dan
infrastruktur
yang
berpotensi
besar
untuk
merugikan
Perseroan,
termasuk
risiko
kebakaran,
bencana alam,
kecelakaan,
ketenagakerja
an,
masalah
masyarakat,
kondisi
geologis,
bahaya
lingkungan,
cuaca buruk,
fenomena
alam lainnya.
3. Ketidakstabila
n
pasokan
listrik
untuk
menjalankan
kegiatan
operasi
dan
produksinya
4. Gangguan
pembebasan

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

Upaya memakai kekuatan


untuk mengatasi
ancaman (TS)

Upaya memperkecil
kelemahan dan
mengatasi ancaman
(TW)
1. Memanfaatka
n
teknologi
SI/TI seperti
KMS(WT1)

1. Membangun KMS
atau
Knowledge
Management
System, sehingga
para peneliti, dan
stakeholder
lain
termasuk
staf
yang
memahami
bisnis maupun IT
dapat
membagi
pengetahuan (TS1)

22

Universitas Indonesia

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

lahan,
pasokan
material
dan
bahan
dari
pemasok
utama,
dan
hubungan
kerjasama
antar
kontraktor,
mengakibatka
n
keterlambatan
penyelesaian
proyek
5. Ketidakpastian
Pemerintah
dimasa
mendatang
dalam
membatalkan/
mengeluarkan
kebijakan yang
dapat
mempengaruh
i
industri
semen
di
Indonesia.
6. Resiko
fluktuasi nilai
tukar terkait
dengan
melemahnya
nilai
tukar
rupiah
terhadap
mata
uang
asing,
membuat
beban biaya
proyek, harga
pokok
produksi, dan
hutang
meningkat,
sehingga
laba
bersih
menurun.

III.3 Analisis PESTEL


Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2003), sebagai
langkah awal untuk melakukan analisis lingkungan luar yang

23

Universitas Indonesia

mempengaruhi

proses

strategi

bisnis

suatu

organisai

dengan menggunakan pendekatan analisis PEST (Political,


Economic, Social and Technological) adalah sangat penting.
Karena dengan pendekatan PEST mencakup bisa diketahui
percepatan perubahan dan efek dari pertumbuhan global.
Kekuatan lingkungan sangat mempengaruhi peluang dan
strategi bisnis suatu industri atau organisasi. Analisis PEST
ini meiputi enam faktor eksternal yang sangat relevan dan
penting yang hasilnya dipertimbangkan oleh hampir di
semua industri maupun organisasi.
Enam faktor dalam analisis PEST yang dikembangkan
menjadi PESTEL adalah faktor Ekonomi, Sosial, Politik,
Hukum, Ekologi, dan Teknologi.

Gambar 4 Analisis PESTEL

Enam faktor dalam analisis PESTEL yang mempengaruhi


bisnis PT Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah:
1) Faktor Ekonomi
a. Kondisi Makro Ekonomi
Penjualan Perseroan secara historis berfluktuasi seiring dengan siklus
ekonomi pada umumnya, meskipun siklus ekonomi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap penjualan Perseroan.

24

Universitas Indonesia

Dalam kondisi meningkatnya perekonomian, penjualan Perseroan


cenderung mengalami peningkatan, sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi secara umum, dan sebaliknya dalam kondisi menurunnya
perekonomian, penjualan Perseroan cenderung mengalami penurunan.
Di samping itu, perubahan pada ketersediaan pendanaan dapat
mempengaruhi

kemampuan

dan

keinginan

pelanggan

untuk

melakukan pembangunan atau konstruksi yang membutuhkan semen.


b. Permintaan atas Semen di Indonesia dan khususnya Sumbagsel
Pendapatan Perseroan terutama didorong oleh permintaan atas semen
yang digunakan untuk pembangunan dan konstruksi. Permintaan atas
semen didorong oleh berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi.
Sebagai contoh, permintaan atas semen dalam konstruksi terutama
didorong oleh pengeluaran belanja infrastruktur seperti untuk
pengembangan jalan, jalan tol, bendungan, bangunan dan lain-lain
c. Faktor Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing
Faktor nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh pada
inflasi. Selanjutnya berpengaruh pada perekonomian. Karena inflasi
berakibat harga-harga naik dan pemerintah terpaksa mengeluarkan
subsidi kepada masyarakat.
2) Faktor Sosial
a. Masyarakat Indonesia saat ini sangat konsumtif, dilatarbelakangi oleh
banyaknya bermunculan iklan produk di berbagai media. Hal ini erat
keterkaitannya ketersediaan internet sampai ke pelosok daerah.
Sehingga promosi melalui banyak media akan mempengaruhi jumlah
pembeli.
b. Tingkat sosial masyarakat yang heterogen tergantung dari daya beli
masyarakan dan tingkat perekonomian setempat. Mengingat sistem
sentralisasi pemerintahan kita dan pertumbuhan daerah terpencil yang
jauh dari pusat, sehingga menimbulkan gap dalam hal kehidupan
sosial. Sebagaian masyarakat hidup dalam kemewahan dan sebagian
hidup rata-rata bahkan di bawah garis kemiskinan. Tingkat sosial
merupakan faktor sang sangat sensitif dalam mengajukan sasaran dan

25

Universitas Indonesia

program-program strategisnya untuk ditujukan kepada strata sosial


yang mana.
c. Tingkat pendidikan yang tidak merata berakibat pada penerimaan
pengetahuan, dan informasi tidak merata. Tingkat pendidikan juga
berpengaruh juga pada pola pikir dan perilaku masyarakat. Pola pikir
dapat mempengaruhi keputusan pembeli.
d. Demografi meliputi, komposisi umur, jenis kelamin, persebaran
penduduk yang tidak merata mengakibatkan timbulnya permasalahan
sosial yang beragam. Maka sasaran untuk tiap-tiap program
pemasaran hendaknya disesuaikan dengan saran tersebut agar optimal.
e. Jumlah penduduk di Baturaja yang tidak terlalu banyak
sehingga perusahaan lebih banyak menyerap tenaga
dari luar.
3) Faktor Politik
a. Peraturan perpajakan mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh
kementerian keuangan. Ada berbagai macam peraturan dalam bentuk
peraturan menteri, maupun keputusan menteri.
b. Kebijakan Pemerintah dalam sektor keuangan seperti kebijakan
moneter dan fiskal akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian
Indonesia secara umum. Kebijakan moneter akan menentukan tingkat
bunga, inflasi dan kondisi perbankan di Indonesia. Kebijakan moneter
yang longgar dapat menurunkan suku bunga pinjaman yang dapat
mendorong iklim investasi sehingga meningkatkan permintaan
pelanggan terhadap produk Perseroan. Sebaliknya, kebijakan moneter
yang ketat akan meningkatkan tingkat suku bunga, yang dapat
menurunkan permintaan dari pelanggan Perseroan. Kebijakan fiskal
merujuk kepada kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan
pendapatan (berupa pajak) Pemerintah. Kebijakan fiskal dapat berupa
tax holiday, penurunan tarif pajak serta penurunan bea masuk dan
lain-lain. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat memberikan dampak
langsung kepada Perseroan.

26

Universitas Indonesia

c. Globalisasi berimbas pada percepatan laju teknologi, keterbukaan


informasi, kemudahan berkomunikasi, meningkatkan taraf hidup dan
tentu saja meningkatkan perekonomian. Meskipun begitu perlu
dilakukan dikendalikan agar dampak negatifnya tidak berkembang.
Banyak produk dari luar negeri masuk ke Indonesia menggusur
keberadaan produk lokal, bahkan dengan harga yang lebih rendah.
Sangat merugikan pengusaha lokal, akibatnya perekonomian lokal
menurun.
4) Faktor Hukum
a. IUP Operasi Produksi dan Persetujuan IUP Eksplorasi
batu kapur dan tanah liat yang dikeluarkan oleh Dinas
Pertambangan & Energi OKU.
b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
Instansi terkait di masing-masing site serta izin-izin dari
berbagai instansi yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan.
c. Perpajakan diatur oleh kementerian keuangan melalui
Dirjen Pajak.
d. Kepegawaian diatur oleh Badan Kepegawaian Negara
dan kementerian PAN dan RB.
e. Pengawasan
dilakukan
oleh

Badan

Pemeriksa

Keuangan.
5) Faktor Ekologi
a. Perseroan

menghadapi

berbagai

macam

risiko

operasional dan infrastruktur yang berpotensi besar


untuk merugikan Perseroan, termasuk risiko kebakaran,
bencana

alam,

kecelakaan,

perselisihan

ketenagakerjaan, permasalahan dengan masyarakat,


kondisi geologis yang tidak dapat diperkirakan, bahaya
lingkungan, cuaca buruk (termasuk hujan deras), banjir
dan fenomena alam lainnya. Terjadinya salah satu risiko
operasional tersebut dapat mengakibatkan kerugian
yang besar bagi Perseroan.

27

Universitas Indonesia

b. Infrastruktur meliputi jalan, jaringan internet, jaringan


telekomunikasi, serta listrik. Sarana dan prasarana
sangat menunjang proses bisnis suatu organisasi.
Karena kondisi infrastruktur menopang segala bisnis
proses di atasnya. Jika keadaan infrastrukturnya buruk
maka berpengaruh pada tingkat keberhasilan proses
bisnis suatu organisasi.
c. Indonesia memiliki dua musim, hujan dan kemarau
dengan siklus enam bulanan. Memiliki kelembaban
tinggi. Perseroan juga menghadapi risiko banjir selama
musim hujan. Musim hujan yangberkepanjangan dan
banjir yang terjadi secara terus-menerus juga dapat
berdampak

negatif

terhadap

produksi

semen.

Perseroan, dan dapat berdampak negatif dan material


terhadap kegiatan usaha, reputasi, hubungan dengan
para pelanggan, kondisi keuangan dan kinerja usaha
Perseroan. Memerlukan perlakuan khusus misalnya bagi
penyimpanan arsip yang berupa hardcopy atau bukubuku, peralatan elektronik dan sebagainya agar awet
dan terhindar dari kerusakan.
d. Ketersediaan energi dan biaya juga mempengaruhi
proses bisnis. Proses memerlukan sumber daya alam
maupun manusia. Hal ini berpengaruh pada biaya
belanja pegawai, pembelian sumber daya. Semakin
sulit didapat maka biaya semakin tinggi sehingga
pengeluaran menjadi besar.
e. Adanya timbal balik apakah lingkungan sosial lebih
besar

berimplikasi

terhadap

proses

bisnis

dan

sebaliknya. Pemilihan strategi bisnis, model bisnis,


sasaran bisnis, tujuan serta sasaran dipengaruhi juga
oleh ini.
6) Faktor Teknologi

28

Universitas Indonesia

a. Semakin cepat laju pertumbuhan teknologi mengakibatkan cepat pula


bermunculan perangkat, sistem dan metodenya. Perlu dilakukan
filterisasi teknologi dan pemilihan perangkat yang sesuai dengan
kebutuhan system informasi yang digunakan.
b. Salah satu contoh outsourcing teknologi misalnya menyewa data
center swasta dan mempercayakan mereka untuk mengelola data yang
kita titipkan. Metode ini dapat menghemat anggaran pembangunan
data center.
c. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi baru
yang sesuai dengan teknologi yang telah diaplikasikan merupakan
sasaran strategis dari PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Tujuannya
adalah untuk memberikan gagasan serta ide praktis yang bisa
diaplikasikan kepada internal kementerian dan bermanfaat bagi
masyarakat.
d. Sistem manajemen pengetahuan adalah suatu sistem informasi
berbasis pengetahuan yang meliputi kumpulan perangkat, teknik, dan
strategi

untuk

mempertahankan,

menganalisis, mengorganisasi,

meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman seluruh


pegawai.

Tujuannya

agar

terbentuk

dokumentasi,

keabsahan,

kelengkapan, dan ketersediaan pengetahuan yang bisa dipakai sebagai


sharing knowledge, sebagai acuan atau dasar pengetahuan yang dapat
dipertanggung

jawabkan

dalam

pemberian

solusi

perhadap

permasalahan di lingkungan kerja PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.


e. Teknologi
memberikan
kemudahan,
mempersingkat
dan
menghilangkan hambatan suatu proses yang sebelumnya dilakukan
secara manual.
f. Jaringan bisa meliputi jaringan internet, telepon selular, telepon kabel,
listrik,

televisi

dan

sebagainya.

Jangkauan

jaringan

tersebut

menggambarkan sejauh mana persebaran informasi telah terjadi baik


dalam internal maupun ekternal. PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
III.4 Strategi Sistem Informasi
Penerapan strategi sistem informasi pada PT. Semen Baturaja (Persero)
dilaksanakan oleh Biro Information and Communication Technology (ICT).
Guna menunjang pencapaian Visi Perusahaan, ICT menyelaskan dengan

29

Universitas Indonesia

Visi: Menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan (competitive


advantage) dengan pengembangan sistem informasi yang berkualitas,
efektif, dan efisien.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui langkah-langkah yang tertuang
dalam Misi Biro ICT, yaitu:

Mempercepat pengambilan keputusan bisnis yang ditunjang dengan

ketersediaan informasi yang berkualitas, cepat dan transparan;


Membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis yang lebih baik;
Meningkatkan kualitas SDM dalam rangka meningkatkan profitabilitas
perusahaan
Strategi sistem informasi yang telah dilakukan terdiri dari pengembangan

Aplikasi Sistem Informasi dan Peningkatan Infrastruktur pada PT. Semen


Baturaja (Persero). Hal ini meliputi:
A. Aplikasi Sistem Informasi
1) Enterprise Resources Planning (ERP) Oracle JD Edwards
Program Enterprise Resources Planning (ERP) Oracle JD Edwards
Enterprise One GO LIVE terhitung mulai tanggal 01 Januari 2009.
Modul-modul

yang

telah

diimplementasikan

meliputi;

sales,

inventory, procurement, capital asset management, financial, general


administration dan budget management. Sampai dengan tahun 2012
telah

dilakukan

penyempurnaan

demi

mendukung

performa

perusahaan.
2) E-Procurement
PT Semen

Baturaja

(Persero)

mengoptimalkan

peranan

dan

penggunaan Teknologi Informasi demi menunjang proses bisnis


pengadaan barang dan jasa yang lebih terintegrasi dan transparan.
Solusi eProcurement juga merupakan implementasi yang nyata dari
konsep Good Corporate Governance (GCG).
3) Corporate Information System (CIS)
Corporate Information System (CIS) telah dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang ditampilkan pada CIS bersumber dari database Oracle

30

Universitas Indonesia

JDE yang diubah dalam bentuk tampilan grafik-grafik yang menarik


dan update real time.
4) Penyempurnaan Website, Intranet & Email
Website, internet dan email perusahaan sampai dengan tahun 2012
telah dilakukan penyempurnaan untuk meningkatkan penyampaian
informasi dan efisiensi komunikasi kepada seluruh stakeholders
perusahaan.
B. Peningkatan Infrastruktur
1) Jaringan interkoneksi
Jaringan interkoneksi menghubungkan seluruh lokasi perusahaan di
Palembang, Baturaja, Panjang dan Jakarta. Jaringan ini digunakan
untuk data, voice dan video.
2) Server
Server dan seluruh peralatan pendukungnya telah disiapkan untuk
mendukung aplikasi terkini.
3) Penyempurnaan infrastruktur jaringan Palembang, Baturaja dan
Panjang
Infrastruktur jaringan di Palembang, Baturaja dan Panjang telah
dilakukan peremajaan dan penyempurnaan dengan menggunakan
teknologi terkini.
4) Voice Over Internet Protocol (VoIP)
Voice Over Internet Protocol atau disingkat VoIP merupakan yang
memanfaatkan (IP) untuk menyediakan komunikasi suara/voice secara
elektronis dan real time. Seiring dengan tersedianya jaringan
interkoneksi dan perangkat pendukungnya. VoIP telah menjadi alat
komunikasi antar wilayah perusahaan dan mampu menurunkan biaya
komunikasi.

31

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Osterwalder, A., et al. (2010). Business Model Generation. Strategyzer AG,
Switzerland.
Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan Tahun 2015 PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.

32

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai