Anda di halaman 1dari 9

The Big Four

The Big Four adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi internasional
terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun
perusahaan tertutup. Firma Empat Besar adalah sebagai berikut:
1. PricewaterhouseCoopers, yang berkantor pusat di Britania Raya
PricewaterhouseCoopers (PwC) adalah kantor jasa professional terbesar di dunia saat
ini. Kantor ini dibentuk pada tahun 1998 dari penggabungan usaha antara Price
Waterhouse dan Coopers & Lybrand. PwC adalah yang terbesar di antara the Big Four
auditors, yang lainnya adalah Deloitte, Ernst & Young dan KPMG. Penghasilan
gabungan Price Waterhouse Coopers di seluruh dunia mencapai 20.3 miliar dolar
Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2005, dan mempekerjakan lebih dari 130.000
profesional di 148 negara. Di Amerika Serikat kantor ini beroperasi dengan nama Price
Waterhouse Coopers LLP yang merupakan perusahaan swasta terbesar keenam.
2. Deloitte Touche Tohmatsu, yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Deloitte Touche Tohmatsu juga terkenal dengan merek Deloitte adalah urutan kedua
terbesar di dunia dalam bidang jasa profesional setelah PricewaterhouseCoopers dan
merupakan anggota dari the Big Four auditors, sebuah kelompok kantor akuntan
internasional terbesar didunia. Dalam tahun 2004, dengan 16,4 miliar dolar Amerika
Serikat, mereka merupakan yang terbesar di antara the Big Four auditors dalam hal
penghasilan. Sebagai tambahan dari jasa akuntansi, Deloitte adalah satu dari kantor
penasehat bisnis yang terbesar di dunia yang menawarkan jasa manajemen strategik dan
operasional pada perusahaan perusahaan dalam Fortune 500. Sebelumnya, kantor ini
dikenal dengan nama Deloitte & Touche yang terbentuk karena bergabungnya Touche
Ross dan Deloitte Haskins & Sells (di luar Kerajaan Inggris) pada tahun 1990. Dalam
tahun 1993, kantor internasional mengubah namanya menjadi Deloitte Touche
Tohmatsu, nama yang ketiga berasal dari kantor Tohmatsu & Co, yang bergabung
dengan Touche Ross dalam tahun 1975. Nama kantor ini merupakan gabungan nama
William Welch Deloitte, George Touche, dan Panglima Nobuzo Tohmatsu.
3. Ernst & Young, yang berkantor pusat di Britania Raya
Ernst & Young (EY atau E&Y) adalah perusahaan jasa profesional yang merupakan
salah satu dari The Big Four auditors. Ernst & Young merupakan perusahaan global
yang terdiri dari sejumlah perusahaan anggota. EY Global bermarkas di London, EY AS
di New York, dan EY Indonesia di Jakarta. Perusahaan (persekutuan / perserikatan) ini
merupakan hasil dari serangkaian merger dari perusahaan-perusahaan pendahulunya.
Persekutuan tertua didirikan pada tahun 1849 di Inggris dengan nama Harding &
Pullein. Pada tahun itu juga, Frederick Whinney bergabung. Dia kemudian menjadi
partner pada tahun 1859. Pada tahun 1894, seiring dengan bergabungnya anak
anaknya persekutuan tersebut berganti nama menjadi Whinney, Smith & Whinney. Pada
tahun 1903, perusahaan Ernst & Ernst didirikan di Cleveland oleh Alwin dan Theodore
Ernst. Pada tahun 1906, Arthur Young & Company didirikan di Chicago oleh Arthur
Young. Pada awal tahun 1924, perusahaan perusahaan AS tersebut beraliansi dengan
perusahaan dari Britania Raya, Young dengan Broad Paterson & Co, dan Ernst dengan
Whinney, Smith & Whinney. Pada 1979, Ernst & Whinney terbentuk dan menjadi firma
akuntansi keempat terbesar di dunia. Pada tahun 1989, peringkat empat bergabung
dengan peringkat lima, Arthur Young, sehingga tercipta Ernst & Young (EY). Di
Indonesia, EY berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &

Surja (PSS). Klien utama Ernst & Young antara lain Pertamina sudah dicuri PWC, Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Krakatau Steel & Group,
Coca Cola Bottling Indonesia & Indosat.
4. KPMG, yang berkantor pusat di Belanda
KPMG adalah salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia. KPMG
mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global menyebar di 144 negara.
Pendapatan komposit dari anggota KPMG pada 2005 adalah US $15,7 miliar. KPMG
memiliki tiga jalur layanan: audit, pajak, dan penasehat. KPMG adalah salah satu
anggota the Big Four auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers, Ernst &
Young dan Deloitte. Setiap perusahaan nasional KPMG adalah sebuah badan legal
independen dan merupakan anggota dari KPMG internasional, perusahaan Swiss Verein
yang bermarkas besar di Belanda. Pada awal 2005, perusahaan anggotanya di AS,
KPMG LLP, dituduh oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas penipuan
dalam memasarkan perlindungan pajak yang menyimpang dari hukum. Dalam suatu
kesepakatan, KPMG LLP mengakui telah berbuat kejahatan dengan menciptakan
perlindungan pajak palsu untuk menolong klien kliennya yang kaya untuk
menghindari pajak sebesar $2.5 miliar dan setuju untuk membayar hukuman denda
sebesar $456 juta. KPMG LLP tidak akan menghadapi tuntutan hukum atas perbuatan
kriminal ini selama ia setuju dengan syarat syarat dalam kesepakatan dengan
pemerintah.
Sejarah The Big Four
Sebelum menjadi The Big Four (4 Besar), dahulunya dikenal dengan Big Eight pada tahun
1979-1989, yang merupakan dominasi Internasional dari delapan kantor akuntan terbesar,
diantaranya:
1. Arthur Andersen
2. Arthur Young & Co.
3. Coopers & Lybrand (aslinya Lybrand, Ross Bros., & Montgomery)
4. Ernst & Whinney (hingga 1979 Ernst & Ernst di AS dan Whinney Murray di Britania
Raya)
5. Deloitte Haskins & Sells (hingga 1978 Haskins & Sells di AS dan Deloitte & Co. di
Britania Raya)
6. Peat Marwick Mitchell (selanjutnya menjadi Peat Marwick, kemudian KPMG)
7. Price Waterhouse
8. Touche Ross
Kemudian pada tahun 1989, Big Eight berubah menjadi Big Six saat Ernst & Whinney
bergabung dengan Arthur Young membentuk Ernst & Young di bulan Juni dan Deloitte,
Haskins & Sells bergabung dengan Touche Ross membentuk Deloitte & Touche di
bulanAgustus. Big Six mencakup :
1. Arthur Andersen
2. Peat Marwick Mitchell
3. Coopers & Lybrand
4. Price Waterhouse
5. Ernst & Young
6. Deloitte & Touche

Selanjutnya Big Six berubah menjadi Big Five di bulan Juli 1998 pada saat Price
Waterhouse bergabung dengan Coopers & Lybrand membentuk PricewaterhouseCoopers. Big
Five mencakup:
1. Arthur Anderson
2. Erns & Young
3. Deloitt & Touche
4. Peat Marwick Mitchell
5. PricewaterhouseCoopers
Big Five akhirnya menjadi Big Four setelah keruntuhan Arthur Andersen pada 2002,
karena keterlibatannya dalam Skandal Enron. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa
melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pengauditan Enron, dan menutup-nutupi kerugian jutaan dolar dalam Skandal Enron yang
meledak pada tahun2001. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan
global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor-kantor koleganya di seluruh dunia yang berada di
bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor
akuntan internasional lainnya. Di Britania Raya, para partner Arthur Andersen setempat
kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia,
para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
Bangkrutnya Arthur Andersen meninggalkan hanya empat kantor akuntan internasional di
seluruh dunia, yang menyebabkan masalah besar bagi perusahaan-perusahaan internasional
besar, karena mereka diharuskan untuk menggunakan kantor akuntan yang berbeda untuk
pekerjaan audit perusahaan dan layanan non-auditnya. Karena itu, hilangnya salah satu kantor
akuntan besar itu telah menurunkan tingkat kompetisi di antara kantor-kantor akuntan dan
menyebabkan meningkatnya beban akuntansi bagi banyak klien.
Anggota The Big Four Auditors
1. Deloitte Touche Tohmatsu
Merupakan salah satu KAP yang memiliki total pendapatan secara global tertinggi
(dicapai pada tahun 2013) diantara Anggota Big Four yang lainnya yakni dengan total
pendapatan $32.4 Billion. Deloitte Touche Tohmatsu berkantor pusat di Amerika Serikat.
Pertumbuhan Delloitte Touche Tohmatsu secara global mengalami kenaikan yang
signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan juga bersaing keat dengan
PricewaterhuseCoper dalam segi pendapatan. Deloitte Touche Tohmatsu memiliki lebih
dari 200.000 tenaga kerja profesional dan mempunyai cabang lebih dari 150 negara di
dunia. Di Indonesia, Deloitte Touche Tohmatsu bekerja sama dengan Kantor Akuntan
Publik Osman Bing Satrio & Eny dan berlokasi di 2 tempat, yaitu Jakarta dan Surabaya.
Berbagai jenis jasa yang ditawarkan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Indonesia
diantaranya:
a. Advisory & Assurance, Jasa yang ditawarkan berupa jasa atestasi & kosultan, jasa
audit merupakan salah satu jenis jasa yang ditawarkan Deloitte untuk assurance nya.
Sedangkan untuk assurance-nya, Deloitte mengedepankan konsultasi mengenai
adopsi laporan keuangan berbasis IFRS (International Financial Reporting Standart)
b. Consulting, Jasa yang diberikan berupa masukan-masukan pendapat professional
kepada klien-klien yang membutuhkan. Umumnya konsultasi berupa target pasar,
lokasi pendirian pabrik, isu hukum di indonesia, dll. Klien-klien luar negri umumnya

membutuhkan tenaga konsultasi yang handal dan professional sebelum mendirikan


perusahaan-nya disini.
c. Enterprise Risk Service, Berupa jasa yang berhubungan dengan pengendalian resiko
& compliance di perusahaan, baik di sisi operasional, teknikal maupun secara
finansial perusahaan. Jasa yang dimaksud diantaranya :
Control Assurance : Membantu perusahaan membuat dan mengawasi SOP yang
dibuat agar berjalan dengan baik di lingkungan perusahaan.
Internal Audit : Melihat apakah SOP yang ditetapkan perusahaan sudah dijalankan
dengan baik dan maksimal oleh masing-masing divisi.
Security Service : Berhubungan dengan tingkat keamaan data perusahaaN.
Risk Management : Meminimalisasikan resiko yang mungkin terjadi di
manajemen perusahaan, misalnya : Turn-over karyawan yang tinggi
Regulatory Compliance :Menjaga agar perusahaan taat dengan regulasi yang di
buat oleh pemerintah
d. Financial Advisory, Berupa jasa pemberi nasihat yang berfokus pada hal-hal yang
berhubungan dengan laporan keuangan. Jika Consulting mungkin lebih ditekankan
kearah teknikal, tapi financial advisory lebih kearah laporan keuangan yang akan
disajikan. Financial advisory di Deloitte dipecah sebagai berikut :
Corporate Finance : Jasa konsultasi jika perusahaan ingin melakukan IPO,
Akuisisi, Merger, dll
Forensic : Fraud, Corrupt, Money Loundring adalah hal-hal yang akan divisi ini
tangani.
M & A Transaction Service : Bagaimana proses awal hingga akhir untuk
perusahaan yang akan melakukan M&A (Merger & Acquisition)
Reorganisation : Jasa advisory mengenai bagaimana cara perusahaan ingin
merestrukturisasi ulang perusahaan nya.
Valuation : Berfokus pada penilaian tentang berapa biaya yang akan dikeluarkan
jika sengketa masuk ke ranah hukum, bisa juga tentang penilaian prospek bisnis,
dll
e. Tax, Jasa yang diberikan ketika perusahaan menghadapi kesulitan dalam menangani
masalah perpajakan.
Perusahaan-perusahaan yang diaudit oleh Deloitte Touche Tohmatsu :
1) PT Barito Pasific
2) PT Petrosea
3) PT Jakarta Setiabudi International
4) Garuda Indonesia
2.

PricewaterhouseCoopers
PricewaterhouseCoopers dibentuk pada tahun 1998 dari penggabungan usaha antaraPrice
Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Penghasilan gabungan PricewaterhouseCoopers di
seluruh dunia mencapai 20.3 billion dolar Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2005, dan
mempekerjakan lebih dari 130.000 profesional di 148 negara. PricewaterhouseCoopers
berkantor pusat di Britania Raya. Afiliasi Price Waterhouse Cooper di Indonesia adalah
Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan. Jenis-jenis jasa yang
disediakan oleh PWC Indonesia diantaranya :

a. Advisory, Berupa jasa yang berhubungan dengan masukan dan nasihat kepada
pemilik modal atau perusahaan dalam menghadapi suatu permasalahan atau issueissue yang krusial.
b. Audit and Assurance, Pekerjaan di bidang jasa astetasi, jasa yang ditawarkan
diantaranya jasa audit, jasa financial accounting, IT, dan lain-lain.
c. Tax, Jasa yang berkaitan dengan perencanaan dan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan, jasa yang ditawarkan diantaranya : jasa konsultasi pajak, jasa
compliance terhadap pajak, isu transfer pricing, dll.
d. Capital Market, Jasa di capital market lebih mirip ke arah jasa konsultasi (Advisory)
namun lebih spesifik kepada ekspansi perusahaan secara menyeluruh. Jasa yang
ditawarkan diantaranya: Go Public (IPO) Service, Securitizations and Structured
Finance Arrangements dan Private Placements Equity or Debt.
e. Accounting Advisory Service, Menurut penulis, jasa untuk Accounting Advisory
ini merupakan gabungan jasa konsultasi (Advisory) dan jasa astetasi (Assurance).
Jasa yang ditawarkan diantaranya : Konvergensi IFRS, Accounting change manage,
Training, dll.
f. Korean Business Desk, Jasa yang ditawarkan perusahaan ini masih cukup baru,
karena segmentasi-nya lebih kepada seluruh perusahaan korea yang ada di Indonesia.
Menurut sumber terkait, PWC Indonesia merupakan Pelopor Kantor Akuntan Public
Indonesia pertama yang masuk ke pasar perusahaan Korea di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan yang diaudit oleh PWC:
1) Astra Intrenational Group
2) Chevron
3) XL Axiata Tbk.
4) Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
5) United Tractor
3.

Ernst & Young


Merupakan
firma
jasa
profesional multinasional yang
berpusat
di London, Inggris,Britania Raya. EY merupakan firma jasa profesional terbesar ketiga di
dunia menurut pendapatan pada tahun 2012. Berbagai jenis jasa yang ditawarkan oleh EY
di Indonesia, diantara nya :
a. Advisory, Ada beragam jenis jasa yang ditawarkan oleh EY di divisi advisory,
diantaranya IT Advisor, Advisor Financial Service dan Performance Improvement.
Jasa advisor ini lebih berfokus ke arah jasa konsultasi terhadap klien, dimana klien
meminta pendapat kepada mereka tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
Bisa bertanya di sisi legal perusahaan, peraturan pemerintah / daerah, operasional,
dll.
b. Assurance, Jenis jasa yang ditawarkan oleh EY di divisi ini, diantaranya,
1) Accounting Compliance Report, Berfokus pada ke-taatan pelaporan keuangan
dibidang akuntansi. misalnya cara melakukan cost accounting, plantation
accounting (Untuk perusahaan sawit), Oil accounting.
2) Audit, Berfokus pada pemeriksaan laporan keuangan kepada perusahaan
3) Fraud Investigation, Berfokus pada pemeriksaan terhadap perusahaan, apakah
manajemen melakukan kecurangan (Fraud) terhadap perusahaan.

4)

Climate Change and Sustainability, Kemungkinan merupakan jasa yang


berhubunganya dengan kejadian-kejadian ekonomi di suatu negara (Politik) atau
regulasi tentang global warning.
c. Tax, Merupakan jenis jasa yang berhubungan dengan pajak perusahaan. Jenis yang
ditawarkan oleh EY cukup beragam, ada yang berhubungan dengan issue yang berat
seperti Transfer Pricing, Cross Border Tax, ada juga jasa yang ditawarkan masih
sebatas normal seperti jasa VAT, GTS dan Personal tax.
d. Transaction, Jenis jasa yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan. Jasa yang ditawarkan bisa mencakup konsultasi transaksi
dalam proses akuisisi perusahaan, konsultasi transaksi yang berhubungan dengan
pajak , operasional transaksi perusahaan, dll.
Beberapa perusahaan yang diaudit oleh EY di Indonesia :
1) Bank Bukopin
2) Indofood Sukses Makmur
3) PT Kalbe Farma
4) Telkom Indonesia
4.

KMPG
KMPG terdiri dari beberapa nama pendirinya itu sendiri. yaitu K dari Klijnveld,
P dariPeat, M dari Marwick, dan G dari Goerdeler. KAP yang berkantor di Netherlands
(Belanda) ini mempunyai lebih dari 152.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 145
negara di dunia.Pendapatan Global KPMG berada di nomor 4 setelah EY, yaitu sebanyak
USD 23.4 Billion. Di Indonesia sendiri, KPMG berafiliasi dengan KAP lokal yaitu KAP
Siddharta & Widjaja.
Berbagai jasa yang ditawarkan KMPG ,diantaranya:
a. Audit Service, Jasa pemeriksaan laporan keuangan terhadap perusahaan ini
umumnya adalah core business dari setiap kantor akuntan publik.
b. Tax Service, Jasa di bidang perpajakan jika perusahaan mengalami kesulitan di
bidang pajak, khususnya untuk masalah juridiksi perpajakan, transfer pricing, pajak
internasional.
c. Advisory Service, Jika perusahaan mengalami kesulitan dalam mengembangkan
bisnis takut akan resiko yang muncul. Maka jasa inilah yang bisa menjadi solusi
ketidakpastian tersebut.
d. Japanese Business Desk, Jasa ini mengarah terhadap perusahaan-perusahaan jepang
yang ada di Indonesia, Jasa yang ditawarkan hampir sama seperti diatas (Audit, Tax,
Advisory), namun segmentasi nya lebih kepada perusahaan-perusahaan jepang.
e. Korean Business Desk, Menurut penulis, jasa ini lebih terhadap perusahaanperusahaan korea yang ada di Indonesia, jasa yang ditawarkan hampir sama seperti
diatas (Audit, Tax, Advisory), namun segmentasi nya lebih kepada perusahaanperusahaan korea.
Perusahaan-perusahaan yang diaudit oleh KPMG Indonesia adalah :
1) Bank Permata
2) Bank BCA
3) Gudang Garam
4) Standard Chartered Bank

SKANDAL ENRON
Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. kebangkrutan
perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap
bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang
multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal
ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:
1. Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum
kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba
melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai
kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar
modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya
dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.
2. Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada
Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang
mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis
di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis
dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan
praktek window dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang karena kasnya
digunakan untuk kepentingan pribadi, misal ada piutang dari pihak A, pihak B, pihak C.
Pelunasan dari pihak A ditunda pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru
kemudian piutang piutang pihak A dicatat di rekening perusahaan. Begitu seterusnya sampai
terbongkar penipuan tersebut.. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up)
pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar.
Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu tentulah tidak bisa
dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para profesional yang bekerja
pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama bertahun-tahun
kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap mencorong. Dengan kata lain, telah terjadi
sebuah kolusi tingkat tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum,
dan auditornya. Belakangan diketahui bahwa auditor Enron, Arthur Andersen kantor Hudson,
telah ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.
Kontroversi lainnya adalah mundurnya beberapa eksekutif terkemuka Enron dan
dipecatnya sejumlah partner Andersen. Terbongkar juga kisah pemusnahan ribuan surat
elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di firma
audit Arthur Andersen. Kini, Arthur Andersen sedang berjuang keras menghadapi serangan
bertubi-tubi, bahkan berbagai tuntutan di pengadilan. Diperkirakan tidak kurang dari $32 miliar
harus disediakan Arthur Andersen untuk dibayarkan kepada para pemegang saham Enron yang
merasa dirugikan karena auditnya yang tidak benar. Belakangan, salah satu mantan petinggi
Enron tewas bunuh diri karena tak tahan menghadapi tekanan yang bertubi-tubi.
Komplikasi skandal ini bertambah karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat
tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana
politik dari perusahaan ini. 70% senator, baik dari Partai Repubik maupun Partai Demokrat,
pernah menerima dana politik. Dalam komite yang membidangi energi, 19 dari 23 anggotanya
juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu.

Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.Bush merupakan


pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaa publik. Dalam daftar
perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan
penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian
semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan
memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses
penyelamatan perusahaan itu.
Kronologis Kasus Enron
Adapun Kronologis yang didasarkan pada fakta, data dan informasi dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di
akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan
bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner
KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko
yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil
evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan
hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO
Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas
kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk
mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan.
Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal
yang serius yang perlu diperhatikan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393
juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay,
menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat
baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus
(special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya
menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan
reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan
ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
didirikan oleh CFO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang

perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan
pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang
dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
(penghambatan terhadap proses peradilan
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah
berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi
masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari
Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar
untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan
KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di
Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen
bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah
menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
14. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa
kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan
pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam
kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut
untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP
Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan
membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen
baru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan
hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi
kasus KAP Andersen dan Enron .
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai
presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah
melakukan hambatan terhadap proses peradilan.

Anda mungkin juga menyukai