Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sinar Ultraviolet
Radiasi sinar ultra ungu adalah radiasi elektromagnetis dengan
panjang gelombang 180 nm sampai 400 nm. Sebagai arus energi
elektromagnetis, intensitas energinya dapat dinyatakan dalam satuan
mikroWatt/cm2(Suma'mur:2013). Secara umum sumber ultraviolet dapat
diperoleh secara alamiah dan buatan, dengan sinar matahari merupakan
sumber utama ultraviolet di alam. Sumber ultraviolet buatan umumnya
berasal dari lampu fluorescent khusus, seperti lampu merkuri tekanan
rendah (low pressure) dan lampu merkuri tekanan sedang (medium
pressure).
2. Klasifikasi Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dapat diklasifikasikan menjadi 3, antara lain:
a. Sinar UV A
Disebut juga Aging Rays. Sinar ini mempunyai panjang gelombang
400-315 nano meter. Sinar UV inilah yang paling banyak mencapai
bumi. Daya penetrasinya lebih kuat dari UV-B, sehingga bisa menembus
hingga lapisan kulit terdalam (dermis), awan yang mendung, kaca-kaca
rumah, bahkan baju yang sedang dipakai sekalipun. Selalu ada di setiap
musim dan tempat, maka saat musim dingin atau mendung, sinar UV
akan tetap ada.
b. Sinar UV B
Disebut juga Burn Rays. Sinar ini mempunyai panjang gelombang
315-280 nano meter. Sehingga, sinar UV-B yang mencapai bumi tidak
sebanyak sinar UV A. Daya penetrasinya pun di bawah sinar UV A, jadi
sinar UV B yang diterima oleh kulit hanya mencapai lapisan stratum
korneum epidermis saja. Intensitas kekuatannya bervariasi, tergantung
waktu, musim dan tempat. Inensitas tertinggi terdapat pada pukul 10.0016.00 terutama pada musim dan panass dan tempat yang berada di
ketinggian

c. Sinar UV-C
Sinar UV-C mempunyai panjang gelombang 280-100 nanometer.
Radiasi sinar UV-C menimbulkan bahaya terbesar dan menyebabkan
kerusakan terbanyak. Namun, kebanyakan sinar ini tidak sampai ke bumi
karena diserap oleh lapisan ozon di lapisan stratosfer bumi.
3. Efek Terhadap Kesehatan
Efek toksik radiasi UV yang terdapat di sinar matahri maupun lampu
UV merupakan masalah kesehatan yang serius, efek akut utama yang terjadi
oleh karena radiasi UV pada kulit manusia yang normal berupa inflamasi
(eritema), tanning, dan imunosupresi lokal maupun sistemik. Sedangkan
efek kronik dari radiasi UV dapat menyebabkan penuaan, imunosupresi dan
fotokarsinogenesis
Berikut merupakan efek UV terhadap kesehatan bedasarkan dengan
panjang gelombangnya :
a. Spektrum elektromagnetik antara 4.000-3.000 Amstrom disebut sinar
hitam, radiasinya dapat meningkatkan jumlah pigmen pada kulit.
b. UV panjang gelombang 3200-2800 Amstrom (UV-B) disebut daerah
erythema, yakni dapat membuat kulit menjadi merah. Pada dosis kecil,
UV pada daerah ini tidak terlalu berpengaruh, tetapi bila dosis besar
maka kulit dapat terbakar dan melepuh. UV daerah ini juga dapat
membuat kornea menjadi sakit. Mata seolah ada pasir di dalamnya dan
penyebab kanker kulit.
c. UV dengan panjang gelombang antara 2800-2200 bersifat bakterial dan
sering digunakan untuk desinfektan air maupun udara.
d. UV berpanjang gelombang 2200-1700 adalah yang paling efisien
membentuk ozon, yang memberi efek kronis dari penyinaran.
4. NAB Radiasi Sinar UV
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Nomor
PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika Dan Kimia Di Tempat Kerja adalah sebesar 0,0001 miliWatt per
sentimeter persegi (mW/cm2). Radiasi sinar ultra ungu melampaui NAB
waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana tercantum sebagai berikut:

8 jam
4 jam
2 jam
1 jam

Iradiasi Efektif (iEff)


mW/cm2
0,0001
0,0002
0,0004
0,0008

30 menit
15 menit
10 menit
5 menit
1 menit

0,0017
0,0033
0,005
0,01
0,05

30 detik
10 detik
1 detik
0,5 detik
0,1 detik

0,1
0,3
3
6
30

Masa Pemaparan Per Hari

B. Perundang-undangan
1. UU No I Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 3:
(1) Mencegah dan mengendalikan timbul oleh menyebarluasnya suhu
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
2. SNI 16-7060-2004 Tentang Pengukuran radiasi sinar ultra ungu
3. SNI 16-7063-2004 Tentang Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas),
kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat
kerja
4. Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

dan

Trasmigrasi

Nomor

PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor


Fisika Dan Kimia Di Tempat Kerja.
Pasal 9:
(1) NAB radiasi sinar ultraungu ditetapkan sebesar 0,0001 miliWatt per
sentimeter persegi (mW/cm2)

(2) Radiasi sinar ultra ungu melampaui NAB waktu pemaparan ditetapkan
sebagaimana tercantum sebagai berikut:
Waktu Pemaparan Radiasi Sinar Ultra Ungu Yang Diperkenankan

8 jam
4 jam
2 jam
1 jam

Iradiasi Efektif (iEff)


mW/cm2
0,0001
0,0002
0,0004
0,0008

30 menit
15 menit
10 menit
5 menit
1 menit

0,0017
0,0033
0,005
0,01
0,05

30 detik
10 detik
1 detik
0,5 detik
0,1 detik

0,1
0,3
3
6
30

Masa Pemaparan Per Hari

BAB III
HASIL
A. Deskripsi Perusahaan
PT SEMAR MAS GARMEN merupakan anak cabang dari perusahaan
batik semar mas. PT SEMAR MAS GARMEN berlokasi di jl. SoloSemarang. Berikut merupakan spesifikasi identitas perusahaan :
1. Nama Perusahaan
: PT SEMAR MAS GARMEN
2. Kota
: Boyolali
3. Provinsi
: Jawa Tengah
4. Jenis Usaha
: Garmen
5. Telepon
: (0271) 780568
B. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran
1. Alat
Nama Alat

: UV Light Meter UVC -245

Keterangan

Bagian Alat
Layar
Tombol Power Off/On
Tombol Data Hold
Tombol Record
Tombol Recall

Fungsi
Menampilkan hasil pengukuran
Mematikan dan menghidupkan alat
Untuk menghentikan hasil pengukuran
Menunjukan nilai maksimum dan minimum
Untuk menampilkan nilai maksimum dan
minimum secara terpisah.

Tombol Zero

Menunjukan angka nol saat akan dilakukan

Range Switch

pengukuran
Untuk memilih

range

pengukuran

yang

disesuaikan dengan intensitas UV yang akan


diukur
UV Sensor
Sensor Plug

Untuk menangkap sinar UV


Kabel untuk menghubungkan UV sensor

Sensor Input Socket

dengan alat
Tempat untuk menancapkan kabel penghubung

Batery Compartment

sensor UV
Tempat meletakkan baterai

Gambar Alat

2. Cara Kerja Alat


a. Menekan tombol Power Off/On.
b. Memilih maksimum range menggunakan Range Switch Jika layar
menunjukkan _ _ _, ini menandakan nilai pengukuran melebihi range
yang telah dipilih, maka memilih range yang lebih tinggi.
c. Prosedur Zero Adjust
Menempatkan Range Switch pada 199,9 W/cm2.

(Tutup UV sensor dengan telapak tangan, sampai tidak ada lagi sinar UV
yang ditangkap. Menekan tombol Nol (Zero), maka layar akan
menunjukkan nilai Nol)
d. Meletakkan UV sensor langsung dibawah sumber cahaya, maka layar
akan menunjukkan nilai pengukuran.
e. DATA HOLD
Waktu mengukur menekan tombol Data Hold, maka layar akan
menunjukkan nilai pengukuran. Dan layar akan menampilkan D.H
simbol. Untuk menghentkan fungsi data hold, menekan tombol Data
Hold sekali lagi.
f.

DATA RECORD (Pembacaan nilai maksimum dan minimum).


1) Fungsi data record akan menunjukkan nilai maksimum dan minimum
sinar UV yang pernah terukur. Untuk memulainya menekan tombol
Record sekali. Simbol REC akan muncul pada display LCD.
2) Dengan adanya simbol REC pada layar :
a) Menekan Recall Button sekali, maka simbol Max dengan
nilai maksimum yang pernah terukur akan muncul dilayar LCD.
b) Menekan simbol Recall Button sekali lagi, maka simbol Min
dengan nilai minimum yang pernah terukur akan muncul dilayar
LCD.
c) Untuk mmenghentikan data record, menekan Data Record
Button sekali lagi.

3. Prosedur Pengukuran
a. Menentukan 3 titik pengukuran didalam ruang produksi PT SEMAR
MAS GARMEN
b. Menghidupkan UV lightmeter dan mulai mengukur nilai Data Hold, nilai
Maksimum, dan nilai Minimum pada masing-masing titik yang telah
ditentukan

c. Baca hasil dan lakukan pada semua titik-titik yang telah ditentukan
sebanyak 3 kali
d. Mencatat Data Hold, nilai Maksimum, nilai Minimum yang tertera pada
UV lightmeter sebagai hasil pengukuran.
C. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
1. Hasil pengukuran
Nama Perusahaan

: PT SINAR MAS GARMENT

Alamat

: Jl. Solo-Semarang, Boyolali, Jawa Tengah

Jenis Usaha

: Garmen

Tanggal Pemeriksaan : Sabtu, 14 Nopember 2015


Waktu pemeriksaan

: 08.00 s.d. 8.30 WIB

Waktu Pengukuran

: 30 detik

NAB yang di gunakan : 4 jam


N

Unit

Kerja

Radiasi (W/cm2)
Mata
2
DH MAX MIN

DH

3
MAX

MIN

DH

1
MAX

MIN

4,2

4,0

4,0

3,8

3,6

3,6

4,3

3,9

3,9

2,5

2,7

2,7

2,7

2,7

2,7

2,8

2,6

2,6

11,1

11,5

11,5

10,6

10,4

10,4

9,2

9,1

9,1

Radiasi (W/cm2)
Siku
2
DH MAX MIN

DH

3
MAX

MIN

MENJA
1

HIT
(55B)
MENJA

HIT
(30B)
MENJA

HIT
(101B)

Unit

Kerja

DH

1
MAX

MIN

4,3

4,1

4,1

3,8

4,0

3,9

3,9

3,8

3,6

1,8

1,7

1,7

1,9

1,7

1,7

1,8

1,6

1,6

MENJA
1

HIT
(55B)
MENJA

HIT
(30B)

MENJA
HIT

6,1

5,3

5,3

6,2

6,1

6,1

6,9

4,4

4,4

Radiasi (W/cm2)
Betis
2
DH MAX MIN

DH

3
MAX

MIN

(101B)

Unit

Kerja

DH

1
MAX

MIN

1,0

0,8

0,8

0,8

0,8

0,8

0,9

0,9

0,9

0,5

0,4

0,4

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

1,0

0,9

0,9

0,8

0,8

0,8

MENJA
1

HIT
(55B)
MENJA

HIT
(30B)
MENJA

HIT

0,8

0,8

0,8

(101B)

2. Perhitungan
Pengukuran sinar uv dilakukan di tiga titik dan masing-masing titik
dilakukan pengulangan pengukuran selama tiga kali. Daerah yang diukur
yaitu mata, siku dan betis dengan jarak 30cm dari daerah yang diukur.
a. Pengukuran di daerah mata
Rata-rata pengukuran di titik 55B:
1) DH

: 4,1 W/cm2

2) NILAI MAX

: 3,83 W/cm2

3) NILAI MIN

: 3,83 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 30B:

1) DH

: 2,67 W/cm2

2) NILAI MAX

: 2,67 W/cm2

3) NILAI MIN

: 2,67 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 101B:


1) DH

: 10,3 W/cm2

2) NILAI MAX

: 10,3 W/cm2

3) NILAI MIN

: 10,3 W/cm2

b. Pengukuran di daerah siku


Rata-rata pengukuran di titik 55B:
1) DH

: 4 W/cm2

2) NILAI MAX

: 3,96 W/cm2

3) NILAI MIN

: 3,86 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 30B:


1) DH

: 1,83 W/cm2

2) NILAI MAX

: 1,67 W/cm2

3) NILAI MIN

: 1,67 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 101B:


1) DH

: 6,4 W/cm2

2) NILAI MAX

: 5,26 W/cm2

3) NILAI MIN

: 5,26 W/cm2

c. Pengukuran di daerah betis


Rata-rata pengukuran di titik 55B:
1) DH

: 0,9 W/cm2

2) NILAI MAX

: 0,83 W/cm2

3) NILAI MIN

: 0,83 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 30B:


1) DH

: 0,5 W/cm2

2) NILAI MAX

: 0,46 W/cm2

3) NILAI MIN

: 0,46 W/cm2

Rata-rata pengukuran di titik 101B:

1) DH

: 0,86 W/cm2

2) NILAI MAX

: 0,83 W/cm2

3) NILAI MIN

: 0,83 W/cm2

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa Pengukuran
Dalam pengukuran sinar UV yang dilakukan di PT SEMAR MAS
GARMEN dilakukan sebanyak 3 kali pada tiap titik pengkuran. Bagian tubuh
yang diukur adalah mata, siku, dan betis. Sumber dari sinar UV ini berasal dari
lampu pijar, sinar matahari, pengelasan, dan pekerjaan laser. Namun pada
pengukuraan yang dilakukan, sumber dari sinar UV yang ada di PT SEMAR
MAS GARMEN adalah sinar matahari dan lampu pijar. Pengukuran dilakukan
pada bagian produksi menjahit dengan unit kerja 55B dan 30B menghadap ke
selatan sedangkan unit kerja 101B menghadap ke utara. Unit kerja yang
menghadap ke selatan lebih redup bila dibandingkan unit kerja yang
menghadap ke utara.
Pengukuran dilakukan 30 detik pada area pekerja yang bekerja pada
pukul 08.00 sampai 13.00 WIB yang dilakukan pada hari sabtu dengan pekerja
sebanyak 70 pekerja.
1. Pengukuran pada unit 55B
Rata-rata

Radiasi (mW/cm2)

Bagian yang diukur

(mW/cm2)

Mata

0,004

0,0036

0,0039

0,0038

Siku

0,0041

0,004

0,0038

0,0039

Betis

0,0008

0,000
8

0,000
9

0,0008

Bedasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa rata-rata radiasi sinar UV


dari tiga kali pengukuran, hasil pengukuran pada mata adalah 0,0038
mW/m2, siku 0,0039 mW/m2, dan betis 0,0008 mW/m2. Pekerja mengalami
masa pemaparan 4 jam. Menurut PER.13/MEN/X/2011 tahun 2011 NAB

mengenai pemaparan sinar UV selama 4 jam kerja adalah maksimal 0,0002


mW/m2 . Sehingga apabila dibandingkan hasil pengukuran dengan NAB,
pemaparan sinar UV bagi pekerja melebihi batas maksimal NAB.
Tingginya nilai pemaparan sinar UV pada unit kerja 55B dikarenakan
adanya genting yang terbuat dari kaca agar sinar matahari dapat masuk dan
ada pula lampu neon yang berada di samping pekerja dan sekitar ruangan
produksi. Sinar UV yang ada dapat merusak kornea mata dalam kurun
waktu yang lama. Akibat kronis dari paparan sinar UV yang melebihi NAB
dapat membuat mata perih dan berair. Sehingga dibutuhkan pemilihan
lampu dan memperhitungkan penempatan sumber cahaya (lampu) secara
tepat. Penggantian lampu yang ada dengan lampu LED akan lebih efektif
serta pemberian tundung lampu agar tidak mengarah langsung pada mata
pekerja dan agar tidak menimbulkan kesilauan.
Pemaparan sinar UV hampir mengenai seluruh tubuh bagian atas
sampai bawah. Untuk melindungi bagian siku, solusi yang diberikan adalah
dapat dengan mengajurkan para karyawan memakai baju dengan lengan
panjang untuk mengurangi pemaparan sinar UV. Hasil pengukuran pada
betis ini membuktikan bahwa pemaparan sinar UV terjadi di seluruh tubuh.
Penggantian lampu LED mungkin efektif untuk mengendalikan paparan
sinar UV dan pemberian ventilasi cahaya yang ada di atap harus dibuat
sedemikian rupa agar tidak membuat pekerja yang ada dibawahnya tidak
mengalami erythema atau bercak merah pada kulit.

2. Pengukuran pada unit 30B

Unit
Kerja

Rata-rata

Radiasi (mW/cm2)

(mW/cm2)

Mata

0,0027

0,0027

0,0026

0,0027

Siku

0,0017

0,001
7

0,001
6

0,0016

Betis

0,0004

0,000
5

0,000
5

0,00047

Bedasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa rata-rata radiasi sinar UV


dari tiga kali pengukuran, hasil pengukuran pada mata adalah 0,0027
mW/m2, siku 0,0016 mW/m2, dan betis 0,00047 mW/m2.Pekerja mengalami
masa pemaparan 4 jam. Menurut PER.13/MEN/X/2011 tahun 2011 NAB
mengenai pemaparan sinar UV selama 4 jam kerja adalah maksimal 0,0002
mW/m2. Sehingga apabila dibandingkan hasil pengukuran dengan NAB,
pemaparan sinar UV bagi pekerja melebihi batas maksimal NAB.
Dari hasil pengukuran pada unit kerja 30B intensitasnya lebih rendah
dibandingkan dengan unit kerja 55B, hal ini dikarenakan unit 30B berada
dan menghadap ke tembok. Penerangan yang ada di PT SEMAR MAS
GARMEN tidak merata sehingga intensitas penerangan di setiap tempat
berbeda walaupun melebihi NAB yang telah di tentukan. Dalam unit kerja
ini, penerangan hanya di dapat dari lampu pijar yang berada di samping
pekerja. Sebaiknya ditambahkan penerangan umum dan menaikan letak
lampu yang ada di samping pekerja sehingga pekerja tidak terpapar sinar
UV yang dihasilkan oleh lampu pijar.
Untuk melindungi siku dan betis dari paparan sinar UV, solusi yang
diberikan adalah dengan mengajurkan para karyawan memakai baju lengan
panjang dan celana panjang agar sinar UV tidak mengenai kulit secara
langsung.

3. Pengukuran pada unit 101B


Unit
Kerja

Rata-rata

Radiasi (mW/cm2)

(mW/cm2)

Mata

0,011

0,010

0,009

0,01

Siku

0,0053

0,006
1

0,004
4

0,0052

Betis

0,0008

0,000
9

0,000
8

0,0008

Bedasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa rata-rata radiasi sinar UV


dari tiga kali percobaan bila diukur dari mata adalah 0,01 mW/m2. Pekerja
mengalami masa pemaparan 4 jam. Menurut PER.13/MEN/X/2011 tahun
2011 NAB mengenai pemaparan sinar UV selama 4 jam kerja adalah
maksimal 0,0002 mW/m2. Sehingga apabila dibandingkan hasil pengukuran
dengan NAB, pemaparan sinar UV bagi pekerja melebihi batas maksimal
NAB.
Dari data pengukuran intensitas pemaparan pada unit 101B sangat
tinggi dikarenakan unit 101B mengarah pada ventilasi cahaya yang berada
diatas unit kerja dan adanya lampu di samping pekerja. Pemberian ventilasi
cahaya seharusnya diletakkan di tempat yang tepat agar dapat menerangi
seluruh bagian ruangan dan penggunaan lampu LED dan pemberian tudung
lampu sangat disarankan untuk mengurangi paparan sinar UV agar pekerja
tidak mengalami kelelahan yang mengakibatkan turunnya produktivitas
kerja.
Dari ketiga hasil pengukuran pada siku, unit kerja 101B intensitas
sinar UV sangat tinggi. Dari hasil tersebut menandakan bahwa memang
pemaparan sinar UV hampir mengenai seluruh tubuh bagian atas sampai
bawah. Untuk melindungi bagian tubuh selain mata, solusi yang diberikan
adalah dengan mengajurkan para karyawan memakai baju lengan panjang

dan celana panjang untuk mengurangi pemaparan sinar UV pada siku dan
betis. Karena pemaparan intensitas UV yang tinggi dapat menyebabkan
erythema yaitu membuat kulit menjadi merah.
Pada suatu penelitian dermatologis, peneliti menemukan bahwa sinar
UV meskipun terpaparkan pada kulit hanya sedikit saja tapi jika dilakukan
berulang kali maka bisa menyebabkan perubahan sel kulit yg mengarah
kepada kanker kulit. Sinar UV yg dimaksud bisa dari sinar matahari ataupun
pada sinar UV dari lampu. Makin sering terpapar dan makin luas area yang
terpapar maka penetrasi sinar UV semakin dalam, akibatnya efek radiasinya
makin tinggi. Efek radiasi tersebut merupakan awal mula perubahan
metabolisme sel dan DNA kulit sehingga terjadi mutasi gen/DNA menjadi
ganas. Dari keseluruhan hasil pengukuraan diatas, penggunaan tabir surya
dengan SPF 30 mampu mengurangi radiasi sinar UV pada kulit, baik sinar
UV A maupun UV B.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Melalui hasil pratikum dan analisis disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan praktik yang telah dilakukan, analisis cara kerja dan hasil
pengukuran disimpulkan bahwa penggunaan UV Light Meter dalam
mengukur kadar sinar UV termasuk sangat efektif karena selain waktu
pengukuran yang diperlukan sangat singkat, juga efektif dalam mengukur
paparan seluruh tubuh dengan cara pengoperasian yang mudah.
2. Bedasarkan hasil pengukuran diperoleh data rata-rata nilai maksimum pada
proses menjahit sebagai berikut :
a. Unit kerja 55B
1) Mata
: 0,0038 mW/cm2
2) Siku
: 0,0039 mW/cm2
3) Betis
: 0,0008 mW/cm2
b. Unit kerja 30B
1) Mata
: 0,0027 mW/cm2
2) Siku
: 0,0016 mW/cm2
3) Betis
: 0,0004 mW/cm2
c. Unit kerja 101B
1) Mata
: 0,01 mW/cm2
2) Siku
: 0,0052 mW/cm2
3) Betis
: 0,0008 mW/cm2
3. Dari hasil rata-rata yang di dapat di setiap unit kerja baik pada mata, siku,
maupun betis memilik intensitas radiasi sinar UV melebihi NAB. Sehingga
diperlukan perbaikan secepatnya untuk mengurangi akibat dari pemaparan
sinar UV

B. Saran
1. Pengantian lampu yang ada dengan lampu LED serta pemberian tundung
lampu agar mengurangi paparan sinar UV yang masuk ke mata secara
langsung.
2. Pengaturan ventilasi cahaya yang tepat agar dapat menerangi ruangan secara
keseluruhan.

3. Menganjurkan pekerja untuk memakai pakaian lengan panjang dan celana


panjang untuk mengurangi paparan sinar UV secara langsung. Serta
penggunaan tabir surya dengan SPF 30 dapat mengurangi radiasi sinar UV,
baik sinar UV A maupun UV B.

Latar belakang
Sinar ultraviolet adalah salah satu faktor fisika yang dapat membahayakan
dan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Sinar ultraviolet adalah radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang 180-400 nanometer. Sumber dari
sinar UV ini berasal dari lampu pijar, sinar matahari, pengelasan, dan pekerjaan
laser. Pada mata, sinar tersebut dapat mengakibatkan konjuntivitis fotoelektrika,
bercak merah pada kulit, dll. Sinar UV yang dipancarkan matahari terdiri dari
berbagai jenis dengan beragam panjang gelombang. Ultraviolet vakum merupakan
sinar UV dengan panjang gelombang terpendek, yakni kurang dari 200 nm.
Sedangkan sinar UV dengan panjang gelombang terpanjang adalah sinar kasat
mata yang mencapai panjang gelombang 400-700 nm.
Tujuan
1. Untuk mengetahui kadar sinar ultraviolet di ruang produksi PT SEMAR MAS
GARMEN.
2. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur sinat ultraviolet.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari alat UV Light Meter.
4. Untuk mengetahui cara mengukur intensitas sinar ultraviolet.
5. Untuk mengetahui cara penghitungan intensitas penerangan sinar ultraviolet
MANFAAT
a.

Dapat mengunakan alat UV Light Meter dengan benar.

b.

Dapat mengetahui manfaat dari pengukuran sinar ultraviolet.

c.

Dapat mengetahui cara pengukuran intensitas sinar ultraviolet

d.

Mengetahui tingkat paparan sinar UV

e.

Dapat mengetahui kadar sinar ultraviolet

Anda mungkin juga menyukai