Anda di halaman 1dari 88

Pengertian Komunikasi dalam Kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat
kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk
sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain
dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya
adalah komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak
dimengerti oleh suku bangsa). Komunikasi, menciptakan hubungan antara bidan dengan pasien
untuk mengenal kebutuhan dan menentukan rencana tindakan. Kemampuan komunikasi tidak
terlepas dari tingkah laku yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar
belakang sosial, pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan.
2. Rumusan Masalah
1.

Pengertian Komunikasi

2.

Mengetahui Jenis- jenis Komunikasi

3. Tujuan
1.
2.

Mengetahui Pengertian Komunikasi


Mengetahui Jenis jenis Komunikasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam perilaku manusia,komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada
profesi kebidanan komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi. Taylor (1993)
mengemukkan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan
dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengeetian
antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.
Burgers (1988) mengemukakan komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna ,dan
pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan informasi
dari pengirim pesan pada penerima pesan dalam komunikasi. Yuono (1985) mengemukakan
komunikasi adalah kegiatan yang mengajukan pengeertian yang diinginkan pengirim informasi
pada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku yang diinginkan penerima informasi.
Dari ketiga pengertian diatas intinya adalah komunikasi merupakan seni penyampaian
informasi (pesan,ide,sikap,atau gagasan) dari komunikator atau penyampai berita, untuk
mengubah serta membentuk prilaku komunikan atau penerima berita( pola,sikap,pandangan,dan
pemahamannya) kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama .
B. JENIS JENIS KOMUNIKASI
Ada 2 jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga
komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan. Komunikasi kebahasaan
dapat dijalin secara lisan dan tulisan. Komunikasi kebahasaan ini lazim digunakan dalam
kegiatan sehari-hari, termasuk dalam pelayanan kesehatan oleh dokter, bidan, atau perawat di
rumah sakit ataupun ditempat pelayanan kesehatan.
Penggunaan komunikasi kebahasaan biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Simbol yang
digunakan sebagai alat adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan ide atau perasaan,
membangkitkan respon emosional, atau menguraikan objek, observasi, dan ingatan. Sering juga
komunikasi berbahasaan digunakan untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji
minat seseorang. Keuntungan komunikasi kebahasaan yang dijalain secara lisan, dengan cara
tatap muka memungkinkan tiap individu untuk berhubungan secara langsung.
Misalnya,
Komunikasi kebahasaan yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang tersembunyi
sudah gaharu cendana pula, makna yang tersembunyi dalam kalimat tersebut adalah sudah
tahu bertanya pula.
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan kebidanan atau keperawatan di
rumah sakit adalah informasi verbal, terutama dalam percakapan tatap muka.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa lisan maupun
tulisan tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar dan bahasa sikap. Proses pemindahan

pesan atau menggunakan kata kata. Komunikasi jenis ini merupakan cara yang paling
meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, terutama pada penyandang tuna
rungu atau tuna wicara. Komunikasi non verbal memindahkan pesan tanpa menggunakan kata
kata. Bidan perlu menyadari pesan verbal dan non verbal yang di sampaikan klien mulai dari
saat pengkajian sampai evaluasi.
Bahasa kial adalah bahasa yang menggunakan gerak tangan atau tubuh sebagai isyarat atau
lukisan suatu perbuatan, gerakan tersebut mempunyai arti pesan dalamm konteks komunikasi.
Misalnya :
ketika bidan memipin persalinan terdengar suaru gaduh dari keluarga yang menunggu diluar
kamar bersalin kemudia bidan membuka pintu memandang orang tersebut dengan
menggelengkan kepala dan menempelkan jari telunjuk pada bibir. Makna atau pesan yang ingin
di sampaikan bidan adalah agar penunggu jangan gaduh.
Bahasa gambar adalah yang mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar.
Bahasa gambar ini sering digunakan dalam bentuk rambu lalu lintas. Penyampaian pesan
peraturan lalu lintas juga digunakan dalam pesan kesehatan.
Misalnya :
a. Pesan kesehatan, tidak merokok karena dapat mengganggu karena dapat menggangu kesehatan.
Pesan tidak boleh merokok dalam gambar. Rokok yang menyala kemudian diberi tanda silang.
b. Pesan keluarga berencana ( KB ) yang menggambrkan bahwa upaya keluarga berencana untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, sebagai upaya penanaman norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera. Penggambaran dalam pesan tersebut adalah gambar ibu dan ayah
dengan dua anak laki laki dan perempuan.
Bahas sikap adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan aatu
mengekspresikan pikiran dan perasaan atau pendirian. Misalnya, bukam, dingin, tak acuh. Dalam
proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan bila terjadi suatu kemacetan dalam
inter aksi komunikasi diam tanpa ekspresi. Wajah ataupun tidak ada ungkapan bahasa kial.
Menunjukkan terjadinya respon penolakan dari pihak komunikan terhadap informasi atau pesan
yang disampaikan komunikator.
Bahasa sikap yang menggambarkan sikap dingin, di ekspresikan dengan mata kosong
tanpa adanya reaksi kial tanpa peduli terhadap lingkungan sekitarnya, kondisi apatis. Bahasa
sikap yang menunjukkan sikap dingin ini bisa terjadi pada klien yang mengalami kecemasan
kompleks.
Misalnya :
Klien yang hamil pertama kali dengan muntah berlebihan, riwayat perkawinan sudah lebih dari
10 tahun belum pernah punya anak mendambakan seorang anak , karena kecemasannya ketika di
ajak berkomunikasi oleh bidan tidak ada reaksi sedikitpun.
Bahasa sikap yang menggambarkan sikap tak acuh atau tidak memperdulikan, tidak
menarik perhatian terhadap stimulus atau rangsangan dari orang lain. Bahasa sikap tak acuh
biasanya diekspresikan dalam bentuk tingkah laku memalingkan wajah ketika diajak bicara,
menjawab pertanyaan dengan kata kata sekenanya dan tidak memperhatikan lawan bicara.
Bagi klien yang mengekspresikan sikap tersebut biasanya karena ada ketidakpuasan terhadap
pelayanan atau situasi tidak nyaman pada saat itu. Bidan sebagai pelaku komunikasi kebidanan
dalam pelayanan kebidanan harus tanggap terhadap pesan dalam komunikasi kebahasaan
maupun komunikasi dengan bahasa kial.
Bahasa gambar maupun bahasa sikap yang disampaikan klien diketahui mulai pengkajian
sampai evaluasi. Terlebih ketika respon klien menunjukkan adanya isyarat bahasa non verbal

yang menggejala, ini perlu adanya pemahaman khusus dan tinjauan dilaksanakan pada seluruh
aspek kegiata pelayanan kebidanan yang telah diberikan.
CONTOH KOMUNIKASI YANG BAIK
Menatapklien
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Menunjukkanminat,salam, sambutanramah, dudukenak,berikomentar
yaatauterus,arahkanpembicaraanbilaklienpindahketopik lain.
Menggunakanpertanyaanterbuka
Mengulangpertanyaanklien
Menerangkandenganjelas
Menyimpulkan
Merespons
Memberidukungan
Memperlakukankliendengansopansesuaidenganumumnya
Memberiinformasi yang diperlukan
Menggunakan humor ataucara lain yang lebihsantai
Tidakmengkritik
Intonasisuarasamadenganklien
Menggunakanekspresiwajah
Berbicaratidakterlaucepatataulambat
Menafsirkandengan kata-kata sendiri
Tidakmenyala
Tidakmengambilalihpembicaraan
Wajar
Mohonmaafsebelummenanyakanmasalah sensitive ataupribadi

CONTOH KOMUNIKASI YANG TIDAK BAIK


Menasehati
Berkhotbah
Menyalahkan
Introgasi
Banyakbertanyakenapa
Mengarahkan
Beralihkelain topic
Menumbuhkanketergantungan
Membuangmuka
Jagajarak
Mengerutkandahi
Menguap
Intonasisuara yang tidakmenyenangkan
Bergerakterlalubanyak

Tidakadaekspresiwajah
Factor-faktor yang memperngaruhikomunikasikonselor-klien

Factor pasien
Mudahdiajakberbicara
Merasabahwakonselorini bias dipercaya
Factor konselor
Dapatmenjagakerahasian
Berpandanganpositifdimanaklienadalhseseorang yang bermasalah
Dapatmenerimareaksidariklienakibat stress yang dialaminya
Menaruhempatidenganmelakukangerakannon verbalsepertimenggangukankepala
Memberikankebebasankepadaklienuntukmengambilkeputusansendiri
Komunikasiadalahmenyampaikanpesandariseseorangke orang lain.

C. TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI


Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju
oleh pelaku komunikasi. Secar umum Harold D Lasswel menyebutkan bahwa tujuan komunikasi
ada empat, yaitu ada 5:
Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain,
diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan
lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan sikap.
Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi mempunyai harapan
untuk mengadakan perubahan pendapat.
Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi dapat mencakup
tiga aspek, yakni:
Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk
mengutarakan isi hati kita,pendapat dan pandangan kita dan untuk menjelaskan hal yang masih
kurang dimengerti

PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL


Komunikasi interpersonal
Adalah pertukaran informasi,perasaan atau pemikiran manusia secara tatap muka,individu
dengan individu,verbal non-verbal. Karena sifat interaksi adalahh langsung dan
segera,komunikasi interpersonal merupakan inti dari semua hubungan antar manusia.

Kominikasi verbal
Adalah pertukaran informasi , pemikiran atau informasi , pemikiran atau perasaan secara tatap
muka melalaui suara atau bahasa.
Komunikasi non-verbal
Adalah pertukaran informasi ,pemikiran atau oerasaan secara tatap muka melalui cara tanpa
suara
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Perbedaan nilai dan norma
Perbedaan agama atau kepercayaan
Perbedaan lingkungan lain daerah atau lain negara
Perbedaan adat istiadat/kebiasaan/budaya
Perbedaan tingkat pendidikan /sosial/ekonomi
Perbedaan pengalaman/pandangan hidup
Peserta dapat menambah sendiri faktor-faktorlain sesuai yaang dialami atau yang diketahui
Diskusi bersama bagaiamana faktor-faktor tersebut dapat diatasi dalam menjalani hubungan
interpersonal yang baik.
Hal-hal penting dalam hubungan interpersonal
Ada berbagai sisi dalam suatu interaksi antar individu verbal maupun nonberval . bidan
hendaknya menaruh perhatian betul ,tidak saja terhadap tanda-tanda verbal, tetapi juga terhadap
perilaku yang non verbal .
Taddna-tanda verbal dan non verbal yang bidan tunjukkan kepada klien dapat mempunyai efek
panjang terhadap apa yang iningin kita dcapai.
Jika kita mengharapkan klien kembali untuk pemeriksaan,melahirkan dan mendapat asuhan
kesehatan lainnya, kita harus pertama-tama mendapatkan kepercayaan klien dan menunjukkan
perhatian kepada klien .
Bidan perlu introspeksi terhadap perilakunya sendiri maupun terhadap perilakunya kliennya .

INDIKATOR HUBUNGAN INTERPERSONAL YANG POSITIF


Menyangkut klien dengan cara yang dapat diterima mereka
Ramah dan terbuka
Membuat waktu untuk mendengarkan mereka
Menjawab semua pertanyaan dengan benar/memuaskan
Tetap sabar meskipun klien menyalahkan hal yang sama berulang-ulang
Ikap lain-lain yang memungkinkan untuk lebih berpartisipsi dalam asuahnya ,adalah
:percaya,memperhatikan,pengertian,saling menghormati dan kesedian untk membantu.
Apa itu konseling ?
Proses komunikasi antara seseorang (konselor) dengan orang lain (pasien ).
Konselor snegaja membantu klien dengan menyediakan waktu,keahlian ,pengetahuan dan
informasi tentang akses pada sumber-sumber lain .
Membantu klien membuat keputusan atas masalah yang ada .
Proses secara terus-menerus

Beda nasehat dan konseling


o Nasehat
Memberitahukan klien apa yang sebaiknya ia lakukan menghakimi perilakunya dimasa lalu dan
kini
o Konseling
Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat keputusan sendiri membuat klien mau
bertanya dan mendiskusikan maslah yang sangat pribadi yang tidak mungkin dibicarakan dengan
setiap orang .

o
o
o
o
o

Konseling yang baik mempunyai tahapan-tahapan :


Tahap 1 adalah tahap pembinaan hubungan :
Cari tahu seberapa klien memahami arti konseling dan apa yang diharapkan dari seorang konselor
Klien menjajagi kemungkinan keterbukaan
Binalah hubungan kepercayaan
Biarlah klien bercerita tentang apa yang dirasakan walaupun cerita itu tak berurutan
Kesan pertama akan menentukn keberhasilan konseling.
Tahap 2 adalah tahap mengutarakan permasalahan :
o Arahkan klien agar bercerits dengan urutan yang benar.
o Selama bercerita , perhatikan bagaimana klien berbicara (malu,marah ) sikap klien
terhadap konselor dan kesulitan selama berkomunikasi.
o Bila klien tampak cemas ,tunda sampai klien merasa dapat meneruskan ceritanya . jangan
memaksa jika klien belum siap.
o Penting sekali peranan dari keddua belah pihak
Tahap 3 merupakan proses konseling :
o Konselor membantu klien memahami permasalahannya
o Konselor membantu memberikan alternative pemecahan masalah
o Konselor membantu klien memilih alternative pemecahan masalah dengan segala
konsekwensinya .
Tahap 4 tahap penutupan :
o Konselor mengakhiri proses konseling secara bertahap beri waktu klien untuk
merenungkan berbagai alternative pemecahan masalah membuat perjanjian kembali.
o Berikan dorongan dn semangat bagi klien untuk keputusan yang telah diambilnya .

HAL-HAL YNG PERLU DIPERHATIAKAN DALAM KONSELING


Kerahasiaan
Tatap muka
Terencana dan punya tujuan
Hubungan konselor dan klien harus baik
Klien harus tau apa itu konseling dan apa yang diharapkan dari konselor
Beri kesempatan pasien untuk biacara
Konselor menjadi pendengar yang baik
Lakukan komunikasi verbal dan non-verbal
Ada tanggapan dan saran dari konselor
Sifat seseorang konselor yang baik
Mau belajar dari dan melalui pengalaman
Mampu menerima orang lain
Mau mendengarkan dan sabar
Optimis
Respek
Terbuka terhadap pandangan dan interprestasi yang berbeda
Tidak menhakimi
Menyimpan raahasia
Mendorong pengambilan keputuan
Memberi dukungan
Membentuk hubungan atas dasar kepercayaan
Mampu berkomunikasi
Mengerti perasaan dan kekhawatiran oraang lain
Menegerti keterbatasan mereka
Hambatan yang akan dialami oleh konselor
Masalah yang dihadapi bertentangan denagn pribadi,pandangan,moral,agama dan keyakinan
konselor bisa menyebabkan konselor bingung,kecil hati, ragu atau membuat penilaian sendiri
terhada klien.
Cara mengatasinya :
Konselor harus dapat mengendalikan perasaannya dan segala permaslahan dengan jernih
Dudukan diri onselor pada posisi pasien
berbagai macam konseling.tiga diantaranya adalah
1. Konseling krisis
- Sering digunakan bila masalh mengancam kelangsungan hidup dan adanya stigma sosial
- Intinya adalah lebh pada pemahaman perasaan klien sehingga klien dapat menangani krisis ini
tanpa kehilangan percaya diri
- Membantu klien untuk dpat menerima kenyataann syarat atas luapan emosi
2. Konseling pemecahan masalah
- Konseling ini biasa dilakukan bersamaan dengan konseling krisis

Bedanya konseling krisis berpusat pada mas kinisedangakn konseling pemecahan maslah
berkaitan dengan apa yang klien harus lakukan misalnya rencana pencegahan
penularan,menhadapi penyakit,dan pengobatan
- Konselor membantu klien memandang permasalahannya dari berbagai sudut pandang
- Pada konseling ini empati dan dukungan emosional sangat diharapkan
3. Koneling pengambilan keputusan
- Konselor membantu klien mengambil keputusan tentang berbagai hal
Misalnya cara hidup yang bagaiman yang harus diubahh supaya tetap sehat
- Membantu klien memahami konsekuensi positif maupun negatif dari keputusan yang diambil
Hal-hal penting dalam konseling
Sediakan waktu yang cukup untuk konseling,karena hubungan konselor dan klien butuh waktu
untuk membangunya
Klien harus merasa konselor dapat menerimanya tanpa memandang kelas sosial ,ekonomi
,ras,latar belakang agama,pekerjaan,ataupun hubungannya dengan sesamanya
Rahasia harus dijaga karena yng dibicarakan adalah maslah pribadi
Kepercayaan adalah faktor yang sangat penting dalam hubungan konselor dan klien.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam perilaku manusia,komunikasi merupakan proses khusus dan bermakna. Pada
profesi kebidanan komunikasi menjadi penting karena merupakan metode utama dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi. Taylor (1993)
mengemukkan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan
dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengeetian
antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan. Ada
da jenis Komunikasi yaitu Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga
komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan. Komunikasi kebahasaan
dapat dijalin secara lisan dan tulisan. Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang tidak
menggunakan bahasa lisan maupun tulisan tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar dan
bahasa sikap. Proses pemindahan pesan atau menggunakan kata kata.

DAFTAR PUSTAKA
Sujianto Untung. dkk. (2002). Komunikasi Kebidanan. Jakarta:
Kedokteran EGC
Modul Pelatihan Konseling bagi Bidan pada Klinik IBI. (2006).
Diposkan 13th March 2015 oleh novianti tri hastuti
0

Tambahkan komentar

Welcome to My Blog

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
Jul
10

Tonight

Sebelumnya gue udah pernah cerita, tentang diri gue, kehidupan gue, dan orang
tersayang yang ada di samping gue.
Gue disini mau sedikit cerita, tentang kesibukan gue dan kesibukan dia.
Banyak orang yang berfikir punya pacar seorang dokter itu menyenangkan dan
bangga, buat gue itu gak. Buat gue ngerasa sedih, karna gue harus liat pacar gue
belajar mati-matian. Dari pagi, gak jarang ketemu pagi lagi. Sehari bisa tidur itu lebih
dari 4 jam udah bersyukur banget. Hal itu yang buat gue sedih. Deadline itu setiap
hari, pagi kuliah, siang praktikum, malam laporan. Kaya gitu tiap hari, sampe orangorang mikir "Dia sibuk, lo juga sibuk, gimana bisa komunikasian?". Nyatanya gue
tetep bisa komunikasian dengan baik, meskipun harus curi-curi waktu cuma untuk
komunikasian.
Jum'at, 10 Juli 2014 tepat di tanggal jadian gue dan dia yang ke 4 bulan. Berbarengan
juga, dengan kesibukan gue yang berakhir, dimana selama 2 bulan gue bener-bener
sibuk karna jadwal perkuliahan. Mulai dari praktik klinik dirumah bidan, praktik di
rumah sakit, lanjut di sambut ujian tulis dan ujian praktik. Tiap hari gue harus bangun
jam 5 pagi, padahal gue malemnya tidur jam 12. Gue akui, gue emang sering
insomnia. Suatu mukjizat buat gue, bisa tidur di bawah jam 10 malem. Tapi, gue tidur
jam segitu bukan semata-mata online sosmed ya, haha. Gue gak jauh beda sama dia,
gue di kejer-kejer laporan praktik dan pendalaman materi untuk persiapan praktik
(belajar gitu). Seperti, sambil menyelam menangkap ikan. Gue ngerjain laporan
sampe larut malem, sambil di temenin dia yang juga ngerjain laporan. Gak kerasa
kangennya sih waktu sama-sama sibuk, dan gak jarang dia gak gue kabarin seharian
karna kegiatan gue yang padet. Sabar yaa...
Setelah kegiatan gue berakhir semuanya, eh sekarang gantian dia yang sibuk -_- dan
benar-benar sibuk. Malem yang harusnya bisa untuk komunikasian, gue harus di
tinggalin dia untuk tugas dan buat laporan. Suka sedih gitu, disaat seharian udah gak
komunikasian, tiba-tiba pas mau komunikasian "Sayang, saya tinggal ngerjain tugas
dulu ya, Love you, mwah". Ih buat gue unmood tiba-tiba. Kesel kalo dia udah kaya
gitu, tapi mau gimana lagi. Kaya malem ini, udah seharian gak komunikasian, pas
mau komunikasian di gituin. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa tidak!!!!
Gak jarang loh, kita orang iri liat hubungan orang lain. Yang bisa jalan, ketemu,
komunikasian kapan aja. Gak kaya kita, yang harus nunggu liburan kuliah baru bisa
ketemu dan harus nunggu larut malam baru bisa komunikasian. Ya gak jarang sih,
cekcok. Mungkin karna kita udah terlalu lama gak ketemu dan rasa kangen yang
berlimpah membuat kita lebih sensitif hahhaa.
Udah dulu ah cerita gue, hhehe
Diposkan 10th July 2015 oleh novianti tri hastuti
0

Tambahkan komentar
2.
Jul

10

Pemberian ASI dan IMD pada Bayi


Course categories:

Komunikasi dalam Praktik Kebidanan

Rekan mahasiswa, selamat berjumpa dalam mata kuliah Komunikasi dalam Praktik
Kebidanan. Mata kuliah Komunikasi dalam Praktik Kebidanan pada semester 02 kali
ini akan terdiri dari enam (6) pokok bahasan. Selamat mengikuti dan semoga
kesuksesan selalu bersama Anda.

Materi 1 - Konsep dan Bentuk Komunikasi


Bidan sebagai salah satu bagian daritim kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan
selalu menggunakan komunikasi. Olehkarena itu, konsep dan bentuk komunikasi sebagai
dasar kita dalam berkomunikasi harus dikuasai oleh peserta didik untuk mengembangkan
kepribadian serta melancarkan pelaksanaan tugas sehari-hari.

Teacher: Bringiwatty Batbual

Teacher: Serlyansie Boymau

Teacher: Astin Nur Hanifah

Teacher: Diana Budi H. Hendrik

Materi 2 - Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Kelompok


Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berinteraksi dengan orang lain, itulah komunikasi
secara umum, tapi bagi bidan interaksi yang dibangun dalam suatu praktek dalam

pelayanannya dengan pasien atau klien untuk suatu kesembuhan itulah komunikasi
terapeutik.Dengan memiliki ketrampilan dalam komunikasi terapeutik, bidan akan lebih
mudah dalam menjalin hubungan saling percaya dengan klien sehingga lebih efektip dalam
mencapai tujuan asuhan kebidanan yang diterapkan, memberikan pelayanan secara
profesional.

Teacher: Bringiwatty Batbual

Teacher: Serlyansie Boymau

Teacher: Astin Nur Hanifah

Teacher: Diana Budi H. Hendrik

Materi 3 - Hubungan Antara Manusia dan Pengaruh Pemahaman Diri


Terhadap KIP/K
Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial dimana dalam hidupnya selalu
berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Ketika seorang individu berhubungan
antar manusia atau berinteraksi sosial, maka didalam hubungan itu akan terjadi saling
mempengaruhi secara timbal balik dan terjalin hubungan yang timbal balik juga (Bonner,
1975). Bidan dalam pelayanannya selalu beinteraksi dan berkomunikasi dengan klien yang
didasari oleh hubungan antar manusia.

Teacher: Bringiwatty Batbual

Teacher: Serlyansie Boymau

Teacher: Astin Nur Hanifah

Teacher: Diana Budi H. Hendrik

Materi 4 - Komunikasi Interpersonal/konseling


Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan baik sesama rekan
sejawat ataupun dengan orang yang diberikan asuhan. Upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara
efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien.

Teacher: Bringiwatty Batbual

Teacher: Astin Nur Hanifah

Materi 5 - Macam-macam Konseling dalam Asuhan Kebidanan


Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dituntut untuk mempunyai keterampilan
berpikir, berkomunikasi dan berketerampilan praktis sehingga bisa memberikan pelayanan
yang paripurna dan berkualitas. Tugas utama seorang Bidan adalah memberikan konseling

kepada perempuan dalam kurun siklus reproduksinya. Konseling ini sangat bermanfaat
karena berfungsi sebagai pencegahan,pemecahan, perbaikan dan pengembangan.

Teacher: Bringiwatty Batbual

Teacher: Serlyansie Boymau

Teacher: Astin Nur Hanifah

Teacher: Diana Budi H. Hendrik

Materi 6 - Konsep Pengambilan Keputusan dan Strategi Pengambilan


Keputusan
Dalam pelayanan kebidanan,banyak situasi yang memerlukan pengambilan keputusan yang
tepat. Setiap keputusan bersifat kompleks, terdapat banyak faktor dan perasaan tercakup
didalamnya. Setiap keputusan yang diambil oleh klien, aka ndisusul oleh keputusan lain yang
berkaitan. Keputusan yang diambil beranekan ragam, tapi ada tanda tanda umumnya yaitu
keputusan merupakan hasil berfikir, hasil usaha intelektual, keputusan selalu melibatkan
pilihan dari berbagai alternatif, keputusan selalu melibatkan tindakan nyata,walaupun
pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan
books, documents and more.Find out more

KOMUNIKASI
A.
PENDAHULUA
N

Manusia pada
hakekatnya
adalah
mahkluk
sosial, yang
dalam
kehidupan
sehari- hari

tidak bisa
lepas dari
kegiatan
interaksi dan
komunikasi.
Komunikasi
merupakan
bagian

integral
kehidupan
manusia,
apapun
statusnya di
masyarakat.
Sebagai
mahkluk

sosial,
kegiatan
sehari- hari
selalu
berhubungan
dengan orang
lain dalam
upaya

pemenuhan
kebutuhan
hidup.
Bentuk
Komunikasi
a.

Komunikasi
Massa

Komunikasi
massa ialah
komunikasi
melalui media
masa modern

yang meliputi
surat kabar,
siaran radio
dan televisi.
Komunikasi
massa
menyiarkan
informasi,

gagasan, dan
sikap kepada
komunikan
yang beragam
dalam jumlah
yang banyak
menggunakan
media

melakukan
komunikasi
massa ini
kebih sukar
dibanding
komunikasi
antar pribadi.
b.

Komunikasi
Interpersonal

Komunikasi
interpersonal
didefinisikan
sebagai
komunikasi

yang terjadi
antara dua
orang atau
lebih secara
tatap muka
( R. Wayne
Pace, 1979 ).
Sedangkan

menurut
Joseph A.
Devito
komunikasi
interpersonal
adalah proses
pengiriman
dan

penerimaan
pesan- pesan
antara dua
orang atau
diantara
sekelompok
kecil orang

orang dengan
beberapa efek
dan beberapa
umpan balik
seketika.
1)

Menurut
sifatnya
komunikasi
interpersonal
dibedakan
menjadi dua
yaitu:

a)

Komunikasi
diadik yaitu
komunikasi
antara dua
orang dalam
situasi tatap
muka. Dapat

dilakukan
dalam bentuk
percakapan
dialog dan
wawancara.
Dialog
dilakukan
bentuk

percakapan
dialog dan
wawancara.
Dialog
dilakukan
dalam situasi
yang lebih
intim, akrab,

lebih personil,
sedang
wawancara
lebih serius.
b)
Komunikasi
triadik yaitu

adalah
komunikasi
antar pribadi
yang
pelakunya
lebih dari tiga
orang yakni
seorang

komunikator
dan dua orang
komunikan.
Komunikasi
interpersonal
berlangsung
secara
dialogis

sehingga
memungkinka
n interkasi
dan dianggap
sebagai
komunikasi
yang paling
ampuh dalam

mengubah
sikap,
kepercayaan,
opini dan
perilaku
komunikan,
karena
dilakukan

secara tatap
muka.
2)
3 perilaku
dalam
komunikasi

interpersonal
yaitu :
a)
Perilaku
spontan

spontaneus
behaviour
) adalah
perilaku yang
dilakukan
berdasar
desakan
emosi dan

dilakukan
tanpa sensor
serta revisi
secara
kognisi.
b)

Perilaku
menurut
kebiasaan

(
script
behaviour
) adalah
perilaku

berdasarkan
kebiasaan
kita. Perilaku
itu khas
dilakukan
pada suatu
keadaan misal
mengucapkan

selamat pagi
dll.
You're reading a free preview.
Pages 2 to 14 are not shown in this preview.

Baca versi lengkap

Similar to BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN.txt

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM KEBIDANAN

Proses Dan Praktik Kip-k

Hand Out Pengertian Komunikasi

Komunikasi Efektif Dan Komunikasi Terapeutik Dalam Pelayanan Kebidanan

(konseling dalam praktek kebidanan) rtna,feby,wini.docx

Draf Naskah Akademik Pendidikan Kebidanan

Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.docx

Filosofi Kebidanan

kebidanan

JOB SHEET Pemrik Fisik Bgus

Makalah Neonatus Bayi Balita Prasekolaahh Yeeeeeeee

Hukum Dan Etika Kebidanan

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Kebidanan

Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA IBU BERSALIN DENGAN LAMA


PERSALINAN.pdf

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF

Makalah Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan

Silabus Komunikasi & Konseling Dalam Praktek Kebidanan

Makalah Kode Etik Bidan

Latihan Soal Komunikasi Dan Konseling Kebidanan Bagian III

Makalah Pemasaran Sosial Jasa Asuhan Kebidanan

Kebijakan Komunikasi Yang Efektif Dalam Pemberian Informasi & Edukasi

Makalah Prinsip Hubungan Antar Manusia

SKRIPSI BIDAN PENDIDIK

Makalah Komunikasi Konseling

Lainnya dari Pengguna Ini

Konsep Dasar Pendidikan Karakter

Caracter Building

KEHAMILAN RISTI

Kespro Kekerasan Seksual pada Anak

Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Makalah Mutu Pelayanan Kebidanan

KELOMPOK 3 - ADNEKSITIS

Kelompok 7 - Endometriosis

Format Penulisan Proposal5

Mengidentifikasi Macam klien

RATI DAN YENI.xlsx

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Kelahiran Prematur Dan Kehamilan


Postmatur

Lamp Iran

Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Kek

KELOMPOK 2 - ENDOMETRITIS

COVER.docx

Laporan Kegiatan Harian

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatanpayudara Selama Hamil Di


Bidan Praktek Swastameridayanti Batu Aji Batam Tahun 2010

KLIMAKTERIUM

INFERTILITAS

COVER.docx

Cover Proposal New

Asuhan Kebidanan Pada Infertil

110590093 Askeb Patologi Klimakterium n Menopause

Asuhan Kebidanan Patologi Infertilitas


BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
by Gita Grayesa
(0 ratings)
2.1K views
Embed
Download
Add to library
Description
BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Show more
Related

MAKALAH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN.txt
by dKAYx

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM KEBIDANAN


by Matthew Richardson

Proses Dan Praktik Kip-k


by Rizall Putra'cikall

Hand Out Pengertian Komunikasi


by Dexa Harira Pygmalion
Tentang

Browse books

Site directory

Tentang Scribd

Meet the team

Our blog

Bergabung dengan tim kami!

Hubungi Kami

Mitra

Penerbit

Pengembang / API

Memberships

Join today

Invite Friends

Gifts

Dukungan

Bantuan

FAQ

Accessibility

Tekan

Purchase help

AdChoices

Legal

Terms

Privasi

Hak cipta

Copyright 2016 Scribd Inc. Terms of serviceAccessibilityPrivacyMobile SiteSite


Language:
Bahasa Indonesia
Join the membership for readers.

Books, audiobooks, documents, sheet music and more.


Start your free trial
scribd

PENDAHULUAN
Beranda

Komunikasi dan Konseling

Komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan merupakan mata kuliah di kebidanan
yang memberikan kemampuan untuk melakukan komunikasi interpersonal/konseling kepada
individu, keluarga dan masyarakat dengan pokok bahasan: pengertian komunikasi,
komunikasi efektif, prinsip hubungan manusia, komunikasi interpesonal/konseling,
keterampilan inti KIP/K, penerapan keterampilan KIP/K dalam kegiatan asuhan kebidanan,
keterampilan komunikasi dalam kegiatan kelompok.

Komunikasi
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti:


Pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi. Proses pertukaran antara individu
melalui sistem simbol-simbol yang sama. Seni untuk mengekspresikan gagasan. Ilmu
pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983). Pengertian komunikasi menurut
beberapa pakar: William Albig: komunikasi adalah proses pengoperan ...

Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)


Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Definisi KAP KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non
verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar
individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008). KIP ...

Komunikasi Terapeutik
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Komunikasi, menciptakan hubungan antara bidan dengan pasien untuk mengenal kebutuhan
dan menentukan rencana tindakan. Kemampuan komunikasi tidak terlepas dari tingkah laku
yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial,
pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi
terapeutik adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan ...

Komponen Komunikasi
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu: Komponen


komunikan. Komponen komunikator. Komponen pesan. Komponen umpan balik. Komponen
Komunikan Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai
berikut: Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan. Pengambilan
keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan. Pengambilan keputusan dilakukan s
...

Terkini

ASI

Eksklusif

Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus

Air Putih Untuk Bayi

Upaya Memperbanyak ASI

Masalah Menyusui Pada Bayi

Anatomi

Asuhan Kebidanan I

Asuhan Kebidanan II

Asuhan Kebidanan III

Asuhan Kebidanan IV

Asuhan Kebidanan V

Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita

Dokumentasi Kebidanan

Fisiologi

Ginekologi

Gizi

Beranda
Komunikasi dan Konseling

Komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan merupakan mata kuliah di kebidanan
yang memberikan kemampuan untuk melakukan komunikasi interpersonal/konseling kepada
individu, keluarga dan masyarakat dengan pokok bahasan: pengertian komunikasi,
komunikasi efektif, prinsip hubungan manusia, komunikasi interpesonal/konseling,
keterampilan inti KIP/K, penerapan keterampilan KIP/K dalam kegiatan asuhan kebidanan,
keterampilan komunikasi dalam kegiatan kelompok.

Komunikasi
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti:


Pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi. Proses pertukaran antara individu
melalui sistem simbol-simbol yang sama. Seni untuk mengekspresikan gagasan. Ilmu
pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983). Pengertian komunikasi menurut
beberapa pakar: William Albig: komunikasi adalah proses pengoperan ...

Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)


Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Definisi KAP KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non
verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar
individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008). KIP ...

Komunikasi Terapeutik
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Komunikasi, menciptakan hubungan antara bidan dengan pasien untuk mengenal kebutuhan
dan menentukan rencana tindakan. Kemampuan komunikasi tidak terlepas dari tingkah laku
yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial,
pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi
terapeutik adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan ...

Komponen Komunikasi
Oleh: Lusa Rochmawati di: Komunikasi dan Konseling

Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu: Komponen


komunikan. Komponen komunikator. Komponen pesan. Komponen umpan balik. Komponen
Komunikan Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai
berikut: Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan. Pengambilan
keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan. Pengambilan keputusan dilakukan s
...

Terkini

ASI

Eksklusif

Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus

Air Putih Untuk Bayi

Upaya Memperbanyak ASI

Masalah Menyusui Pada Bayi

Anatomi

Asuhan Kebidanan I

Asuhan Kebidanan II

Asuhan Kebidanan III

Asuhan Kebidanan IV

Asuhan Kebidanan V

Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita

Dokumentasi Kebidanan

Fisiologi

Ginekologi

Gizi

Ilmu Kesehatan Anak

Keluarga Berencana

Kesehatan Reproduksi

Komunikasi dan Konseling

Obstetri

Askeb

Download

Soal KebidanKOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

06.41 Diposkan oleh arjamudin

KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN


BAB I

KOMUNIKASI
A. PENDAHULUAN
Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak
bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral
kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan
sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.
B. PENYAJIAN
1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli :
a.

Taylor ( 1993 ) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses
yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi
penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga
mendapatkan pengetahuan.

b. Burgess ( 1988 ) mengemukakan komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna,


dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan
informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi.
c.

Yuwono ( 1985 ) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang


diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah
laku yang diinginkan penerima informasi.

d.

Kesimpulan dari pengertian di atas adalah komunikasi merupakan seni penyampaian


informasi ( pesan, ide, sikap, atau gagasan ) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk
mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita ( pola, sikap,
pandangan, dan pemahamannya ), ke pola dan pemahaman yang dikhendaki bersama.

e.

Sarah Trenholm dan Arthur Jensen ( 1996:4 ) komunikasi adalah suatu proses dimana
sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran).

f.

Hoveland ( 1948:371 ) komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus


untuk mengubah perilaku individu yang lain )

g. Gode ( 1969:5 ) komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau
lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang.
h.

Raymond s. Ross ( 1983:8 ) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir,


memilih, dan mengirimkan simbol- simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh sang komunikator.

i.

Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid ( 1981 : 18 ) menyatakan bahwa komunikasi


adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang
mendalam.

j.

Bernard Berelsin dan Gary A. Steiner ( 1964 :527 ) komunikasi adalah transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol- simbol, dan
sebagainya.

k.

Shannon dan Weaver ( 1949 ) komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk
komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.
Dari banyak pengertian komunikasi tersebut diatas maka kesimpulan dari pengertian
komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan berbagai bentuk/cara untuk
menyampaikan informasi atau untuk tujuan tertentu.

2. Unsur- Unsur
Unsur unsur komunikasi :
a. Pihak yang mengawali komunikasi/ sumber /komunikator
Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan disebut sender dan ia menjadi
sumber pesan ( source ). Pengirim yang dimaksud disini adalah orang yang masuk ke dalam
hubungan, baik interpersonal dengan diri sendiri, interpersonal dengan orang lain dalam
kelompok kecil atau dalam kelompok besar.
b. Pesan yang dikomunikasikan / massage/ content/ information
Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Agar
dapat diterima dengan baik pesan hendaknya dirumuskan dalam bentuk yang tepat,
disesuaikan, dipertimbangkan berdasarkan keadaan penerima, hubungan pengirim dan
penerima, dan situasi waktu komunikasi dilakukan.
c.

Media atau saluran yang digunakan untuk komunikasi dan gangguan gangguan yang
terjadi pada waktu komunikasi dilakukan.
Media merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima pesan. Setelah dikemas pesan dapat disampaikan melalui saluran ( chanel ) atau
media. Media dapat berupa lisan ( oral ), tertulis atau elektronik.

1) Media lisan
Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan secara lisan ( oral ), baik melalui
telepon atau saluran yang lainnya kepada perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, atau

masa. Keuntungan dari penyampaian pesan secara lisan ini adalah si penerima pesan
mendengar secara langsung tanggapan atau pertanyaan, memungkinkan disertai nada atau
warna suara, gerak- gerik tubuh atau raut wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat.
2) Media tertulis
Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat, memo, hand- out, gambar dll.keuntungannya
adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh tidak dapat berkurang atau
tambah seperti informasi lisan, memberi waktu untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya
dan rumusan kata- katanya.
3) Media elektronik
Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah prosesnya cepat,
data bisa disimpan. Penggunaan media dalam penyampaian pesan tentunya dapat mengalami
gangguan atau masalah sehingga dapat menghambat komunikasi. Gangguan itu dapat berupa
hal- hal yang dapat menggangu panca indera seperti suara terlalu keras atau lemah, udara
panas, faktor pribadi seperti prasangka, persaan tidak cakap dll.
d. Lingkungan/ situasi ketika komunikasi dilakukan
Lingkungan atau situasi ( tenpat, waktu, cuaca, iklim keadaan alam dan psikologis) ialah
faktor- faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi. Karena itu pada waktu
berkomunikasi dengan orang lain kita perlu memperhatikan situasi. Faktor ini dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologis dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik yang dimaksud contohnya adalah keadaan geografi, ini dapat menyebabkan
kesulitan dalam komunikasi, hal ini bisa disebabkan karena jarak yang jauh, dimana tidak
terdapat fasilitas komunikasi seperti telepon, faksimili, kantor pos dll. Faktor sosial
menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik bisa menjadi hambatan untuk
komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, orang yang punya bahasa berbeda dan tidak saling
memahami bahasa yang digunakan maka dapat menimbulkan macetnya suatu komunikasi.
e.

Pihak yang menerima pesan


Penerima pesan adalah pihak yang menerima pesan atau menjadi sasaran pesna yang
dikirim oleh sumber. Penerima biasa disebut juga dengan khalayak, sasaran, komunikan, atau
audi- ence/receiver. Penerima pesan adalah elemen penting karena menjadi sasaran dalam
komunikasi. Apabila pesan tidak diterima dengan baik oleh penerima pesan maka dapat
mengakibatkan berbagai masalah yang seringkali menuntut perubahan, entah pada sumber
pesan atau saluran. Penerima pesan ini bisa perorangan, atau suatu kelompok, organisasi atau
negara.

f.

Umpan balik ( Feedback )


Umpan balik merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari
pengirim. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa umpan balik terjadi sebagai akibat
pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik ini dapat berupa umpan balik positif atau
negatif. Umpan balik positif bila tanggapan penerima menunjukkan kesediaan menerima atau
mengerti pesan dengan baik, serta memberi tanggapan sesuai yang diinginkan pengirim.
Umpan balik positif ini bisa membuat komunikasi tetap berlanjut, urusan balik positif ini bisa
membuat komunikasi tetap berlanjut, urusan selesai dan hubungan tetap baik atau bertambah
baik.
Umpan balik negatif adalah umpan balik yang menunjukkan penerima pesan tidak
dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya. Umpan balik negatif dapat benar atau
salah. Benar jika cara penyampaiannya dilakukan dengan benar, serta penafsiran pesan juga
benar. Salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar tetapi penafsiran
penerima yang salah.

3. Komponen Komunikasi
Komponen dari proses komunikasi meliputi pengirim pesan ( sender ), penerima pesan (
receiver ), pesan ( massage ), serta variable pesan ( massage variables ) yang meliputi
komunikasi verbal dan nonverbal, bunyi ( noise ), keterampilan komunikasi ( communication
skill ), penempatan ( setting ), media, umpan balik

( feed back ), dan lingkungan (

environment ).
a. Pesan
Adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima pesan. Pesan
yang efektif adalah pesan yang jelas dan teroganisasi serta diekspresikan oleh pengirim
pesan.
b. Pengirim pesan
Adalah encorder, yaitu seseorang yang mempunyai inisiatif untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain di mana pesan tersebut disampaikan secara verbal maupun nonverbal.
Pengirim pesan akan menyampaikan stimulus berupa ide ke dalam bentuk yang dapat
diterima oleh orang lain atau penerima pesan secara tepat.
c.

Variabel Pesan
Meliputi komunikasi verbal dan nonverbal, bunyi, keterampilan komunikasi, penempatan,
media, umpan balik dan lingkungan.

1) Komunikasi verbal. Bahasa merupakan ekspresi ide atau perasaan. Kata- kata merupakan
alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, mengembangkan dan
membangkitkan respons emosional, atau menguraikan objek, observasi, dan ingatan.
2)

Komunikasi nonverbal. Merupakan penyampaian pesan tanpa menggunakan kata- kata.


Perilaku nonverbal yang umum adalah menangis, tertawa, berteriak atau menjerit, dan
mengerang. Bentuk lain dari komunikasi ini meliputi ekspresi wajah, suara atau bunyi,
isyarat, sikap tubuh, dan cara berjalan.

3)

Suara atau bunyi. Bunyi mengacu pada sistem komunikasi untuk menghindari
penyampaian pesan yang tidak akurat.

4)

Keterampilan komunikasi. Meliputi kemampuan pengirim dan penerima pesan untuk


mengobservasi, mendengar, mengklarifikasi, dan memvalidasi arti pesan.

5) Penempatan. Mengacu pada tempat atau lokasi di mana komunikasi berlangsung.


6)

Media. Merupakan channels sensory yang membawa pesan. Channels sensory meliputi
pendengaran, penglihatan, peraba, perasa, dan penciuman. Sebagai contoh, bidan melalui
channels sensory penglihatan, melihat air mata klien.
Saluran komunikasi itu meliputi:

a) Pendengaran ( lambang berupa suara )


b) Penglihatan ( lambang berupa sinar, pantulan sinar, atau gambar )
c) Penciuman ( lambang yang berupa bau- bauan ),
d) Rabaan ( lambang berupa rangsangan perabaan ).
7) Umpan balik. Merupakan proses lanjutan dari pesan yang diterima. Penerima pesan akan
memberikan tanggapan atau pesan kembali kepada pengirim pesan. Umpan balik ini
membantu memberikan kejelasan kepada pengirim pesan bahwa pesan yang dikirim dapat
diterima dengan tepat oleh penerima pesan atau sebaliknya. Respons verbal atau nonverbal
dari penerima pesan memberikan umpan balik kepada pengirim pesan.
d. Penerima pesan
Adalah decorder, yaitu seseorang yang menerima pesan. Pengiriman dan penerimaan pesan
terjadi secara bersamaan dan merupakan aktivitas dari pengiriman pesan dan penerima pesan.
4. Proses Komunikasi
a. Perspektif psikologis
Ketika komunikator berniat akan menyampaikan pesan, dalam dirinya akan terjadi proses
encoding ( proses mengemas dan membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan
komunikator ), hasil encoding berupa pesan itu kemudian ditransmisikan kepada komunikan.
Kemudian komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapesonal. Proses dalam diri

komunikan ini disebut decoding

( seolah- olah membuka kemasan atau bungkus pesan

yang diterima dari komunikator ).


b. Perspektif mekanis
Ini berlangsung saat komunikator mentransfer dengan bibir atau tangan, pesan sampai
tertangkap komunikan. Ini dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera lainnya. Proses
komunikasi ini bersifat kompleks karena bergantung situasi.
5. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor ( Potte; & Perry, 1993 ).
a. Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, bidan harus mengerti pengaruh
perkembangan usia, baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir orang tersebut. Cara
berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita. Kepada remaja, Anda
mungkin perlu belajar bahasa gaul mereka sehingga remaja yang kita ajak bicara akan
merasa kita mengerti mereka dan komunikasi diharapkan akan lancar.
b. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat
mengakibatkan terhambatnya komunikasi. Misalnya, kata beton akan menimbulkan
perbedaan persepsi antara ahli bangunan dengan orang awam.
c.

Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi bidan untuk
menyadari nilai seseorang. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai
sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan
profesional, bidan diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadi.
Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya klien memandang
abortus tidak sebagai perbuatan dosa, sementara bidan memandang abortus sebagai tindakan
dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara bidan dengan klien.

d. Latar Belakang Sosial Budaya


Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putri yang berasal
dari daerah lain ingin membeli makanan khas di suatu daerah. Pada saat membeli makanan
tersebut, remaja ini tiba- tiba menjadi pucat ketakutan karena penjual menanyakan padanya
berapa banyak cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa
yang terjadi ? remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena cara menanyakan cabai

itu seperti membentak, padahal penjual merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini
dikarenakan budaya dan logat bicara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan
seperti marah bagi orang dengan latar budaya yang berbeda.
e.

Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih,
senang akan dapat mempengaruhi bidan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bidan perlu
mengkaji emosi klien dengan tepat. Selain itu, bidan juga perlu mengevaluasi emosi yang ada
dirinya agar dalam melakukan asuhan kebidanan tidak terpengaruh oleh emosi bawah
sadarnya.

f.

Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Tanned

( 1990 )

menyebutkan bahwa wanita dan laki- laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi. Dari usia
tiga tahun, wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam group kecil, menggunakan
bahasa untuk mencari kejelasan dan meminimalkan perbedaan, serta membangun dan
mendukung keintiman. Laki- laki di lain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan
kemandirian aktivitas dalam grup yang lebih besar, dan jika ingin berteman, mereka
melakukannya dengan bermain.
g. Pengetahuan
Tingkat

pengetahuan

mempengaruhi

komunikasi.

Seseorang

yang

tingkat

pengetahuannya rendah akan sulit merespons pertanyaan yang mengandung bahasa verbal
dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Bidan perlu mengetahui tingkat pengetahuan
klien sehingga dapat berinteraksi dengan baik dan akhirnya dapat memberi asuhan yang tepat
kepada klien.
h. Peran dan Hubungan
Gaya dan komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antarorang yang berkomunikasi.
Cara komunikasi seorang bidan dengan kolganya, dengan cara komunikasi seorang bidan
pada klien akan berbeda, tergantung peran. Demikian juga antara orang tua dan anak.
i.

Lingkungan
Lingkungan interkasi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising,
tidak

ada

privasi

yang

tepat,

akan

menimbulkan

keracunan,

ketagangan,

dan

ketidaknyamanan. Misalnya, berdiskusi di tempat yang ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu
bidan perlu menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum interaksi dengan klien.

Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke
tempat lain. Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan sahabatnya akan berbeda
apabila berbicara dengan pimpinannya.
j.

Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunukasi. Jarak tertentu akan memberi rasa aman dan
kontrol. Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba- tiba
berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami oleh klien
pada saat pertama kali berinterkasi dengan bidan. Untuk itu, bidan perlu memperhitungkan
jarak yang tepat pada saat melakukan hubungan dengan klien.

k. Citra Diri
Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan
kekurangannya. Citra diri terungkap dalam komunikasi.
l.

Kondisi Fisik
Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya, indra pembicaraan
mempunyai andil terhadap kelancaran dalam berkomunikasi.

6. Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Massa
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat
kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap
kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media
melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang
atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito
komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua
orang atau diantara sekelompok kecil orang orang dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika.
1) Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:
a)

Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat
dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk
percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab,
lebih personil, sedang wawancara lebih serius.

b)

Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga
orang yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal
berlangsung secara dialogis sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai
komunikasi yang paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku
komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.

2) 3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :


a)

Perilaku spontan ( spontaneus behaviour ) adalah perilaku yang dilakukan berdasar


desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

b) Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan


kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi dll.
c) Perilaku sadar (contrived behaviour ) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang
ada.
3) Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal
Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam
melakukan komunikasi interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana
perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu
kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.
c.

Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication


Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan
sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan
dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini karena seseorang yang memberi arti
terhadap suatu objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan
keputusan biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu
pemikiran yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.

d. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung
antara seorang komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang.
Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam
kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil ( small group communication ),
dan jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group
communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil
atau besar bukan dari jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses
komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :
1) Komunikasi kelompok kecil
Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya
berlangsung secara dialogis ( umpan balik terjadi secara verbal ).
Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan
misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan
komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator.
2) Komunukasi kelompok besar
Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan
( hatinya atau perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat
heteregon dari jenis kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dll.
BAB II
KOMUNIKASI EFEKTIF
A. PENDAHULUAN
Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp dalam bukunya An
Introduction to Interpersonal Communication mengatakan bahwa komunikai yang efektif
dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan ( acurancy ) yang paling tinggi derajatnya
antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi. Komunikasi yang lebih efektif
terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan
bahasa. Melakukan komunikasi efektif tidak mudah, beberapa ahli komunikasi menyatakan
bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang benar- benar efektif. Ada
banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi.
B. PENYAJIAN
1. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada orang
yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan
dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa
lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih penggunaan bahasa
nonverbal secara baik.
Komunikasi efektif adalah komunikasi di mana :

a.

Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.

b.

Pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diamati oleh
pengirim.

c.

Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk menindaklanjuti
pesan yang dikirim.

2. Proses Komunikasi Efektif


Suksesnya proses komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang efektif
tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor dari komunikator maupun dari
komunikan. Willbur Schramm menampilkan the condition of succsess communication
sebagai berikut :
a.

Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian
komunikan. Untuk merancang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya
komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu
penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.

b. Pesan harus menggunakan lambang- lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara
komunikator dan komunikan dengan beberapa metode dan tidak hanya secara lisan. Pesan
yang disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera misal dapat dilihat, didengar dan
diraba akan lebih mudah dimengerti daripada pesan itu hanya disampaikan secara lisan.
c.

Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikasi dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Jadi pesan sesuai harapan atau sesuai kebutuhan
penerima pesan. Pesan yang disampaikan akan terasa membosankan dan tidak ada arti bagi
penerima pesan apabila pesan itu tidak dibutuhkan.

d.

Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan, dimana komunikan
digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki. Solusi pemecahan
masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar dari masalahnya.

3. Unsur- Unsur Dalam Membangun Komunikasi Efektif


Egan mengidentifikasi unsur dalam komunikasi efektif ke dalam lima sikap ( cara ) dan
teknik untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang
terapeutik sebagai berikut :
a. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah saya siap untuk anda .
b. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pada level yang sama berarti mengahrgai klien dan menyatakan keinginan untuk
tetap berkomunikasi.

c.

Membungkuk ke arah klien


Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu.

d. Mempertahankan sikap terbuka


Dalam arti tidak melipat kaki atau tangan. Menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
e.

Tetap relaks
Sikap relaks dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi
respons pada klien.

f.

Isyarat vokal
Yaitu isyarat paralinguistik, termasuk semua kualitas bicara nonverbal. Misalnya tekanan
suara, kualitas suara, tertawa, irama, dan kecepatan bicara.

g. Isyarat tindakan
Yaitu semua gerakan tubuh, termasuk ekspresi wajah dan sikap tubuh.
h. Isyarat objek
Yaitu objek yang digunakan secara sengaja atau tidak sengaja oleh seseorang seperti pakaian
dan benda pribadi lainnya.
i.

Ruang
Memberikan isyarat tentang kedekatan hubungan antara dua orang, hal ini didasarkan pada
norma- norma sosial budaya yang dimiliki.

j.

Sentuhan
Yaitu kontak fisik antara dua orang dan merupakan komunikasi nonverbal yang paling
personal. Respons seseorang terhadap tindakan ini sangat dipengaruhi oleh tatanan dan latar
belakang budaya, jenis hubungan, jenis kelamin, usia dan harapan.
Untuk membantu meningkatkan efektifitas komunikasi dapat dilakukan dengan
cara :

a. Sebagai pengirim
1) Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
2) Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
3)

Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima, dibaca,


ditafsir dan ditanggapi oleh penerima.

4) Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang yang tepat dan
saluran yang sesuai.
5) Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
6)

Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas pribadi, mutu
hidup dan keahlian profesional.

7) Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.


b. Sebagai penerima
1)

Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan sampai mampu mendengarkan dengan


empatik.

2) Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap tidak terbuka dari kita.
3) Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik secara konstruktif.
4) Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
5) Bersikap terbuka tetapi kritis.
6)

Benar- benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu bertanya apabila pesan belum kita
tangkap atau tidak dimengerti.

7) Saat mengambil keputusan sadar akan tujuannya.


c.

Keefektifan komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut :

1)

Keterbukaan yaitu kesediaan membuka diri, merasakan pikiran dan perasaan orang lain,
mereaksi pada orang lain.

2) Empati, yaitu mengahayati perasaan orang lain.


3)

Mendukung yaitu kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana yang bersifat
mendukung.

4) Positif yaitu menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain dan situasi.
5)

Keseimbangan yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai kepentingan yang
sama, pertukaran informasi secara seimbang.

6) Percaya diri yaitu merasa yakin pada diri sendiri, bebas dari rasa malu.
7) Kesegaran yaitu segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat.
8)

Manajemen interaksi yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan keputusan kepada


kedua belah pihak.

9)

Pengungkapan yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik secara
verbal maupun nonverbal.

10) Orientasi kepada orang lain yaitu penuh perhatian, minat dan kepedulian kepada orang lain.

BAB III
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
A. PENDAHULUAN

Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien
dalam pelayanan kebidanan. Ciri hakiki Human Relations yaitu : proses rohaniah yang
tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah
laku, dll; aspek kejiwaan yang terdapat pada diri manusia. Proses rohaniah dengan perasaan
bahagia ini berlangsung pada Komunikasi Antar Personal . Karena sifatnya dialogis ,
maka masing- masing tahu, sadar, dan merasakan efeknya.
B. PENYAJIAN
1. Pengertian Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia satu sama lain yang bersifat action oriented mengandung unsurunsur kejiwaan yang mendalam untuk merubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang.
Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni pengertian menurut ahli, dalam arti
luas dan arti sempit.
a. Pengertian menurut ahli
1)

Cabot dan Kahl ( 1967 ): hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi konkret karena
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya.
Jadi, interkasi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang
mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.

2)

H. Bonner ( 1975 ) : interaksi adalah hubungan antara dua lebih individu manusia dan
perilaku yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau
sebaliknya.

3) Keith Davis Human Relation adalah interkasi antara seseorang dengan orang lain dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interkasi orang- orang menuju situasi
kerja yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomi, psikologis dan sosial.
4) Ferdinand Tonnies : menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis
pergaulan: 1) Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi
pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak
rasional; 2) Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga
anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.
b. Hubungan antar manusia dalam arti luas
HAM dalam arti sempit adalah antara seseorang dengan orang lain dalam segala
situasi di semua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai mahkluk yang berpikir (

homo sapiens ) sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai mahkluk sosial ( homo
sosius ) sehingga dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat dan
lingkungannya. Menurut Ferdinand Tonnies manusia hidup bermasyarakat ini mempunyai
dua jenis pergaulan yaitu Gemeinscaft dan Gesellscaft.
Gemeinscaft adalah seseorang yang bergaul sangat akrab, sehingga yang dialami orang ini
dirasakan pula sebagaimana terjadi pada dirinya. Adapun sifat pergaulan ini adalah statis
( tidak banyak mengalami perubahan dan dinamika ), bersifat pribadi, tidak rasional ( tidak
ada tata cara peraturan yang mengartur pergaulan tersebut ).
Gesellscaft adalah pergaulan yang memperhitungkan untung dan ruginya sehingga
anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Adapun sifatnya adalah dinamis
( hubungan dengan orang banyak secara bergantian ), tidak pribadi, rasional ( mempunyai
aturan- aturan ketat yang mengikat ). Pergulan hidup dalam Gesellscaft bersifat tak pribadi
maka komunikasi acapkali tidak berlangsung mulus disebabkan hambatan psikologis
sosilogis atau antropologis.
c.

Hubungan antar manusia dalam arti sempit


Adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam
organisasi kekaryaan. Dipandang dari kepemimpinannya, bertanggung jawab dalam suatu
kelompok merupakan interaksi orang- orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk
bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial
( Keith Davis Human Relation at Work ).

2. Sifat sifat hubungan antar manusia


a.

Mendalam, ada unsur ikhlas jadi komunikasi melibatkan perasaan, dimana upaya untuk
membantu harus dengan perasaan ikhlas tanpa pamrih.

b.

Dialognya mendalam, sampai hal- hal yang bersifat pribadi bisa diutarakan untuk maksud
mengetahui permasalahan dan dapat memecahkan masalah sampai tuntas.

c.

Action oriented / berorintasi pada tindakan, jadi kegiatan benar- benar bisa teramati, bukan
suatu niat saja.

d. Aktif dan reaksi, harus ada timbal balik antara komunikator dan klien.
e.

Merubah sikap, dengan hubungan dengan orang lain sikap bisa berubah entah menjadi positif
atau negatif.

f.

Pendapat dan tanggapan. Hal ini dapat menambah wawasan dan pendewasaan dalam gaya
berpikir.

g. Perilaku bisa diamati, dengan interaksi kita akan bertemu, bergaul memberikan bantuan pada
orang lain, dan kegiatan- kegiatan itu dapat diamati

3. Syarat- syarat hubungan antar manusia


Hubungan antar manusia dapat berjalan selaras apabila ada pemahaman pada diri masingmasing. Berikut ini beberapa syarat agar hubungan antar manusia bisa berjalan lancar sesuai
harapan.
a.

Ada unsur simpati dan empati ( diawali saling perhatian, sehingga menjalin interaksi yang
baik dan komunikasi akan berjalan lancar.

b. Paham akan kebutuhan manusia


1)

Kebutuhan manusia menurut Maslow ada 5 tingkatan :Kebutuhan yang pertama adalah
kebutuhan dasar manusia meliputi makan, minum, oksigen dan sebagainya. Hubungan antar
manusia tidak etis bila kita mengajak seseorang untuk berbicara berjam- jam tanpa dikasih
minum dan makan. Karena bila hal tersebut kita lakukan akan mengganggu komunikasi.

2) Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman. Dalam melakukan hubungan antar
manusia maka rasa aman dan nyaman sangat penting kita perhatikan. Rasa aman tidak hanya
dari segi fisik tetapi juga dari segi psikologis termasuk diantaranya kita perlu menjaga
kerahasiaan klien.
3)

Kebutuhan yang ketiga adalah rasa sayang atau cinta. Rasa sayang bisa kita tunjukkan
kepada orang lain dalam bentuk simpati dan empati kepada klien.

4. Tujuan Hubungan Antar Manusia


Tujuan hubungan antar manusia adalah:
a. Menemukan diri sendiri
Dengan melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat menemukan konsep diri
kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui tanpa
masukan orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat mengetahui siapa diri kita dan
memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita
b. Menemukan dunia luar
Dunia luar yang kita ketahui bisa kita dapatkan dan ketahui dengan bergaul dengan orang
lain, sehingga bisa membuka wawasan kita pada hal- hal dilingkungan luar kita.
c.

Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain.

Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai mahkluk sosial akan semakin
meningkatkan hubungan dan dapat menghindari kesalahfahaman yang mungkin terjadi
karena komunikasi akan selalu terpelihara.
d. Mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain
Sikap dan perilaku pada diri sendiri maupun orang lain dapat dirubah dengan adanya
masukan- masukan, kritik- kritik atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan pergaulan atau
komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan negtaif atau positif pada diri kita
atau orang lain.
e.

Bermain dan hiburan


Orang yang tidak pernah melakukan komunikasi dengan orang lain, tentunya hidupnya atau
kesepian. Dengan bergaul maka kita akan mendapatkan hiburan dan permainan.

f.

Memberikan bantuan
Kita tidak bisa hidup sendiri, semua kegiatan perlu bantuan dari orang lain, sehingga kita
perlu membina hubungan baik agar semua kegiatan bisa lancar.

5. Teknik- Teknik Hubungan Antar Manusia


Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat tehnik untuk membantu mengatasi atau
memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan
dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi
pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat
tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan (
approach ) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling
langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling

( konseling tidak langsung yang

terarah ).
a.

Directive Counseling ( konseling langsung yang terarah )/ Conselor Centered Approach


adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, dimana aktivitas utama
terletak pada konselor.
Langkah- langkahnya adalah :

1)

Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga tumbuh kepercayaan. Hubungan
yang akrab bisa kita mulai saat awal pertemuan, kita beri salam klien, kita kenalkan diri kita,
bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.

2)

Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan. Pertanyaan yang
diajukan sebaiknya pertanyaan terbuka, sehingga konseli akan mengeksplorasikan perasaan
atau masalahnya.

3) Menganalisa informasi, data yang kita dapat dari konseli kita analisa, terutama ungkapan
ungkapan pokok dan yang tidak, kejujuran informasi dll.
4) Memahami masalah yang dihadapi konseli dan mendiagnosanya.
5) Menginterpretasikan informasi.
6) Memberikan nasehat dan segesti
b. Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang terarah )
Adalah pendekatan yang terpusat pada konseli, dapat digunakan oleh konselor yang tidak
begitu berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktivitas utama pada konseli,
sehingga konselor hanya membantu agar konseli dapat memimpin dirinya dan merasa bebas
untuk menyatakan isi hatinya tanpa ada unsur paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan Non Directive Conseling :
1) Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
2) Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pada konseli.
3) Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
4) Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tidak boleh memberikan
advis atau nasehat- nasehat, tapi membantu konseli menyelesaikan masalahnya. Berpikirlah
seolah- olah berada diposisi klien.
5) Bersikap apatik terhadap masalah konseli
Memberikan konseli yang lebih aktif, konselor menjadi pendengar yang baik, dan harus lebih
pasif, biarkan konseli menceritakan dan mengungkapkan permasalahannya dan akhirnya
konselor tinggal mengarahkan.
6. Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang kita dapat dari informasi
orang lain kepada kita. Konsep diri kita yang paling awal biasa dipengaruhi oleh keluarga dan
orang- orang dekat disekitar kita yang disebut significants others.
Aspek- aspek konsep diri seperti agama, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, rupa
fisik dll diinternalisasi lewat pernyataan orang lain yang menegaskan aspek-aspek tersebut
kepada kita. Identitas etnik merupakan aspek- aspek tersebut kepada kita. Identitas etnik
merupakan unsur penting dalam konsep diri. George Herbert Mead mengatakan setiap
manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam

masyarakat. Dan dilakukan dengan komunikasi. Proses konsep diri berlangsung sepanjang
hidup, dan dapat berubah- ubah dan bergantung pada respon orang terhadap kita. Kesan orang
lain tentang diri kita dan cara mereka bereaksi dipengaruhi oleh komunikasi kita dengan
mereka.
1. Teori Johary Windows
a. Mengenal diri sendiri dengan Teori Johary Windows
Mengenal diri merupakan hal penting sebab kita dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan yang ada pada diri kita. Untuk memahami diri sendiri Joseph Luft dan Harrington
Ingham memperkenalkan konsep yang dikenal dengan Johari Windows. Joseph dari kata
Joseph Luft dan Harrington Ingham sedang Windows berarti jendela. Dalam individu
diumpamakan seperti jendela yang terbagi dalam 4 kuadran yakni wilayah terbuka ( open
area ), wilayah buta
dikenal

( blind area ), wilayah tersembunyi ( hidden area ) dan wilayah tak

( unknown area ).
Open area
Hidden area

Blind area
Unknown area

1) Wilayah terbuka
Wilayah ini menunjukkan kegiatan yang dilakukan komunikator disadari sepenuhnya oleh
yang bersangkutan juga oleh orang lain, ini berarti adanya keterbukaan atau tidak ada
disembunyikan pada orang lain. Menurut konsep ini kepribadian, kelemahan dan kekurangan
kita selain diketahui diri kita sendiri juga diketahui orang lain. Dengan demikian jika kita
ingin sukses dalam komunikasi maka kita harus bisa mempertemukan keinginan kita dengan
orang lain. Oleh karena itu semakin lebar atau luas area terbuka maka komunikasi akan
semakin bagus. Sebaliknya semakin sempit area terbuka maka komunikasi cenderung
semakin tertutup.
2) Wilayah buta
Pada wilayah buta ini menggambarkan bahwa perbuatan komunikator diketahui oleh
orang lain tetapi diri sendiri tidak menyadari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu semakin
lebar wilayah buta maka akan terjadi kesulitan dalam komunikasi. Menurut Joseph Luft dan
Harrington Ingham wilayah buta ini ada pada setiap manusia dan sulit dihapuskan sama
sekali kecuali menguranginya. Cara yang bisa digunakan untuk menguranginya adalah
dengan bercermin pada nilai, norma, hukum yang diikuti orang lain.
3) Wilayah tersembunyi

Wilayah tersebunyi adalah kebalikan dari Blind Area yakni apa yang dilakukan
komunikator disadari sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tetapi orang lain tidak dapat
mengetahuinya. Ini berarti komunikator bersikap tertutup, dia merasa bahwa apa yang
dilakukannya tidak perlu diketahui orang lain. Ada dua konsep yang megenai wilayah ini
yaitu over disclose dan under disclose. Over disclose ialah sikap terlalu banyak
mengungkapkan sesuatu sehingga hal- hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan.
Misalnya kebiasaan- kebiasaan buruk yang dimiliki diceritakan kepada orang lain dll. Under
disclose adalah sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan.
Contohnya adalah riwayat penyakit yang akan bermanfaat untuk pengobatan dirinya tetapi
disembunyikan akan ditutupi.
Memiliki wilayah ini ada keuntungan dan kerugiannya.
Keuntungannya kalau dilakukan secara wajar tetapi kalau underdisclose akan menyulitkan
tercapainya komunikasi yang mengena.
4) Wilayah tak dikenal
Merupakan wilayah yang paling kritis dalam komunikasi, sebab selain diri kita yang tidak
mengenal diri sendiri orang lain juga mengetehui sikap kita. Dalam kehidupan sehari- hari
kesalahpahaman atau kesalahan perlakuan biasa terjadi karena kita tidak saling mengenal
kelabihan, kekurangan tentang diri kita maupun orang lain.
Keempat area diatas merupakan satu kesatuan yang terdapat pada diri seseorang. Dan
kadarnya akan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Dngan memperlebar wilayah
terbuka maka orang dapat mencapai kesuksesan.
b.

Prinsip berfungsinya 4 kuadran adalah :

1)

Perubahan pada satu kuadran akan mempegaruhi / menyebabkan perubahan pada kuadran
lain.

2) Semakin kecil / sempit daerah 1 ( daerah terbuka ) semakin buruk komunikasi yang terjadi.
3) Meningkatkan komunikasi interpersonal berarti melakukan perubahan diri sehingga kiadran
1 > besar dan kuadran lain > kecil.
1
3

2
4

Keempat kuadran diatas menunjukkan bahwa individu yang mempunyai sikap kurang
memahami, tingkah lakunya terbatas, perasaan kurang terbuka, kurang jelas cara pandang dan
variasi hidupnya.

1
3

2
4

Lilin Kecil

Berjuang untuk sebuah harapan


Efek Blog

Beranda

Minggu, 31 Maret 2013


Komunikasi dalam Praktek Kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial adalah
makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan makhluk
lain. Dalam hal ini, untuk memahami maksud dan kehendak individu lain maka
dibutuhkan suatu simbol ataupun lambang antara individu satu dengan individu
lain yang sama supaya tercapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu,
terciptalah komunikasi antar individu dimana komunikasi ini sangat berperan
bagi kehidupan sesama manusia.
Komunikasi adalah alat yang digunakan sebagai tukar menukar informasi
yang

mempunyai

tujuan

tertentu.

Komunikasi

merupakan

kebutuhan

fundamental bagi setiap manusia. Dalam komunikasi tersebut terdapat hal hal
yang

harus

diperhatikan

agar

tercapai

komunikasi

yang

baik.

Banyak

komunikator dan komunikan yang tidak memperhatikan bagaimana dan hal hal
apa yang harus dilakukan dalam berkomunikasi agar tercapainya tujuan tertentu
yang dicapai. Maka dari itu, makalah ini akan membahas tentang komunikasi dan
kaidah

kaidah

pelaksanaan

komunikasi

khususnya dalam lingkup kebidanan.

1.2. Rumusan Masalah

dalam

kehidupan

masyarakat

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis mengambil


beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
1.2.2. Apakah tujuan dari komunikasi ?
1.2.3. Bagaimanakah proses dari komunikasi ?
1.2.4. Apa sajakah faktor-faktor dari komunikasi ?
1.2.5. Apa sajakah jenis-jenis komunikasi ?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Memahami pengertian komunikasi.
1.3.2. Memahami tujuan komunikasi.
1.3.3. Memahami proses komunikasi.
1.3.4. Memahami faktor faktor yang mempengaruhi komunikasi.
1.3.5. Memahami jenis jenis komunikasi.

1.4. Manfaat penulisan


Manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1.

Agar dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran oleh para mahasiswa untuk
menambah pengertahuan mereka tentang komunikasi.

1.4.2.

Para pembaca dapat mengetahui komunikasi serta kaidah kaidah


pelaksanaannya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi


Pengertian Komunikasi menurut para pakar adalah sebagai berikut :
1.
2.

Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa yang mengatakan apa


dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell)
Komunikasi adalah proses dimana seseorang individuatau

komunikator

mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang lambang bahasa (verbal


3.

maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland)
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide ide sebagai sikap atau emosi
dari

seseorang

kepada

orang

lain

terutama

memalui

simbol

simbol.

4.

(Theodorson dan Thedorson)


Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang

5.

kepada orang lain. (Edwin Emery)


Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama

6.

manusia (Delton E, Mc Farland)


Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang
mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan

berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig)
7.
Komunikasi berati suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan
dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan
8.

menyimpan dalma waktu (Charles H. Cooley)


Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada
penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap

9.

tahap yang memudahkan pertalihan maksud tersebut. (A. Winnet)


Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem
simbolik linguistik, sperti sistem simbol verbal (kata kata) dan nonverbal.
Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui mesia

lain (tulisan, oral, atau visual).( Karlfried Knapp)


10. Komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas
11.

percaya atau tidak (Harold Koont dan Cyril ODonell)


Kata communications berasal dari sumber yang sama seperti kata common
yang artinya bersama, bersama sama dalam membagi ide. Apabila seorang

bebicara, orang lainnya mendengarkan. (Dale Yoder dkk)


12. Komunikasi adalah proses pertukaran informais atau proses yang menimbulkan
dan meneruskan makna atau arti, berati dalam komunikasi terjadi penambahan
pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga
mendapatkan pengetahuan. (Taylor ,1993)

13.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna, dan pemahaman

14.

dari pengirim pesan kepada penerima pesan. (Gurgess 1988)


Komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang diinginkan dari
pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah laku
yang diinginkan penerima informasi. (Yuwono,1985)
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga pengertian
utama komunikasi, yaiu pengertian ertimologis, terminologis, dan paradigmatis.

1.

Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal usul kat, yaitu


komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio dan perkataan ini
bersumber pada kata comminis yang berarti sama makna mengenai sesuatu

hal yang dikomunikasikan.


2.
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain.
3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen
berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

Contohnya

adalah

ceramah,

kuliah,

dakwah,

diplomasi,

dan

sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran


radio dan televisi atau pertunjukan film di gedung bioskop, dan lain lain.

2.2. Tujuan Komunikasi


Komuniasi bertujuan untuk memudahkan, melancarkan, melaksanakan kegiatan
tertentu dalam mencapai suatu tujuan. Artinya, dalam proses komunikasi, terjadi
suatu pengertian yang diinginkan bersama sehingga tujuan lebih mudah dicapai.
Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :
1.

Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan.

2.

Tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif.


Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide, atau pendapat.

3.

Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.


Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan
konatif atau psikomotorik.

2.3. Proses Komunikasi


Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan
informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses,

sebuah

kegiatan

yang

beralngsung

kontinu.

Koseph

De

Vito

(1996)

mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa


komunikasi merupakan suatu proses, di mana komponen komponen saling
terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan beraksi sebagai satu
kesatuan dan keseluruhan.

Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :


a.
1.
2.
3.

Komunikator
Mengembangkan ide atau pikiran yang ingin disampaikan.
Mengkode ide atau pikiran dalam bentuk lambang verbal atau nonverbal
Menyampaikan pesan melalui saluran komunikasi dan menggunakan metode

4.

tertentu.
Menunggu umpan balik dari komunikan untuk mengetahui keberhasilan
komunikasi.

b.
1.
2.
3.
4.

Komunikan
Menerima lambang lambang yang disampaikan oleh komunikator.
Membaca atau menyandi lambang verbal atau nonverbal yang disampaikan
oleh komunikator.
Menggunakan pesan yang telah disampaikan.
Memberikan umpan balik kepada komunikator.

2.4. Faktor Faktor Komunikasi


Faktor faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah sebagai berikut :
1)

The Act (Perbuatan)


Pebuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang lambang yang dapat
dimenegrti secara baik dan hubungan hubungan yang dilakukan oleh manusia.
Pada umumnya lambang lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau

2)

dalam keadaan tertentu tanda tanda lain dapat pula dipergunakan.


The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungan
dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakuakn,
simbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain

adegan adalah sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan melalui simbol apa,
3)

sesuatu itu dapat dikomunikasikan.


The Agent (Pelaku)
Individu individu yang menagmbil bagian dalam hubungan komunikasi
dinamakan pelaku pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat
dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku pelaku komunikasi
tersebut. Dan peranannya sering kali saling menggantikan dalam situasi

komunikasi yang berkembang.


4) The Agency (Perantara)
Alat alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya
perantara. Alat alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka,
juga alat komunikasi tertulis, sepertisuatu perintah, memo, buletin, nota, surat

tugas, dan sejenisnya.


The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace dalam Thoha (1997), ada 4 macam tujuan yaitu :
Tujuan fungsional (the fungsional goals) adalah tujuan yang secara pokok

bermanfaat untuk mencapai tujuan tujuan organisasi/lembaga.


Tujuan manipulasi (the manipulative goals) adalah tujuan yang dimaksudkan

5)

untuk menggerakkan orang orang yang mau menerima ide ide yang

disampaikan, yang sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya.


Tujuan keindahan (the aesthetics goals) adalah tujuan untuk menciptakan tujuan
tujuan yang bersifat kreatif.

2.5. Jenis Jenis Komunikasi


Jenis jenis komunikasi terbagi 2, yaitu :
a.

Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat
sehingga komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan.
Komunikasi kebahasaan dapat dijalin secara lisan dan tulisan. Penggunaanya
lebih akurat dan tepat waktu. Simbol yang digunakan sebagai alat adalah kata
yang mengekspresikan ide dan perasaan, membangkitkan respons emosional,
atau menguraikan objek observasi dan ingatan. Misalnya, untuk mengungkapkan
perasaan Sudah gaharu cendana pula artinya sudah tahu bertanya pula.

b.

Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa
tulisan

ataupun

lisan,

tetapi

menggunakan

bahasa

kial,

sikap.Proses pemindahan pesan tanpa menggunakan kata kata.


Bahasa Kial

gambar

atau

Bahasa kial menggunakan gerak tangan atau tubuh sebagai isyarat atau lukisan
suatu perbuatan. Gerakan tersebut mempunyai arti pesan dalam konteks
komunikasi. Misalnya ketika bidan memimpin persalinan terdengar gaduh di luar.
Lalu bidan keluar sambil menggeleng gelengkan kepala.
Bahasa Gambar
Bahasa gambar mengekspresikan sikap pesan dalam komunikasi dalam bentuk
gambar. Misalnya gambar dilarang merokok.
Bahasa Sikap
Bahasa Sikap digunakan untuk menyampaikan pesan atau mengekspresikan
pikiran dan perasaan atau pendirian. Misalnya bungkam, dingin, dan tak acuh.

BAB III
PENUTUP

3.1.

1.

Kesimpulan
Dari pembahasan

makalah

diatas

dapat

diambil

beberapa

kesimpulan,

diantaranya adalah:
Komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti,
nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan,

2.

tulisan ataupun isyarat.


Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran, massage, ide, sikap,
atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang
dikehendaki komunikator. Jadi, proses penyampaian informasi berdaya guna bagi

3.

komunikator maupun komunikan.


Dalam komunikasi terdapat tujuan, proses, faktor faktor, jenis jenis
komunikasi yang dapat menentukan tercapainya komunikasi yang baik.

3.2.

Saran
Dengan terselesaikannya makalah tentang komunikasi ini maka sebaiknya
komunikasi dipergunakan dengan cara yang baik dan benar agar apa yang ingin
disampaikan komunikator dan komunikan terima sejalan dan bisa tercapai
dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

K.M., Rochmah, 2002, Komunikasi & Konseling dalam Asuhan Kebidanan,


Jakarta : EGC
Purwanto Heri, 1993, Komunikasi untuk Perawat, Jakarta : EGC
S Astrid, 1977, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung : Binacipta
Christina, dkk.,2003, Komunikasi kebidanan, Jakarta : EGC
Suprapto Tommy, 2009, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta :
Medpre

Anda mungkin juga menyukai