Identifikasi Bahaya
Tujuan Modul
35
4. Penilaian Resiko
45
51
Daftar Pustaka
59
60
71
74
75
2 Tujuan Modul
Tujuan Modul
Tujuan Modul 3
4 Tujuan Modul
Bahaya,
Kejadian dan
Akibat
Hidrokarbon
Kekerapan (Likelihood)
Keparahan (Severity)
Rangkaian
Kejadian
Ketinggian
People
Consequence
Hazard
Tekanan
Pertahanan
Equip
Env
Kimia
Resiko
Gambar 1.2 Model ISO 17776 Sebab dan Akibat (Causation and
Consequence Model)
rancang
bangun
memungkinkan
evakuasi
tidak
dilakukan
karena
ada
3. Memperkirakan
akibat
yang
ditimbulkan
sehubungan dengan rangkaian kejadian yang tak
diinginkan tersebut.
4. Menganalisa upaya pencegahan agar bahaya
yang ada tidak berubah menjadi serangkaian
kejadian yang tak diinginkan.
5. Menganalisa upaya / persiapan untuk mitigasi,
meminimalisasi, atau mencegah eskalasi kejadian
tersebut agar tidak menghasilkan akibat atau
kerugian yang lebih parah.
6. Memonitor pelaksanaan pekerjaan agar tidak
terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan
terhadap apa yang telah direncanakan dan
disepakati (yang mencakup upaya pencegahan
kecelakaan).
Pelaksanaan upaya-upaya pencegahan kecelakaan
sesuai hasil identifikasi bahaya memerlukan kemauan
dan komitmen (tekad) setiap individu dari tim kerja
untuk mentaati dan mematuhi apa yang telah
disepakati dalam tahap perencanaan.
Ilustrasi gambar 1.2. di atas memperlihatkan
kemungkinan berubahnya potensi bahaya menjadi
1. Bahaya
2. Bahaya
3. Bahaya
4. Bahaya
5. Bahaya
Fisik
Lingkungan
Kimia
Radiasi
Biologi
Contoh pengelompokan
Lampiran 2.
ini
ditunjukan
pada
Siklus sistim manajemen K3 terdiri atas tahaptahap perencanaan (plan), pelaksanaan (work
in progress), periksa / audit (review), perbaikan
(adjust). Pelaksanaan identifikasi bahaya dilakukan
pada tahap perencanaan dan ketika pekerjaan
berlangsung.
Tidak ada satupun orang yang mau celaka atau
cedera dalam pekerjaannya namun kecelakaan masih
terjadi karena masih ada orang yang enggan atau
malas untuk melakukan upaya-upaya pencegahan
kecelakaan (walaupun ia mengetahuinya).
mengapa hal ini bisa terjadi?
Alasan terbesar mereka adalah enggan untuk
melakukan upaya-upaya pencegahan kecelakaan
karena kebanyakan dari mereka mempunyai
21
Pelaksanaan
Identifikasi Bahaya
pada Tahap
Perencanaan
gas
(jika
dilakukan
Seperti dapat dilihat dan dimengerti bahwa upayaupaya tersebut di atas adalah upaya untuk memperkecil
kemungkinan (likelihood) terjadinya kecelakaan.
Sedangkan upaya-upaya mitigasi akibat kecelakan
yang disebut defense atau mitigation, di
antaranya:
a. Menggunakan alat pelindung diri (APD/Personal
Protective Equipment) yang sesuai untuk pekerjaan
panas.
b. Memahami tindak darurat (Emergency Respond)
termasuk memahami jalur pembebasan diri
(Escaping) dan evakuasi (Evacuation).
c. Memahami tanggap darurat untuk menggunakan
sistim air pemadam api (Fire Water System).
d. Memahami tanggap darurat untuk komunikasi
agar ruang kendali dapat menutup /mengisolasi
sumber bahan bakar.
perubahan
yang
cukup
signifikan
Cukup
Kurang Detail
1. Parkir kendaraan
2. Matikan mesin
3. Angkat Rem
tangan
4. Keluar dari mobil
5. Jalan ke samping
belakang mobil
6. Ambil dongkrak.
7. Taruh donkrak di
bagian tulang
penyanggah
rodah.
1. Berhentikan Mobil
dan Matikan Mesin
2. Persiapan
3. Angkat Mobil
dengan Dongkrak
4. Lepas Ban
5. Ganti/pasang ban
baru
6. Turunkan mobil
1. Matikan mesin
mobil
2. Lepas ban
3. Ganti Ban
35
Pelaksanaan
Identifikasi Bahaya
Ketika Pekerjaan
Berlangsung
area
kerja
tetap
bersih
mengenali
perubahan
yang
terjadi
meneruskan
pekerjaan
pengangkatan
Pengamatan Bahaya
Bahaya Api:
Ruang tertutup:
Penggalian atau
pembukaan lubang:
Peralatan bergerak:
Pinch points:
Bahaya kimia:
Bahaya terhimpit:
Debu:
Listrik:
Pencahayaan:
Energi tersimpan
(listrik, mekanik, dan
tekanan):
Kejatuhan benda:
Pergerakan
transportasi darat
(mobil, truk, dlsb):
Benda tajam:
Terpeleset, Jatuh,
tersandung:
Tata letak fisik ruang
/ tempat kerja:
Penggunaan tangga
atau Perancah
(Scaffolding):
45
Penilaian
Resiko
46 Penilaian Resiko
5 II
4 I
3 I
2 I
1 I
Risk:
(Likelihood X
Consequence)
III
II
II
I
I
III
10
III
II
II
I
IV
15
12
III
III
II
I
IV
20
16
12
IV
III
III
II
CONSEQUENCE SEVERITY
25
20
15
10
Penilaian Resiko 47
untuk
akibat
yang
dapat
48 Penilaian Resiko
Penilaian Resiko 49
kemungkinannya
misalnya:
terbagi
atas
kolompok
50 Penilaian Resiko
51
Upaya
Penurunan
Resiko
Resiko Awal
Keparahan
akibat
Resiko Akhir
(Kemungkinan
Kejadian)
Resiko
Tengah
Potensi Kejadian
Gas
Hidrokarbon
Ketinggian
Jatuh
Energi Mekanik
(Pergerakan
Mesin)
Tangan Terjepit /
Terpotong
Objek dalam
kondisi
meregang (Tali
Pengangkat)
Benda Jatuh
Bahaya
Potensi Kejadian
Permukaan
basah air
Dibersihkan/Dikeringkan (L)
Terpeleset
Permukaan dibuat kasar (L)
Tidak ada benda tajam
disekitar perlintasan (S)
Tabung memenuhi syarat
inspeksi dan kondisi (L)
Pengecekan kondisi (L)
Tekanan Gas
Meledak
Bahan Peledak
Ledakan tak
terkendali
Bahaya
Permukaan
Panas
Potensi Kejadian
Luka bakar
Tanda bahaya (L)
Alat pelindung diri (C)
Penahan Timbal (C)
Bahan
radioaktif
Luka bakar
Sumber api
terbuka (hot
work)
Kebakaran
Kebisingan
(noise)
Kurang /
kehilangan
pendengaran
(Hearing loss)
Bahaya
Potensi Kejadian
Asphyxiates
(Kekurangan
O2)
Gas Beracun
Pingsan / Kematian
Bahaya
Ergonomic
Cedera Tulang
Bahaya
Potensi Kejadian
Bahaya Listrik
Kebisingan
(noise)
Menggunakan tegangan
rendah (C)
Penyediaan alternative
jalan masuk / keluar (L)
Bahaya Terkurung
(trapped)
Kebisingan
(noise)
Daftar Pustaka 59
Daftar Pustaka
1. Myn politie Relement atau MPR STLB 1930 no 341
tentang Keselamatan Kerja Bidang Pertambangan.
2. UU no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan Dan
Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang
Pertambangan.
4. OSHA Job Hazard Analysis (29CFR 1910.1200):
Aturan tentang Hak Dan Kewajiban Pekerja Untuk
Mengetahui Bahaya Dari Bahan Kimia Di Tempat
Kerja Mereka.
5. ISO 17776. Guidelines On Tools And Techniques
For Hazard Identification And Risk Assessment.
6. NFPA (National Fire and Protection Assosiation)
NFPA (ANSI/NFPA 704) mengklasifikasikan
Bahaya Dengan Pelabelan.
7. Accident Prevention Manual, National Safety
Council, 2001.
8. HSE (Health Safety Executive) UK, Five Steps to
Risk Assessment, June 2006.
60 Lampiran
Lampiran 1.
Daftar Bahaya dan Sumbernya
(ISO 17776)
1. Hidrokarbon (Alami / Natural)
2. Hidrokarbon (Buatan / Refined)
3. Materi Mudah Terbakar Lainnya
4. Bahan Peledak
5. Tekanan
6. Ketinggian
7. Benda berada pada kondisi Meregang (Tegang)
8. Bahaya Dinamis
9. Bahaya Alam
10. Permukaan Panas
11. Panas
12. Permukaan Dingin
13. Dingin
14. Api terbuka (Open Flame)
Lampiran 61
62 Lampiran
No.
Deskirpsi Bahaya
01
Asal /Sumber
Kelompok Hidrokarbon
01.01
Oli Bertekanan
01.02
01.03
LPGs (Propana)
01.04
LNGs
01.05
Kondensat, NGL
01.06
Gas Hidrokarbon
01.07
Oli/Minyak bertekanan
rendah
Tangki Minyak
01.08
Wax
01.09
Batu Bara
02
02.01
Minyak Diesel
02.02
Bensin (Gasoline)
Penyimpanan
03
03.01
03.02
Lampiran 63
No.
04
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Bahan Peledak
04.01
04.02
04.03
Pengisian Perforating
gun
05
Bahaya Tekanan
05.01
05.02
05.03
Operasi Hiperbarik
Penyelaman (Hyperbaric
operations - diving)
05.04
05.05
06
Bahaya Ketinggian
06.01
Ketinggian >2 m
06.02
Ketinggian <2 m
06.03
06.04
07
07.01
07.02
64 Lampiran
No.
08
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Bahaya Dinamis
08.01
Transportasi air
08.02
Transportasi Udara
08.03
Tabrakan kapal
08.04
08.05
08.06
08.07
09
Bahaya Lingkungan
09.01
Cuaca
09.02
Laut
09.03
Tektonik
10
Permukaan Panas
10.01
10.02
Pipa medium oli pemanas, pipa terhubung dengan Sistim Ketel, dlsb.
10.03
Pipa Uap
10.04
Lampiran 65
No.
11
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Cairan Panas
11.01
11.02
11.03
12
Permukaan Dingin
12.01
12.02
13
13.01
14
Cairan Dingin
Cairan Dingin
Api Terbuka (Open Flame)
14.01
14.02
Hot oil furnace, Claus plant reaction furnace, catalyst and desiccant
regeneration gas heaters, incinerators,
power boilers
14.03
Flares
15
Kelistrikan
15.01
15.02
15.03
15.04
Pembumian Petir
Energi Elektrostatik
15.05
66 Lampiran
No.
16
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Radiasi Elektromagnetik
16.01
Radiasi Ultraviolet
16.02
Radiasi Infrared
Flares
16.03
Microwaves
Dapur
16.04
Lasers
Instrumentasi
16.05
17
17.01
Alpha, beta
Log Sumur (Well logging), radiography, densitometers, Instrimentasi Perantara (interface instruments)
17.02
Gamma rays
17.03
Neutron
Well logging
17.04
18
18.01
Alpha, beta
18.02
Sinar Gamma
18.03
Neutron
Well logging
19
Asphyxiates
19.01
19.02
19.03
Tenggelam
19.04
N2 Berlebihan
19.05
Halon
19.06
Asap
Lampiran 67
No.
20
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Gas Beracun
20.01
20.02
Ruang tertutup
20.03
SO2
20.04
Benzene
20.05
Chlorine
20.06
Fume Las
20.07
Asap rokok
20.08
CFCs
21
Cairan Beracun
21.01
Mercury
21.02
PCBs
Trafo
21.03
Biocide (gluteraldehyde)
21.04
Methanol
21.05
Brines
21.06
Glycols
21.07
Degreasers (terpenes)
Bengkel Perawatan
21.08
Isocyanates
Cat
21.09
Sulfanol
Gas sweetening
21.10
Amines
Gas sweetening
21.11
Corrosion inhibitors
21.12
Scale inhibitors
21.13
21.14
21.15
Alcohol-containing beverages
21.16
Non-prescribed drugs
21.17
21.18
Carbon tetrachloride
Laboratorium
21.19
68 Lampiran
No.
22
Deskirpsi Bahaya
Asal /Sumber
Padatan beracun
22.01
Asbestos
22.02
22.03
Cement dust
Konstruksi sipil.
22.04
Sodium hypochlorite
22.05
22.06
Debu Sulfur
22.07
Pig trash
22.08
Oil-based muds
22.09
Pseudo-oil-based muds
22.10
Water-based muds
22.11
Cement slurries
22.12
Debu
22.13
22.14
Oil-based sludges
23
Bahan Korosif
23.01
Asam hidroflorik
Stimulasi sumur
23.02
Asam Sulfur
23.03
24
Bahaya Biologi
24.01
Makanan terkontaminasi
24.02
24.03
24.04
Manusia
24.05
Manusia
24.06
Penyakit Lainnya
Manusia
Lampiran 69
No.
Deskirpsi Bahaya
25
Bahaya Ergonomik
Asal /Sumber
25.01
Penanganan material/logistic.
25.02
25.03
25.04
25.05
25.06
Kelembaman Tinggi
25.07
Vibration
Vibrasi dari alat kerja yang menggunakan tenaga listrik besar (penghancur)
25.08
Pencahayaan
25.09
25.10
25.11
Ketidaksesuaian kemampuan
dengan pekerjaan
25.12
overtime
25.13
25.14
26
Bahaya Psikologis
26.01
Homesickness, rindu
26.02
kebosanan
26.03
26.04
Fatigue
26.05
70 Lampiran
No.
27
Deskirpsi Bahaya
27.01
Pembajakan
27.02
Penyerangan
27.03
Sabotasi
27.04
27.05
Pencurian
No.
Deskirpsi Bahaya
28
Asal /Sumber
Bahaya Keamanan
Asal /Sumber
Bahan Alam
28.01
Air
Air Pendingin
28.02
Udara
29
Medis
29.01
Ketidaksesuaian Medis
29.02
Mabok Laut/Udara
Transportasi Udara/Laut
30
Suara
30.01
30.02
Suara mengganggu
31
Perangkap
31.01
Api/Ledakan
31.02
Kerusakan Mekanik
31.03
Diving
Lampiran 71
Lampiran 2.
Daftar Bahaya berdasarkan Kategori
Bahaya Fisik
Ruang tertutup
Lokasi jauh
Bahaya Jatuh (Ketinggian)
Kekurangan oksigen
Kebisingan >85 dBA
Suhu Ekstrim
Manual handling
Peralatan PenangananMaterial (e.g.,
forklifts, trolleys)
Peralatan transmisi Mekanik (e.g.,
gears, rollers)
Peralatan Bertenaga (e.g., gergaji,
punchers, presses, wood-working or
metal-working machinery)
Listrik (baterai, konduktor, etc)
Bahaya Energi Potensial
Benda Tajam
Dan Lainnya
72 Lampiran
Bahaya Lingkungan
Bahaya Kimia
Vibrasi
Kebisingan
Polusi Air
Suhu
Debu
Licin
Tersandung
Gas
Uap
dll
Asbestos
Explosives
Herbicides
PCBs
Poisons
Carcinogens
Cairan Mudah Terbakar
Pesticides
Peroxides formers
Toxics
Corrosives
Minyak
Pyrophorics
Reproductive toxins
Metal Beracun (arsenic, barium,
beryllium, cadmium, chromium, lead,
selenium, silver)
dll
Lampiran 73
Radiasi Pengionan
Non-fissionable radioactive materials
Fissionable radio nucleotides
Ionizing radiation-generating devices
(X-ray sources, accelerators, or sealed
radioactive sources)
Bahaya Radiasi
Bahaya Biologi
Pathogen
Viral and Rickettsial
Bakteri
Jamur
Parasit
Mutasi DNA
Mikro organisme
Darah Manusia atau binatang
Produk dari darah hewan
Sel binatang
Cairan Tubuh
Cell lines
Mikroba
Proteins
dll
74 Lampiran
Lampiran 3.
Contoh Identifikasi Bahaya - Metode Deduksi
Kejadian
Kemungkinan
Kejadian
Konsekuensi
Rekomendasi
Kebocoran
Gas Mudah
Terbakar
Mungkin
Flash Fire /
Jet Fire (5)
Kejadian
Kemungkinan
Kejadian
Konsekuensi
Rekomendasi
Flash Fire /
Ledakan
Percikan api
yang tidak
terkendali
Sangat
Mungkin
Lampiran 75
AHLI TEKNIK
GAS TESTER
SAFETY INSPECTOR
PENGAWAS JAGA
PEKERJA
CONTRACTOR
Aspek Kebakaran
AR
AR
II
Manajemen K3 Praktis
AR
AR
AR
AR
AR
AR
Tanggap Darurat
III
Keselamatan Khusus
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
Keselamatan Penggalian
AR
AR
AR
Bekerja di Ketinggian
AR
AR
AR
Scaffolding
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
AR
Operasi Pengangkatan
AR
AR
AR
10
AR
AR
AR
11
AR
AR
AR
12
AR
AR
AR
13
AR
: Modul Wajib
Standard
Identifikasi Bahaya
Duration
Pengetahuan Dasar
SUBJECT OF
TRAINING
Provider
No
Frequency
TRAINING MATRIX
AR
: As Required
(Sesuai kebutuhan)
: Modul Tidak Wajib