4.1.1.1. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Untuk Skala Rumah Tangga PDF
4.1.1.1. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Untuk Skala Rumah Tangga PDF
Jenis Kegiatan:
PKM Penelitian
TIM :
SUPARNO
FAJAR ARIANTO
TAUFAN AJI
ERI WINARDI
IMAM YUGO SANTOSO
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2008
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
: PKM Penelitian
: Suparno
: L2E 006 083
: Teknik/Mesin
: Universitas Diponegoro
4. Anggota Pelaksana
: 5 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar
: M. Tauviqirrahman,S.T,M.T
b. NIP
: Rp 6.000.000,00
: Rp 730.000,00
Menyetujui:
Ketua Jurusan Teknik Mesin
(Suparno)
Mengetahui PR III
Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing
(M. Tauviqirrahman,S.T,M.T)
NIP. 132 303 958
I.
II.
V.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada suatu
ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara keluar dan
masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut. Apabila diletakkan
sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk
akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model ini
adalah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi
karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah
besar. Selain model Oscillating Water Column, ada beberapa perusahaan &
lembaga lainnya yang mengembangkan model yang berbeda untuk memanfaatkan
ombak sebagai penghasil energi listrik, antara lain:
1. Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang
sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan
Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122
meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan
menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral.
Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston di antara tiap sambungan
segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik bertekanan melalui sebuah
motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus,
setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus.
2. Renewable Energy Holdings; ide mereka untuk menghasilkan listrik dari
tenaga ombak menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi
pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun
dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di dalam
sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk
mendorong air laut guna memutar turbin.
3. SRI International; konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus
bernama elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik
dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi
bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka
energi
listrik
pun
timbul.
Berdasarkan
konsep
tersebut
idenya
ialah
4. BioPower Systems; perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekorikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak.
Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling
baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun
lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke
samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi
gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut
mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus
ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang serupa untuk
merubah pergerakan laut menjadi listrik.
(3.1)
(3.2)
(3.3)
Gambar kiri (3.1): Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery.
Gambar tengah (3.2): Rumput laut mekanik yang disebut juga Biowave.
Gambar kanan (3.3): Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut Biostream.
Oleh karena itu mengingat potensi yang telah dimiliki oleh ombak begitu
besar, maka sebaiknya mulai sekarang kita perlu memanfaatkan energi ombak ini
sebagai pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan akan energi listrik di
hari mendatang, dengan mengembangkan model tersebut di seluruh pesisir pantai
Indonesia (Nafika, 2008).
10
1 terlihat bahwa kebutuhan listrik nasional didominasi oleh sektor industri, disusul
sektor rumah tangga, usaha, dan umum. Pola kebutuhan listrik per sektor tersebut
akan berbeda apabila ditinjau menurut wilayah pemasaran listrik PLN, dimana
semakin ke Kawasan Indonesia Timur, semakin besar kebutuhan listrik sektor
rumah tangga dibanding sektor industri. Hal ini disebabkan karena masih
rendahnya rasio elektrifikasi dan terbatasnya jumlah industri.
11
12
13
14
minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dsb [4]. Beberapa
lembaga riset di Indonesia telah mampu menghasilkan dan menggunakan
biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT serta Pusat Penelitian
Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan ITB. Kandungan
sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah daya
tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar.
6.4.3. Tenaga Panas Bumi
Pemanfaatan tenaga panas bumi di Indonesia masih sangat rendah, yakni
sekitar 3% [16]. Tenaga panas bumi berasal dari magma (yang temperaturnya bisa
mencapai ribuan derajad celcius). Panas tersebut akan mengalir menembus
berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Bila panas tersebut mencapai reservoir air
bawah tanah, maka akan terbentuk air/uap panas bertekanan tinggi. Ada dua cara
pemanfaatan air/uap panas tersebut, yakni langsung (tanpa perubahan bentuk
energi) dan tidak langsung (dengan mengubah bentuk energi). Untuk uap
bertemperatur tinggi, tenaga panas bumi tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan generator yang selanjutnya menghasilkan listrik.
6.4.4. Mikrohidro
Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil (bisa mencapai
beberapa ratus kW). Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro
(dibandingkan dengan PLTA skala besar) berimplikasi pada relatif sederhananya
peralatan serta kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi dan
pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan
mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
6.4.5. Tenaga Surya
Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi terbesar
dan terjamin keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan sumber energi
lainnya, energi matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Pemanfaatan
radiasi matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Perlu
diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti tenaga angin, bio-fuel, tenaga air,
dsb, sesungguhnya juga berasal dari energi matahari.
15
(1)
Untuk q dalam radial yaitu q kecil maka sin q = q = s/l, dimana s = busur lintasan
bola dan l = panjang tali. Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g
dapat ditentukan yaitu dengan hubungan
g = 42L
T2
(2)
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang
cukup berat digantungkan dengan kwat yang sangat ringan. Menentukan g dengan
cara ini cukup teliti jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tali lebih ringan dibandingkan bolanya
2. Simpangan harus lebih kecil (sudut q lebih kecil dari 15o)
16
17
18
Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan
selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii
menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub utara dan
selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah
sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka menginduksi
"spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali (http://id.Wikipedia/wiki/generator
listrik.org)
yang
dihubungkan
dengan
generator
listrik.
Perputaran
generator
G
i
r
B
an
du
l
19
yang
dihubungkan
dengan
generator
listrik.
Perputaran
generator
L = 1-2 m
P = 2-3 m
[a]
d = 0,2-0,3 m
Keterangan gambar
P
: Panjang papan apung [m]
L
: Lebar papan apung [m]
d
: Diameter bola besi
[m]
[b]
220 V
50Hz
20
Pada desain alat ini tinggi minimal ombak yang dibutuhkan diperkirakan 1 meter
Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga ombak terdahulu, sistem
pembangkit ini memiliki beberapa kelebihan:
1.
Ekonomis
Teknologi pembangkit listrik tenaga ombak ini relatif lebih ekonomis
Tepat Guna
Pemanfaatan ombak untuk membangkitan listrik pada sistem ini lebih tepat
guna karena lebih praktis dapat dipindahkan tempatnya. Disamping itu, teknologi
ini sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki laut luas dan
ombak yang relatif tinggi sehingga dapat diterapkan hampir di seluruh laut
Indonesia.
3.
Berdaya Guna
Menggunakan sistem ini dapat memanfaatkan barang-barang bekas di
Ramah Lingkungan
Teknologi ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan zat yang dapat
dapat di letakkan di laut yang ombaknya tidak terlalu tinggi berbeda dengan
pembangkit listrik tenaga ombak pada umumnya.
Desain alat ini sebagai solusi atas alat PLTO yang sudah ada sebelumnya.
Permasalahan harga yang mahal serta persyaratan tinggi gelombang minimal 7
meter setidaknya dapat dipecahkan dengan alat yang terbaru ini. Di samping itu,
alat ini sangat praktis karena relatif mudah dibuat dan dapat ditempatkan di
hampir seluruh laut Indonesia. Daya keluaran pembangkit listrik tenaga ombak
21
6. Gir
2. Drum bekas
7. Papan apung
3. Bola besi
7. Kawat besi
4. Pipa besi
8. Multimeter
5. Rantai
22
memutar gir yang dihubungkan dengan rantai sehingga generator listrik akan
berputar. Perputaran generator akan menghasilkan arus listrik
G
i
r
B
a
n
d
ul
Generator Listrik
Generator listrik berfungsi sebagai pembangkit listrik.
2.
Bola Besi
Bola besi berfungsi sebagai bandul matematis.
3.
Papan Apung
Papan apung berfungsi sebagai tempat diletakkannya bandul matematis
23
4.
Pipa Besi
Berfungsi sebagai kerangka pembangkit listrik tenaga ombak.
5.
Rantai
Rantai berfungsi menggerakkan gir.
6.
Gir
Gir digunakan sebagai pasangan rantai.
7.
Multimeter
Multimeter digunakan untuk mengukur arus listrik.
24
Mulai
Perancangan papan apung
Perakitan kerangka pembangkit listrik tenaga
ombak
Pemasangan bola besi
Pemasangan gir
Memasang generator listrik
Pemasangan rantai penghubung gir dengan
generator listrik
Pengukuran tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
Analisis hasil
Selesai
Gambar 15. Skema Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
25
4. Ukuran gir
Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Tinggi ombak laut
2. Massa bola besi
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
1. Tinggi ombak sebagai amplitudo gelombang
2. Periode gelombang ombak
3. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
Uraian Kegiatan
Bulan
1
1.
Merancang
papan
apung
2.
Merancang
kerangka
3.
Memasang
bola
besi
4.
Memasang
generator listrik
5.
6.
7.
Presentasi hasil
26
: Suparno
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Fajar Arianto
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Taufan Aji
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Eri Winardi
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
5. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
27
b. NIP
c. Golongan Pangkat
d. Jabatan Fungsional
: Assisten Ahli
e. Jabatan Struktural
:-
f. Fakultas/Program Studi
: Teknik/Teknik Mesin
g. Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
h. Bidang Keahlian
Keterangan
Jumlah
Bola besi
Rp 1.000.000,00
Pipa besi
Rp
Papan
Rp 100.000,00
Drum
Rp
200.000,00
Rantai
Rp
200.000,00
Gir
Rp
200.000,00
Kawat
Rp
50.000,00
Rp
50.000,00
Batang besi
Rp
300.000,00
10
Generator
Rp 1.500.000,00
11
Kabel
Rp
300.000,00
12
Lampu
Rp
30.000,00
13
Pelat besi
Rp 300.000,00
500.000,00
28
Keterangan
Jumlah
Rp 1.000.000,00
Multimeter
Rp
200.000,00
12.3. Operasional
No.
Keterangan
Jumlah
Transportasi
Rp 500.000,00
Dokumentasi
Rp 100.000,00
Akomodasi
Rp 200.000,00
Perhitungan total :
Biaya habis pakai sejumlah
Rp 4.730.000,00
Rp
800.000,00
Rp 6.730.000,00
29
Daftar Pustaka
30
Lampiran
1.
G
i
r
Ba
nd
ul
31