Anda di halaman 1dari 7

TEKNOLOGI ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

”PEMANFAATAN ENERGI SAMUDRA DI INDONESIA”

Disusun Oleh:
Nama : 1. R.M. Yusuf Agustria (03031181621013)
2. Indah Median Chandra (03031181621027)
3. Muhammad Nugroho (03031281621049)
4. Melda Elbenia Doloksaribu (03031181621116)
5. Fajria Septia Sukma (03031281621123)
6. M Egan Giovanni Johan (03031281419096)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Ir. Hj. Susila Arita R., DEA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan


sumber daya yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi penggunaan
tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan
membahayakan manusia itu sendiri. Sehingga manusia harus mencari sumber energi
alternatif lain untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya. Menjadi negara kepulauan
memiliki tantangan tersendiri terutama dari sisi pengolahan pesisir dan lautan. Salah
satu tantangannya adalah pemenuhan sumber energi terbarukan, mengingat sebagian
besar daerah di Indonesia merupakan daerah kepulauan yang disatukan oleh lautan.
Sebagai negara dengan potensi wilayah lautan yang cukup besar ini, sebenarnya
membuat Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan sumber-sumber energi
alternatif seperti energi samudra. Sehingga, kini para ahli menaruh perhatian terhadap
samudra sebagai upaya mencari jawaban terhadap tantangan kekurangan energi di
waktu mendatang dan upaya menganekakan penggunaan sumber daya energi.

II. RUMUSAN MASALAH

1.
2.
III. TUJUAN

1.
IV. MANFAAT

Manfaat dari menyusun makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan


kepada pembaca tentang apa itu energi samudra beserta pemanfaatan energi samudra di
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Pengenalan

Potensi yang terkait dengan teknologi energi samudra telah mendorong minat
yang semakin meningkat dalam mendukung pengembangan teknologi energi samudra.
Sektor energi samudra terdiri dari sejumlah teknologi yang berbeda, yaitu energi pasang
surut (tydal energy), energi gelombang (wave energy), ocean thermal energy conversion
(OTEC) dan gradien salinitas, yang dirancang untuk memanfaatkan tenaga yang
terkandung di laut dan lautan kita dan mengubahnya menjadi energi rendah karbon
terbarukan. Saat ini, teknologi energi pasang surut dan gelombang mewakili teknologi
energi samudra yang paling maju, dan yang diharapkan dapat menjadi komersial dalam
jangka pendek-menengah. (Magagna, 2015 : 84-85)
Potensi energi panas laut di Indonesia bisa menghasilkan daya sekitar 240.000
MW, tetapi secara teknologi, pembangkit listrik tenaga laut belum dikembangkan dan
dikuasai sedangkan untuk energi pasang surut dan energi gelombang masih sulit
diprediksi karena masih banyak ragam penelitian yang belum bisa didata secara rinci.
Energi samudra di Indonesia masih belum terimplementasikan karena masih banyak
faktor sehingga sampai saat ini masih taraf wacana dan penelitian penelitian. Biaya
investasi belum bisa diketahui di Indonesia tetapi berdasarkan uji coba di beberapa
negara industri maju adalah berkisar 9 sen/kWh hingga 15 sen/kWh. (Lubis, 2007 :
160)

II. Macam-Macam

Energi samudra dibagi menjadi empat macam, yaitu energi panas laut, energi
pasang surut, energi gelombang, energi arus laut. Prinsip kerja masing-masing yaitu
(Lubis, 2007 : 160) :
1. Energi panas laut yaitu dengan menggunakan beda temperatur antara temperatur
di permukaan laut dan temperatur di dasar laut.
2. Energi pasang surut dengan menggunakan beda ketinggian antara laut pasang
terbesar dan laut surut terkecil.
3. Energi gelombang adalah dengan menggunakan besar ketinggian gelombang dan
panjang gelombang.
4. Energi arus laut prinsip kerjanya persis sama dengan turbin angin. Dengan
menggunakan turbin akan dihasilkan energi listrik.

III. Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan energi samudra yaitu :


1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari dan tidak akan habis
3. Ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi suara, emisi C02, maupun polusi
visual
4. Mampu memberikan ruang kepada kehidupan laut untuk membentuk koloni
terumbu karang di sepanjang jangkar yang ditanam di dasar laut.

Kekurangan energi samudra yaitu:


1. Biaya awal yang relatif besar.
2. Kurangnya tradisi/pengalaman, energi terbarukan merupakan teknologi yang
masih berkembang.
3. Masih banyak ragam penelitian yang belum bisa didata secara rinci.

IV.
BAB III
METODOLOGI
BAB II
PEMANFAATAN ENERGI SAMUDRA
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Abubakar. 2007. Energi Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan. ISSN 1441-
318, 8 (2) : 160.
Magagna, Davide dan Andreas Uihlein. 2015. Ocean energy development in Europe: Current
status and future perspectives. International Journal of Marine Energy.

Anda mungkin juga menyukai