SIPIL
UNIVERSITAS RIAU
OLEH:
NAMA : LAMBOK J
SIMANJUNTAK
NIM : 1307113327
TUGAS
: STRUKTUR
1.PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan jumlah + 17.000 pulau terbentang dari
dari Sabang sampai Merauke. Salah satu sarana penunjang perekonomian adalah akses dari
daerah yang satu ke daerah yang lain.Indonesia memiliki 33 propinsi dan tiga ratusan lebih
kotamadya/kabupaten.Geografis Indonesia yang merupakan Negara kepulauan, dimana
banyak sekali sungai dan selat yang memisahkan daerah yang satu dengan daerah yang lain,
maka diperlukan suatu jembatan yang menghubungi 2 daerah yang terpisahkan oleh sungai
atau selat.Kebutuhan jembatan berbagai tipe di dalam negeri adalah + 30.000 ton/tahun dan
merupakan pangsa pasar yang sangat menarik.
Tipe jembatan yang merupakan standar PU yaitu:
1. untuk bentang sampai dengan 100 m adalah jembatan girder (baja/beton) dan jembatan
rangka dengan klasifikasi kelas A, B, dan C;
2. untuk bentang lebih dari 100 m adalah merupakan jembatan khusus atau jembatan bentang
panjang dengan klasifikasi A dan B.
Jembatan bentang panjang merupakan jembatan kategori khusus dan harus mendapat
persetujuan dari pihak Departement Pekerjaan Umum mulai dari tahap perencanaan struktur
jembatan sampai dengan tahap pemasangan.
Dalam hal ini, salah satu studi kasus yang merupakan jembatan bentang panjang adalah
Jembatan Pelengkung Teluk Masjid, kabupaten Siak, propinsi Riau.
Desain jembatan pelengkung teluk masjid telah melalui uji coba Wind Tunnel Test di Monash
University, Melbourne-Autralia untuk memastikan bahwa struktur jembatan dapat menahan
kecepatan angin yang extreme.
2.TAHAPAN PEKERJAAN
Tipe jembatan yang dikategorikan sebagai jembatan bentang panjang adalah sebagai berikut:
1. Jembatan pelengkung rangka baja, dengan panjang bentang mulai dari 100 m sampai
dengan 250 m
2. Jembatan Cable Stay, dengan panjang bentang mulai dari 250 m sampai dengan 1.000 m
3. Jembatan Suspension (jembatan gantung), dengan panjang bentang mulai dari 250 m
sampai dengan 2.000 m
Dengan menggunakan jembatan bentang panjang, maka jumlah pier yang dibutuhkan
lebih sedikit jika dibandingkan dengan jembatan yang standard. Jembatan pelengkung Teluk
Masjid, Siak-Riau dengan panjang bentang utama 250 m merupakan jembatan bentang
panjang dengan menggunakan jembatan pelengkung rangka baja.
Pelaksanaan pekerjaan jembatan pelengkung Teluk Masjid, adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tipe
Klasifikasi
Kelas A: Lebar jalur lalu lintas 7 m (lajur ganda) ditambah 1 m lebar trotoar untuk
sebesar 5,1 m.
3. Panjang Bentang
:
Pier 1 s/d 10, tipe box girder
Pier 10 s/d 11, tipe pelengkung
Pier 11 s/d 12, tipe pelengkung
Pier 12 s/d 13, tipe pelengkung
Pier 13 s/d 22, tipe box girder
TOTAL
4. Spesifikasi Pembebanan mengacu pada:
= 45 m x 9 = 405 m
= 90 m
= 250 m
= 90 m
= 45 m x 9 = 405 m
= 1.240 m
Untuk bangunan atas jembatan = BM 100 (100% bina marga) sesuai dengan peraturan
Perencanaan Teknik Jembatan Indonesia yaitu Pembebanan untuk Jembatan (SK.SNI T-
02-2005)
Koefisien gempa maximum C=0.230 (koefisien Geser Dasar) dan faktor kepentingan
I=1.2
Sistem lantai: Ketebalan lantai jembatan sebesar 220 mm dipinggir jalur lalu lintas dan
280 mm pada bagian tengah jalur lalu lintas, dengan ketebalan trotoar 520 mm. Beton
lantai dengan mutu fc 30 MPA (K-350) dan tulangan ulir dengan mutu minimal BJTD
39 (U-39). Pada permukaan beton harus ditutup waterproofing dan aspal setinggi 5 cm
ditambah 3 cm untuk overlay. Lantai jembatan menggunakan pelat baja bergelombang
(steel deck) digalvaniz yang berfungsi sebagai perancah pada saat pelaksanaan dengan
5.
Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDC (Bridge Design Code);
Kondisi khusus yang tidak terdapt dalam BMS 1992 (dan revisinya) dapat
Anti lendut (camber) yang cukup untuk mengimbangi lendutan akibat beban mati dan
beban hidup sebesar minimal 150% dan pada saat operasioanl, camber sisa yang terjadi
akibat beban mati maksimal sebesar 1/300 kali panjang bentang;
Semua sambungan baut harus direncanakan sebagai sambungan friksi (friction bolt)
dengan koefisien slip = 0.3 untuk baja yang di hot dipped galvanized yang dibersihkan
dengan abrasive ringan, dan harus diperiksa terhadap kekuatan geser dan tumpuan;
Jembatan harus direnacnakan terhadap pengaruh fatik. Pengelasan dan sambungan baut,
termasuk lokasi lubang baut dan prosedur pengelasan, harus direnanakan sedemikian
rupa sehingga menjamin tidak terjadi konsentrasi tegangan yang terjadi untuk
6.
Sebelum pelaksanaan pabrikasi dimulai semua pihak harus menyetujui Inspection Test Plan
(ITP) yang meliputi:
3. PENUTUP
Jembatan bentang panjang adalah salah satu jembatan yang akan banyak digunakan di
Indonesia untuk menghubungan satu daerah dengan daerah lain yang terpisahkan oleh
sungai/selat dan merupakan jembatan secara arsitektur menjadai Icon daerah yang
membangunnya.
Sumber daya manusia dan pengadaan barang, proses pabrikasi, dan pemasangan jembatan
bentang panjang dapat dilaksanakan oleh kemampuan dalam negeri dan akan meningkatkan
pertumbuhan dunia konstruksi di Indonesia.
Lampiran:
Gambar Isometry Jembatan pelengkung Teluk masjid, Siak-Riau