LANDASAN TEORI
11
12
13
14
Pemimpin etis berfokus pada nilai moral dan keadilan dalam pengambilan
keputusan, mempertimbangkan dampak keputusan organisasi pada dunia luar dan
secara jelas mengkomunikasikan kepada bawahan bagaimana cara kerja yang
harus mereka lakukan dalam berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
Pemimpin etis selalu melakukan komunikasi dengan bawahannya, menetapkan
standar etika yang jelas dan menggunakan reward dan punishment untuk melihat
standar-standar tersebut telah diikuti. Dengan begitu pemimpin etis dapat
meningkatkan kinerja dalam organisasi dengan menunjukkan kualitas yang akan
mempengaruhi bawahan untuk bekerja keras.
15
didefinisikan
sebagai
keselarasan
dalam
kaitannya
dengan
16
dengan apa yang menjadi tujuan organisasi. Jadi dengan begitu terdapat kesamaan
tujuan individu dengan tujuan organisasi yang berdampak pada keefektifan
organisasi dalam mencapai tujuan.
17
social
learning
theory
dijelaskan
bahwa
pemimpin
terjadilah
18
19
dan
ketahanan.
Ketika
pimpinan
memberikan
suatu
20
dan mendapatkan hasil berupa kinerja yang baik. Dari keseluruhan aspek
psychological capital yang dijabarkan, jika individu memiliki keempat
aspek psychological capital ini, maka dapat meningkatkan kinerja
individual mereka. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
(Bouckenooghe, dkk., 2015) yang menemukan adanya hubungan positif
antara kepemimpinan etis
psychological capital.
Ha2: Psychological capital memediasi hubungan antara kepemimpinan etis
dengan kinerja individual
21
22
2.
23
24
25