Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres merupakan fakta hidup, individu bereaksi secara berbeda terhadap
stressor bergantung pada berbagai faktor yang salah satunya oleh bagaimana
individu memaknai peristiwa yang menimbulkan stres tersebut (stressor).
Manajemen koping, harapan terhadap self-effficacy, daya psikologis,
optimisme, dukungan sosial, merupakan faktor psikologis yang dapat
mengurangi atau menahan stres (Nevid, 2003 dalam Suminarsis dan
Sudaryanto, 2009).
Berdasarkan temuan World Health Organization (WHO), stres merupakan
masalah kesehatan masyarakat nomor empat di dunia dan akan menjadi nomor
dua pada tahun 2020, penderita non psikotis seperti stres dan kecemasan
sekitar 80 dari 100 orang penduduk (Ghozali & Aisyah, 2014). Di Amerika,
sekitar 75% orang dewasa mengalami stres berat dan jumlahnya cenderung
meningkat 1 tahun terakhir sementara itu di Indonesia, sekitar 1,33 juta
penduduk diperkirakan mengalami gangguan kesehatan mental atau stres.
Angka tersebut mencapai 14% dari totol penduduk dengan tingkat stres akut
(stres berat) mencapai 1-3% (Legiran, Aziz, dan Belinawati, 2015).
Stres dapat terjadi dimanapun dan pada siapapun, juga pada mahasiswa.
Mahasiswa dengan kesulitan pada saat menyesuaikan diri dapat merupakan
stressor tersendiri yang akan menghambat proses pembelajaran sehingga
mempengaruhi prestasi belajar. Keberhasilan proses pembelajaran sebagai
tujuan utama pendidikan tidaklah semata mata ditentukan oleh faktor-faktor
yang bersifat eksternal, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal. Faktor eksternal dapat berupa dukungan maupun hambatan seperti
1

lingkungan, fasilitas, sistem sosial ekonomi, kondisi alam dan lain sebagainya.
Adapun faktor internal dapat berupa kondisi kesehatan jasmani maupun
kondisi kesehatan psikis atau emosional. Faktor internal memegang peranan
yang paling menentukan dalam keberhasilan proses belajar karena kesehatan
psikis seorang mahasiswa dapat berubah dengan adanya perubahan
lingkungan (Sumarni, 1998 dalam Suminarsis & Sudaryanto, 2009).
Penelitian pada mahasiswa Keperawatan, Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dengan sampel sebanyak 66 orang, oleh Yemima
Dayfiventy menyimpulkan hasil bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya stres pada mahasiswa keperawatan adalah materi perkuliahan yang
banyak, harapan orang tua yang besar, ideal diri yang besar terhadap target,
tugas yang banyak dan monoton, dosen yang perfeksionis, permasalahan
dengan dosen, tingkah laku teman yang kurang menyenangkan dan masalah
pribadi. Hasil dari penelitian tersebut adalah 56 orang mahasiswa (85,7%)
mengalami stres dalam proses pembelajaran di program studi keperawatan.
Dan penyebab stres tertinggi adalah tugas yang banyak dan ideal diri yang
besar terhadap target (Dayfiventy, 2012).
Christyanti, Mustamiah, dan Sulistiani, 2010 melakukan penelitian
tentang hubungan antara penyusuaian diri terhadap tuntutan akademik dengan
kecenderungan stres pada mahasiswa kedokteran Universitas Hang Tuah
Surabaya hasilnya menujukkan bahwa terdapat 83,8% faktor faktor yang
berpengaruh terhadap kecenderungan stress pada mahasiswa kedokteran
diantaranya adalah faktor lingkungan, faktor keperibadian pola tingkah laku
tipe A, faktor kognitif dan faktor sosial budaya.

Penelitian yang dilakukan oleh Stephanie, 2006 dalam Ismail, Kundre,


dan Lolong, (2015) mengenai tingkat stres pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran memiliki Prevalensi sebesar 31,2-51%. Sementara itu, penelitian
yang di lakukan oleh Saipanish 2003 dalam Abdulghani 2008 di Asia
didapatkan sebesar 47-74,2% prevalensi mahasiswa Fakultas Kedokteran yang
mengalami stres. Hasil penelitian Reni dalam Ulumudin, 2011 tentang
kejadian stres pada Mahasiswa didapatkan stres ringan dialami oleh
Mahasiswa Kedokteran sebanyak 82 (61,7%) responden dari 133 responden,
dan stress sedang dialami oleh 51 (38,3%) responden. Hasil penelitian lainnya
dari Universitas Sumatera Utara tahun 2010 dengan jumlah sampel 90
mahasiswa kedokteran USU menunjukkan persentase stres ringan, sedang, dan
berat adalah 26,7%, 22,2%, dan 22,2%. Sekitar 28,9% mahasiswa kedokteran
tidak mengalami stres (Rahmi, 2012). Sedangkan hasil penelitian

yang

dilakukan oleh Rahmi (2012) tentang hubungan tingkat stres dengan prestasi
belajar menunjukan bahwa persentasi mahasiswa berprestasi lebih banyak
dijumpai pada tingkat stres normal (55,6%), ringan (25,0%), sedang (20,0%)
dan mahasiswa berprestasi baik dengan tingkat stres berat (7,1%).
Berdasarkan faktor yang sering mengakibatkan stres pada mahasiswa.
Salah satunya adalah faktor faktor pribadi seperti beban tugas selama praktek,
dikarenakan beban tugas yang menumpuk sehingga mahasiswa cenderung
lebih banyak berpikir untuk mengerjakan laporan asuhan keperawatan sampai
larut malam, dan apabila mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik
lapangan melakukan kesalahan biasanya mahasiswa cenderung menjadi
penakut, dan pesimis, sehingga beban pikiran mahasiswa semakin stres

menghadapinya. Serta faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi yakni


seorang mahasiswa yang baru memasuki tahun ajaran baru perlu beradaptasi
dengan lingkungan tempat ia praktik klinik di rumah sakit sehingga tidak
sedikit mahasiswa masih banyak yang kurang beradaptasi dengan lingkungan
rumah sakit maka mahasiswa-mahasiswa lebih cenderung pendiam/penakut
karena takut terjadi kesalahan di rumah sakit maka terjadi peningkatan stres
saat menjalani proses adaptasi lingkungan. Adapun faktor faktor yang
mempengaruhi dari kampus yaitu seperti saat malakukan bimbingan terhadap
proses bimbingan belajar praktik klinik di rumah sakit, mahasiswa lebih
banyak tekanan dikarenakan adanya revisi, coretan, disalahkan saat proses
bimbingan, asuhan keperawatan di institusi (Ghozali dan Aisyah, 2014).
Berdasarkan studi pendahuluan Februari 2016 kepada 10 orang
Mahasiswa S1 Keperawatan tingkat satu mereka mengatakan faktor-faktor
yang menyebabkan stres pada saat praktek di rumah sakit

pada saat di

lakukan wawancara hanya 2 mahasiswa yang tidak mengalami kesulitan saat


praktek di rumah sakit dan 8 mahasiswa lainnya mengatakan faktor penyebab
stres pada praktek di rumah sakit yaitu kesulitan membuat tugas/asuhan
keperawatan, takut salah dalam melakukan tindakan, kesulitan dalam
beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit karena takut dengan perawat
senior, kesulitan dalam proses bimbingan asuhan keperawatan yang memakan
waktu yang lama.
Berdasarkan prevalensi diatas stres sering terjadi pada mahasiswa
dikarenakan mahasiswa tidak dapat mengatasi masalah yang dialaminya,

praktik belajar klinik juga dapat menyebabkan stres pada mahasiswa karena
banyak tuntutan yang harus dipenuhi sesuai target yang telah ada.
Berdasarkan Latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui apa saja
faktor-faktor penyebab stres pada mahasiswa dalam melaksanakan praktek
klinik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada mahasiswa yang melaksanakan
praktik klinik di Rumah Sakit dimana sebagian besar mahasiswa yang
melaksanakan praktik klinik mengalami stres. Oleh karena itu peneliti
bermaksud mengetahui faktor- faktor yang yang berhubungan dengan tingkat
stres pada saat praktik di rumah sakit bagi mahasiswa S1 Keperawatan
Universitas Katolik Musi Charitas Palembang Tahun 2016.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Faktor-Faktor beban tugas selama
praktek/laporan asuhan keperawatan, kesalahan dalam melakukan
tindakan, proses adaptasi dengan lingkungan baru, pembimbing/instruktur
dan proses bimbingan yang berhubungan dengan tingkat stres pada
Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik
Musi Charitas Palembang pada saat paraktek di rumah sakit.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahui distribusi frekuensi beban tugas selama praktek/laporan
asuhan keperawatan.
2. Diketahui distribusi frekuensi kesalahan dalam melakukan tindakan.
3. Diketahui distribusi frekuensi proses adaptasi dengan lingkungan baru.
4. Diketahui distribusi frekuensi dosen pembimbing dan proses
bimbingan.

5. Diketahui distribusi frekuensi tingkat stres pada mahasiswa S1


keperawatan.
6. Diketahui hubungan beban tugas selama praktek/laporan asuhan
keperawatan dengan tingkat stres pada mahasiswa S1 Keperawatan
Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

Katolik

Musi

Charitas

Palembang pada saat praktek di rumah sakit.


7. Diketahui hubungan kesalahan dalam melakukan tindakan
dengan tingkat stres pada mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang pada saat
praktek di rumah sakit.
8. Diketahui hubungan proses adaptasi lingkungan baru dengan tingkat
stres pada mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Katolik Musi Charitas Palembang pada saat praktek di
rumah sakit.
9. Diketahui hubungan dosen pembimbing dan proses bimbingan dengan
tingkat stres pada mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang pada saat
praktek di rumah sakit.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan
sebagai referensi, dan bahan bacaan, dan sebagai proses pengembangan
dan pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Katolik Musi Charitas Palembang.
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memahami faktor faktor yang
terjadi pada mahasiswa untuk mencegah terjadinya stres dalam
menghadapi praktek di Rumah sakit.

3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
mengaplikasikan ilmu Keperawatan Jiwa dan Metodologi Keperawatan
serta menambah wawasan dan wacana baru bagi peneliti untuk melihat
fenomena nyata yang ada dilapangan.
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk dalam lingkup keperawatan jiwa yang difokuskan
untuk mengetahui Faktor- Faktor yang berhubungan dengan tingkat stres pada
Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
pada saat praktik di rumah sakit. Sampel dalam penelitian ini merupakan
Mahasiswa S1 Keperawatan tingkat I. Penelitian ini akan dilaksanakan pada
tanggal 13-14 April 2016, Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik metode cross sectional
sebanyak 67 responden dengan total sampling.

F. Penelitian Terkait
Daftar Table 1.1 : Daftar Penelitian Terkait
Nama
Christya
nti., dkk,
2010

Dayfive
nty,
2012

Rahmi,
2012

Judul
Hubungan
antara
Penyesuaian
Diri
terhadap
Tuntuan
Akademik
dengan
Kecenderungan Stres
pada
Mahasiswa
Fakultas Kedokteran
Universitas
Hang
Tuah Surabaya
Gambaran
Stressor
dan Koping Mahaiswa
pembelajaran
Kurikulum
berbasis
Kompetensi Fakultas
keperawatan
Universitas Sumatera
Utara

Hubungan
tingkat
stress dengan prestasi
belajar
mahasiswa
tingkat II Prodi D III
Kebidanan
Banda
Aceh
Jurusan
kebidanan Poltekkes
Kemekes NAD TA.
2011/2012

Variabel & hasil


Indipendent : Penyesuaian diri
terhadap tunutan akademik
Dependent
stress

Kecenderungan

Hasilnya : penyesuain diri


terhadap
tuntutan akademik
mempuyai hasil negative
Independen:
Stressor dan Koping
Dependen:
pembelajaran
kurikulum berbasis kopetensi
Hasil : menyimpulkan hasil
bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
stress
pada
mahasiswa
keperawatan adalah materi
perkuliahan yang banyak,
harapan orang tua yang besar,
ideal diri yang besar terhadap
target, tugas yang banyak dan
monoton,
dosen
yang
perfecsionist, permasalahan
dengan dosen, tingkah laku
teman
yang
kurang
menyenangkan dan masalah
pribadi
Independen : tingkat stress
Dependen : prestasi belajar
Hasil : mahasiswa berprestasi
lebih banyak dijumpai pada
tingkat stress normal (55,6%),
ringan
(25,0%),
sedang
(20,0%)
dan
mahasiswa
berprestasi
baik
dengan

Perbedaan
Judul :
Peneliti : Fa
dengan tingk
keperawatan.
Uji statistik :
Peneliti Kend
Penelitian T
Pearson.
Responden :
Peneliti : 44 R
Penelitian Te
Judul :
Peneliti : Fa
dengan tingk
keperawatan.
Uji statistic :
Peneliti Kend
Responden :
Peneliti : 44 R
Penelitian Te
Desain penel
Peneliti : K
Deskriptif ek

Judul :
Peneliti : Fa
dengan tingk
keperawatan
Uji statistic :
Peneliti Kend
Penelitian Te
Responden :
Peneliti : 44

tingkat stress berat (7,1%).

Keistimewaan penelitian yang akan saya lakukan dibandingkan dengan


penelitian terkait diatas disini peneliti

menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat stres pada mahasiswa S1Keperawatan pada saat


paktek Rumah Sakit, peneliti lebih mendalami faktor faktor yang
berhubungan dengan steres pada saat praktek di Rumah Sakit seperti
bebakan tugas/asuhan keperawatan, kesalahan dalam melakukan tindakan,
proses adaptasi lingkungan baru, dan pembimbing/instruktur dan proses
bimbingan, pada ketiga penelitian terkait tersebut membahas tentang stres
akibat proses pembelajaran di akademik disini peneliti lebih membahas
tentang penyebab stres pada saat mahasiswa praktik di Rumah Sakit, selain
itu keistimewaan dari penelitian saya ini penelitian ini lebih bermanfaat
untuk mahasiswa keperawatan terutama pada saat menghadapi praktek di
Rumah Sakit dan agar mahasiswa mengetahui apa saja faktor yang
menyebakan stres pada saat praktek di Ruamh Sakit.

126 Respond

Anda mungkin juga menyukai