Anda di halaman 1dari 8

Jawaban Pertanyaan diskusi:

Pengembangan Media dan Sumber


Belajar

OLEH :
KELOMPOK v
1. FITRAH NUR SYAFITRI
2. HERDIANSYAH SAPUTRA
3. INDRAWATI PAMORAS
4. MIKRAYANTI

A 241 13 O24
A 241 13 O3O
A 241 13 O31
A 241 13

O80
5. IREN KRISTI

A 241 13 156

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO

2015
PERTANYAAN KELOMPOK
1) Bagaimana cara pengembangan media dan sumber belajar di desa
pedalaman?
2) Bagaiman cara menerapkan pengalaman belajar terhadap proses
pembelajaran !
3) Bagaiman cara memadukan 2 buah media dalam satu konsep pembelajaran
beserta contohnya!
4) Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari Pengalaman-pengalaman
Belajar!
5) Yang mana yamg dimaksud media yang memiliki daya liput yang luas dan
serentak? Dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang
dan waktu?
JAWABAN
1) Sebagai seorang pengajar kita di tuntut untuk memiliki kreativitas yang
baik, dimanapun kita di tempatkan kita bisa mengembangkan media dan
sumber belajar sesuai dengan gaya belajar siswa kita,baik itu di perkotaan
ataupun di desa pedalaman. Untuk media pembelajaran sendiri kita bisa
memakai media visual,media auditif,dan juga media audiovisual.
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat di dengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman
suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,
seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain
sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik,sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama
dan kedua.

Seperti untuk mempelajari besaran dan pengukuran karena di desa


pedalaman mungkin tidak ada alat ukur seperti yang ada,maka di
situlah kita sebagai pengajar di tuntut bagaimana kreativitas kita
agar materi besaran dan pengukuran bisa di pahami dan di terima
oleh siswa.
2) Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang di lakukan guru agar siswa
belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah
proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat
berpengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman
langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada
situasi yang sebenarnya. Contohnya, agar siswa belajar bagaimana cara
mengoperasikan komputer, maka guru menyediakan komputer untuk
digunakan oleh siswa; agar siswa memiliki keterap dan mengendarai
kendaraan, maka secara langsung guru membimbing siswa menggunakan
kendaraan yang sebenarnya; demikian juga memberikan pengalaman
bermain gitar, mengetik, dan lain menjahit dan lain sebagainya, atau
mungkin juga pengalaman langsung, untuk mempelajari oblek atau babayang dipelajari, contohnya pengalaman langsung meliha: dan mempelajari
Candi Borobudur, pengalaman langsung melihat kerbau di sawah,
pengalaman langsung melihat bagaimana kapal terbang mendarat di
landasan. Atau, pengalaman langsung mempelajari benda-benda elektronik
dan lain sebagainya.
Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar
yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung
kemungkinan

kesalahan

persepsi

akan

dapat

dihindari.

Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat


disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana kehidupan
makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa
langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya
untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja
jantung ketika memompakan darah. Untuk memberikan pengalaman

belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film atau fotofoto dan lain sebagainya. Demikian juga untuk memiliki keterampilan
membedah atau melakukan operasi pada manusia, pertama kali tidak perlu
melakukan pembedahan langsung, akan dapat menggunakan bench
semacam boneka yang tetapi mirip dengan manusia. Atau untuk
memperoleh keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa, dalam
proses pembelajarannya dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan
pesawat yang mirip dan memiliki karakteristik yang sama. Alat yang dapat
membantu proses belajar ini yang dimaksud dengan media atau alat peraga
pembelajaran.
3) Cara untuk memadukan 2 media dalam satu konsep fisika adalah dengan
menggunakan media pembelajaran audivisual. Media audiovisual yaitu
jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film,
slide suara, dan lain sebagainya Contohnya untuk mempelajari konsep
hukum newton kita bisa menggunakan simulasi mungkin dalam bentuk
video dan macromedia yang bisa di isikan gambar dan visual..
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang media auditif dan Media
visual. Tapi agar siswa lebih mengerti lagi karena penerimaan materi
setiap siswa berbeda kita bisa menerapkan pengalaman lansung kepada
siswa seperti pada materi Besaran dan Pengukuran kita bisa mengajak
siswa untuk terjun langsung dalam melakukan pengukuran secara
langsung.
4) Pengalaman belajar menurut kerucut pengalaman dari edgar Dale
sebenarnya sudah terbagi yang mana pengalaman langsung dan yang mana
pengalaman tidak lagsung. Sebelum mengetahui yang mana kelebihan dan
kekurangan dari masing pengalaman belajar. Lebih dulu akan di jabarkan
terlebih dahulu pengalaman belajar menurut Edgar Dale.
1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh
siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami,
merasakan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan

pencapaian tujuan. Siswa berhubungan langsung dengan objek


yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara. Karena
pengalaman langsung inilah, maka ada kecenderungan hasiyang
diperoleh siswa menjadi konkret sehingga akan memiliki ketepatan
yang tinggi.
2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui
benda atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan
yang sebenarnya. Pengalaman tiruan sudah bukan pengalaman
langsung lagi sebab objek yang dipelajari bukan yang ash atau
yang sesungguhnya melainkan benda tiruan yang menyerupai
benda aslinya. Mempelajari objek tiruan sangat besar manfaatnya
terutama untuk menghindari terjadinya verbalisms. Misalkan siswa
akan mernpelaJari kanguru. Oleh karena binatang tersebut sulit
diperoleh

apalagi

dibawa

ke

dalam

kelas,

maka

untuk

mempelajarinya dapat menggunakan model binatang dengan wujud


yang sama namun terbuat dari plastik.
3. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari
kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan)
dengan menggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Walaupun siswa tidak mengalami secara langsung
terhadap kejadian, namun melalui drama, siswa akan lebih menghayati berbagai peran yang disuguhkan. Tujuan belajar melalui
drama ini agar siswa memperoleh pengalaman yang lebih jelas dan
konkret.
4. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian
informasi melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat
secara langsung dalam masalah yang dipelajari walaupun bukan
dalam situasi nyata, maka pengalaman melalui demonstrasi siswa
hanya melihat peragaan orang lain.
5. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui
kunjungan siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari. Melalui
wisata siswa dapat mengamati secara langsung, mencatat, dan

bertanya tentang hal-hal yang dikunjungi. Selanjutnya, pengalaman


yang diperoleh dicatat dan disusun dalam cerita/makalah secara
sistematis. Isi catatan disesuaikan dengan tujuan kegiatan ini.
6. Pengalaman melalui pameran. Pameran adalah usaha untuk
menunjukkan hasil karya. Melalui pameran siswa dapat mengamati
hal-hal yang ingin dipelajari, seperti karya seni balk seni tulis, seni
pahat, atau bendabenda bersejarah dan hasil teknologi modern
dengan berbagai cara kerjanya. Pameran lebih abstrak sifatnya
dibandingkan dengan wisata, sebab pengalaman yang diperoleh
hanya terbatas pada kegiatan mengamati wujud benda itu sendiri.
Namun demikian, untuk memperoleh wawasan, dapat dilakukan
melalui wawancara dengan pemandu dan membaca leaflet atau
bookklet yang disediakan penyelenggara.
7. Pengalaman melalui televisi merupakan

pengalaman

tidak

langsung, sebab televisi merupakan perantara. Melalui televisi


siswa dapat menyaksikan berbagai ristiwa yang ditayangkan dari
jarak jauh sesuai dengan program yang dirancang.
8. Pengalaman melalui gambar hidup dan film. Gambar hidup atau
film merupakan rangkaian gambar Yang diproyeksikan pada layar
dengan kecepatan tertentu. Dengan mengamati film siswa dapat
belajar sendiri walaupun bahan belajarnya terbatas sesuai dengan
naskah yang disusun.
9. Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar. Pengalaman
melalui media ini sifatnya lebih abstrak bandingkan pengalaman
melalui gambar hidup sebab hanya mengandalkan salah satu indra
saja, yaitu penglihatan, pendengaran atau indra penglihatan saja.
10. Pengalaman melalui lambang-lambang visual, seperti grafik,
gambar, dan bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat
memberikan pengetahuan lebih lugs kepada siswa. Siswa lebih
dapat memahami berbagai perkembangan atau struktur melalui dan
lambang visual lainnya.
11. Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang
sifatnya lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh pengalaman

hanya melalui bahasa balk lisan maupun tulisan. Kemungkinan


terjadinya verbalisms sebagai akibat dari perolehan pengalaman
melalui lam-bang verbal sangat besar. Oleh Sebab itu, sebaiknya
penggunaan bahasa verbal harus disertai dengan penggunaan
media lain.
Semua pengalaman belajar diatas sebenarnya sudah terbagi yang
mana pengalaman belajar secara langsung dan secara tidak langsung.
Adapun kelebihan dari Pengalaman langsung yaitu siswa akan
mendapat pengetahuan yang lebih konkret, pesan yang ingin
disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai, dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan
siswa

dengan

kondisi

yang

sebenarnya.

Pada

kenyataannya

memberikan pengalaman langsung kepada siswa bukan sesuatu yang


mudah bukan hanya menyangkut segi perencanaan dan waktu saja
yang dapat menjadi kendala, akan tetapi memang ada sejumlah
pengalaman yang sangat tidak mungkin dipelajari secara langsung oleh
siswa.
Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran
dapat disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana
kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru
membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau
membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ
tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah.
Untuk

memberikan

pengalaman

belajar

semacam

itu,

guru

memerlukan alat bantu seperti film atau foto-foto dan lain sebagainya.
Demikian juga untuk memiliki keterampilan membedah atau
melakukan operasi pada manusia, pertama kali tidak perlu melakukan
pembedahan langsung, akan dapat menggunakan bench semacam
boneka yang tetapi mirip dengan manusia. Atau untuk memperoleh
keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa, dalam proses
pembelajarannya dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan

pesawat yang mirip dan memiliki karakteristik yang sama. Alat yang
dapat membantu proses belajar ini yang dimaksud dengan media atau
alat peraga pembelajaran. Menunjukkan bahwa pengetahuan akan
semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal
ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya
mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan
kesalahan persepsi siswa. Hal lain, penyampaian informasi yang hanya
melalui bahasa verbal selain dapat menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, juga gairah siswa untuk menangkap pesan akan
semakin kurang, karena siswa kurang diajak berpikir dan menghayati
pesan yang disampaikan. Paclahal untuk memahami sesuatu perlu
keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis.
5) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari halhal atau kejadian yang secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan alain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai