Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

GERAKAN TUBUH DAN REFLEKS

Disusun oleh :
Shinta Fantasia 2443016151
Alvionita Lende 2443016153
David Christian Ferdinand 2443016116
Maharani C Panjaitan 2443016102
Grace Cicilia Daud 2443016152
Eni Kunianti Suwoko 2443016103
Golongan Praktek T
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan praktikum adalah memahami gerakan tubuh dan refleks yang merupakan
hasil kerjasama rangka dan otot pada sendi tertentu.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Gerak merupakan ciri kehidupan. Gerakan tubuh terdiri dari gerak
involunter dan volunter. Gerak involunter adalah gerakan yang terjadi secara
otomatis tanpa kendali korteks kesadaran. Gerakan involunter tubuh berupa gerak
refleks, yaitu antara lain refleks pengecilan pupil, mengejap, batuk bersin, sekresi
saliva, peristaltik dan sebagainya. Gerakan volunter adalah gerakan yang
terbentuk oleh kemauan dan kesadaran penuh. Sebagai contoh gerakan volunter
adalah menulis, membaca, bermain bola, dan sebagainya (Zainal, 2013).
Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha
sadar. Refleks ada dua jenis yaitu refleks dasar yang tidak perlu
dipelajari, misalnya mengedipkan mata ketika ada benda asing yang
masuk; dan refleks terkondisi, misalnya ketika kita belajar dan
berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu
melihat suatu di kertas patitur. Jalur jalur saraf yang berperan dalam
pelaksanaan aktifitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks. Refleks
sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi
nervus dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan
oleh anggota tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal
tidaknya fungsi dalam tubuh (Triaminah, 2010).
Refleks neurologik bergantung pada suatu lengkungan (lengkung refleks)
yang terdiri atas jalur aferen yang dicetus oleh reseptor dan sistem eferen yang
mengaktifasi organ efektor, serta hubungan antara kedua komponen ini. Bila
lengkung ini rusak maka refleks akan hilang. Selain lengkungan tadi didapatkan
pula hubungan dengan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak yang tugasnya
memodifikasi refleks tersebut. Bila hubungan dengan pusat-pusat yang lebih
tinggi di otak yang tugasnya memodifikasi refleks tersebut. Bila hubungan dengan
pusat yang lebih tinggi ini terputus, misalnya karena kerusakan pada sistem
piramidal, hal ini akan mengakibatkan refleks meninggi (Bahar, 2015).

BAB 3. ALAT DAN BAHAN


3.1. Orang percobaan
3.2. Palu kayu atau plastik
3.3. Senter
3.4. Kaca pembesar
3.5. Penggaris
3.6. Kapas
3.7. Pinset
3.8. Gunting bedah
BAB 4. TATA KERJA
4.1. GERAKAN TUBUH
Kerjasama otot dan tulang dapat menghasilkan gerakan gerakan tubuh yang
terbatas. Berikut ini adalah beberapa gerakan tubuh.
Fleksi

: Gerakan menekuk sehingga sudut antara dua tulang


: menyempit.

Ekstensi

: Gerakan meluruskan sehingga sudut antara dua tulang


: melebar.

Hiperekstensi : Ekstensi yang melebihi posisi lurus.


Abduksi

: Gerakan anggota tubuh yang menjauhi garis tengah tubuh.

Oposisi

: Gerakan menyudut ibu jari yang menyentuh kelingking yang


: ekstensi.

Reposisi

: Gerakan ibu jari dari posisi oposisi kembali ke semula.

Sirkumduksi : Gerakan memutar ujung distal tulang sementara proksimal


: tulang tetap tidak bergerak
Rotasi

: Gerakan memutar bagian tubuh pada aksisnya tanpa


: mengubah posisi aksis.

4.2. REFLEKS
Berikan rangsangan dan amati respons yang timbul pada refleks - refleks
berikut :
1. Refleks Fleksor / Monosinaps / Patella
Ketuklah patella orang percobaan (op) dengan benda tumpul pada kaki
yang ditekuk, amati respons yang timbul.
2. Refleks Kornea

Sentuh kornea dengan kapas yang dipilin, amati respons yang timbul.
Lakukan pada orang percobaan (op).
3. Refleks Pupil
Tutup mata 30 detik, lindungi mata dengan kertas, buka mata lalu amati
pupil mata. Ulangi dengan mata tertutup satu. Amati pupil kemudian
sorot mata dengan senter, amati pupil, bandingkan dengan pengamatan
sebelumnya. Lakukan pada orang percobaan (op).
4. Refleks Pineal
Sentuh bagian dalam telinga orang percobaan (op) dengan kapas yang
digulung panjang, amati respons yang timbul.
5. Refleks Nosiseptif
Jepit dengan keras anggota tubuh orang percobaan (op), amati respons
yang timbul.

5.1.

BAB 5. HASIL PRAKTIKUM


GERAKAN TUBUH
1. Fleksi

Gambaar 5.1.1 Gerakan tubuh pada baagiaan kaki menekuk


2. Ekstensi

Gambar 5.2.2 gerakan pada kaki yang diluruskaan

3. Hiperektensi

5.1.3 Gerak tubuh pada posisi kayang


4. Abduksi

Gambar 5.1.4 gerak tubuh pada posisi tangan kesamping

5. Oposisi

Gambar 5.1.5 gerak menyudut ibu jari menyentuh kelingking


6. Reposisi

Gambar 5.1.6 Gerakan ibu jari dari posisi oposisi kembali seperti semula

7. Sirkumduksi

Gambar 5.1.7 Gerakan memutar sementara proksimal tuang tetap


8. Rotasi

Gambar 5.1.8 Gerakan memutar tangan


5.2 GERAKAN REFLEKS
Refleks Fleksor

OP

Kanan

Kiri

Keterangan

Shinta

Pada saat
tempurung

Alvionita

tulang kaki di

David

pukul dengan
alat maka kaki

Eni

OP akan
otomatis

Cicilia

Maharani

terangkat .

Tabel 5.2.1. Hasil Percobaan Refleks Fleksor


Dari hasil percobaan diatas diperoleh hasil dua orang percobaan (op)
memiliki respon negatif (

). Hal ini berarti kedua orang tersebut tidak

memiliki refleks fleksor. Kemungkinan lengkung refleks pada orang percobaan


(op) mengalami gangguan. Untuk empat orang yang lain memperoleh hasil positif
( + ) yang menandakan bahwa masih memiliki respons refleks yang normal.

Tabel 5.2.2. Hasil Percobaan Refleks Kornea

Refleks Kornea
OP

Kanan

Kiri

Keterangan

Shinta

Pada saat mata


didekatkan

Alvionita

Oleh

benda
manta

David

asing
Maka

Eni

akan otomatis
tertutup

Cicilia

Maharani

Tabel 5.2.3. Hasil Percobaan Refleks Pupil


Refleks Pupil
OP

Kanan

Kiri

Keterangan

Shinta

Pada saat pupil


diberikan

Alvionita

Cahaya

senter

David

yang banyak
Maka
pupil

Eni

secara otomatis
Mengecil karena

Cicilia

membutuhkan
Cahaya
yang
cukup.

Maharani

Tabel 5.2.4. Hasil Percobaan Refleks Pineal

Refleks Pineal
OP

Kanan

Kiri

Keterangan

Shinta

Pada saat
telinga

Alvionita

Dimasukkan

David

oleh benda asing


Maka
kepala

Eni

OP secara
Otomatis
mengarah

Cicilia

Maharani

ke

telinga
Yan di sentuh

Tabel 5.2.5. Hasil Percobaan Refleks Nosiseptif


Refleks
OP

Nosiseptif
Kanan

Kiri

Keterangan

Shinta

Pada saat OP
merasa sakit

Alvionita

Karena dicubit

David

atau dijepit
Pinset maka OP

Eni

akan otomatis
Menarik

Cicilia

tubuhnya
Menjauh
sakit

Maharani

+
BAB 6. PEMBAHASAN

1. Refleks Patella

rasa

Gambar 6.1 Respon otot patella ketika diberi rangsangan


Pada gambar diatas Nampak respon yang terjadi pada patella saat
diberi rangsangan. Pada sat patella diketuk dengan benda tumpul. Tanpa
disadari patella memberikaan respon dengan mengayunkan kaki ke depan .
2. Reflex Kornea

Gambar 6.2 Respon probanus pada refleks kornea

Refleks kornea terjadi bila menyentuh kapas yang telah dipilin


pada kornea probaanus kelopak mata akan segera berkedip hal ini
terjadi karena kelopak mata berusaha melindungi mata.
3. Refleks Pupil

Gambar 6.3 Respon probanus pada refleks pupil


Pada gambar 6.3 nampak gerak refleks yang terjadi pada pupil
mata probanus setelah ditutup 30 detik dan dibuka lalu diberi cahaya.
Gerak refleksnya berupa pupil akan mengecil untuk mengurangi jumlah
cahaya yang masuk ke mata.
4. Refleks Pineal

Gambar 6.4 Respon probanus pada refleks pineal


Refleks pineal didapatkan dengan menyentuhhkan benda seperti
kapas pada daun telinga. Respon yang terjadi kepala probanus segera
meenoleh kearah datangnya benda. Pergerakan ini disadari oleh kerja
kelenjar

pinealis

yang

peka

terhadp

ranngsangaan

perubahan

disekitarnya.
5. Refleks Nosiseptif

Gambar 6.5 Respon probanus pada refleks nosiseptif


Refleks nosiseptif didpatkan dengan menjepi menggunakan pinset.
Respon tag terjadi probanus berusaha menghindari atau mmelepaskan
pinset.
BAB 7. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Gerak terjadi karena adanya kerjasama antara otot dan tulang.
2. Gerak yang sadar dikontrol oleh pusat kesadaran (sistem saraf pusat).
3. Gerak tak sadar tidak melalui otak melainkan tulang belakang dan
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan geraks adar.
4. Sistem saraf berfungsi merespon rangsangan dan melaporkannya ke
otak.

DAFTAR PUSAKA
Zainal, Fatih . 2013. Aktivitas Volunter Involunter, (Online),
(https://www.scribd.com/document/187875882/aktivitas-volunter-involunter),
diakses 20 Oktober 2016
Triaminah . 2010. REFLEKS - REFLEKS FISIOLOGIS, (Online),
(https://www.scribd.com/doc/25076862/REFLEKS-REFLEKS-FISIOLOGIS),
diakses 20 Oktober 2016
Bahar, Ashari. 2015. Pemeriksaan Sistem Motorik dan Refleks Fisiologis,
Patologis, dan Primitif. Makasar : Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai