Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

Gerak Tubuh dan Reflek

Disusun Oleh :
Aprilina Ikawati 2443014077 / T

PROGAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI

BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM.


-

Untuk memahami gerakan tubuh dan refleks yang merupakan hasil kerja sama
rangka dan otot pada sendi tertentu.

BAB 2. LANDASAN TEORI.

Sel saraf bekerja dengan cara menimbulkan dan menjalarkan impuls (potensial
aksi). Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, tetapi juga dapat menjalar ke sel
lain dengan melintasi sinaps. Penjalaran impuls melintasi sinaps dapat terjadi dengan
cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi (dengan bantuan neurotransmitter)
(Isnaeni, 2006: h. 82).
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari.
Terdapat dua macam refleks:
1. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya
refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
2.Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan belajar.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau kimia di
lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksi
yang akan diteruskan oleh saraf eferen ke pusat pengintegrasi refleks dasar, sedangkan
otak lebih tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melalui saraf eferen
ke efektor (otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan.
(Soewolo.1997:241-262)
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel
saraf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis.
Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang
menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap
K+.

Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan
cahaya merupakan contoh refleks otak. Sedangkan gerak lutut yang tidak disengaja
merupakan gerak sumsum tulang belakang.(Idel,antoni.2000:210-215).
Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya
refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.

BAB 3. ALAT DAN BAHAN.


3.1 Model tubuh manusia
3.2 Palu kayu atau plastik
3.3 Senter
3.4 Kaca pembesar
3.5 Penggaris
3.6 Hewan coba (tikus atau mencit)
3.7 Kapas
3.8 Pinset
3.9 Gunting bedah

BAB 4. TATA KERJA


4.1 Gerakan Tubuh
Kerja sama otot dan tulang dapat menghasilkan gerakan-gerakan tubuh yang
terbatas.
Berikut ini adalah beberapa gerakan tubuh:

Fleksi

: Gerakan menekuk sehingga sudut antara dua tulang


menyempit

Ekstensi

: Gerakan meluruskan sehingga sudut antara dua tulang melebar.

Hiperekstensi

: Ekstensi yang melebihi posisi lurus.

Abduksi

: Gerakan anggota tubuh yang menjauhi garis tengah tubuh.

Oposisi

: Gerakan menyudut ibu jari yang menyentuh kelingking yang


ekstensi.

Reposisi

: Gerakan ibu jari dari posisi oposisi kembali ke semula.

Sirkumduksi

: Gerakan memutar ujung distal tulang sementara proksimal


tulang tetap tidak bergerak.

Rotasi

: Gerakan memutar bagian tubuh pada aksinya tanpa mengubah


posisi aksis.

4.2 Refleks
Berikan rangsangan dan amati respons yang timbul pada refleks-refleks berikut :
1. Refleks Fleksor / Monosinaps / Patella
Ketuklah patella orang percobaan (op) dengan benda tumpul pada kaki yang
ditekuk, kemudian amati respon yang diberikan. Saat palu diketukkan pada
bagian disekitar tulang tempurung, terjadi gerakan refleks. Kaki yang tadinya
ditekuk bergerak kedepan sehingga sudut antara kaki dan paha melebar
(gerakan ekstensi).
2. Refleks Kornea
Sentuh kornea dengan kapas yang dipilin, amati respons yang timbul. Lakukan
pada op dan hewan coba. Pada saat kapan mendekati kornea mata, terjadi
gerakan refleks menutup (berkedip) oleh kelopak mata, hal ini berfungsi untuk
melindungi mata.

3. Refleks Pupil
Tutup mata op selama 30 detik, lindungi mata dengan kertas, kemudian buka
mata lalu amati pupil mata. Ulangi dengan mata tertutup satu. Amati pupil
kemudian sorot mata dengan senter, dan amati pupil mata. Bandingkan dengan
pengamatan sebelumnya. Lakukan hal ini pada op saja. Pada saat cahaya
senter diarahkan ke pupil mata, terlihat pupil bergerak mengecil. Hal ini terjadi
karena pupil memungkinkan jumlah cahaya yang menyorot ke mata sangat
terang, maka ukuran pupil disesuaikan oleh otot-otot irir untuk memungkinkan
lebih sedikit cahaya yang masuk ke mata sesuai kebutuhan.
4. Refleks Pienal
Sentuh bagian dalam daun telinga tikus dengan benda tumpul, kemudian amati
respon yang timbul. Kepala tikus selalu menghadap ke bagian telinga yang
akan disentuh, bahkan sebelum telinganya benar-benar disentuh.
5. Refleks Nosiseptif pada Hewan Coba
Jepit dengan keras anggota tubuh tikus, kemudian amati respon yang terjadi.
Pada saat kaki tikus dijepit dengan keras menggunakan pinset, akan terjadi
gerakan memberontak dari tikus tersebut. Hal ini juga terjadi saat tikus dijepit
keras pada bagian tubuh lainnya.
6. Refleks Balik Badan pada Hewan Coba
Meletakkan hewan coba pada posisi terlentang, amati respon yang terjadi dan
tetapkan atau ukur berapa lama waktu dari mulai ditelentangkan sampai
kembali ke posisi semula. Percobaan ini biasanya berlangsung cepat atau
kurang dari 1 detik tikus dapat mengembalikan badanya kembali ke posisi
semula.

BAB 5. HASIL PRATIKUM


Tabel 5.1. Uji Gerak Refleks pada Manusia dan Hewan Coba (Mencit)
No.

Refleks

1.

Refleks Fleksor / Monosinaps / Patella

2.

Hasil
Manusia
+

Mencit
*

Refleks Kornea

3.

Refleks Pupil

4.

Refleks Pineal

5.

Refleks Nosiseptif

6. Refleks Balik Badan


Keterangan:
+

: Terjadi

: Tidak terjadi

: Tidak dilakukan
Berdasarkan percobaan yang di lakukan pada pratikum kali ini, seluruh

pengujian gerak refleks pada manusia (subjek) dan hewan coba menunjukkan
hasil yang positif
BAB 6. PEMBAHASAN
Dalam praktikum gerakan tubuh dan refleks ini, melakukan berbagai macam
gerakan tubuh dan uji gerak refleks.

6.1.

Refleks Kornea
Pada percobaan tentang refleks kornea, kornea hewan coba (mencit) disentuh
dengan kapas yang dipilin. Respons yang timbul adalah saat kapas mendekati
kornea mata, terjadi gerakan refleks menutup (berkedip) untuk melindungi mata.

6.2.

Refleks Balik Badan

Saat hewan coba (mencit) hendak diterlentangkan, dalam waktu kurang dari 1
detik hewan coba telah berbalik badan. Hal ini dikarenakan hewan memiliki naluri
untuk mencari posisi yang paling nyaman untuknya.
6.3. Refleks Pineal
Rangsangan yang diberikan yaitu dengan cara menyentuh telinga mencit.
Respon yang terjadi adalah kepala mencit menghadap ke bagian telinga yang akan
disentuh, bahkan sebelum telinganya benar-benar tersentuh. Hal ini terjadi karena
adanya kelenjar pinealis.
6.4.

Refleks Nosiseptif
Saat kaki mencit dijepit dengan pinset, respon yang terjadi adalah mencit
menoleh kearah sumber rangsang, lalu memberontak ingin melepaskan bagian
tubuh yang dijepit. Hal ini dikarenakan respon neural.

6.5.

Refleks Patella
Refleks patella dilakukan dengan mengetukkan palu plastik pada tendon
patella. Tendon patella adalah otot yang menyambungkan tempurung lutut ke
tulang kering. Respon yang ditimbulkan yaitu kaki yang tadinya ditekuk bergerak
ke depan. Hal ini terjadi karena pada refleks patella terjadi ekstensi tungkai
disertai kontraksi otot kuadrisep.

6.6.

Refleks Pupil
Pada percobaan tentang refleks pupil, akan dilihat bagaimana respon pupil mata
ketika cahaya senter dijatuhkan pada pupil. Jika cahaya yang disinari ke dalam
mata, pupil akan mengecil maka disebut reflek cahaya pupil.

BAB 7. KESIMPULAN
7. 1.

Refleks patella/monosinaps/fleksor merupakan gerak refleks tunggal

sebab hanya melibatkan 1 efektor saja.


7. 2.
Refleks pupil merupakan refleks otak dan bersifat menurun.
7. 3.
Refleks pineal merupakan gerak refleks tunggal.
7. 4.
Refleks nosiseptif merupakan gerak refleks tunggal.
7. 5.
Refleks balik badan merupakan gerak refleks tunggal.

DAFTAR PUSTAKA :

Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta


Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius:Yogyakarta
Soewolo,dkk.1994.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai