Anggraeni Mashinta S PDF
Anggraeni Mashinta S PDF
id
digilib.uns.ac.id
Oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU SMP/MTs DENGAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING TEMA AIR SEHAT
TESIS
Oleh
Anggraeni Mashinta Sulistyani
S831302006
Tim Penguji:
Komisi
Nama
Ketua
Sekretaris
Anggota Penguji
.
.
.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU SMP/MTs DENGAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING TEMA AIR SEHAT
TESIS
Oleh
Anggraeni Mashinta Sulistyani
S831302006
Komisi
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Pembimbing I
NIP 196811241994031001
Pembimbing II Dr. Sarwanto, M.Si.
NIP 196909011994031002
Telah dinyatakan memenuhi syarat
Pada tanggal 2014
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Sains
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS,
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
tesis
ini
dengan
judul
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................
ii
iii
iv
MOTTO ..................................................................................................
PERSEMBAHAN ...................................................................................
vi
vii
ix
xii
xiv
xv
ABSTRAK ..............................................................................................
xvii
ABSTRACT ..............................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
B. Identifikasi Masalah..................................................................
C. Batasan Masalah.......................................................................
10
11
11
11
G. Manfaat Penelitian....................................................................
13
14
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
17
17
17
19
26
27
29
34
44
48
58
63
66
A. Desain Penelitian.....................................................................
66
68
79
80
85
85
86
86
B. Pembahasan ............................................................................
123
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141
143
A. Simpulan ................................................................................
143
B. Implikasi ................................................................................
144
C. Saran ......................................................................................
145
146
LAMPIRAN .............................................................................................
151
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
34
49
50
Tabel 3.1 Kriteria Skor Rata-Rata Menjadi Nilai dengan Kriteria ..............
80
87
88
91
93
94
94
99
101
102
104
105
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Uji Coba Kecil ............
109
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Uji Coba Luas ............
111
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Tahap Penyebaran ......
113
116
117
118
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
119
120
121
122
122
123
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
23
26
33
57
63
66
Gambar 3.2 Diagram Peta Konsep IPA Terpadu Tema Air Sehat ..............
70
Gambar 4.1 Cover Modul IPA Terpadu Model PBL Tema Air Sehat ........
95
Gambar 4.2 Grafik Persentase Respon Siswa terhadap Modul pada Aspek
Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat ..............................
110
Gambar 4.3 Grafik Persentase Respon Siswa terhadap Modul pada Aspek
Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat ..............................
112
Gambar 4.4 Grafik Persentase Respon Guru terhadap Modul pada Aspek
Tampilan, Penyajian Materi, dan Manfaat ..............................
commit to user
xiv
114
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
152
Lampiran 2
153
Lampiran 3
154
Lampiran 4
156
Lampiran 5
160
Lampiran 6
170
Lampiran 7
173
Lampiran 8
177
Lampiran 9
184
187
191
195
208
221
235
247
351
259
267
Lampiran 20 Hasil Analisis Uji Coba Kecil dan Uji Coba Luas ..............
278
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Isian
Pedoman
Observasi
281
Keterlaksanaan
Pembelajaran .....................................................................
283
289
325
333
334
375
379
383
384
389
413
415
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang diperlukan dalam proses
pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA terpadu juga memerlukan modul
IPA yang terpadu. Pembelajaran IPA pada kurikulum 2013 berupa
pembelajaran IPA terpadu, sehingga kebutuhan akan modul IPA terpadu
merupakan hal penting untuk dapat disediakan di sekolah agar dapat
memudahkan pembelajaran IPA terpadu.
Pedoman Pengembangan Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa
pembelajaran IPA di tingkat SMP dilaksanakan dengan berbasis
keterpaduan. Pembelajaran IPA SMP dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative science bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial. Integrative
science mempunyai makna memadukan berbagai aspek yaitu domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara substansi, IPA dapat
digunakan sebagai tools atau alat untuk mengembangkan domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Kemendikbud, 2013: 167).
Pembelajaran
adalah
upaya
untuk
membelajarkan
siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
pembelajaran
IPA
secara
terpadu.
Berdasarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
dikemas
dalam
bentuk
satuan
pembelajaran
terkecil
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
eksplisit
memuat
materi
pembelajaran
yang
kontekstual.
mengembangkan
pembelajaran
commit to user
PBL
diharapkan
bisa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
menumbuhkan
pengalaman
belajar
yang
lebih
menantang
dan
dapat
menjadikan
kebermaknaan
bagi
siswa
dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan,
maka
dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada maka penelitian ini
hanya akan membahas tentang:
1.
2.
3.
4.
5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pengembangan modul IPA terpadu SMP/MTs
dengan model Problem Based Learning tema Air Sehat?
2. Bagaimana kelayakan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model
Problem Based Learning tema Air Sehat yang telah dikembangkan?
3. Bagaimana efektivitas modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model
Problem Based Learning tema Air Sehat yang telah dikembangkan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan dari
rumusan masalah adalah untuk menganalisis:
1. Prosedur pengembangan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model
Problem Based Learning tema Air Sehat.
2. Kelayakan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem
Based Learning tema Air Sehat yang telah dikembangkan.
3. Efektivitas modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem
Based Learning tema Air Sehat yang telah dikembangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP. Produk Modul IPA terpadu
mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1. Materi dikemas dengan tema Air Sehat berdasarkan Kurikulum
2013. Tema Air Sehat merupakan hasil keterpaduan antara pokok
bahasan Asam, Basa, Garam; Karakteristik Zat dan Pencemaran
Lingkungan.
2. Modul yang disusun adalah modul IPA terpadu SMP/MTs dengan
model Problem Based Learning, karena tema yang dibahas dalam
modul ini berkaitan langsung dengan kehidupan siswa sehari-hari dan
dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
3. Modul IPA terpadu implementasinya menggunakan model Problem
Based Learning dengan sintaks persoalan real yang diungkapkan,
analisis masalah dan isu belajar, pembagian kelompok kecil,
pemecahan masalah, menampilkan/mempresentasikan solusi, dan
evaluasi.
4. Tema pembahasan pada modul adalah Air Sehat pada mata pelajaran
IPA kelas VII SMP semester genap.
5. Bagian-bagian modul yang dikembangkan terdiri dari cover, halaman
depan, halaman francis, kata pengantar, daftar isi, peta kedudukan
modul, peta kompetensi, tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan
modul, isi pembelajaran (materi), rangkuman, uji kompetensi, kunci
jawaban, glosarium, dan daftar pustaka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
6. Cover modul terdiri dari unsur modul IPA terpadu, tema modul, kelas,
gambar yang sesuai dengan tema, basis pembelajaran, nama
pengarang, penerbit, dan warna yang menarik.
7. Disajikan dalam bentuk buku/modul berukuran A4.
8. Sasaran produk adalah guru dan siswa SMP/MTs.
G. Manfaat Pengembangan
1. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun
modul pada tema yang lain.
2. Bagi Siswa
Adanya modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem Based
Learning, hasil belajar siswa dapat meningkat.
3. Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan dalam mengembangkan modul IPA terpadu
SMP/MTs dengan model Problem Based Learning. Penelitian ini
dapat dijadikan sebagai acuan bila ingin mengadakan penelitian lebih
lanjut tentang modul dengan mengimplementasikan nilai positif
lainnya pada siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
I. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Kompetensi Kurikulum IPA
Kegiatan awal dalam pengembangan modul adalah dengan membuat
Analisis Kompetensi Kurikulum IPA. Analisis Kompetensi Kurikulum
IPA dibuat untuk mempermudah dalam melakukan pengembangan
modul selanjutnya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam Analisis
Kompetensi Kurikulum IPA adalah tema-tema yang diangkat dengan
kajian IPA yang terdiri Kimia, Biologi, Fisika, Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar.
2. Modul
Modul digunakan sebagai panduan dalam pembelajaran. Modul
berisikan konsep atau materi yang terkait dengan tema yang diangkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
antar
bidang
studi
dengan
mengorganisasikan
atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Karakteristik IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah. IPA adalah suatu bangunan ilmu pengetahuan
teoritis yang diperoleh melalui metode ilmiah dan alam sebagai objek
kajiannya. Selama ini pembelajaran IPA di SMP disampaikan secara terpisah
berdasarkan disiplin ilmunya yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi. Pelaksanaan
pembelajaran IPA secara terpisah menyebabkan kurang berkembangnya siswa
dan membuat kesulitan bagi siswa. Selain itu penggunaan waktu kurang
efisien dan efektif. IPA secara terpadu bertujuan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi siswa, dan
beberapa KD dapat dicapai sekaligus.
Kata science berasal dari Bahasa Latin scire, yang bermakna
mengetahui. Science merupakan lebih dari observasi (Hurd, 1993: 6). Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains
yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science berasal dari
Bahasa Latin scientia yang berarti saya tahu. Wahyana cit Trianto (2011:
136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil
eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus
disempurnakan. Penyempurnaan tersebut akan terus-menerus dilakukan
hingga memperoleh sebuah teori.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
2) Siswa menjadi lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar bila
mereka berhasil menerapkan apa yang telah dipelajari.
3) Siswa lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena mereka
mendengar, berbicara, membaca, menulis dan melakukan
kegiatan menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya.
4) Memperkuat berbahasa siswa.
5) Belajar akan lebih baik jika siswa terlibat secara aktif melalui tugas
proyek, kolaborasi, dan berinteraksi dengan teman, guru dan dunia
nyata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
Mempelajari
Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
bidang kajian
Merumuskan indikator
pembelajaran terpadu
Menyusun Silabus
pembelajaran terpadu
Memilih/menetapkan
tema atau topik
pemersatu
Menyusun Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran terpadu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
dan
kecakapan
dalam
mengadakan
pengamatan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
terpadu
memberikan
peluang
bagi
guru
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
4. Model Pembelajaran
Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan
untuk mempresentasikan sesuatu hal. Dorin, dkk. cit Ella Yulaelawati (2004:
50) menjelaskan bahwa model merupakan gambaran mental yang membantu
guru untuk menjelaskan sesuatu dengan lebih jelas terhadap sesuatu yang
tidak dapat dilihat atau tidak dialami secara langsung. Adapun menurut
Ahmad Abu Hamid (2009: 34) berpendapat bahwa model diartikan sebagai
benda tiruan dari benda aslinya atau sesungguhnya. Sedangkan model belajarmengajar (pembelajaran) diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan serta berfungsi
sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar-mengajar (pembelajaran).
Joyce
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
Problem
Based
Learning
(PBL) atau
pembelajaran
pada
banyaknya
autentik
yakni
permasalahan
yang
membutuhkan
penyelidikan
yang
membutuhkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
Kedua,
aktivitas
pembelajaran
diarahkan
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
autentik.
Pembelajaran
berdasarkan
masalah
prediksi,
mengumpulkan
dan
menganalisis
informasi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Analisis awal
Menghasilkan isu pembelajaran
Pembaharuan pemecahan masalah independen dan kolaborasi
commit to user
Menampilkan Solusi
dan
Evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
tujuan
pembelajaran
yang
jelas,
dan
dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
soal-soal
latihan,
tugas
dan
sejenisnya
yang
instrumen
penilaian,
yang
memungkinkan
siswa
memberikan
kesempatan
siswa
mempelajari
materi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
kemampuan dan
minatnya
4) Memungkinkan siswa dapat mengukur dan mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
Menurut Purwanto, dkk (2007:8) menjelaskan tujuan disusunnya
modul ialah agar peserta dapat menguasai kompetensi yang diajarkan
dalam diklat atau kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Bagi
guru, modul juga menjadi acuan dalam menyajikan dan memberikan
materi selama diklat atau kegiatan pembelajaran berlangsung.
e. Kerangka dan Tahap-Tahap Penyusunan Modul
Adapun kerangka dari modul menurut Depdiknas (2008: 21) adalah
sebagai berikut:
BAGIAN PEMBUKA
1. Judul
2. Daftar Isi
3. Peta Informasi
4. Daftar Tujuan Kompetensi
5. Tes Awal
BAGIAN INTI
1. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi
2. Hubungan dengan Materi atau Pelajaran yang Lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
3. Uraian Materi
Kegiatan Belajar 1
A. Tujuan Kompetensi
B. Uraian Materi
C. Tes Formatif
D. Tugas
E. Rangkuman
Kegiatan Belajar 2
A. Tujuan Kompetensi
B. Uraian Materi
C. Tes Formatif
D. Tugas
E. Rangkuman
Kegiatan Belajar 3
A. Tujuan Kompetensi
B. Uraian Materi
C. Tes Formatif
D. Tugas
E. Rangkuman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
4. Tugas
5. Tes
6. Lembar Kerja Praktik
III. EVALUASI
A. Tes Pengetahuan
B. Tes Keterampilan
C. Penilaian Sikap
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
E. Tujuan akhir
F. Tes kemampuan awal/cek penguasaan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
II. PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar 1
1) Rumusan tujuan pembelajaran
2) Persoalan real diungkapkan.
3) Pembagian kelompok kecil.
4) Analisis masalah dan isu belajar.
5) Pemecahan masalah
6) Diskusi dalam kelompok kecil.
7) Menampilkan solusi, dengan cara mempresentasikan solusi.
8) Tugas.
9) Materi.
10) Rangkuman
B. Kegiatan Belajar 2
C. Kegiatan Belajar 3
III. EVALUASI
Kunci jawaban
Daftar pustaka
Catatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
7. Hasil Belajar
Hasil belajar menjadi bagian yang sangat penting dalam proses
pendidikan. Hasil belajar berperan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan sehingga nantinya
akan menjadi dasar untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
Asri Budiningsih (2006: 24) berpendapat bahwa hasil pembelajaran adalah
semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari
penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Hasil
pembelajaran meliputi; 1) keefektifan (effectiveness), 2) efisiensi (efficiency),
dan 3) daya tarik (appeal). Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan
(Hamalik, 2005: 31).
Kingsley cit Deni Kurniawan (2011: 13) membedakan hasil belajar
siswa (individu) menjadi tiga jenis yaitu: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2)
pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita. Perilaku-perilaku yang
ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil dari pembelajaran antara lain bagaimana
mereka berpikir (ranah pengetahuan), bagaimana mereka bersikap dan
merasakan sesuatu (ranah sikap), dan bagaimana mereka berbuat (ranah
keterampilan). Mulyono Abdurrahman (2003: 37) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah
belajar. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian, sikapsikap, apresiasi, dan keterampilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
a. Pengetahuan (knowledge) C1
Mendapatkan kembali dari memori yang sudah lama yaitu mengenal dan
mengingat kembali. Dimensi ini berupa pengetahuan yang sifatnya faktual
dan pengetahuan yang perlu diingat lainnya seperti batasan, peristilahan,
pasal, hukum, rumus-rumusan, dan lain-lain. Dari sudut respon siswa,
pengetahuan ini perlu dihafal dan diingat dengan membacanya berulangulang.
b. Pemahaman (comprehension) C2
Mengkontruksikan arti dari pesan pembelajaran, meliputi komunikasi
lisan, tertulis, dan grafis yaitu mengeinterpretasi, memberi contoh,
mengklasifikasi,
merangkum,
menyimpulkan,
membandingkan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
e. Sintetis (synthesis) C5
Berpikir kreatif untuk menemukan sesuatu yang baru (inovatif) untuk
lebih
dikembangkan,
seperti
menciptakan,
menggabungkan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
terus dibawa ke laut. Tabel 2.2 berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat penting
dari air menurut Rukaesih Achmad (2004: 18)
Tabel 2.2 Sifat-sifat Air
Sifat
Efek dan kegunaan
Pelarut yang sangat baik
Transport zat-zat makanan dan
bahan buangan yang dihasilkan
proses biologi
Konstanta dielektrik paling tinggi Kelarutan dan ionisasi dari senyawa
diantara cairan murni lainnya
ini tinggi dalam larutannya
Tegangan permukaan lebih tinggi Faktor pengendali dalam fisiologi,
daripada cairan lainnya
membentuk fenomena tetes dan
permukaan
Transparan terhadap cahaya nampak Tidak berwarna, mengakibatkan
dan sinar yang mempunyai panjang cahaya yang dibutuhkan untuk
gelombang
lebih
besar
dari fotosintesis mencapai kedalaman
ultraviolet
tertentu
Bobot jenis tertinggi dalam bentuk Air beku (es) mengapung, sirkulasi
vertikal menghambat stratifikasi
cairan (fasa cair) pada 4 0C
badan air
Panas penguapan lebih tinggi dari Menentukan transfer panas dan
material lainnya
molekul air antara atmosfer dan
badan air
Kapasitas
kalor
lebih
tinggi Stabilisasi dan temperatur organisme
dibandingkan dengan cairan lain dan wilayah geographis
kecuali ammonia
Panas laten dan peleburan lebih Temperatur stabil pada titik bekunya
tinggi daripada cairan lain kecuali
ammonia
Wisnu Arya Wardhana (2004: 71) mengutarakan bahwa dewasa ini air
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat.
Untuk mendapatkan air yang sehat, sesuai dengan standar tertentu, saat ini
menjadi barang yang mahal karena sudah banyak tercemar oleh bermacammacam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah
tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Walaupun
penetapan standar air yang sehat tidak mudah, namun ada kesepakatan bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
air yang sehat tidak ditetapkan pada kemurnian air, akan tetapi didasarkan
pada keadaan normalnya. Apabila terjadi penyimpangan dari keadaan normal
maka hal itu berarti air tersebut telah mengalami pencemaran/tidak sehat. Air
dari mata air di pegunungan, apabila lokasi pengambilannya lain, akan
menghasilkan keadaan normal yang lain. Air yang ada di bumi ini tidak
pernah terdapat dalam keadaan sehat, tetapi selalu ada senyawa atau mineral
(unsur) lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini tidak berarti semua air di bumi
ini telah tercemar. Sebagai contoh, air dari mata air di pegunungan dan air
hujan. Keduanya dapat dianggap sebagai air yang sehat, namun senyawa atau
mineral (unsur) yang terdapat di dalamnya berlainan seperti tampak pada
keterangan yaitu air hujan mengandung SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, debu
dan air dari mata air mengandung Na, Mg, Ca, Fe, O2
Air yang tercemar adalah air yang tidak sehat. Indikator atau tanda
bahwa air lingkungan telah tercemar (tidak sehat) adalah adanya perubahan
atau tanda yang dapat diamati melalui:
1. Adanya perubahan suhu air
Suhunya lebih baik sejuk dan tidak panas.
2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen. pH yaitu derajat
keasaman atau kebasaan dari suatu zat.
Adapun ciri-ciri dari asam dan basa pada Tabel 2.3 yaitu :
Tabel 2.3 Sifat Asam dan Basa
Asam
Basa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Asam
Basa
ini.
c. Menyebabkan perubahan warna
pada zat warna tumbuhan,
misalnya
mengubah
warna
lakmus dari merah menjadi biru.
d. Larutan
basa
dalam
air
menghantarkan arus listrik.
e. pH > 7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
dapat
menyebabkan air bersifat sadah. Kandungan air raksa, timbal dan arsen
dalam air dapat berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Pengolahan air bertujuan untuk mengolah air limbah agar aman untuk
dibuang ke lingkungan. Pengolahan dapat dilakukan secara fisika, kimia
maupun biologi. Pengolahan fisika dilakukan untuk menghilangkan kotoran
pada air berupa zat padat, misalnya sampah dan pasir. Dapat dilakukan
melalui pengendapan atau sedimenasi. Pengolahan air secara kimia digunakan
dengan bahan-bahan kimia. Hal ini dilakukan agar air dapat memenuhi
parameter kimia, misalnya mengontrol pH air supaya netral. Pengolahan
secara biologi antara lain dengan pemanasan dan penyinaran dengan sinar UV
sehingga bakteri dan virus yang terdapat dalam air akan mati (Purwoko, Ari
Sulistyorini, dan Wahyu Prihantini, 2008: 105). Pengolahan secara biologi
dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme. Pengolahan limbah ini
disebut dengan bioremediasi (Sutrisno, 2007: 49).
Pengolahan air limbah dapat terjadi secara alami. Saat air limbah
mengalir di sungai, tersimpan dalam waduk, berupa air terjun, kemudian
meresap ke dalam tanah. Selanjutnya terjadi proses sedimentasi, filtrasi,
proses biologis, oksidasi dan lain lain (Sutrisno, 2007: 72). Air yang sudah
tercemar sebelum digunakan harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air
dimaksudkan untuk mendapatkan air yang layak dikonsumsi. Adapun
persyaratan parameter-parameter tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Parameter fisika yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan
harus jernih. Air harus memiliki suhu yang sejuk (+25oC)
b. Parameter kimia, yaitu air tidak boleh mengandung zat-zat kimia
tertentu dengan jumlah melebihi batas yang telah ditentukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
dalam
tandon
dan
aduk
secara
merata
(Anonim.
2009.http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/lingkungan/305-pencemaran-air).
Teknik penjernihan air dapat dilakukan dengan berbagai cara atau
metode, di antaranya adalah secara Fisika dengan cara Penyaringan (Filtrasi).
Penyaringan adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran
dari partikel-partikel komponen campuran. Penyaring yang digunakan harus
memiliki pori yang ukurannya lebih kecil dari ukuran partikel salah satu
komponen penyusun campuran, tetapi lebih besar dari komponen yang
lainnya. Sebagai contoh, terdapat campuran heterogen antara zat padat dan
cairan di mana ukuran partikel zat padat lebih besar dari ukuran partikel zat
cair. Untuk memisahkan keduanya, dapat menggunakan penyaring yang
memiliki ukuran pori lebih kecil dari ukuran partikel zat padat dan lebih besar
dari ukuran partikel zat cair. Gambar 2.4 ini menyajikan contoh rangkaian alat
penyaringan sederhana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
air kotor
pasir
kerikil
ijuk
kapas
hasil penjernihan
Gambar 2.4 Rangkaian Alat Penjernihan Air Sederhana
Sumber: (http://www.ryanwidyantono.blogspot.com)
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Anggraeni Mashinta Sulistyani (2012) tentang perbedaan penerapan
model problem based learning dan cooperative learning tipe group
investigation dalam meningkatkan keterampilan observasi dan kemampuan
pengetahuan siswa pada pembelajaran IPA terpadu tema pencemaran air.
Penelitian ini sudah menggunakan IPA terpadu yang disesuaikan dengan
materi SMP. Pembelajaran IPA di SMP menggunakan IPA terpadu dengan
tema, tidak terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi. Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PBL dan GI dapat meningkatkan
keterampilan
observasi
dan
kemampuan
siswa.
Model
dalam
commit to user
pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
penggunaan
PBL.
Faktanya,
commit to user
pencampuran
efektivitas
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
keterampilan
komputasi
mahasiswa
kejuruan
Taiwan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
modul IPA terpadu berbasis PBL dengan tema otot ini menjadi acuan untuk
mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL tema Air Sehat.
Keterpaduan yang digunakan peneliti adalah tipe integrated dari Forgarty.
8. Ike Festiana (2013) tentang pengembangan modul fisika berbasis masalah
pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
siswa SMA. Penelitian ini mengembangkan modul berbasis masalah atau PBL
yang telah dinyatakan layak atau baik oleh beberapa validator dan diuji
keefektifannya. Modul fisika berbasis masalah tersebut dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa SMA pada materi listrik dinamis. Modul
berbasis PBL meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar sehingga
melatih
kemampuan
berpikir
kreatif
siswa.
Berdasarkan
kelebihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
bebas.
Dengan
beberapa
pertimbangan
tersebut
maka
peneliti
mengembangkan modul IPA terpadu dengan model PBL pada tema Air Sehat.
C. Kerangka Berpikir
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA erat kaitannya
dengan kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas,
disamping itu juga bahan ajar yang digunakan harus menarik dan pemilihan
pendekatan ataupun model pembelajaran yang digunakan harus inovatif dan
kontekstual. Sesuai dengan Kurikulum 2013 maka pembelajaran IPA di SMP
adalah terpadu, yaitu antara fisika, kimia dan biologi tidak terpisah-pisah.
Kerangka berpikir tersebut di atas akan diperjelas menggunakan diagram
kerangka berpikir pada gambar 2.5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
memiliki:
- Pengalaman langsung
- Kemampuan mengamati/mengungkapkan,
- Pengalaman langsung
- Kemampuan mengamati/mengungkapkan,
- Kemandirian
- Peran aktif
- Kemandirian
- Peran aktif
Modul merupakan
program
sistem pembelajaran
pembelajaran yang
mandiri
Teori Konstruktivistik
Teori Kognitivistik
Teori Behavioristik
Dikembangkan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem Based Learning Tema Air Sehat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau research
and development (R&D). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan model 4-D (Four-D Models) yang terdiri dari tahap
pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan
(develop), dan tahap penyebaran (disseminate) (Thiagarajan, 1975: 5). Model
4-D sering dikenal dengan model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran.
Pemilihan model 4-D untuk mengembangkan modul IPA terpadu
SMP/MTs dengan model Problem Based Learning tema Air Sehat dengan
alasan sebagai berikut:
1. Model pengembangan runtut.
2. Adanya tahap validasi dan uji coba produk menjadikan produk yang
dihasilkan lebih baik.
3. Langkah-langkah pengembangan logis.
Langkah-langkah pengembangan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
Pendefenisian
Analisis siswa,
kurikulum, dan materi
Pra-Penelitian
Tujuan Pengembangan
Modul
Perancangan
Revisi
rancangan
Rancangan
Validasi
desain
Desain
awal modul
Pemilihan format
berdasarkan
kriteria modul
Pengembangan
Draft I
Pengembangan materi
Validasi ahli (Ahli Materi, Media, Bahasa, Praktisi, dan Peer review)
Draft II
Revisi II
Draft III
Analisis Hasil
Revisi I
Revisi III
Penyebaran
Penyebaran Modul IPA Terpadu dengan Model Problem Based Learning Tema Air Sehat ke
guru-guru IPA di SMP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
digunakan
untuk
mengetahui
kebutuhan
dalam
dengan
mengikuti proses
pembelajaran di
kelas,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
siswa
sangat penting
dilakukan
pada
awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
materi dalam garis besar. Analisis ini mencakup analisis isi dan
analisis konsep.
1)
pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
2)
Analisis Konsep
Pada analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi konsepkonsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematik
dan merinci konsep-konsep yang relevan. Modul dengan model
PBL tema Air Sehat pada penelitian ini hanya pada pelajaran IPA.
Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa cara memadukan model
keterpaduan integrated pada bidang studi IPA adalah mengemas
dari konsep-konsep pada sejumlah KD yang sepenuhnya beririsan.
Penjelasan lebih lengkap mengenai model keterpaduan integrated
dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Model
keterpaduan integrated tema Air Sehat disajikan pada Gambar
3.2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
IPA
KD 3.9
KD 4.6
KD 4.7
Prakarya
Rekayasa
KD 3.1
KD 3.2
KD 4.2
AIR
SEHAT
IPS
KD 3.4
KD 4.3
Penjaskes
KD 3.10
KD 4.10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
laku
yang
ingin
dicapai,
(2)
menunjukkan
situasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
e. Revisi II
Hasil
uji coba
skala kecil
diperoleh perbaikan
yang akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
kelayakan
modul
yang
digunakan
dalam
proses
di
SMP
Negeri
Pracimantoro.
Sebelum
modul
yang
diperoleh,
kemudian
dilakukan
perbaikan
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
(2010: 110-111) mengemukakan bahwa desain One-Group PretestPosttest Design dapat digambarkan sebagai berikut:
O1 X O2
Keterangan:
O1 : nilai pretest
O2 : nilai posttest
X : pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu SMP/MTs
dengan model PBL
h. Revisi III
Setelah dilakukan analisis hasil kemudian dilakukan revisi III
sehingga dihasilkan produk yang sudah sesuai kriteria. Setelah produk
akhir diperbaiki atau disempurnakan, selanjutnya produk tersebut
dapat disebarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
a. Angket
Instrumen angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang kelayakan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL
yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, aspek bahasa dan aspek
media. Angket ini diperuntukkan bagi ahli materi, bahasa, dan media, guru
IPA, dan peer review. Hasil penilaian ahli dijadikan dasar untuk
memperbaiki modul sebelum diuji cobakan.
b. Angket Respon Siswa dan Guru
Angket respon siswa digunakan untuk merekam respon siswa saat uji coba
kecil yang berisi tentang perasaan siswa tentang modul, pendapat siswa
tentang modul, pembelajaran yang dilakukan guru dan manfaat modul.
Angket respon guru untuk merekam respon guru saat penyebaran modul
IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL.
c. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan
pendidik dalam menerapkan skenario pembelajaran dengan model PBL.
Indikator yang diamati meliputi kegiatan sebelum pembelajaran, inti
pembelajaran, dan kegiatan penutup.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
Keterangan:
= skor rata-rata
X = jumlah skor
= jumlah penilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Mi + 3 SDi
Mi + 1,5 SDi
Mi - 1,5 SDi
Mi - 3 SDi
Mi
Mi 1,5 SDi
Nilai
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Keterangan:
Mi
= Mean ideal
=
SDi
1
2
1
2
1
3
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil belajar
siswa dari aspek pengetahuan, sikap (sikap sosial), keterampilan
(keterampilan dan portofolio). Aspek pengetahuan diperoleh dari pretest
dan posttest berbentuk soal pilihan ganda. Aspek sikap dan keterampilan
merupakan data hasil penilaian observasi oleh observer pada setiap
pertemuan (kegiatan belajar). Menentukan perolehan hasil belajar IPA
siswa yang diperoleh dari selisih nilai dan atau perbedaan nilai sebelum
dan sesudah menggunakan modul.
a. Uji Normalitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
1) Gain Score
Dari hasil pretest dan posttest, sikap dan keterampilan tiap
KB masing-masing dilakukan serangkaian uji statistika. Gain score
dihitung dengan menggunakan rumus:
Nilai Gain =
: Tinggi
: Sedang
g < 0,30
: Rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
akan
digunakan
sebagai
acuan
untuk
penarikan
kesimpulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
F. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Proses pengembangan melibatkan para pakar untuk menilai dan memberi
masukan terhadap produk yang dikembangkan. Ahli yang dilibatkan
dalam tahapan desain produk adalah ahli materi, ahli bahasa, dan media
IPA, guru IPA, dan teman sejawat (peer review).
2. Subjek Uji Coba Terbatas
Subjek uji coba terbatas yang diuji dalam penelitian ini adalah 10 orang
siswa kelas 7A SMP Negeri 4 Pracimantoro.
3. Subjek Uji Coba Lapangan ( Skala Luas)
Subjek uji coba luas yang diuji dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7B
SMP Negeri 4 Pracimantoro.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(design),
pengembangan
(develop),
dan
penyebaran
(disseminate).
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan
tahap
pendefinisian
adalah
menetapkan
dan
masalah
berdasarkan
pengetahuan
mereka
untuk
digunakan
commit to user
86
oleh
seorang
siswa
atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
dalam
pengembangan
media
pembelajaran.
modul.
Modul
yang
dikembangkan
yang
telah
ditetapkan
BSNP
tentang
standar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
Keterbatasan
dan kesulitan
yang dialami
siswa
Pernyataan
Kepemilikan buku pelajaran untuk
mempelajari IPA
Pembelajaran dari sumber lain selain
buku dari sekolah untuk membantu
memahami materi IPA
Pemberian modul untuk belajar materi
IPA
Modul tersebut dapat membantu
mempermudah memahami materi IPA
Penggunaan bahan ajar khusus untuk
membelajarkan materi IPA (misalnya
modul/video)
Pembelajaran IPA di laboratorium dan
perpustakaan membantu dalam
memahami materi IPA
Kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA
Bersemangat saat mengikuti
pembelajaran IPA
Fisika, kimia, biologi diajarkan oleh
guru yang berbeda
Kesulitan mempelajari materi IPA
dalam buku tersebut
Senang seandainya IPA disampaikan
secara terpadu
Ketertarikan dengan IPA terpadu,
karena belajar IPA terpadu, waktu
belajar lebih efisien
Setuju jika pembelajaran IPA terpadu
berdasarkan persoalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari
Setuju jika dikembangkan bahan ajar
IPA terpadu yang berupa modul
sehingga dapat belajar secara mandiri
commit to user
Persentase
Jawaban
100
5,6
0
0
30,6
94,4
66,7
72,2
100
66,7
83,3
83,3
91,7
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
Aspek
Kebutuhan
Kebutuhan
modul
pembelajaran
dalam belajar
Pernyataan
Setuju jika dikembangkan bahan ajar
IPA terpadu yang berupa modul
sehingga dapat belajar sesuai dengan
kecepatan belajar
Keinginan karakteristik modul yang
berwarna
Keinginan karakteristik modul yang
menarik
Keinginan karakteristik modul yang
lengkap
Keinginan karakteristik modul yang
terpadu
Keinginan karakteristik modul yang
mudah dipahami
Persentase
Jawaban
100
100
100
100
100
100
Keterbatasan
dan kesulitan
yang dialami
siswa
Persentase
Jawaban
Pengetahuan tentang perbedaan modul
80
dengan buku teks
Penggunaan modul sebagai pengganti
0
buku teks untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari IPA
Penggunaan bahan ajar/modul dalam
0
pembelajaran IPA yang dapat
membantu siswa dalam mempelajari
IPA secara terpadu
Bila tidak menggunakan modul
40
(menggunakan buku teks cetakan
penerbit), bahan buku teks yang
digunakan memiliki kekurangan yang
perlu diperbaiki
Kesulitan siswa dalam mempelajari
60
buku teks atau modul yang selama ini
digunakan
Kesulitan siswa dalam memahami
60
buku teks atau modul yang digunakan
selama ini di atas 50%
Pernyataan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
Aspek
Kebutuhan
Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
Persentase
Jawaban
Buku teks atau modul yang selama ini
40
digunakan dalam pembelajaran
membuat siswa menjadi aktif dan
antusias mengikuti pembelajaran IPA
Pembelajaran dengan menggunakan
20
buku teks atau modul yang selama ini
digunakan penyajiannya diawali
dengan persoalan real yang terjadi di
kehidupan sehari-hari
Pemberian pembelajaran IPA dengan
60
menggunakan air sebagai
permasalahan
Siswa belajar berkelompok dalam
40
pembelajaran IPA terpadu
Dengan buku teks atau modul yang
40
selama ini digunakan, siswa
melakukan eksperimen dalam
menganalisis masalah dan isu belajar
Pertanyaan no. 12, jika Ya
40
eksperimen tersebut dilakukan siswa
secara berkelompok
Buku teks atau modul yang digunakan
20
menampilkan pembelajaran agar siswa
mampu memecahkan masalah
Buku teks atau modul tersebut siswa
100
diarahkan untuk berdiskusi secara
kelompok
Dalam proses pembelajaran dengan
20
buku teks atau modul tersebut siswa
selalu bekerja secara kelompok
Dalam proses pembelajaran dengan
0
buku teks atau modul tersebut siswa
diperintahkan untuk menampilkan
solusi dari permasalahan materi
100
Melalui buku teks atau modul yang
telah digunakan, Bapak/Ibu
melaksanakan evaluasi dan review di
akhir pembelajaran
Dari buku teks atau modul yang telah
60
digunakan, siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi
0
Dalam buku teks atau modul yang
digunakan menerapkan pembelajaran
IPA terpadu secara utuh (integrated)
Pernyataan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
Aspek
Kebutuhan
Kebutuhan
modul
pembelajaran
dalam belajar
Pernyataan
Pembelajaran IPA terpadu yang
diterapkan dalam buku teks atau
modul melalui proses perencanaan
terlebih dahulu
Keinginan modul yang dapat
membantu siswa dalam memahami
IPA terpadu secara utuh (integrated)
Persetujuan jika dikembangkan bahan
ajar berupa modul IPA terpadu dengan
tahap-tahap seperti pertanyaanpertanyaan di atas
Keinginan karakteristik modul yang
berwarna
Keinginan karakteristik modul yang
menarik
Keinginan karakteristik modul yang
lengkap
Keinginan karakteristik modul yang
terpadu
Keinginan karakteristik modul yang
mudah dipahami
Persentase
Jawaban
100
100
100
100
100
100
100
100
dalam
kehidupan
sehari-hari,
pembelajaran
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
pemetaan
kompetensi
inti,
kompetensi
dasar,
Sub Tema
Kompetensi Dasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
kemampuan
awal
siswa
sebelum
pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
Penyajian
1 Basis
Modul IPA
Terpadu Model
PBL
2 Judul Modul Air Sehat
3 Penulis
Anggraeni
Mashinta S
4 Pengguna
Modul
SMP/MTs
VII
Keterangan
Diletakkan di pojok kiri atas
dengan tulisan warna hitam, jenis
huruf arial, ukuran 36, bold.
Menggambarkan materi yang ada
di dalam modul, warna sampul
adalah biru tua disertai gambar
air.
Rata tengah, warna hitam, jenis
huruf mool boran, ukuran 275.
terletak di bawah judul modul
dengan warna hitam, jenis huruf
arial, ukuran 25, bold italic.
Bermaksud modul ditujukan
untuk siswa SMP/MTs kelas VII.
Tulisan berwarna hitam berlatar
belakang shape lingkaran kuning,
jenis huruf dinengschrift alternate,
ukuran 34,1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
No Komponen
5 Redaksi
Penyajian
Keterangan
Program
Ditulis di pojok kiri bawah, warna
Studi Magister hitam, jenis huruf arial, ukuran
Pendidikan
huruf 21,5, bold.
Sains
Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
2014
Tabel 4.5 Komponen Sampul Samping Modul
No Komponen
Penyajian
Keterangan
1 Basis
Modul IPA
Tulisan warna hitam, jenis huruf
Terpadu Model arial, ukuran 18, bold.
PBL
2 Judul Modul Air Sehat
Warna hitam, jenis huruf mool
boran, ukuran 18. Sampul
belakang dengan warna biru dan
gambar air sebagai latar belakang.
Tabel 4.6 Komponen Sampul Belakang Modul
No Komponen
Penulisan
2 Artikel
3 Logo UNS
4 Redaksi
Keterangan
Berlatar
belakang
shapes
rectangle berwarna putih, rata
tengah, jenis huruf mool boran,
ukuran 51,9.
Tentang air sehat dengan jenis
huruf Microsoft yahei, ukuran 14.
Di pojok kiri bawah terdapat logo
UNS berwarna biru.
Program
Di pojok kanan bawah
Studi Magister Warna putih, jenis huruf arial,
Pendidikan
ukuran huruf 11, bold.
Sains
Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
2014
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
(a)
(b)
Gambar 4.1 Cover Modul IPA Terpadu Model PBL Tema Air Sehat. (a)
cover depan, (b) cover belakang
2) Judul Pendahuluan, berisi tentang judul Modul IPA Terpadu
Model PBL tema Air Sehat, nama penulis Anggraeni Mashinta
Sulistyani, redaksi Program Studi Magister Pendidikan Sains
Universitas Sebelas Maret Surakarta 2014.
3) Halaman Francis, berisi tentang judul modul, nama penulis, nama
konsultan ahli (pembimbing), nama validator ahli materi, nama
validator ahli media, nama validator ahli bahasa, nama validator
ahli praktisi, nama pendesain cover, nama pendesain isi dan jenis
huruf yang digunakan dalam modul.
4) Kata Pengantar, berisi tentang pengantar penulis berkaitan dengan
pesan moral dan garis besar tentang modul.
5) Daftar Isi, berisi tentang susunan yang terdapat dalam modul
beserta halamannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
Penggunaan
Modul,
berisi
tentang
petunjuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
berisi
tentang
ringkasan
materi.
Pemberian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
5.
6.
Pemecahan
masalah
Menampilkan/
Mempresentasi
empresentasi
-kan solusi
Evaluasi
Yuk.mari
kita
bereksperimen
untuk
memecahkan
masalah !!!!!
Tunjukkan
solusi kamu
!!!!!
Evaluasi
commit to user
Siswa secara
kelompok
melakukan
percobaan dan
berdiskusi untuk
memecahkan
masalah.
Siswa menampilkan/
mempresentasikan
solusi dengan arahan
dari hasil percobaan
dan diskusi
pemecahan masalah
Siswa melakukan
evaluasi berupa
kesimpulan dari
kegiatan belajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
kemudian
diubah
menjadi
data kriteria.
Adapun
Rata-Rata
Kategori
Kelayakan Isi
26,80
Sangat Layak
Kelayakan Penyajian
45,60
Layak
Kelayakan Bahasa
24,40
Sangat Layak
Kelayakan Kegrafikan
102,00
Sangat Layak
Kelayakan Keterpaduan
28,00
Sangat Layak
Kelayakan PBL
20,20
Sangat Layak
41,17
Sangat Layak
Rata-rata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
Komentar
dan
saran
dari validator
dan perbaikan
Saran
Alasan
Ahli
Materi
untuk
pengolahan
limbah
Memasukkan
Jenis
Media
dalam modul
font
yang
kriteria
penilaian
dalam BSNP
Gambar diperjelas dan diganti
Supaya
jelas
dan
dapat
menggambarkan materi
Outline shape diperjelas
Materi
air
sehat
pendahuluan
dipindah
air
ke pendahuluan
sehat
pada
merupakan
PBL
materi
sebagai penguat
Ahli
Bahasa
solusi
belum
alternatif jawaban
pengetahuan,
untuk
keterampilan/aktivitas
siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
Validator
Saran
Alasan
halaman,
materi
diajarkan
dengan
asumsi
prasyarat
sudah
sehingga
hanya
Kedalaman
materi
ditambahkan
isi ulang
Penulisan
daftar
sebaiknya
mengikuti
APA
Perlu
diperbaiki
Untuk
memudahkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
Validator
Peer
Saran
Alasan
review 1
Peer
gambar
dengan
review 2
Mengganti
gambar
dengan
Peer
Mengganti
gambar
kurang Memperjelas
jelas
gambar
Mengganti
review 3
keterangan
gambar
dengan
merupakan
proses
memperbaiki
Draft-1
Rata-Rata
31,20
Kategori
Sangat Layak
Kelayakan Penyajian
54,00
Sangat Layak
Kelayakan Bahasa
27,40
Sangat Layak
Kelayakan Kegrafikan
116,00
Sangat Layak
Kelayakan Keterpaduan
31,20
Sangat Layak
Kelayakan PBL
23,40
Sangat Layak
47,20
Sangat Layak
Rata-rata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
Deskripsi Data
Saran
1
2
Gambar
Keterangan gambar
Perlu diperbaiki
Ada yang belum dituliskan
Tulisan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
7) Analisis Hasil
Desain
penelitian
yang
digunakan
adalah
Pre-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
2. Kelayakan Modul
a. Respon Siswa terhadap Modul IPA Terpadu SMP/MTs dengan Model
PBL Tema Air Sehat (Uji Coba Kecil)
Skor masing-masing siswa berturut-turut yaitu sebesar 68, 64,
75, 61, 71, 63, 67, 66, 61, dan 66. Statistik deskriptif untuk respon
siswa terhadap modul dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Respon Siswa pada Uji Coba Kecil
Data
Skor
Mean
66.20
Standard Error
1,38
Median
66,00
Mode
61,00
Standard Deviation
4,39
Sample Variance
19,29
Kurtosis
0,43
Skewness
0,77
Range
14,00
Minimum
61,00
Maximum
75,00
Sum
662,00
Count
10,00
Skor rata-rata respon siswa terhadap modul sebesar 66,2
kategori layak, skor median sebesar 66 kategori layak, modus sebesar
61 berarti kebanyakan siswa menyatakan modul berkategori cukup
layak. Besarnya skor tersebut dikarenakan beberapa kekurangan modul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
Prosentase (%)
32.86
34.11
34.38
Prosentase Kriteria Tidak
Layak
67.14
65.89
65.63
Tampilan
Penyajian
Materi
Manfaat
Prosentase Kriteria
Layak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
Prosentase (%)
11.43
12.86
9.38
88.57
87.14
90.63
Prosentase Kriteria
Tidak Layak
Prosentase Kriteria
Layak
Tampilan
Penyajian
Materi
Manfaat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
Prosentase (%)
100%
10.00
2.14
1.25
90.00
97.86
98.75
80%
60%
40%
20%
0%
Tampilan Penyajian
Materi
Manfaat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
Skor
64,75
Posttest
Gain Score
82,05
0,45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
No
1
2
proses
pembelajaran
yaitu
siswa
sendirilah
yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
No
1
2
Gain
Score
0,71
0,80
0,76
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
No
1
2
I
II
Rata-rata
Aspek
portofolio
alat dan
bahan
Percobaan
3,32
3,35
3,33
3,35
3,72
3,53
3,35
3,57
3,46
meliputi
indikator
yang
dinilai
Percobaan
Memecah Menampil
Kelengkapan
Menyimpul
Tujuan Penyajian Analisis
-kan
-kan
komponen
-kan
Laporan
Data
Data
Masalah
Solusi
laporan
3,72
3,68
3,70
3,70
3,73
3,72
3,55
3,57
3,56
3,07
3,12
3,09
3,05
3,12
3,08
3,38
3,35
3,37
3,35
3,40
3,38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
konstruktivistik
yang
menimbulkan
situasi
pengetahuan
konten
dan
keterampilan
No
1
2
Gain
Score
0,53
0,63
0,58
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
2
3
Uji
Hasil
Keputusan
commit to user
Kesimpulan
Normal
Homogen
Ada perbedaan
secara signifikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
Uji
KB
Hasil
Normalitas
(KolmogorovSmirnov)
Homogenitas
(Levene Statistic)
Uji Kruskal
Wallis
1
2
3
Sig. 0,200
Sig. 0,023
Sig. 0,000
Sig. 0,001
H0 diterima
Normal
Normal
H0 diterima
H0 ditolak Tidak Normal
H0 ditolak Tidak Homogen
Sig. 0,001
H0 ditolak
2
3
Keputusan
Kesimpulan
Ada perbedaan
secara signifikan
Uji
KB
Hasil
Keputusan
Kesimpulan
Normalitas
(KolmogorovSmirnov)
Homogenitas
(Levene Statistic)
Uji Kruskal
Wallis
1
2
3
Sig. 0,200
Sig. 0,200
Sig. 0,003
Sig. 0,036
H0 diterima
H0 diterima
H0 ditolak
H0 diterima
Normal
Normal
Tidak Normal
Homogen
Sig. 0,001
H0 ditolak
Ada perbedaan
secara signifikan
2
3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
b) Portofolio
Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 26, dibuat
ringkasan hasil Anava satu jalan pada Tabel 4.24
Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Analisis Aspek Portofolio
No
Uji
KB
Hasil
Keputusan
Kesimpulan
Normalitas
(KolmogorovSmirnov)
Homogenitas
(Levene Statistic)
One Way Anova
(Anava satu jalan)
1
2
3
Sig. 0,056
Sig. 0,200
Sig. 0,200
Sig. 0,061
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
Normal
Normal
Normal
Homogen
Sig. 0,000
H0 ditolak
Ada perbedaan
secara signifikan
2
3
B. Pembahasan
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Berdasarkan
mendefinisikan
tahap
pendefinisian
kebutuhan-kebutuhan
di
untuk
dalam
menetapkan
proses
dan
pembelajaran,
dilakukan beberapa tahap antara lain analisis kebutuhan siswa dan guru,
analisis materi, dan analisis tujuan pembelajaran. Disimpulkan bahwa modul
IPA Terpadu dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah. Pemilihan model
Problem Based Learning (PBL) didasarkan pada kebutuhan siswa, kebutuhan
guru, dan isu penting dalam kurikulum 2013 yaitu pendidikan scientific dan
model pembelajaran utama menggunakan Problem Based Learning serta
Project Based Learning. Selain itu model PBL juga melatih siswa untuk aktif,
berpikir tingkat tinggi, mampu memecahkan masalah, dsb. Pemilihan tema Air
Sehat didasarkan pada hasil pengisian angket kebutuhan guru dan siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
terkait di beberapa bidang studi serta KD 3.9, 4.6, dan 4.7 pada mata
pelajaran IPA SMP kelas 7.
1) Penyusunan Silabus
Penyusunan silabus diawali dengan menyusun KD. KD
tersebut yaitu 3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi
makhluk hidup, 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat
fisika dan kimia, dan 4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan
sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator
buatan maupun alami. Komponen silabus terdiri dari nama sekolah,
mata pelajaran, kelas, semester, KI, KD, materi ajar, kegiatan belajar,
indikator, penilaian, dan sumber belajar. Kegiatan belajar disesuaikan
dengan sintaks pada pembelajaran PBL. Tan (2003: 20) sintaks PBL
terdiri dari persoalan real yang diungkapkan, analisis masalah dan isu
belajar,
pembagian
kelompok
kecil,
pemecahan
masalah,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
kebutuhan
modul
dilakukan
dengan
langkah
kompetensi;
identifikasi
dan
menentukan
pengetahuan,
dan
dilakukan
oleh
validator;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
Berdasarkan analisis validasi butir soal pada Lampiran 11, dari 45 soal
yang diujikan (tryout) diperoleh 11 soal baik, 10 soal diterima, 8 soal
diperbaiki, dan 16 soal ditolak. Tingkat kesukaran soal yaitu 22 soal
mudah, 14 soal sedang, dan 9 soal sukar. Berdasarkan 45 soal tersebut,
diketahui bahwa untuk jumlah responden (N) 20 dengan taraf
signifikansi 5% diperoleh harga rtabel = 0.3598 sedangkan rhitung =
0,570. Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa rhitung > rtabel atau
0,570 > 0.3598, artinya bahwa soal tersebut reliabel. Rata-rata daya
pembedanya yaitu 0,358, yang artinya soal tergolong diterima. Ratarata tingkat kesukarannya yaitu 0,621, yang artinya soal tergolong
sedang.
3) Validasi Modul
Validasi modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL
tema Air Sehat dilakukan untuk mengetahui kualitas modul. Kualitas
modul didasarkan pada komponen isi, penyajian, bahasa, dan
kegrafikan. Perbaikan yang pertama berdasarkan saran validator materi
yaitu penambahan materi tentang baku mutu air dan prinsip 3R. Hal ini
merupakan hal yang mendasar yang berkaitan dengan standar kualitas
air sehat dan cara pengolahan limbah untuk mengatasi pencemaran air.
Perbaikan kedua berdasarkan saran validator media atau
komponen kegrafikan mengenai jenis huruf yang digunakan dalam
modul untuk disertakan pada halaman francis dan tidak terlalu banyak
menggunakan jenis huruf. Prastowo (2012) mengatakan bahwa bahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
ajar cetak yang baik menggunakan huruf yang tidak terlalu kecil dan
mudah dibaca. Saran berikutnya mengenai gambar dan shapes untuk
diperjelas atau diganti. Prastowo (2012) mengatakan bahwa gambar
dapat memperjelas informasi yang disampaikan. Adapun saran yang
tidak diperbaiki yaitu memindahkan materi air sehat pada pendahuluan
ke bagian belakang modul. Saran tersebut tidak diperbaiki karena
materi air sehat yang terdapat pada pendahuluan merupakan materi air
sehat secara umum, bukan materi yang akan dibahas pada kegiatan
belajar dalam modul sehingga tidak menyalahi prinsip PBL.
Validator
menambahkan
bahasa
memberi
alternatif jawaban
saran
untuk
diantaranya
yaitu
sintaks menampilkan/
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
gambar.
Purwanto (2007)
menyatakan
bahwa dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
136
dalam
unit-unit
kegiatan
yang
kecil/spesifik
sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
137
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
138
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
139
siswa
dalam
proses
pengetahuan
yang
menonjolkan
sikap,
dan
keterampilan.
Analisis
data
dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
140
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141
maksimal respon guru terhadap modul adalah 100. Persentase skor respon
guru terhadap modul adalah 96% dengan kriteria sangat layak. Kesulitan
terjadi pada tahap penyebaran ini karena sekolah yang dilakukan penyebaran
tidak seluruhnya dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan hanya
dilakukan di salah satu sekolah yaitu di SMP Negeri 4 Pracimantoro, dengan
pertimbangan uji coba kecil dan uji coba luas dilakukan di sekolah ini.
Sedangkan empat sekolah lainnya tidak dilakukan analisis kebutuhan. Karena
alasan pelaksaan analisis kebutuhan tersebut, maka respon guru yang
menyangkut indikator kebutuhan pembuatan modul menjadi kurang tepat.
Walaupun semua guru memberikan skor penilaian dengan kategori sangat
layak, namun masih terdapat komentar yang tidak sesuai analisis kebutuhan.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Keterbatasan wahtu penelitian karena akan memasuki UAS, sehingga
pembelajaran dilakukan agar benar-benar tepat waktu namun tidak
memgurangi aspek pembelajaran.
2. Keterbatasan kegiatan belajar (eksperimen). Dalam kegiatan belajar, alat
dan bahan yang mudah didapat disediakan oleh siswa. Ketersediaannya
cenderung kurang/tidak cukup untuk melakukan eksperimen. Beberapa
eksperimen menggunakan alat dan bahan yang seadanya sehingga hasilnya
tidak terlalu memuaskan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
142
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Prosedur pengembangan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model
Problem Based Learning (PBL) tema Air Sehat menggunakan model 4D.
Prosedur pelaksanaan meliputi: tahap tahap pendefinisian (define), tahap
perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran
(disseminate). Validasi ahli pada tahap pengembangan dilakukan 2 kali agar
hasil yang diperoleh lebih baik. Tahap penyebaran hanya dilakukan pada guru
IPA di 5 sekolah untuk dinilai kelayakannya, sedangkan penyebarluasan dan
penggunaan dalam pembelajaran belum dilaksanakan karena keterbatasan
penelitian.
2. Kelayakan modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem Based
Learning (PBL) tema Air Sehat yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat layak, yaitu dari skor uji validasi sebesar 47,20 dengan kriteria sangat
layak. Skor tahap uji coba kecil, uji coba luas, dan penyebaran masing-masing
yaitu 66,20 dengan kriteria layak; 89,90 dengan kriteria sangat layak; dan
96,00 dengan kriteria sangat layak.
3. Modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem Based Learning (PBL)
tema Air Sehat efektif meningkatkan hasil belajar siswa dengan hasil gain
commit to user
143
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
144
score aspek pengetahuan 0,54 menunjukkan kategori sedang; aspek sikap 0,76
menunjukkan kategori tinggi; dan aspek keterampilan 0,58 menunjukkan
kategori sedang.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini memberikan gambaran desain modul IPA terpadu
SMP/MTs dengan model PBL yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP
melalui studi pendahuluan tentang analisis kebutuhan siswa. Modul IPA
terpadu SMP/MTs dengan model PBL yang sesuai dengan karakteristik
belajar siswa adalah modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL yang
di dalamnya terdapat eksperimen-eksperimen yang menuntut kemampuan
memecahkan masalah siswa. Siswa diberi kebebasan untuk melakukan
kegiatan pemecahan masalahnya akan tetapi tetap diberikan batasan waktu
untuk mendisiplinkan belajarnya. Kegiatan eksperimen dilakukan di awal
pembelajaran, sebelum siswa memahami konsep dan prinsip IPA terpadu lebih
lanjut. Siswa diajak memecahkan masalah dan menemukan sendiri solusi
melalui eksperimen IPA terpadu kemudian memahami konsep dengan benar
melalui modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul IPA terpadu SMP/MTs
dengan model PBL yang dikembangkan pada materi Air Sehat layak
digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, siswa memberikan respon positif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
145
terhadap modul tersebut. Modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model PBL
yang dikembangkan juga efektif dalam meningkatkan hasil belajar
pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Oleh sebab itu, untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa, modul IPA terpadu SMP/MTs dengan
model PBL baik digunakan sebagai media pembelajaran.
C. Saran
Upaya meningkatkan hasil penelitian maka penulis memberikan beberapa
saran sebagai berikut.
1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan sampel yang lebih luas.
2. Modul IPA terpadu SMP/MTs dengan model Problem Based Learning (PBL)
tema Air Sehat yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk
kelas dan sekolah yang berbeda dalam pembelajaran IPA Terpadu SMP.
3. Pada penelitian pengembangan modul diperlukan waktu yang cukup lama
sehingga diperlukan jadwal yang tepat dan efisien.
4. Pembelajaran dengan modul dalam kelas membutuhkan waktu yang cukup
lama, maka pembelajaran dengan modul dapat dilanjutkan di luar kelas atau di
luar jam pelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
commit
146to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
147
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
148
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
149
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
150
Tan, Oon Seng. 2009. Problem Based Learning and Creativity. Singapore:
Cengange Learning Asia Pte Ltd
Thiagarajan, S., Sammel, D, S., and Sammel, M. I., 1974. Instructional
Development For Training Theacers of Exceptional Children. Leaderdship
Training Institute/ Special Education, Minnesota: University of Minnesota,
Minneapolis.
TIMSS. 2011. The Third International Mathematics and Science Study-Repeat
2011. Jakarta: Pusat Pengujian Balitbang Depdiknas
Tracey, Rebeca. 2005. Teaching Introductory Thermal Physics through Problem
Based Learning. Tesis Master of Science School of Physical Sciences
Dublin City University. (Unpublised)
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Trihendri, C. 2010. Step by Step SPSS 18-Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Uno, Hamzah B, dkk. 2008. Desain Pembelajaran. Bandung: Publishing
Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:
Andi Offset
Wijaya, IR. 2000. Statistika Non Parametik (Aplikasi Program SPSS). Bandung:
Alfabeta.
Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka
Wiyadi. 2013. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Masalah dengan
Tema Otot di SMP Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013. Tesis
S2 Fakultas Pascasarjana UNS. Surakarta (Unpublished)
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Pakar
Raya
commit to user