Anda di halaman 1dari 39

BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Sains Di Dunia
Islam
Era filsafat klasik Yunani dimulai abad 6 sebelum Masehi, yang menjadi
titik fondasi filsafat dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada era inilah,
konsep awal sebuah negara dibuat, hukum-hukum logika, deduksi, induksi,
silogisme digagas. Pada era inilah juga klasifikasi ilmu yang kita ketahui
sekarang dirangkai, dari mulai biologi, matematika, astronomi, ekonomi,
politik, hukum, dlsb. Sementara itu di India dan Persia, peradaban kuno di
sana

udah

bikin

penghitungan

sampe

10 12 yang

ditulis

pada Kitab

Yajurveda (1200 SM). Pada 800 SM, seorang filsuf bernama Baudhyana, telah
memikirkan konsep dasar teorema Pythagoras. Dalam dunia astronomi,
kitab Vedanga Jyotisa (abad 6-4 SM) udah ngebicarain masalah perhitungan
kalender, pengukuran astronomis, dan penetapan aturan-aturan dasar
observasi benda langit. Kemudian angka yg kita pake sekarang nih (09) awalnya

dikembangin oleh matematikawan India di jaman dinasti

Maurya. Sementara itu, konsep angka 0 (nol) sendiri juga pertama kali
dikembangin oleh Aryabhata (kira-kira 500 M) yang kemudian dikembangkan
lebih lanjut oleh Al Khwarizmi (780-850 M) dan Al Kindi (801-873 M). Jadi
banyak yang sekarang salah sangka bahwa angka ini disebutnya angka
Arab, harusnya yang bener itu angka Hindu-Arab.

Naah, itulah tadi sebagian dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan


dari Yunani, India, dan Persia yang memberikan kontribusi yang besar
kepada perkembangan ilmu pengetahuan kekhalifahan zaman keemasan
Islam. Nah, sekarang kita langsung aja mulai tentang awal terbentuknya
peradaban keren ini. Apa yang menjadi pemicu lahirnya peradaban emas
Islam ini? Secara sederhana, era ini dipicu oleh banyak hal yang saling
mendukung satu sama lain.

1. Hal pertama adalah

ketika

khalifah

pertama

Dinasti

Umayyah

yaitu Muawiyah ibn Abu Sufyan(setelah para khalifah Rashidun: Abu


Bakr, Umar, Utsman, Ali) melakukan invasi ke daerah Transjordania
dan

Syiria

sampai

dia

menemukan

banyak

banget manuskrip-

manuskrip kuno di Kota Damaskus yang diwariskan dari perkembangan


ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi (Sokrates, Plato, Aristoteles,
Galen,

Euclid,

dsb). Berdasarkan

penemuannya

itu, Muawiyah terinspirasi buat bikin pondasi peradaban Islam yang


berdasarkan ilmu pengetahuan.
2. Pemicu

yang kedua,

bersamaan kekhalifahan
penulisan

naskah

di

adalah

karena

Ummayyah sedang
atas

kertas

yang

pada

saat

mengadopsi
awalnya

yang

teknologi

berkembang di

Tiongkok. Dengan perkembangan teknologi penulisan itu, Muawiyah


juga menyewa tenaga ilmuwan-ilmuwan dari Yunani dan Romawi untuk

melakukan terjemahan terhadap naskah-naskah kuno tersebut ke


dalam bahasa Arab
3. Pemicu ketiga adalah ketika dinasti Ummayah beralih menjadi dinasti
Abbasiyah yang

ditandai

perpindahan pusat

pemerintahan

dari

Damaskus ke Baghdad di Mesopotamia. Dengan perpindahan pusat


pemerintahan itu, yang dulunya (waktu di Damaskus) peradaban Islam
dapet pengaruh kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari Yunani dan
Romawi, nah pas di Baghdad dapet tambahan pengaruh lagi dari
kebudayaan Persia dan India. Komplit lah sudah! Seluruh sumber ilmu
pengetahuan terlengkap yang dimiliki umat manusia (Yunani, Romawi,
Persia, India) pada saat itu akhirnya bisa ngumpul di satu titik lokasi.
4. Pemicu

yang keempat adalah

pengaruh

2 orang

khalifah

besar,

yaitu Harun Al Rasyid dan anaknya, Al Mamun yang punya cita-cita


mulia untuk membangun peradaban Islam yang menjunjung tinggi
perkembangan sains, logika, rasionalitas, serta menjaga kemajuan
ilmu pengetahuan serta meneruskan perkembangan ilmu yang telah
diraih oleh Bangsa India, Persia, dan Byzantium. Tanpa adanya peran
mereka berdua yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, Zaman
Keemasan Islam kemungkinan ga bakal pernah muncul pada masa itu.

B. Kejamuan
Sains

Ilmuan Muslim Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan

Sejak sekitar abad ke-8 M hingga abad ke-20 M, Islam telah


melahirkan ribuan ilmuwan, baik dalam bidang ilmu filsafat, kalam,
tasawuf maupun sains, tekhnologi, dan seni. Apa-pun bidangnya,
mereka adalah tokoh-tokoh langka yang telah memperkaya dunia ilmu
pengetahuan

bahkan

secara

khusus

menjadi

simbol

kemajuan

peradaban Islam. Harun Nasution menyimpulkan bahwa periode


perkembangan sejarah Islam bisa dikelompokkan ke dalam tiga masa,
yaitu; 1) masa klasik, antara tahun 650-1250 M, 2) masa pertengahan,
antara tahun 1250-1800 M, 3) masa modern, sejak tahun 1800 M
sampai sekarang.1
1. Periode Klasik (650-1250 M)
Di zaman inilah daerah Islam meluas melalui Afrika Utara sampai
ke Spanyol di Barat dan melalui Persia sampai ke India di Timur.
Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Khalifah yang pada
mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus dan
terakhir di Baghdad.
Periode klasik ini dimulai dengan periode peletakan pondasi
peradaban oleh Nabi Muhammad saw yang kemudian diteruskan oleh
khulafaur rasyidin dan dikembangkan era daulah (dinasti) Bani
Umayyah. Dalam mendeskripsikan sejarah penyebaran Islam periode
khilafah awal, maka analisis weberian dianggap cukup relevan. Max
1Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya. Lihat pula: Harun Nasution,
Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1994), hal. 112.

Weber menekankan bahwa faktor ide atau gagasan atau pemikiran


merupakan faktor yang sangat menentukan adanya perubahan sosial. 2
Dalam konteks ini, ide-ide yang terkandung dalam al-Quran
mempengaruhi

struktur

sosial

kemasyarakatan

dan

membentuk

struktur baru. Kehadiran Nabi Muhammad dengan nilai-nilai baru telah


mempengaruhi struktur sosial masa itu hingga dewasa ini. Bahkan,
tatanan

dunia

secara

keseluruhan

tidak

dapat

dilepaskan

dari

gagasan-gagasan yang terinspirasi dari al-Quran yang dibawa Nabi.


Ide-ide atau gagasan pemikiran itu tentunya baru terlihat memiliki arti
sosial

jika

sudah

diwujudkan

dalam

berbagai

pergumulan

dan

perubahan budaya. Dari proses inilah, kemudian peradaban Islam


muncul sebagai peradaban baru dalam kancah dunia internasional.
Kehadiran Nabi membawa perubahan dalam tatanan sosial
masyarakat Arab. Ide dan gagasan Nabi yang tersurat dalam al-Quran
menjadi inspirasi untuk menuju tatanan kehidupan yang lebih mapan
dan beradab. Pengaruh nilai dan moralitas al-Quran yang dibawa Nabi
termanifestasi

dalam

sejarah

dan

peradaban

Islam.

Sejak

mendapatkan wahyu langit dalam uzlah (pengasingan) di gua Hira


tahun 610 M., Muhammad mulai berbicara atas nama Allah swt. dan
memproklamirkan Islam sebagai agama Tauhid untuk kemaslahatan
umat manusia dan rahmat bagi alam semesta. Sejak inilah Nabi mulai
2Ralph Schroeeder, Max Weber and The Sociology of Culture (London: Sage, 1992),
hal. 150-151.

membentuk sebuah komunitas masyarakat keagamaan dalam ikatan


semangat tawhid. Muhammad mulai mendapatkan perlawanan dan
tantangan

keras

dari

masyarakat

paganisme

di

Mekkah

dan

dianggapnya sebagai orang yang terserang penyakit syaraf, gila dan


sebagainya. Muhammad dilahirkan dan dibesarkan di tengah-tengah
suku Qurasiy Mekkah, tetapi reformasi teologi, reformasi kultural, dan
reformasi sosial yang dibawanya berdasarkan wahyu Allah, dianggap
memiliki peran penting dalam membangun tatanan sosial-politik dan
tradisi kaum Qurasiy.3
Komunitas tauhid yang dibangun awalnya hanya terdiri dari
segelintir orang yang kemudian disebut dengan generasi muslim awal
(al-sabiqun a;-awwalun). Generasi muslim awal ini didominasi oleh
kalangan muda. Hal ini secara historis-empiris menunjukkan bahwa
ajaran yang dibawa Nabi bersifat reformatif dan counter terhadap
tradisi yang stagnan sehingga diikuti oleh kalangan muda. Dalam
paradigma sejarah peradaban dan politik, kalangan muda sering
diartikan sebagai representasi kalangan kritis, dinamis, dan anti status
quo.
Selain itu, hijrah Nabi dan umat Islam yang masih berjumlah
sedikit dari Mekkah ke Madinah juga memberikan kontribusi penting
dalam proses pembentukan peradaban. Periode Mekkah merupakan

3Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, hal. 19-20.

periode yang menyakitkan bagi Nabi dan pengikutnya sehingga Nabi


melakukan hijrah ke Madinah (Yatsrib) tahun 622 M untuk menyusun
kekuatan

baru

setelah

Mekkah

dianggap

tidak

kondusif

untuk

penyebaran dakwah Islam. Di Madinah, Nabi menyusun kekuatan


sosial-politik dan ekonomi untuk menyatakan perang ekonomi kepada
pedagang Quraiys.4 Secara sosiologis, hijrah merupakan imigrasi dan
pemutusan ikatan-ikatan kekerabatan dengan kaum Quraisy Mekkah. 5
Namun demikian, hijrah tidak hanya merupakan perpindahan Nabi dan
umat Islam untuk menghindari tekanan-tekanan dan perlawanan dari
kaum kafir Quraisy. Hijrah berdampak positif bagi perkembangan
kegiatan

intelektual

mengembangkan

umat

Islam.

pengetahuannya

Mereka

lebih

sebagaimana

leluasa
yang

untuk

memang

ditekankan oleh Nabi dalam berbagai hadisnya.


Ekspansi yang dilakukan oleh pemegang estafet pemerintahan
selanjutnya

-Khulafa

Al-Rasyidin,

Dinasti

Umayyah

dan

Dinasti

Abbasiyah- secara garis besar memiliki peranan penting dalam


perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Menurut Ibnu
Khaldun, pertumbuhan dan perkembangan ilmu yang amat terkait erat
dengan luasnya wilayah dan beragamnya budaya maupun ilmu yang

4Shwaki Abu Khaleel, Islam on the Trial (Beirut: Dar Al-Fikr, 1991), hal. 52.
5Bryan S. Turner, Menggugat Sosiologi Sekuler, terjemahan Mudhofir (Yogyakarta:
Suluh Press, 2005), hal. 54.

ada di daerah-daerah yang dikuasai Islam.6 Secara pasti, ekspansi


Islam

menyebabkan

terjadinya

kontak

antara

Islam

dengan

kebudayaan Barat, atau tegasnya dengan kebudayaan Yunani Klasik


yang terdapat di Mesir, Suria, Mesopotamia dan Persia.7
Pada era klasik ini metode berfikir rasional, ilmiah dan filosofis
berkembang dengan pesat. Sentuhan estetika dan filsafat telah
menghantarkan peradaban Islam pada puncak kejayaan. Ulamaulama mujtahid bermunculan, begitu juga para ilmuwan muslim telah
menghasilkan karya-karya seni, filsafat dan ilmu pengetahuan secara
mengagumkan.8
Peran para khalifah tidak bisa dinegasikan dari kemajuan yang
dicapai oleh periode ini, terutama pada masa Bani Abbas. Di masa Bani
Abbas inilah perhatian kepada ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani
memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid (785-809 M) dan AlMamun (813-833 M). Buku-buku ilmu pengetahuan dan filsafat
didatangkan dari Bizantium dan kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab. Kegiatan penterjemahan buku-buku ini berjalan kira-kira
satu abad. Bait Al-Hikmah, yang didirikan Al-Mamun, bukan hanya

6Abdur Rahman Ibn Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun (Beirut: Dar Al-Kotoob AlIlmiyyah, t.t.), hal. 344-345.
7Harun Nasution, Islam ditinjaudari Berbagai Aspeknya, hal. 71.
8Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, hal. 11.

merupakan

pusat

penterjemahan

tetapi

juga

akademi

yang

mempunyai perpustakaan. Di antara cabang-cabang ilmu pengetahuan


yang diutamakan dalam Bait Al-Hikmah ialah ilmu kedokteran,
matematika, optika, geografi, fisika, astronomi, dan sejarah di samping
filsafat.9
Maka kemudian muncul beberapa ilmuwan muslim terkenal dan
menjadi kebanggaan dunia Islam seperti.10
1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat Yunani
yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai
bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah
membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting
dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling
terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang
membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik
dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman
dengan hukum ilahian Islam.
2. Al-Khawarizmi (780 M 850 M), hasil pemikiran berdampak besar
pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Aljabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar fi hisab Aljabr waal muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan
9Harun Nasution, Islam ditinjaudari Berbagai Aspeknya, hal. 70.
10Umar Sulaiman, Islam Kosmopolitan..., hal. 265-266.

melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard


(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih
tersimpan di Strassberg, Jerman.
3. Al Kindi (801 M 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama
yang lahir dari

kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya

dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang


dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
4. Al-Ghazali (1058 M 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog
muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya
beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al munqidih min adh
dalal, Al risalah al quadsiyyah, dan mizan al Amal.
5. Ibnu Musa

Al-Khawarizmi

(Astronom,

Penemu

Algoritma

danAljabar).
Tak banyak anak didik yang tahu, siapa yang orang yang dikenal
sebagai bapak dan penemu dua cabang ilmu matematika, yaitu
Algoritma dan Aljabar. Dialah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa AlKhawirzmi, ilmuan Muslim penemu Algoritma dan Aljabar. Nama
Algoritma sendiri diambil dari nama penemunya, yaitu Al-Khawarizmi.
Di kalangan ilmuan Barat ia lebih dikenal dengan nama Algorizm. Abu
Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (770-840 M.) ilmuan
yang berjasa besar dalam memajukan ilmu pengetahuan ini lahir

diKhawarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (kini Uzbekistan)


padatahun 770 M. kedua orang tuanya kemudian pindah ke sebuah
tempat diselatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. AlKhawarizmi hidup dimasa kekhalifahan Bani Abbasiyah, yakni AlMakmun, yang memerintah pada 813-833 M. (Sucipto,The Great
Muslim Scientist , 2008, hal: 16 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)).
Sejarah

mencatat,

Al-Khawarizmi

dikenal

sebagai

orang

yang

memperkenalkan konsep Al-Goritma dalam Matematika. Ia adalah


penemu beberapa cabang ilmu dan konsep matematika yang dikenal
sebagai astronom geografer. Selain Algoritma, teori Aljabar juga
merupakan buah fikirnya. Nama Aljabar sendiri diambil dari bukunya
yang terkenal, yakni Al- Jabr wa-al-Muqabilah. Ia mengembangkan
tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus, tangen
dan kotangen serta konsep diferensiasi. Tak hanya itu, di bidang ilmu
ukur, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan
penyusun

daftar

logaritma

serta

hitungan

desimal.

Sayangnya

beberapa sarjana Barat seperti John Napier (1550-1620 M.) dan Simon
Stevin

(1548-1620

M.)

mengklaim

bahwa

penemuan

tersebut

merupakan hasil pemikiran meraka. Masih berkaitan dengan masalah


perhitungan, ternyata Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi.
Bukunya Kitab Surat Al-ard ,menjadi dasar ilmu bumi Arab. Naskah itu
hingga kini masih disimpan diStrassburg, Jerman oleh Abdul Fida,
seorang ahli ilmu bumi terkenal(Sucipto, hal. 17-18 dalam Muh.

Asroruddin A. J (2009)). Petualangan dan pengabdian panjangnya itu


baru berakhir pada tahun 840 M. ketika Sang Khaliq memanggilnya. AlKhawarizmi meninggalkan warisan khazanah dalam ilmu pengetahuan
dunia.
6. Ibnu Khaldun (Bapak Ilmu Sosiologi Politik).
Sejatinya pemikir dan ulama peletak dasar ilmu sosiologi
dan politik melalui karya magnum opusnya, Al Muqaddimah. Ia lahir di
Tunisia pada 1Ramadhan 732 H/ 27 Mei 1332 dengan nama
Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al
Hasan bin Jabir bin Muhammad binIbrahim bin Abdurrahman bin Ibnu
Khaldun. Moyangnya berasal dari Hadramaut, Yaman yang bermigrasi
ke Sevilla, Andlusia (Spanyol). Namun keluarganya harus pindah ketika
Sevilla dikuasai Kristen . Asroruddin A. J (2009)). Pendidikannya dimulai
di Tunisia dan di Fez (Maroko) dengan mempelajari berbagai bidang
ilmu: menghafal Al-Quran, mempelajari tata bahasa, hukum Islam
(syariah), hadis, retorika, filologi dan puisi. Selain ituia mempelajari
sastra Arab, filsafat, matematika dan astronomi. Khaldun sangat
terlibat dengan politik. Kariernya di bidang politik membawanya keluar
masuk istana, ia

sebagai pemenang maupun pecundang. Usia

mudanya dihabiskan sebagai pendamping, penasihat sultan serta


menduduki beraneka jabatan. Kariernya menanjak saat ia membantu
Sultan Abu Salem dalam menjatuhkan Al-Mansyur, musuh politiknya. Ia
diberi jabatan sekretaris selama lebih dari dua tahun, lalu ditugaskan

sebagai qadi (hakim). Sultan Abu Salim tak lama kemudian dijatuhkan
oleh Wazir Omar. Gagal mendapatkan kedudukan di pemerintahan
yang baru, Ibnu Khaldun meninggalkan Fez dan pergi ke Andalusia.
Salah satu di antara karya Ibnu Khaldun bahwa ia memetakan
masyarakat dengan interaksi sosial, politik, ekonomi dan geografi yang
melingkupinya. Pendekatan ini dianggap menjadi terobosan yang
sangat signifikan. Menurutnya, organisme dapat tumbuh dan matang
karena

sebab-sebab

masyarakat,

fikiran

nyata
yang

yang

mempengaruhinya.

dituangkan

dalam

karya

Formasi
besarnya,

Muqaddimah, misalnya, dikatakan sebagai hasrat manusia untuk


berkumpul, bersaing, lalu memperebutkan kepemimpinan. Mereka
diikat

dengansolidaritas

ashabiyah

(ungkapan

pra-Islam)

yang

diarahkan oleh para pimpinannya. Ia memperkirakan bahwa solidaritas


itu berlangsung empat generasi. Model ini menempatkan Ibnu Khaldun
sebagai penganut teori siklus sejarah. Masyarakat lahir, tumbuh,
berkembang, lalu mati untuk diganti dengan yang lain, demikian
seterusnya (Sucipto , hal. 49 dalam Muh. Asroruddin A. J (2009)).
Kontribusi Ibnu Khaldun dalam Ilmu pengetahuan memang tidak
sedikit. Setidaknya berkatnyalah dasar-dasar ilmu sosiologi politik dan
filsafat dibangun, tak heran jika warisannya itu banyak diterjemahkan
kedalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Seorang
sejarawan Barat, Dr Boer, menulis Ibnu Khaldun tak pelak lagi, adalah
orang pertama yang mencoba menerangkan dengan lengkap evolusi

dan kemajuan suatu kemasyarakatan, dengan alasan adanya sebabsebab dan faktor-faktor tertentu, iklim, alat, produksi, dan lain
sebagainya,serta akibat-akibatnya pada pembentukan cara berfikir
manusia, dan pembentukan masyarakatnya. Dalam derap majunya
peradaban iamendapatkan keharmonisan yang terorganisasikan dalam
dirinya sendiri.
7. Jabir Ibnu Hayyan (Bapak Kimia)
Mungkin

tidak

banyak

orang

yang

tahu

bahwa

embrio

persenjataan nuklir yang banyak digunakan oleh negara-negara maju,


entah merekagunakan untuk hal-hal positif maupun negatif, semua itu
bermula dari ilmu kimia. Sebenarnya ilmu kimia sudah ada sejak
puluhan abad silam. Memang belum pada bentuk modern seperti
sekarang yang telah diadopsi sedemikian canggihnya. Ilmu kimia di
kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal banyak orang.
Tapi, hanya sedikit yang mengetahui siapa sejatinya orang pertama
yang menemukan ilmu eksakta tersebut. Ia adalah Abu Musa Jabir Ibnu
Hayyan (721-815 H.) ilmuan muslim pertama yang menemukan dan
mengenalkan disiplin ilmu kimia tadi.
8. Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia
(sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis
yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi

dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan


Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan
bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya
yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di
bidang kedokteran selama berabad-abad.Ibnu Sina bernama lengkap
Ab Al al-Husayn bin Abdullh bin Sn Abu Ali Sina. Ibnu Sina lahir
pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah
Uzbekistan (kemudianPersia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di
Hamadan, Persia(Iran). Dia adalah pengarang dari 450 buku pada
beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan
pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai
"bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina
"ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling
terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang
paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine
,dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At
Tibb).
9. Ibnu Majid
Ibnu Majid adalah seorang navigator Arab terbesar yang bergelar
singa laut. Pada usianya yang ke-15, Ibnu Majid sudah memimpin
sebuah pelayaran. Navigator yang lahir di Julfar, Mesir, tahun 1421 M
ini memiliki nama lengkap Shihabud Din Ahmad bin Majid bin
Muhammmad bin Amir bin Duwayk bin Yusuf bin Husain bin Abi Malak

as-Sadi bin Abi ar-Rakaib an-Najdi. Sifat yang patut kita teladani dari
Ibnu Majid adalah ketekunannnya dalam mempelajari ilmu navigator
yang ia dapatkan dari ayah dan kakeknya dengan cara menjalankan
kapal laut atau kapal teerbang. Selain itu, ia juga menguasai ilmu
geografi dan astronomi sebagai syarat utama untuk menjadinavigator
ulung. Diantara buku-buku karya Ibnu Majid berjudul al-Hijaziah
(sejarah negei hijaz), Urjuza (melagukan syair dengan prosa raja-raja )
terdiri dari 3 jilid, Hawiyatul-Ikhtisar fi Ushul Ilmil-Bihar ( ringkasan ilmu
navigator) yang ia tulis pada tahun 1490 M. Buku ini berisi tentang
rute-rute laut sepanjang pantai India hingga Sumatera, Cina, Taiwan
dan sepanjang pantai Samudra Hindia, serta tanda-tanda dekatnya
daratan.
6. Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid,1126-Marrakesh, Maroko,10
Desember 1198) dalam bahasa Latin Averroes, adalah seorang filsuf
dariSpanyol (Andalusia). Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di
Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan
kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu
Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak
minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran,
hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari
Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang
berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa

hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi"


(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai
Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang
mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan,termasuk pemikir
semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd
untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran danfikih
dalam

bentuk

karangan,

ulasan,

essai

dan

resume.

Hampir

semuakarya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin


dan Ibrani(Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada. Di antara karyanya adalah : Bidayat Al-Mujtahid (kitab
ilmu fiqih), Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran),
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syariat (filsafat
dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan
filsafat).Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti
yangdipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat
Ibnu Rusydtentang akidah dan sikap keberagamaannya..
11. Ibnu Khaldun (1332 M 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim
dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah
Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M 815 M ), dia adalah seorang
tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.

9. Al razi ( 856 M 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes.


Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah
mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal dengan
sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran
yang berjudul Contenens.
10. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat,
dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli
dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan
telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon,
dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
11. AlBattani (850 M 929 M), memberikan kontribusi untuk
astronomi dan matematika. Dalam astronomi, alBattani juga
meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
12. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M 767 M ), Imam
Malik ( 712 M 798 M ), Imam SyafiI (767 M 820 M ) dan Imam
Hanbali ( 780 M 855 M ), yang besar dengan kitab masing masing
13. Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi
( 1179 M 1229 ), yang mengarang kitab Mujam al buldan (kamus
Negara). Ibnu Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant, Feilding H.
Gorrison, dan Abu Rayhan al Biruni, di bidang sains dan antropologi.

14. Shen Kou ( 1031 M 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama
kali menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan untuk
navigasi.
15. Su Song (1020 M 1101 M), juga seorang astronom yang
menciptakan langit bintang pada Atlas.
16. Jamal Aldin, mendirikan observatorium ikhtiar Aldin yang
merancang pembangunan istana raja di laut utara.
Ringkasnya, periode ini adalah periode peradaban Islam yang
tertinggi dan berpengaruh pada tercapainya peradaban modern di
Barat sekarang. Periode kemajuan Islam ini, menurut Christopher
Dawson, bersamaan dengan abad kegelapan di Eropa. Memang
sebagaimana dijelaskan oleh Mc. Neill, kebudayaan Kristen di Eropa
antara 600-1000 M. sedang mengalami masa surut yang rendah. Di
Abad XI, Eropa mulai sadar akan adanya peradaban Islam yang tinggi
di Timur dan melalui Spanyol, Sicilia dan Perang Salib peradaban itu
sedikit demi sedikit dibawa ke Eropa.11
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Pada masa pertengahan, yakni antara tahun 1250-1800 M
adalah fase kemunduran dari intelektual umat Islam, karena filsafat
mulai dijauhkan dari umat Islam, sehingga ada kecenderungan akal
11Harun Nasution, Islam ditinjaudari Berbagai Aspeknya, hal. 74.

dipertentangkan dengan wahyu, iman dengan ilmu, dunia dengan


akhirat.12Di zaman ini, desentralisasi dan disintegrasi bertambah
meningkat yang berakibat pada hilangnya khilafah secara formil.Islam
tidak lagi mempunyai khalifah yang diakui oleh semua umat sebagai
lambang

persatuan

dan

ini

berlaku

sampai

kerajaan

Usmani

mengangkat khalifah baru di Istanbul di abad ke-16.13


Perbedaan antara Sunni dan Syiah dan demikian juga antara
Arab dan Persia bertambah nyata. Dunia Islam terbagi dua, bagian
Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir, dan Afrika
Utara dengan Mesir sebagai pusat; dan bagian Persia yang terdiri atas
Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah dengan Iran sebagai pusat.
Kebudayaan Persia mengambil bentuk internasional dan dengan
demikian mendesak lapangan kebudayaan Arab. Di samping itu,
pengaruh
meluas

di

tarekat-tarekat
dunia

Islam.

bertambah
Pendapat

mendalam
yang

dan

ditimbulkan

bertambah
di

zaman

disintegrasi bahwa pintu ijtihad telah tertutup diterima secara umum di


zaman ini. Perhatian pada ilmu-ilmu pengetahuan sedikit sekali. Tetapi
sebaliknya, Islam mendapat pemeluk-pemeluk baru di daerah-daerah
yang selama ini belum pernah dimasuki Islam.14
12Umar Sulaiman, Islam Kosmopolitan, hal. 266.
13Harun Nasution, Islam ditinjaudari Berbagai Aspeknya, hal. 82.
14Ibid., hal. 83.

Pada periode pertengahan ini, terdapat masa tiga kerajaan Besar


(1500-1800 M). Tiga kerajaan besar yang dimaksud adalah kerajaan
Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di
India. Tahun 1500-1700 M dianggap sebagai fase kemajuan II dalam
sejarah peradaban Islam.15 Literatur dalam bahasa Turki di zaman
inilah mulai muncul. Di masa-masa sebelumnya, pengarang-pengarang
Turki menulis dalam bahasa Persia. Di zaman Sultan Salim I dan Sultan
Sulaiman dikenal dua pengarang; Fuzuli dan Baki, yang kemudian
disusul di abad ke-18 oleh Nedim dan Syeikh Ghalib. Dalam bidang
arsitek,

sultan-sultan

mendirikan

istana-istana,

masjid-masjid,

benteng-benteng dan sebagainya.


Di India, bahasa Urdu juga meningkat menjadi bahasa literatur
dan menggantikan bahasa Persia yang sebelumnya dipakai di kalangan
istana sultan-sultan di Delhi. Para penulis besar pertama dalam bahasa
ini adalah Mazhar, Sauda, Dard, dan Mir (abad 18). Sayangnya,
perhatian

terhadap

ilmu

pengetahuan

sangat

kurang

sekali

dibandingkan dengan masa-masa kejayaan Islam I. Kemajuan Islam II


ini lebih ditekankan pada kemajuan dalam aspek politik.16
Tahun 1700-1800 M disebut sebagai fase kemunduran II kerajaan
Islam. Pada tahun-tahun ini kondisi kekuatan militer dan politik umat
15Ibid., hal. 84.
16Ibid., hal. 85-86.

Islam menurun. Di bidang ekonomi, juga terpuruk akibat hilangnya


monopoli dagang antara Timur dan Barat. Ilmu pengetahuan di dunia
Islam mengalami stagnasi. Tarekat-tarekat diliputi oleh suasana
khurafat dan supertisi. Umat Islam dipengaruhi oleh sikap fatalistis,
sehingga dunia Islam dalam keadaan mundur dan statis. Sementara,
pada masa itu Barat mengalami kebangkitan. Penetrasi Barat, yang
kekuatannya bertambah besar, ke dunia Islam yang didudukinya kian
lama bertambah mendalam. Akhirnya, di tahun 1978 M, Napoleon
menduduki Mesir, sebagai salah satu pusat Islam yang terpenting.
Jatuhnya pusat Islam ini ke tangan Barat, menginsafkan dunia Islam
akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat
telah timbul peradaban yang lebih tinggi dari peradaban Islam.17

C. Sumbangsih Ilmuan Muslim Terhadap Kemajuan Di Barat

Ilmu pengetahuan di dunia Islam telah memainkan peran penting

dalam sejarah ilmu pengetahuan. Dari semenjak Islam muncul, zaman


keemasan, hingga zaman modern saat ini, telah banyak para pemikirpemikir Muslim dengan karya-karya yang dihasilkannya telah
memberikan sumbangan atau masukan tehadap pendidikan, sains dan
peradaban. Berikut ini adalah daftar lengkap para ilmuwan muslim
terkemuka.
Para astronom dan astrofisikawan

Khalid bin Yazid(Calid)

17Ibid., hal. 87-88.

Ja'far ash-Shadiq

Tariq bin Yaqb

Ibrahim al-Fazari

Muhammad al-Fazari

Naubakht

Al-Khawarizmi, yang juga seorang matematikawan

Ja'far bin Muhammad Abu Ma'shar al-Balkhi(Albumasar)

Al-Farghani

Banu Musa(Ben Mousa)

Ja'far Muhammad bin Musa bin Shakir

Ahmad bin Musa bin Shakir

Al-Hasan bin Musa ibn Shakir

Tsabit bin Qurra(Thebit)

Sinan bin Tsabit

Ibrahim bin Sinan

Al-Majriti

Muhammad bin Jabir al-Harrn Al-Battani(Albatenius)

Al-Farabi(Abunaser)

Abd Al-Rahman Al Sufi

Abu Sa'id Gorgani

Kushyar bin Labban

Abu Ja'far Al-Khzin

Al-Mahani

Al-Marwazi

Al-Nayrizi

Al-Saghani

Al-Farghani

Abu Nashr Mansur

Abu Sahl al-Qh (Kuhi)

Abu-Mahmud al-Khujandi

Ab al-Waf 'al-Bzjn

Ibn Yunus

Ibn al-Haytham(Alhacen)

Abu Rayhan al-Biruni

Ibn Sina (Avicenna)

Abu Ishaq al-Zarql Ibrhm(Arzachel)

Omar Khayym

Al-Khazini

Ibnu Bajjah(Avempace)

Ibnu Tufail(Abubacer)

Nur Ed-Din Al Betrugi(Alpetragius)

Ibnu Rusyd (Averroes)

Al-Jazari

Sharaf al-Din al-Tusi

Anvari

Mo'ayyeduddin Urdi

Nasir al-Din Tusi

Quthb al-Din al-Syirazi

Ibn al-Shatir

Syams al-Dn al-Samarqandi

Jamshid al-Kashi

Ulugh Beg, juga seorang matematikawan

Jawad al-Din, Ottoman astronom

Ahmad Nahavandi

Haly Abenragel

Abolfadl Harawi

Karim Kerimov, seorang pendiri program luar angkasa UniSoviet,yang


memimpin pertama arsitek di belakang spaceflight manusia (Vostok
1),dan arsitek memimpin pertamastasiun ruang angkasa (Salyut dan
Mir)

Farouk

El-Baz,

ilmuwan

NASA

pertama

pendaratan BulandenganProgram Apollo

Abdul Kalam

Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud

Muhammad Faris

Abdul Ahad Mohmand

Talgat Musabayev

Anousheh Ansari

Amir Ansari

yang

terlibat

dalam

Essam Heggy, seorang ilmuan planet yang terlibat dalam NASA Mars
Exploration Program

Ahmed Salem

Mohamed Sultan

Habbal Shadiaspesialis dalam fisika matahari.

Sultana

Nurun

Nahar

spesialis

dalam

astrofisika

dan

spektroskopiatom.

Ahmed Noor

Arif

Babul,

Distinguished

Computational

Cosmology

Professor

and

Collaboration,

Director,
Dept

of

Canadian
Physics

andAstronomy, University of Victoria - Astrophysiscist terlibat dalam


sebuah penelitian yang berkaitan dengan Pembentukan dan Evolusi
Galaksi dan Kelompok-kelompok Galaksi .
Kimiawan dan alkemis

Khalid bin Yazid(Calid)

Ja'far ash-Shadiq

Jabir bin Hayyan(Geber), bapak kimia

Abbas Ibnu Firnas(Armen Firman)

Al-Kindi(Alkindus)

Al-Majriti

Ibnu Miskawaih

Abu Rayhan al-Biruni

Ibnu Sina (Avicenna)

Al-Khazini

Nasir al-Din Tusi

Hasan Al-Rammah

Ibn Khaldun

Sake Dean Mahomet

Salimuzzaman Siddiqui

Al-KhwarizmiBapa dari Al-Gabra, (Matematika)

Ahmed H. Zewail, Mendapatkan penghargaan Nobel Kimia, 1999

Ali Eftekhari

Para ekonom dan Sosial Ilmuwan

Abu Hanifah an-Nu'man(699-767),ekonom

Abu Yusuf (731-798), ekonom

Ishaq bin Ali al-Rahwi(854-931), ekonom

Al-Farabi(Alpharabius) (873-950), ekonom

Al-Saghani(w. 990), salah satu yang paling awal ilmu


pengetahuansejarah

Syams al-Mo'ali Abol- hasan Ghaboos ibn Wushmgir (Qabus)(w. 1012),


ekonom

Abu Rayhan al-Biruni(973-1048), yang dianggap sebagai "antropolog


pertama"dan bapak Indologi

Ibnu Sina(Ibnu Sina) (980-1037), ekonom

Ibnu Miskawaih(l. 1030), ekonom

Al-Ghazali(Algazel) (1058-1111), ekonom

Al-Mawardi(1075-1158), ekonom
Nasir al-Din al-Tusi(Tusi) (1201-1274), ekonom

Ibn al-Nafis(1213-1288),sosiolog

Ibnu Taimiyah(1263-1328), ekonom

Ibn Khaldun(1332-1406), pelopor ilmu-ilmu social seperti demografi,


sejarah budaya, historiografi, filsafat sejarah, Sosiologi dan ekonomi

Al-Maqrizi(1364-1442), ekonom

Akhtar Hameed Khan, ilmuwan social Pakistan; perintis kredit mikro

Mahbub ul Haq, ekonom Pakistan; pengembang Indeks Pembangunan


Manusia dan pendiri Human Development Report (Abdullahi Anshur
Jimale) Ctizen Inggris asal Somalia, ekonom;sukses Komputer
pengguna Accountance & Payroll

Geografer dan Bumi Ilmuwan

Al-Masudi, yang "Herodotus bangsa Arab", dan pelopor sejarah


geografi

Al-Kindi, pelopor ilmu lingkungan

Qusta bin Luqa

Bin Al-Jazzar

Al-Tamimi

Al-Masihi

Ibnu Sina (Avicenna)

Ali bin Ridwan

Muhammad al-Idrisi, yang juga seorang pembuat peta

Ahmad bin Fadlan Abu Rayhan al-Biruni, bapak geodesi, dianggap


pertama ahli dalam bidang geologi dan " antropolog pertama"

Ibnu Jumay

Abd-el-latif

IbnuRusyd (Averroes)

Ibn al-Nafis

Ibn al-Quf

Ibn Battuta

Ibn Khaldun

Piri Reis

Evliya elebi

Zaghloul El-Naggar

Abdullahi Anshur Jimale

Matematikawan

Al-Hajjaj bin Yusuf bin Matar

Khalid bin Yazid(Calid)

Muhammad bin Musa al-Khwarizmi (Algorismi) - Bapak Aljabar dan


algoritma

'Abd al-Hamid bin Turki

Abu al-Hasan bin Ali al-Qalasd (1412-1482), perintis simbolik aljabar

Abu Kamil Shuj ibn Aslam

Al-Abbas ibn Said al-Jawhar

Al-Kindi(Alkindus)

Banu Musa(Ben Mousa)

Ja'far Muhammad bin Musa bin Shakir

Al-Hasan bin Musa ibn Shakir

Al-Mahani

Ahmad ibnu Yusuf

Tsabit bin Qurra(Thebit)

Sinan bin Tsabit

Ibrahim bin Sinan

Al-Majriti

Muhammad bin Jabir al-Harrn Al-Battani(Albatenius)

Al-Farabi(Abunaser)

Al-Khalili

Al-Nayrizi

Abu Ja'far Al-Khzin

Brethren of Purity

Abu'l-Hasan al-Uqlidisi

Al-Saghani

Abu Sahl al-Qh

Abu-Mahmud al-Khujandi

Ab al-Waf 'al-Bzjn

Ibn Sahal

Al-Sijzi

Bin Yunus

Abu Nashr Mansur

Kushyar ibn Labban

Al-Karaji

Ibn al-Haytham(Alhacen / Alhazen)

Abu Rayhan al-Biruni

Ibn Tahir

Al-Nasawi

Al-Jayyani

Abu Ishaq al-Zarql Ibrhm(Arzachel)

Al-Mu'taman ibn Hud

Omar Khayym

Al-Khazini

Ibnu Bajjah(Avempace)

Al-Ghazali(Algazel)

Al-Marrakushi

Al-Samawal

Ibnu Rusyd (Averroes)

Ibnu Sina (Avicenna)

Hunain bin Ishaq

Ibn al-Banna'

Ibn al-Shatir

Ja'far ibn Muhammad Abu Ma'shar al-Balkhi(Albumasar)

Jamshid al-Kashi

Kamal al-Dn al-Farisi

Muyi al-Dn al-Maghribi

Maryam Mirzakhani

Mo'ayyeduddin Urdi

Muhammad Baqir Yazdi

Nasir al-Din al-Tusi, matematikawan dan filsuf Persia abad ke-13

Q Zda al-Rm

Quthb al-Din al-Syirazi

Syams al-Dn al-Samarqandi

Sharaf al-Din al-Tusi

Taqi al-Din

Ulugh Beg

Lotfi Asker Zadeh, ilmuwan komputer Iran; pendiri Matematika Fuzzy


dan himpunan teori fuzzy

Cumrun Vafa

Jefrey Lang,Seorang Profesor di University of Kansas memeluk Islam


dari ateisme

Para ahli biologi, ahli syaraf dan Psikolog

Ibnu Sirin(654-728), bekerja pada mimpidan mimpi interpretasi

Al-Kindi(Alkindus), perintis psikoterapidanterapi musik

Ali bin Sahl Rabban al-Tabari, perintis psikiatri, psikiatri klinis dan
psikologi klinis

Ahmed bin Sahl Al-Balkhi, perintis kesehatan mental, psikologi


medis, psikologi kognitif, terapi kognitif, psikofisiologi dan obat
psikosomatik

Najab ud-din Muhammad, perintis klasifikasi gangguan mental

Al-Farabi(Alpharabius), perintis psikologi sosialdan studi kesadaran

Ali ibn Abbas al-Majusi(Haly Abbas), perintis


neuroanatomy,neurobiology dan neurofisiologi

Abu Al-Qasim Al-Zahrawi(Abulcasis), perintis bedah saraf

Ibn al-Haytham(Alhazen), pendiri psikologi eksperimental,


psychophysics, fenomenologidan persepsi visual

Abu Rayhan al-Biruni, perintiswaktu reaksi

Avicenna(Ibn Sina), perintis psikologi fisiologis,


neuropsychiatry,percobaan berpikir, kesadaran diri

Ibnu Zuhr (Avenzoar), perintisneurologi dan neuropharmacology

Averroes, penemu penyakit Parkinson

Ibnu Tufail, perintis tabula rasa dan alam versus pemeliharaan

Teepu Siddique, neurolog dan pelopor dalam neurogenetics danALS.

Pardis Sabeti.18

Dokter dan Ahli Bedah

Khalid ibn Yazid(Calid)

Ja'far ash-Shadiq

18Muhammad ibn Idris Al-Syafii, Al-Risalat (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, t.t.), hal 357360.

Shapur bin Sahal(w. 869), perintis farmasi dan farmakope

Al-Kindi(Alkindus) (801-873), perintis farmakologi

Abbas Ibn Firnas(Armen Firman) (810-887)

Al-Jahiz, penemu seleksi alam

Ali bin Sahl Rabban al-Tabari, perintis medis bebas

Ahmed bin Sahl Al-Balkhi

Ishaq bin Ali al-Rahwi(854-931), perintis peer review dan medis peer
review

Al-Farabi(Alpharabius)

Ibn Al-Jazzar (circa 898-980)

Abul Hasan al-Tabari- dokter

Ali bin Sahl Rabban al-Tabari- dokter

Ali bin Abbas al-Majusi(w. 994), perintis kebidanan dan Perinatology

Abu Gaafar Amed bin Ibrahim bin abi al-Gazzar Halid(abad ke-10),
pelopor restorasi gigi

Abu Al-Qasim Al-Zahrawi(Abulcasis) - bapak modern bedah, dan


perintis bedah saraf, craniotomy, hematologidan operasi gigi

Ibn al-Haytha m(Alhacen), perintisoperasi mata, sistem visual dan


persepsi visual

Abu Rayhan al-Biruni

Avicenna(Ibn Sina) (980-1037) - bapak ilmu kedokteran modern,


pendiri Unani kedokteran, perintisobat eksperimental, kedokteran

berbasis bukti, ilmu farmasi, farmakologi klinis, aromaterapi, pulsology


dan sphygmology, dan juga seorang filsuf

Ibnu Miskawaih

Ibnu Zuhr (Avenzoar) - bapak operasi eksperimental,dan perintis


anatomi eksperimental,eksperimental fisiologi, pembedahanmanusia,
otopsidantracheotomy

Ibnu Bajjah(Avempace)

Ibnu Tufail(Abubacer)

Ibnu Rusyd (Averroes)

Ibn al-Baitar

Ibnu Jazla

Nasir al-Din Tusi


Ibnu al-Nafis(1213-1288), ayah dari fisiologi peredaran darah,
anatomi peredaran darah perintis,dan pendiri Nafisian
anatomi,fisiologi, pulsology dan sphygmology

Ibn al-Quf (1233-1305), perintis embriologi modern

Kamal al-Dn al-Farisi

Ibnu Khatima(abad ke-14), penemu bakteriologi dan mikrobiologi

Ibn al-Khatib(1313-1374)

Mansur bin Ilyas

Saghir Akhtar - apoteker

Tofy Musivand

Samuel Rahbar

Muhammad B. Yunus, "bapak dari pandangan fibromyalgia modern


kita"

Sheikh Muszaphar Shukor, perintis penelitian biomedis diangkasa

Hulusi Behet, dikenal untuk penemuan penyakit Behet

Ibrahim B. Syed- radiolog

Mehmet Oz, dokter bedah kardiotoraks

Fisikawan & Engineers

Ja'far ash-Shadiq, abad ke-8

Banu Musa(Ben Mousa), abad ke-9

Ja'far Muhammad ibn Ms ibn Shkir

Ahmad ibn Ms ibn Shkir

Al-Hasan ibn Ms ibn Shkir

Abbas Ibn Firnas(Armen Firman), abad ke-9

Thbit ibn Qurra(Thebit), abad ke-9

Al-Saghani, Abad ke-10

Abu Sahl al-Qh (Kuhi), abad ke-10

Ibn Sahl, Abad ke-10

Ibn Yunus, Abad ke-10

Al-Karaji, Abad ke-10

Ibn al-Haytham(Alhacen), ilmuwan Irak abad ke-11, bapak


optik,pelopor metode ilmiah dan eksperimen fisika,dianggap sebagai
"ilmuwan pertama"

Ab Rayhn al-Brn , abad ke-11, pelopor mekanikaeksperimental

Ibnu Sina, abad ke-11

Al-Khazini, abad ke-12

Ibnu Bajjah(Avempace), abad ke-12

Hibat Allah Abu'l-Barakat al-Baghdaadi(Nathanel), abad ke-12

Averroes, abad ke-12 matematik Andalusia, filsuf dan ahli medis

Al-Jazari, insinyur sipil abad ke-13, ayah dari robot,bapak rekayasa


modern

Nasir al-Din Tusi, abad ke-13

Quthb al-Din al-Syirazi, abad ke-13

Kamal al-Dn al-Farisi, abad ke-13

Hasan Al-Rammah, abad ke-13

Ibn al-Shatir, abad ke-14

Taqi al-Din, abad ke-16

Hezarfen Ahmet Celebi, abad ke-17

Lagari Hasan elebi, abad ke-17

Sake Dean Mahomet, abad ke-18

Tipu Sultan, abad ke-18 pembikin mesin India

Fazlur Khan, abad ke-20 pembikin mesin Bangladesh

Mahmoud Hessaby, abad ke-20 fisikawan Iran

Ali Javan, abad ke-20 fisikawan Iran

Bacharuddin Jusuf Habibie, abad ke-20 Mantan Presiden Indonesia


dan presiden insinyur penerbangan

Abdul Kalam, insinyur penerbangan Indiadanilmuwan nuklir

Mehran Kardar, fisikawan Iran

Cumrun Vafa, Iran fisikawan matematis

Nima Arkani-Hamed, fisikawan Amerika kelahiran Iran

Abdel Nasser Tawfik, Mesir, Particle Physisist kelahiran Jerman

Munir NayfehPalestina-Amerika Particle Physicist

Politik Ilmuwan

Syed Qutb

Abul Ala Maududi

Hasan al-Turabi

Hassan al-Banna

Mohamed Hassanein Heikal

Shoaib Ur- Rehman Mughal.19

19Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia (Jakarta: Rajawali Press, 2005),
hal. 306.

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1.

Anda mungkin juga menyukai