Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan antara tegangan primer dan tegangan sekunder sama dengan perbandingan

antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan sekunder. Hubungan tersebut dapat secara
matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
Vp = tegangan primer (Volt)
Vs = tegangan sekunder (Volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Dari persamaan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa perbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan.
Apabila arus yang mengalir pada kumparan primer adalah Ip dan arus yang mengalir pada
kumparan sekunder Is maka dalam waktu t sekon energi yang masuk pada kumparan primer
adalah Vp.Ip.t joule dan jumlah energi yang keluar dari kumparan sekunder adalah Vs.Is.t
joule.
Jika dianggap tidak ada energi yang hilang dalam trafo, maka akan berlaku:

sehingga
Ip: Is= Vs: Vp
atau dapat pula ditulis
Ip : Is= Ns: Np
Dimana:
Ip = kuat arus primer (A)
Is = kuat arus sekunder (A)
Vp = tegangan primer (V)
VS = tegangan sekunder (V)
NP = banyak lilitan primer
Ns = banyak lilitan sekunder
Dari persamaan di atas dapat diartikan secara fisis bahwa: Perbandingan antara kuat arus
primer dengan kuat arus sekunder sama dengan perbandingan antara kumparan sekunder
dengan kumparan primer.

Contoh Soal Transformator


1. Sebuah trafo digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik 220 Volt menjadi 110 Volt.
Jumlah lilitan kumparan primernya 1200. berapa jumlah lilitan kumparan sekunder?
Penyelesaian
Diketahui :
Vp = 220 Volt
Vs = 110 Volt
Np = 1200
Ditanya: ns ?
Jawab :

2. Sebuah trafo pada radio tertulis tegangan primernya 220 Volt, tegangan sekundernya 22
Volt. Arus maksimum kumparan sekundernya 500 mA. Jika dianggap selama bekerja energi
pada trafo tidak ada yang hilang, maka hitunglah besarnya arus pada kumparan primer!
Penyelesaian
Diketahui:
Vp = 220 Volt
Vs = 22 Volt
Is = 500 mA
Ditanya: Ip?
Jawab:

Demikian pembahasan tentang rumus transformator dan contoh soal transformator (trafo).

Anda mungkin juga menyukai