Disusun oleh :
Kelompok 8
YONNY ANDESMA
M. FEBRIAN BALADUM AKBAR
MARIA ANTONIA NURAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (alasan mengambil jurnal)
Pembersihan luka pada luka terbuka (ulkus DM, luka bakar, luka kronik)
merupakan bagian penting dalam proses penyembuhan luka dengan
menghilangkan debris, pus, mengurangi bakteri yang menggangu proses
penyembuhan luka dan membantu menghidrasi luka (Jones, 2012). Selama
beberapa abad, pembersihan luka dilakukan dengan berbagai metode, solusi
dan agen pembersih luka (seperti antiseptik dan anibiotik). Metode
pembersihan luka yang terbaru dan terbaik adalah dengan metode basahkering untuk menjaga kelembaban luka.
Seiring dengan perkembangan, teknik pembersihan luka pun mengalami
perubahan. Selama beberapa tahun, teknik pembersihan luka dengan
swabbing merupakan teknik yang paling sering dilakukan. Akan tetapi,
penelitian menyebutkan bahwa swabbing dapat merusak jaringan dan
menghambat granulasi sehingga muncullah teknnik baru pembersihan luka
dengan irigasi (Young, 1995 & Cunliffe, 2002).
Perawat merupakan petugas kesehatan yang paling berperan dalam
melakukan perawatan luka. Perawat perlu untuk mengetahui evidance based
practice penggunaan teknik pembersihan luka sehingga dapat membantu
mempercepat penyembuhan luka pada pasien, memberikan kenyamanan pada
pasien, mengurangi lama perawatan luka, dengan mengurangi biaya
pengobatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan hasil perawatan luka menggunakan teknik
irigasi bertekanan dengan teknik swabbing untuk luka skunder (terbuka)
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya perbedaan hasil perawatan luka menggunakan teknik
irigasi bertekanan dengan teknik swabbing untuk luka skunder
(terbuka) dari segi penyembuhan
BAB II
JURNAL ASLI
TERLAMPIR
BAB III
PEMBAHASAN
A. Nama peneliti
SSS Mak, MY Lee, DTF Lee, TK Chung, WL Au, MH Ip, AT Lam
B. Tempat dan waktu penelitian
Klinik rawat jalan di New Territories Timur Cluster Rumah Sakit
Otoritas di Hong Kong dari April 2008 sampai Agustus 2010.
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui perbedaan hasil perawatan luka menggunakan teknik
irigasi bertekanan dengan teknik swabbing untuk luka skunder (terbuka)
D. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian prospective, merupakan rancangan studi yang
mempelajari hubungan, pada penelitian ini membandingkan antara
perawatan luka dengan irigasi dan perawatan luka dengan swabbing.
pasien
diperkirakan
dengan
aritmatika,
waktu
untuk
berarti dalam biaya medis dan waktu penyembuhan luka antara irigasi
bertekanan dengan swabbing.
E. Hasil penelitian
Dari bulan April 2008 sampai Agustus 2010, total pasien 256 dan diacak
untuk menerima perlakuan teknik irigasi 122 pasien dan swabbing 134
pasien. Dari 256 pasien, 39 (15,2%) ditarik. 15 dimasing-masing kelompok
hilang untuk ditindaklanjuti, satu pada kelompok irigasi bertekanan dan
delapan dikelompok swabbing karena ada efek samping. Kedua kelompok
memiliki karakteristik dasar yang serupa, dapat dilihat pada Tabel 1.
Penyembuhan luka pada kelompok irigasi bertekanan 82,0% dan kelompok
swabbing 78,4%.
Kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan di hal gejala luka (Cairan
yang bocor dalam pembersihan luka, perdarahan, bau, dan gatal), kecuali
untuk nyeri selama pembersihan luka (P=0,020). Kedua kelompok juga tidak
berbeda secara signifikan dalam hal tingkat hidup pasien ketika ada enam
gejala luka. (Tabel 3)
swabbing
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian menunjukkan bahwa perawatan luka dengan irigasi bertekanan
lebih efektif dalam segi biaya dan lamanya penyembuhan luka, terlebih
dengan teknik irigasi bertekanan pasien lebih toleran terhadap nyeri selama
perawatan luka, dan menyatakan kepuasan terhadap kenyamanan. Yang
paling penting irigasi bertekanan tidak berhubungan dengan kejadian infeksi
luka sehinnga memberikan keamanan bagi bagi populasi komunitas dengan
tipe luka yang berbeda-beda.
B. Saran
1. Tenaga kesehatan harus selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru
mengenai dunia kesehatan dalam hal cara perawatan luka yang efektif
bagi klien sehingg kepuasan klien dapat meningkat.
2. Masyarakat sebaiknya mengetahui bagaimana proses penyembuhan luka,
tanda-tanda infeksi pada luka dan cara perawatan luka yang benar
sehingga kejadian infeksi pada luka dapat dicegah.