PENDAHULUAN
dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan perilaku ilmiah yang kritis,
kreatif, dan mandiri.
Heruman menyebutkan dalam matematika, setiap konsep yang abstrak, yang
baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan
lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola
tindakannya.1 Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui
perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja,
karena hal ini akan mudah dilupakan siswa. Pepatah Cina mengatakan, Saya
mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya berbuat maka saya
mengerti.
Kebiasaan siswa dalam menguasai mata pelajaran di sekolah, dipengaruhi oleh
faktor tertentu. Faktor tersebut dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Sedangkan salah satu faktor internal yang turut berperan dalam
keberhasilan siswa untuk menguasai mata pelajaran adalah pola belajar. Prestasi
belajar siswa akan optimal apabila memahami perbedaan pola belajar yang baik dan
pola belajar yang buruk. Siswa yang mempunyai pola belajar yang baik, akan
mendapatkan prestasi belajar yang optimal, namun sebaliknya siswa yang mempunyai
pola belajar yang buruk maka akan memdapatkan prestasi belajar yang kurang
optimal. Kebiasaan belajar yang kurang baik, dapat diukur dari pola belajar yang
dilakukan siswa. Pola belajar yang teratur dan berkesinambungan dapat menciptakan
kebiasaan belajar yang baik, sedangkan pola belajar yang tidak teratur akan
menciptakan kebiasaan belajar yang buruk.
Berdasarkan pengamatan bahwa kelas V A SD Muhammadiyah 29 Sei
Mencirim Kec.Sunggal, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mata
1