PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPenelitian
1
2
sulit. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ruseffendi (dalam Maulana,
2009a) bahwa matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak pada umumnya merupakan
matapelajaran yang tidak disenangi,kalau bukan pelajaran yang dibenci. Jika
ditelaah, siswa pada jenjang sekolah dasar pada umumnya berusia 7-12 tahun.
Menurut Piaget (dalam Suwangsih & Tiurlina, 2006, hlm. 86), siswa pada usia 7
sampai 11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Beliau juga menyebutkan
bahwa, siswa pada tahapan tersebut cenderung lebih mudah mengerti hal-hal yang
bersifat konkret. Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan
khususnya pada pembelajaran matematika, hal ini juga menjadi penyebab siswa
tidak menyukai matematika sehingga banyak siswa yang beranggapan bahwa
matematika tidak menyenangkan. Padahal matematika memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan manusia.
Matematika adalah ratu dan pelayan ilmu lain, maksudnya matematika
berguna bagi dirinya sendiri dan berguna bagi matapelajaran lain. Senada dengan
pendapat tersebut Kline (dalam Ruseffendi, 1990, hlm.2) juga menyebutkan,
“Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena
dirinya sendiri, tetapi beradanya itu terutama untuk membantu manusia dalam
memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam”. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa, matematika dapat membantu untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Dengan demikian,
jelaslah bahwa matematika diajarkan di setiap jenjang pendidikan dengan maksud
untuk bekal menghadapi kehidupan kelak. Agar siswa mampu merasakan hal
tersebut, maka matematika harus diajarkan dengan menghubungkannya terhadap
hal lain yang akan bermanfaat bagi pemahaman siswa. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Tahun 2006 menjelaskan bahwa standar kompetensi dan
kompetensi dasar matematika di KTSP disusun untuk mengembangkan
kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,
diagram dan media lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat digarisbawahi bahwa,
matematika dipergunakan untuk pemecahan masalah. Hal ini berarti Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyetujui pentingnya kemampuan
3
pemecahan masalah dimiliki oleh siswa. Sejalan dengan KTSP, Branca (dalam
Firdaus, 2009) juga menyatakan alasan betapa pentingnya kemampuan
pemecahan masalah matematis adalah sebagai berikut ini.
1. Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum
pengajaran matematika.
2. Penyelesaian masalah yang meliputi metode, prosedur, dan strategi
merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika.
3. Penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar
matematika.
ini juga tergolong materi yang baru diperoleh siswa, serta dapat merangsang siswa
untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis.
Penelitian ini akan dilaksanakan untuk menguji pengaruh pendekatan
matematika realistik terhadap kemampuan pemahaman matematis dan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi keliling dan luas
lingkaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini kemudian diberi
judul “Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Kemampuan
Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V pada Materi
Keliling dan Luas Lingkaran”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat adanya pengaruh
pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
dan pemecahan masalah matematis siswa kelas V pada materi keliling dan luas
lingkaran. Tujuan tersebut dijabarkan menjadi tujuan khusus sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap
kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi keliling dan luas
lingkaran.
2. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap
kemampuan pemecahanmasalahmatematis siswa pada materi keliling dan luas
lingkaran.
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendekatan matematika realistikdan
pendekatan konvensional terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa
pada materi keliling dan luas lingkaran.
7
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan manfaat kepada beberapa pihak terkait.
Adapun pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini adalah bertambahnya ilmu dan pengetahuan peneliti
mengenai pendekatan pembelajaran realistik, kemampuan pemahaman
matematis, dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Peneliti juga
mendapatkan pengalaman berharga dengan adanya kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan mampu membedakan pendekatan
yang cocok untuk diterapkan pada siswa untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah matematis pada materi keliling dan luas
8
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat dengan maksud agar memudahkan untuk
memahami judul yang telah dibuat sehingga tidak akan ada yang salah dalam
memaknai judul tersebut. Adapun penjelasan mengenai beberapa istilah yang
terdapat dalam judul adalah sebagai berikut ini.
1. Pendekatan matematika realistik adalah pendekatan pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas pengkonstruksian pengetahuan dengan
menghubungkan antar konsep untuk memecahkan masalah yang berhubungan
dengan aktivitas manusia yang berguna untuk mengembangkan pola pikir
praktis, logis, kritis, dan jujur dengan menggunakan konteks dari lingkungan
dalam mengajarkan konsepnya. Pendekatan realistik diawali dengan
10