TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian pengeringan
Pengeringan merupakan salah satu cara pengawetan bahan pangan secara
E. Macam-Macam Pengeringan
Bahan pangan dapat dikeringkan dengan cara:
1. Alami , yaitu menggunakan panas alami dari sinar matahari, caranya
dengan dijemur (sun drying) atau diangin-anginkan, Pengeringan Rumah
Kaca/Surya
a. Pengeringan dengan sinar matahari
Pengeringan dengan sinar matahari merupakan jenis pengeringan
tertua, dan hingga saat ini termasuk cara pengeringan yang populer di
kalangan petani terutama di daerah tropis. Teknik pengeringan dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung (dikeringanginkan), dengan rakrak maupun lantai semen atau tanah serta penampung bahan lainnya
(Sawitri, 2010).
Di dalam pengeringan alami yang hanya memanfaatkan sinar
matahari dan angin, ikan dijemur diatas rak rak yang dipasang agak
miring (150) kearah datangnya angin, dan diletakkan di bawah sinar
matahari tempat angin bebas bertiup. Angin berfungsi memindahkan uap
air yang terlepas dari bahan ketempat lain, sehingga penguapan dapat
berlangsung lebih cepat. Tanpa ada pergerakan udara, misalnya jika
penjemuran dilakukan pada tempat tertutup dan tidak ada angin di tempat
itu, maka pengerngan akan berjalan lambat. Bagitu halnya dengan
intensitas sinar matahari, Intensitas sinar matahari mempengaruhi
kecepatan penguapan. Penguapan berjalan lebih lambat apabila tidak ada
sinar matahari (Murniyati dan Sunarman. 2000).
Menurut Zaelanie (2004), pada musim hujan, pengerigan biasanya
akan berjalan lebih lambat, apalagi bila tidak ada angin. Hal ini sangat
merugikan karena pembusukan sering kali terjadi. Sebaliknya jika udara
terlalu panas, pengeringan terlalu cepat sehingga dapat tgerjadi case
hardening yaitu pengerasan permukaan tetapi bagiian dalamnya masih
basah. Kerugian akibat hal ini dapat di cegah dengan cara:
-
2.
Kadar air secara dry basis adalah perbandingan antara berat air di dalam
bahan tersebut dengan berat bahan keringnya. Berat bahan kering adalah
berat bahan asal setelah dikurangi dengan berat airnya.
b. Berdasarkan bahan basah (wet basis).
Kadar air secara wet basis adalah perbandingan antara berat air di dalam
bahan tersebut dengan berat bahan mentah.
G. Prinsip Pengeringan
Proses pengeringan pada prinsipnya adalah proses mengurangi kadar air
dalam bahan. Untuk mencegah bakteri dan enzyme bekerja dalam bahan, selain
mengurangi kadar air dalam bahan, diperlukan juga pengendalian temperatur dan
RH udara tempat penyimpanan bahan. Dasar pengeringan adalah terjadinya
penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan
bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau
udara mempunyai kelembapan nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan
(Adawyah, 2006).
Proses pengeringan didasari oleh terjadinya penguapan air (pengisapan air
oleh udara) sebagai akibat perbedaan kandungan air produk dengan udara sekitar.
Apabila kandungan uap air diudara cukup rendah berarti udara mempunyai
kelembaban nisbi yang rendah sehingga kesempatan untuk terjadinya penguapan
semakin besar. Makin tinggi perbedaan kandungan uap air di udara dengan
produk, maka semakin banyak kandungan air yang dikeringkan dapat menguap
karena kesanggupan udara untuk menampungnya semakin besar (Zaelanie, 2004).
H. Pengaruh Pengeringan Terhadap Sifat Bahan Pangan
Jika proses pengeringan dilakukan pada suhu yang terlalu tinggi, maka hal
ini dapat mengakibatkan terjadinya case hardening yaitu suatu keadaan di mana
bagian luar (permukaan) dari bahan sudah kering sedangkan bagian sebelah
dalamnya masih basah. Hal ini disebabkan karena suhu pengeringan yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan bagian permukaan cepat mengering dan menjadi
keras, sehingga akan menghambat penguapan selanjutnya dari air yang terdapat di
bagian dalam bahan tersebut. Case hardening juga dapat disebabkan oleh adanya
demikian
kematangan
buah-buahan
untuk
dikeringkan
warna
menjadi
hitam.
Perubahan
warna
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Drying_(food) diakses tanggal 29 Maret 2016
Hudaya, Saripah. 2010. Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Pengolahan
dan
Pengawetan
Pangan.