Bab Iii PDF
Bab Iii PDF
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
38
Keamanan
Bendungan
dengan
surat
No.
PR.05.01/KKB/2012.
Kegiatan produksi di Gunung Muro berhenti pada kuartal kedua tahun
2002 dikarenakan cadangan tersisa waktu itu dinyatakan tidak
ekonomis
lagi.Kemudian
proyek
dimasukan
dalam
status
39
40
mendapat
41
Mineral
dan
Batubara
dengan
surat
Nomor
1074/31.02/DBM/2013.
Fase produksi kedua PT IMK terhenti sejak kuartal kedua tahun
2013 dikarenakan adanya kerusuhan yang melibatkan masyarakat
sekitar.
4.
42
PT.
IMK
dalam
kegiatan
Pengelolaan
dan
43
Untuk mencapai lokasi dari Palangka Raya ada jalur darat dan
ada jalur udara. Jalur darat yaitu dengan menggunakan
mobil/motor
44
45
3.1.3
Geologi Regional
Graben Gunung Muro terletak di sepanjang batas timur
dari lempeng kraton Dataran Sunda. Lempeng yang berumur pra
Kapur ini terdiri dari batuan sedimen vulkanik dan batuan
metamorf yang berumur Mesozoic, diintrusi oleh batuan
granitik yang berumur Kapur. Pada masa akhir Kapur sampai
awal Tersier sedimen marine dan kontinental diendapkan
disepanjang batas utara dan kemudian diikuti dengan deformasi
pada masa Eosen, pada waktu terjadinya subduksi penunjaman
lempeng Oceanic China dibawah dataran Kalimantan (Van
Bemmelen 1949, Katai 1973, Halle 1974, Hamilton 1979)
Kalimantan Back Arc yang memotong Kalimantan Tengah
diduga terjadi diatas Benioof Zona yang miring kearah Selatan
dan terjadi pada masa Oligosen Miosen akhir. Kondisi ini
berlanjut sampai masa Pliosen. Carlisle dan Mitchell (1994) juga
46
nilai
14,4-24
juta
tahun,
yang
menurut
yang terutama
berkomposisi
andesitis
terbentuk
47
48
49
Dari data satelite imagery terlihat jelas bahwa kearah Selatan dan kearah Utara Gunung
Muro dan di perbatasan antara Gunung Muro dan Kelian pergeseran/offset dari batuan
vulkanik miosen umum terjadi sepanjang lebih dari10 km. Pergeseran ini terbentuk
sebagai respon atau akibat stres compresif berarah NW-SE bersamaan dan sesudah proses
vulkanisme pada masa Miosen Pliosen. Pergeseran dextral dan sinistral terjadi dan jelas
terlihat dari data remote sensing. Patahan-patahan juga merupakan faktor pengontrol pada
permulaan pembentukan arc dan berada di sekitar singkapan batuan basement terlipatkan
yang berumur Kapur.
Tektonik regional Kalimantan telah dilakukan studi oleh Hamilton et. al
(1979) Analisa komprehensif dari struktur telah dilakukan disekitar daerah
proyek. Corbett (1996) menyimpulkan kerangka struktur regional didalam
konteks dari regime struktur compresif orthogonal yang berarah NW-SE.
Kerangka struktur ini tercermin dalam data remote sensing dari pusat atau
tengah dari Arc terdiri dari:
1. Patahan Conjugate berarah NW-SW arc.
2. Retakan-retakan NNW sabagai cerminan deformasi paralel
dari arc.
3. Retakan-retakan NNW mencerminkan elemen lokal dari struktur.
4. Retakan WNW mencerminkan joint-joint accretional memotong dan
tergeser oleh sistem retakan berarah NW.
5. Retakan dilatasi NS.
Kompleksitas struktur dari Arc kelihatannya lebih intricate dari
kerangka dasar ini dan bukti-bukti deformasi menyimpulkan adanya
penunjaman miring di Gunung Muro dan Masupa Ria.
50
dan
batuan
sedimen
vulkanik
yang
berkomposisi
Maan,
intrusi
berbentuk
dome
dan
dyke
dari
belum
diketahui.
Tetapi
di
Talian
jasperoidal,
51
52
lebih
dalam
kerangka
struktur
yang mengontrol
tahun
2000.
Di
TLVC
kondisi
geologinya
53
NW-SE.
Sistem
patahan
dan
ringfracture
B. Fisiografi
Kelerengan
54
55
56
57
terbentuk
akibat
sinistralrotation
pada
58
3.1.4
yang
naik
pada
daerah
DKAT
menyebabkan
59
Tanggal
April
Mei
0,0
1,5
14,0
55,0
0,0
63,0
6,0
27,0
3,5
0,0
0,0
104,0
1,5
52,0
11,5
43,0
17,0
15,0
1,5
8,0
0,0
2,3
5,0
0,0
15,0
23,5
32,0
10
0,0
4,0
61,0
11
3,5
97,0
7,0
12
0,5
0,0
16,0
13
0,0
4,0
16,0
14
0,0
1,0
26,0
15
4,5
25,0
80,5
16
53,0
0,0
8,0
17
58,0
10,0
6,5
18
12,0
31,0
0,0
19
43,0
10,0
1,0
20
3,0
4,5
6,0
60
21
22
23
6,5
0,4
1,0
0,0
2,5
72,0
0,0
19,0
7,0
24
51,0
17,0
8,7
25
0,0
3,0
39,0
26
0,0
95,0
15,6
27
0,0
3,0
15,0
28
0,0
45,0
19,0
29
0,0
14,0
7,5
30
0,0
7,0
31
13,5
373,2
7,0
671,3
Total
GRAND TOTAL
3.2.
517,5
1562,0
61
3.2.
Pemerintahan
Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Murung
Raya terdiri dari 10 kecamatan, 115 desa dan 9 kelurahan
definitif. Dari jumlah Desa/Kelurahan tersebut sebanyak 23
buah Desa dan 3 Kelurahan (6,08%) berada di Kecamatan
Laung Tuhup, dan 26 buah Desa dan 1 Kelurahan (5,23%)
berada di Kecamatan Tanah Siang. 8 Desa dan 1 Kelurahan
(11,80%) berada di Kecamatan Sumber Barito, 10 Desa dan 2
Kelurahan (3,39%) berada di Kecamatan Permata Intan, 13
Desa dan 2 Kelurahan (3,08%) berada di Kecamatan Murung ,
6 Desa (1,78%) berada di Kecamatan Sungai Babuat ,11 Desa
(6,33%) berada di Kecamatan Barito Tuhup Raya , 6 Desa
(1,31%) berada di Kecamatan Tanah Siang Selatan ,7 Desa
(29,63%) berada di Kecamatan Seribu Riam dan 5 Desa
(30,65%) berada di Kecamatan Uut Murung. Berdasarakan
kriteria PMD-Depdagri jumlah Desa/Kelurahan yang di
klasifikasikan menjadi Desa/Kelurahan Swadaya (tradisional)
sebanyak 7 Desa, Swakarya (transisional) sebanyak 76 Desa,
dan Swasembada (berkembang) sebanyak 41 Desa.
62
2. Penduduk
Jumlah penduduk Murung Raya pada Tahun 2014
mencapai angka 97.029 jiwa.Secara administratif pemerintah
kabupaten murung raya terbagi menjadi 10 kecamatan .
Selama kurun waktu dua tahun ini persebaran penduduk
Murung Raya masih tidak merata . Hal ini akibat kondisi
sarana jalan darat yang menghubungkan antar kecamatan atau
desa kadang-kadang tidak memungkinkan untuk dilalui bahkan
belum ada. Hal ini menyebabkan kepadatan penduduk untuk
kecamatan dengan sarana transportasi kurang baik sangat kecil.
Sebagai contoh kecamatan Seribu Riam yang kepadatan
penduduknya hanya 1 orang per Km persegi. Namun demikian
jumlah penduduk di Kabupaten Murung Raya terus mengalami
peningkatan (Sumber : BPS Kabupaten Murung Raya 2014).
3.
Kondisi Budaya
Masyarakat Murung Raya utamanya suku asli, dalam
upacara-upacaraadat selalu menghubungkan antara seni tari,
seni musik, dan seni rupa dikaitkan dengan kepercayaan
mereka. Seni tari di murung Raya antara lain meliputi seni tari
Dayak yang terkenal dengan tari Potaka Ponyang yang
merupakan tarian tradisional Murung Raya. Bahasa-bahasa
daerah di Kabupaten Murung Raya merupakan bahasa Dayak
63
3.2.
3.3.
1.
Buku catatan
2.
Alat tulis
3.
Kamera
4.
5.
6.
Tata Laksana
3.3.1
Langkah Kerja
1.
Tahapan Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan Tugas
Akhir, mempelajari buku-buku literatur dan buku petunjuk
maupun buku panduan yang tersedia serta berkaitan dengan
masalah yang dibahas. Sasaran utama studi pendahuluan ini
adalah gambaran umum daerah penelitian.
64
2.
3.
Pengolahan Data
Pengolahan
data
dilakukan
dengan
pengamatan
3.3.2 Metode
a. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang akan digunakan sebagai
referensi penyusunan laporan tugas akhir dengan judul
Evaluasi Tingkat Keberhasilan Reklamasi Pada Lahan Bekas
Tambang Di PT. Indo Muro Kencana (IMK) antara lain
sebagai berikut :
65
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek
dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung di
lapangan.
2. Metode Interview (Wawancara)
dilakukan dengan interview (wawancara) mendalam dengan
pihak terkait. Informan dipilih dengan teknik stratified
purposive sampling dengan beberapa orang informan yang
terdiri dari atasan dan karyawan di bagian reklamasi.
3. Metode Pustaka
Metode pustaka merupakan metode pengumpulan data yang
diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto,
gambar,
maupun
dokumen
elektronik
yang
dapat
66
masalah
yang
diselidiki
prosedur
dengan
67
3.3.3
1.
2.
3.
4.
Studi Literatur
Pengambilan Data
3.3.3
Data Primer
1. Luas Areal yang ditata
2. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
3.3.3
3. Revegetasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Data Sekunder
Curah Hujan
Data Wilayah IUPK
Data Geologi
Data Tofografi
Rencana Reklamasi
Lokasi PT. IMK
Pengolahan Data
Evaluasi data Penataan Lahan
Evaluasi data Penaburan Tanah Pucuk
Evaluasi data luas Revegetasi
Evaluasi Persentase Tumbuh Tanaman
Evaluasi data bangunan pengendali erosi dan sedimentasi
Evaluasi Jenis dan Jumlah tanaman
Evaluasi Jenis dan Dosis Pupuk
Analisis Data
68
3.3.4
Waktu Penelitian
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama melakukan Tugas
Akhir, meliputi Studi Literatur, Orientasi Lapangan, Pengambilan
Data, Pengolahan dan Evaluasi Data, Penyusunan dan Penulisan
Laporan. Tahapan Studi Literatur dilakukan secara terus menerus
selama
pelaksanaan
Tugas
Akhir
dengan
tujuan
untuk
Kegiatan
1
1e
StudiLiteratur
Observasi Lapangan
Pengumpulan Data
6.
PenulisanLaporan
Seminar Hasil
April
Mei
Mingguke :
Minggu ke :