Anda di halaman 1dari 36

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

N A M A : M. Harry Widodo
NO BP : 1510003423903
DOSEN PEMBIMBING : Dewi Daswita, ST
JURUSAN : TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS EKASAKTI
PADANG
2016

Page 1 of 36

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidakmenentu.Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose
(1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua
pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebutwirausahawan.

Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatakagung.Usaha adalah perbuatan amal,
bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu.

Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755.Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan
mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan.DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

Page 2 of 36

adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi
maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan.Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian,
implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang
besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model
peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan
melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:

Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising.Tahap ini juga memilih
jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.

Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.

Tahap mempertahankan usaha


Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Page 3 of 36

Faktor-faktor motivasi berwirausaha


Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:

Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan

arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut.

Inisiatif dan selalu proaktif.Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya

menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan.

BAB II
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA SUKSES
MEMBANGUN MIMPI DAN MENGEJAR CITA CITA
Mimpi/Cita-Cita Adalah Kunci Masa Depan Hidup Kita Sebagai Bahan Bakar Menuju Sukses.
Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau anganangan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang
dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat
direalisasikan.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas,
inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis
dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat
stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter.
Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress,
dan seterunya.
Menjadi Seorang Pengusaha Sukses memanglah tidak gampang. Dibutuhkan mental dan
kekuatan fisik yang sangat kuat supaya bisa terwujud cita-citanya. Seorang pengusaha sukses
harus memiliki karakter yang hebat dan juga dengan kepribadian yang hebat dimana keduanya
mampu mengendalikan diri dari lingkungannya. Lingkungan yang ada di sekitar kita tidaklah

Page 4 of 36

selalu baik, sekarang hampir mayoritas lebih mengarah kepada hal yang negatif. Berikut ini
adalah beberapa karakter untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. (semoga barokah)
Pertama, Fokus dan selalu fokus
Fokus merupakan kunci sukses. Fokus terdapat pada apa yang kita kerjakan. Kita harus tahu
betul apa yang membuat usaha kita berbeda dari para pesaing. Kembangkan sebuah visi dan
laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain. Banyak pengusaha gagal karena
mereka merasa bahwa ide baru yang mereka temukan lebih menarik daripada yang mereka
jalankan sekarang sehingga membuatnya tidak fokus dan tidak percaya pada produk yang
sedang mereka jalankan
Kedua, Impian yang realistis.
Jika kita melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe rminggu,
kita pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan kita lebih realistis, kemungkinan besar kita
akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang ada orang yang kaya mendadak.
Perlu usaha.
Ketiga, Kemampuan untuk membuat rencana.
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang
jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan mekanismenya, serta
bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang mungkin akan dihadapi.
Keempat, Fleksibilitas dan adaptabilitas.
Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, kita juga perlu memiliki fleksibilitas
dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis, dan juga hidup, segalanya berubah, dan
masalah pasti ada tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Kelima, Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.
Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Kita tidak boleh takut berhadapan
dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik dengan pemasok. Kita
tidak harus punya keahlian tersebut saat memulai usaha, tetapi kita harus mempelajarinya agar
usaha kita tetap berjalan.

Page 5 of 36

BAB III
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA SUKSES
KARAKTER WIRAUSAHA DAN FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua hal yaitu : berhasil dalam
mengembangkan usahanya atau gagal sama sekali dalam usahanya.
Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
1. Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya
pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan. Strategi baik yang dibuat tidak
dapat dilaksanakan tanpa adanya kompetensi dalam manajerial. Menempatkan orangorang yang tidak kompeten di tempat yang sangat strategis akan memperburuk jalannya
usaha. Kompetensi dalam manajerial sangat membantu keberhasilan perusahaan karena
meletakan orang-orang yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat bekerja
karyawan akan mempermudah usaha dan strategi perusahaan untuk dilaksanakan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat
memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti. Seorang wirausahawan
apabila tidak dapat mendeskripsikan dan memvisualisakan bentuk usaha yang digeluti
mengantar pada kehancuran usaha. Pemaham bisnis atau bidang usaha yang diambil
secara kontekstual dan riel sangat membantu arah, tujuan, misi, dan visi perusahaan.
Kejelasan bidang usaha yang telah ditentukan sangat membantu dan mempermudah
mengambil kebijakan manajerial dan strategi yang dibuat.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali
kredit). Pengelolaan adminsitrasi dan keuangan yang apa adanya akan mempersulit

Page 6 of 36

majunya perusahaan. Pencatatan adminsitrasi dan keuangan secara sembarang akan


semakin memperburuk kondisi usaha karena tidak dapat membaca transaksi dan
aktivitas yang telah terjadi. Aktivitas yang telah dilalui seperti pembayaran utang-piutang,
jumlah pesanan, jadwal kirim, proses produksi, dll akan tidak dapat terselelsaiak dengan
baik. Penangana modal dan kreditdari bank atau swasta apabila tidak dicatat
pengeluaran dan alokasi penggunaannya akan semakin memperburuk kondisi keuangan.
Alangkah baiknya dalam melakukan aktivitas selalu berpedoman Segala yang telah
dikerjakan harus dicatat dan segala yang tercatat harus dapat dikerjakan dengan baik
sehingga perusahaan yang menggunakan prinsip tersebut dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena
rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang
belum pernah diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak tahu sama seklai kondisi
atau medan usaha yang digelutinya. Faktor-faktor yang mendukung kegagalan dalam
melaksanakan atau menerapkan rencana adalah dari dalam diri sendiri.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Tempat usaha dan lokasi sangat
menentukan kelancaran bisnis yang digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka
tempat usaha yang harapnnya dapat memperbesar usaha justru kandas karena
kesalahan tersebut. Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu kelayakannya seperti
budaya, karakter, strata sosial, pendapatan, selera, kemanan masyarakat disekitarnya.
6. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan
baku dan sarana peralatan. Kemampuan dalam pengadaan, pemeliharaan, pengawasan
bahan baku dan peralatan yang dimiliki sangatlah penting. Karena apabila tidak memiliki
kemapuan dalam bidang ini akan membuat biaya operasioanal semakin tinggi dan
kerugian akan terjadi.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi. Seoranng
yang berwirausaha haruis berani melakukan perubahan dalam organisasinya. Salah satu
perubahan yang dapat membantunya adalah perubahan teknologi yang sedang
berkembang. Ketidakmampuan mengikuti perubahan teknologi tidak membuat organisasi
mati begitu saja tetapi pergerakan organisasinya berlahan-lahan lambat dan berangsurangsur ketinggalan dengan organisasi yang lain yang lebih cepat menanggapi perubahan
teknologi.
8. Hambatan birokrasi. Birokrasi sangat membantu dalam kearsipan dan adminsitrasi
organisasi tetapi apabila birokrasi sangat lambat dan menghambat sama sekali maka
akan memperlambat laju kinerga organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi. Keuntungan yang akan diperoleh dalam
berwirausaha adalah dasar motivasi ketika seseorang merencanakan bidang usaha.
Akan tetapi keuntungan yang diperolah di luar dari jangkau biaya yang telah dikeluarkan
atau perkiraan laba yang diperoleh sebelumnya akan mengakibatkan kelangsungan
usaha yang cepat berhenti. Motivasi karena bayangnan keuntungan yang diperoleh

Page 7 of 36

sangat tinggi adalah sikap yang kurang objektif apabila belum mengetahui kondisi
lingkungan bisnis yang sebenarnya. Hal yanng paling penting sebelum mnemproleh laba
yang tinggi adalah cepat kembalinya modal awal yang digunakan sebagai operasional
awal.
10. Tidak adanya produk yang baru. Produk yang telah dibuat dan berhasil memenangi
pasar belum tentu akan bertahan lama karena banyak kompetitor yang selalu melakukan
inovasi maupun perbaikan produk mereka untuk tampil di pasar. Pengusaha yang tidak
pernah menampilkan produk baru yang kreatif maupun inovatif akan mempercepat
berhenti usahanya. Hal ini terjadi karena tidak mampu bersaing oleh kompetitor yang
telah mengeluarkan produk baru dan mearik perhatian pasar.

BAB IV
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA SUKSES
MEMBENTUK PELUANG USAHA
Seorang pengusaha atau pebisnis harus memiliki pemikiran yang berbeda dengan yang lain.
Dengan kata lain, seorang pebisnis harus memiliki pikiran kreatifnya sendiri untuk bisa
menciptakan, mempertahankan dan bahkan untuk mengembangkan sebuah bisnis yang
dijalaninya. Di bawah ini adalah 5 cara berpikir berbeda yang dibutuhkan oleh seorang
pengusaha.

1. Berpikir Tantangan Adalah Sebuah Peluang


Dalam berbisnis pasti akan mengalami pasang surut, termasuk di situ ada kemunduran,
hambatan maupun rintangan. Kita semua pasti sadar bahwa ketika mengalami suatu

Page 8 of 36

kemunduran berbisnis pasti terasa sangat meyakitkan. Namun demikian ada sebagian pebisnis
bereaksi negatif ketika mengalami kemunduran dan hambatan.

2. Jadikan Pesaing Sebagai Sumber Pelajaran


Lebih baik jadikan pesaing sebagai sumber pelajaran, dari pada menjadikannya sebuah
ancaman. Terlalu menghabiskan energi jika Anda hanya memikirkan pesaing sebagai ancaman.
Jadikan pesaing Anda untuk memperkaya dan mempelajari lebih dalam tentang industri atau
bisnis yang sedang Anda geluti.
Dengan mempelajari model bisnis dari pesaing Anda, Anda bisa memikirkan hal apa yang bisa
membuat beda dan unik dalam bisnis Anda. Banyak pelajaran yang bisa Anda ambil dari
pesaing, misalnya dalam branding, pemasaran, bisa mengajarkan kepada Anda berbagai teknik
bisnis yang lebih baik.

3. Jangan Pernah Merasa Sempurna Dalam Berbisnis


Perasaan sempurna hanya akan menghabisi bisnis Anda dengan perlahan lahan. Ketika Anda
merasa sempurna dalam segala hal, maka dengan sendirinya akan mematahkan usaha keras
Anda untuk mencapai tujuan. Adalah suatu hal yang wajar jika Anda merasa berhasil dalam
mencapai suatu target bisnis Anda.

Namun jika Anda berhasil pada sebuah titik tertentu, seyogyanya Anda segera menentukan list
tujuan target bisnis Anda yang baru. Jadi ada baiknya Anda membuat target secara reguler
untuk menghindari perasaan yang sempurna terhadap apapun. Di sisi lain, ketika Anda tidak
pernah merasa sempurna maka secara otomatis ada keinginan untuk mencapai sesuatu yang
lebih baik.

4. Kesalahan Adalah Suatu Yang Wajar dan Manusiawi Dalam Bisnis


Tidak ada yang sempurna di dunia ini, ungkapan yang patut di segala situasi dan kondisi. Jika
Anda terjun dalam dunia bisnis, jangan pernah takut salah untuk melangkah. Jika memang
nantinya langkah yang Anda ambil tersebut memang benar benar salah, jadikan vitamin dan
pelajaran untuk masa depan bisnis Anda. Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah
orang yang tidak pernah melangkah, pegang ungkapan itu.
Banyak pengusaha sukses yang berangkat dari kegagalan, bahkan ilmuwan sekelas Thomas
Alfa Edison penemu bola lampu pijar pun mengalami ribuan kegagalan. Thomas Alfa Edison
dalam perjalanannya menemukan bola lampu pijar mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali.
Baru pada percobaannya yang ke 9.999 Ia benar benar berhasil menemukan bola lampu pijar
yang bisa menyala dengan sempurna. Itulah kekuatan cara berfikir pengusaha yang dapat kita
contoh.

Page 9 of 36

Thomas Alfa Edison :Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang
disebut kegagalan.
5. Wirausaha adalah Sebuah Gaya Hidup
Jika Anda meyakini wirausaha adalah sebuah gaya hidup, passion atau kesukaan maka ketika
dalam masa kegagalan pasti tidak akan ada pikiran untuk menyerah. Kegagalan hanyalah
sebuah rintangan kecil sebagai penantang keberhasilan Anda. Gagal tentu tidak akan bisa Anda
hindari begitu saja, namun jangan selalu mengkambing-hitamkan kegagalan hanya untuk
berhenti menjadi seorang wirausaha.

BAB V
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA SUKSES
KEGAGALAN DALAM ASPEK PRODUKSI
Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang
diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah
dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen, kemampuan sumberdaya
perusahaan serta harapan dari wirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus
sebagaimanajer.
Tahap awal dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk yang
akan diproduksi. Pada pembelajaran sebelumnya (Aspek Pemasaran) telah dirumuskan jenis
produk yang akan dihasilkan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki, tentunya produk
tersebut memiliki potensi/prospek pasar yang memadai. Gambaran mengenai karakteristik
produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam menyusun kebutuhan bahan,

Page 10 of 36

tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan dalam menetapkan sistem
produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk yang dimaksud. Olehnya itu,
dalam sistem produksi dikenal adanya 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan
keluaran (output).
DefinisiProduksi
Berbagai literatur tentang produksi mendefenisikan produksi dengan gaya
pengungkapan yang berbeda-beda. Istilah produksi sering digunakan dalam suatu organisasi
untuk menghasilkan suatu keluaran atau output, baik berupa barang maupun jasa. Produksi
dari sudut pandang kegiatan penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri
(1993) bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
barang atau jasa. Demikian pula defenisi yang dikemukakan oleh Reksohadiprojo dan
Gitosudarmo (2003) bahwa produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa sesuai dengan kehendak konsumen dalam hal jumlah, kualitas, harga serta
waktu.
Produksi

tidak

hanya

menciptakan

produk

sebagai

keluaran

(output),

namun

juga

menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan (input). Sebagaimana yang


dikemukakan oleh Prawirosentono (1997) bahwa produksi adalah membuat atau
menghasilkan produksi suatu barang dari berbagai bahan lain. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Sofyan (1999) bahwa produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau
proses yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran atau dengan pengertian bahwa
produksi mencakup setiap proses yang mengubah masukan menjadi keluaran yang berupa
barangdanjasa.
Produksi sebagai

suatu

proses,

diartikan

sebagai

cara,

metode

ataupun

teknik

bagaimana produksi itu dilaksanakan atau suatu kegiatan untuk menciptakan dan
menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Ahyari (1990) mengemukakan bahwa
proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu
barang
dan
jasa
dengan
menggunakan
faktor
produksi
yang
ada.
Melihat berbagai definisi yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan
bahwa proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan
faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar menghasilkan
produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

Page 11 of 36

BAB VI
KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN INTERPERSONAL
KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam berkomunikasi dan
interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Apa sebabnya? Karena wirausaha itu tidak
hidup sendirian. Dari adanya berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang
mencakup perilaku, sikap, dan sistem nilai.
Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan memberi informasi
melalui komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya komunikasi di dalam dunia bisnis sangat
penting sekali untuk keberhasilan di dalam kegiatan usahanya. Jika demikian komunikasi itu

Page 12 of 36

apa? Perkataan komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut "Communication" yang artinya
suatu pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan antara dua atau lebih.
Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar informasi, ide,
dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ensiklopedia, komunikasi adalah penyelenggaraan
tata hubungan kegiatan menyampaikan warta dari satu pihak dalam suatu organisasi. Jadi,
sebenarnya komunikasi itu adalah proses pernyataan antarmanusia. Pernyataan manusia itu
dinamakan pesan (message), dan orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator
(communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan pesan (message) disebut
komunikan (communicatee). Adapun isi pesan yang disampaikan komunikator itu adalah pikiran
atau perasaan, serta lambang dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.
Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para wirausahawan untuk mendapatkan
sukses di dalam bisnis adalah dengan berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak dapat
berkomunikasi maka tidak mungkin bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh kesempatan
berbisnis, baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara mengembangkan usahanya.
Akhirnya dari penjelasan materi tersebut di atas, dapat diambil suatu kesimpulan mengenai
pengertian komunikasi, adalah sebagai berikut:

1.

Komunikasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menyampaikan warta dari seseorang
kepada orang lain dalam usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.

Komunikasi adalah suatu proses dalam memberitahukan keterangan

3.

keterangan mengenai buah pikiran yang saling diperlukan.

4.

Komunikasi adalah proses penyampaian keterangan dan pengertian dari : seseorang


kepada orang lain.

Dengan demikian, berkomunikasi itu mengandung proses pemberitahuan, mendengarkan, dan


memahami secara terus menerus dengan menggunakan lambang-lambang tertentu.
Berkomunikasi yang dianggap baik adalah berkomunikasi yang berlangsung secara timbal balik
dan terus menerus dapat menciptakan saling pengertian semua pihak. Dengan demikian,
komunikasi yang berlangsung secara timbal balik, akan bermanfaat dalam setiap kesempatan
berwirausaha untuk mencapai tujuan.
Begitu pula dengan berkomunikasi di dalam berbisnis akan mendapatkan kesempatan sukses
jika disertai dengan perkembangan teknologi. Di dalam pembinaan kemampuan berkomunikasi
ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap wirausahawan, yaitu:
a. Berkomunikasi harus dipandang sebagai proses.
b. Berkomunikasi harus menyangkut manusia dan bukan manusia.
c. Berkomunikasi harus menyangkut informasi.

Page 13 of 36

Syarat-syarat berkomunikasi
Apabila telah melaksanakan cara berkomunikasi maka seorang wirausaha harus mengetahui
bagaimana tanggapan suatu jenis komunikasi yang disampaikan terhadap seseorang mengenai
isi suatu pesan yang dikirimkan.
Syarat-syarat untuk mampu berkomunikasi, adalah sebagai berikut:

1.

Pesan yang disamgaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan pribadi pihak


sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.

2.

Pesan yang disampaikan harus dirancang terlebih dahulu dan disampaikan sedemikian
rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

3.

Pesan yang disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yang disesuaikan dengan


pengalaman yang sama antara yang memberi pesan dan orang yang menerima pesan,
sehingga sama-sama mengerti.

4.

Pesan yang disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunjukkan suatu jalan untuk
memperoleh keinginan yang layak.

Macam-macam komunikasi
Komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha ada tiga macam.
a. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang, huruf, misalnya jika akan
menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf atau abjad, dan lain
sebagainya.
Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:
1) Dapat disebarkan seluas-luasnya
2) Merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3) Mempunyai daya tahart yang lama
4) Dapat lebih tegas dan jelas
Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:
1) Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2) Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3) Suka gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya lebih rendah.
b. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, ceramah, diskusi
kelompok, dan lain sebagainya.
Kebaikan komunikasi secara lisan, yaitu:

Page 14 of 36

1) Dapat menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.


2) Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung.
3) Dapat memberi penjelasan dengan lebih terperinci.
Kelemahan komunikasi secara lisan, yaitu:
1) Memerlukan penyesuaian di dalam berkomuni kasi.
2) Berkomunikasi secara lisan lebih banyak memerlukan penjelasan lebih terperinci.
3) Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
4) Komunikasi lisan kurang ada ketegasan.
c. Komunikasi Gambar
Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit dilaksanakan, sehingga untuk itu perlu
dilaksanakan dengan komunikasi gambar. Misalnya dalam mengkomunikasikan perencanaan
suatu bangunan yang rumit, apabila disampaikan dengan tertulis atau lisan hanya akan
menimbulkan miss comunication.
Proses berkomunikasi
Proses berkomunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Proses komunikasi primer
Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran oleh wirausaha (komunikator)
kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan menggunakan lambang-lambang sebagai
media atau saluran.
b. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang wirausaha
(komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan menggunakan alat sebagai
sarana. Seorang wirausaha menggunakan media, karena masyarakat konsumen sangat jauh
tempat tinggalnya dan sangat banyak. Apabila masyarakat konsumen (komunikan) sangat jauh
tempat tinggalnya, maka sebagai alat berkomunikasi menggunakan surat, telepon, telegram, dan
lain sebagainya.
c. Proses komunikasi linear
Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus. Proses
komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh seorang wirausaha (komunikator)
kepada masyarakat konsumen (komunikan) sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini
berlangsung dalam situasi berkomunikasi tatap muka atau melalui alat media.
d. Proses komunikasi sirkular
Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed back). Terjadinya umpan
balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang wirausaha (komunikator) mengalir
kepada masyarakat konsumen (komunikan). Adakalanya umpan balik itu mengalir dari
masyarakat konsumen (komunikan) kepada wirausaha (komunikator)."

Page 15 of 36

Tujuan dan keberhasilan berkomunikasi


Tujuan adanya berkomunikasi adalah mengubah tingkah laku, baik secara individu maupun
secara kelompok. Tujuan adanya berkomunikasi adalah melaksanakan pertukaran informasi
yang paling menguntungkan kedua belah pihak, baik untuk wirausaha (komunikator) maupun
masyarakat konsumen (komunikan) untuk menemukan kesamaan persepsi. Berkomunikasi
dianggap berhasil apabila tafsiran masyarakat konsumen (komunikan) dapat menerima maksud
wirausaha (komunikator).

BAB VII
KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN INTERPERSONAL
KEPEMIMPINAN
1. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses perilaku yang mengarah pada pencapaian sesuatu atau tujuan
tertentu. Perilaku ini membuat seseorang mengikuti cara atau mengikuti arah tertentu untuk
mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Seorang pemimpin harus dapat bertanggungjawab dan
dapat dipercaya memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah seorang pemimpin yang
bertanggungjawab atas semua hal yang ada dalam perusahaan atau organisasi yang di
pimpinya. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, selalu berupaya untuk
mengadakan perbaikan dalam kepemimpinanya.
Kepemimpinan dapat di definisikan juga sebagai seni mempengaruhi dan mengarahkan
oranglain dengan kepatuhan, kepercayaan, rasa hormat, dan kerjasama dalam mencapai tujuan
bersama. Keberhasilan kepemimpinan tidak saja dinilai dari bagaimana seorang pemimpin
memperlakukan atau memperkerjakan bawahanya tetapi juga kemampuan dalam menjalankan
atau melaksanakan kebijakan perusahaan dengan caranya atau gaya dia memimpin.

Page 16 of 36

Ada beberapa gaya kepemimpinan, yaitu :


Dictator
Pada kepemimpinan dictator pemimpin membuat keputusanya sendiri, hanya terpusat pada satu
orang, seorang memiliki kekuasan dan tanggung jawab penuh. Pengawasan langsung, di control
dengan ketat. Biasanya keputusan yang dibuat adalah bersifat paksaan, karena semua bawahan
harus menuruti apa yang menjadi keputusan pemimpin tanpa ada komunikasi atau musyawarah.
Partisipasi
Tipe kepemimpinan yang dapat memotivasi bawahan untuk berperan serta dalam organisasi
terutama dalam pengambilan keputusan, bawahan dalam memberikan saranya atau masukanmasukan yang berguna untuk kemajuan perusahaan. Dalam kepemimpinan ini seorang
pemimpin lebih memperhatikan bawahanya, agar terjalin komunikasi yang baik antara pekerja
dan pemimpin, komunikasi antara pemimpin dan bawahan yang terjadi dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah dalam perusahaan. Tetapi jika bawahan tidak mendukung komunikasi
tersebut maka gaya kepemimpinan ini tidak berjalan efektif.
2. Perilaku Kepemimpinan
Orientasi Tugas
Seorang pemimpin cenderung merumuskan secara jelas perananya serta peranan bawahanya.
Menetapkan tujuan yang sulit dicapai dan membuat harapan untuk pencapaian dan mengerjakan
tugasnya. Menentukan prosedur untuk mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah dibuat secara terperinci,melaksanakan peranan kepemimpinanya, seorang pemimpin yang
baik dapat mengarahkan serta membimbing bawahanya dalam melakukan tugas mereka, serta
mengendalikan perusahaan dalam segala kegiatan perusahaan untuk mencpai tujuan
perusahaanya,mengontrol karyawan atau para bawahanya,mengoreksi pekerjaan mereka, selalu
melakukan peningkatan produktivitas perusahaan.

Page 17 of 36

Orientasi Orang-orang
Seorang pemimpin yang berorientasi dalam perorangan akan menunjukan perhatian atas
terjalinya keharmonisan dalam sebuah perusahaan antar pekerja dan antara pemimpin dengan
karyawan, menyelesaikan permasalahan, menunjukan pengertian dan rasa hormat kepada
tujuan,keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan yang telah meberikan pemikiranya untuk
kemajuan perusahaan. Melakukan timbal balik pada karyawan, yang setimpal dengan
pekerjaanya serta tanggung jawab atas tugas yang diberikan,dengan begitu karyawan dapat
lebih bersemangat dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.
Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen bagaimana kita memimpin serta mengelola
perusahaan. Seorang pemimpin harus memiliki sikap kepemimpinan. Sikap yang harus dimiliki
seorang pemimpin pada bawahanya adalah mempunyai kepercayaan pada bawahan dan
menyampaikan kepercayaan tersebut, bersahabat, membantu bawahan agar dapat lebih efektif
dalam bekerja dan berusaha menghilangkan kendala dalam pencapaian tujuan, dapat bersikap
bijak menghindari perilaku yang mengancam ego, mencoba meminimisasi tekanan-tekanan
dalam hubungan bawahab untung menghindari perununan kemampuan intelektual dari
bawahan. Mengetahui kebutuhan bagi corak kepemimpinan untuk menjadi agak berbeda pada
lingkungan teknologi yang berbeda contohnya mungkin sangat mudah untuk terlalu terstruktur
dan terlalu mengarahkan pada lingkungan laboratorium dan untuk tidak terlalu terstruktur dan
terlalu partisipatif dalam beberapa lingkungan pabrik.
Dalam segi teknologi perencanaan dan seleksi pemimpin harus dapat mendorong bawahan
untuk menggunakan teknologi tepat guna dalam mencapai tujuan,menyesuaikan pekerjaan dan
alat yang memadai pekerjaan,tata ruang yang tepat. memiliki tujuan yang efektif dalam tujuan
jangka panjang dan jangka pendek , memiliki integritas merencanakan dan melakukan rencanarencana yang dia buat. Seorang pemimpin harus tepat untuk memilih bawahan dengan kualitas
yang baik. Menilai pekerjaan
Dari segi standard an penilaian kinerja, seoran gpemimpin harus konsisten, jika menetapkan
tujuan atau pencapaian yang tinggi harus bisa dicapai, seorang pemimpin yang baik dapat

Page 18 of 36

menghargai kinerja bawahanya secara subjektif. Pemberian balas jasa atau pun hukuman juga
berlaku, kita harus dapat memberikan balas jasa atau upah lebih atau bonus sebagai tanda
terimakasih kita atas apa yang telah dikerjakan oleh para pekerja, memberikan hukuman pada
kesalahan yang dilakukan oleh pekerja juga perlu karena agar ia tidak lagi mengulangi dapat
bekerja lebih baik lagi dan lebih bersemangat dalam mengerjekan tugas.

BAB VIII
KOMUNIKASI DAN INTERPERSONAL SKILL
MOTIVASI
Didalam semangat kerjanya wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi dar berbagai cara.
Disiilah letaknya peran peting dari motivasi. Motivasi itu sebenarnya apa? Motivasi adalah
kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan,keinginan dan dorongan
untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju dalam berwirausaha dan berkembang di dalam
wirausaha disebut menembangkan semangat kerjanya.
Dengan kata lain motivasi merupakan pendorong pendorong semangat kerja dan segala daya
dengan hasil guna yang baik, serta meningkaykan rasa kepuasan didalam bekerja. Adapun yang
dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk membangkitkan
minat berkomunikasi dengan seseorang,kelompok dan masyarakat pada umumnya. Dengan
adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat mengembangkan semangat
kerja wirausaha.
Didalam rangka menembangkan semangat kerja, diharapkan dapat mengetahui dan dapat
menelusuri sifat,watak,sikap,kepribadian para wirausaha didalam cara mengelola bisnisnya.
a. Prestasi wirausaha pada dasarnya disebabkan oleh kemampuan semangat kerjanya dan
adanya motivasi
b. Motivasi yang dilaksanakan wirausaha merupakan daya dorong untuk lebih maju dan
berkembang di dalam berwirausaha
Dengan adanaya motivasi kita mempunyai dorongan untuk berbuat, melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Motivasi dalam berwirausaha memang sangat diperlukan guna menjalankan suatu
usaha memajukannya.

Page 19 of 36

Dengan adanya motivasi yang berasal dari dalam diri kita, kita akan dengan mudah menjalankan
apapun karena motivasi merupakan modal awal yang harus dipunyai dan dikembangkan oleh
seorang wirausahawan. Tanpa adanya motivasi mustahil suatu usaha dapat berjalan sediri tanpa
ada yang menggerakkannya.

BAB IX
KOMPETENSI KREATIVITAS DAN INOVASI
KREATIVITAS DAN INOVASI
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahanmasalah dan menemukan peluang (thinking new thing).
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah
dan menemukan peluang (doing new thing)

Hambatan dan Teknik Meningkatkan Kreativitas


Hambatan kreativitas sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk
memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah.
Dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang menghambat ataupun mendukung dalam diri
seseorang, yaitu:

1. Hambatan Kreativitas

Page 20 of 36

mental walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving
its solution yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau
menemukan pemecahanatas suatu masalah. Hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Hambatan Psikologis

Hambatan Budaya

Hambatan LIngkungan

Hambatan Bahasa Berpikir

Hambatan Keterpakuan Fungsional

Hambatan Kebiasaan Memandang

2. Teknik Meningkatkan Kreativitas


Cara umum meningkatkan kreativitas adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses
bertindak. Untuk mencari cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan
masalah.

Perumusan masalah secara kreatif

Bertanya dan bertanya

Curah gagasan

Orang aneh

Iklim kreatif

Arti Penting Inovasi dalam Kewirausahaan


Ada lima jenis inovasiyang penting dilakukan pengusaha, yaitu :

Pengenalan barang baru atau perbaikan barang yang sudah ada

Pengenalan metode produksi baru

Pembukaan pasar baru, khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru

Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) bahan mentah atau setengah jadi baru

Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru

Page 21 of 36

Teknik Mengembangkan Inovasi


Kemenangan bisa dicapai dengan cara menciptakan pasar baru lewat inovasi. Inovasi harus
terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren perubahan, dan membangun pasar.
Seorang wirausaha harus segera menterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi. Inovasi
adalah kreativ yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber yang kita miliki. Sifat inovasi dapat ditumbuhkembangkan
dengan memahami bahwa inovasi adalah seatu kerja keras, terobosan, dan kaizen (perbaikan
terus menerus)

Melindungi Gagasan dari Hasil Kreativitas dan Inovasi


Banyak perusahaan yang tidak mengetahui pentingnya hak perlindungan usaha. Wirausahawan
harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang dan hak cipta.
Pengusaha harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang, dan hak cipta yang
biasanya disebut dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu hak eksklusif yang diberikan
oleh Negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memegang monopoli dalam
menggunakan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari kekayaan intelektual.

BAB X
PENETAPAN PRODUK UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (PFD)
Quality Function Deployment (QFD) diperkenalkan oleh Yoji Akao, Professor of Management
Engineering dari Tamagawa University yang dikembangkan dari praktek dan pengalaman
industri-industri di Jepang. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 oleh perusahaan
Mitsubishi di Kobe Shipyard, dan diadopsi oleh Toyota pada tahun 1978, dan tahun-tahun
selanjutnya dikembangkan oleh perusahaan lainnya.
Fokus utama dari QFD ini yaitu melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk
sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan

Page 22 of 36

suatu produk meskipun suatu produk yang dihasilkan sempurna, seperti yang kemarin dikatakan
diposting sebelumnya mengenai kualitas bahwa produk yang superior atau sempurna belum
tentu di butuhkan oleh konsumen.
QFD merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan
menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan
dan keinginan konsumen tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi konsumen.
Berikut ini dikemukan beberapa definisi dari QFD antara lain :
QFD adalah suatu metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen ke
dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknik dan karakteristik kualitas
tertentu. (Akao, 1990; Urban Hauser, 1993).
QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan
pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
mengefaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
Menurut Oakland J.S (1995), QFD adalah suatu sistem untuk mendesain sebuah produk atau
jasa yang berdasarkan permintaan pelanggan, dengan melibatkan partisipasi fungsi-fungsi yang
terdapat dalam organisasi tertentu.
QFD juga dapat diartikan sebagai penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan
pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan konsumen.
(Revelle., Frigon., dan Jackson, 1995).
Berdasarkan definisinya, QFD merupakan praktek untuk merancang suatu proses sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. QFD menterjemahkan apa yang dibutuhkan
pelanggan menjadi apa yang dihasilkan oleh organisasi. QFD memungkinkan organisasi untuk
memprioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
tersebut dan memperbaiki proses hingga tercapainya efektifitas maksimum. QFD juga
merupakan praktik menuju perbaikan proses yang dapat memungkinkan organisasi untuk
melampaui harapan pelanggan.
Manfaat QFD bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saingnya melalui perbaikan
kualitas dan produktifitasnya secara berkesinambungan adalah sebagai berikut :

1. Fokus pada pelanggan.


Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus pada pelanggan. QFD memerlukan
pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan.
2. Efisiensi waktu.
QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan
pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas.
3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented).
QFD merupakan pendekatan kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan
konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam dan brainstorming.
4. Orientasi pada dokumentasi.
Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen komprehensif mengenai

Page 23 of 36

semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada dan perbandingannya dengan
persyaratan pelanggan.
Dari ke empat point diatas, dapat kita ketahui bahwa secara spesifik manfaat penerapan QFD
yaitu sebagai berikut :
Meningkatkan Keandalan Produk.
Meningkatkan Kualitas Produk.

Meningkatkan Kepuasan Konsumen.

Memperpendek time to market.

Mereduksi biaya perancangan.

Meningkatkan komunikasi.

Meningkatkan Produktivitas.

Meningkatkan keuntungan perusahaan.

BAB XI
PENETAPAN PRODUK UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI
PEMASARAN

Page 24 of 36

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses
menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai
bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan
dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia
tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu
misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih
Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang
juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang
pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Sejarah pemasaran
Pemasaran pada praktiknya sudah ada sejak zaman peradaban kuno. Bangsa Yunani kuno dan
Romawi telah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif berkomunikasi persuasif kepada
konsumennya. Begitu pula di peradaban-peradaban lain yang maju perdagangannya.
Namun, konsep pemasaran moderen yang dikenal saat ini baru muncul dan berkembang pada
masa Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-19. Periode ini ditandai dengan
munculnya perubahan-perubahan sosial yang didorong oleh perkembangan teknologi dan
inovasi ilmu pengetahuan.[4] Salah satu perubahan tersebut adalah munculnya industriindustri yang memproduksi barang konsumsi secara massa. Hal ini didukung pula oleh
perkembangan moda transportasi dan munculnya media massa yang mengharuskan produsen
menemukan cara mengelola distribusi barang dan jasa.
Pada masa Revolusi Industri, barang-barang konsumsi masih tergolong langka dan produsen
bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi selama konsumen mampu
membelinya. Karena itu, mereka fokus ke arah pengembangan produksi dan distribusi dengan
berusaha menekan biaya sekecil-kecilnya. Ini juga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu
pemasaran kala itu, yang terkonsentrasi pada efisiensibiaya distribusi dan pembukaan pasar
baru.
Sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun pasca Perang Dunia II, kompetisi bisnis semakin
meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari fokus produksi ke fokus penjualan. Ilmu

Page 25 of 36

komunikasi, periklanan, dan merek mulai menjadi penting saat perusahaan berusaha menjual
sebanyak-banyaknya barang di pasar yang sudah semakin ramai.

Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, karna potensi
untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. Hal ini juga
didukung oleh pendapat Swastha Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha
kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan
yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan
dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara
cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang
penjual :
1. Tempat yang strategis (place),

Page 26 of 36

2. Produk yang bermutu (product),


3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan
operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan
harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian
pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan
pemasaran.

Page 27 of 36

BAB XII
MENJUAL PRODUK KEPADA KONSUMEN KORPORASI
Konsumen korporasi merupakan konsumen yang menarik untuk didekati dalam membina
usaha dan bisnis. Hal ini didasarkan bahwa konsumen korporasi cenderung memiliki loyalitas
yang cukup tinggi selama produk dan jasa yang diberikan oleh seorang wirausaha memenuhi
criteria yang dtetapkan. Selain itu, jumlah pesanan dari konsumen korporasi biasanya dalam
jumlah besar. Hal ini membuat posisi konsumen korporasi juga sangat menarik untuk
dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha.
Menjual produk ke konsumen korporasi memiliki perbedaan dengan menjual produk kepada
konsumen retail. Perilaku korporasi tidaklah sama dengan perilaku konsumen
individual. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami bahwa perlu proses yang lebih panjang
dalam mendekati konsumen perusahaan. Baik dalam proses penawaran langsung ataupun
tender (pelelangan). Proses tersebut dimulai dari mempelajari konsumen, presentasi , negosiasi
sampai kepada persetujuan.
Penjualan yang efektif memerlukan rencana dan strategi. Langkah awal bisa berupa presentasi
atau sekadar surat penawaran, namun setiap penjualan tergantung pada negosiasi. Untuk
menjual produk kepada konsumen korporasi, strategi penjualan harus didasarkan pada analisa
menyeluruh atas kondisi konsumen, produk, pasar, dan persaingan.
Proses penjualan harus melalui sejumlah tahap sebelum kesepakatan dicapai. Setiap tahap ini
perlu direncanakan. Tentukan hasil yang diinginkan, taktik yang akan digunakan, dan tanggapan
terhadap penyimpangan. Sempurnakan rencana setiap tahap, masukkan informasi yang terbaru.
Penilaian akan kebutuhan dan harapan konsumen korporasi adalah menjadi titik awal
perencanaan strategi penjualan dan negosiasi serta presentasi. Pastikan bahwa semua
informasi yang relevan dimiliki untuk memungkinkan menjawab semua pertanyaan konsumen.
jangan lupa untuk menutup pertemuan dengan mengulang kelebihan khusus produk atau
layanan yang ditawarkan.

Page 28 of 36

BAB XIII
KOMPETENSI MANAJEMEN USAHA
Di negara-negara maju, seperti Amerika, bidang kewirausahaan (entrepreneurship) menjadi
salah satu bidang profesi yang paling banyak diminati oleh kalangan generasi muda. Menjadi
wirausahawan sukses menjadi dambaan dan impian bagi mereka.
Dalam kultur masyarakat Indonesia menjadi pegawai negeri atau kantoran merupakan pekerjaan
elite dan terhormat. Statusnya lebih jelas dan masa depannya lebih pasti.
Umumnya masyarakat masih memandang rendah profesi wirausaha. Mereka umumnya malu
bahkan tidak sedikit yang menyembunyikan jatidirinya sebagai wirausahawan. Menjadi
wirausahawan merupakan pilihan terakhir, daripada nganggur alias tidak bekerja. Tidak
mengherankan bila jumlah pengangguran di Indonesia terus meningkat. Padahal peluang usaha
dibidang kewirausahaan sangat terbuka lebar.
Barulah setelah badai krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, bidang kewirausahaan
mulai dilirik. Setelah jutaan orang menganggur akibat terkena PHK dan ribuan perusahaan
gulung tikar. Saat ini jutaan orang banting setir dan berlomba-lomba terjun menjadi
wirausahawan. Namun karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan tentang seluk beluk
kewirausahaan, akibatnya banyak yang gagal di tengah jalan.
Makalah sederhana ini disusun untuk mencoba menjelaskan secara ringkas seputar kiat dan
strategi menjadi wirausahawan sukses, yang dikemas dengan bahasa yang sederhana.
Selain kreativitas dan inovasi, masih banyak factor pendukung kunci sukses berwirausaha,
Geoffrey G. Meredith, mengungkap lebih rinci tentang karakteristik dan watak kewirausahaan.
Dalam kajian Geoffrey, setidaknya ada enam karekteristik dan waktak yang setidaknya harus
dimiliki seorang wirausahawan tangguh, sebagai berikut:
Pertama, Percaya diri dan optimis. Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidak tergantungan
terhadap orang lain, individualistik
Kedua, Berorientasi pada tugas dan hasil. Kebutuhan berprestasi, berorientasi kepada laba,
mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
Ketiga, Berani mengambil resiko yang wajar dan menyukai tantangan

Page 29 of 36

Keempat, Memiliki jiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi, dan terbuka terhadap saran serta
kritik dari orang lain.
Kelima, KeorisinalanInovatif, kreatif, dan fleksibel
Keenam, Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.

BAB XIV
MANAJEMEN KEUANGAN USAHA
Sebagian pebisnis memang lebih berminat pada ide-ide bisnis yang mereka anggap sebagai
manajemen keuangan yang akan berjalan dengan sendirinya. Apabila usaha berjalan lancar,
maka penghasilan pun akan semakin besar. Anggapan yang seperti itu memang ada benarnya,
akan tetapi bisa saja menyesatkan Anda. Sumber kas usaha merupakan penjualan dan
keuntungan, namun sebuahbisnis tak hanya menghasilkan uang saja, tetapi lebih ke persoalan
mengenai bagaimana cara kita mengelola atau mengatur keuangan tersebut.
Memanajemen keuangan bisa berupa pengelolaan kekayaan serta memanfaatkan sumbersumber modal untuk membiayai usaha Anda. Walaupun terlihat sederhana, penerapan prinsipprinsip tersebut harus di dasari oleh beberapa hal berikut ini :
Pisahkan uang pribadi dan usaha
Langkah awal yang harus Anda lakukan sebagai cara mengatur keuangan usaha kecil ialah
dengan memisahkan uang pribadi dan usaha Anda. Salah satu kesalahan yang paling umum di
lakukan oleh pengusaha UKM pemula adalah mereka selalu mencampur uang usaha dengan
uang pribadi. Mungkin karena usahanya masih kecil, mereka lantas berpikir tak masalah jika
uang usaha di campur dengan uang pribadi.Maka yang akan terjadi,mereka sulit membedakan
pengeluaran pribadi dan usaha. Dan akhirnya, kebutuhan pribadi sedikit demi sedikit akan
mengurangi saldo Anda. Oleh karena itu, pisahkan uang pribadi dan usaha secara fisik. Kalau
perlu siapkan dua tempat khusus keduanya sebagai tempat penyimpanan uang. Atau Anda juga
bisa menggunakan jasa perbankan dengan membuka rekening khusus untuk bisnis Anda.
Merencanakan keuangan
Rencanakan keuangan Anda walaupun Anda saat ini telah memiliki modal yang lebih banyak.
Hindari menggunakan uang untuk hal yang tidak perlu secara berlebihan. Anda bisa
menyesuaikan rencana pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Selain
itu, selalu lakukan analisa terhadap cost and benefit/untung rugi untuk memberikan return yang
lebih baik dan menguntungkan
Buat buku catatan keuangan

Page 30 of 36

Sebuah bisnis tak hanya di kelola berdasarkan ingatan saja, akan tetapi harus di catat keluar
masuknya uang tersebut di dalam buku kas. Kemudian Anda wajib mencocokan saldo keuangan
dengan catatan Anda setiap harinya. Hal ini sebagai upaya Anda untuk mengontrol lalu lintas
keuangan Anda serta memastikan tak ada uang yang hilang. Langkah selanjutnya tingkatkan
administrasi Anda dengan mencatat semua transaksi penjualan ,biaya-biaya, persediaan aset,
saldo serta hutang piutang. Jika perlu, gunakan sistem komputerisasi untuk memudahlan proses
pencatatan
Menghitung keuntungan
Semua pebisnis pastinya mengharapkan keuntungan yang besar. Akan tetapi,sering timbul
pertanyaan di benak kita, berapa keuntungan yang telah Anda dapatkan saat ini ? Dalam
menghitung keuntungan, bagian yang kritikan adalah menghitung biaya-biaya yang melibatkan
pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan
amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa
mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman.
Perputaran arus kas
Mengelola keuangan usaha kecil tak hanya sebatas menghitung keuntungan, pengelolaan
keuangan bisa juga meliputi hutang piutang serta persediaan barang dagangan. Saat ini, banyak
sekali pengusaha yang mengalami kesulitan kas walaupun catatan akuntansi mereka
menunjukkan angka yang begitu baik. Untuk itu, Anda juga harus memperhatikan bagaimana
cara Anda memutar kas, arus perputaran kas yang melambat apabila penjualan kredit Anda
lebih lama daripada kulakannya atau jika anda harus menyimpan persediaan barang dagangan.
Selain itu, Anda juga harus bisa menekan tingkat persediaan barang agar tetap memenuhi order
tanpa harus membebani keuangan Anda.

Page 31 of 36

BAB XV
MENGEVALUASI DALAM MENGENDALIKAN USAHA
EVALUASI KINERJA
PERENCANAAN
DIFINISI PERENCANAAN.
PERENCANAAN adalah merupakan proses menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dan
kemudian mewujudkan secara jelas dengan strategi-strategi atau program serta tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh ( Erly suandy 2001 : 1 ).
* JENIS-JENIS PERENCANAAN
1. Perencanaan informal : Yakni rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota dalam suatu perusahaan atau organisasi.
2. Perencanaan Formal : Yakni rencana tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam
rentang waktu tertentu.
* TEHNIK APLIKASI PERENCANAAN DALAM PERUSAHAAN
1. Mampu merencanakan secara jelas kualitas dan kuantitas sumber daya yang dibutuhkan
2. Mengumpulkan data dan infomasi secara lengkap tentang sumber daya yang dinginkan
3. Mengelompokan data dan informasi tersebut dan kemudian menganalisanya
4. Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup untuk ditempuh
5. Memilih alternatif terbaik dari alternatif yang tersedia

Page 32 of 36

6. Menginformasikan rencana terpilih kepada karyawan agar dapat terealisasikan.


PEMBINAAN
DEFINISI PEMBINAAN
PEMBINAAN adalah usaha atau praktek management dalam mendukung, mengarahkan dan
memfasilitasi keperluan karyawan dalam dalam mengembangkan dan memajukan potensi guna
keperluan mencapai tujuan perusahaan.
* PEMBINAAN adalah segala usaha dan tujuan kegiatan perencanaan, pengorganisasian
penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan untk mampu melaksanakan tugas
organisasi dengan efektif dan efisien
MANFAAT PEMBINAAN
1. Membuka potensi organisasi, dan diri karyawan untuk mengidentifikasi dan tujuan.
2. Pembinaan memungkin karyawan untuk menambah wawasan atau memiliki ide kreatif dan
berpikir positif untuk diri sendiri atau perusahaan
3. Untuk mengenali karakter dari masing-masing karyawan yang memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dan juga merupakan bibit unggul bagi masa depan perusahaan

BAB XVI
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS

Pengertian Organisasi

Page 33 of 36

Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu memerlukan
wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal dengan nama
organisasi yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan. Organisasi secara statis berupa
tempat kerjasama atau melaksanakan tugas yang telah direncanakan, organisasi secara dinamis
berupa proses kerjasama atas tujuan yang telah dirancang, sedangkan organisasi formal
menurut klasik adalah organisasi yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau pimpinan, yang
memiliki satu tujuan. Oganisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja
direncanakan dan strukturnya secara tegas dan tersusun.
Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk dari organisasi tentu harus disesuaikan dengan bidang usahanya dan juga
disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis bentuk organisasi:
1.
a)

Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dibedakan lagi menjadi dua:
Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang. Contoh: pimpinan perusahaan
perseorangan.

b)

Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang. Contoh: pimpinan di PT
atau firma.

2.

Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya,baik itu wewenang lini,


staf maupun fungsional sebagai berikut:

a)

Wewenang lini, ialah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuantujuan tertentu. Organisasi lini sendiri adalah organisasi yang hanya memiliki hubungan lini
dalam organisasinya. Organisiasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang berskala kecil
dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi. Organisasi lini
biasanya dipimpin langsung oleh si pemilik perusahaan, hubungan antara karyawan dan atasan
masih bersifat langsung tanpa perantara, jumlah karyawannya sedikit, tingkat spesialisasi dan
alat-alatnya belum beragam dan organissinya kecil.

Page 34 of 36

Keuntungan organisasi ini adalah garis kepemimpinan tegas karena berhubungan langsung
dengan karyawan, kesatuan kepemimpinan terjamin, karena hanya dipimpin oleh satu orang dan
juga tingkat tanggung jawabnya sangat tinggi, karena masing-masing unit hanya dipegang oleh
satu orang. Selain itu rasa solidaritas antar karyawan masih tinggi, karena sudah saling
mengenal.
b)

Wewenang staf, ialah wewenang yang membantu si pemilik wewenang lini agar bekerja

lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Organisasi lini dan staf sendiri masih
mempertahankan sistem kewenangan vertikal, artinya masih ditangan satu orang pimpinan, tapi
dalam rangka memperlancar pekerjaan pimpinan, ia mendapat bantuan dari staf, dimana tugas
dari staf adalah memberikan bantuan, saran-saran dan pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Organisasi lini dan staf biasanya terdidi dari
jumlah karyawan yang banyak, organisasinya besar dan kompleks, dan hubungan natar
pimpinan dan karyawan tidak secara langsung.
c)

Wewenang fungsional, ialah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau

departemen agar dapat mengambil keputusan tentang hal-hal yang ada di departemen yang lain.
Organisasi fungsional sendiri adaah organisasi yang dibentuk berdasarkan sifat-sifat dan
macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Pengertian Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika
manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat
kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu
sendiri bisa tergambar jelas melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:
1.

Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akan
dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2.

Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit
tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.

Page 35 of 36

3.

Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh
unit. Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan
sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.

4.

Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan
agar tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses
pelasanaan kerja.

Page 36 of 36

Anda mungkin juga menyukai