SOFTWARE OCTAVE
KELOMPOK 5
Karina Santoso
(1314511035)
I Komang Subandi
(1314511037)
Jajang Nuryana
(1314511038)
I Dewa Gede Alit Sujana
(1314511039)
I Gusti Ayu Ricca Mahatma Putri (1314511040)
I Made Raditya Putra
(1314511042)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai
pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas,
pengolahan citra digital juga mencakup semua data dua dimensi. Menurut Efford
(2000), pengolahan citra adalah istilah umum untuk berbagai teknik yang
keberadaannya
cara. Setiap foto dalam bentuk citra digital (misalnya berasal dari kamera digital)
dapat diolah melalui perangkat-lunak tertentu. Sebagai contoh, apabila hasil
bidikan kamera terlihat agak gelap, citra dapat diolah agar menjadi lebih terang.
Umumnya citra digital berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar (pada
beberapa sistem pencitraan ada pula yang berbentuk segienam) yang memiliki
lebar dan tinggi tertentu. Ukuran ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya titik
atau piksel sehingga ukuran citra selalu bernilai bulat. Setiap titik memiliki
koordinat sesuai posisinya dalam citra. Koordinat ini biasanya dinyatakan dalam
bilangan bulat positif, yang dapat dimulai dari 0 atau 1 tergantung pada sistem
yang digunakan. Setiap titik juga memiliki nilai berupa angka digital yang
merepresentasikan informasi yang diwakili oleh titik tersebut.
Pengolahan citra merupakan bagian penting yang mendasari berbagai
aplikasi nyata, seperti pengenalan pola, penginderaan jarak-jauh melalui satelit
atau pesawat udara, dan machine vision. objek akan diproses oleh pengklasifikasi
pola. Sebagai contoh, sebuah objek buah bisa dikenali sebagai jeruk, apel, atau
pepaya. Pada penginderaan jarak jauh, tekstur atau warna pada citra dapat dipakai
untuk mengidentifikasi objek-objek yang terdapat di dalam citra.
Informasi arah dalam citra
penting dalam aplikasi pengolahan citra digital dan visi komputer . Informasi
arah dapat berupa arah sebuah garis, arah guratan atau arah sekumpulan pola
seragam pada sebuah citra. Octave adalah Free Software yang sangat bermanfaat
untuk menyelesaikan berbagai masalah komputasi numerik. Perangkat lunak ini
menawarkan kemudahan dan kesederhanaan dalam menyelesaikan permasalahan
yang berhubungan dengan vektor dan matriks.
1.3 Tujuan
Beberapa tujuan dari makalah yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara instalasi software Octave 3.6.4
2. Untuk menganalisis perubahan citra RGB ke grayscale dengan program
Octave 3.6.4
3. Untuk menganalisis pergeseran sebuah citra ke arah horizontal dan vertikal
dengan program Octave 3.6.4
4. Untuk menganalisis perputaran citra dengan program Octave 3.6.4
5. Untuk menganalisis interpolasi citra dengan program Octave 3.6.4
6. Untuk menganalisis perbesaran citra dengan program Octave 3.6.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Citra digital
Allegro. Ketiga metode tersebut bukanlah metode yang saling melengkapi, atau
menggantikan satu sama lain. Penggunaan ketiga metode tersebut dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari penggunaan OCTAVE yang ingin
melakuakan penilaian risiko (Alberts, C, et al.2005).
Cara yang sering digunakan dalam pemrosesan warna RGB adalah cara a
dan b. berikut adalah tabel hasil konversi dari image RGB ke image
Grayscle
Tabel 1. hasil konversi RGB ke Grayscale
Ketelitian hasil perhitungan interpolasi atau lama waktu yang diperlukan untuk
perhitungan dari suatu algoritma interpolasi sangat tergantung pada metode
interpolasi yang digunakan. Dengan demikian metode interpolasi merupakan
sasaran disain, analisis, dan evaluasi suatu algoritma interpolasi, yang
membutuhkan pertimbangan antara sasaran ketelitian dan efisiensi.
Interpolasi adalah proses yang dikerjakan oleh perangkat lunak untuk
melakukan pembuatan ulang (resample) dari contoh data citra untuk menentukan
nilai-nilai antara pixel-pixel yang ditetapkan (Wijaya, 2007).
Interpolasi bilinier, nilai keabuan dari keempat titik yang bertetangga
memberi sumbangan terhadap nilai keabuan hasil, dengan bobot masing-masing
yang linier dengan jaraknya terhadap koordinat yang dimaksud. Makin dekat titik
tetangga tersebut, makin besar bobotnya, dan sebaliknya makin jauh akan makin
kecil bobotnya (Achmad, 2005).
2.4 Pembesaran Citra
Pembesaran citra adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperbesar
suatu citra digital dari ukuran semula menjadi ukuran yang berbeda sesuai dengan
faktor pembesaran yang dinginkan. Proses ini memiliki dua langkah yaitu
pembuatan lokasi pksel yang baru dan penempatan warna yang berdasarkan
kepada nilai gray level terhadap lokasi baru yang dibuat sebelumnya. Dalam hasil
pembesaran tersebut tentunya terdapat blur dan checkerboard pada citra sehingga
citra akan terlihat seperti kotak kotak.
2.5 Perputaran Citra
Perputaran atau Rotasi citra adalah perputaran citra sesuai dengan arah
perputaran dan besar sudut yang diinginkan. Jika sudut kelipatan 90 o, maka rotasi
dapat dilakukan lebih sederhana yaitu dengan cara transposisi tanpa perlu floating
point. Sedangkan rotasi 180o, diimplementasikan dengan melakukan rotasi 90o dua
kali.
2.6 Pergeseran Citra
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Grayscale
a. Skrip Program
c. Gambar hasil
3.1.2
Pergeseran Citra
a. Scrip Program
Pemutaran Citra
a. Scrip Program
b.
Interpolasi Citra
a. Scrip Program
Pembesaran Citra
a. Scrip Program
3.2 Pembahasan
3.2.1 Penggunaan Octave
Octave merupakan software serupa dengan Matlab interactive dan bersifat
open source. Hampir semua perintah dasar Matlab interactive dapat dijalankan di
dalam Octave. Tetapi tetap ada beberapa perintah yang spesifik Matlab yang tidak
dikenali didalam Octave.
a.
Menginstall Octave
di Run setelah diinstal. Untuk windows 8 di tambahkan -i --lineediting pada akhir nama program, caranya klik kanan pada icon
octave 3.6.4 target - tambahkan -i --line-editing setelah .exe
b. Memanggil Octave
Click icon octave yang sudah terinstall di komputer.
c. Menulis Script m-File dalam Octave
Default
directory
adalah
:C://Program
Files/GNU
Octave
3.6.4
/octave_files/. Semua m-File yang disimpan disini akan dapat lansung dipanggil
dari dalam Octave dengan mengetikkan namanya diikuti dengan menekan
tombol enter.
M-File adalah file yang berisi perintah-perintah interactive yang biasa di
ketikkan dalam Octave. M-File dapat dibuat atau diketik dengan semua text
editor dan dengan memberi nama filename.m.
Editor yang terintegrasi dengan program Octave adalah Notepad. Notepad
dapat dipanggil dari dalam Octave dengan mengetikkan perintah >> edit .
d. Perintah Perintah Dasar Octave
Suatu perhitungan dapat secara langsung diketikkan di dalam Octave, dengan
menekan tombol enter maka jawabannya akan segera keluar dibaris bawahnya.
Kalau perintah-perintah yang dituliskan terdiri dari beberapa baris dan tidak ingin
setiap baris ditampilkan jawabannya akhiri setiap baris dengan tanda ; Jika ingin
memberikan komentar yang tidak akan di eksekusikan awali dengan tanda %.
3.2.2
Gray Scale
Yaitu dengan
) / 3;
Gambar_Baru(:,:,1) = grayscale;
Gambar_Baru(:,:,2) = grayscale;
Gambar_Baru(:,:,3) = grayscale;
Variable garyscale merupakan variable sementara yang menampung hasil rata-rata
dari komponen RGB pada setiap pixel. Tanda titik tiga (...) mengartikan bahwa
baris 2 dan baris 1 adalah 1 baris. Jadi kalimat pada baris satu bisa dibaca seperti
berikut:
"Tambahkan matrix red dengan matrix green dengan matrix blue. Lalu bagi
dengan sebuah nilai skalar yang bernilai 3. Simpan hasil operasi matrix tersebut
pada matrix yang bernama Monokrom"
Pada baris 1 dan 2, kita telah melakukan operasi monokrom. Apa yang terjadi?
Yang terjadi adalah citra hasil operasi tersebut kehilangan informasi warnanya
(hanya mempunyai 1 komponen informasi). Pada citra berwarna, sebenarnya ini
berarti ketiga komponen memiliki nilai yang sama. Jadi, pada ketiga baris ini lah
kita memasukan nilai yang sama pada setiap komponen warna. Sebenarnya ada
banyak cara untuk membuat grayscale sepanjang kita memberikan informasi yang
sama pada setiap komponen. Untuk menampilkan gambar hasil pengolahan
digunakan syntax imshow(F), imwrite digunakan untuk menyimpan citra hasil
pengolahan
3.2.3
Pergeseran Citra
double dipakai untuk melakukan konversi dari tipe bilangan bulat 8 bit
(uint8) ke tipe double (yang memungkinkan pemrosesan bilangan real
berpresisi ganda).
uint8 berguna untuk mengonversi dari tipe double ke uint8 (tipe bilangan
bulat 8 bit).
Setelah kita mendapatkan nilai xbaru dan ybaru, kita masukan nilai xbaru dan
ybaru tersebut pada logika program. Jika nilai (x baru xbaru>=1) kurang dari atau
sama dengan 1, dan (xbaru<=lebar) dan (ybaru>=1)&& (ylama<=tinggi) y bary lebih
besar sama dengan 1 dan y baru kurang dari arau sama dengan tiggi, maka nilai tersebut
akan menjadi nilai baru pada citra yang baru, dan jika tidak memenuhi logika programnya
maka akan di nol kan, yang artinya nilai yang tidak memenuhi akan memberikan warna
hitam.
imshow. fungsi figure adalah untuk menampilkan nilai matrik pada sebuah citra.
Pada tahap akhir kita tampilkan kedua gambar yang sudah kita olah tadi. Gambar
yang ditampilkan adalah G, sehingga terlihat pergeseran gambar yang kita olah.
Fungsi Clear all adalah untuk menghapus segalanya: variabel, GLOBALS, fungsi,
link, dll
berlawanan arah jarum jam dengan pusat putaran pada koordinat (0,0). Langkah
pertama Masukan gambar F = imread('D:\Desert.jpg');
[tinggi, lebar] = size(F); selanjutnya kita tentukan besar sudut perputaran yang kita
inginkan. Pada program ini titik perputaran tidak dari tengah tengah gambar
melainkan dari pojok kiri atas. Tentukan sudut perputaran, dengan perintah sudut
= 10; % Sudut pemutaran tentukan nilai rad, cosa dan sina untuk memutar pada
masing-masing sumbu (x dan y).
rad = pi * sudut/180;
cosa = cos(rad);
sina = sin(rad);
x2 = round(x * cosa + y * sina); x2 (lebar baru yang akan tetap meiliki
warna adalah nilai yang memenuhi logika programnya. Nilai x2 dibulatkan ke
nilai terdekat. Hal ini dikarenakan pada kordinat sebuah cira jarnag sekali
ditemukan nilai koma. Sehingga jangan sampai ada nilai koma pada setiap
pikselnya. Jika nilai x2 dan y2 tidak memenuhi logika programnya, maka itu akan
dijadikan nol yang berarti tidak memiliki warna. Sehingga terlihat perputaran
yang terjadi. Sama seperti program sebelumnya kita tampilkan dan simpan
gambar hasil pengolangah dengan directory yang kita inginkan,
y2 = round(y * cosa - x * sina);
G = uint8(G);
figure(1); imshow(G);
clear all;
Fungsi Clear all adalah untuk menghapus segalanya: variabel, GLOBALS, fungsi,
link, dll.
Berdasarkan program diatas pemutaran citra dengan sudut searah jarum
jam dapat dilakukan. Caranya, dengan menggunakan x dan y sebagai posisi baru
dan xbaru justru sebagai posisi lama. Pada saat menghitung dengan rumus di atas,
apabila posisi koordinat (ybaru ,xbaru) berada di luar area [1, lebar] dan [1,
tinggi], intensitas yang digunakan berupa nol.
Hasil pemutaran citra menggunakan rotasi.m menimbulkan efek bergerigi
pada objek citra. Hal itu diakibatkan oleh penggunaan nilai intensitas didasarkan
pada piksel tetangga terdekat, yang dilakukan melalui:
x2 = round(x * cosa + y * sina);
y2 = round(y * cosa - x * sina);
Penggunaan fungsi round (pembulatan ke atas) merupakan upaya untuk
menggunakan intensitas piksel terdekat. Alternatif
Interpolasi Citra
a. Input gambar yang ingin diolah,
F = imread('D:\Desert.jpg');
Ukuran=size(F);
tinggi=Ukuran(1);
lebar=Ukuran(2);
3.2.6
Pembesaran Citra
Penskalaan citra, disebut juga image zooming, yaitu proses untuk
mengubah ukuran citra asli (zoom in / memperbesar ukuran citra asli atau zoom
out / memperkecil ukuran citra asli). Hal hal yang perlu diperhatikan pada
proses penskalaan :
1. Resolusi citra tidak bisa ditingkatkan
2. Jumlah piksel yang dimiliki tidak lebih daripada jumlah yang ada
pada citra asli.
3. Selalu ada degradasi citra : - Dalam memperbesar, holes harus diisi
dengan nilai piksel tertentu melalui interpolasi ataupun educated
guest. - Dalam memperkecil, ada piksel piksel yang dihilangkan
melalui cara perataan (averaging)
Operasi zoom in dengan faktor skala = 3 (Sx = Sy = 3) diimplementasikan dengan
menyalin setiap piksel sebanyak 9 kali. Jadi, citra 3 x 3 piksel akan menjadi 9 x 9
piksel. double dipakai untuk melakukan konversi dari tipe bilangan bulat 8 bit
(uint8) ke tipe double (yang memungkinkan pemrosesan bilangan real berpresisi
ganda).
Menentukan ukuran citra baru,
for y = 1 :tinggi_baru
y2 = ((y-1)/sy) + 1;
for x=1 : lebar_baru
x2=((x-1)/sx)+ 1;
G(y,x) = F(floor(y2),floor(x2));
end
end
setiap ukuran citra baik yang lebar maupun tinggi akan dibaca mulai dari piksel ke
1 dari x dan y. dalam program ini dipastikan semua nilai akan memenuhi logika
programnya. Karena setiap nilai akan dikalikan sesuai dengan perbesaran yang
ditentukan. Tampilkan gambar hasil pengolahan dengan perintah berikut :
G = uint8(G);
figure(1); imshow(G);
clear all;
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembasan makalah ini, yaitu:
1. Octave merupakan software serupa dengan Matlab interactive dan bersifat
open source. Hampir semua syntax matlab dapat dijalankan di Octave.
Cara menginstal Octave adalah dengan double click icon installer octave
3.6.4.exe.
2. Sebuah citra dapat dirubah ke citra grayscale. Citra grayscale merupakan
citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pikselnya,
dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai tersebut
digunakan untuk menunjukan tingkat intensitas.
3. Sebuah citra dapat digeser ke arah horizontal dan vertikal dengan rumus :
4. Sebuah citra dapat diputar dengan sudut searah atau berlawanan jarum
jam. Dengan menggunakan x dan y sebagai posisi baru dan xbaru justru
sebagai posisi lama. Pada saat menghitung dengan rumus di atas, apabila
posisi koordinat (ybaru ,xbaru) berada di luar area [1, lebar] dan [1,
tinggi], intensitas yang digunakan berupa nol.
5. Interpolasi dapat digunakan untuk proses pembesaran citra, hal ini dilakukan
dengan menyusun fungsi kontinu melalui sampel-sampel masukan diskrit. Harga
fungsi dapat diperoleh untuk setiap sembarang titik, tidak hanya harga fungsi
pada titik sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,
B.
dan
K.
Firdausy.
2005. Teknik
Pengolahan
Citra