Perilaku Dinamika Tangki Berpengaduk Percobaan 1: Efek Perubahan Input Secara Bertahap (Ds 1)
Perilaku Dinamika Tangki Berpengaduk Percobaan 1: Efek Perubahan Input Secara Bertahap (Ds 1)
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat diharapkan :
- Mengetahui perilaku dinamis dari tangki berpengaduk yang disusun
secara seri.
- Menentukan respon konsentrasi tangki bersusun seri terhadap
perubahan konsentrasi di tangki pertama.
- Menggambarkan kurva respon konsentrasi tangki bersusun.
II. Alat dan Bahan
A. Alat yang digunakan :
- 1 set tangki berpengaduk bersusun seri
- 1 set konduktometer
- Stopwatch
- Gelas kimia
- Labu takar 1000ml
- Spatula
- Pengaduk
- botol aquadest
- Gelas Ukur
- Kaca Arloji
B. Bahan yang Digunakan
- KCl 0,025 M dalam 3 L
- KCl 0,1 M dalam 100 ml (untuk kalibrasi)
- Aquadest
III. Dasar Teori
Tangki berpengaduk adalah alat simulasi pengendalian yang bertujuan
menjelaskan simulasi prilaku dari suatu sistem pengendali untuk tangki-tangki
berpengaduk yang disusun secara seri.
Salah satu hal yang penting dari pada tangki yang berpengaduk didalam
penggunaanya adalah :
adalah konsentrasi awal (konduktivitas awal) dan t adalah waktu konstan atau
time constant, yang besarnya 2/3 dari total perubahan mencapai konstan (63,2%) .
A = E (1 -
A = 0,6321 E
Dikarenakan kelambatan ini, maka suatu perubahan terhadap input akan
kembali stabil setelah waktu konstan, dengan menghitung waktu konstan maka
dapat diperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu perubahan untuk mencapai
stabil suatu keadaan konstan atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum
perubahan tersebut disarankan oleh suatu proses atau system.
Dinamika Reaktor Tangki
Reaktor adalah suatu alat tempat terjadinya suatu reaksi kimia untuk
mengubah suatu bahan menjadi bahan lain yang mempunyai nilai ekonomis
lebih tinggi. Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) merupakan suatu tangki
reaktor yang digunakan untuk mencampur dua atau lebih bahan kimia dalam
bentuk cairan denganmenggunakan pengaduk (mixer). Pada Continuous StirredTank Reactor
temperatur cairan pada harga tertentu. Gambar fisik Continuous StirredTank Reactor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Reaktor CSTR bekerja secara kontinyu, dengan laju massa umpan sama
besar denganlaju massa keluar dari tangki. Umpan dengan konsentrasi tetap
mengalir secara kontinyudapat dipandang sebagai umpan dengan pola step.
Mekanisme Kerja Reaktor Tangki Berpengaduk
Pada reaktor ini proses berlangsung secara kontinue. Terjadinya
pengadukan merupakan hal yang paling penting dalam reaktor ini, karena
dengan pengadukan menyebabkan reaksi menjadi homogen sehingga terdapat
umpan masuk dan terbentuk produk yang keluar selama proses berlangsung.
berwarna hitam
Memasang resistance termometer pt-100 pada socket warna merah.
Menghidupkan alat konduktometer
Mengecek harga kanstanta cell npada elektroda immension cell,
5.
6.
7.
8.
memasukan harga 2
Menggunakan frekuensi 2KHz (tombol tidak ditekan)
Mengisi gelas kimia 100 ml KCl 0,1 N dan memasukkan elektroda
9.
kedalamnya.
Mengatur temperature larutan KCl sesuai dengan tabel atau menekan
tombol temp
10. Memasukkan harga K pada suhu larutan untuk menghitung konstanta
cell (K)
K = K pada tabel temp t/m pengukuran
11. Kalibrasi telah selesai dan mencetak harga konduktivitas larutan KCl
0,1N
B. Perlakuan pada tangki
1. Mempersiapkan air aquadest dalam tangki penampungan dibelakang
2.
alat.
Mengisi ke 3 tangki berpengaduk dibagian depan dengan larutan
3.
KCl 0,03 M.
Menghidupkan pengaduk dan atur laju pengadukan dengan
kecepatan medium. Ukur konduktivitas ke 3 tangki di depan,
pastikan nilai konduktivitas harus sama (mematikan pengaduk saat
4.
dengan
menggunakan
stopwatch
(volume
air
5.
tertampung/waktu).
Memasukkan selang berisi aquadest ke tangki berpengaduk I dan
6.
7.
konduktivitas)
Mengulangi langkah ke7 hingga didapat harga konduktivitas yang
konstan di ke 3 tangki berpengaduk.
8.
V. Data Pengamatan
Tabel 1. Konduktivitas Tangki Berpengaduk Seri
Waktu (menit)
Tangki 1
Tangki 2
Tangki 3
0,027
0,14
0,09
0,34
0,2
0,11
0,38
0,26
0,15
0,4
0,35
0,24
12
0,41
0,37
0,28
15
0,42
0,38
0,31
18
0,44
0,39
0,34
21
0,39
0,39
0,36
24
0,39
0,39
0,39
27
0,39
0,39
0,39
VI. Perhitungan
a. Pembuatan Larutan
-
M x V x BM
0,7455 gr
M xV x BM
5,59 gr
Ktabel (ms/cm)
7,15
9,33
10,48
11,67
T(oC)
24
25
26
27
Ktabel (ms/cm)
12,64
12,88
13,13
13,37
21
22
23
11,91
12,15
12,14
28
29
30
13,62
13,87
14,12
VII.
Analisa Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek dari perubahan input
secara bertahap pada tangki berpengaduk yang disusun secara seri. Pada
percobaan ini, konduktometer yang digunakan sebagai alat pendeteksi
konduktivitas larutan yang nantinya digunakan sebagai acuan apakah telah
dicapai kesetaraan konduktivitas, dikalibrasi dengan menggunakan larutan
KCl 0,1 M. KCl dengan konsentrasi 0,025M sebagai larutan yang akan
diamati perubahan konduktivitasnya bila diberikan perubahan input secara
bertahap, serta aquadest sebagai umpan.
Sebagai umpan, aquadest dialirkan ke dalam tangki yang bersusun
secara seri dengan menggunakan pompa dengan kecepatan aliran tertentu.
Pada saat yang bersamaan pengaduk yang berada dalam tangki dihidupkan.
Pengadukan dilakukan untuk mempercepat penghomogenan larutan KCl
0,025 M dengan aquadest.
Pada awalnya konsentrasi KCl pada tiap tangki ialah 0,025M dengan
nilai konduktivitas 0,57 S/cm. Pada saat aquadest mulai dialirkan,
konsentrasi pada tangki 1 akan berkurang. Begitu juga dengan konsentrasi
pada tangki 2 dan tangki 3. Penurunan konsentrasi pada tangki 1 akan lebih
cepat dibandingkan dengan tangki 2 maupun tangki 3. Hal ini dikarenakan
larutan pada tangki 1 akan bercampur langsung dengan aquadest (umpan),
sedangkan larutan pada tangki 2 dan tangki 3 akan bercampuran dengan
larutan yang keluar dari tangki 1 dan tangki 2.
Meskipun umpan secara terus menerus masuk melalui tangki 1 yang
akan terus menurun konsentrasinya, namun pada saat tertentu konsentrasi
dari larutan yang berada didalam ketiga tangki akan sama (homogen).
Waktu dimana ketiga tangki memiliki konsentrasi yang sama disebut waktu
konstan. Dengan mengetahui waktu konstan maka dapat diperkirakan waktu
yang dibutuhkan oleh suatu perubahan untuk mencapai stabil suatu keadaan
konstan atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum perubahan tersebut
disarankan oleh suatu proses atau sistem
VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
Konsentrasi larutan dari ketiga tangki akan berbeda pada saaat awal
penambahan aquadest (umpan). Namun, pada saat tertentu
konsentrasi larutan pada ketiga tangki akan sama (homogen). Waktu
dimana ketiga tangki memiliki konsentrasi yang sama disebut waktu
konstan.
Semakin lama waktu konstan, maka semakin banyak pula umpan
yang dibutuhkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu konstan: laju alir umpan
dan pengadukan.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Lab. Pengendalian Proses. 2016. Penuntun Praktikum Pengendalian
Proses. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
https://www.academia.edu/4823276/dinamika_tangki
http://tekimku.blogspot.com/2011/08/pengadukan-dan-pencampuran.html
http://allaboutchemeng.blogspot.com/2011/05/reaktor-alir-tangkiberpengaduk-ratb.html
GAMBAR ALAT
Konduktometer