A. PENDAHULUAN
Mengingat tingginya resiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas
kesehatan di Puskesmas dan adanya amanat dalam Undang-undang untuk
menerapkan Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja ditempat kerja,maka perlu
penerapan Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja di Puskesmas.Hingga saat ini
belum ada Pedoman Manajemen Kesehatan Kerja di Puskesmas.Oleh karena itu
perlu Pedoman Manajemen Kesehatan Kerja di Puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Dalam UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan,pada pasal 23 disebutkan bahwa
setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja,khususnya tempat
kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan,mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.
Puskesmas merupakan tempat kerja serta berkumpulnya orang-orang sehat
(petugas dan pengunjung) dan orang-orang sakit (pasien),sehingga Puskesmas
merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit
akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas Puskesmas tersebut mempunyai
resiko tinggi,karena sering kontak dengan agent penyakit menular,dengan darah
dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat
berperan sebagai transmisi beberapa penyakit seperti Hepatitis B,HIV AIDS dan
juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) menyatakan bahwa Puskesmas
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya.
Resiko petugas Puskesmas terhadap kesehatan dan penyakit akibat kecelakaan
kerja dapat digambarkan seperti hasil penelitian di Jakarta Timur tahun
2004,menunjukkan bahwa rendahnya perilaku petugas kesehatan di Puskesmas
terhadap kepatuhan melaksanakan setiap prosedur tahapan kewaspadaan
universal dengan benar hanya 18,3%,status vaksinasi Hepatitis B petugas
kesehatan Puskesmas masih rendah sekitar 12,5%,riwayat pernah tertusuk jarum
bekas sekitar 84,2% (Kuwat Sri Hudoyo,thn 2004).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)merupakan suatu kesatuan yang paling
berkaitan,sehingga sulit untuk dipisahkan.Kesehatan kerja merupakan bagian
dari K3,tetapi Kesehatan kerja mempunyai aspek yang lebih luas dibanding
dengan keselamatan kerja.Maka dalam Pedoman Manajemen Kesehatan Kerja di
Puskesmas didalamnya juga termasuk penyelenggaraan Keselamatan kerja.
Konsep kesehatan kerja mikro meliputi : Hazard,resiko dan sistem kerja.Dari
sudut pandang kesehatan kerja,sistem kerja mikro mencakup empat komponen
2
dipakai
di
pengawasan
J. PENUTUP
Pembinaan kesehatan kerja diperlukan karena keterbatasan kemampuan sumber
daya
di
Puskesmas
seperti
ketenagaan,sarana,dan
lainnya.Puskesmas
mempunyai ketenagaan yang terbatas,juga mempunyai beban psikologis,karena
harus menjalankan program-program kesehatan serta memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik.Tujuan pembinaan kesehatan kerja ini adalah
untuk
meningkatkan
pengetahuan,keterampilan
dan
keahlian
serta
meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan kesehatan kerja.Dalam pembinaan
penyelenggaraan kesehatan kerja ini tidak cukup dari pimpinan Puskesmas saja
tetapi dilaksanakan secara berjenjang dengan peran sebagai berikut:
1. Peran Departemen Kesehatan
2. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
3. Peran Dinas Kesehatan kabupaten/kota
4. Peran Puskesmas
Penanggung jawab penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di
Puskesmas.
Penyelenggara pelayanan medik dan pelayanan kesehatan kerja di
Puskesmas.
Melaksanakan pemeriksaan patologi klinik atau pemeriksaan lingkungan
kerja.
Menciptakan lingkungan Puskesmas yang kondusif bagi terselenggaranya
upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Menggerakkan seluruh petugas Puskesmas untuk berperilaku hidup sehat
dalam bekerja.
Mengidentifikasi resiko kesehatan dan keselamatan kerja.
Mengevaluasi terselenggaranya kesehatan dan keselamatan kerja di
Puskesmas.
Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat,berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan,pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
strata pertama,diharapkan dapat menjadi percontohan dalam pelaksanaan
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja ditempat kerja, khususnya disarana
kesehatan yang ada diwilayah kerjanya.
Penerapan kesehatan kerja wajib diselenggarakan disetiap tempat kerja termasuk
di Puskesmas.Puskesmas merupakan tempat kerja yang banyak terdapat resiko
kesehatan kerja,yang berasal dari pasien,pengunjung Puskesmas maupun proses
kerja,alat kerja yang dapat membahayakan petugas Puskesmas.Dengan
dilaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja ini dapat menciptakan lingkungan
kerja yang sehat,aman dan nyaman.
Diharapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dilksanakan oleh semua
Puskesmas di Indonesia agar diperoleh derajat kesehatan petugas Puskesmas
yang sehat,selamat,produktif,dan sejahtera.
Bojonggede
, 05 Januari 2015
Mengetahui
Penanggungjawab Program
Kepala Puskesmas Bojonggede
Kesehatan Kerja
Dr.Ariadini
Supriati
NIP. 196203081990032001
197801312006042013
Keselamatan &
Krisnasari
NIP.