PENDAHULUAN
Negeri
Malang
merupakan
pendidikan
vokasi
yang
Mengembangkan
potensi
siswa
secara
seimbang
sehingga
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
2.1.
perkembangan
berkelanjutan.
Secara
kolektif,
perusahaan-
perusahaan ini menyumbang sekitar 30% dari produksi semen dunia dan
meliputi tidak hanya perusahaan-perusahaan multinasional yang sangat besar
melainkan juga produsen lokal yang lebih kecil.
2.2.
INFORMASI PERSEROAN
Saat ini Indocement telah berkembang menjadi salah satu produsen semen
terdepan di Indonesia. Perusahaan semen yang dikenal dengan merek
kenamaan Tiga Roda telah digunakan untuk membangun jalan, jembatan,
gedung pencakar langit dan rumah di seluruh negeri. Struktur Organisasi
Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
2.3.
TBK.
GENERALENGINEERING&
CONSTRUCTION DIVISON
Setiawan Hendrik
UTILITYDIVISION
Fx. Bambang Budi
PAPERBAG&
DISPATCHDIVISON
Pieter Herbert
PLANT 7/8
Budi Hartono
QUALITYASSURANCE
& RESEARCHDIVISION
Benedictus Bambang
TECHNICALSERVICE
DIVISION
I Gusti Ngurah K.
GENERALAFFAIRS
DIVISION
Agus Erfen
SUPPLYDIVISION
Ridwan Hidayat
PLANT 6/11
Siswandi
PLANT 14
Dewa Nyoman W.
MININGDIVISION
Warsadika
OPERATION SUPPORT
DEPUTYGM
Herry Suhirman
PLANT 3/4
Retnawan Widhiantoro
PLANT 1-2/5
Hurip Tantujoyo
CITEUREUP
GENERALMANAGEROPERATION
Setia Wijaya
PLANT 9/10
Marlan O. Damanik
PALIMANAN
GENERALMANAGEROPERATION
Budiono Hendranata
PLANT 12
Kanton Primanto
OPERATION
SUPPORT DIVISION
Darmon Zain
TARJUN
GENERALMANAGEROPERATION
Koh Seong Joong
DIREKTUR
TEKNIK
LOGISTIC DIVISION
Andi Poernomo
DIREKTUR
PENGEMBANGAN BISNIS
DIREKTURUTAMA
SALES& MARKETING
DIVISION
Victor Kurniawan
DIREKTUR
KOMERSIAL
WAKIL
DIREKTURUTAMA
PURCHASING
DIVISION
Soegito Chairul K
CSR& SECURITY
DIVISION
Sahat Penggabean
PLANT CONTROLLING
DIVISION
Clarisa Samin Bahar
FINANCE ACCOUNTING
DIVISION
Juferi
TREASURYOFFICE
Sharabani Bhattacharjee
ALTERNATIVE FUEL&
RAWMATERIALDIVISION
Taufk Muhammad
CORPORATE FINANCE
DIVISION
Beate Binkowski
MANAGEMENT INFORMATION
SYSTEM DIVISION
Petrus Bintoro
DIREKTUR
KEUANGAN
CORPORATE HUMAN
RESOURCESDIVISION
Dandi Handajani
Alexander Frans
CORPORATE SAFETY,
HEALTH, ENVIRONMENT
Sabar Sundarelawan
DIREKTUR
SUMBERDAYA MANUSIA
CORPORATE
SECRETARYDIVISION
Pigo Pramusakti
INTERNALAUDIT
SERVICE DIVISION
Prayudhi Purba Kusuma
RMC PRESIDENT
DIRECTOR
Thomas Suryadi
Pabrik ke-10 )
Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan (Pabrik ke-12)
Terminal Tanjung Priok, Jakarta
Terminal Tanjung Perak, Surabaya
Terminal Banyuwang, Banyuwangi
Terminal Denpasar, Bali
Terminal Lembar, Lombok
Terminal Samarinda, Samarinda
Gambar. 01
KEGIATAN USAHA
Dalam rangka
ekspansi
dan/atau
alat
penghancur
milik
Indocement.
Indocement
memproduksi batu kapur dan tanah liat dari tambang milik sendiri. Bahan
baku klinker semen hampir 94% adalah batu kapur dan tanah liat yang
ditambang di lokasi-lokasi quary Indocement.
2. Pengeringan dan penggilingan bahan baku
Bahan baku dicampur sesuai takaran, dikeringkan dengan tungku
pemanasan di dalam kiln dan dihancurkan sampai halus yang disebut raw
meal kemudian disimpan di dalam silo pencampur.
3. Pembakaran untuk memproduksi klinker dan pendinginan klinker
Setelah
komputerisasi
batch
system.
Kadar
air
agregat
halus
bahan alternatif dalam produksi semen. Adapun proses industri agregat adalah
sebagai berikut :
1. Pengeboran dan Peledakan
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi agregat dan
pasir olahan adalah batuan keras. Batuan keras ditambang dengan cara
pengeboran dan peledakan agar ukurannya sesuai dengan spesifikasi
mesin penghancur.
2. Pemuatan dan Pengangkutan
Batu hasil tambang kemudian dimuat ke truk dan diangkut ke
hopper mesin penghancur.
3. Penghancuran dan Screening
Batu hasil tambang kemudian melewati berbagai tahap pengecilan
dan pemisahan ukuran, yaitu: Penghancuran utama biasanya dilakukan di
jaw crusher, setelah tahap ini, batu split dan scalping dapat dikeluarkan
sebagai produk akhir; dilakukan di crusher cone untuk mengurangi
ukuran sehingga sesuai untuk dikeluarkan sebagai batu campuran beton
dan pasir olahan; Penyaringan akhir saat semua hasil tahapan
penghancuran telah dipisahkan menjadi produk akhir (agregat beton dan
pasir olahan) sedangkan yang ukurannya melebihi standar akan didaurulang kembali ke tahap sebelumnya untuk dihancurkan kembali.
4. Penyimpanan
Produk akhir kemudian disimpan di tempat terbuka melalui ban
berjalan.
5. Pengujian
Pengambilan sampel dan pemilahan produk akhir dilakukan untuk
memastikan bahwa hanya produk kualitas terbaik yang dikirimkan
kepada pelanggan.
6. Pemuatan dan Pendistribusian kepada Pelanggan
Produk akhir dimuat ke dalam truk terbuka dengan menggunakan
wheel loaders untuk pendistribusian kepada pengguna akhir (biasanya ke
batching plant).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
10
gagal. Sebaliknya, HPS disusun dengan nilai cukup, tetapi PPK lupa
memasukkan komponen pekerjaan yang penting, maka akibatnya ketika
barang sudah diperoleh, barang tidak bisa dioperasikan karena HPS yang
disusun tidak mencakup kegiatan yang mendukung beroperasinya barang
tersebut.
Sebelum HPS/OE menjadi salah satu persyaratan dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pemerintah terutama dalam kaitannya dengan
penetapan pemenang pengadaan barang/jasa, maka yang menjadi acuan
adalah barang/jasa yang diperoleh melalui proses ini harus mencerminkan
harga yang wajar dan dapat dipertanggung-jawabkan. Pengertian Harga yang
wajar dan dapat dipertanggungjawabkan pada dasarnya merupakan rumusan
yang abstrak, karena setiap orang terutama pelaku pengadaan dapat
menafsirkannya
dalam
berbagai
versi,
tergantung
pada
perspektif,
11
2)
12
Contoh:
Nilai OE suatu pekerjaan adalah Rp 1 Milyar Penawaran yang
disampaikan oleh penyedia barang/jasa (setelah koreksi) adalah Rp
750 Juta atau 75 % dari HPS/OE Jumlah jaminan pelaksanaan
(secara umum) yaitu sebesar 5 % adalah 5 % x Rp 750 Juta atau
sebesar Rp 35 Juta. Oleh karena harga penawaran kurang dari 80 %
HPS/OE, maka untuk meningkatkan rasa aman bagi pengelola
proyek/kegiatan, sesuai Keppres
80 tahun
2003, jaminan
4)
5)
6)
Sedangkan
rincian
perhitungan
HPS/OE
harus
tetap
13
HPS/OE
dipertanggungjawabkan,
harus
karenanya
dibuat
secara
panitia/pejabat
cermat
dan
dapat
pengadaan
harus
14
15
16
Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan tidak langsung.
Komponen biaya langsung terdiri atas upah , bahan dan alat. Komponen biaya
tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan keuntungan. Biaya
overhead dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar,
besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
17
18
19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 METODA
Dalam penyusunan HPS/OE yang baik, panitia/pejabat pengadaan
barang/jasa seharusnya mendasarkan pada data harga yang berlaku di
pasaran. Namun demikian, data/informasi harga primer tersebut di lapangan
seringkali justru tidak ditemukan, sehingga panitia/pejabat pengadaan harus
mengambil data sekunder (dari kontrak/SPK sebelumnya, atau kalaupun ada,
dimensi satuannya berbeda). Oleh karena itu, perlu ada upaya bagi
penyesuaian-penyesuaian tersebut, sehingga data harga yang diperoleh akan
mendekati harga dari pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pada bagian berikut
di bawah ini, akan diuraikan beberapa metoda perkiraan biaya yang biasa
dilakukan.
4.1.1 Metoda Parametrik
Pendekatan yang digunakan dalam metoda ini adalah mencoba meletakkan
dasar hubungan matematis yang mengkaitkan biaya dengan karakteristik fisik
tertentu dari obyek (volume, luas, dan lain sebagainya). Metoda ini sangat
praktis dan cepat, yang biasanya digunakan pada saat belum tersedia data
yang membuat perkiraan biaya lebih akurat, yang didasarkan pada
pengalaman atau catatan terdahulu, dengan tetap menggunakan secara cermat
(hatihati). Rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y ax
atau
Y a. x b
Dimana :
Y = biaya yang di perkirakan
x = variabel
a = parameter yang menerangkan hubungan y dengan x
b = komponen tetap
Contoh :
Dinas Pendidikan akan membangun gedung laboratorium SLTA seluas 20
m. Harga Satuan Bangunan Gedung Negara yang dikeluarkan Pemda
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI
MALANG
21
tanah
yang
tidak
mengalami
perubahan
harga
meskipun
HgA HgB
IndeksHgA
IndeksHgB
22
meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung. Hal ini seringdijumpai
pada pekerjaan konstruksi, seperti pekerjaan tanah, pengerjaan jalan,
memasang pipa, membangun kanal, dan lain sebagainya.
Contoh :
Diperoleh data sebagaimana terlihat dalam
tabel berikut ini:
23